You are on page 1of 15

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FORMULASI SEDIAAN SETENGAH PADAT DAN CAIR ELIXIR

KELAS : D 2-3 DISUSUN OLEH : 1. 2. 3. 4. 5. Mudita Ni Putu Maya Oktavianus Anjar Pita Serlina Marbun Rangga Febriyana 2009210 2009210 2009210 2009210158 2009210166

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PANCASILA JAKARTA 2011

I.

TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui cara pembuatan eliksir yang baik dan benar dengan melihat pengaruh penambahan kombinasi pelarut.

II.

TEORI DASAR
Eliksir adalah larutan hidroalkohol yang jernih dan manis dimaksudkan untuk penggunaan vital, dan biasanya diberi rasa untuk menambah kelezatan. Eliksir bukan obat digunakan oleh para ahli farmasi sebagai penambah zat-zat obat untu pembawa yang memberi rasa enak, dan pengencer elixir obat yang ada. Eliksir obat untuk memberi efek terapi dari senyawa obat yang dikandungnya. Dibandingkan dengan sirup, eliksir biasanya kurang manis dan kurang kental karena mengandung kadar gula yang lebih rendah dan akibatnya kurang efektif dibanding sirup dalam menutupi rasa senyawa obat. Perbandingan alkohol dalam eliksir sangat berbeda karena masing-masing komponen memiliki sifat kelarutan dalam air dan alkohol yang berbeda-beda. Disamping alkohol dan air, pelarut-pelarut lain yang digunakan adalah propilen glikol dan propilen glikol,sering digunakan dalam eliksir sebagai pelarut pembantu. Zat tambahan lain yang digunakan dalam eliksir adalah pemanis, pemanis yang banyak digunakan adalah sukrosa/sirup sukrosa, sorbitol, propilen glikol dan sakarin. Semua eliksir mengandung bahan pemberi rasa dah hampir semua eliksir diberi pewarna untuk menigkatkan penampilan. Eliksir yang mengandung alkohol lebih dari 10-12%, biasanya tidak membutuhkan pengawet tambahan karena telah bersifat sebagai pengawet sendiri. Salah satu keuntungan eliksir dibandingkan dengan sediaan obat dalam bentuk padat adalah kemudahan penyesuaian dan kemudahan pemberian dosis, terutama bagi anak-anak. Contoh elixir adalah Chloral eixir, untuk pengobatan anak (paediatric) harus dibuat segera tetapi stabil, dikemas dan disimpan yang cocok. Shelf life dapat dianggap kira-kira 2 tahun.

III.

DATA PRE-FORMULASI
A. Zat Aktif 1. Teofilin (FI IV hal.783, FI III hal.598, DI hal 3493, Martindale 2005 hal.805) - Rumus struktur:

Rumus molekul : C7H8N4O2.H2O Berat molekul : 198,18

Pemerian

: Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa pahit, stabil di udara Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 180 bagian air, lebih mudah larut dalam air panas, larut lebih kurang 120 bagian etanol, mudah larut daam larutan alkali hidroksida dan dalam amonia encer. Khasiat : Spasmolitikum bronkial, bronkodilator kronik. Dosis : 27 mg/5 ml pH : 8,3 9,1 Suhu lebur : lebih kurang 272oC OTT : Dengan senyawa tanin Stabilitas : Jika bentuk anhidrat terpapar udara dengan cepat menyerap air kurang lebih 4%, melebur pada suhu kurang lebih 248C disertai peruraian (Martindale). Penyimpanan : Wadah tertutup baik.

B. Zat Tambahan 1. Alkohol(etanol) (FI IV hal:63, Excipients hal:7) - Rumus molekul : C2H6O - Berat molekul : 46 - Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih, tifak berwarna, bau khas dan dapat menyebabkan rasa terbakar pada lidah, mudah menguap walaupun pada suhu rendah dan mendidih pada suhu 78C, mudah terbakar. - Kelarutan : Bercampur dengan air dan praktis bercampur dengan semua pelarut organik. - Bobot jenis : 0,81119-0,8169 pada suhu 20C. - Konstanta Dielektrika : 24,30. - Konsentrasi : Pelarut pada sediaan cair oral bervariasi. - pH :5 - Titik didih : 78oC - OTT : Pada suasana asam bereaksi dengan zat pengoksidasi dengan senyawa bereaksi dan berubah warna menjadi gelap. - Kegunaan : Pelarut campur, antimikroba (>10%) - Konsentrasi : >10% - Penyimpanan : Wadah tertutup rapat, jauh dari api.

2. Propilen glikol (FI IV hal:712, FI III 534, Excipients hal:407) - Rumus struktur : C3H8O2 - Berat molekul : 76,10 - Pemerian : cairan kental, Jernih, tidak berwana; rasa khas; praktis tidak berbau; menyerap air pada udara lembab. - Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dengan aseton dan dengan kloroform; larut dalam eter dan dalam beberapa minyak essensial; tetapi tidak dapat bercampur dengan minyak lemak. - Bobot jenis : 1,035 g/ml - Khasiat : Sebagai pelarut campur. - Stabilitas : Disimpan pada tempat yang bersuhu dingin dan kering serta terlindung dari cahaya. - OTT : Dengan reagen pengoksidasi, misalnya : potassium permanganat - Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat. - Konstanta dielektrikum : 32 - Konsentrasi : 10 25%

3. Sirupus Simplex (FI III hal:567, Excipients hal:202 ) - Pemerian : Cairan jernih terdiri dari beberapa komponen yang utama dektrosa, dekstrin, maltosa, tidak berwarna, tidak berbau dan kental, rasa manis. - Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, sebagian dapat bercampur dengan etanol 90%. - Kegunaan : Zat tambahan(pemanis) - Konsentrasi : 20 % - 60%(pemanis) - OTT : dengan oksidator kuat. - Stabilitas : tidak boleh terkena panas berlebih. - Pembuatan : larutkan 65 bagian sakarosa dalam larutan metil paraben 0,25% (b/v) secukupnya, hingga diperoleh 100 bagian sirup. - Penyimpanan : wadah tertutup rapat dan di tempat sejuk.

4. Natrium benzoat (FI IV hal:584, Excipients hal:433) - Rumus molekul : C7H5NaO2 - Bobot molekul : 144,11

Pemerian Kelarutan Konsentrasi Kegunaan OTT

Stabilitas

Penyimpanan

: granul/serbuk hablur putih, tidak berbau, praktis tidak larut. : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol dan lebih mudah larut dalam etanol 90%. : 0,02%-0,5% : Pengawet, antimikroba preservatif. : Tidak bercampur dengan gelatin, garam kalsium dan garam dari logam berat termasuk perak, timah dan raksa. Aktivitas pengawetnya berkurang dengan adanya interaksi dengan kaolin atau surfaktan dari non ionik. : Harus dalam suasana asam pH 2-5 (suasana basa hampir tidak memberikan efek), stabil di tempat yang tertutup rapat, kering dan bersuhu dingin. : dalam wadah tertutup baik, sejuk dan kering.

5. Aqua destilata (FI IV hal:112, Excipients ed 2 hal:580) - Rumus molekul : H2O - Berat molekul : 18 - Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa. - Kelarutan : Dapat bercampur dengan pelarut polar. - Titik didih : 100oC - Titik leleh : 0oC - pH : 5 dan 7 - Kegunaan : sebagai pelarut dan kosolven - Konstanta dielektrik : 78,54

Essence orange (Marthindale hal.1644) - Pemerian : cairan jernih berwarna kuning - Kegunaan : corrigens odoris - Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat baik - Kelarutan : larut dalam 70 bagian alkohol

Tartazine (Excipient hal.195) - Rumus : C16H9N4NO3O9S2

Berat molekul Pemerian Kelarutan Kegunaan OTT

: 534,39 : serbuk kuning/kuning keorange-an : larut dalam 91 bagian etanol 75%, larut dalam 5,6 bagian propilen glikol, larut dalam 26 bagian air : sebagai pewarna : sangat tidak larut dalam larutan asam sitrat, tidak larut dalam asam askorbat, laktosa, larutan 10% glukosa, dan larutan saturasi Na bikarbonat, gelatin mempercepat terjadinya perubahan warna

IV.
Alat :

ALAT DAN BAHAN

Beaker glass Stirer Batang pengaduk Erlenmeyer Gelas ukur Piknometer Termometer Indikator universal pH Botol bening Timbangan analitik Pipet tetes Buret Bahan : Teofilin Alkohol Propilen glikol Syrup simplex

Aquadestilata Essence strawberry Eritrosin


Na. Benzoat

V.

FORMULA
Komposisi
Teofilin Alkohol (etanol) Propilen glikol Syrup simplex Na. Benzoat Essence orange Tartazin Aquades

Formula I
30 mg/5 ml 20 % 0% 25 % 0,02 % 0,15% 0,1% Ad 200 ml

Formula II Formula III


30 mg/5 ml 20 % 5% 25 % 0,02 % 0,15% 0,1% Ad 200 ml 30 mg/5 ml 20 % 10% 25 % 0,02 % 0,15% 0,1% Ad 200 ml

VI.

PERHITUNGAN
Formula I
Teofillin : 30 mg/5 ml x 200 ml = 1,2 g : 1,2 g/200 ml x 100 % = 3,2 % Alkohol (etanol) Propilen glikol : 20 % x 200 ml = 40 ml : 0 % x 200 ml = 0 ml

Syrup simplex Na. Benzoat Essence orange Tartazine

: 25 % x 200 ml = 50 ml : 0,02 % x 200 ml = 0,04 g : 0,15 % x 200 ml = 0,3 ml = 6 tetes : 0,1 % x 200 ml = 0,2 ml = 4 tetes

% persen pelarut campur: 100 % - (3,2 % + 0,02 % + 25 %) : 71,78 % Berat pelarut campur Volume air : 71,78 % x 200 ml = 143,56 ml = 143,56 gram : berat pelarut campur (berat alkohol + propilen glikol) : 143,56 g [(vol. Alkohol x BJ alkohol) + (vol. Propilen glikol x BJ propilen glikol)] : 143,56 [(40 x 0,815) + (0 x 1,035)] : 110,96 g = 110,96 ml Vol.total pelarut campur: (alkohol + propilen glikol + air) : (40 + 0 + 110,96) ml : 150,96 ml

Formula II
Teofillin : 30 mg/5 ml x 200 ml = 1,2 g : 1,2 g/200 ml x 100 % = 3,2 % Alkohol (etanol) Propilen glikol Syrup simplex Na. Benzoat Essence orange Tartazine : 20 % x 200 ml = 40 ml : 0 % x 200 ml = 0 ml : 25 % x 200 ml = 50 ml : 0,02 % x 200 ml = 0,04 g : 0,15 % x 200 ml = 0,3 ml = 6 tetes : 0,1 % x 200 ml = 0,2 ml = 4 tetes

% persen pelarut campur: 100 % - (3,2 % + 0,02 % + 25 %)

: 71,78 % Berat pelarut campur Volume air : 71,78 % x 200 ml = 143,56 ml = 143,56 gram : berat pelarut campur (berat alkohol + propilen glikol) : 143,56 g [(vol. Alkohol x BJ alkohol) + (vol. Propilen glikol x BJ propilen glikol)] : 143,56 [(40 x 0,815) + (0 x 1,035)] : 110,96 g = 110,96 ml Vol.total pelarut campur: (alkohol + propilen glikol + air) : (40 + 0 + 110,96) ml : 150,96 ml

Formula III
Teofillin : 30 mg/5 ml x 200 ml = 1,2 g : 1,2 g/200 ml x 100 % = 3,2 % Alkohol (etanol) Propilen glikol Syrup simplex Na. Benzoat Essence orange Tartazine : 20 % x 200 ml = 40 ml : 0 % x 200 ml = 0 ml : 25 % x 200 ml = 50 ml : 0,02 % x 200 ml = 0,04 g : 0,15 % x 200 ml = 0,3 ml = 6 tetes : 0,1 % x 200 ml = 0,2 ml = 4 tetes

% persen pelarut campur: 100 % - (3,2 % + 0,02 % + 25 %) : 71,78 % Berat pelarut campur Volume air : 71,78 % x 200 ml = 143,56 ml = 143,56 gram : berat pelarut campur (berat alkohol + propilen glikol) : 143,56 g [(vol. Alkohol x BJ alkohol) + (vol. Propilen glikol x BJ propilen glikol)]

: 143,56 [(40 x 0,815) + (0 x 1,035)] : 110,96 g = 110,96 ml Vol.total pelarut campur: (alkohol + propilen glikol + air) : (40 + 0 + 110,96) ml : 150,96 ml

VII. PENIMBANGAN
Komposisi
Teofilin Alkohol (etanol) Propilen glikol Syrup simplex Na. Benzoat Essence orange Tartazine Aquadest

Formula I
1,2 g 40 ml 0 ml 50 ml 0,04 g 0,3 ml 0,2 ml Ad 200 ml

Formula II
1,2 g 40 ml 10 ml 50 ml O,04 g 0,3 ml 0,2 ml Ad 200 ml

Formula III
1,2 g 40 ml 20 ml 50 ml 0,04 g 0,3 ml 0,2 ml Ad 200 ml

VIII. PEMBUATAN
1) Siapkan alat dan timbang bahan 2) Kalibrasi botol 60 ml 3) Masukkan teofilin sedikit demi sedikit dalam etanol sambil di stirer ad larut 4) Tambahkan propilen glikol, homogenkan 5) Tambahkan aquades 6) Tambahkan Na. Benzoat yang sebelumnya yang telah dilarutkan dalam air dan homogenkan

7) Tambahkan syrup simplex, homogenkan 8) Tambahkan tartazine 9) Tambahkan essence strawberry, homogenkan 10) Masukkan ke dalam botol bening 60 ml yang telah dikalibrasi, beri etiket, kemas dan serahkan. 11) Lakukan uji evaluasi

IX. HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Berat jenis dengan alat piknometer (FI IV hal 1030) Prosedur : gunakan piknometer bersih, kering atau telah dikalibrasi dengan bobot piknometer dan besar bobot air yang baru di dinginkan pada suhu 25 C atur hingga suhu zat uji 20 C, masukkan dalam pignometer atur suhu piknometer yang telah diisi hingga suhu 25 C. Buang kelebihan zat uji dan timbang, kurangkan dengan bobot piknometer kosong. Bobot jenis suatu zat adalah hasil yang di peroleh dengan membagi zat dengan bobot air dalam piknometer kecuali dinyatakan lain dalam monografi keduanya ditetapkan dalam suhu 25 C. Rumus BJ = [BJ pikno + eliksir] berat pikno kosong [BJ pikno + air] berat pikno kosong

Hasil perhitungan BJ : Formula I II III Pikno kosong (gr) A 30,95 33,10 32,80 Pikno + air (g) B 80,10 81,60 81,90 Pikno + eliksir (c) 80,05 82,30 82,65 BJ : (C-A)/(B-A) 0,9989 1,014 1,015

BJ formula I

= 80,05 - 30,95 / 80,10 30,95 = 0,9989

BJ formula II = 82,30 33,10 / 81,60 33,10 = 1,014 BJ formula III = 82,65 32,80 / 81,90 32,80 = 1,015

b. pH menggunakan indikator universal Formula I II III pH 6,08 6,12 6,09

c. pengamatan organoleptik Organoleptik Bau Rasa Warna Formula I Jeruk Manis sedikit pahit Kuning Formula II Jeruk Manis sedikit pahit Kuning Formula III Jeruk Manis sedikit pahit Kuning

d. evaluasi stabilitas sediaan disimpan selama 1 minggu pada suhu kamar dan amati tingkat kejernihannya. Hari ke 0 1 2 3 4 5 6 Formula I jernih jernih jernih jernih jernih jernih Formula II jernih jernih jernih jernih Jernih jernih Formula III jernih jernih jernih Jernih jernih jernih

PEMBAHASAN
1. Teofilin merupakan zat aktif yang sukar larut dalam air dan dalam etanol . Penambahan propilen glikol akan memperbaiki sifat kelarutan teofilin karena propilen glikol merupakan salah satu komponen kosolven yang dapat bercampur dengan air, dimana umumnya memberi andil pada efek pelarut dari pembawa hidroalkohol, membantu kelarutan zat terlarut, dan meningkatkan kestabilan sediaan. Pada formula 1 agak sukar larut karena tidak menggunakan propilen glikol pada pelarut campurnya. 2. Kadar etanol yang digunakan 10% . Etanol juga dapat berfungsi sebagai bahan pengawet selain Natrium Benzoat apabila digunakan dengan kadar yang tinggi. 3. Penambahan Natrium benzoat sebagai bahan pengawet ditujukan karena eliksir mengandung jumlah air yang cukup besar, sedangkan air merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroba. 4. Pengujian berat jenis elixir bertujuan untuk mengetahui berat jenis dari elixir dimana bila BJ elixir semakin mendekati BJ air maka elixir tersebut akan semakin stabil. 5. Pada saat evaluasi sediaan eliksir dilakukan uji pH. Hal ini sangat penting dilakukan karena pH akan mempengaruhi stabilitas eliksir. Bila pH elixir semakin mendekati pH zat aktif maka sediaan akan semakin stabil. 6. Pada uji stabilitas elixir, didapati bahwa sediaan elixir yang diamati stabil yaitu tidak terjadi kekeruhan, tidak terbentuk kristal, dll. 7. Konstanta dielektrik pelarut campur dhitung karena semakit KD pelarut campur mendekati KD zat aktif berdasarkan literatur maka zat aktif akan semakin cepat melarut dalam pelarut tersebut. 8. Fungsi penggunaan stirer untuk menghaluskan granul granul zat aktif yang tidak larut. 9. Sediaan elixir disimpan dalam wadah gelas, karena wadah gelas bersifat inert terhadap larutan-larutan air dalam kisaran pH yang tepat untuk cairan-cairan oral

X. KESIMPULAN
- Berat jenis

Formula I Formula II Formula III - pH Formula I Formula II Formula III - Organoleptik

: 0,9989 : 1,014 : 1,015

: 6,08 : 6,12 : 6,09

Organoleptik Bau Rasa Warna

Formula I Jeruk Manis sedikit pahit Kuning

Formula II Jeruk Manis sedikit pahit Kuning

Formula III Jeruk Manis sedikit pahit Kuning

- Stabilitas Formula I Formula II Formula III : stabil : stabil : stabil

XI. SARAN
- Pada saat melarutkan teofilin ke dalam pelarut campur sebaiknya sedikit demi sedikit sambil distirer agar teofilin terlarut sempurna. - Dari ketiga formula pada percobaan menunjukkan kestabilan yang baik tetapi sebaiknya menggunakan formula yang menggunkan propilen glikol sebagai pelarut campur.

XII. DAFTAR PUSTAKA


1. Rowe, Raymond C, Handbook of Pharmaceutical Excipient, 5th Edition, Pharmaceutical Press, 2006. 2. The United States of Pharmacopeia 32, 2009.

3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Farmakope Indonesia, Edisi III-IV. 4. Drug Information. 5. Ansel.Howard C.Penerjemah:Farida Ibrahim. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, edisi keempat, Jakarta: UI press, 1994 6. Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Farmakologi dan Terapi edisi 5, Jakarta: 2007

You might also like