You are on page 1of 5

LAPORAN TUGAS PRAKTIKUM ANALISIS INSTRUMEN (AKKC 381) Dosen : Drs. Arief Sholahiddin, M. Si Drs. Bambang Suharto, M. Si Drs.

Abdul Hamid, M. Si Asisten : Eka Inamasari Harry Mulyo, S. Pd

Disusun oleh : Kelompok 2


SITI MULIA IKHWAN KHAIRU SADIQIN ANI RAHMINI AGUNG ANDREASTOMO RISNA SUSANTI NITA ADRIANA AINUL HIDAYAH MUHAMMAD AKBAR WITRI SHOLATIWI RAMADHANI A1C309024 A1C309047 A1C309205 A1C309213 A1C309216 A1C309225 A1C309233 A1C309238 A1C309246

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2013

a. Cara kerja spektronik 20

Cara Pengoprasian spektronik 20 1. Nyalakan alat spektronik 20 dengan on bila aliran listrik sudah dihubungkan dengan arus AC 220V. maka lampu indikator akan berwarna merah menandakan adanya arus yang mengalir. Biarkan kurang lebih 15 menit untuk memanaskan alat. 2. Pilih panjang gelombang yang akan digunakan dengan cara memutar tombol pengatur panjang gelombang 3. Atur meter ke pembacaan 0% T dengan memutar tombol pengaturnya 4. Masukan larutan belangko (biasanya aquades dalam tabung khusus ke tempat cuplikan 5. Atur meter ke pembaca 100%T dengan memutar tombolnya 6. Ganti larutan belangkonya dengan larutan cuplikan dan baca absorbansi atau persen trasmitansi yang ditunjukan oleh jarum pada pembaca A/T 7. Kalau sudah selesai pengukuran padamkan alat dengan menekan tombol on/off nya Cara kerja spektronik-20 Steker dihubungkan dengan sumber tegangan yang telah distabilkan dan tegangan yang sesuai. Alat dinyalakan dengan memutar knop 1 ke kanan sampai lampu indikator menyala. Panjang gelombang diatur ke posisi panjang gelombang yang paling sesuai dengan memutar tombol panjang gelombang. Jarum penunjuk skala dinolkan dengan memutar knop 1. Kuvet yang berisi larutan blangko dimasukkan ke dalam tempat sel dan jarum diatur menunjuk hingga menunjukkan angka T=100%, atau A=0,0. Dengan memutar knop-2. Larutan blanko dikeluarkan dan sampel dimasukkan ke dalam tempat sel. %T dibaca atau dicatat. Dua langkah terakhir diulangi untuk pengukuran larutan dan sampel selanjutnya.

Atau secara lengkapnya : MANUAL PROSEDUR PENGGUNAAN SPEKTROFOTOMETER GENESYS 20 1. Buka plastik pelindung alat dan nyalakan mesin dengan menekan tombol power di bagian

belakang mesin (tombol di sebelah kiri bawah) 2. Tunggu hingga 30 menit untuk memanaskan mesin sebelum dilakukan pengukuran sampel. 3. Tekan tombol A/T/C, pilih absorbance (A). 4. Bersihkan cuvet dengan aquades, tiriskan dengan tisu hingga bagian dalam cuvet tidak mengandung aquades lagi. 5. Ukur absorbansi blanko dengan memasukkan larutan blanko ke dalam cuvet (volume minimal hingga dari tinggi cuvet). Bersihkan bagian luar cuvet yang transparan dari debu dan bekas jari tangan. 6. Masukkan cuvet ke dalam cell holder pada sample chamber. Cuvet harus diletakkan hingga sampai dasar cell. 7. Tutup sample chamber 8. Tekan tombol untuk mengatur blanko pada konsentrasi 0 9. Pilih panjang gelombang yang akan digunakan untuk mengukur sampel dengan menekan tombol 10. Bersikan cuvet seperti pada metode no. 4 11. Siapkan sampel yang akan diukur, pastikan sampel homogen sebelum memasukkan ke dalam cuvet. 12. Masukkan sampel ke dalam cuvet hingga volume minimal dari tinggi cuvet. Pastikan bagian luar cuvet besih dari debu dan bekas jari tangan. 13. Masukkan cuvet ke dalam cell holder, tutup sample chamber 14. Baca absorbance-nya 15. Ambil sampel dari cuvet, bersihkan, dan ganti dengan sampel baru. 16. Jika pengukuran semua sampel sudah selesai, matikan mesin, bersihkan cuvet dan tiriskan. Tutup kembali mesin dengan plastik.

Prosedur kerja A. Menghitung Absorbansi (A) Dan Persen Transmitansi (%T ) Co(H2o)62+ 1. Lab virtual dibuka pada aplikasi media player kasik 2. Atur panjang gelombang pada 400 nm mengklik gambar 3. Atur absorbansi + 0 dengan mengklik gambar 4. Klik click here to open untuk mebuka penutup tempat kuvet.

5. Kuvet blanko diklik dan ditarik kedalam tempat kuvet yang ada pada spectronic 20 6. Klik click here close untuk menutup tempat kuvet 7. Klik gambar sampai A= 0 8. Klik here to open untuk membuka penutup tempat kuvet 9. Klik remove cuvette untuk mengeluarkan kuvet 10. Untuk mengganti larutan klik pada sampel Co(H2O)62+ dan tarik kedalam tempat kuvet alat spektronic-20 11. Klik click here close untuk menutup tempat kuvet 12. Catat absorbansi yang terbaca pada alat spektronic 20 13. Klik absorbansi A/T untuk mengukur %T 14. Ulangi langkah yang sama pada 410_550 (rentang 10)

b. Cara pembuatan besi tiosianat Besi juga dapat ditentukan dengan mereaksikannya dengan kalium tiosianat menjadi kompleks besi (III) tiosianat. Besi(UI) bereaksi dengan tiosianat membentuik kompleks berwarna merah. Keunggulan metode kompleks kalium tiosianat adalah pembentukan kompleks hanya diperltikan pereaksi murah dan mudah di dapat, tidak perlu direduksi dahulu, kompleks yang terbentuk stabil dan relatif bebas dari gangguan, tidak diperlukan pengontrolan pH, absortivitas molamya Iebih dari 10.000 dm3.mor1.cm-1 , dan sangat cocok untuk penentuan besi sebagai besi (In), karena meskipun besi (ill) sangat sedikit berada dalam lingkungan beSt (TI), namun pembentukan kompleks dapat terjadi .

Atau secara lengkapnya bisa dilihat dari salah satu contoh penelitian yang pernah dilakukan sebagaui berikut :

You might also like