You are on page 1of 6

LAPORAN Tutorial 1 : SKENARIO A

BLOK 4

Tutor : dr. safyudin Disusun oleh : Kelompok 3 Anggota: Imam Hakiki Khairunnisa Anisa Nanda Putri Sri Fitri Yanti Rohayu Riezly Pratama Edi Putra Ashita Hulwah Adwirianny Dwi Utami Perwitasari Aprilia Damayanti Esmaralda Anugerah Manggala Yudha 4101401127 4101401007 4101401018 4101401029 4101401040 4101401051 4101401062 4101401073 4101401089

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2010

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial 1 di blok 4 skenario proplapsed of nucleus pulposus at L5 level. Laporan ini tim penyusun beri judul Laporan Tutorial 1 : SKENARIO A. Salawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman. Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas blok 4 yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan materi dan perbaikan di masa yang akan datang. Dalam penyelesaian laporan ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan saran. Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.

Palembang, 6 Desember 2010 Tim Penyusun

Skenario : Rasunan, male, an ex-weight-lifter 54-year complains of loer back pain and radicular pain down the back of his right leg. He states that the pain is worsened by coughing or lifting but relieved by lying down. He also feel that pain after standing or sitting still for an hour or more with a tingling sensation on his right big toe. He mentions that he has been suffering from the pain since 6 months ago after lifting a heavy box during housekeeping activity. He had visited his doctor who told him that he suffered from lumbago and sciatica. The doctor told him that he was not quite sure what causes the pain, but mention some possibilities, and gave him pain-relieve medication. Since the pain persists, he then went to consult a neurologist at RSMH hospital. On examination, the strength and sensation of his lower extremities are normal. During the examination, while the patient is lying in supine position, the patient complains of severe pain when his right leg is raised by the clinician. After a through neurological examination the neurologist sent the patient for MRI examination just to make sure the diagnosis is correct. MRI confirmed the diagnosis as prolapsed of nucleus pulposus at L5 level.

I.

Klarifikasi Istilah

1. Lower back pain 2. Radicular 3. Tingling 4. Lumbago

: nyeri pada punggung bagian bawah (lumbar). : peradangan pada akar saraf. : perasaan geli atau gatal. : nyeri pinggang, yang disebabkan kelainan

muscoskeletal atau kelainan pada lumbar vertebral. 5. Sciatica : nyeri disepanjang belakang pahayang meluas

dibelakang kaki, yang berpengaruh terhadap saraf sciatica. 6. Neurologist 7. Lower extrimities : ahli saraf. : anggota gerak bagian bawah.

8. Prolapsed of nucleus pulposus : penurunan massa serabut putih dan serabut elastic yang semi cair. 9. Coughing suara dari paru-paru. : ekspulsi udara tiba-tiba sambil mengluarkan

10. MRI

: magnetic resonance imaging (alat tes diagnosis

dengan menggunakan kekuatan magnet dan computer untuk menghasilkan detail gambar organ dan jaringan juga tulang. Tes ini tidak menggunakan X ray.

II.

Identifikasi Masalah

1. Rasunan, 54 tahun, mantan pengangkat berat, mengeluh sakit di bagian bawah punggung dan sakit raducular dari bawah belakang kaki kanan. 2. Dokter menyatakan bahwa Rasunan menderita sakit lumbago dan sciatica, dan hanya memberikan obat pereda nyeri karena belum dapat memastikan penyebabnya, tapi Rasunan masih tetap merasa sakit. 3. Dalam pemeriksaan pertama, kekuatan dan kepekaan bagan anggota gerak bawah normal, sedangkan pada pemeriksaan selanjutnya ketika Rasunan telentang, ia mengeluh kesakitan saat kaki kanannya diangkat oleh dokter. 4. Hasil pemeriksaan MRI memperkuat diagnosis bahwa Rasunan menderita prolapsed of nucleus proposes at L5 level.

III.

Prioritas Masalah

1. Hasil pemeriksaan MRI memperkuat diagnosis bahwa Rasunan menderita prolapsed of nucleus proposes at L5 level. 2. Dokter menyatakan bahwa Rasunan menderita sakit lumbago dan sciatica, dan hanya memberikan obat pereda nyeri karena belum dapat memastikan penyebabnya, tapi Rasunan masih tetap merasa sakit. 3. Rasunan, 54 tahun, mantan pengangkat berat, mengeluh sakit di bagian bawah punggung dan sakit raducular dari bawah belakang kaki kanan. 4. Dalam pemeriksaan pertama, kekuatan dan kepekaan bagan anggota gerak bawah normal, sedangkan pada pemeriksaan selanjutnya ketika Rasunan telentang, ia mengeluh kesakitan saat kaki kanannya diangkat oleh dokter. Alas an : karena prolapsed of nucleus proposes at L5 level penyebab dari

lumbago dan sciatica.

IV.

Main Problem

Hasil pemeriksaan MRI memperkuat diagnosis bahwa Rasunan menderita prolapsed of nucleus proposes at L5 level.

Alas an

: karena prolapsed of nucleus prosesus at L5 level

menyebabkan penyakit lumbago dan sciatica.

V.

Analisis Masalah

1. Hasil pemeriksaan MRI memperkuat diagnosis bahwa Rasunan menderita prolapsed of nucleus proposes at L5 level. a. Apa alas an digunakan MRI untuk pemeriksaan ? b. Apa saja struktur anatomi dan fisiologi columnar vertebral ? c. Bagaimana pathogenesis prolapsed of nucleus pulposus ?

2. Dokter menyatakan bahwa Rasunan menderita sakit lumbago dan sciatica, dan hanya memberikan obat pereda nyeri karena belum dapat memastikan penyebabnya, tapi Rasunan masih tetap merasa sakit. a. Apa saja etiologi dari lumbago dan sciatica ? b. Apa manifestasi klinik dari lumbago dan sciatica ?

3. Rasunan, 54 tahun, mantan pengangkat berat, mengeluh sakit di bagian bawah punggung dan sakit raducular dari bawah belakang kaki kanan. a. Apa saja struktur anatomi yang ada pada lower back ? b. Apa hubungan lower back pain dengan kaki kanan ? c. Mengapa batuk dan mengangkat beban berat dapat memperparah rasa sakit pada lower back ? d. Bagaimana hubungan profesi, usia, dan jenis kelamin dengan lower back pain ? e. Bagaimana mekanisme klasifikasi timbulnya rasa nyeri ?

4. Dalam pemeriksaan pertama, kekuatan dan kepekaan bagan anggota gerak bawah normal, sedangkan pada pemeriksaan selanjutnya ketika Rasunan telentang, ia mengeluh kesakitan saat kaki kanannya diangkat oleh dokter. a. Mengapa ketika posisi tubuh telentang dan kaki kanan diangkat mempengaruhi rasa sakit ?

VI.

Hipotesis

Rasunan, 54 tahun, mantan pengangkat berat menderita proplapsed of nucleus pulposus karena factor usia, seks, dan pekerjaan yang menyebabkan Rasunan menderita lumbago dan sciatica.

VII.

Kerangka Konsep

Seks

Angkat berat

usia

Prolapsed of nucleus prosesus

Pemeriksaan MRI

Nyeri di lower back

lumbago

Pemeriksaan fisik

sciatica

You might also like