You are on page 1of 6

AGENSIA HAYATI Pengertian Agensia hayati atau Biopestisida atau pestisida hayati adalah pestisida yang bah an aktifnya

berasal dari mikroorganisme, seperti cendawan, bakteri, nematoda dan virus. Biopestisida lebih ramah lingkungan dan tidak berbahaya bagi kesehatan m anusia, namun sampai saat ini belum banyak dimanfaatkan oleh petani. Ada beberapa jenis mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan ha ma. Jenis mikroorganisme yang digunakan mempunyai sifat yang spesifik yaitu hany a menyerang serangga yang menjadi sasaran dan tidak menyerang serangga lain. PATOGEN SERANGGA h : Beauveria bassian , Metarhizium sp, Bakteri Mera

AGENS ANTAGONIS : Corynebacterium sp, Trichoderma sp, Gliocladium sp Pseudomonas fluorescens Bakteri Corynebacterium sp. Bersifat antagonis (agens antagonis) yang dapat mengendalikan beberapa j enis OPT utamanya terhadap penyakit kresek pada tanaman padi yang disebabkan ole h bakteri Xanthomonas campestris pv oryzae. OPT lain yang dapat dikendalikan adalah penyakit bercak daun pada jagung , penyakit bengkak akar pada kubis, dan penyakit bakteri layu pisang kemampuan bakteri ini dalam menekan penyakit kresek (BLB) mencapai 80% Cara Perbanyakan : Produksi massal bakteri ini dilakukan dengan menggunakan media buatan (cair) yan g mengandung karbohidrat, protein, dan bahan lain dalam jumlah yang cukup. Media yang biasa digunakan yaitu : ekstrak kentang gula ( EKG ), air kelapa dan susu skim. Cara I dengan media ektrak kentang gula ( EKG ) Alat dan bahan Alat : Jerigen 20 liter Gelas piala / botol air mineral Pisau Kompor Kapas Pengaduk Selang Aerator Dandang Bahan-bahan untuk 20 liter media cair ( Media Ektrak Kentang Gula ) Kentang : 5 kg Gula pasir : 1 kg Air : 20 liter kmn0_4/PK : 1 botol Isolat Corynebacterium sp : 1 tabung reaksi Cara membuat EKG (Ekstra Kentang Gula) Kentang dikupas kemudian di cuci lalu di potong atau di iris tipis-tipis. Kemudi an dimasukan kedalam dandang yang sudah ada air nya kemudian di rebus sampai men didih (empuk). Kemudian di saring untuk diambil kaldunya, setelah itu hasil sari ngan kaldu kentang kemudian di masukkan ke dalam dandang lagi, masukan gula pasi r lalu rebus lagi 5 menit setelah itu di dinginkan 24 jam.

Langkah

langkah Siapkan bahan-bahan (isolat Coryne bacterium, media EKG, filter, kmn0_4,

air destilasi) dan alat-alat (stop kontak, kabel, aerator, dan selang plastik). Masukan kmn0_4/PK, kapas dan air destilasi masing-masing kedalam botol. Masukan media EKG kedalam jerigen fermentor dan inokulasikan dengan isol at Coryne bacterium sp kemudian tutup (jerigen) fermentor. Hubungkan aerator, gelas erlemeyer kmn0_4/PK, gelas erlemeyer kapas, gal on/fermentor, gelas erlemeyer air destilasi, seperti gambar bagan dengan selang plastik, kemudian hubungkan kabel kesumber arus listrik. Inkubasikan bakteri dalam jerigen/fermentor selama 14 hari dan siap untu k diaplikasikan. SKEMA PERBANYAKAN AGENS HAYATI

Cara II media air kelapa Alat : Jerigen 20 liter Gelas piala / botol air mineral Kompor Kapas Pengaduk Selang Aerator Dandang Bahan-bahan untuk 20 liter media cair ( Media Air Kelapa ) Air kelapa : 20 liter Gula pasir : 1 kg kmn0_4/PK : 1 botol Isolat Corynebacterium sp : 1 tabung reaksi Persiapan media air kelapa Air kelapa disaring, kemudian dimasak sampai mendidih kemudian ditambah dengan g ula pasir dan diaduk agar gula pasir larut dan homogen. Setelah itu didinginkan 24 jam. Langkah langkah Siapkan bahan-bahan (isolat Coryne bacterium, media air kelapa, filter, kmn0_4, air destilasi) dan alat-alat (stop kontak, kabel, aerator, dan selang pl astik). Masukan kmn0_4/PK, kapas dan air destilasi masing-masing kedalam botol. Masukan media air kelapa kedalam jerigen fermentor dan inokulasikan deng an isolat Coryne bacterium sp kemudian tutup (jerigen) fermentor. Hubungkan aerator, gelas erlemeyer kmn0_4/PK, gelas erlemeyer kapas, jer igen/fermentor, botol air mineral air destilasi, seperti gambar bagan dengan sel ang plastik, kemudian hubungkan kabel kesumber arus listrik. Inkubasikan bakteri dalam jerigen/fermentor selama 14 hari dan siap untu k diaplikasikan. Keterangan : Aerator dengan dua lubang Larutan PK / kmn0_4 (Sterililan) Glass woll ( Penyaring Udara )

Coryne bacterium sp yang diperbanyak dalam EKG Indikator air Cara III media susu skim Alat : Jerigen 20 liter Gelas piala / botol air mineral Kompor Kapas Pengaduk Selang Aerator Dandang Bahan-bahan untuk 20 liter media cair ( Media Susu Skim ) Susu skim : 1 kg Gula dextrosa : 1 kg Air bersih : 20 liter Tetes tebu : 10 ml kmn0_4/PK : 1 botol Isolat Corynebacterium sp : 1 tabung reaksi

Persiapan Media Susu Skim Air bersih ditambah susu skim dan gula dextrosa direbus dan diaduk-aduk hingga m endidih. Selama perebusaan dilakukan pengadukan beberapa kali agar tidak terbent u gumpalan susu yang dapat menyebabkan lamanya waktu fermentasi. Setelah mendidi h lalu didinginkan 24 jam. Langkah langkah Siapkan bahan-bahan (isolat Coryne bacterium, media susu skim, filter, k mn0_4, air destilasi) dan alat-alat (stop kontak, kabel, aerator, dan selang pla stik). Masukan kmn0_4/PK, kapas dan air destilasi masing-masing kedalam botol. Masukan media air kelapa kedalam jerigen fermentor dan inokulasikan deng an isolat Coryne bacterium sp kemudian tutup (jerigen) fermentor. Hubungkan aerator, gelas erlemeyer kmn0_4/PK, gelas erlemeyer kapas, jer igen/fermentor, botol air mineral air destilasi, seperti gambar bagan dengan sel ang plastik, kemudian hubungkan kabel kesumber arus listrik. Inkubasikan bakteri dalam jerigen/fermentor selama 7 hari dan pada hari ketiga media ditambah tetes tebu.siap untuk diaplikasikan. Perhitungan biaya bahan perbanyakkan coryne bacterium Media EKG Media Air Kelapa Media Susu Skim Kentang 5 kg : Rp. 30.000,Gula pasir 1 kg : Rp. 12.000,Air bersih 20 ltr : Rp. 3.500,kmn0_4/PK : Rp. 4.000,Isolat : Rp. 20.000,Jumlah : Rp. 69.500,Air kelapa 20 ltr : Rp. 10.000,Gula pasir 1 kg : Rp. 12.000,kmn0_4/PK : Rp. 4.000,Isolat : Rp. 20.000,Jumlah : Rp. 46.000,Susu skim 1 kg : Rp. 5 6.000,Dextrosa 1 kg : Rp. 13.000,Air bersih 20 ltr : Rp. 3.500,Tetes 10 ml : Rp. 1.000,kmn0_4/PK : Rp. 4.000,-

Isolat Jumlah

: Rp. 20.000,: Rp. 97.500,-

Cara penggunaan Corynebacterium sp. Untuk menggunakan bakteri ini, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Untuk Perendaman Benih : Untuk perendaman benih dilakukan dengan konsentrasi Corynebacterium sp 5 cc/lt a ir selama 15 menit. Pisang - bonggol 2. Untuk Penyemprotan : Siapkan larutan semprot dengan menambahkan 5 ml larutan Corynebacterium sp setia p liter air. Masukkan ke dalam tangki semprot sesuai kebutuhan. Tambahkan bahan perekat secukupnya kedalam tangki. Aplikasikasikan pada pertanaman muda saat tanaman padi berumur 14, 28, dan 42 ha ri setelah tanam, bila ditemukan gejala penyakit dimaksud. Pisang disuntikkan dengan konsentrasi 5 cc/lt air TRICHODERMA SP Trichoderma sp adalah jamur penghuni tanah yang dapat diisolasi dari perakaran t anaman lapangan. Spesies Trichoderma disamping sebagai organisme pengurai, dapat pula berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman. Beberapa spesies Trichoderma merupakan agensia hayati seperti T. Harzianum, T. Viridae, dan T. Konigii yang berspektrum luas pada berbagai tanaman pertanian. Biakan jam ur Trichoderma dalam media aplikatif seperti dedak dapat diberikan ke areal pert anaman dan berlaku sebagai Manfaat Trichoderma sp Biodekomposer, mendekomposisi limbah organik (rontokan dedaunan dan ran ting tua) menjadi kompos yang bermutu. Biofungisida. Trichoderma sp dapat menghambat pertumbuhan beberapa jamu r penyebab penyakit pada tanaman antara lain Rigidiforus lignosus, Fusarium oxys porum, Rizoctonia solani, Sclerotium rolfsii, dll. Sifat antagonis Trichoderma meliputi tiga tipe : Trichoderma menghasilkan sejumlah enzim ekstraseluler beta (1,3) glukona se dan kitinase yang dapat melarutkan dinding sel patogen Beberapa anggota trichoderma sp menghasilkan toksin trichodermin. Toksin tersebut dapat menyerang dan menghancurkan propagul yang berisi spora-spora pat ogen disekitarnya Jenis Trichoderma viridae menghasilkan antibiotik gliotoksin dan viridin yang dapat melindungi bibit tanaman dari serangan penyakit rebah kecambah Perbanyakan Bahan Beras Jagung Bahan Jagung giling 2,5 kg untuk 1 ha lahan, inokulum yang sering disebut sebagai isol at jamur T. Viride, media jagung 3 bungkus, kantong plastik tahan panas ukuran 0 ,5 kg 1 pak, air bersih secukupnya, alkohol 70 % dan staples. Alat Kompor gas / autoclave, timbangan, dandang, baki phastik / tambir, inkas dari ka yu atau stoples plastik bening pengaduk, sendok makan dan sendok teh. Pembuatan Jagung pecah direndam 24 jam lalu tiriskan sampai air tidak menetes. Mas ukkan media ke dalam kantong plastik dengan ukuran 100 gram/ plastik. Sterilkan menggunakan autoclave, tekanan 1 Atm suhu 1200 C atau tanak de ngan dandang selama kurang lebih 0,5 jam, keluarkan dan dinginkan. Media yang telah dingin diinokulasi dengan isolat yang telah tersedia,

1 sendok teh isolat/bungkus dicampur sampai merata. Penularan dilakukan dalam inkas. Peralatan dan tangan sebelum melakukan inokulasi dibersihkan menggunakan alkohol agar tidak terjadi kontaminasi. Inkubasikan selama 1 2 minggu. Perbanyakan yang telah jadi ditandai tumb uhnya spora jamur pada media yang berwarna hijau lumut. Media yang telah jadi si ap diaplikasi di lapang, atau disimpan dalam lemari dingin / kulkas. 2. Media EKG ( Ekstrak Kentang Gula )Bahan dan alat: Kentang 300 gr Gula 10 gr Aquades 1 lt Isolat jamur enthomophatogenis/antagonis Dandang Aotoclave Kompor Fermentor Proses pembuatan : Kentang dikupas, diiris seperti dadu ukuran + 1 cm lalu dicuci bersih. Kentang lalu direbus dengan aquades selama + 20 menit setelah mendidih. Rebusan kentang lalu disaring dan ditambah gula Ektrak kentang gula (EKG) lalu disterilkan selama 30 menit dengan tekana n 1 atm ( atau direbus + 2 Jam ) Setelah dingin diinokulasi dengan cendawan lalu difermentasi dengan bant uan alat aerator. 2. Media EKG ( Ekstrak Kentang Gula ) Bahan dan alat: Kentang 300 gr Gula 10 gr Aquades 1 lt Isolat jamur Trichoderma sp Dandang Aotoclave Kompor Fermentor Proses pembuatan : Kentang dikupas, diiris seperti dadu ukuran + 1 cm lalu dicuci bersih. Kentang lalu direbus dengan aquades selama + 20 menit setelah mendidih. Rebusan kentang lalu disaring dan ditambah gula Ektrak kentang gula (EKG) lalu disterilkan selama 30 menit dengan tekana n 1 atm ( atau direbus + 2 Jam ) Setelah dingin diinokulasi dengan cendawan lalu difermentasi dengan bant uan alat aerator. BEAUVERIA BASSIANA Beauvaria bassiana merupakan cendawan entomopatogen yaitu cendawan yang dapat me nimbulkan penyakit pada serangga melalui infeksi. Beauveria bassiana secara alam i terdapat di dalam tanah sebagai jamur saprofit. Perbanyakan Media Beras Jagung. Perbanyakan B. bassiana dilakukan dengan menggunakan media jagung pecah dalam pl astik kantong 100 gram per media yang telah disterilkan sebagai berikut : Bahan Jagung giling 2,5 kg untuk 1 ha lahan, inokulum (isolat jamur) B. bassiana media jagung 300 gram (3 bungkus), kantong plastik tahan panas ukuran 0,5 kg 1 pak, a ir bersih secukupnya, alkohol 70 %, staples.

Alat Kompor gas/autoclave, timbangan, dandang, baki plastik/tambir, inkase, pengaduk/ entong, sendok makan dan sendok teh. Pembuatan Jagung pecah direndam 24 jam lalu tiriskan. Masukan media ke dalam kanto ng plastik dengan ukuran 100 gram/plastik (2 sendok makan). Sterilkan menggunakan autoklave pada tekanan 1 Atm suhu 120o C atau tana k dengan dandang selama kurang lebuh 1,5 jam, lalu keluarkan untuk di dinginkan. Media yang telah dingin diinokulasi menggunakan stater yang telah tersed ia, setiap bungkus media jagung 1 sendok teh starter B. Bassiana. Penularan dilakukan dalam inkas. Peralatan dan tangan sebelum melakukan inokulasi dibersihkan menggunakan alkohol agar tidak terjadi kontaminasi. Inkubasikan selama 1 2 minggu. Perbanyakan yang telah jadi ditandai tumb uhnya spora cendawan pada media yang berwarna putih. Media yang telah jadi siap diaplikasi di lapang, atau disimpan dalam lem ari dingin/kulkas. Formulasi B. Bassiana hasil perbanyakan media jagung diformulasikan menjadi bioinsektisida dalam bentuk cair dengan cara melepaskan spora menggunakan blender. Dalam setia p liter aqua diisi 10 kantong plastik. 2. Media EKG ( Ekstrak Kentang Gula ) Bahan dan alat: Kentang 300 gr Gula 10 gr Aquades 1 lt Isolat jamur enthomophatogenis/antagonis Dandang Aotoclave Kompor Fermentor Proses pembuatan : Kentang dikupas, diiris seperti dadu ukuran + 1 cm lalu dicuci bersih. Kentang lalu direbus dengan aquades selama + 20 menit setelah mendidih. Rebusan kentang lalu disaring dan ditambah gula Ektrak kentang gula (EKG) lalu disterilkan selama 30 menit dengan tekana n 1 atm ( atau direbus + 2 Jam ) Setelah dingin diinokulasi dengan cendawan lalu difermentasi dengan bant uan alat aerator.

You might also like