You are on page 1of 5

1.

Turunan Tingkat Tinggi


Turunan atau diferensiasi tingkat tinggi adalah turunan kedua atau lebih dari fungsi f(x) yang didapatkan dengan menurunkan sekali lagi bentuk turunan pertama. Demikian seterusnya untuk turunan ke-n didapatkan dari penurunan bentuk turunan ke (n-1). Turunan Pertama Turunan Kedua Turunan Ketiga Turunan Ke-n Contoh: Tentuka turuna kedua dan ketiga dari fungsi berikut: 1. 2. 3. Penyelesaian: 1. Turunan Pertama Turunan Kedua Turunan Ketiga 2. Turunan Pertama Turunan Kedua Turunan Ketiga 3. Turunan Pertama

(x)= (x)=

Turunan Kedua digunakan rumus turunan dari hasil fungsi bagi,

3. Turunan Ketiga

2.

Vektor Gradien

Pada fungsi dua peubah z = f(x,y) yang mempunyai turunan parsial pertama terhadap kedua peubahnya di titik (x,y) dapat dibentuk suatu vektor di R2 dengan komponen kedua turunan parsial pertamanya. Vektor ini dikenal sebagai vektor gradien dari fungsi f di titik (x,y).Misalkan fungsi dua peubah z = f(x,y) terdefinisi pada daerah D R 2. Vektor gradien dari fungsi f di titik (x,y) D , ditulis grad f(x,y) atau f ( x, y ) . Didefinisikan sebagai Grad f(x,y) = f(x,y) = fx(x,y) i + fy(x,y) i Catatan: vektor gradien dari fungsi dua peubah z = f(x,y) di titik (x,y) Df disingkat dengan notasi f = fxi + fyj dan vektor gradien dari fungsi f di A = (a, b) D ditulis f(A). Contoh Tentukan vektor gradien dari fungsi f ( x, y ) ln( x 2 y 2 ) di titik X ( x, y ) D f dan vektor gradien dari f di titik A(1,-1) Jawab Fungsi f terdefinisi pada daerah D f R (0,0) R 2 . Turunan parsial pertama dari fungsi f terhadap x dan y adalah
f x ( x, y ) 2x 2y dan f y ( x, y ) 2 2 x y x y2
2

Sehingga vektor gradien dari fungsi f di titik X(x,y) adalah


f ( x , y ) 2x 2y i 2 j 2 x y x y2
2

Dan vektor gradien dari fungsi f di titik A(1,-1)


f ( A) 2.1 2(1) i 2 j i j 2 1 (1) 1 (1) 2
2

Vektor gradien dari fungsi skalar


Vektor gradien dari fungsi skalar u = f(X), X D R m , D daerah di Rm didefinisikan dengan cara yang sama seperti vektor gradien dari fungsi dua peubah yaitu
f = f x1e 1 + f x2 e 2 +.+ f x m e m

di mana fx1, i = 1,2,,m adalah turunan parsial terhadap peubah x1 dan e1, i = 1,2,,m adalah vektor basis baku untuk Rm. Ditulis secara lengkap, vektor gradien dari fungsi skalar u = f(X) di titik X pada daerah D di Rm adalah
f(X) = fx1(X)e1 + fx2(X)e2 + + fxm(X)em

Berdasarkan definisi ini, vektor gradien dari fungsi peubah z = f(x,y,z) yang terdefinisi pada daerah D R 3 adalah
f = fx i + fy j + fz k

Atau lengkapnya ditulis


f(x,y,z) = fx(x,y,z) i + fy(x,y,z) j + fz(x,y,z) k

Sebagai ilustrasi, vektor gradien dari fungsi tiga peubah f(x,y,z) = x2y + y2z +z2x

3.

Matrik Hessian

Matrik adalah susunan bilangan yang diatur berdasarkan baris dan kolom. Bilangan bilangan tersebut dinamakan entri dalam matrik atau disebut juga elemen (unsur). Matrik Hessian adalah matrik yang setiap elemennya dibentuk dari turunan parsial kedua dari suatu fungsi. Misalkan f(x) fungsi dengan n variabel yang memiliki turunan parsial kedua dan turunannya kontinu, matrik Hessian f(x) ditulis H adalah :

Matrik Hessian dapat digunakan untuk melakukan uji turunan kedua fungsi lebih dari satu variabel, yaitu untuk mengidentifikasi optimum relatif dari nilai fungsi tersebut. Penggolongan titik stasioner fungsi dua variabel dengan menggunakan matriks Hessian misalkan f(x) = F(x1, , xn) adalah fungsi bernilai real dimana semua turunan parsialnya kontinu. Misalnya x0 adalah titik stasioner dari F dan didefinisikan H = H(x0) dengan persamaan Hij = Fxi, yj (x0). H (x0) adalah Hessian dari F pada x0. Titik stasioner dapat digolongkan sebagai berikut : 1. x0. Adalah suatu minimum relatif dari F jika jika H(x0.) definit positif 2. x0. Adalah suatu maksimum relatif dari F jika H(x0.) definit negatif 3. x0. Adalah suatu titik pelana dari F jika H(x0.) indefinite Contoh : Untuk mendapatkan titik ekstrim dari suatu fungsi dipakai sebuah contoh sebagai berikut : f( Solusi : Titik ekstrim harus memenuhi syarat : +

Persamaan diatas dipenuhi oleh titik titik (0, 0), (0, -8/3), (-4/3, 0), dan (-4/3, -8/3) Untuk mengetahui titik maksimum dan minimum maka digunakannya matrik Hessian untuk menyelidikinya. Derivasi kedua dari f adalah : , Jadi matrik Hessian menjadi [ sehingga [ =[ ] + 4] dan ] adalah, , dan

Nilai matrik Hessian untuk masing masing titik ekstrim. Matrik Sifat H ( Hessian 4 32 Definit * +

Sifat ( Maximum

f( 6

(- (- *

* *

+ + +

4 -4 -4

-32 -32 32

Positif Tak tantu Tak Tentu Definit Negatif

Titik Belok Titik Belok Maximum

4.

Deret Taylor Deret taylor adalah penaksiran polinom derajad tak hingga. Deret yang tak hingga ini menyatakan bahwa akhirannya deret ini sama dengan fungsi sebenarnya dan bukan penaksiran lagi. Rumus umum : Contoh: Bentuklah deret taylor dengan 3 turunan untuk fungsi dibawah ini, f(x)=cos(2x) untuk x= Penyelesaian: ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

Kita tahu bahwa rumus deret taylor adalah sebagai berikut, , maka f(x)=0 2( f(x)= ( ) )

You might also like