You are on page 1of 23

BAB II KAJIAN TEORITIS

2.1 PANDANGAN MASYARAKAT TENTANG SEX BEBAS Beberapa saat yang lalu, salah satu media lokal menurunkan sebuah berita tentang hasil penelitian yang cukup mengagetkan, yaitu penelitian tentang perilaku seks bebas di antara generasi muda. Penelitian tersebut mengungkap perilaku seks bebas generasi yang menamakan dirinya anak baru gede alias ABG. Data penelitian tersebut menunjukkan bahwa ternyata di kalangan remaja bangsa Indonesia, bangsa yang beretuhanan yang !aha "sa, #$ persen dari %&% remaja yang dijadikan sample penelitian, ternyata mengaku telah melakukan hubungan seks tanpa nikah. 'ang lebih mengagetkan lagi karena ternyata %$ persen di antara mereka melakukan hubungan seks tersebut pertama kali justru dilakukan di rumah sendiri. Banyak komentar dan pertanyaan muncul seiring dengan terungkapnya (enomena sosial yang telah menjadi realitas sangat memprihatinkan. 'a, itulah kenyataan hidup yang harus diterima. Dari sekian banyak pertanyaan seputar masalah perilaku remaja yang dinilai menyimpang tersebut, ada dua pertanyaan mendasar yang perlu segera dijawab, yaitu apa penyebab perilaku seks bebas tersebut, dan bagaimana cara mengatasinya) Dua hal yang tidak bisa dibiarkan menggantung, melainkan harus didapatkan jawaban sekaligus solusi atas (enomena yang tidak sepantasnya dibiarkan.

2.2 PENYEBAB PERILAKU SEKS BEBAS !enurut beberapa penelitian, cukup banyak (aktor penyebab remaja melakukan perilaku seks bebas. *alah satu di antaranya adalah akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan. Apa yang ABG

tonton, berkorelasi secara positi( dan signi(ikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan (ilm dan sinetron, baik (ilm yang ditonton di layar kaca maupun (ilm yang ditonton di layar lebar. +al kedua yang menjadi penyebab seks bebas di kalangan remaja adalah (aktor lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan pergaulan. ,ingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya pendidikan agama yang diberikan orangtua terhadap anaknya. -ukup tidaknya kasih sayang dan perhatian yang diperoleh sang anak dari keluarganya. -ukup tidaknya keteladanan yang diterima sang anak dari orangtuanya, dan lain sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya. .ika tidak, maka anak akan mencari tempat pelarian di jalanjalan serta di tempat-tempat yang tidak mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di lingkungan yang tidak sehat bagi pertumbuhan jiwanya. Anak akan tumbuh di lingkungan pergaulan bebas. Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang kesannya lebih mengarah kepada hal negati( ketimbang hal yang positi(, yaitu istilah /Anak Gaul0. Istilah ini menjadi sebuah ikon bagi dunia remaja masa kini yang ditandai dengan nongkrong di ka(e, mondar-mandir di mal, memahami istilah bokul, gaya (un, berpakaian serba sempit dan ketat kemudian memamerkan lekuk tubuh, dan mempertontonkan bagian tubuhnya yang seksi. *ebaliknya mereka yang tidak mengetahui dan tidak tertarik dengan hal yang disebutkan tadi, akan dinilai sebagai remaja yang tidak gaul dan kampungan. Akibatnya, remaja anak gaul inilah yang biasanya menjadi korban dari pergaulan bebas, di antaranya terjebak dalam perilaku seks bebas. !elihat (enomena ini, apa yang harus kita lakukan dalam upaya menyelamatkan generasi muda) Ada beberapa solusi, di antaranya,

pertama, membuat regulasi yang dapat melindungi anak-anak dari tontonan yang tidak mendidik. Perlu dibuat aturan per(ilman yang memihak kepada pembinaan moral bangsa. 1leh karena itu 2ancangan 3ndang-3ndang Anti Pornogra(i dan Pornoaksi 4233 APP5 harus segera disahkan.

Kedua, orangtua sebagai penanggung jawab utama terhadap kemuliaan perilaku anak, harus menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dalam keluarganya. ondisi rumah tangga harus dibenahi sedemikian rupa supaya anak betah dan kerasan di rumah. Berikut petunjuk-petunjuk praktis yang diberikan *tanley

-oopersmith 4peneliti pendidikan anak5, kepada orangtua dalam mendidik dan membina anak. Pertama, kembangkan komunikasi dengan anak yang bersi(at suporti(. omunikasi ini ditandai lima kualitas6 openness, empathy, supporti7eness, positi7enes, dan e8uality. Kedua, tunjukkanlah penghargaan secara terbuka. +indari kritik. .ika terpaksa, kritik itu harus disampaikan tanpa mempermalukan anak dan harus ditunjang dengan argumentasi yang masuk akal. Ketiga, latihlah anak-anak untuk mengekspresikan dirinya.

1rangtua harus membiasakan diri bernegosiasi dengan anak-anaknya tentang ekspektasi perilaku dari kedua belah pihak. eempat, ketahuilah bahwa walaupun saran-saran di sini berkenaan dengan pengembangan harga diri, semuanya mempunyai kaitan erat dengan pengembangan intelektual. dihargai, Proses potensi belajar biasa e(ekti( dalam lingkungan mereka yang dapat mengembangkan harga diri. Intinya, hanya apabila harga diri anak-anak intelektual dan kemandirian dikembangkan.

*elain petunjuk yang diberikan *tanley di atas, keteladanan orangtua juga merupakan (aktor penting dalam menyelamatkan moral anak. 1rangtua yang gagal memberikan teladan yang baik kepada anaknya, umumnya akan menjumpai anaknya dalam kemerosotan moral dalam berperilaku. !elihat (enomena ini, sepertinya misi menyelamatkan moral serta memperbaiki perilaku generasi muda harus segera dilakukan dan misi ini menjadi tanggung jawab bersama, tanggung jawab dari seluruh elemen bangsa. .ika misi ini ditunda, maka semakin banyak generasi muda yang menjadi korban dan tidak menutup kemungkinan kita akan kehilangan generasi penerus bangsa. 2.3 CARA MENGATASI SEX BEBAS Banyak sekali perbedaan persepsi mengenai pendidikan seks. Perbedaan persepsi ini berimplikasi pada masalah perlu dan tidaknya pendidikan seks diberikan kepada remaja. *ementara dinamika persoalan seputar seksualitas disekeliling kita sudah sedemikian 9hebat9, perlu dan tidaknya remaja mendapat pendidikan seks masih menjadi bahan perdebatan. :. Apakah pendidikan seks itu ) Pendidikan seks merupakan sebuah diskusi yang realistis, jujur, dan terbuka6 bukan merupakan dikte moral belaka. Dalam pendidikan seks diberikan pengetahuan yang (aktual, menempatkan seks pada perspekti( pada yang tepat, berhubungan dengan sel(-esteem 4rasa penghargaan terhadap diri5, penanaman rasa percaya diri dan di(okuskan peningkatan kemampuan dalam mengambil keputusan. Dalam pengambilan keputusan hal-hal yang perlu diperhatikan adalah mengetahui in(ormasi, mempertimbangkannya, mengambil keputusan, dan ketrampilan mengkomunikasikan.

Ada ; prinsip dasar yang harus termuat dalam pendidikan seks, antara lain6 Perkembangan manusia6 anatomi, reproduksi dan (isiologi. +ubungan antar manusia6 keluarga, teman, pacaran, dan perkawinan. emampuan personal6 nilai, pengambilan keputusan,

komunikasi, dan negosiasi. lain. seksual. Budaya dan masyarakat6 peran gender, seksualitas dan agama. Dengan adanya pendidikan seks bagi remaja, diharapkan remaja dapat menempatkan seks pada perspekti( yang tepat, dan mencoba mengubah anggapan negati( tentang seks. esehatan seksual, meliputi< kontrasepsi, pencegahan Perilaku seksual6 abstinence 4puasa seks5 dan perilaku seks

Penyakit !enular *eksual 4P!*5, AID*, aborsi, dan kekerasan

=. Apakah arti seks, seksual, seksualitas dan hubungan seks itu) !enurut kamus Bahasa Indonesia, kata seks mempunyai arti jenis kelamin, sesuatu yang dapat dilihat dan ditunjuk. .enis kelamin ini memberi kita pengetahuan tentang suatu si(at atau ciri yang membedakan laki-laki dan perempuan. *edangkan seksual berarti yang ada hubungannya dengan seks atau

yang muncul dari seks, misalnya pelecehan seksual yaitu menunjuk kepada jenis kelamin yang dilecehkan. Istilah seksualitas menyangkut berbagai dimensi yang sangat luas. Diantaranya adalah dimensi biologis, psikologis, sosial, perilaku, dan kultural. Dilihat dari dimensi biologis, seksualitas berkaitan dengan organ reproduksi dan alat kelamin. >ermasuk didalamnya adalah bagaimana menjaga kesehatan, mem(ungsikan dengan optimal secara biologis6 sebagai alat reproduksi, alat rekreasi dan dorongan seksual. Dari dimensi psikologis, seksualitas berhubungan erat dengan bagaimana menjalankan (ungsi sebagai mahluk seksual, identitas peran jenis, dan perasaan terhadap seksualitas sendiri. Dimensi sosial menyorot kepada bagaimana seksualitas muncul dalam relasi antar manusia, bagaimana lingkungan berpengaruh dalam pembentukan pandangan mengenai seksualitas dan pada akhirnya perilaku seks kita. Dimensi perilaku menunjukkan bagaimana seksualitas itu diterjemahkan menjadi perilaku seksual. Perilaku seksual merupakan segala bentuk perilaku yang muncul berkaitan dengan dorongan seksual. Dan istilah seks mempunyai arti hubungan kelamin sebagai salah satu bentuk kegiatan penyaluran dorongan seksualnya. ?. Bagaimana jika pendidikan seks diberikan kepada remaja ) ebanyakan orang tua beranggapan bahwa pendidikan seks hanya berisi tentang pemberian in(ormasi alat kelamin dan berbagai macam posisi dalam berhubungan seks. +al ini tentunya membuat orang tua merasa khawatir, apabila dengan pemberian in(ormasi tersebut justru remaja cenderung untuk mencobanya. 3ntuk itu perlu diluruskan kembali pengertian tentang pendidikan seks. Pendidikan seks berusaha untuk

menempatkan seks pada perspekti( yang tepat dan mengubah anggapan negati( tentang seks. %. Apakah remaja perlu pendidikan seks ) >entu saja, karena remaja yang sedang mengalami masa pubertas mempunyai dorongan atau keinginan yang kuat tentang perubahanperubahan yang terjadi pada tubuhnya dan mulai timbul rasa ketertarikan pada lawan jenisnya. !ereka berusaha mencari tahu tentang hal itu. !ereka bingung harus bertanya kepada siapa, apakah kepada teman atau bahkan kepada orang tuanya sendiri. Di pihak lain, arus in(ormasi memberikan tawaran yang mengarah ke permasalahan seksual yang 7ulgar. Pada kenyataannya, banyak media massa justru cenderung menjerumuskan remaja. !aka dalam hal ini pendidikan seks diperlukan untuk menjembatani antara rasa keingintahuan remaja tentang hal itu dan berbagai tawaran in(ormasi yang 7ulgar, dengan cara pemberian in(ormasi tentang seksualitas yang benar, jujur, lengkap, dan disesuaikan dengan kematangan usianya. #. Apakah pendidikan seks dapat mencegah remaja untuk tidak melakukan perilaku seks tertentu, misalnya hubungan seks ) Dengan adanya pengetahuan atau in(ormasi aktual yang benar dan utuh serta perilaku yang bertanggung jawab, misalnya risiko hamil, maka remaja akan berpikir dua kali untuk melakukannya yang cenderung yang bersikap coba-coba itu. 2emaja akan terbantu dalam mengambil keputusan yang bertanggung jawab. ;. !engapa pendidikan seks sering dipandang tidak sesuai dengan ajaran agama dan nilai-nilai ketimuran) *ebenarnya pendidikan seksual bermaksud memberikan

pengetahuan dan pandangan yang seluas-luasnya dari berbagai sudut

pandang serta memberikan in(ormasi yang benar dan (aktual kepada remaja mengenai seksualitas, sehingga remaja memiliki pengetahuan tentang 2emaja diajak seksualitas berdiskusi mengenai secara pilihan-pilihan lengkap. perilakunya

berdasarkan pengetahuan yang didapat mengenai perilaku tersebut, risikonya, nilai agama yang dianut, nilai keluarga, dll. *ehingga keputusan yang diambil remaja lebih pada pemikiran yang mantap, matang dan bukan karena keharusan ataupun tekanan. Perlu adanya pengakuan terhadap adanya norma pribadi yang berbedabeda pada setiap orang terlepas dari nilai dan norma yang ada pada agama dan masyarakat. ita juga memberikan pendampingan pada remaja untuk pengambilan keputusan dan tidak meninggalkan remaja begitu saja setelah mereka mendapat pendidikan seks. .adi kalau ada pendapat bahwa pendidikan seks itu tidak sesuai dengan ajaran agama dan nilai-nilai ketimuran, itu lebih disebabkan karena perbedaan persepsi tentang pendidikan seks itu sendiri. &. !engapa masyarakat pada umumnya masih menganggap tabu untuk membicarakan masalah seksualitas ) Ada banyak (aktor yang membuat masyarakat tabu membicarakan hal-hal yang menyangkut seksualitas, antara lain < (aktor budaya yang melarang pembicaraan mengenai seksualitas di depan umum, karena dianggap sebagai sesuatu yang porno dan si(atnya sangat pribadi sehingga tidak boleh diungkapkan kepada orang lain. pengertian seksualitas yang ada di masyarakat masih sangat sempit, pembicaraan tentang seksualitas seolah-olah hanya diartikan kepada hubungan seks. Padahal secara hara(iah seks artinya jenis kelamin, sama sekali tidak porno karena setiap orang tentu memiliki alat kelamin. *eksualitas sendiri artinya segala hal yang berhubungan dengan jenis kelamin, termasuk bagaimana cara kerjanya dan cara merawat kesehatannya agar tetap dapat ber(ungsi dengan baik.

10

@. Apakah setiap orang butuh pendidikan seksualitas ) *etiap mahluk hidup memiliki naluri seksualitas sendiri-sendiri, begitu juga dengan manusia. ita semua memiliki dimensi seksualitas, hanya saja kadang-kadang kita tidak menyadarinya. Pendidikan seksual akan memberikan bekal pengetahuan pada seseorang agar lebih memahami dirinya sendiri, sehingga mampu menjaga kesehatannya dengan lebih baik, dan mengambil keputusan yang terbaik untuk hal-hal yang berkaitan dengan seksualitasnya. A. Perlukah dibuat kurikulum pendidikan seksualitas untuk orang tua dan remaja Akan lebih baik jika pendidikan seksualitas diintegerasikan dalam kurikulum. *ebab kenyataannya, tanpa disadari setiap orang perlu memahami segi seksualitasnya. Bagi orang tua, pendidikan seksualitas sangat perlu karena jika orang tua sendiri kurang memahami pengetahuan mengenai seksualitas maka ia tidak dapat menjelaskan atau tidak tahu bagaimana cara mengkomunikasikan kepada anak-anaknya. *edangkan remaja memerlukan in(ormasi yang tepat tentang seksualitas karena mereka memerlukan in(ormasi yang tepat tentang seksualitas, agar remaja mampu mengambil keputusan yang berkaitan dengan seksualitas. :$. apan saat yang tepat untuk memberikan pendidikan seksualitas bagi anak dan remaja ) Bisa dimulai sejak dini dengan selalu menjaga kebersihan alat kelaminnya, menanamkan kesadaran jenis kelaminnya dan perbedaan dengan lawan jenisnya. *ejak usia dini diusahakan untuk memberikan in(ormasi yang benar mengenai seksualitas. Pada usia ; sampai := tahun dapat diberikan penjelasan tentang terjadi- nya proses pembuahan o7um oleh sperma, membentuk

11

pandangan anak tentang seksualitas, menjelaskan perbedaan seksual laki-laki dan perempuan dengan bahasa dan nama yang tepat dalam menunjuk anggota tubuhnya, mengenal dan menghargai seluruh anggota tubuh termasuk organ reproduksi, mengerti tentang keluarga, tujuan dan kewajibannya supaya menjadi anggota keluarga yang baik dengan mengikutsertakan rasa setia, kasih sayang, cinta, dan rasa saling menghormati. Pendidikan seksualitas sebaiknya disesuaikan dengan tahap perkembangan usia. *aat remaja, pendidikan seksualitas lebih ditekankan pada perubahan yang terjadi selama masa remaja sebagai akibat telah akti(nya hormon seksual, perbedaan yang dialami oleh laki-laki dan perempuan, perbedaan percepatan perkembangan dan pertumbuhan satu dengan lainnya, bagaimana mencapai kematangan seksual, dan pemilihan perilaku seksual 4,aycock, *. 2., :A&A5. ::. Bagaimana cara memberikan pendidikan seksualitas yang e(ekti(, tepat sasaran, dan tidak terkesan porno ) *eringkali saat kita berbicara tentang seksualitas akan terkesan 7ulgar masalah dan porno, hal itu kita dikarenakan harus bisa kita tidak terbiasa bahwa membicarakannya. *ejak lama orang menganggap tabu membicarakan seksual. Bamun menyadarkan pembicaraan tentang seksualitas yang dikatakan /7ulgar0 itu adalah sesuatu yang bersi(at ilmiah dan perlu diketahui semua orang sebagai ilmu pengetahuan. .ika pengertian tersebut sudah bisa dipahami maka anggapan porno itu akan hilang dengan sendirinya. ita sebaiknya tidak membicarakan masalah seksualitas di sembarang tempat, tetapi harus tahu waktu dan saat yang tepat, sehingga akan dihargai oleh orang yang mendengar.Pendidikan seksualitas yang e(ekti( dan tepat sasaran dapat diberikan dengan cara sebagai berikut <

12

Bersikap seksualitas.

jujur,

realistis,

terbuka

terhadap

masalah

!emberikan in(ormasi yang (actual dan dapat dipercaya. In(ormasi yang diberikan harus disesuaikan dengan usia dan

perkembangan anak. !endukung penentuan nilai pribadi mereka tentang seks dengan mempertimbangkan nilai dan norma di sekitarnya serta berperilaku seks yang sehat termasuk untuk tidak melakukan hubungan seksual sama sekali. :=. +al-hal apa yang patut diberikan pada remaja dalam rangka pendidikan seksualitasnya ) +al-hal yang dapat diberikan untuk pendidikan seksualitas bagi remaja dapat disesuaikan dengan kebutuhan subyekti( dan kebutuhan obyekti(. Disesuaikan dengan kebutuhan subyekti(, maksudnya tergantung kepada kebutuhan remaja itu sendiri, sejauh mana yang ingin diketahuinya tentang seksualitas. ita hanya perlu menyesuaikan cara penyampaiannya kepada remaja yang bersangkutan. Disesuaikan dengan kebutuhan obyekti(, maksudnya remaja itu sendiri mungkin tidak membutuhkan, tetapi demi penguasaan pengetahuan si remaja terhadap perkembangan tubuhnya. +al ini juga disesuaikan dengan tahap perkembangannya. :?. Bagaimana sebaiknya peran remaja dalam pendidikan seks ) 2emaja dapat berperan akti( sebagai pendidik sebaya 4peer educator5 yang membantu menyebarkan in(ormasi tentang pengetahuan seksualitas yang benar kepada teman-temannya atau berperan sebagai partisipan yang mendukung pendidikan seksualitas dengan cara menjadi sumber in(ormasi tentang kebutuhan remaja, apa yang diinginkan,

13

bagaimana pandangan mereka tentang pendidikan seksualitas, akti( dalam kegiatan dan lain-lain. :%. Apa yang diperjuangkan dalam memberikan pendidikan seksualitas ) !isinya kesehatan adalah remaja 4baik yang bertanggung (isik, jawab dan terhadap sosial5.

reproduksinya

sehat

psikis

*ehat secara (isik maksudnya tidak menimbulkan kehamilan yang tidak diinginkan, tidak tertular penyakit menular seksual, tidak merusak kesehatan (isik diri sendiri maupun orang lain. *ehat secara psikis misalnya tidak merasa tertekan atau terpaksa, tidak menghambat kepribadian. *ehat secara sosial artinya mampu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai sosial di sekitar 4agama, budaya, lingkungan5 yang berkaitan dengan masalah reproduksi. Pendidikan seksualitas mengarahkan bagi yang belum akti( secara seksual dengan maksud untuk menunda, memikirkan dan mempertimbangkan kembali sebelum memutuskan untuk berperilakku seksual akti(.Bagi yang sudah akti( secara seksual diarahkan agar melakukan akti7itas seksual yang aman, yaitu< *etia dengan mitra tunggal Gunakan kondom setiap melakukan hubungan seksual. 42ahman, A., +irmaningsih, :AA&5. :#. Apakah ceramah dapat membuat orang mengerti tentang pendidikan seksualitas dan apa letak tuntunan moralnya) -eramah merupakan salah satu cara guna menyebarkan in(ormasi tentang pendidikan seksual dan hanya memberikan aspek pengetahuan kepada masyarakat. 3ntuk menunjuk pada perubahan perilaku, kita harus

14

melakukan kegiatan-kegiatan lain yang mendukung seperti < konseling, siaran radio, rubrik di koran, (orum diskusi, dan debat remaja dengan mengundang pakar dalam bidang tertentu yang berkaitan, kampanye melalui pengembangan media cetak, pelatihan seksualitas dan pendampingan untuk remaja. >untunan moral yang diberikan bisa berupa pertimbangan dari berbagai sudut pandang, baik secara agama, nilai masyarakat, dan pilihan-pilihan yang lain. ita tidak memusatkan perhatian pada penilaian benar dan salah, tetapi memberikan in(ormasi yang dapat dijadikan pertimbangan seseorang dalam mengambil keputusan sehingga ia dapat mempertanggungjawabkan perilaku dan risikonya. Pendidikan seksual yang diberikan berdasarkan pada

penghormatan terhadap hak asasi manusia dan tidak bersi(at diskriminati( 4membeda-bedakan perlakuan5. :;. Bagaimana cara mengatasi adanya dorongan-dorongan seks yang kadang muncul secara tiba-tiba, padahal remaja belum menikah ) Dorongan seksual seseorang dipengaruhi oleh hormon-hormon seksual yang telah ber(ungsi, yaitu hormon testosteron untuk laki-laki sedangkan untuk perempuan adalah hormon progesteron dan estrogen. Bentuk penyaluran dorongan seks dibedakan menjadi =, yaitu < tidak disalurkan sama sekali, dan disalurkan Dorongan seks yang tidak disalurkan maksudnya dengan cara mengalihkan pikiran, atau melakukan kegiatan-kegiatan lain di luar akti7itas seksual. *edangkan dorongan seks yang disalurkan maksudnya adalah, bentuk penyalurannya bias melalui masturbasi atau berhubungan seks dengan pasangannya.

15

:&. !engapa pada usia remaja dorongan seks meningkat, dan bagaimana cara mengurangi gairah seks yang meningkat ) *eorang remaja yang mengalami masa pubertas berarti sedang mengalami pertumbuhan (isik dan pematangan (ungsi seksual. Pertumbuhan ini juga dipengaruhi oleh hormon-hormon seksual yang telah ber(ungsi yaitu testosteron pada laki-laki, dan progesteron serta estrogen pada perempuan. +ormon-hormon ini jugalah yang berpengaruh terhadap dorongan seksual. *aat masa pubertas ini, seseorang mulai merasakan peningkatan dorongan seksualnya. Ada beberapa alternatti( untuk mengurangi gairah seks yang menggebu-gebu, yaitu menghindari bacaan atau gambargambar porno atau erotis, mencari kegiatan positi( untuk mengisi waktu luang, mengembangkan diri serta menyalurkan energi psikis kepada halhal yang positi( dan produkti( seperti olahraga atau menyalurkan bakat seni. :@. Bagaimana jika ingin mendapatkan pengetahuan tentang seks itu ) Pertama-tama yang perlu kita pahami adalah, bahwa berbicara tentang masalah seks bukanlah sesuatu yang kotor atau tidak pantas dibicarakan. +al ini disebabkan karena pengertian seks dikonotasikan dengan hubungan kelamin, sehingga masih dianggap tabu dan dianggap sebagai konsumsi orang dewasa saja, sedangkan remaja atau siapapun yang belum menikah tidak boleh membicarakannya. ita bisa mencari in(ormasi dan pengetahuan mengenai seks melalui buku-buku6 pengetahuan tentang seks yang lengkap dan benar6 rubrik konsultasi yang diasuh oleh lembaga-lembaga atau orang-orang yang kredibilitasnya dapat dipertanggungjawabkan6 siaran-siaran radio6

16

pusat-pusat konsultasi remaja6 guru6 kakak atau orangtua yang dianggap tahu. :A. Apakah yang dimaksud dengan (ree seC itu ) Istilah (ree seC sebenarnya tidak ada. 'ang ada ialah pergaulan bebas.Banyak orang melakukan hubungan bebas karena dipengaruhi berbagai hal, misalnya (aktor dari dalam keluarga sendiri 4seperti cari sensasi, kecewa, atau (rustrasi56 juga karena pengaruh lingkungan, media massa atau kebudayaan6 atau hanya sekadar mode atau trend yang ada di kalangan remaja itu sendiri. =$. !engapa pada masa sekarang ini banyak remaja yang tidak dapat mengontrol diri dari pengaruh lingkungan yang negati( ) Pada masa remaja, seorang anak akan menjauh dari orangtuanya dan lebih dekat dengan teman sebayanya, sehingga pengaruh teman sebaya ini sangat kuat dalam menentukan perilaku yang dipilih oleh remaja. !asa remaja juga merupakan masa pencarian identitas diri dan membina sosialisasi, sehingga jika teman-temannya /mejeng0 di mal kemungkinan besar perilaku ini akan diikuti oleh remaja lainnya agar dianggap mengikuti mode yang berlaku, sebagai saran sosialisasi dengan teman-teman sebaya dan memperluas pergaulan. >etapi selain hal-hal yang positi(, /ngeceng0 di mal juga dapat menimbulkan hal yang negati(, seperti pola hidup konsumti( pada remaja. .ika waktu yang diluangkan untuk pergi ke mal terlalu banyak, tentu akan dapat mengganggu akti7itas lain mungkin lebih berguna. 2emaja cenderung lebih mengikuti kata-kata teman sebayanya daripada kata-kata orangtua dan norma agama, sehingga kontrol dirinya menjadi berkurang. Apa yang dikatakan oleh teman-temannya langsung

17

diikuti

walaupun

belum

tentu

benar.

Penyebab kurangnya kontrol diri pada remaja antara lain< kurang percaya diri6 kurangnya ketrampilan berkomunikasi 4misalnya< kesulitan menolak ajakan teman56 tidak bisa bersikap tegas6 keagamaan yang kurang terinternalisasi6 serta rendahnya kemampuan dalam mengambil keputusan. *aat anak memasuki usia remaja, dukungan dan kedekatan dengan keluarga sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. =:. Bagaimana cara menge(ekti(kan kontrol sosial dalam perilaku bebas seperti yang banyak terjadi akhir-akhir ini) Ada beberapa hal dalam diri remaja yang mempengaruhi kepribadiannya, yaitu kepercayaan diri, ketrampilan berkomunikasi, dan kemampuan mengambil keputusan. +al-hal dalam diri remaja juga dipengaruhi oleh lingkungan, seperti pola asuh dalam keluarga, norma yang ada di dalam masyarakat, dan pendidikan yang mengajak remaja untuk berpikir. 3ntuk mengakti(kan kontrol sosial tentu saja dibutuhkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, seperti orangtua, guru, masyarakat dan remaja itu sendiri. *emua pihak harus ikut berperan serta, karena antara satu pihak dan lainnya saling berkait dalam pembentukan perilaku remaja. *umber < Buku >anya .awab *eputar *eksualitas 2emaja.Disusun oleh < >im *ahabat 2emaja Perkumpulan Daerah Istimewa eluarga Berencana Indonesia D 'ogyakarta

2.4 AKIBAT PERGAULAN BEBAS >ingginya Penderita +IEFAID* Akibat Pergaulan Bebas

apanlagi.com - >ingginya kasus penyakit +uman Immunode(iciany

18

EirusFAc8uired Immnune De(iciency *yndrome 4+IEFAID*5, khususnya pada kelompok umur remaja, salah satu penyebabnya akibat pergaulan bebas. *elain hilangnya kekebalan daya tubuh, pergaulan bebas juga dapat menyebabkan terjadinya kehamilan di luar nikah, kata epala B BB Propinsi Bali, I Gede Putu Abadi, !PA di Denpasar, *enin 4=%F:$5. Dalam sambutan tertulis dibacakan epala Balai ,atihan dan

Pengembangan, Ida Bagus Girama, *+ ketika membuka pelatihan managemen pusat in(ormasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja bagi relawan dan pengelola, ia menyatakan, kondisi tersebut cukup memprihatinkan. +asil penelitian di := kota di Indonesia termasuk Denpasar menunjukkan :$-?:H remaja yang belum menikah sudah pernah melakukan hubungan seksual. Di kota Denpasar dari ;?? pelajar *ekolah !enengah >ingkat Atas 4*,>A5 yang baru duduk di kelas II, :## orang atau =?,%H mempunyai pengalaman hubungan seksual. !ereka terdiri atas putra =&H dan putri :@H. Data statistik nasional mengenai penderita +IEFAID* di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar &#H terjangkit hilangnya kekebalan daya tubuh pada usia remaja. Demikian pula masalah remaja terhadap penyalahgunaan narkoba semakin memprihatinkan, ujar Putu Abadi. Berdasarkan data penderita +IEFAID* di Bali hingga Pebruari =$$# tercatat ;=? orang, sebagian besar menyerang usia produkti(. Penderita tersebut terdiri atas usia #-:% tahun satu orang, usia :#-:A tahun =: orang, usia =$-=A tahun ?#= orang, usia ?$-?A tahun :@# orang, usia %$%A tahun #= orang dan #$ tahun ke atas satu orang. Putu Abadi menambahkan, semakin memprihatinkan penderita +IEFAID* memberikan gambaran bahwa, cukup banyak permasalahan kesehatan

19

reproduksi yang timbul diantara remaja. 1leh sebab itu mengembangan model pusat in(ormasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja melalui pendidik 4konselor5 sebaya menjadi sangat penting. 2.5 SEBAB-SEBAB TIMBULNYA FREE SEX DA!PA G,1BA,I*A*I !"DIA >"2+ADAP !A*'A2A A> DAB

B3DA'A IBD1B"*IA !edia globaliIation do not know state boundarys. Indonesia is one o( induced state emerged o( American and "urope magaIine Indonesian 7ersion and also inudating program display and record product without can be barricaded. +ow applying o( press constitutions and broadcast constitutions re(erring to this problem) +ow go7ernment attitude) +ow its impact to Indonesian culture and society) Is there any solution can you o((er) P"2AB !"DIA !A**A Peran media massa dalam kehidupan sosial, terutama dalam masyarakat modern tidak ada yang menyangkal, menurut !cJuail dalam bukunya !ass -ommunication >heories 4=$$$ < ;;5, ada enam perspekti( dalam hal melihat media. Pertama, melihat media massa seabagai window on e7ent and eCperience. !edia dipandang sebagai jendela yang memungkinkan khalayak melihat apa yang sedang terjadi di luar sana. Atau media merupakan sarana belajar untuk mengetahui berbagai peristiwa. Kedua, media juga sering dianggap sebagai a mirror o( e7ent in society and the world, implying a (aith(ul re(lection. -ermin berbagai peran

20

peristiwa

yang

ada

di

masyarakat dan dunia, yang mere(leksikan apa adanya. arenanya para pengelola media sering merasa tidak /bersalah0 jika isi media penuh dengan kekerasan, kon(lik, pornogra(i dan berbagai keburukan lain, karena memang menurut mereka (aktanya demikian, media hanya sebagai re(leksi (akta, terlepas dari suka atau tidak suka. Ketiga, memandang media massa sebagai (ilter, atau gatekeeper yang menyeleksi berbagai hal untuk diberi perhatian atau tidak. !edia senantiasa memilih issue, in(ormasi atau bentuk content yang lain berdasar standar para pengelolanya. Keempat, media massa acapkali pula dipandang sebagai guide, penunjuk jalan atau interpreter, yang menerjemahkan dan menunjukkan arah atas berbagai ketidakpastian, atau alternati7e yang beragam. Kelima, melihat media massa sebagai (orum untuk mempresentasikan berbagai in(ormasi dan ide-ide kepada khalayak, sehingga memungkin terjadinya umpan balik. Keenam, media massa sebagai interlocutor, yang tidak hanya sekadar tempat berlalu lalangnya in(ormasi, tetapi juga partner komunikasi yang memungkinkan terjadinya komunikasi interakti(. Pendeknya, semua itu ingin menunjukkkan, peran media dalam kehidupan social bukan sekedar sarana di7ersion, pelepas ketegangan atau hiburan, tetapi isi dan in(ormasi yang disajikan, mempunyai peran yang signi(ikan dalam proses sosial. Isi media massa merupakan konsumsi otak bagi khalayaknya, sehingga apa yang ada di media massa akan mempengaruhi realitas subjekti( pelaku interaksi sosial. Gambaran tentang realitas yang dibentuk oleh isi media massa inilah yang nantinya tanggapan dan

21

mendasari respon dan sikap khalayak terhadap berbagai objek sosial. In(ormasi yang salah dari media massa akan memunculkan gambaran yang salah pula terhadap objek sosial itu. arenanya media massa ualitas dituntut menyampaikan in(ormasi secara akurat dan berkualitas. massa. G,1BA,I*A*I !"DIA Bertolak dari besarnya peran media massa dalam mempengaruhi pemikiran Indonesia yang tak terelakan lagi. Globalisasi media massa merupakan proses yang secara nature terjadi, sebagaimana jatuhnya sinar matahari, sebagaimana jatuhnya hujan diterka. atau meteor. Pada Pendekatan pro(esional menjadi kata kunci, masalah dasarnya mudah titik-titik tertentu, terjadi benturan antar budaya dari luar negeri yang tak dikenal oleh bangsa Indonesia. .adi kekhawatiran besar terasakan benar adanya ancaman, serbuan, penaklukan, pelunturan karena nilai-nilai luhur dalam paham kebangsaan. Imbasnya adalah munculnya majalah-majalah Amerika dan "ropa 7ersi Indonesia seperti < BaIaar, -osmopolitan, *pice, K+! 4Kor +im !agaIine5, Good +ousekeeping, >raC dan sebagainya. Begitu pula membajirnya program-program tayangan dan produk rekaman tanpa dapat dibendung. ,antas bagaimana bagi negara berkembang seperti Indonesia menyikapi (enomena trans(ormasi media terhadap perilaku masyarakat dan budaya) Bukankah globalisasi media dengan segala nilai yang dibawanya seperti lewat tele7isi, radio, majalah, pada kehidupan masyarakat) oran, buku, (ilm, 7cd dan kini lewat internet sedikit banyak akan berdampak khalayaknya, tentulah pada perkembangan massa media massa di akan

in(ormasi inilah yang merupakan tuntutan etis dan moral penyajian media

datang harus dipikirkan lagi. Apalagi menghadapi globalisasi media massa

22

*aat ini masyarakat Indonesia sedang mengalamai serbuan yang hebat bebas arti berbagai produk pornogra(i berupa tabloid, majalah, buku E-D. Baik yang datang dari luar bacaan di media cetak, tele7isi, radio dan terutama adalah peredaran negeri maupun yang diproduksi sendiri. Galaupun media pornogra(is bukan barang baru bagi Indonesia, namun tidak pernah dalam skala seluas sekarang. Bahkan beberapa orang asing menganggap Indonesia sebagai /surga pornogra(i0 karena sangat mudahnya mendapatkan produk-produk oleh sebagian pornogra(i masyarakat dan yang harganya tidak pun murah. untuk pers ebebasan pers yang muncul pada awal re(ormasi ternyata diman(aatkan bertanggungjawab, menganggap menerbitkan dan dalam tidak produk-produk dikenakan pornogra(i. !ereka

mempunyai kemerdekaan yang dijamin sebagai hak asasi warga Begara penyensoran Pers Bo. serta %$ pembredelan. :AAA itu Padahal sendiri, 3ndang-3ndang tahun

mencantumkan bahwa pers berkewajiban memberitakan peristiwa dan opini dengan menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat 4pasal # ayat :5. Di sini pemerintah dituntut untuk bersikap akti( tidak masa bodoh melihat perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia. !enghimbau dan kalau perlu melarang berbagai sepak terjang masyarakt yang berperilaku tidak semestinya. !isalnya ketika Presiden *usilo Bambang 'udoyono, menyarankan agar tele7isi tidak menayangkan goyang erotis dengan puser atau perut kelihatan. >ernyata dampaknya cukup terasa, banyak tele7isi yang akhirnya tidak menayangkan para artis yang berpakaian minim. *1,3*I *ekarang di Indonesia bermunculan lembaga-lembaga media watch yang keras terhadap pers sebagai jawaban terhadap kian maraknya

23

penerbitan yang bisa disebut /pers kuning0, /!assen Preese0 dan /Gescha(t Presse0. !elalui media massa pun, kita dapat membangun opini publik, karena media mempunyai kekuatan mengkonstruksi masyarakat. !isalnya melalui pemberitaan tentang dampak negati( pornogra(i, komentar para ahli dan tokok-tokoh masyarakat yang anti pornogra(i atau anti media pornogra(i serta tulisan-tulisan, gambar dan surat pembaca yang berisikan realitas yang dihadapi masyarakat dengan maraknya pornogra(i, masyarakat karena jangkauannya yang jauh. Dalam masyarakat terutama di daerah pedesaan, dikenal adanya opinion leader atau pemuka pendapat. !ereka memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk bertindak laku dalam cara-cara tertentu. !enurut 2ogers 4:A@?5, pemuka pendapat memainkan peranan penting dalam penyebaran in(ormasi. !elalui hubungan sosial yang intim, para pemuka pendapat berperan menyampaikan pesanpesan, ide-ide dan in(ormasi-in(ormasi baru kepada masyarakat. !elalui pemuka pendapat seperti tokoh agama, sesepuh desa, kepala desa, pesan-pesan tentang bahaya media pornogra(i dapat disampaikan. >api yang lebih penting lagi adalah ketegasan pemerintah dalam menerapkan hukum baik 3ndang3ndang Pers, 3ndang-undang Per(ilman dan 3ndang-3ndang Penyiaran secara tegas dan konsiten di samping tentu saja partisipasi dari masyarakat untuk bersam-sama mencegah dampak buruk dari globalisasi media yang kalau dibiarkan bisa menghancurkan negeri ini. 2.6 FENOMENA FREE SEX....!!!! Kree seCs atau seks bebas menjadi hal yang sangat biasa bagi kalangan remaja saat ini. >anpa merasa malu mereka meminta pasangannya untuk melakukan hal itu, hal yang sebenarnya dianggap tabu oleh masyarakat sekitar. Bukan hanya wanita dewasa 4L =$ tahun5 maka media dapat dengan secara cepat mengkonstrusikan luas

24

saja yang melakukannya, namun sekarang kalangan remaja *!P-*!A sudah melakukannya walaupun hanya satu kali. ita juga tidak tahu lagi berapa jumlah wanita dan pria yang masih perawan dan masih perjaka, karena tidak sedikit masyarakat di Indonesia telah melakukan seks bebas.Pergaulan adalah (aktor yang paling banyak yang dialami oleh remaja pada umumnya. Pergaulan mereka yang luas, otomatis mereka juga memperoleh banyak masukan dari temantemannya. -ontohnya, pasangan yang tidak pernah melakukan seks akan dianggap tidak modern 4norakFkuno5 oleh teman-temanya 4yang sudah pernah melakukan sesk bebas5. !ereka yang terus didoktrinFdipengaruhi dan diperkenalkan bahwa seks itu mengasyikan, mengenakkan dan harus dicoba.!erekapun tak segan-segan memperkenalkan permainan seks yang aman, seperti memakai alat pengaman 4kondom5 dan sebagainya. !ereka terus mempengaruhi bahwa melakukan seks dengan aman akan terhindar dari penyakit kelamin dan kehamilan. Akhirnya membuat mereka hilang kepercayaan diri mereka sehingga perlahan-lahan mereka terjerumus kedalam seks bebas.!ereka melakukan seks bebas biasanya hanya didasari rasa ikut-ikutan saja, coba-coba, tidak enak dengan temantemannya dan tidak ingin dibilang kuno. Padahal seks diluar nikah itu sangat merugikan, apalagi bagi pihak perempuan. Banyak wanita yang merasa dirinya sudah tidak berharga lagi jika sudah tidak perawan.

25

You might also like