Professional Documents
Culture Documents
Anamnesis Identitas pasien Riwayat kehamilan : Kesehatan ibu selama hamil, kunjungan antenatal, obat yang diminum, makanan ibu, minuman keras, kebiasaan merokok Riwayat keluarga Berapa umur ibu?
Sindrom Down
Trisomi 21 atau yang lebih dikenal sebagai Sindroma Down, adalah kelainan bawaan pada janin yang disebabkan gangguan pembentukan kromosom (struktur pembawa kumpulan gen), sehingga didapatkan esktra kromosom 21.
Epidemiologi
Menurut catatan Indonesia Center for Biodiversity dan Biotechnology (ICBB), Bogor, di Indonesia terdapat lebih dari 300 ribu anak pengidap down syndrome. Sedangkan angka kejadian penderita down syndrome di seluruh dunia diperkirakan mencapai 8 juta jiwa. Angka kejadian kelainan down syndrome mencapai 1 dalam 1000 kelahiran. Di Amerika Serikat, setiap tahun lahir 3000 sampai 5000 anak dengan
Patofisiologi
Tiap sel di tubuh manusia memiliki inti sel (nucleus), yang mengandung gen
Gen ini membawa sifat turunan pada manusia, dan akan dikelompokkan
dalam suatu bentuk yang disebut kromosom. Tiap inti sel manusia memiliki 23 pasang kromosom (46 kromosom), masing2 diturunkan dari ayah dan ibunya. Sindroma Down terjadi jika ada gangguan pembelahan kromosom, sehingga satu individu memiliki kelebihan satu kromosom 21 penuh/sebagian (trisomi 21), dengan jumlah kromosom total 47.
Sindroma Down bisa dibagi menjadi 3 tipe berdasarkan proses terjadinya: 1. Non-disjunction 2. Mosaicism (1%) 3. Translocation (4%)
Selama hamil dapat dilakukan skrining pada janin, di trimester pertama dan kedua untuk mengetahui adanya risiko memiliki anak dengan Sindroma Down (baca artikel mengenai skrining kelainan
Risiko Amniocentesis a) Kebocoran atau infeksi terhadap air ketuban b) Jarum menyentuh bayi
c) Kelahiran prematur
d) Keguguran
Pemeriksaan
Amniocentesis dini
1. Pemeriksaan dilakukan antara usia gestasi 11 sampai 14 minggu. 2. Cairan yang diambil lebih sedikit 1 mL per setiap minggu gestasi. 3. Risiko keguguran dan komplikasi lebih tinggi. Amniocentesis trimester kedua 1. Untuk diagnostik genetik biasanya dilakukan pada usia gestasi 15-20 minggu. 2. Tindakan dipandu dengan bantuan USG realtime 3. Jarum spinal no. 20 sampai 22 dimasukkan ke dalam kantong amnion, sambil menghindari plasenta, tali pusat dan janin. 4. Cairan yang diambil sebanyak 20 mL
5. Jarum dikeluarkan dan diamati apakah ada perdarahan pada bekas tusukan
jarum 6. Risiko yg dpt terjadi : Trauma janin/maternal, Infeksi , Abortus/persalinan prematur