Professional Documents
Culture Documents
(x)= (x)=
3. Turunan Ketiga
2.
Vektor Gradien
Pada fungsi dua peubah z = f(x,y) yang mempunyai turunan parsial pertama terhadap kedua peubahnya di titik (x,y) dapat dibentuk suatu vektor di R2 dengan komponen kedua turunan parsial pertamanya. Vektor ini dikenal sebagai vektor gradien dari fungsi f di titik (x,y).Misalkan fungsi dua peubah z = f(x,y) terdefinisi pada daerah D R 2. Vektor gradien dari fungsi f di titik (x,y) D , ditulis grad f(x,y) atau f ( x, y ) . Didefinisikan sebagai Grad f(x,y) = f(x,y) = fx(x,y) i + fy(x,y) i Catatan: vektor gradien dari fungsi dua peubah z = f(x,y) di titik (x,y) Df disingkat dengan notasi f = fxi + fyj dan vektor gradien dari fungsi f di A = (a, b) D ditulis f(A). Contoh Tentukan vektor gradien dari fungsi f ( x, y ) ln( x 2 y 2 ) di titik X ( x, y ) D f dan vektor gradien dari f di titik A(1,-1) Jawab Fungsi f terdefinisi pada daerah D f R (0,0) R 2 . Turunan parsial pertama dari fungsi f terhadap x dan y adalah
f x ( x, y ) 2x 2y dan f y ( x, y ) 2 2 x y x y2
2
di mana fx1, i = 1,2,,m adalah turunan parsial terhadap peubah x1 dan e1, i = 1,2,,m adalah vektor basis baku untuk Rm. Ditulis secara lengkap, vektor gradien dari fungsi skalar u = f(X) di titik X pada daerah D di Rm adalah
f(X) = fx1(X)e1 + fx2(X)e2 + + fxm(X)em
Berdasarkan definisi ini, vektor gradien dari fungsi peubah z = f(x,y,z) yang terdefinisi pada daerah D R 3 adalah
f = fx i + fy j + fz k
Sebagai ilustrasi, vektor gradien dari fungsi tiga peubah f(x,y,z) = x2y + y2z +z2x
3.
Matrik Hessian
Matrik adalah susunan bilangan yang diatur berdasarkan baris dan kolom. Bilangan bilangan tersebut dinamakan entri dalam matrik atau disebut juga elemen (unsur). Matrik Hessian adalah matrik yang setiap elemennya dibentuk dari turunan parsial kedua dari suatu fungsi. Misalkan f(x) fungsi dengan n variabel yang memiliki turunan parsial kedua dan turunannya kontinu, matrik Hessian f(x) ditulis H adalah :
Matrik Hessian dapat digunakan untuk melakukan uji turunan kedua fungsi lebih dari satu variabel, yaitu untuk mengidentifikasi optimum relatif dari nilai fungsi tersebut. Penggolongan titik stasioner fungsi dua variabel dengan menggunakan matriks Hessian misalkan f(x) = F(x1, , xn) adalah fungsi bernilai real dimana semua turunan parsialnya kontinu. Misalnya x0 adalah titik stasioner dari F dan didefinisikan H = H(x0) dengan persamaan Hij = Fxi, yj (x0). H (x0) adalah Hessian dari F pada x0. Titik stasioner dapat digolongkan sebagai berikut : 1. x0. Adalah suatu minimum relatif dari F jika jika H(x0.) definit positif 2. x0. Adalah suatu maksimum relatif dari F jika H(x0.) definit negatif 3. x0. Adalah suatu titik pelana dari F jika H(x0.) indefinite Contoh : Untuk mendapatkan titik ekstrim dari suatu fungsi dipakai sebuah contoh sebagai berikut : f( Solusi : Titik ekstrim harus memenuhi syarat : +
Persamaan diatas dipenuhi oleh titik titik (0, 0), (0, -8/3), (-4/3, 0), dan (-4/3, -8/3) Untuk mengetahui titik maksimum dan minimum maka digunakannya matrik Hessian untuk menyelidikinya. Derivasi kedua dari f adalah : , Jadi matrik Hessian menjadi [ sehingga [ =[ ] + 4] dan ] adalah, , dan
Nilai matrik Hessian untuk masing masing titik ekstrim. Matrik Sifat H ( Hessian 4 32 Definit * +
Sifat ( Maximum
f( 6
(- (- *
* *
+ + +
4 -4 -4
-32 -32 32
4.
Deret Taylor Deret taylor adalah penaksiran polinom derajad tak hingga. Deret yang tak hingga ini menyatakan bahwa akhirannya deret ini sama dengan fungsi sebenarnya dan bukan penaksiran lagi. Rumus umum : Contoh: Bentuklah deret taylor dengan 3 turunan untuk fungsi dibawah ini, f(x)=cos(2x) untuk x= Penyelesaian: ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Kita tahu bahwa rumus deret taylor adalah sebagai berikut, , maka f(x)=0 2( f(x)= ( ) )