You are on page 1of 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Lalu lintas Jalan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi di suatu tempat karena menolong orang untuk pergi atau mengirim barang lebih cepat ke suatu tujuan. Dengan adanya jalan, komoditi dapat mengalir ke pasar setempat dan hasil ekonomi dari suatu tempat dapat dijual kepada pasaran di luar wilayah itu. Selain itu, jalan juga mengembangkan ekonomi lalu lintas di sepanjang lintasannya. Lalu lintas dalam buku Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ( arpani, !""!# dide$inisikan sebagai kegiatan lalu% lalang atau gerak kendaraan, orang, atau hewan dijalanan. Dalam perlalulintasan di &ndonesia sendiri masalah utama yang sering dihadapi adalah perbandingan antara jumlah kendaraan yang ada dengan jaringan jalan yang tersedia, dimana perkembangan atau pertumbuhan jaringan jalan tidak sebanding dengan kendaraan yang tersedia. Persoalan dari wujud nyata akan keseimbangan antara ketersediaan jalan dengan permintaan kendaraan yang menjadi masalah. ujud dari masalah pada lalu lintas adalah kemacetan, kecelakaan lalu lintas, tingkat kriminalitas pada daerah pengguna jalan dsb. 'asalah%masalah yang timbul ini akibat kurangnya perhatian pemerintah akan pengawasan terhadap aturan%aturan yang diterapkan disuatu daerah. Selain $aktor pemerintah, objek dari yang diatur sendiri tidak menunjukan kedisiplinan dan etika dalam berlalu lintas. Perkembangan akti$itas pada suatu daerah menambah jumlah mobilisasi terhadap barang dan jasa. (ebutuhan akan laju kecepatan kendaraan dan pertambahan akan kebutuhan angkutan yang ideal yang berdampak pada tingginya )olume arus lalu lintas menyebabkan laju kendaraan tidak mencapai kecepatan yang direncanakan. Selain itu terbatasnya akan lahan pembangunan jalan dan ditambah dengan minim% nya peman$aatan serta penyalahgunaan akan $asilitas%$asilitas transportasi yang

disediakan pemerintah yang menimbulkan kemacetan di jalan. Pada pembahasan selanjutnya akan dibahas mengenai jalan raya sebagai objek dari permasalahan. 1.2 Jalan *erdasarkan bagian jalan, ikipedia bahasa &ndonesia, ensiklopedia bebas yang yang

dimaksudkan dengan jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan+atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Jalan menurut penggunaannya dapat dibagi menjadi ,, yaitu jalan umum, khusus, dan jalan tol. Pengertian jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum, jalan khusus adalah jalan yang di bangun oleh instasi, badan usaha. Perseorangan, atau kelompok masyarakat untuk kepentingan sendiri dan jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan untuk membayar tol (sejumlah uang tertentu yang dibayarkan#. Dalam pergerakan lalu lintas atau barang disebabkan adanya pusat% pusat kegiatan dari suatu sistem wilayah kota. Pergerakan terjadi karena adanya perjalanan manusia atau barang dengan menggunakan berbagai $asilitas jenis angkutan. (endaraan berpindah dari suatu tempat berlangsung melalui kumpulan jalan yang saling menyambung yang membentuk sistem lalu lintas yang disebut dengan jaringan jalan (network flow#. 1.3 Klasifikasi Jalan Berdasarkan Sistem Jaringan Jalan Dalam undang% undang jalan -./" (PP !0+-./1#, sistem jaringan jalan dapat dibedakan berdasarkan pelayanan jasa distribusi. *erikut ini adalah pembagian sistem jaringan jalan berdasarkan pelayanan jasa distribusi.

1.3.1 Sistem Jaringan Primer Sistem jaringan jalan dengan menitik beratkan peranan pelayanan jasa distribusi untuk pengembangan semua wilayah di tingkat 2asional dengan suatu simpul jasa distribusi yang akhirnya diharapkan terbentuk kota. 1.3.2 Sistem Jaringan Sekunder Sistem jaringan jalan dengan pelayanan jasa distribusi untuk masyarakat di dalam wilayah perkotaan. Adapun berdasarkan $ungsi sistem jaringan jalan akan mempunyai dua $ungsi utama yaitu 3 a. 'elayani (ebutuhan Sistem jaringan transportasi yang lengkap akan dapat memberikan pelayanan yang menyeluruh dari permukaan atau tempat asal pergerakan sampai ke tempat tujuan yang diinginkan. b. 'erangsang Perkembangan Sistem jaringan transportasi kota khususnya jalan, perlu diadakan secara lengkap baik itu merupakan jalan utama (main road# atau jalan penunjang ($eeder#, karena diharapkan dapat menunjang wilayah % wilayah pengembangan perkotaan seperti wilayah pemukiman, industri atau pusat% pusat perdagangan lainnya. Dalam pengembangannya, sistem jaringan sering dilakukan secara bertahap yang dibagi menjadi , tahap yaitu tahap awap, kedua dan akhir. *erikut ini adalah penjelasan tahapan%tahapan dalam perkembangan sistem jaringan jalan. a. 4ahap awal adalah perlunya untuk melengkapi jaringan jalan sehingga dapat memberikan dasar untuk hubungan antara pusat% pusat komunitas. Pada tahap ini standar bukan merupakan hal yang penting, tetapi jaringan jalan perlu diusahakan untuk tetap ber$ungsi sepanjang waktu. b. 4ahap kedua adalah meningkatkan kemampuan struktural jalan untuk memikul beban lalu% lintas orang dan barang yang lebih tinggi.

c. 4ahap akhir adalah penyediaan e$isiensi dan keamanan bagi pengoperasian lalu% lintas dan barang, standar konstruksi jalan merupakan aspek penting untuk dipertimbangkan dalam pengembangan sistem jaringan jalan. Suatu sistem jaringan jalan haruslah mampu menjangkau daerah%daerah yang ditujunya dengan memenuhi aspek aman, nyaman, cepat, tertib, teratur, dan ekonomis. 2amun pada lapangan, jalan yang menjadi dari bangian jaringan jalan tidak sesuai dengan laju kecepatan pada jalan menurut peranannya. Pembagian jalan menurut peranannya dapat dilihat pada pembahasan klasi$ikasi jalan berdasarkan peranannya. 1.4 Klasifikasi Jalan enurut Peranan

Secara garis besar menurut $ungsi peranannya jalan digolongkan menjadi , golongan yaitu jalan primer, jalan sekunder, dan jalan lokal. *erikut ini adalah penjelasan secara garis besar mengenai jalan arteri, sekunder dan primer. a. Jalan Arteri Jalan yang melayani angkutaan utama dengan cirri 5 ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata% rata tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi secara e$isien. b. Jalan (olektor Jalan yang melayani angkutan pengumpulan atau pembagian dengan ciri% ciri perjalanan jarak sedang kecepatan rata% rata sedang dan jumlah akses jalan masuk dibatasi. c. Jalan Lokal Jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri% cirri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata% rata rendah dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. Adapun persyaratan klasi$ikasi jalan menurut peranannya dalam Persyaratan umum sistem jaringan dan geometrik jalan (S2& ",%0.06%!"",# dan pengertian yang dapat dilihat pada pembahasan berikut.

1.4.1 Jalan Arteri Primer Jalan arteri primer adalah jalan yang menghubungkan secara berdaya guna antarpusat kegiatan nasional atau antara pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan wilayah. Adapun ciri%ciri dari kelas jalan arteri primer sebagai berikut a. didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 0" km+jam dan dengan lebar badan jalan tidak kurang dari / meter, b. mempunyai kapasitas lebih besar daripada )olume lalu%lintas rata%rata, c. lalu%lintas jalan arteri primer tidak boleh diganggu oleh lalu%lintas ulang alik, lalu%lintas lokal dan kegiatan lokal, untuk itu persimpangan pada jalan ini perlu diatur, d. jumlah jalan masuk ke jalan arteri primer dibatasi, e. jalan arteri primer tidak terputus walaupun memasuki kota dan desa, $. DA ASJA tidak kurang dari !" meter. 1.4.2 Jalan K!lekt!r Primer Jalan kolektor primer adalah jalan yang dikembangkan untuk melayani dan menghubungkan kota%kota antar pusat kegiatan wilayah dan pusat kegiatan lokal dan atau kawasan%kawasan berskala kecil dan atau pelabuhan pengumpan regional dan pelabuhan pengumpan lokal. a. didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 7" km+jam dan lebar badan jalan tidak kurang dari 6 meter, b. mempunyai kapasitas yang sama atau lebih besar dari )olume lalu%lintas rata%rata8 c. jalan kolektor primer tidak terputus walaupun memasuki desa, d. DA ASJA tidak kurang dari -1 meter. 1.4.3 Jalan L!kal Primer

Jalan lokal primer adalah jalan yang menghubungkan secara berdaya guna pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan lingkungan, pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lingkungan, antarpusat kegiatan lokal, atau pusat kegiatan lokal dengan pusat kegiatan lingkungan, serta antarpusat kegiatan lingkungan. a. didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah !" km+jam dan dengan lebar badan jalan tidak kurang dari 0 meter, b. jalan lokal primer tidak terputus walaupun memasuki desa, c. DA ASJA tidak kurang dari -" meter. 1.4.4 Jalan Arteri Sekunder Jalan arteri sekunder adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri% ciri perjalanan jarak jauh kecepatan rata%rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi see$isien,dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk masyarakat dalam kota. Didaerah perkotaan juga disebut sebagai jalan protokol. a. didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah ," km+jam dan dengan lebar badan jalan tidak kurang dari / meter, b. mempunyai kapasitas yang sama atau lebih besar dari )olume lalu%lintas ratarata, c. pada jalan arteri sekunder lalu%lintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalu% lintas lambat,untuk itu persimpangan pada jalan ini perlu diatur. 1.4." Jalan K!lekt!r Sekunder Jalan kolektor sekunder adalah jalan yang melayani angkutan pengumpulan atau pembagian dengan ciri%ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata%rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi, dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk masyarakat di dalam kota. a. didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah !" km+jam dan dengan lebar jalan tidak kurang dari 6 meter, b. DA ASJA tidak kurang dari 6 meter.

1.4.# Jalan L!kal Sekunder Jalan lokal sekunder adalah menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan perumahan, kawasan sekunder kedua dengan perumahan, kawasan sekunder ketiga dan seterusnya sampai ke perumahan. a. didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah -"km+jam dan dengan lebar badan jalan tidak kurang dari 1 meter, b. persyaratan teknis seperti di atas diperuntukkan bagi kendaraan beroda tiga atau lebih, c. jalan lokal sekunder yang tidak diperuntukkan bagi kendaraan beroda tiga atau lebih harus mempunyai lebar badan jalan tidak kurang dari ,,1 meter, d. Dawasja tidak kurang dari 7 meter. (lasi$ikasi jalan dilakukan untuk menyamakan standar jenis metode atau treatment serta pengendalian terhadap lalu lintas pada ruas jalan yang dimaksud. 9ntuk pengertian dan pembahasan mengenai konstruksi jalan secara garis besar dapat dilihat pada pembahasan mengenai bagian jalan. 1." Bagian$%agian Jalan Dalam pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa jalan tidaklah lengkap tanpa bagian%bagian jalan yang mendukungnnya. Apabila jalan raya dipotong maka dengan arah pro$il melintang makan akan tampak penampang melintang jalan yang merupakan potongan melintang tegak lurus terhadap sumbu as jalan. Pada potongan melintang jalan dapat dilihat bagian%bagian dari jalan (Peraturan Pemerintah 2omor ,7 4ahun !""0 4entang Jalan#. Adapun gambar dari pro$il melintang jalan dengan rincian bagian%bagian jalan yang dapat dilihat pada &am%ar 2.1.

&am%ar 2.1. Potongan 'elintang Jalan


Sumber3 berdasarkan Persyaratan umum sistem jaringan dan geometrik jalan

Dari potongan melintang jalan di atas, terdapat batasan%batasan yang ber$ungsi sebagai pemisah sesuai dengan keperluan. *erikut ini adalah penjelasan mengenai batasan%batasan jalan berdasarkan Persyaratan umum sistem jaringan dan geometrik jalan (S2& ",%0.06%!"",#. 1.".1 'A AJA ('aera) anfaat Jalan*

Damaja atau rumaja merupakan ruas sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, tinggi dan kedalaman ruang bebas tertentu yang ditetapkan oleh Pembina Jalan dan diperuntukkan bagi median, perkerasan jalan, pemisahan jalur, bahu jalan, saluran tepi jalan, trotoar, lereng, ambang pengaman timbunan dan galian gorong%gorong perlengkapan jalan dan bangunan pelengkap lainnya. Lebar Damaja ditetapkan oleh Pembina Jalan sesuai dengan keperluannya. 4inggi minimum 1." meter dan kedalaman mimimum -,1 meter diukur dari permukaan perkerasan.

1.".2 'A IJA ('aera)

ilik Jalan*

Damija atau rumija merupakan ruas sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar dan tinggi tertentu yangdikuasai oleh Pembina Jalan guna peruntukkan daerah man$aat jalan dan perlebaran jalan maupun menambahkan jalur lalu lintas dikemudian hari serta kebutuhan ruangan untuk pengamanan jalan. Lebar 'inimum Lebar Damija sekurang%kurangnya sama dengan lebar Damaja. 4inggi atau kedalaman, yang diukur dari permukaan jalur lalu lintas, serta penentuannya didasarkan pada keamanan, pemakai jalan sehubungan dengan peman$aatan Daerah 'ilik Jalan, Daerah 'an$aat Jalan serta ditentukan oleh Pembina Jalan. 1.".3 'A+ASJA ('aera) Penga,asan Jalan* Dawasja atau ruwasja merupakan ruas disepanjang jalan di luar Daerah 'ilik Jalan yang ditentukan berdasarkan kebutuhan terhadap pandangan pengemudi, ditetapkan oleh Pembina Jalan. Daerah Pengawasan Jalan dibatasi oleh (Lebar diukur dari As Jalan#3 a. 9ntuk Jalan Arteri Primer tidak kurang dari !" meter. b. 9ntuk Jalan Arteri Sekunder tidak kurang dari !" meter. c. 9ntuk Jalan (olektor Primer tidak kurang dari -1 meter. d. 9ntuk Jalan (olektor Sekunder tidak kurang dari 6 meter. e. 9ntuk Jalan Lokal Primer tidak kurang dari -" meter. $. 9ntuk Jalan Lokal Sekunder tidak kurang dari 7 meter. g. 9ntuk Jembatan tidak kurang dari -"" meter ke arah hulu dan hilir. 4inggi yang diukur dari permukaan jalur lalu lintas dan penentuannya didasarkan pada keamanan pemakai jalan baik di jalan lurus, maupun di tikungan dalamhal pandangan bebas pengemudi, ditentukan oleh Pembina Jalan.

1.#

Bagian$Bagian Jalan -ang Utama Pada bagian jalan dikelompokan menjadi bagian jalan menurut keutamaanya

yaitu bagian jalan utama untuk lalu lintas, bagian jalan untuk drainase, bagian jalan untuk pelengkap jalan dan bagian konstruksi jalan. 1.#.1 Bagian -ang Langsung Berguna Bagi Lalu Lintas *agian utama lalu lintas adalah bagian yang langsung berguna bagi lalu lintas yang keberadaanya tidak dapat terlepas dari jalan raya. Adapun bagian%bagian jalan yang merupakan konstruksi jalan raya sebagai berikut. a. b. c. d. Jalur lalu lintas adalah bagian ruang man$aat jalan yang direncanakan khusus untuk lintasan kendaraan bermotor beroda 7 atau lebih. Lajur lalu lintas adalah bagian pada jalur lalu lintas yang ditempuh oleh satu kendaraan bermotor beroda 7 atau lebih, dalam satu jurusan. *adan Jalan adalah bagian jalan yang meliputi seluruh jalur lalu llintas, median dan bahu jalan. *ahu jalan adalah bagian ruang man$aat jalan, yang berdampingan dengan jalur lalu lintas untuk menampung kendaraan yang berhenti untuk kepentingan darurat, dan untuk pendukung samping bagi lapis pondasi bawah, lapis pondasi atas dan lapis permukaan. e. 4rotoar adalah bagian jalan yang disediakan khusus untuk pejalan kaki, umumnya ditempatkan sejajar dengan jalur lalu lintas, dan harus terpisah dari jalur lalu lintas oleh struktur $isik seperti kerb. $. 'edian adalah ruang yang disediakan pada bagian tengah dari jalan serta untuk membagi jalan dalam masing%masing arah serta untuk mengamankan ruang bebas samping jalur lalu lintas.

1.#.2 Bagian Utama 'rainase *agian utama drainase merupakan bagian yang berguna bagi sistem drainase jalan. Drainase adalah saluran buangan air dari jalan agar jalan tidak banjir ketika hujan. *erikut ini adalah bagian%bagian yang berguna untuk drainase jalan. a. Saluran samping, ber$ungsi sebagai pengalir air dari perkerasan ( pavement# untuk menjaga agar badan jalan tidak tergenang air. (elandaian dari drainase dibuat mengikuti kelandaian jalan, b. (emiringan melintang jalur lalu lintas, kemiringan perkerasan kearah samping agar air langsung tergelincir menuju bahu jalan yang akan diteruskan ke saluran samping, c. (emiringan melintang bahu, adalah kelandaian yang menyesuaikan dengan kemiringan bahu jalan. kelandaian dari bahu jalan melebar ke arah samping sehingga arus lalu lintas tidak tergenang air. *iasanya bahu jalan ele)asi lebih rendah dibandingkan dengan perkerasan jalan, d. (emiringan lereng, adalah lereng yang dipangkas miring sehingga air dapat mengalir tanpa menyebabkan erosi yang berdampak keruntuhan atau longsor (land slide#. (emiringan diambil dari perhitungan kestabilan lereng. 1.#.3 Bagian Pelengka. Jalan Pelengkap jalan adalah pelengkap yang merupakan bagian dari jalan yang ber$ungsi sebagai pembatas daerah lalu lintas pengendara kendaraan bermotor (mobil dan motor# dengan pejalan kaki. *agian ini merupakan pelengkap pada bagian trotoar. *erikut adalah bagian%bagian dari pelengkap jalan. a. b. (erb adalah *eton persegi yang dapat digunakan untuk berbagai kegunaan pada jalan, seperti untuk menghalangi kendaraan keluar dari jalur lalu lintas, Pengaman tepi Suatu konstruksi yang berguna untuk mengamankan pengendara kendaraan agar tidak keluar dari jalur lalu lintas atau jalur jalan, terbuat dari berbagai macam material seperti besi (guard rail#, beton (parapet#, tanah timbunan, pasangan batu kali dan balok kayu.

c. d.

:ambu 'arka

1.#.4 Bagian K!nstruksi Jalan *agian konstruksi jalan adalah bagian dari jalan yang merupakan metode perkerasan (pavement# pada badan jalan, baik itu pekerasan lentur (flexsible pavement# maupun perkerasan kaku (rigid pavement#. Adapun bagian dasar dari jalan yang termasuk dalam konstruksi jalan sebagai berikut3 e. Lapis pondasi atas merupakan lapis untuk perkerasan lentur (flexsible pavement# yang terdiri tanah atau agregat yang mempunyai nilai ;*: di atas 0"<, $. Lapisan pondasi bawah, merupakan lapis pada perkerasan lentur ( flexsible pavement# yang terdiri tanah atau agregat yang mempunyai nilai ;*: antara !1< sampai 0"<, g. Lapis tanah dasar, lapis tanah yang dapat digunakan langsung untuk perkerasan kaku dengan ;*: minimal 0<, h. Lean concrete adalah beton dengan mutu rendah yang ber$ungsi sebagai latai kerja yang dianggap rata. Lean concrete digunakan ketika tanah dasar untuk perkerasan kaku tidak memenuhi nilai ;*: perkerasan kaku (rigid pavement#. 1./ Tata &una La)an Dalam lalu lintas, transportasi dan tata guna lahan sangat berhubungan erat. 4ata guna lahan merupakan wujud dari kebutuhan transportasi akan pertumbuhan dan perluasan kota. (emajuan sistem perangkutan daya angkut semakin besar, daya jelajah semakin jauh, kecepatan semakin tinggi yang mengakibatkan perkembangan kota bertambah luas, sebaran pemukiman bertambah jauh, dan spesialis guna lahan semakin tegas. (emajuan ini menyebabkan konstruksi akan sistem jaringan jalan yang semakin rumit. (ebutuhan akan mobilitas orang dan kendaraan sekurang% kurangnya !" 5 ,"< dari luas lahan perkotaan ( arpani, !""!#.

Pengembangan tata ruang akan lahan yang tersedia disekitar jalan (bukan dawasja# merupakan daya tarik kota sehingga terjadi arus mirgrasi desa%kota dan kota 5 kota. Pengembangan tata ruang ini akibat dari bertambahnya jumlah penduduk perkotaan yang membutuhkan lapangan pekerjaan, tempat tinggal, dan area rekreasi serta belanja yang mendorong kemajuan dari suatu kawasan. Dalam interaksinya sehari%hari dari suatu kawasan, masyarakat melakukan pengolahan yang menggunakan perpindahan barang dari suatu tempat ke tempat lain, sebagai mana yang ditunjukan =ambar !.! ( arpani, !""!#. =ambar
&am%ar 2.2. Diagram >ubungan Antarakomponen
Sumber3 Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Dari diagram hubungan pada &am%ar 2.2 dapat dilihat bahwa masyarakat membutuhkan layanan angkutan jalan dalam distribusi dan supply barang dan jasa. >al ini terjadi karena penduduk yang padat melakukan kegiatan dengan tingkat ekonom%sosial%budaya yang beragam. 4ata ruang yang tidak tersusun dengan baik membuat hubungan antara komponen menjadi tidak e$isien yang berdampak pada ketidaksiplinan pada lalu lintas. Persaingan memperoleh lahan strategis di kota tanpa keseimbangan dengan geometrik jalan dan kapasita jalan yang menyebabkan ketidak rapihan akan tata ruang yang ada. 1./.1 P!la Tata &una La)an 4ata guna lahan perkotaan memiliki karakteristik pergerakan yang menghubungkan antara ruang perjalanan dengan distribusi spasial tata guna lahan yang terdapat pada jarringan suatu daerah perkotaan. Perjalanan dilakukan untuk melakukan suatu kegiatan tertentu, sedangkan lokasi tersebut ditentukan oleh pola tata guna lahan kota tersebut (Pelatihan Pengelolaan Sistem 4ransportasi Perkotaan, -..7#.

1./.1.1 P!la Tata &una La)an Perk!taan Lahan yang tersedia pada daerah perkotaan lebih mahal dibandingkan dengan lahan yang tedapat di luar pusat kota. 9ntuk sebagian besar orang, tinggal di daerah yang merupakan pusat kota merupakan kemampuan mereka dalam memenuhi tingkat kesejahterahan baik akan kelengkapan $asilitas dan pendidikan.dalam daerah perkotaan kemampuan sewa (bid rent# merupakan kegiatan yang 1./.1.2 P!la Per0alanan 1rang

1./.1.3 P!la Per0alanan Barang

You might also like