You are on page 1of 6

KASUS I

39 anak SD, keracunan keripik singkong. Diduga para siswa yang mengalami keracunan secara bersamaan tersebut disebabkan karena mengonsumsi keripik singkong tanpa merek Ria , 9th, salah satu siswa kelas 3 mengatakan, kepalanya pusing, mual, muntah diikuti diare serta tubuhnya terasa gemetar setelah menyantap keripik singkong tersebut Pihak sekolah merujuk Puskesmas terdekat. Salah seorang petugas puskesmas yang menangani para siswa ini menjelaskan, mereka rata-rata mengalami dehidrasi dan kekurangan air. Dinas Kesehatan telah mengambil sampel sisa makanan untuk diperiksa di laboraturium, namun belum ada hasil uji laboratorium, diduga penyebab keracunan adalah aflatoxin (metabolit yg tahan thd panas 250C)

KASUS 2 Mr X masuk rumah sakit dengan gejala pusing, mual, muntah, nyeri perut, penurunan ketajaman penglihatan, sakit kepala dan sesak nafas, kejang. Hasil wawancara : kondisi ini muncul dua hari setelah korban mengkonsumsi arak Hasil Laboratorium : pada sampel darah ditemukan asidosis metabolik atau meningkatnya keasaman darah Gejala klinis : mual,muntah, nyeri perut, sakit kepala,sesak nafas, kejang, gangguan penglihatan

KASUS 3

Sebanyak 14 warga keracunan susu sapi perah yang diberikan seorang pengusaha susu di Pangalengan, Senin malam lalu diduga susu tersebut disimpan di jerigen bekas pestisida. Pemberian susu yang diterima Senin pukul 15.00 WIB tersebut diminum pada sore harinya sekitar pukul 17.00 WIB dan beberapa menit kemudian kontan warga muntah dan mual. Setelah 20 menit minum susu tersebut merasakan pusing disertai muntah dan langsung pergi ke Rumah Sakit Umum Daerah setempat. Dari hasil pemeriksaan, ke-14 pasien tersebut mengalami dehidrasi akibat muntah-muntah. Dari hasil wawancara : jerigen bekas pestisida golongan organofosfat.

KASUS 4 Balita (14 Bulan) dilaporkan mengalami kejang demam selama 1 minggu setelah dibawa ke rumah sakit dan diberikan parasetamol untuk mengendalikan demamnya. Keadaan anak tetap baik dan afebris sampai pulang dari rumah sakit. Setelah beberapa hari dari rumah sakit dia mengalami muntah dan diare selama 3 hari lesu dan tidak makan atau minum. Pada pemeriksaan ia tampak sedikit kuning, telah diperbesar amandel padat, dan memiliki ruam virus blanching di lengannya, wajah, dan dada. Orang tua mengatakan kepada dokter umum dan apoteker bahwa si balita diberikan 5 ml parasetamol setiap 4 jam selama 6 hari terakhir, sebelum anak itu dirujuk ke rumah sakit. Untungnya, orang tua membawa botol parasetamol kosong dengan anak. Ketika itu ada seorang mahasiswa kedokteran penasaran dan menemukan bahwa suspensi parasetamol yang digunakan dalam bahasa Spanyol terkandung 500 mg / 5 ml sedangkan umumnya di Inggris tersedia 120 mg / 5 ml Sebenarnya rumah sakit Spanyol telah memberikan dosis yang benar, namun ada kesalahpahaman orang tua yang telah memberikan 500 mg paracetamol setiap 4 jam

KASUS 5 Seorang pelajar kelas X SMK Y mencoba mengakhiri hidupnya dengan menegak 3 tablet Obat sakit kepala yang dicampur dengan minuman bersoda, Selasa (5/6). Beruntung nyawa korban bisa diselamatkan oleh tim medis di UGD RSUD setempat setelah dilakukannya kumbah lambung. Hasil pemeriksaan : tergeletak lemas. Hasil wawancara : Korban mengalami overdosis obat yakni setelah minum bodrex dan sprite korban mengalami dehidrasi yang cukup hebat akibatnya korban

You might also like