You are on page 1of 7

ANALISA PENGUKURAN EFEKTIVITAS LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA SECARA ELEKTRONIK PADA INSTANSI PEMERINTAHAN PROVINSI JAWA

BARAT Ni Putu Nurwita Pratami Wijaya niputunurwita@yahoo.co.id Institut Manajemen Telkom

Pendahuluan Pada hakikatnya pengadaan barang dan jasa merupakan upaya pihak pengguna untuk mendapatkan atau mewujudkan barang dan jasa yang diinginkannya# dengan menggunakan metode dan proses tertentu agar dicapai kesepakatan harga# waktu# dan kesepakatan lainnya , driana 1utedi#&%%$/'-. 1etiap pengadaan barang dan jasa baik pemerintah ataupun swasta memiliki prosedur yang dilandasi pada norma dan etika. 1alah satu perilaku yang melanggar norma dan etika pada pengadaan barang dan jasa adalah korupsi pada pengadaan barang dan jasa. !erbagai praktek korupsi yang dilakukan oleh pemerintah dalam pengadaan barang dan jasa dan modus pembocoran yang biasanya dilakukan adalah markup ,nilai proyek digelembungkan- serta spesi.ikasi barang diturunkan tanpa mengoreksi nilai proyek. da juga yang sampai nekat dengan melakukan tender yang .ikti.. !egitu besar jumlah kebocoran akibat praktek korupsi# kolusi# dan nepotisme yang masih berlangsung hingga saat ini. "alam mengatur setiap proses pengadaan barang dan jasa pemerintah termasuk mengatur setiap indi*idu yang terlibat didalamnya# pemerintah mengeluarkan Keppres No. $% Tahun &%%'. Peraturan tersebut mengatur tentang Pengadaan !arang dan (asa Pemerintah. Tujuan dari dikeluarkannya peraturan tersebut adalah untuk mengurangi segala bentuk penyimpangan yang terjadi dan meningkatkan e.isiensi pengadaan barang dan jasa pemerintah. Walaupun telah dikeluarkan Keppres untuk mengatur pengadaan barang dan jasa pemerintah# tetap saja jumlah korupsi dalam pengadaan tidak dapat dikurangi jumlahnya. !erkaitan dengan hal tersebut# pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden ,Perpres- Nomor +5 Tahun &%6% sebagai re*isi dari Keppres No.$% Tahun &%%'. Menindaklanjuti Perpres tersebut# pemerintah bersamaan dengan 0KPP ,0embaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah- membuat suatu sistem baru untuk melaksanakan pengadaan barang dan jasa pemerintah yaitu Pengadaan !arang dan jasa secara elektronik ,e-procurement). dapun 0P1) ,0ayanan Pengadaan secara )lektronik- sebagai pihak yang menjadi mediator antara penyedia barang dan jasa ,*endor- dan pihak pengguna ,instansi pemerintah-# serta sebagai pengelola sistem e-procurement. Penerapan pengadaan barang dan jasa pemerintah secara elektronik ,e-procurementini disosialisasikan di seluruh daerah di Indonesia pada tahun &%%7. Pemerintah mewajibkan seluruh Instansi Pemerintahan di Indonesia menggunakan e-procurement tahun &%66 tanpa terkecuali untuk

ABSTRAK Kegiatan pemerintah merupakan kegiatan yang banyak mendapat perhatian karena menggunakan P!N dan P!" yang berasal dari uang rakyat. Kegiatan pemerintah yang paling banyak mendapat sorotan adalah pengadaan barang dan jasa pemerintah# karena biasanya banyak kasus KKN terkandung di dalamnya dan diatur dalam Keppres No.$% Tahun &%%'. Pemerintah mengeluarkan suatu sistem untuk mengurangi penyimpangan yang terjadi yaitu melalui Pengadaan !arang dan (asa secara )lektronik (e-procurement). Menanggapi keputusan tersebut# Pemerintah Pro*insi (awa !arat berdasarkan Pergub No.'+ Tahun &%%$ melaksanakan pengadaan barang dan jasa secara elektronik ,e-procurement-. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur e.ekti*itas layanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik pada Instansi Pemerintahan Pro*insi (awa !arat. Kata Kunci/ E-procurement # 0P1)# Pemerintah Pro*insi (abar. onic ABSTRAK 2o*ernment acti*ity is an acti*ity with many attention .rom people because it is using P!N and P!" that comes .rom public money. The most o. go*ernment acti*ity under the spotlight is procurement o. goods and ser*ice# cause usually many cases o. corruption cantained in it and regulated by Keppres No.$% year &%%'. The go*ernment issued a system to reduce the de*iations that occur through the procurement o. goods and ser*ice .or electronic ,e3procurement-. 2o*ernment o. West (a*a Pro*ince on Pergub No.'+ o. &%%$ carries out electronic procurement o. goods and ser*ice. 4bjecti*ity o. this research is measure the e..ecti*eness o. procurement ser*ices electronically in West (a*a Pro*ince. Keywords/ )3procurement# 0P1)# o. West (a*a Pro*ince 2o*ernment

proses pengadaan barang dan jasa. !erkaitan dengan hal tersebut# Pro*insi (awa !arat yang juga merupakan pro*insi besar di Indonesia# menindaklanjuti kebijakan tersebut demi pembangunan (awa !arat. Melalui Pergub (abar Nomor '+ Tahun &%%$ tentang Pedoman Pelaksanaan !arang8(asa secara )lektronik# bahwa pada dasarnya tujuan melaksanakan barang8jasa secara elektronik ini adalah dalam rangka meningkatkan e.isiensi# e.ekti*itas# transparansi# persaingan sehat# dan akuntabilitas dalam pelaksanaan pengadaan barang8jasa. Penerapan pengadaan barang dan jasa secara elektronik merupakan suatu bentuk penerapan egovernment di lingkungan pemerintah# dimana menurut Bank Dunia (World Bank) mende.inisikan e3go*ernment sebagai berikut/ Mengarahkan seluruh aparat pemerintahan untuk penggunaan IT ,seperti W N# internet# mobile computing- yang mempunyai kemampuan untuk mengubah hubungan dengan masyarakat# bisnis# dan pihak yang terkait dengan pemerintahan. "isamping itu penerapan e-procurement ini juga dapat dikatakan sebagai bentuk implementasi 292 , Good Corporate Governance-. Pemerintah mulai menggunakan 292 demi terciptanya perubahan menuju pemerintahan yang baik dan bersih ,good governance-. Pelaksanaan pemerintahan yang baik ini juga sebagai salah satu upaya untuk menghapuskan berbagai bentuk praktek ine.isiensi# korupsi# kolusi# nepotisme dan penyimpangan lainnya. "ukungan teknologi in.ormasi dapat meningkatkan kapabilitas lembaga3lembaga pemerintahan dalam memberikan kontribusi bagi penciptaan nilai tambah# serta menghindari tindak KKN. 4leh karena itu# e-procurement yang dilakukan oleh lembaga pemerintahan adalah salah satu aplikasi yang merupakan implementasi dari lembaga tersebut dalam mengimplementasikan 292. Permasalahan yang terjadi apakah penerapan pengadaan barang dan jasa secara elektronik sudah sesuai dengan tujuan pembuatannnya yaitu untuk menekan segala bentuk penyimpangan dan peningkatan e.isiensi serta trasnparansi dalam proses pengadaan barang dan jasa. "engan studi kasus pada pemerintah Pro*insi (awa !arat# melalui penelitian ini selain untuk melihat e.ekti*itas penerapan pengadaan barang dan jasa secara elektronik# bisa dilihat juga .aktor pembentuk e.ekti*itas pengadaan barang dan jasa secara elektronik. Penelitian ini dilakukan untuk dapat mengukur e.ekti*itas suatu sistem# apakah sudah sesuai dengan tujuan atau belum. (ika hasilnya ternyata tidak sesuai# mengindikasikan bahwa penerapan sistem e-procurement ini sia3sia karena tidak sesuai dengan tujuan yang dicapai. 1ehingga melalui penelitian ini dapat memberikan

man.aat secara langsung bagi Instansi Pemerintah khususnya Pemerintah Pro*insi (awa !arat sebagai bahan e*aluasi atas penerapan pengadaan barang dan jasa secara elektronik. Me !de Penel" "an Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskripti.# dimana Penelitian deskripti. adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik *ariabel yang diteliti dalam suatu situasi ,1ekaran# &%%:/6+$-. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan wawancara dan juga menggunakan kuesioner. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Instansi Pemerintahan Pro*insi jawa !arat yang terletak di !andung sejumlah 5& Instansi. Penelitian ini menggunakan teknik sampling nonprobability sampling. Pada sampling nonprobability# data tidak dapat digeneralisasikan karena pada pengambilan sampel tidak semua elemen populasi berhak menjadi sampel. Namun# suatu waktu peneliti kurang mempedulikan generalisasi tetapi lebih mengutamakan untuk memperoleh in.ormasi pendahuluan secara cepat dan murah. Teknik nonprobability yang digunakan adalah purposive sampling. Tipe yang digunakan adalah judgement sampling. Judgement Sampling merupakan pemilihan elemen populasi berdasarkan pertimbangan 3 pertimbangan peneliti ,1imamora# &%%5/&%%-# berdasarkan criteria peneliti sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak 6+ instansi. ;ntuk menjawab permasalahan pada penelitian ini# peneliti menggunakan analisis kualitati. dan analisis kuantitati.. "alam menganalisa data peneliti menggunakan Metode "eskripti. 1tatistik dan Metode nalisis <aktor.

S"# e$ Pen%adaan Ba&an% dan Ja#a #e'a&a Ele( &!n"( 1ecara garis besar sistem pengadaan barang dan jasa secara elektronik pada instansi pemerintah dapat dibagi menjadi tiga yaitu/ 6- Penda.taran Penyedia !arang dan (asa. ;ntuk dapat mengikuti proses pengadaan barang 8 jasa secara elektronik# penyedia barang 8 jasa ,*endor- menda.tar secara online pada website 0P1) kemudian mengikuti proses *eri.ikasi dokumen pendukung sebagaimana dipersyaratkan oleh 0P1). Proses penda.taran ini dimaksudkan untuk mendapatkan user id dan password ketika penyedia barang8jasa ,*endor- akan mengikuti pengadaan barang8jasa secara elektronik. &- Persiapan Pengadaan

;ntuk membuat paket pekerjaan pada 1P1) ,1istem Pengadaan 1ecara )lektronik-# PPK8Panitia Pengadaan terlebih dahulu meminta pengelola 0P1) ,0ayanan Pengadaan 1ecara )lektronik- sebagai dmin gency untuk membentuk kepanitiaan paket pekerjaan pada 1P1) dan ser !D dan "ass#ord bagi PPK8Panitia Pengadaan paket pekerjaan tersebut. '- Pelaksanaan Pengadaan (enis pelaksanaan pengadaan dapat dibedakan menjadi/ E-lelang umum Pasca kuali.ikasi dengan 6 ,satu- .ile. E-lelang umum Pasca kuali.ikasi dengan & ,dua- .ile. E-lelang umum Pra kuali.ikasi dengan & ,dua- .ile. Pada bisnis proses diatas terlihat bahwa proses pengadaan barang dan jasa secara elektronik dibagi menjadi dua yaitu pascakuali$ikasi dan prakuali$ikasi. Proses Prakuali.ikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang8jasa sebelum memasukkan penawaran. Proses Pascakuali.ikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang8jasa setelah memasukkan penawaran ,Marbun#&%6%/=-. Kedua proses pada pengadaan secara elektronik tersebut sama dengan pengadaan kon*ensional. Perbedaannya# jika pada pengadaan kon*ensional seluruh proses yang terjadi dilakukan secara manual langsung di lapangan. 1edangkan pada pengadaan secara elektronik adalah semua bisnis proses dilaksanakan dengan menggunakan 1istem Pengadaan 1ecara )lektronik ,1P1)-# sehingga seluruh pihak yang terlibat hanya menjalankan sistem tersebut. !erbagai penyimpangan yang sering terjadi pada proses pengadaan kon*ensional dikarenakan proses dilakukan hanya antara pihak penyedia barang8jasa ,*endor- dan pengguna barang8jasa ,instansi-. (ika pada pengadaan barang8jasa secara elektronik semua proses terekam dalam sistem# disamping itu melalui proses pengadaan secara elektronik pihak penyedia dan pengguna tidak bertemu secara .isik sehingga sangat susah untuk dapat melakukan persekongkolan ataupun penyimpangan yang mengarah pada KKN. Pada pengadaan barang8jasa secara kon*esional# setiap prosesnya dimulai dari awal penyerahan dokumen ke panitia pengadaan hingga proses tersebut berakhir memungkinkan untuk terjadinya berbagai bentuk penyimpangan. !aik dilakukan

sendiri ataupun persekongkolan yang melibatkan banyak pihak. 1edangkan# pada pengadaan barang8jasa secara elektronik dari proses penda.taran hingga pengumuman pemenang pihak penyedia dan pengguna hanya berkomunikasi melalui sistem tersebut. Penyedia barang8jasa dan pengguna hanya bertemu ketika pengumuman pemenang sudah ada untuk pelaksanaan proyek. ;ntuk itu sangat susah dan bahkan tidak bisa untuk melakukan tindak penyimpang ,KKN-. Penerapan e-procurement ini#memiliki kelebihan dan kekurangan yang dirasakan oleh pihak pengguna ,Instansi- dan pihak penyedia ,*endor-. Pihak pengguna barang8jasa ,Instansi- menyatakan bahwa kelebihan yang dirasakan dengan adanya eprocurement ini diantaranya/ ,6- karena tidak bertemu secara .isik# sehingga segala bentuk persekongkolan susah untuk dilakukan# ,&- dapat membuka peluang bagi *endor8rekanan untuk dapat bersaing secara .air# ,'- dengan adanya persaingan antar *endor# membuat harga yang ditawarkan menjadi sangat kompetiti. dan tentunya bisa menjadi keuntungan bagi pihak penyelenggara ,instansi-. 1edangkan kekurangan yang dirasakan tidak lebih hanya sebatas kendala teknis. 1edangkan bagi pihak penyedia baranga8jasa ,*endor- kelebihan yang dirasakan adalah pihak penyedia merasakan bahwa dengan melalui eprocurement ini ada banyak peluang terbuka# karena persaingan dilakukan secara .air. ;ntuk kekurangan yang dirasakan yaitu ,6- akan menjadi susah# jika *endor tidak mengerti penggunaan sistem tersebut# ,&- *endor tidak memiliki pilihan# sehingga harus menggunakan sistem tersebut# ,'kesulitan mengakses. Fa( !&)Fa( !& Pe$*en u( E+e( "," a# Pen%adaan Ba&an% dan Ja#a #e'a&a Ele( &!n"( In# an#" Pe$e&"n ah P&!,"n#" Ja-a Ba&a . <aktor3.aktor yang membentuk e.ekti*itas didapat dengan menggunakan metode analisa .aktor. Perhitungan yang dilakukan pada &5 item pengukuran dengan 6+ sampel dan hasilnya terdapat lima .aktor yang membentuk e.ekti*itas pengadaan barang8jasa secara elektronik. <aktor tersebut didapat dengan melakukan pengukuran terhadap setiap item pernyataan kuesioner atau yang merupakan *ariabel pengukuran. (umlah Item pernyataan yang terdapat pada kuesioner berjumlah &5# kemudian pernyataan3pernyataan tersebut akan dikelompokkan untuk mendapatkan konstruk ,.aktor pembentuk-. Masing3masing *ariabel pengukuran yang memiliki muatan .aktor ,loading $actor) diatas %#+ dan merupakan nilai yang paling besar dari *ariabel pengukuran tersebut akan masuk menjadi konstruk. !agi *ariabel yang nilai terbesarnya dibawah %#+ dinyatakan tidak *alid dan

harus dibuang. Kemudian konstruk yang telah terbentuk dari *ariabel3*aribel pengukuran diberikan nama sesuai dengan item yang membentuknya. ;ntuk penelitian ini item pernyataan kuesioner yang merupakan *ariabel pengukuran# merujuk pada Keppres No. $% Th.&%%' yang merupakan dasar hukum pengadaan barang8jasa pemerintah. 1ehingga konstruk yang telah terbentuk merupakan .aktor3.aktor pembentuk e.ekti*itas pengadaan barang8jasa secara elektronik. "ari hasil diatas didapat bahwa kelima .aktor8konstruk yang telah terbentuk tersebut adalah kuntabel# 1asaran# Keamanan "ata# dil8tidak diskriminati.# Transparan. Pengertian masing3masing .aktor tersebut adalah/ 6kuntabel merupakan tercapainya sasaran sesuai dengan prinsip3prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang8jasa. &- 1asaran merupakan suatu .aktor yang menjelaskan objekti*itas atau target dari penyelenggaraan pengadaan barang8jasa secara elektronik sehingga menjadi tepat guna. '- Keamanan data merupakan suatu pengukuran khusus untuk pengadaan barang dan jasa secara elektronik# yang menjadi adanya keamanan dalam transaksi elektronik. 5dil dan tidak diskriminati. merupakan adanya perlakuan yang sama bagi calon penyedia barang8jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu# dengan cara dan atau alasan apapun. +- Transparan berarti ketentuan dan in.ormasi mengenai pengadaan barang8jasa# termasuk syarat teknis administrasi pengadaan# tata cara e*aluasi# hasil e*aluasi# penetapan calon penyedia barang8jasa# si.atnya terbuka untuk umum. !erikutnya setelah kelima konstruk terbentuk sebagai .aktor3.aktor pembentuk e.ekti*itas pengadaan barang8jasa secara elektronik# kemudian dicari nilai loading $actor terbesar. <ungsinya adalah untuk mengetahui .aktor paling dominan sebagai pembentuk e.ekti*itas pengadaan barang8jasa secara elektronik. !erdasarkan hasil analisa .aktor tersebut didapatkan hasil bahwa dalam membentuk e.ekti*itas pengadaan barang8jasa secara elektronik# .aktor yang paling berperan adalah 1asaran dengan nilai $actor loading %#$&=. >ubungan tersebut dapat dijelaskan melalui gambar berikut/

kuntabel
%#$&

%#==

1asaran

%#:= Keamanan "ata dil 8 Tidak "iskriminati. %#:$5

).ekti*itas Pengadaan !arang8(asa secara )lektronik

%#=%

Transparan

2ambar 6 3 <aktor Pembentuk ).ekti*itas Pengadaan !arang8(asa secara )lektronik E+e( "," a# Pene&a/an Pen%adaan Ba&an% dan Ja#a #e'a&a Ele( &!n"( /ada In# an#" Pe$/&!, Ja*a& Penerapan pengadaan barang8jasa secara elektronik pada Instansi Pemerintah Pro*insi (awa !arat sudah dimulai sejak tahun &%%7. Pelaksanaannya mencapai 6%%? dicapai pada tahun &%6%. !erdasarkan Pergub No.'+ Tahun &%%$# bahwa tujuan Pemerintah Pro*insi (awa !arat melaksanakan pengadaan barang8jasa secara elektronik atau istilahnya e-procurement adalah untuk meningkatkan e.isiensi dan menekan jumlah KKN yang terjadi di Instansi Pemerintahan Pro*insi (awa !arat. "alam penelitian ini akan diukur e.ekti*itas pelaksanaan pengadaan barang dan jasa secara elektronik pada Instansi Pemerintah Pro*insi (awa !arat. "engan sampel berjumlah 6+ instansi yang terdiri dari 66 "inas @ & !adan @ & !iro. Pengukuran dilakukan pada &5 *ariabel pengukuran dengan + konstruk8.aktor pembentuk. Perhitungan deskripti. statistik dilakukan dengan menggunakan alat bantu kuesioner. Perhitungan deskripti. statistik yang bertujuan untuk mengukur e.ekti*itas# dijelaskan melalui metode analisa menggunakan garis kontinu. Kuesioner menggunakan skala likert dengan skor 6 sampai 5. Perhitungan dengan menggunakan garis kontinu dilalukan untuk mendapatkan masing3 masing rentang nilai setiap pernyataan. >asil pengukuran e.ekti*itas dapat dijabarkan sebagai berikut/ Kriteria 1angat Tidak ).ekti. dengan rentang skor 6+3&:#&+

Kriteria Tidak ).ekti. dengan rentang skor &:#&+3'=#+ Kriteria ).ekti. dengan rentang skor '=#+35$#=+ Kriteria 1angat ).ekti. dengan rentang skor 5$#=+3:% !erdasarkan rentang tersebut# maka nilai maksimalnya :% dan nilai minimalnya 6+ dengan rentang masing3masing kriteria sebesar 66#&+ ,perhitungan pada lampiran-. ).ekti*itas pengadaan barang8jasa secara elektronik pada Instansi Pemerintahan Pro*insi (awa !arat dapat dijelaskan melalui gambar garis kontinu berikut/
Sasaran '()*+, -eamana

dicapai Pemerintah Pro*insi (awa !arat secara keseluruhan dapat dijabarkan pada data berikut/ ).esiensi Pengadaan 1ecara )lektronik Terhitung 1ampai &' No*ember &%6% Total Paket 6+=6 Paket 6'$$ Paket Pagu Pagu 1elesai Penawaran ).isiensi ? ).isiensi Ap &.557.%'&.:6&.7%=#:% Ap &.&%$.7==.'&=.+=&#:% Ap 6.7%$.%'&.+'5.7:5#%: Ap '%%.755.=7&.:%$#+5 6'#:& ?

1angat Tidak ).ekti.

Tidak ).ekti.

).ekti.

1angat ).ekti.

Tabel 63 ).isiensi Pengadaan 1ecara )lektronik : % !erdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa dari pelaksanaan pengadaan secara elektronik pada seluruh Instansi Pemerintah Pro*insi (awa !arat didapatkan hasil bahwa e.isiensi yang terjadi sejumlah 6'#:&?. >al ini menunjukkan bahwa sesuai dengan output yang diinginkan bahwa melalui pengadaan barang8jasa secara elektronik sudah dapat meningkatkan e.isiensi anggaran. 1ehingga melalui keseluruhan hasil pengukuran diantaranya melalui wawancara pakar# pengukuran deskripsi statistik pada seluruh *ariabel pengukuran# dan data sekunder dari 0P1) menyatakan bahwa pengadaan barang8jasa secara elektronik ini telah berlangsung dengan sangat e.ekti. sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Ke#"$/ulan !erdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa/ a. Pengadaan barang dan jasa merupakan upaya pihak pengguna untuk mendapatkan atau mewujudkan barang dan jasa yang diinginkannya# dengan menggunakan metode dan proses tertentu agar dicapai kesepakatan harga# waktu# dan kesepakatan lainnya. Namun pada prakteknya pada instansi pemerintah telah banyak terjadi praktek KKN dalam pengadaan# termasuk Instansi Pemerintah Pro*insi (awa !arat. b. ;ntuk meningkatkan e.isiensi dan mengurangi tindak KKN dalam pelaksanaan barang8jasa pemerintah# maka dibuat pengadaan barang8jasa secara elektronik (eprocurement) pada Instansi Pemerintah. "engan menggunakan 1istem Pengadaan 1ecara )lektronik ,1P1)- yang dikelola oleh 0ayanan Pengadaan 1ecara )lektronik ,0P1)-.

6 +

&:#

'= #+

%dil12dk 2ranspara diskriminati$ n ',)3. .*)' %kunta&e l '()'

5$# =+

2ambar &32aris Kontinu ).ekti*itas Pengadaan !arang8jasa secara )lektronik ).ekti*itas merupakan kesesuaian antara output yang dihasilkan dengan tujuan awal yang ingin dicapai. !erdasarkan pengukuran secara deskripti. statistik dengan menggunakan garis kontinu didapatkan hasil bahwa pengadaan barang8jasa secara elektronik pada Instansi Pemerintah Pro*insi (awa !arat telah berjalan dengan sangat e.ekti.. "imana tujuan penyelenggaraan barang8jasa secara elektronik adalah untuk memerangi tindak KKN dan meingkatkan e.isiensi. !erdasarkan pengukuran yang dilakukan pada .aktor3.aktor yang membentuk e.ekti*itas# didapatkan bahwa empat .aktor berjalan dengan sangat e.ekti. dan satu .aktor berjalan secara e.ekti.. 1ecara keseluruhan penyelenggaraan pengadaan barang8jasa secara elektronik telah berjalan sangat e.ekti. dengan nilai 57#+&. >al ini diperkuat dengan pernyataan3pernyataan yang diungkapkan responden dalam wawancara# yang menyatakan bahwa pelaksanaan e-procurement ini sangat e.ekti. dalam mengurangi tindak KKN. "engan pengukuran statistik yang dilakukan dan juga penyataan dari pakarnya sendiri# dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan pengadaan barang8jasa di Instansi Pemerintah Pro*insi (awa !arat telah e.ekti. dalam meningkatkan e.isiensi dan mengurangi tindak KKN. Nilai e.isiensi yang

c.

Melalui Pergub No.'+ Tahun &%%$# seluruh Instansi Pemerintahan Pro*insi (awa !arat wajib mengikuti pengadaan secara elektronik. "alam rangka implementasi egovernment# meningkatkan e.isiensi# dan mengurangi KKN yang dimulai tahun &%%7 dan saat ini pelaksanaannya sudah mencapai 6%%?. Namun pelaksanaannya masih belum maksimal# dibuktikan dengan keluhan beberapa pakar yang sebagian besar bermasalah pada bagian teknis. d. !erdasarkan pengukuran terhadap *ariabel pengukuran maka didapatkan konstruk8.aktor pembentuk pengadaan barang8jasa secara elektronik dengan loading .aktornya yaitu/ kuntabel/ $actor loading %#==5 @ 1asaran/ $actor loading %#$&= @Keamanan "ata/ $actor loading %#:==@ dil8Tidak "iskriminati./ $actor loading %#:$5 @ Transparan/ $actor loading %#=%$. "engan .aktor paling dominan pembentuk e.ekti*itas dalam pengadaan barang8jasa adalah sasaran. e. "engan pengukuran statistik yang dilakukan dan juga pernyataan dari pakar langsung serta perolehan data sekunder# dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan pengadaan barang8jasa di Instansi Pemerintah Pro*insi (awa !arat telah berjalan dengan sangat e.ekti.. Melalui perhitungan garis kontinu didapatkan hasil kriteria sangat e.ekti. dengan skor 57#+& dan nilai e.isiensi yang diperoleh sebesar 6'#:&?. Sa&an a. Pemerintah Pro*insi (awa !arat menduduki posisi teratas dalam pelaksanaan e-procurement di Indonesia# dengan pelaksanaannya yang mencapai 6%%?. Namun ada baiknya agar pelaksanaanya menjadi merata. Walaupun semua instansi sudah mengikuti pengadaan barang8jasa secara elektronik tetapi tidak dilakukan secara berkelanjutan# kesannya setiap instansi melaksanakannya hanya untuk .ormalitas. "ibutuhkan pemantauan yang dilakukan secara berkala# sehingga pelaksanaan pengadaan barang8jasa secara elektronik ini bisa dilakukan merata dan berkelanjutan pada seluruh Instansi Pemerintahan Pro*insi (awa !arat. b. "alam pelaksanaan e-procurement ini membutuhkan kesiapan semua pihak# mulai dari pemerintah# rekanan# dan juga masyarakat sebagai saksi. 1ehingga jika pemerintah menerapkan suatu sistem yang baru ada baiknya dipublikasikan ke semua kalangan# karena semua lapisan masyarakat membutuhkan in.ormasi. 1emua akan terintegrasi dengan baik# jika pemerintah mampu membimbing semua warganya# sehingga tidak ada pena.siran

berbeda di berbagai pihak yang mampu menghambat berjalannya suatu keputusan baru. c. Pelaksanaan e-procurement ini sangat membutuhkan kesigapan dalam perolehan in.ormasi dan juga keterbaharuan in.ormasi. <asilitas yang menunjang sangat diperlukan dalam proses ini. ;ntuk itu pemerintah perlu merespon secara cepat setiap permasalahan teknis yang terjadi dan juga melakukan maintenance pada sistem secara berkala. d. Pada penelitian ini didapatkan hasil# bahwa .aktor pembentuk e.ekti*itas dengan nilai $actor loading tertinggi yaitu .aktor 1asaran. >endaknya untuk kedepannya# .aktor pembentuk lainnya dapat die*aluasi kembali sehingga semua .aktor dapat dimaksimalkan dalam penerapan pengadaan barang8jasa secara elektronik. e. Penelitian ini dibuat untuk mengukur e.ekti*itas# dan hasilnya sudah didapatkan beberapa .aktor pembentuk e.ekti*itas. ;ntuk pengembangan ilmu pengetahuan# mungkin jika ada pembaca yang ingin mengembangkan penelitian ini dapat mengembangkannya pada .aktor3.aktor pembentuk e.ekti*itas# karena masih banyak yang perlu diketahui untuk dikembangkan. Da+ a& Pu# a(a Marbun# Aocky. ,&%6%-. Tanya Jawab Seputar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. (akarta / Bisi Media. 1utedi# drian. ,&%%7-. Aspek-Aspek Hukum Pengadaan Barang dan Jasa dan Berbagai Permasalahannya. (akarta / 1inar 2ra.ika.

1ekaran# ;ma. ,&%%:-. Metodologi Penelitian ntuk Bisnis. (akarta / 1alemba )mpat 1imamora# !ilson. ,&%%5-. Aiset ,<alsa.ah# Teori# plikasiPemasaran

1ugiyono. ,&%%=-. Metode Penelitian Bisnis. !andung / 9B l.abeta. 1uprayitno# et.al. ,&%%5-. !omitmen Menegakkan "ood #orporate "o$ernan%e. (akarta / The Indonesian Institute .or 9orporate 2o*ernance. Transparency International. ,&%%=-. Buku Panduan Men%egah !orupsi &alam Pengadaan Barang dan Jasa. (akarta / Transparency International Indonesia

You might also like