You are on page 1of 7

Evaluasi Sediaan (Suplemen FI) A. Pemeriksaan Fisik 1.

Pemeriksaan pH (Suplemen I FI IV <1071>, hal 1572-1573) Tujuan: mengetahui pH suatu bahan atau sediaan dan untuk mengetahui kesesuaiannya dengan persyaratan yang telah ditentukan. Penafsiran hasil: bulk memenuhi persyaratan jika memiliki pH .(ditetapkan sendiri) Alat: pH meter Prinsip: pengukuran pH cairan uji menggunakan pH meter yang telah dikalibrasi.Dilakukan pada suhu 252C. (Kecepatan dinyatakan lain dalam masing-masing monografi) Prosedur: - pH meter dikalibrasi terlebih dahulu menggunakan larutan dapar baku. Larutan dapar baku yang dipilih ada dua, di mana pH larutan uji diperkirakan berada diantara pH kedua larutan dapar baku tersebut dan mempunyai perbedaan pH tidak lebih dari 4 unit dengan pH larutan uji. - pH meter yang telah dikalibrasi digunakan untuk mengukur pH larutan. 2. Pemeriksaan bahan partikulat (Suplemen FI IV <751>, hal 1533-1543) Tujuan: Memastikan larutan injeksi memenuhi persyaratan bahan partikulat Metode : (a) Uji Hitung Partikel Secara Hamburan Cahaya; (b) Uji Hitung Partikel Secara Mikroskopik Prinsip: a) Pengukuran jumlah partikel berdasarkan hamburan cahanya larutan uji; b) Pengukuran jumlah partikel berdasarkan perhitungan partikel yang terlihat dengan mikroskop. Prosedur : a) sejumlah tertentu sediaan uji diukur hamburan cahayanya kemudian dibandingkan dengan larutan baku. b) Sejumlah tertentu sediaan uji difiltrasi menggunakan membran, lalu membran tersebut diamati di bawah mikroskop. Jumlah partikel dengan dimensi linear efektif 10 mikrometer atau lebih dan sama atau lebih besar dari 25 mikrometer dihitung. Interpretasi : a) injeksi volume kecil memenuhi syarat uji jika jumlah partikel dalam sediaan dengan diameter 10 m 6000 dan yang memiliki diameter 25 m 600 per wadah. b) injeksi volume kecil memenuhi syarat uji jika jumlah partikel yang dikandung yang memiliki diameter 10 m tidak lebih dari 3000 dan yang memiliki diameter 25 m tidak lebih dari 300 per mL. 3. Uji keseragaman sediaan (Suplemen I FI IV, hal 1543-1548) Meliputi keseragaman kandungan dan keragaman bobot. Dasar pemilihan :

Bentuk sediaan Tablet

Tipe

Sub tipe

Kadar dan perbandingan zat aktif 25 mg dan 25% < 25 mg dan < 25% Keseragaman kandungan Keseragaman kandungan Keseragaman kandungan

Tidak bersalut Salut Selaput Lainnya

Keseragaman bobot Keseragaman bobot Keseragaman kandungan

Tujuan : menjamin keseragaman (pilih kandungan/bobot) zat aktif. Prinsip (pilih salah satu sesuai dengan pilihan yang di atas) : menetapkan kadar 10 tablet satu persatu sesuai dengan penetapan kadar pada monografi (keseragaman kandungan) menetapkan berat 10 tablet satu persatu, kemudian menghitung kadar zat aktif dalam tiap tablet yang dinyatakan dalam % dari yang tertera pada etiket pada tiap tablet dari bobot masing-masing tablet dan hasil dari penetapan kadar (keragaman bobot)

Penafsiran hasil : Keseragaman sediaan dipenuhi jika nilai penerimaan dari 10 unit pertama dosis tunggal lebih kecil atau sama dengan L 1%. Kecuali dinyatakan lain pada monografi L1 sama dengan 15,0 Jika nilai penerimaan lebih besar dari L 1%, lakukan pengujian 20 satuan berikutnya dan hitung nilai penerimaan akhir dari 30 satuan, Kecuali dinyatakan lain pada monografi, dan L2 sama dengan 25,0.

Catatan: Untuk hasil di luar hasil yang tertera pada tabel, keterangan lebih lanjut bisa dilihat di Suplemen I FI IV hal 1548.

Injeksi : Keseragaman sediaan (Suplemen I FI IV <991>, hal 1543-1548)Pilih keseragaman kandungan atau bobot Tujuan: Menjamin keseragaman sediaan Metode : (1) Keseragaman kandungan; (2) Keragaman Bobot Prinsip: Menetapkan kadar sediaan satu per satu sesuai penetapan kadar dalam masingasing monografi kecuali dinyatakan lain dalam Uji Keseragaman Kandungan Penafsiran hasil: Persyaratan untuk keseragaman sediaan dipenuhi jika nilai penerimaan dari 10 unit pertama dosis tunggal lebih kecil atau sama dengan L 1%. Jika nilai penerimaan lebih besar dari L 1% lakukan pengujian 20 satuan berikutnya dan hitung nilai penerimaan. Persyaratan terpenuhi jika nilai penerimaan akhir dari 30 satuan lebih kecil atau sama dengan L 1% dan tidak satupun lebih kecil dari [1-L2*0,01]M atau tidak lebih dari [1+L2*0,01]M seperti yang dinyatakan dalam perhitungan nilai penerimaan pada masingmasing Keseragaman kandungan atau pada Keseragaman bobot. Kecuali dinyatakan lain pada masing-masing monografi, L1 sama dengan 15,0 dan L2 sama dengan 25,0. Perhitungan nilai L terdapat pada Suplemen I FI IV

4. Uji disolusi (suplemen 2 FI IV, hal 1844-1852) Tujuan : untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera pada masingmasing sediaan Lihat tipe alat media disolusi, prosedur, waktu, dan toleransi di masing-masing monografi. Toleransi : lihat dari Q pada monografi sediaan, disesuaikan dengan monografi (Suplemen II FI IV hal 1851) Tabel Penerimaan Tahap S1 S2 yang diuji 6 6 Kriteria Penerimaan Tiap unit sediaan tidak kurang dari Q + 5% Rata-rata dari 12 unit (S1 +S2) adalah sama dengan atau lebih besar dari Q dan tidak satu unit sediaan yang lebih kecil dari Q -15% Rata-rata dari 24 unit (S1 + S2+ S3) adalah sama dengan atau lebih besar dari Q, tidak lebih dari 2 unit sediaan yang lebih kecil dari Q -15% dan tidak satu unit pun yang lebih kecil dari Q - 25%

S3

12

5. Uji Volume Terpindahkan (Suplemen 3 FI IV hal 2114) . Tujuan : sebagai jaminan bahwa larutan oral dan suspensi yang dikemas dalam wadah dosis ganda dengan volume yang tertera di etiket tidak lebih dari 250 mL, jika dipindahkan dari wadah asli akan memberikan volume sediaan seperti tertera di etiket. Alat : gelas ukur kering. Prinsip : melihat kesesuaian volume sediaan, jika dipindahkan dari wadah asli, dengan volume yang tertera pada etiket. Prosedur : - Dipilih tidak kurang dari 30 wadah/botol - Perlakuan awal : 10 botol dipilih dan dikocok satu per satu - Isi botol dituang perlahan untuk menghindari pembentukan gelembung udara ke dalam gelas ukur berkapasitas tidak lebih dari 2,5 kali volume yang diukur dan telah dikalibrasi. - Didiamkan selama 30 menit, jika telah bebas gelembung udara, volume dapat diukur. - tuang isi tiap wadah kedalam gelas ukur tidak lebih dari dua setengah kali valume yang diukur dan telah dikalibrasi, secara hati-hati agar tidak terbentuk gelembung udara pada waktu penuangan. Diamkan selama tidak lebih dari 30 menit untuk wadah dosis ganda dan 5 menit untuk wadah dosis tunggal kecuali dinyatakan lain dalam monografi. Jika telah bebas dari gelembung udara, ukur volume dari tiap campuran. Untuk sediaan volume kecil yang dikemas dalam wadah dosis tunggal, volume dapat dihitung sebagai berikut : a. Keluarkan isis dari wadah ke dalam wadah yang sesuai dan telah ditara (biarkan mengalir sampai tidak lebih dari 5 detik) b. Tentukan bobot isi dari wadah c. Hitung volume setelah penetapan bobot jenis Kriteria Penerimaan :

Gunakan kriteria berikut untuk menentukan pemenuhan syarat uji Untuk seddiaan wadah dosis ganda : memenuhi syarat seperti yang tertera pada Gambar 1a. Volume rata-rata cairan yang diperoleh dari 10 wadah tidak kurang dari 100% dan tidak ada satu wadahpun volumenya kurang dari 95% dari yang tertera pada etiket. Jika A, volume rata-rata kurang dari 100% dari yang tertera pada etiket, tidak ada satu wadahpun volumenya kurang dari 95% dari yang tertera pada etiket, atau B, volume rata-rata kurang dari 100% dan tidak lebih dari satu wadah yang kurang dari 95%, tetapi tidak ada yang kurang dari 90% dari yang tertera pada etiket, ulangi pengujian dengan 20 wadah tambahan. Volume rata-rata cairan yang diperoleh dari 30 wadah rata-rata kurang dari 100% dan tidak lebih dari satu wadah yang kurang dari 95%, tetapi tidak ada yang kurang dari 90% dari yang tertera pada etiket. Untuk sediaan wadah dosis tunggal : memenuhi syarat seperti yang tertera pada Gambar 2. Volume rata-rata cairan yang diperoleh dari 10 wadah tidak kurang dari 100%, dan volume dari masing-masing 10 wadah terletak dalam renatng 95% sampai 110% dari yang tertera pada etiket. Jika A, volume rata-rata kurang dari 100% dari yang tertera pada etiket, tetapi tidak ada satu wadahpun volumenya terletak diluar rentang 95% sampai 110% dari yang tertera pada etiket, atau B, volume rata-rata kurang dari 100% dan tidak lebih dari satu wadah yang volumenya diluar rentang 95% sampai 110%, tetapi dalam rentang 90% sampai 115%, ulangi pengujian dengan 20 wadah tambahan. Volume rata-rata cairan yang diperoleh dari 30 wadah tidak kurnag dari 100% dari yang tertera pada etiket, dan tidak lebih dari satu wadah volumenya diluar rentang 95% sampai 110%, tetapi masih dalam rentang 90% sampai 115% dari yang tertera pada etiket. Penafsiran hasil : - Volume rata-rata campuran sirup yang diperoleh dari 10 botol tidak kurang dari 100% dan tidak satupun volume botol yang kurang dari 95% dari volume pada etiket. - Jika A : volume rata-rata yang diperoleh dari 10 botol 95-100% dari yang tertera pada etiket. dan jika B : tidak lebih dari satu wadah bervolume antara 90-95% dari yang tertera pada etiket maka dilakukan uji tambahan terhadap 20 wadah tambahan Persyaratan : Volume rata-rata sirup yang diperoleh dari 30 botol tidak kurang dari 100% dari yang tertera di etiket dan tidak lebih dari satu dari 30 wadah bervolume 90-95% dari yang tertera di etiket 6. Uji waktu hancur (Suplemen 3 FI IV, halaman 2112-2114)(KALAU TIDAK DIPERSAYARATKAN DI MONOGRAFI, TIDAK USAH DITULIS) Tujuan : Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang tertera dalam masing-masing monografi, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet atau kapsul digunakan sebagai tablet isap atau dikunyah atau dirancang untuk pelepasan kandungan obat secara bertahap dalam jangka waktu tertentu atau melepaskan obat dalam dua periode berbeda atau lebih dengan jarak waktu yang jelas di antara periode pelepasan tersebut. Tetapkan jenis sediaan yang akan diuji dari etiket serta dari pengamatan dan gunakan prosedur yang tepat untuk 6 unit sediaan atau lebih.

Prosedur : Uji waktu hancur tidak menyatakan bahwa sediaan atau bahan aktifnya terlarut sempurna. Sediaan dinyatakan hancur sempurna bila sisa sediaan yang tertinggal pada kasa alat uji merupakan masa lunak yang tidak mempunyai inti yang jelas, kecuali bagian dari penyalut atau cangkang kapsul yang tidak larut.

Tablet tidak bersalut Masukkan 1 tablet pada masing-masing 6 tabung dari keranjang, jika dinyatakan masukkan satu cakram pada tiap tabung dan jalankan alat, gunakan air bersuhu 37 2 sebagai media kecuali dinyatakan menggunakan cairan lain dalam masing-masing monografi. Pada akhir batas waktu seperti yang tertera dalam monografi, angkat keranjang dan amati semua tablet: Penafsiran hasil : semua tablet (6 tablet) harus hancur sempurna. Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya: tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna.

Tablet bersalut bukan enterik Prosedur penujian sama dengan tablet tidak bersalut, batas waktu dinyatakna pada masing-masing monografi. Tablet salut enterik Masukkan 1 tablet pada masing-masing 6 tabung dari keranjang, bila tablet mempunyai penyalut luar yang dapat larut, celupkan keranjang dalam air pada suhu kamar selama 5 menit. Tanpa menggunakan cakram jalankan alat, gunakan cairan lambung buatan LP bersuhu 37 2 sebagai media. Setelah alat dijalankan selama satu jam, angkat keranjang dan amati semua tablet: tablet tidak hancur, retak atau menjadi lunak. Kemudian masukkan satu cakram pada tiap tabung dan jalankan alat, gunakan cairan usus buatan LP bersuhu 37 2 sebagai media selama jangka waktu yang dinyatakan dalam masing-masing monografi. Angkat keranjang dan amati semua tablet: semua tablet hancur sempurna. Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya: tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna. Tablet bukal Lakukan pengujian dengan prosedur seperti yang tertera pada Tablet tidak bersalut. Setelah 4 jam, angkat keranjang dan amati semua tablet: semua tablet harus hancur. Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya: tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna. Tablet sublingual Lakukan pengujian dengan prosedur seperti yang tertera pada Tablet iidak bersalut. Amati tablet dalam batas waktu yang dinyatakan dalam masing-masing monografi: semua tablet harus hancur. Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya: tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna. Kapsul gelatin keras Lakukan pengujian dengan prosedur seperti yang tertera pada Tablet tidak bersalut, tanpa menggunakan cakram. Sebagai pengganti cakram digunakan suatu kasa berukuran 10 mesh seperti yang diuraikan pada rangkaian keranjang, kasa ini ditempatkan pada permukaan lempengan atas dari rangkaian keranjang. Amati kapsul dalam batas waktu yang dinyatakan dalam masing-masing monografi, semua kapsul harus hancur, kecuali bagian dari cangkang kapsul. Bila 1

tablet atau 2 kapsul tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 kapsul lainnya: tidak kurang 16 dari 18 kapsul yang diuji harus hancur sempurna. Kapsul gelatin lunak Lakukan pengujian dengan prosedur seperti yang tertera pada Kapsul gelatin keras.

B. Pemeriksaan Biologi 1. Penetapan Potensi Antibiotik (khusus jika zat aktif antibiotik) (Suplemen I FI IV 131, hlm. 15191527) Tujuan : untuk memastikan aktivitas antibiotik tidak berubah selama proses pembuatan larutan dan menunjukkan daya hambat antibiotik terhadap mikroba. Prinsip : Pengukuran hambatan pertumbuhan biakan mikroba oleh antibiotik dalam sediaan penetapan dengan lempeng silider atau cawan dan penetapan dengan cara tabung atau turbidimetri Penafsiran hasil : Potensi antibiotik ditentukan dengan menggunakan metode garis lurus transformasi log dengan prosedur penyesuaian kuadrat terkecil dan uji linieritas. Harga KHM yang makin rendah menunjukkan makin kuat potensi antibiotiknya. Pada umumnya antibiotik yang berpotensi tinggi mempunyai KHM yang rendah dan diameter hambat yang besar. 2. Uji sterilitas (Suplemen I FI IV <71>, hal1512-1519) Tujuan: menetapkan apakah bahan Farmakope yang harus steril memenuhi persyaratan berkenaan dengan uji sterilitas yang tertera pada masing-masing monografi. Persiapan: a. penyiapan media b. Uji kesesuaian : uji sterilitas media, uji fertilitas media, penyimpanan Prosedur:harus dipilih - inokulasi langsung ke dalam media uji - teknik penyaringan membran Penafsiran hasil: Jika tidak terjadi pertumbuhan mikroba, maka bahan uji memenuhi syarat sterilitas. Jika terbukti terjadi pertumbuhan mikroba, maka bahan uji tidak memenuhi syarat sterilitas, kecuali dapat ditunjukkan bahwa uji tidak absah disebabkan oleh hal yang tidak berhubungan dengan bahan uji. Uji dapat dipertimbangkan tidak absah hanya jika satu atau lebih kondisi di bawah ini dipenuhi : a. Data pemantauan mikrobiologi terhadap fasilitas uji sterilitas menunjukkan kegagalan. b. Peninjauan prosedur uji yang digunakan selama pengujian mengungkapkan kegagalan c. Pertumbuhan mikroba ditemukan pada kontrol negatif

d. Setelah dilakukan identifikasi mikroba yang diisolasi dari hasil uji, pertumbuhan mikroba atau beberapa mikroba dapat dianggap berasal dari kesalahan pada bahan uji, atau teknik pengujian yang digunakan pada prosedur uji sterilitas e. Jika pengujian dinyatakan tidak absah, lakukan uji ulang dengan jumlah bahan yang sama dengan uji aslinya. Jika ditemukan pertumbuhan mikroba, maka contoh tidak memenuhi syarat uji sterilitas.

3. Uji endotoksin bakteri (Suplemen I FI IV <201>, hal 1527-1532)jika dipersyaratkan di monografi - Tujuan : untuk memperkirakan kadar endotoksin bakteri yang mungkin ada didalam atau pada bahan uji. - Prinsip : pengujian dilakukan menggunakan "Limulus Amebocyte Lysate" (LAL), deteksi dilakukan dengan metode turbidimetri atau kolorimetri, penetapan titik akhir reaksi dilakukan dengan membandingkan langsung enceran dari zat uji dengan enceran endotoksin baku, dan jumlah endotoksin dinyatakan dalam unit Endotoksin (UE). - Sebelumnya dilakukan persiapan : Depirogenasi alat Penyiapan baku pembanding dan baku kontrol endotoksin Penentuan pengenceran maksimum yang absah (PMA) - Penafsiran hasil : memenuhi syarat jika kadar endotoksin tidak lebih dari yang ditetapkan pada masing-masing monografi.

You might also like