You are on page 1of 92

Pharynx dan Larynx

Prof. DR. dr. Yanwirasti, PA

2007Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas - Padang

Pharynx
Merupakan bagian sistem Digestivus Panjang : 12 cm, terbentang dari basis cranii-C6 Hubungan dengan sekitarnya: Atas : Corpus sphenoidalis, pars basilaris occipitalis Bawah : Oesophagus Depan : Cavum nasi, cavum oris, larynx Belakang : Fascia & Mm. Prevertebralis Lateral : Proc. Styloideus

Terdiri atas: dibagi oleh: Palatum Mole Naso Pharynx / epipharynx Oropharynx / mesopharynx Laryngo pharynx / hypopharynx

Nasopharynx
Dianggap sebagai bagian belakang cavum nasi dan komponen Tr. Respiratorius Merupakan bagian yang terlebar dari pharynx Antara nasopharynx dan cavum nasi terdapat lobang pemisah yang disebut: choanae

Hubungan dengan sekitarnya: Depan : cavum nasi Bawah : palatum molle (merupakan lantai nasopharynx) Atas : Fornix (atap) terletak di bawah Belakang corpus sphenoidalis dan pars basilaris Os. Occipitalis

Pada Dinding Posterior


Ditemukan Tonsila Pharyngica (jaringan lymphoid yang tertanam dalam mucosa) yang tumbuh cepat 6 tahun Pembesarannya disebut: Adenoid yang dapat menutup pernafasan

Pada Dinding Lateral


Ditemukan : Ostium Tuba Auditiva Letak : 1 1 di bawah Fornix

Dibatasi oleh tonjolan tuba di atas & di belakangnya : Torus Tubarius Lipatan Mucosa yang mulai dari Torus Tubarius ke Palatum Molle disebut: Plica Salphingo Pharyngea Bagian nasopharynx di belakang lipatan ini disebut: Recessus Pharyngicus yang sering merupakan tempat kumpulan jaringan lymphoid: Tonsila Tubaria

Tuba Auditiva : Tuba Pharyngotymphanica Menghubungkan Nasopharynx dan Cavum Tympani Fungsi : menyamakan tekanan di dalam cavum tympani dengan tekanan luar Nasopharynx berhubungan dengan Oro Pharynx melalui: Isthmus Pharyngealis : Hiatus Nasopharyngalis Batas-batas : Palatum Molle, Arcus Palato Pharyngeus kiri dan kanan, dinding post pharynx.

Oropharynx
Batas-batas:
Atas : Isthmus Pharhyngealis Bawah : Lipatan (plica) Pharyngo Epiglotica

Di depan berhubungan dengan cavum Oris melalui: isthmus Faucium: oropharyngealis Dengan batas-batas:
Atas : palatum molle Lateral : Arcus Palatoglossus Bawah : Dorsun Lingua

Antara Arcus Palatoglossus & Arcus Palato Pharyngicus terdapat : Fossa Tonsilaris yang berisi Tonsila Palatina

Tonsila Palatina = Faucialis


Terdapat di dalam Fossa Tonsilaris kecuali bagian atas tidak diisi oleh tonsil, sehingga tetap berupa cekungan, disebut Fossa Supra Tonsilaris Tonsil mempunyai : facies medialis, facies lateralis Facies medialis: penuh dengan crypti tonsilaris

Facies lateralis :
dibungkus oleh capsula fibrosa yang berhubungan dengan fascia bucco pharyngica Lateral terhadap ini terdapat A. Palatina Ascendeus

Mendapat darah dari :


Ventral : A. Dorsalis Lingua Dorsal : A. Pharhyngica Ascendens Cranial : A. Palatina Descendens Caudal : A. Maxillaris Ext.

Radix Lingua Lanjutan Dorsum Lingua Mempunyai jaringan Lymphoid : Tonsila Lingualis Tonsila palatina, tonsila lingualis, tonsila pharyngica berbentuk lingkaran (ring of waldeyer) Fungsi : Barrier terhadap penyebaran infeksi Pendarahan pada Tonsilektony Berasal dari: V. Palatina Ext (V. Paratonsilaris) yang terletak di permukaan lateral

Laryngo Pharynx Batas-batas : Atas : Plica Pharyngo Epiglotica Bawah : cartilago Cricoidea Di depan terdapat : Aditus Laryngis (pintu masuk larynx) dan Cartilago Aritenoidea Aditus Laryngis mempunyai batas-batas: Ujung cranial epiglotis Plica ariepiglotica kiri dan kanan Tubercula cuneiforme Tubercula cornuculata

Bagian Larynx pharynx yang terletak kiri dan kanan Aditus Laryngis disebut : Recessus / Periformis N. Laryngicus Inf dan Vasa Laryngica Sup berjalan di bawah Mucosa dinding lateral fossa ini.

Spatium Peri Pharyngeal Adalah ruangan di sekitar pharynx Terdiri atas : Spatium para pharyngeal berhubungan dengan spatium sublinguale dan sub maxillare isi : A. Carotis Int V. Yugularis Int NIX,X,XI Spatium Retropharyngeal, merupakan lanjutan spatium retroviscerale

Dinding Pharynx, terdiri atas: 1. Pars Pharyngeal Fascia Bucco Pharyngeal 2. Tunica Muscularis 3. Fascia Pharyngo Basilaris 4. Mucosa Membran Fascia Bucco Pharyngeal Menutupi M. Buccinatorius & Fascia otototot pharynx

Tunica Muscularis : terdiri atas longitudinal & circular yang masing-masing terdiri atas 3 pasang otot Fascia Pharyngo Basilaris Basis cranii Tuba auditiva Proc. Pterygoideus Lig. Pterygomandibularis Linea Mylohyoid Os. Hyoid Car. Thyroid & cricoid

Membrana Mucosa :
Terdiri atas jaringan ikat padat & epitel Lapisan ini melanjutkan diri ke Tuba Auditiva, Cavum Nasi, Cavum Oris & Cavum Laryngis

Otot-otot Pharynx
Terdiri atas otot-otot: Longitudinal dalam circular luar

Otot-otot longitudinal: M. Stylopharyngeus M. Palato pharyngeus M. Salphingo pharyngeus Otot-otot circulair : M. constrictor sup M. constrictor medial M. constrictor inf

M. Palato pharingeus origo: tepi post. Palatum durum Aponeurosis palatina insertio: Berjalan ke bawah dan belakang dinding lateral pharynx, sehingga terbentuk : Arcus Palato Pharyngeus Persyarafan : Pl. Pharyngeus fungsi : menarik dinding pharynx ke atas Bila bekerja serentak dapat menarik arcus palato pharyngeus ke garis tengah.

M. Salphyngo Pharyngeus Origo : Dari bagian bawah tulang rawan tuba auditiva Insertio : Serat-serat berjalan ke bawah dan bergabung dengan M. Palato pharyngeus Persyarafan: Plexus pharyngeus Fungsi : Membantu elevasi pharynx

M. Stylo Pharyngicus Origo : Sisi medial proc. Styloideus Insertio: Turun melintasi A.Carotis Int pada permukaan lat. M.Cons sup. Masuk ke dinding pharynx di antara M.Cons. Sup & medius & berinsersi bersama M.Palato pharyngeus Persyarafan : NIX Fungsi : Elevasi pharynx & larynx

Otot-otot Circulair Terdiri atas : bagian yang satu sama lain terletak seperti 3 ember yang masuk ke dalam yang lain Otot-otot ini mengelilingi pharynx dengan jurusan dorso cranial Otot-otot ini berinsertio pada suatu raphe pada daerah dorsalis bagian tengah

Diantara otot-otot ini terdapat celah-celah : 1. Diantara basis cranii dan M. Constrictor pharyngeus superior. Ditembus oleh: tuba auditiva, A.V. Palatina Asc., M. Levator veli palatini 2. Diantara M. Cons. Pharyngicus sup & media terdapat celah yang dilewati : - N.IX - Lig.stylopharyngeus - M. Stylo Pharyngeus - A. V. Palatina Asc.

3. Diantara M.Cons. Pharyngeus medius & Inferior terdapat celah yang dilalui : - R. Int. N. Laryngicus Sup - N. Recurrens - A.V. Laryngica Sup. 4. Dibawah M. Cons. Pharyngeus Inf terdapat celah yang dilalui : - N. Laryngicus Inf - N. Recurrens - A.V. Laryngica Inf Fungsi otot-otot ini : Berfungsi untuk proses menelan

M. Contrictor Pharyngis Superior Origo : Bagian bawah lamina pterygoideus med. Hamulus pterygoideus Lig. Pterygo mandibularis Linea mylohyoidea mandibularis Sisi lidah Insertio : Serat-serat atas melengkung ke medial & atas & melekat pada tuberculum pharyngeum ossis occ.

Serat-serat tengah berinsertio pada raphe fibrosa mediana di dinding post pharynx Serat-serat bawah melengkung ke medial & bawah & bergabung pada raphe fibrosa Serat-serat bagian bawah ini ditutupi oleh M.Cons. Ph. Media

M. Constrictor Pharyngis medius Origo : Bagian bawah lig. Stylo hyoideum Cornu Mayus & minus Os. hyoid Insertio : Serat menyebar ke medial & berinserti pada raphe fibrosa mediana di dinding post pharynx Serat sup ditindih di lateral oleh M.Cons. Inf Serat-serat sup menindih permukaan lateral M.Cons sup.

M. Constrictor Pharyngis Inf Origo :


Linea obl. Lamina cart. Thyreoidea Tendon yang menghubungkan car. Thyreodea & cart. Cricoidea Cart. Cricoidea

Insertio :
Serat-serat sup melengkung ke atas & menindih permukaan lat. M. Cons. Medius Serat-serat inf berjalan horizontal ke medial & berhubungan dengan serat-serat sirkuler oesophagus Serat-serat ini berinsersi pada raphe fibrosa mediana

Perdarahan Pharynx
Berasal dari : A. Pharyngea Asc (A. Carotis Ext) A. Palatina Asc (A. Facialis) A. Palatina Mayor (A. Maxillaris)

Vena : membentuk Pl. Pharyngicus pada dinding lateral & post pharynx terus ke vena yugularis int

Lymphe
Nn. Ll. Cervicalis Profunda

Persyarafan :
motorik : Pl. Pharyngeus (NIX) sensorik : Pl. Pharyngeus (NIX)

Larynx
Larynx adalah organ yang menghubungkan bagian bawah pharynx dan trachea Panjang 5 cm Letaknya vert C3 C6 Pada saat lahir, posisi larynx C1 4 terjadi descensus akibat terbentuknya sudut yang lebih tajam dari saluran respirasi antara hidung dan trachea

Pada saat pubertas, larynx laki-laki tumbuh dengan pesat dan plica vocalis bertambah panjang dan suara bertambah besar Dibelakangnya terdapat : laryngo pharynx fascia prevertebralis Mm. prevertebralis Vertebra

Dilateralnya : - Carotio sheath dan isi - Mm. infra Hyoideus - M. sterno cleidomastoideus - Gl. Thyreoidea
Cartilago Larynx : - Cartilago Thyroidea - Cartilago Epiglotis - Cartilago Aritenoidea - Cartilago Corniculata - Cartilago Cuneiforme

Articulasio dan Ligament Larynx


Tulang rawan larynx dihubungkan oleh : 1. Ligamentum Extrinsik menghubungkan cartilago larynx dengan Os. Hyoid dan Trachea 2. Ligamentum Intrinsik menghubungkan sesama cartilago larynx

Ligamentum Extrinsik
Membrana Hyothyroid menghubungkan tepi atas cart.tyroeid dg tepi atas permukaan post corpus & cornu mayus ossis hyoid terdiri atas: lig. Thyrohyoideum medial terletak digaris median lig. Thyrohyoideum lateral (post)

membran ini ditembus pada kedua sisi oleh : A.N. Laryngea Sup dan N.Laryngeus Internus Permukaan membran ini dibagian post mempunyai nodulus-nodulus ; cart triticea lig. Cricotracheale menghubungkan tepi bawah car. Cricoid dg cincin trachea pertama

Ligamentum Intrinsik
1. Lig. Cricothyroid Terdiri atas : a. Conus Elasticus - terletak dibagian anterior - tebal, menghubungkan cartilago cricoid & thyroid b. Membran crico vocal - terletak dibagian lat - tipis dan melekat pada tepi atas cart. Cricoid dibawahnya

c. Lig. Vocale - terletak dibagian bebas superior - terletak ant. Lig. Vocale melekat pada permukaan bawah cart. Thyroid - ditutupi mucosa : plica vocalis

2. Lig. Vestibularis / Lig. Ventricularis - terletak diatas lig. Vocalis - terbentang antara cart. Thyroidea didepan dan permukaan antero lateral cart. Aritenoid dibelakang - ditutupi oleh mucosa : plica vestibularis

Plica Vestibularis False vocal cords Tidak berfungsi untuk vocalisasi Celah diantaranya : Rima vestibuli yg mungkin tertutup waktu menelan

Plica Vocalis True vocal cords Rima Glottidis Celah diantara plica vocalis dan proc. Vocalis cart. Aritenoidea Merupakan bagian tersempit dari cavum larynx, bentuk segitiga dengan apex di depan Melebar waktu insp, menyempit waktu exp Ukuran ini diatur oleh pergerakan cart aritenoid Pada waktu respirasi yang tenang, plica vocalis membelok keatas, diatas ventriculus menuju cavum larynx terbuka lebar

Pada waktu phonasis, plica vocalis membelok kebawah dan saling mendekat menuju rima menjadi celah yang sempit sekali Glottis Dibentuk oleh : plica vocalis, proc. Vocalis car. Arytenoidea, rima glottidis

Aditus Laryngis
Merupakan pintu masuk dari laryngopharynx menuju larynx dg arah dorsal dan sedikit miring keatas Batas :
atas lateral Bawah kanan/kiri : ujung cartilago epiglotis : plica aryepiglotica : plica interarytenoidea : recessus piriformis dari laryngopharynx

Penutupan aditus, guna mencegah masuknya makanan atau benda asing lainnya kedalam tract. respiratorius

Cavum Larynx
Memanjang dari aditus laryngis pinggir bawah cartilago cricoidea Cavum laryngis dibagi atas 3 bagian oleh plica vestibularis & plica vocalis yaitu : 1. Cavum laryngis sup or vestibulum, - terletak antara aditus laryngis dan plica vestibularis 2. Cavum laryngis medius, - terletak antara plica vestibularis & plica vocalis

- Cekungan dibagian lateralnya disebut : ventriculus sinus laryngis - Dibagian depan ventriculus terdapat diverticulum keatas dan depan yg disebut : sacculus laryngis yang mengandung kelenjar berupa secret
3. Cavum Laryngis Inf = Cavum Infragloticum letaknya dibawah plica vocalis dan batas bawah larynx

Mucosa Larynx
Lanjutan mucosa pharynx Melekat erat dengan ; permukaan post epiglottis dan lig. Vocale Pada bagian lain, perlekatannya longgar, sehingga bisa terjadi pengisian cairan pada sub mucosa pada edema larynx

Otot-otot Larynx
Terdiri atas : I. Otot-otot Extrinsik Larynx - otot-otot yg menggerakkan seluruh larynx - terdiri atas : a. Elevator - M. Thyrohyoideus - M. Palatopharyngeus - M. Stylohyoideus - M. Omohyoideus - M. Mylohyoideus - M. Sternothyroideus - M. Digastricus - M. Sternohyoideus - M. Stylopharyngeus

II. Otot-otot Intrinsik Larynx a. Kelompok sphincter = adductor fungsi menutup larynx : - M. Cricothyroideus - M. Crico arytenoideus - M. Vocalis - M. Inter arytenoideus Obliq - M. Inter arytenoideus Transversa

b. Kelompok Dilatator = Abductor Fungsi membuka larynx - M. Crico Arytenoideus Post Fungsi Otot ini : Abductor (melebarkan) glottis waktu respirasi Adductio (menutup) glottis waktu phonasi, setelah glottis tertutup, plica vocalis dipertegang dan diperpanjang

M. Cricothyroideus Origo : sisi cart cricoidea Insertio :


bentuk segitiga serat-serat atas berjalan keatas & belakang dan melekat pada tepi bawah lamina car. Thyroidea serat-serat bawah berjalan kebelakang dan melekat pada tepi ant cornu inf cart. thyroidea

Persyarafan: N. Laryngeus Fungsi : menegangkan plica vocalis, juga memperpanjang, ini disebabkan :penarikan cart. Thyroidea kedepan dan tertariknya cart cricoidea bersama-sama cart. Aritenoidea kebelakang

M. Cricoarytenoid Lateral Origo : tepi arcus cart cricoid Insertio : proc. Muscularis cart. Arytenoidea Persyarafan : N. Laryngeus Recurrens Faal : Adduksi Plica Vocalis

M. Thyro Arytenoideus Origo : permukaan dalam sudut cart. Thyroidea Insertio : serat-serat terletak lateral dari Lig. Vocale Inserti pada permukaan antero lateral cart. Arytenoidea Beberapa serat yg berjalan sepanjang Lig. Vocale melekat pada Proc. Vocalis Car. Arytenoidea, disebut : M. Vocalis

M. Crico Arytenoideus Post Origo : bagian belakang lamina cart. Cricoidea Insertio : serabut-serabut berjalan keatas dan lateral dan berinserti pada proc. Musc. Cart. Arytenoidea Persyarafan : N. Laryngeus Recurrens Faal : abduksi Plica Vocalis

M. Arytenoideus Obliq Origo : Proc. Mus. Cart. Arytenoid Insertio : apex. Car. Arytenoidea, kontra lateral Persyarafan : N. Laryngeus Recurrens Fungsi : bila kedua otot ini berkontraksi serentak berfungsi sebagai spincter aditus laryngis dg akan mendekatkan cart. Arytenoidea dan menariknya kedepan ke epiglottis

M. Arytenoidea Transversus Origo : permukaan medial dan belakang cart. Arytenoidea Insertio : serat-serat akan mengisi celah-celah kedua cart arytenoidea Persyarafan : N. Laryngeus Recurrens Fungsi : adduksi kedua cart. Arytenoidea Perdarahaan : A. Laryngica Sup cabang A. Thyroidea Sup, A. Laryngica Inf cabang A. Thyreoidea Inf

Persyarafan : N. Laryngicus Int, melayani mucosa larynx diatas plica vocalis N. Laryngicus Ext : M. cons. Pharynx Inf dan M. crico Thyroideus N. Laryngicus Inf : otot-otot intrinsik, kecuali M. Cricothyroideus Cairan Lymphe Nn. Ll. Cervicalis Profunda

Spincter Larynx Pada larynx ada 2 spinchter : 1. pada aditus laryngis 2. pada rima glotidis

Spincter pada aditus laryngis : Berfungsi hanya saat menelan yaitu ketika bolus makanan dipindahkan kebelakang diantara lidah dan palatum durum

Pada saat ini : larynx tertarik keatas dan aditus dipersempit oleh kerja : M. arytenoideus Obliq M. arytenoideus Transversa Epiglottis didorong kebelakang oleh lidah dan menutup aditus Spincter pada Rima Glotidis Pada batuk dan bersin : mula-mula terjadi inspirasi, sehingga Plica Vocalis adduksi dan otot expirasi berkontraksi dg kuat

Akibatnya tekanan intra thorakal meningkat, sehingga : Plica Vocalis Abduksi mendadak yg mengakibatkan pelepasan mendadak udara yg tertekan tsb disertai partikel asing / mukus Pada waktu tekanan intra abdominal meningkat juga terjadi penutupan rima glotidis

Wassalam..

You might also like