You are on page 1of 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Kebutuhan akan sumber daya manusia yang ahli, trampil dan kualitasnya sesuai
dengan tuntutan zaman dan teknologi semakin meningkat. Sumber daya manusia tersebut
harus menguasai tugas dan memiliki kemampuan yang dituntut pada bidang
pekerjaannya. Keahlian dan ketrampilan dalam suatu bidang pekerjaan ditentukan oleh
salah satu diantaranya adalah bakat. Seseorang yang tidak memiliki bakat di bidang
elektrik misalnya, akan mengelami kesulitan bila bekerja di bidang elektrik, sehingga
produktivitasnya tidak optimal.
Setiap tahun, siswa SMU yang berencana melanjutkan jenjang pendidikannya ke
perguruan tinggi harus memutuskan pilihan, ke bidang atau jurusan apa akan melanjutkan
pendidikannya kelak. Dan ini adalah sesuatu yang cukup sulit untuk diputuskan oleh
kebanyakan siswa SMU, terutama yang tidak banyak memiliki referensi dan mencari
informasi terkait dengan pendidikan tinggi.
Kecenderungan yang terjadi saat ini, banyak siswa yang tidak tahu minat dan
bakatnya serta akan memilih jurusan apa selepas SMU nanti. Keputusan para siswa,
terkadang dipengaruhi oleh pendapat orang tua, teman atau figur-figur yang diidolakan.
Dengan hanya mendasarkan pendapat tersebut dan tanpa menelaah kemampuannya
seorang siswa bisa membuat keputusan yang sangat bertolak belakang dengan minat dan
bakatnya. Akibat yang buruk terjadi setelah itu, yaitu keengganan belajar dan
menurunnya kualitas serta prestasi akademik karena siswa merasa salah dalam memilih
jurusan.
Untuk mengatasi permasalahan kesalahan dalam pemilihan jenis pendidikan,
jurusan sekolah, ataupun bidang pekerjaan yang disesuaikan dengan bakat seseorang,
diharapkan dapat mempermudah usaha sesorang dalam menguasai suatu keahlian dan
ketrampilan, tes psikologi yang terkait dengan uji minat dan bakat ditawarkan. Tujuan
dari Tes Bakat adalah untuk memprediksi bakat siswa tersebut, sehingga dapat
diidentifikasi jenis jabatan atau profesi yang sesuai untuk siswa yang bersangkutan. Ada
begitu banyak penelitian yang memaparkan hubungan antara minat siswa dengan
kesuksesannya di bangku kuliah. Secara umum, hasil studi itu menunjukkan bahwa
kekompakan bakat dengan minat bisa membuat sang anak mencapai keberhasilan.
Sebaliknya, tidak ada kekompakan antara keduanya, maka hasil yang didapatkan adalah
bahwa anak cenderung kurang berkembang dan kurang berhasil meraih kesuksesannya.
Salah satu tes psikologi yang digunakan untuk menelusuri potensi bakat siswa
yaitu tes bakat skolastik. Untuk itu penulis merasa perlu untuk membahas mengenai tes
bakat skolastik yang dituangkan dalam karya tulis dengan mengambil judul
“MENGUKUR POTENSI MELALUI TES BAKAT SKOLASTIK”

You might also like