You are on page 1of 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

A DENGAN GANGGUAN SISTEM HEMATOLOGI: DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUANG PERAWATAN ANAK LANTAI 1 RSUD TENRIAWARU BONE TANGGAL 09-11 AGUSTUS 2010

By Lina Lestari
Bajoe

PENDAHULUAN
latar belakang masalah Tujuan Penulisan Manfaat Penulisan Metode Penulisan Sistematika Penulisan

TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP DASAR MEDIS Pengertian Menurut Nursalam dkk., 159, 2005, DBD adlah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat menyebabkan kematian, terutama pada anak. Menurut Azis Alimul , 123, 2006, DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh karena virus Dengue yang termasuk golongan arbovirus melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina

Anatomi Fisiologi Darah Darah terdiri dari 2 bagian yaitu: 1. Sel-sel darah, ada 3 macam yaitu: a. Eritrosit (sel darah merah) b. Leukosit (sel darah putih) c. Trombosit (sel pembeku darah) 2. Plasma darah Trombosit Biasa disebut keping darah, yang berasal dari sel gakariosit dalam sum-sum tulang merah. Trombosit berperan penting dalam proses pembekuan darah. 1. Trombosit pecah Trombokinase

2. Protrombin
3. Fibrinogen

Ca + vit. K

Trombin
Fibrin

Etiologi
DBD disebabkan oleh virus Dengue. Di Indonesia, virus
tersebut sampai saat ini telah diisolasi menjadi 4 serotipe virus dengue yg termasuk dalam group B dari Arthropediborne viruses (Arboviruses), yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Ternyata DEN-2 dan DEN3 merupakan serotype yang menjadi penyebab terbanyak. Infeksi oleh salah satu dari empat serotipe menimbulkan anti bodi seumur hidup terhadap antibodi bersangkutan. Aedes Aegypti terdapat hampir di seluruh Indonesia kecuali di ketinggian >1.000 m di atas permukaan laut. (Nursalam dkk., 160, 2005)

Patofisiologi
Belum diketahui secara pasti. Sebagian sarjana masih menganut The Secondary Heterologous Infection Hypothesis yaitu DHF dapat terjadi bila seseorang setelah terinfeksi Dengue untuk pertama kalinya mendapat infeksi berulang dengan tipe virus Dengue yang berbeda.

Penyimpangan KDM Demam Berdarah Dengue


Aliran Darah Tertekan Pada Jaringan Iskemia Merangsang Pelepasan Histamin, Bradikinin, Serotonin Hipothalamus Nyeri Dipersepsikan Nyeri Perubahan Status kesehatan Anak Reaksi hospoitalisasi & kurangnya informasi Kurang pengetahuan Merembesnya plasma darah Trombositopeni Gangguan fungsi trombosit dan koagulasi Potensial terjadinya perdarahan Transfusi darah Potensial terjadinya reaksi transfusi darah s Infeksi Virus Aktivasi Komplemen Permeabilitas Dinding Kapiler Meningkat Kebocoran Plasma ke Ekstravaskuler (HCT > 20%) Devisit volume cairan Hipoksia Jaringan Endotoksin Masuk Ke saluran Cerna Meningkatnya HCl Lambung Stress Ulserus Mual-muntah Anoreksia Gangguan Pemenuhan Nutrisi Lemah Pembentukan ATP Menurun Energi Menurun Gangguan aktivitas Hipertermi Gangguan imunologik Kuman produksi pirogen Merangsang Sistem Termoregulator

Komplikasi
Gagal ginjal akut dan oedema paru

Pemeriksaan Diagnostik 1. Darah:trombositopenia dan hematokonsentrasi 2. Air seni 3. Uji serologi Penatalaksanaan Pencegahan

B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian a. Identitas pasien b. Keluhan utama c. Riwayat kesehatan sekarang d. Riwayat kesehatan masa lalu e. Riwayat imunisasi f. Riwayat nutrisi g. Kondisi lingkungan h. Pola kebiasaan i. Pemeriksaan fisik j. Sistem integumen k. Pemeriksaan laboratorium

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Menurut Nursalam dkk., 165, 2005, diagnosa keperawatan pada pasien anak dengan kasus Demam Berdarah Dengue adalah : 1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus. 2. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi virus dengue 3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, tidak ada nafsu makan 4. Potensial terjadi perdarahan intra abdominal berhubungan dengan menurunnya kadar trombosit dalam darah 5. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapier, perdarahan, muntah, dan demam. 6. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, dan perawatan pasien DHF berhubungan dengan kurangnya informasi 7. Gangguan aktifitas sehari-hari berhubungan dengan kelemahan 8. Potensial untuk terjadinya reaksi transfusi berhubungan dengan trombositopenia

3.

RENCANA KEPERAWATAN a. Hipertermi

INTERVENSI RASIONAL Observasi tanda-tanda vital: suhu, nadi, Tanda-tanda vital merupakan acuan pernafasan dan tekanan darah mengetahui keadaan umum pasien Berikan kompres hangat pada axilla dan Kompres hangat akan menurunkan lipat paha atas serta dahi suhu tubuh dan pada daerah axilla dan lipatan paha terdapat pembuluh darah besar yang langsung berhubungan dengan hypothalamus Anjurkan pasien untuk banyak minum air Peningkatan pada suhu mengakibatkan putih sehari dan jelaskan manfaatnya penguapan tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi asupan cairan yang banyak Anjurkan untuk tidak memakai selimut dan pakaian yang tebal Pakaian yang tipis membantu mengurangi penguapan cairan tubuh Penatalaksanaan pemberian cairan intravena dan obat antipiuretik Membantu menurunkan suhu tubuh

Identitas Klien
Nama Umur Jenis kelamin Agama Pendidikan Alamat Tanggal masuk Tanggal pengkajian Diagnosa medik

BAB III TINJAUAN KASUS


: An. A : 9 Tahun : Laki-laki : Islam : Kelas 4 SD : Bulu Tempe : 05 Agustus 2010 : 09 Agustus 2010 : Demam Berdarah Dengue

DATA FOKUS

Nama klien Umur Jenis Kelamin No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.

: An A : 9 Tahun : Laki laki Data Subjektif

Diagnosa Medik : Demam Berdarah Dengue Ruangan : Zaal A Tanggal : 09 Agustus 2010 No Data Objektif 1. Nampak adanya secret pada hidung klien 2. Klien nampak terbaring lemah di tempat tidur 3. Bibir klien nampak pucat 4. Bibir klien nampak kering 5. Mulut klien nampak kotor

Ibu klien mengatakan anaknya batuk berdahak Ibu klien mengatakan cemas akan kondisi anaknya Ibu klien mengatakan anaknya malas makan Klien mengatakan hanya 1 x makan dalam sehari Ibu klien mengatakan bahwa anaknya jarang minum Ibu klien mengatakan anaknya hanya minum 3 4 x sehari

7.

Klien mengatakan belum pernah gosok gigi selama di 6. Kulit klien nampak kotor RS 7. Keluarga klien selalu bertanya akan kondisi anaknya 8. Kuku klien nampak kotor 9. TTV : TD : 90/50 mmHg P S : 36,5 0 C N : 28 x / i : 96 x / i

8.

Klien mengatakan belum pernah gunting kuku selama di RS

9.

Ibu klien mengatakan anaknya belum pernah mandi selama di RS

10. Ibu klien mengatakan anaknya hanya berada di tempat tidur

DIAGNOSA KEPERAWATAN Nama klien : An A Dx Medik : Demam Berdarah Dengue Umur : 9 Tahun Ruangan : Zaal A Jenis Kelamin : Laki laki Tanggal : 09 Agustus 2010 Diagnosa Keperawatan Tanggal ditemukan Tanggal teratasi 1. Bersihan jalan napas tidak 09 Agustus 2010 2. efektif berhubungan dengan adanya secret Devisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan dan keterbatasan aktivitas Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang kurang Resiko devisit volume cairan berhubungan dengan intake cairan yang inadekuat Kurang pengetahuan keluarga berhubungan dengan kurangnya

09 Agustus 2010

3.

09 Agustus 2010

4.

09 Agustus 2010

5.

09 Agustus 2010

11 Agustus

INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan 1. Bersihan jalan napas tidak efektif b/ adanya d secret ditandai dengan : DS : - Ibu klien mengatakan anaknya batuk berdahak DO : -Nampak adanya secret pada hidung klien -TTV : TD : 90/50 mmHg N : 96 x / menit P : 28 x / menit S : 36,5 0 C

Tujuan Bersihan jalan napas efektif dengan kriteria hasil : -Klien tidak batuk lagi -Tidak ada lagi secret

Intervensi 1. Kaji TTV terutama jumlah pernapasan dan bunyi napas 2. Menganjurkan klien untuk minum air hangat 3. Atur posisi yang nyaman bagi klien 4. Mengajarkan dan menganjurkan batuk efektif 5.Penatalaksanaan pemberian obat antitusif

Rasional 1. Sebagai data dasar intervensi selanjutnya 2.Air hangat dapat mengencerkan dahak sehingga mudah untuk dikeluarkan 3.Untuk membantu menurunkan upaya pernapasan dan memaksimalkan ekspansi paru 4.Membantu mengeluarkan secret atau Dahak 5.Membantu mengurangi secret

Nama Umur Jenis kelamin

IMPLEMENTASI HARI III : An.A Diagnosa Medis : 9 Tahun Ruangan : Laki-laki Tanggal

: DBD : Zaal A : 11 Agustus 2010

Hari / Tanggal Rabu, 11 Agustus 2010

NO DX. I

Jam 08.20

1.

08.25 08.30 08.35

2. 3. 4.

08.40

5.

IMPLEMENTASI Mengkaji jumlah pernapasan dan bunyi napas klien Hasil : P : 26 x / i Bunyi napas Ronchi Menganjurkan klien untuk minum air hangat Hasil : Klien minum 1/2 gelas air hangat Mengatur posisi nyaman bagi klien Hasil : Klien pada posisi fowler Menganjurkan batuk efektif pada klien Hasil : Klien sudah bisa mengeluarkan secretnya Menatalaksanakan pemberian obat antitusif Hasil : Destrometorphan 3 x 1

Nama Umur Jenis kelamin

EVALUASI HARI III : An.A Diagnosa Medis : DBD : 9 Tahun Ruangan : Zaal A : Laki laki Tanggal : 11 Agustus 2010 NO DX Jam I 14.05 EVALUASI

Hari / Tanggal Rabu, 11 Agustus 2010

S : Ibu klien mengatakan anaknya masih batuk O : - Klien sudah bisa mengeluarkan secret yang terdapat pada tenggorokan dan hidungnya -Nampak masih ada secret pada hidung klien A : Masalah belum teratasi P : -

Diagnosa Sehingga diagnosa keperawatan pada teori namun tidak didapatkan saat praktek pada An.A : 1. Hipertermi b/d proses invasi virus Dengue 2. Nyeri b/d proses inflamasi virus Dengue 3. Potensial terjadi perdarahan intra abdominal b/d trombositopenia 4. Gangguan aktivitas sehari-hari b/d kelemahan 5. Potensial untuk terjadinya reaksi transfusi b/d terjadinya perdarahan Sedangkan diagnosa keperawatan yang didapatkan pada kasus nyata namun tidak terdapat pada teori adalah: 1. Bersihan jalan napas tidak efektif b/d adanya secret b/ 2. Devisit perawatan diri kelemahan dan d keterbatasan aktivitas

BAB IV PEMBAHASAN

Perencanaan
Bersihan jalan napas tidak efektif b/d adanya secret Intervensi menurut teori Pada diagnosa dalam teori penulis tidak mendapatkan diagnosa bersihan jalan napas tidak efektif sehingga penulis tidak mencatumkan Intervensi kasus nyata 1. Kaji TTV terutama jumlah dan bunyi napas 2. Menganjurkan klien untuk minum air hangat 3. Atur posisi yang nyaman bagi klien 4. Mengajarkan dan menganjurkan klien untuk

Implementasi Semua tindakan yang di lakukan pada An.A dengan gangguan system Hematologi Demam Berdarah Dengue berdasarkan perencanaan yang telah di buat pada kasus nyata.
Diagnosa keperawatan yang teratasi adalah diagnosa V (kurang pengetahuan keluarga b/d kurangnya intervensi), ditandai dengan a. Ibu klien mengatakan sudah tahu tentang penyakit anaknya. b. Ibu klien tidak bertanya lagi tentang kondisi anaknya. Sedangkan diagnosa keperawatan yang tidak teratasi sepenuhnya adalah diagnosa:

2. Devisit perawatan diri b/d kelemahan dan keterbatasan aktivitas, ditandai dengan : a. Klien mengatakan belum bisa mandi sendiri b. Klien nampak masih terbaring lemah di tempat tidur 3. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake nutrisi yang kurang, ditandai dengan : a. Bibir klien masih nampak pucat dan kering namun klien sudah makan 2x sehari dan sudah menghabiskan porsi makan yang diberikan 4. Resiko devisit volume cairan b/d intake yang inadekuat ditandai dengan : a. Bibir klien nampak kering b. Bibir klien nampak pucat

I.

Kesimpulan 1. Pada pengkajian yang terdapat pada teori, tidak semua didapatkan pada kasus nyata. 2. Diagnosa keperawatan yang terdapat pada kasus ada 5. Sedangkan diagnosa yang menurut Nursalam tedapat 8 diagnosa. 3. Intervensi yang ada pada kasus nyata dibuat sesuai dengan kondisi pasien dan alat yang tersedia dan adanya kerjasama dengan pihak rumah sakit. 4. Implementasi yang ada pada kasus nyata berdasarkan pada intervensi yang telah dibuat serta sesuai dengan kondisi, alat yang tersedia dan kerjasama dengan pihak RS. 5. Evaluasi yang meliputi SOAP dan mengacu pada tujuan tiap diagnosa, ada 4 diagnosa yang tidak teratasi sepenuhnya dan hanya 1 diagnosa keperawatan yang teratasi yaitu Kurang pengetahuan
b

BAB V PENUTUP

II. SARAN

1. Institusi Literatur 2. Tenaga kesehatan atau pihak RS Pengkajian 3. Perlu meningkatkan sumber daya manusia khususnya perawatan dalam hal perencanaan keperawatan. 4. Memberikan tindakan keperawatan yang maksimal dan professional serta tetap menjalin kerja sama antara sesama perawat maupun Dokter. 5. Dalam mengevaluasi pasien, harus mengacu pada tujuan tiap diagnosa pada kasus nyata. 6. Perawat mampu menemukan

Thank You

Lina Lestari

You might also like