You are on page 1of 10

BAB III PELAKSANAAN

3.1

Gambaran Umum Proyek Pekerjaan Pelebaran Jalan Isimu-Paguyaman (Rigid Pavement) dapat

ditempuh dengan waktu 60 menit dari Ibu Kota Provinsi Gorontalo. Pekerjaan jalan ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan kondisi jalan, sehingga transportasi darat lebih lancar. Dengan semakin lancarnya transportasi maka aktivitas kegiatan masyarakat dapat lebih meningkat.

3.2

Struktur Organisasi Proyek. Proyek ini dikerjakan oleh Team work Profesional yang dikendalikan oleh

General Superintendent dengan dibantu oleh staff proyek. General Superintendent memimpin dan mengkoordinasi pelaksanaan proyek agar dapat berjalan ssuai dengan rencana baik menyangkut biaya, mutu, dan waktu. General Superintendent juga akan memantau seluruh aktifitas keseluruhan dalam proyek ini termasuk pengadministrasian, engineering, dan pelaksanaan kerja di lapangan, serta menangani segala permasalahan teknis maupun sosial yang terkait dengan lokasi pekerjaan. Bertanggung jawab atas komunikasi yang dapat menghambat setiap kegiatan selama periode kerja, serta memperlancar kegiatan di lapangan. Sangat diperlukan koordinasi di dalam suatu pertemuan rutin yang membahas masalah-masalah yang ada bersama-sama dengan direksi. Adapun halhal yang perlu dibahas pada pertemuan tersebut adalah: 1. Membuat program kerja ke depan dan mengevaluasi, 2. Membahas menu kerja harian, 3. Membicarakan tindakan koreksi terhadap segala penyimpangan yang terjadi termasuk solusinya, dan 4. Mengantisipasi penyediaan sumber daya untuk semua aktifitas kritis maupun non kritis.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Karunia Jaya Sejati

Sebelum pekerjaan survey dimulai, maka gambar asli yang ada dipelajari dengan benar untuk dikonsultasikan dengan Direksi Pekerjaan, dan harus memastikan dan memperbaiki setiap pekerjaan atau perbedaan yang terjadi.

3.3

Lingkup Pekerjaan. Lokasi proyek pelebaran jalan ini terletak di desa Isimu Raya Kec. Tibawa

Kabupaten

Gorontalo,

Provinsi

Gorontalo

yang

merupakan

urat

nadi

perekonomian masyarakat dan akses penghubung utama antara provinsi Sulawesi Tengah menuju Provinsi Gorontalo. Pelebaran jalan ini mencakup pembongkaran

jalan lama yang ada dengan lebar badan jalan 4,5 m, dilanjutkan dengan pekerjaan lapis pondasi agregat kelas B dan kemudian selanjutnya pekerjaan pembetonan yang terdiri atas 2 lapisan yaitu lapis pondasi bawah beton kurus kemudian dilanjutkan dengan perkerasan beton semen dengan lebar jalan rencana 7 m.

3.4

Gambaran Umum Proyek Kegiatan pelebaran jalan Isimu-Paguyaman (Rigid Pavement) terletak pada

Km 33+000 (STA 0+000) sampai dengan Km 36+600 (STA 3+100) yang berada di Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo. Proyek ini mencakup kegiatan fisik konstruksi dengan pekerjaan sebagai berikut :

3.4.1 Pekerjaan persiapan 1. Mobilisasi tenaga, peralatan dan bahan yang diperlukan. Peralatan utama yang akan digunakan seluruhnya sudah berada dilokasi proyek antara lain : Batching Plant (1 unit), Stone Cruhser (1 unit), Excavator (1 unit), Wheel Loader (2 unit), Truck Mixer (4 unit), Dump Truck (9 unit), Stamper, Concrete Paver, dll 2. Pengukuran dan penggambaran Berdasarkan data-data Benck Mark, patok-patok bantu dan gambar-gambar kontrak telah disediakan penyedia jasa dan konsultan pengawas, maka diadakan penelusuran dan pengukuran kembali pada seluruh area kerja. Pengukuran terdiri dari pengukuran melintang dan memanjang. Setiap 50 m akan dibuat potongan melintang dengan beberapa titik pengamatan yang mencakup elevasi jalan inspeksi dan titik lain yang diperlukan. Pengukuran akan dilakukan dengan menggunakan 1 tim pengukuran dengan menggunakan 2 set alat terdiri dari 2 unit lengkap waterpass dan 1 set lengkap lengkap theodolit yang telah dikalibrasi. Setiap melaksanakan pengukuran selalu didampingi konsultan pengawas dan didahului dengan pengajuan ijin permohonan pelaksanaan pekerjaan (Request). Ijin ini diajukan juga untuk setiap pekerjaan yang akan dimulai.

Setelah diperoleh data-data pengukuran, diajukan ke konsultan pengawas dan penyedia jasa untuk diperiksa dan disetujui sebagai bahan penyusunan gambar kerja dan sebagai dasar untuk menghitung volume pekerjaan yang akan dan telah dikerjakan. 3. Pengadaan direksi keet Direksi keet dilengkapi instalasi lampu dan air bersih. Perlengkapan pada direksi keet terdiri dari meja, 1 set kursi tamu, 1 set meja rapat, papan tulis white board, file kabinet buah, rak-rak buku, gambar rencana, time schedule, grafik cuaca, buku tamu, dan buku harian mingguan standar, jaringan telepon. 4. Pengadaan alat-alat monitoring proyek dan kontrol kualitas Pengajuan terhadap type dan merk dari masing-masing alat diajukan dulu ke konsultan pengawas dan penyedia jasa untuk mendapatkan persetujuan. 5. Fasilitas keselamatan kerja, penerangan, komunikasi dan air bersih Terdiri dari penyediaan operasional tenaga listrik dan jaringannya, alat komunikasi berupa SSB dan HT, penyediaan tabung pemadam kebakaran. Fasilitas tersebut disediakan selama pelaksanaan proyek. 6. Papan nama proyek Papan nama proyek berukuran 120x80 Cm yang terbuat dari triplek dengan rangka kayu kaso.

3.4.2

Pekerjaan Tanah Pekerjaan ini meliputi :

1. Pekerjaan galian biasa yang mencakup galian tanah untuk timbunan dan galian tanah sebagai bahan buangan. 2. Pekerjaan galian perkerasan beraspal tanpa Cold Milling Machine (Mesin pengupas perkerasan beraspal tanpa pemanasan).

3.4.3

Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan Setelah pekerjaan galian aspal pada permukaan jalan lama selesai

dilaksanakan selanjutnya dilakukan pekerjaan seperti uraian dibawah ini : 1. Pengecekan elevasi di center line dan di pinggir.

2. Pemberian tanda dipatok dengan cat untuk ketinggian di tepi dan di center line. 3. Pekerjaan timbunan biasa yang mencakup 4. Pekerjaan galian untuk selokan drainase dan saluran air. 5. Pekerjaan pasangan batu Mortar untuk membuat bangunan saluran air 6. Pembentukan/perataan permukaan urugan dan pembentukan kemiringan (crown) urugan dengan menggunakan motor greder. 7. Pemadatan permukaan dengan Vibro Roller. 8. Pemadatan lapangan, hasil pemadatan ditest sand cone dan CBR serta pengecekan kemiringan dan kerataan permukaan.

3.4.4

Pekerjaan Penghamparan Material Kelas B Pekerjaan ini meliputi pemprosesan, penyediaan, pengangkutan,

penggelaran dan pemadatan material kelas B untuk konstuksi perkerasan di atas perkerasan jalan lama yang telah digaruk aspalnya. 1. Proses pembuatan material Kelas B a. Material kelas B diproduksi dengan menyaring sirtu dan memasukan sirtu ke dalam Stone Crusher dan dicampur. b. Sirtu diambil dari quarry dari Sungai Buhu, batu pecah 2/3 Gentuma c. Pencampuran material hasil Crusher dan sirtu menggunakan wheel loader. d. Pengujian material kelas B di laboratorium meliputi test gradasi, analisa saringan, test plastisitas dan indeks platisitas, test kepadatan, CBR dan Abrasi. 2. Urutan pelaksanaan pekerjaan a. Pembuatan proporsi campuran (job mix formula) material kelas B diajukan dan disetujui oleh konsultan pengawas dan penyedia jasa. b. Penyerahan contoh bahan mateial kelas B ke konsultan pengawas dan penyedia jasa. c. Pemasangan patok elevasi dan batas hamparan kelas B d. Pengukuran dan penggambaran shop drawing. e. Pengangkutan material kelas B ke lokasi poyek dengan menggunakan Dump Truck, droping material jaraknya diatur sesuai dengan kebutuhan.

f. Pengecekan kesiapan badan jalan. g. Penggelaran material kelas B dengan menggunakan Motor Greder, tebal maksimum hamparan padat 15 cm. h. Pemadatan dilaksanakan dengan menggunakan Vibro Roller pemadatan dimulai dari bagian tepi ke arah bagian tengah dan pada super elevasi dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi. i. Selama proses penggelaran dan pemadatan kadar air harus selalu di kontrol berada dalam batas -3% s/d 1% dengan kadar air optimum. Bila material kelas B terlalu basah, dijemur dahulu dengan diratakan dengan Motor Grader. Bila bahan terlalu kering, disiram dengan menggunakan Water Tank. Pada saat hujan tidak dilakukan penggelaran dan pemadatan material kelas B. j. Pengujian lapangan Tahapan material kelas B yang telah dihampar dan dipadatkan dilakukan pengujian mutu.

3.4.5

Pekejaan Penghamparan Beton Pekerjaan ini meliputi penyediaan, pancampuran, penghamparan dan

pemadatan aggregate, semen dan air sehubungan dengan persyaratan dalam spesifikasi ini dan harus sesuai dengan dimensi dan potongan melintang yang tertera dalam gambar serta garis dan kemiringan yang ditentukan oleh pejabat pembuat komitmen. 1. Tahapan pelaksanaan a. Pabrikasi pembesian. b. Pekerjaan Wet Lean Concrete c. Pemasangan/setting bekisting/Form Work Wet Lean Concrete setelah elevasi dan kerataan Sub Base maksimal dan dipasang sesuai dengan lebar badan jalan rencana yang ditambah 20 cm setiap sisi badan jalan yang berguna sebagai dudukan begisting/Formwork Rigid supaya elevasi dan kerapihan pada sisi permukaan beton Rigid Pavement maksimal/baik.

10

d. Penyiraman air pada permukaan Sub Base sampai jenuh sedang maksimal supaya mengurangi proses penyerapan air beton WLC sehingga meminimalkan keretakan yang terjadi pada permukaan Wet Lean Concrete. e. Pengecoran Wet Lean Concrete dilaksanakan dengan beton dituang langsung ke dalam area yang telah dipasang formwork dan telah di set elevasinya dan diratakan secara manual oleh pekerja, setelah itu untuk menghasilkan kondisi permukaan WLC yang rata/flat, permukaan beton digesek dengan menggunakan jidar Holo/Aluminium. f. Setelah permukaan beton rata/flat kemudian permukaan tersebut di finishing dengan cara digosok menggunakan roskam PVC untuk kerataan dan kehalusan permukaan Wet Lean Concrete. g. Pemasangan Geotextile dan disiram dengan air untuk memperlambat proses pengeringan beton dan mengurangi keretakan beton yang terjadi diakibatkan karena penguapan yang terlalu cepat dikarenakan cuaca/suhu di lokasi pekerjaan. 2. Pekejaan pengecoran Rigid Pavement a. b. Pembersihan lokasi pekerjaan/permukaan Wet Lean Concrete. Pemasangan begisting/formwork mengikuti setting elevasi, kemiringan jalan dan lebar badan jalan sesuai dengan rencana. c. Setting concrete paver/concrete screed sesuai dengan elevasi rencana/di atas permukaan begisting setinggi 2 mm 4 mm mengikuti permukaan bekisting dan pemasangan rel alat concrete paver/concrete screed secara rata dan lurus sesuai badan jalan. d. Pemasangan plastik cor yang menutup seluruh bagian badan jalan eksisting dan begisting/formwork dengan overlap sambungan tengah (bila mana plastik kurang) minimal 10 cm dan diikat rapat sehingga meminimalisasi tumpah/meresapnya air beton ke luar

begisting/agregat/wic yang akan mengurangi kandungan air beton dalam proses pengikatan dan pengerasan beton awal selama 7 hari.

11

e.

Pemasangan pembesian besi dowel, tie bar, duduka dowel, dudukan tei bar di lapangan sesuai dengan shop drawing dan bahan yang telah disediakan dengan jarak pemasangan yang telah ditetukan.

f.

Proses selanjutnya adalah penulangan beton dari Mixer Truck ke lahan pengecoran, penuangan beton diatur sedemikian rupa sehingga tidak menumpuk berlebihan dan diratakan oleh pekerja dengan ketinggian dari permukaan begisting 1 cm dan dipadatkan dengan menggunakan vibrator engine/electric secara merata sehingga tidak ada bagian beton yang keropos, kemudiam diratakan dengan menggunakan alat Concrete Paver/Concrete Screed (nilai slump beton dalam penggunaan alat tersebut 82) ketepatan nilai slump beton mempengaruhi hasil permukaan setelah diratakan dan di setting elevasi alat Concrete Paver/Concrete Screed.

g.

Untuk meratakan permukaan yang dihasilkan oleh alat Concrete Paver/Concrete Screed, permukaan beton diratakan / digesek kembali menggunakan mistar aluminium sesuai dengan permukaan begisting sehingga beton yang mengembang pada saat pemadatan oleh vibrator dan Concrete Screed tidak mempengaruhi/merubah elevasi dan kerataan permukaan beton.

h. Penghalusan permukaan beton/finishing dilakukan dengan menggunakan Roskam dari PVC dilakukan tiga tahapan yaitu pemadatan dan perbaikan permukaan, slump beton diatas 10 mengakibatkan proses penghalusan permukaan menjadi lebih lambat dikarenakan air beton naik berlebihan ke permukaan yang bisa menimbulkan retak rambut pada parmukaan beton nantinya. i. Setelah penghalusan permukaan beton selesai, selanjutnya adalah pembuatan tekstur pada permukaan. j. Penyemprotan Curring Compound secara merata pada permukaan beton yang berguna dalam proses pengikatan beton dan pengeringan permukaan beton, sehingga permukaan beton (expose) tidak mudah aus,

12

mengurangi keretakan yang terjadi akibat proses penguapan air beton yang terlalu cepat dikarenakan suhu dan temperature di lokasi. 3. Pekerjaan Perawatan Beton a. Penutupan permukaan beton menggunakan geotextile (3-4 jam setelah curring compound) dan dibasahi/disiram air sehingga suhu dan kelembaban beton tetap rendah sampai umur beton 7 hari. b. Pemotongan beton dengan menggunakan concrete cutter dengan kedalaman 2-5 cm dari permukaan beton sesuai dengan segmen beton yang telah ditentukan setelah 8 jam selesai pengecoran, pemotongan beton dimaksudkan untuk memberikan perlemahan pada beton sehingga akan terjadi keretakan pada perlemahan yang dipotong tersebut. c. Proses berikutnya adalah pengecoran joint sealent pada alur potongan concrete saw tiap segmen, spesifikasi material joint sealent sesuai dengan yang telah disetujui dengan kadar titik leleh tinggi sehingga kerapihan permukaan dan kekuatan joint sealent dapat maksimal, maksud penutupan ini adalah untuk menghidari resapan air melalui keretakan beton yang telah diratakan di tiap segmen sehingga bisa menimbulkan karat pada besi dowel yang terpasang yang mengakibatkan tidak berfungsinya dowel sebagaimana mestinya atau bahkan patah, selain dari pada itu bocornya penutup joint sealent bisa menjadikan sub base tidak kedap air yang bisa mengakibatkan penurunan/placement pada badan jalan.

3.4.6

Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas S Pekerjaan ini mencakup penghamparan dan pemadatan agregat S untuk

bahu jalan. Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan perkerasan beton semen selesai.

13

3.5

Laporan dan Foto Untuk laporan perkembangan hasil pekerjaan yang dilaksanakan

dicantumkan dalam Laporan Harian dan Laporan Mingguan yang ditandatangani oleh kontraktor dan pengawas dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo. Dalam pengambilan foto/dokumentasi kami melihat baik dari pihak kontraktor dan pihak konsultan melakukan pengambilan foto/ dokumentasi setiap ada pekerjaan baru.

14

You might also like