Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Infertilitas merupakan masalah klinis yang berpengaruh terhadap : - Aspek kesehatan - Psikososial Statistik infertilitas : 15 % pasangan di AS 25 % faktor pria (al.Oksidative Stress,kerusakan DNA)
Pada kasus infertilitas dijumpai : - banyak sperma mengalami kerusakan DNA - penurunan laju fertilisasi - penurunan kualitas embrio
(Makker et al., 2009.Indian J.Med Res 129:357-367).
Table
..gangguan fungsi sperma merupakan penyebab terbesar infertilitas pada manusia dan dijumpai sekurangnya 50% kasus infertilitas klinis
Komposisi semen
Source Volume Characteristics
0.1-0.2cc
Viscous, clear
0.1-0.2cc
Sperm present
0.5-1.0cc
Acidic,watery
1.0-3.0cc 2.0-5.0cc
Sampel semen
Abstinensi (tidak dikeluarkan) min. 2 hari max.7 hari
Transportasi < 1 jam
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIK
Warna Semen
Semen yang normal berwarna putih keruh/putih mutiara. Adanya warna putih kekuning-kuningan kemungkinan adanya leukosit -infeksi Warna kemerah-merahan dapat disebabkan adanya pendarahan saluran reproduksi pria.
pH Semen
Semen normal : pH antara 7,2 7,8. pH 7,8 dicurigai adanya infeksi. pH 7 pada semen azoospermia, kemungkinan terjadi disgenesis pada vas deferens, vesika seminalis atau epididimis.
VISKOSITAS SEMEN
Semen dengan konsistensi tinggi, kecepatan gerak sperma akan terhambat.
Motilitas Sperma -Katagori a, spermatozoa bergerak cepat dan lurus ke depan. -Katagori b, gerak lambat/sulit maju lurus atau bergerak tidak lurus -Kategori c, tidak bergerak maju (bergerak ditempat) -Kategori d, spermatozoa tidak bergerak sama sekali
DENSITAS/JUMLAH SPERMA
Normal Value
> 2 ml > 7.2 20 million / ml 50 % a+b 15 % (10 %) < 50 % < 1million / ml
Interpretation - Terminology
Pyospermia
: semen ditemukan adanya leukosit Hematospermia : semen ditemukan eritrosit Asthenozoospermia: motilitas sperma 40% Teratozoospermia : 40% sperma abnormal Necrozoospermia : tidak ada sperma yang hidup Oligoasthenozoospermia: motilitas 8 juta sperma / ml
Morfologi Sperma
-Kepala besar (macrocephalic) atau kecil (microcephalic), bentuk seperti tetesan air mata, bundar, tak berbentuk, ganda -Leher, midpiece rusak (defect): tebal, patah, tipis atau asimetris -Ekor rusak
Uji integritas membran dilakukan dengan menggunakan Hypoosmotic Swelling Test / uji HOS, yaitu suatu uji untuk menilai integritas membran sperma yang terpapar dalam suatu larutan (medium) hipotonik.
Hasil uji HOS yang menunjukkan HOS(+) lebih dari 60% di dalam semen, kelangsungan hidup sperma akan lebih lama di banding dengan semen pada hasil uji HOS (+) kurang dari 60%.
Saat ini penilaian sperma sudah sampai pada penilaian keadaan DNA sperma : Acridin Orange, Comet assay, SCSA (sperm chromatin structural assay), SCD (sperm Chromatin disperse) Di hubungkan dengan kemampuan spermatozoa dalam fertilisasi Korelasi dengan angka fertilisasi sangat baik, tetapi masih sebatas riset di laboratorium