You are on page 1of 18

KEJUJURAN, PENGUNGKAPAN dan TREN MASA DEPAN DALAM AKUNTANSI Informasi dikatakan jujur jika objektif dan netral.

Informasi harus didasarkan pada bukti-bukti perusahaan yang dapat dibuktikan dan harus tidakcenderung menguntungkan pengguna tertentu yang dapat merugikan pihak lain. Benar : didasarkan pada fakta, fakta-fakta yang tidak menimbulkan distorsi, betul, sesuai dengan aturan,antar fakta tidak saling bertolak belakang, objektif, bentuk secara material, sesuai dengan kejadian yangterjadi, dan akurat. Jujur : tidak rancu, lebih mengutamakan substansi daripada bentuk, refleksi yang tepat, menempatkanpada konteks yang tepat, konsisten dengan realitas yang ada Akuntansi Sumber Daya Manusia, Tujuan: 1. Identifikasi nilai sumber daya manusia.2. Pengukuran cost dan nilai orang pada organisasi.3. Penginvestigasian dampak kognitif dan keperilakuan informasiinformasi tersebut. Teori Nilai Sumber Daya Manusia Individu dan kelompok dapat diketahui nilai, seperti aset fisik, yang didasarkan pada kemampuan untukmemberikan jasa ekonomis dimasa mendatang.Nilai individu atau kelompok didefinisi sebagai manfaat jasa yang diberikan saat ini yang diberikankepada organisasi sepanjang masa pemberian jasa individu atau kelompok yang diharapkan.1. Faktor-faktor yang menentukan nilai individual ukuran yang digunakan untuk mengukur manfaat manuasia adalah nilai expected realizable -nya.1. Nilai kondisional yang diharapkan individual: produktivitas, kemampuan untuk dipindah, dankemampuan untuk dipromosikan.2. Probabilitas bahwa individu akan mempertahankan keanggotaannya pada organisasi: terkaitdengan tingkat kepuasan seseorang terhadap pekerjaannya.2. Faktor-faktor yang menentukan nilai kelompok Tiga variabel yang mempengaruhi aktivitas perusahaan dalam pengelolaan manusia :1. Variabel kausal: variabel bebas yang diubah atau diganti secara sengaja atau secara langsungoleh organisasi dan manajemennya, dan yang menentukan arah perkembangan dalamorganisasi.2. Variabel intervening: merefleksi keadaan internal, kesehatan dan kemampuan kinerja organisasi.3. Variabel hasil akhir: variabel terikat yang merefleksikan hasil yang dicapai organisas

Ukuran Aset Manusia 1. Metode Cost Historis: mengkapitalisasi seluruh cost yang terkait dengan usaha untuk merekrut,memilih, mempekerjakan, melatih, menempatkan dan mengembangkan seorang keryawan, dankemudian mengamortisasi cost sepanjang masa manfaat aset ini dan mengakui kerugian jikamelikuidasinya, atau meningkatkan nilai aset ini mengimbangi cost tambahan yang diharapkandapat meningkatkan keuntungan potensial dari aset tersebut.Kelemahanpenggunaan ukuran ini adalah:a. Nilai ekonomis aset manusia tidak harus dikaitkan dengan cost historis.b. Setiap apresiasi atau amortisasi dapat subjektif dan tidak berhubungan denganpeningkatan dan penurunan produktivitas aset manusia.c. Cost yang terkait dengan pemerolehan aset manusia berbeda untuk setiap individudalam perusahaan, maka metode cost historis tidak menghasilkan nilai sumber dayamanusia yang dapat diperbandingkan.2. Metode replacement Cost: membuat estimasi cost untuk mengganti sumber daya manusia yangada dalam perusahaan.Kelemahan:a. Nilai karyawan tertentu dapat dianggap lebih besar dibanding nilai replacement cost-nya.b. Kemungkinan ada nilai yang tidak dapat digantikan pada aset manusia tersebut.c. Manajer mungkin menemui kesulitan dalam mengestimsi cost penggantian orang dalamorganisasi secara sempurna, dan manajer yang berbeda akan membuat estimsi yangberbeda pula.3. Metode opportunity cost: nilai sumber daya ditentukan melalui proses penawaran kompetitif padaperusahaan, didasarkan pada konsep opportunity cost.Kelemahan:a. Hanya karyawan langka saja yang digunakan dalam penghitungan aset.b. Divisi yang profitnya lebih kecil dapat dikenai hukuman karena ketidakmampuannyauntuk membuat penawaran yang lebih tinggi kepada divisi yang lebih banyak profitnyadalam memperoleh karyawan yang lebih baik.c. Metode ini dianggap sebagai dibuat-buat dan bahkan tidak bermoral.4. Metode Kompensasi: nilai modal manusia yang dikandung oleh seorang manusia pada umur Ttahun adalah nilai sekarang dari earnings yang akan diperolehnya dari pekerjaannya.Kelemahan:a. subjektivitas penentuan tingkat gaji mendatangb. subjektivitas lama karyawan bekerja dalam organisasic. subjektivitas tingkat diskon.5. Metode Adjusted discounted-future-wages6. Ukuran non moneter

Ukuran Aset Manusia 1. Metode Cost Historis: mengkapitalisasi seluruh cost yang terkait dengan usaha untuk merekrut,memilih, mempekerjakan, melatih, menempatkan dan mengembangkan seorang keryawan, dankemudian mengamortisasi cost sepanjang masa manfaat aset ini dan mengakui kerugian jikamelikuidasinya, atau meningkatkan nilai aset ini mengimbangi cost tambahan yang diharapkandapat meningkatkan keuntungan potensial dari aset tersebut.Kelemahanpenggunaan ukuran ini adalah:a. Nilai ekonomis aset manusia tidak harus dikaitkan dengan cost historis.b. Setiap apresiasi atau amortisasi dapat subjektif dan tidak berhubungan denganpeningkatan dan penurunan produktivitas aset manusia.c. Cost yang terkait dengan pemerolehan aset manusia berbeda untuk setiap individudalam perusahaan, maka metode cost historis tidak menghasilkan nilai sumber dayamanusia yang dapat diperbandingkan.2. Metode replacement Cost: membuat estimasi cost untuk mengganti sumber daya manusia yangada dalam perusahaan.Kelemahan:a. Nilai karyawan tertentu dapat dianggap lebih besar dibanding nilai replacement cost-nya.b. Kemungkinan ada nilai yang tidak dapat digantikan pada aset manusia tersebut.c. Manajer mungkin menemui kesulitan dalam mengestimsi cost penggantian orang dalamorganisasi secara sempurna, dan manajer yang berbeda akan membuat estimsi yangberbeda pula.3. Metode opportunity cost: nilai sumber daya ditentukan melalui proses penawaran kompetitif padaperusahaan, didasarkan pada konsep opportunity cost.Kelemahan:a. Hanya karyawan langka saja yang digunakan dalam penghitungan aset.b. Divisi yang profitnya lebih kecil dapat dikenai hukuman karena ketidakmampuannyauntuk membuat penawaran yang lebih tinggi kepada divisi yang lebih banyak profitnyadalam memperoleh karyawan yang lebih baik.c. Metode ini dianggap sebagai dibuat-buat dan bahkan tidak bermoral.4. Metode Kompensasi: nilai modal manusia yang dikandung oleh seorang manusia pada umur Ttahun adalah nilai sekarang dari earnings yang akan diperolehnya dari pekerjaannya.Kelemahan:a. subjektivitas penentuan tingkat gaji mendatangb. subjektivitas lama karyawan bekerja dalam organisasic. subjektivitas tingkat diskon.5. Metode Adjusted discounted-future-wages6. Ukuran non moneter PENDEKATAN-PENDEKATAN PERISTIWA DAN KEPERILAKUAN Jenis pendekatan yang lazim adalahpendekatan lama (pendekatan nilai)danpendekatan baru. Pendekatan baru yang ada seperti pendekatan peristiwa, pendekatan keperilakuan, pendekatanpemrosesan informasi manusia, pendekatan prediktif, dan pendekatan positif Pendekatan Peristiwa (Events Approach) Pendekatan nilaiPendekatan nilai mengemukakan bahwa kebutuhan pengguna dapat diketahui secara pasti,sehingga dapat dibuat deduksi (kesimpulan yang diambil dari

kesimpulan yang umum ke hal yangkhusus) suatu teori akuntansi, yang memberikan input optimal bagi model keputusan tertent

Kelemahan model akuntansi konvensionalyang didasarkan pada pendekatan nilai : Dimensinya terbatas hanya satuan moneter, belum data multidimensi lainnya (ex: produktivitas,kinerja, reliabilitas, dll.) Skema klasifikasinya tidak selalu sesuai dapat menutupi sifatnya dari pihak selain akuntan Tingkat penggabungan informasi sangat tinggi data akuntansi digunakan oleh berbagai pihakpembuat keputusan, yang masingmasing butuh tingkat kuantitas, gabungan, dan fokus yangberbeda. Tingkat penggabungan dengan bidang fungsional lainnya dalam perusahaan sangatterbatas informasi yang terkait dengan seperangkat fenomena sering ditafsirkan berbeda olehakuntan dan non-akuntan Pendekatan Peristiwa Pendekatan peristiwa menyatakan bahwa tujuan akuntansi adalah untuk menyediakan informasiyang relevan mengenai peristiwa ekonomi yang dapat bermanfaat bagi berbagai model keputusan,sehingga kandungan laporan akuntansi merupakan refleksi observasi dari dunia riil. Peristiwa merupakansegala tindakan yang dapat digambarkan dengan satu atau lebih dimensi dasar atau ciri. TITIK PERBEDAANPENDEKATAN NILAIPENDEKATAN PERISTIWA Neraca Indikator posisi keuangan pada suatuperiodeKomunikasi tidak langsung mengenaiseluruh peristiwa akuntansi yangrelevan bagi perusahaan sejakpermulaanLaporan keuangan Indikator kinerja keuangan perusahaanpada periode tertentuKomunikasi langsung mengenaiperistiwa-peristiwa operasi yangterjadi selama periode tertentuLaporan arus kas Ungkapan perubahan pada kas Ungkapan-ungkapan peristiwakeuangan dan investasi Pendekatan Keperilakuan (Behavioral Approach)

Pendekatan keperilakuan pada pembuatan teori akuntansi menekankan pada relevansi pembuatankeputusan mengenai informasi yang dikomunikasikan (berorientasi pada keputusan yangdikomunikasikan), dan perilaku individual dan kelompok yang disebabkan oleh komunikasi informasi.Akuntansi diasumsikan berorientasi pada tindakan, yang tujuannya adalah untuk mempengaruhitindakan (perilaku) secara langsung melalui kandungan informasi pesan-pesan yang disampaikan dansecara tidak langsung melalui perilaku para akuntan.Tujuan ilmu keperilakuan adalah untuk memahami, menjelaskan, dan memprediksi perilakumanusia. Dampak Keperilakuan Informasi Akuntansi 1. Kecukupan pengungkapan2. Manfaat data laporan keuangan3. Sikap yang terkait dengan praktik-praktik pelaporan perusahaan4. Materialitas ketetapan5. Dampak keputusan dari prosedur-prosedur akuntansi

empat pendekatan dalam pemrosesan informasi:1.Pendekatan model lens : digunakan untuk menilai situasi yang membutuhkan penilaian mengenaimanusia yang di dalamnya orang membuat penilaian dengan dasar sekumpulan petunjukeksplisit yang diperoleh dari lingkungan2. Ketetapanprobabilistik 3. Perilaku predecisional : menggunakan metode-metode pelacakan prosesa. pergerakan mata,b. perilaku pencarian informasi,c. adanya petunjuk informasi atau waktu tanggapan; dand. protokol-protokol mawas diri untuk berpikir keras secara verbal4. Pendekatangaya kognitif: Gaya kognitif merupakan pembentukan hipotetika yang digunakanuntuk menjelaskan proses mediasi antara rangsangan (stimuli) dengan tanggapan. PENDEKATAN PREDIKTIF DAN POSITIF pilihan di antara opsi akuntansi yang berbeda tergantung pada kemampuan metode tertentu untukmemprediksi peristiwa yang menjadi perhatian pengguna. Prediksi Peristiwa Ekonomis pengukuran akuntansi alternatif harus dievaluasi atas dasar kemampuan mereka untuk memprediksiperistiwa ekonomis atau peristiwa bisnis.1. Analisis time-series2. Prediksi Kesulitan Keuangan (distress) 3. Prediksi Premium Obligasi dan Peringkatan Obligasi4. Perilaku Restrukturisasi Perusahaan5. Keputusan Kredit dan Peminjaman Bank6. Peramalan Informasi Laporan Keuangan Analisis Time-Series Nilai masa lalu seperangkat data tunggal digunakan untuk memberi arah berkenaan denganrealisasi masa depan dari seperangkat data yang sama. Risetanalisis time series difokuskanterutamapada:a. sifat-sifat time series dari earnings yang dilaporkan, danb. isu-isu prediksi dalam analisis time series Prediksi Kesulitan Keuangan (distress) membedakan antara peruasahaan yang secara keuangan mengalami kesulitan dengan perusahaan yangtidak mengalaminya untuk membantu auditor menentukan kapan sebuah perusahaan mendekatikemacetan ( default ).

Prediksi Premium Obligasi dan Peringkatan Obligasi risiko obligasi a. risiko kemacetan: ketidakmampuan sebuah perusahaan untuk memenuhi sebagian atau seluruhpembayaran bunga dan pokok obligasi.b. risiko pasar: kemungkinan menjual obligasi dengan kerugian.c. risiko daya beli: kerugian yang diderita pemegang obligasi karena perubahan dalam tingkat hargaum um.d. risiko tingkat bunga: pengaruh perubahan tak terduga dalam tingkat bunga terhadap nilai pasarobligasi.menguji empat faktor perbedaan dalam premium risiko obligasi perusahaan industrial. 1. variabilitas earnings, diukur dengan koefisien variasi earnings sesudah pajak sembilan tahunterakhir.2. solvensi atau reliabilitas dalam memenuhi kewajiban, diukur dengan panjangnya waktu sejakperistiwa-peristiwa berikut ini terakhir kali terjadi: pendirian perusahaan, bangkit darikebangkrutan, atatu sebuah kompromi dibuat di mana kreditor menyelesaikan kurang dari 100persen dari klaim mereka.3. struktur modal, diukur dengan nilai pasar ekuitas/nilai nominal utang perusahaan.4. nilai total nilai pasar obligasi perusahaan. Perilaku Restrukturisasi Perusahaan bahwa perusahaan yang diakuisisi adalah perusahaan yang di nilai terlalu rendah (undervalue) olehpasar. Keputusan Kredit dan Peminjaman Bank sejauh mana rasio keuangan dapat digunakan untuk membedakan piutang yang baik dan yang buruk Peramalan Informasi Laporan Keuangan Ramalan earnings penting bagi berfungsinya pasar modal yang efisien. Ramalan ini diandaikansecara khusus berguna bagi pengguna informasi akuntansi. Ramalan earnings mungkin disediakan olehanalis, manajemen atau model-model statistik. Relevansi ramalan tersebut terutama terletak pada sejauhmana akurasi mereka; investor pada khususnya dan pasar modal pada umumnya tidak akan memilikikepercayaan pada ramalan earnings yang tidak akurat, dan konsekuensinya tidak akanmenggunakannya.

Kewajaran dalam akuntansi kewajaran, pengungkapan, dan tren masa depan dalam akuntansi
Posted by Putu on Tuesday, February 14, 2012 Kewajaran sebagai netralitas dalam penyajian Kewajaran paling tepat dijabarkan dalam literatur dan persyaratan-persyaratan akuntansi profesional sebagai pernyataan netralitas dari akuntan dalam pembuatan laporan keuangan. Scott pada tahun 1941, menyatakan: Aturan, prosedur, dan teknik akuntansi hendaknya wajar, tidak bias dan tidak memihak. Jadi salah satu dalil akuntansi dasar yang mendasari prinsip-prinsip akuntansi dapat dinyatakan sebagai kewajaran-kewajaran bagi seluruh segmen dari masyarakat bisnis (manajemen, tenaga kerja, pemegang saham, kreditor, konsumen, dan publik), ditentukan dan kebiasaan dari semua segmen tersebut sampai pada akhirnya semua prinsip-prinsip akuntansi yang didasarkan atas dalil di atas akan menghsilkan akuntansi keuangan bagi hak-hak dan kepentingan-kepentingan ekonomi yang telah diterbitkan secara resmi menjadi wajar untuk semua segmen.

Menurut sejarahnya, kewajaran atau doktrin kewajaran mengalami evolusi dari penerapan kosep konservatisme. Konsep tersebut berangkat dari perhatian yang berhubungan dengan masalah likuiditas dan pemberian kredit, yang umumnya dikaitkan dengan konservatisme, menuju kearah pemikiran bahwa penyajian laporan keuangan seharusnya wajar bagi semua pengguna.

Kewajaran umumnya dihubungkan dengan pengukuran dan pelaporan informasi melalui cara yang objektif dan netral. Informasi adalah wajar jika informasi tersebut objektif dan netral. Kewajaran akan lebih dapat tercapai dalam akuntansi manajerial atau akuntansi biaya dimana adanya tanda-tanda keberpihakan atau bias dapat mendistorsikan proses pengambilan keputusan yang sangat bergantung pada data akuntansi manajerial. kewajaran menjadi kriteria informasi yang dibutuhkan dalam akuntansi manajerial untuk memastikan integrasi dan akurasi dari pengambilan keputusan. Doktrin Benar Dan Wajar Menurut pemahaman umum, pandangan ini berati penyajian akun-akun, yang berdasarkan prinsi-prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan menggunakan angka-angka yang akurat. Benar memiliki artian bahwa informasi akuntasi yang dimuat dalam laporan keuangan telah dikuantifisir dan dikomunikasikan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan peristiwa, aktivitas dan transaksi ekonomi yang dimaksudkan untuk disajikan olehnya. Wajar berarti bahwa informasi akuntansi tersebut telah di ukur dan diungkapkan dengan cara yang objektif dan tanpa prasangka apa pun terhadap kepentingan dari berbagai bagian dalam perusahaan. Kedua difinisi diatas pada dasarnya menghubungkan benar dan wajar dengan akurat dan bebas dari bias. Akan tetapi usaha yang patut dihargai ini mengurangi artian dari definisi profrsional dan legal mengenai benar dan wajar sebagai salah satu istilah teknis yang memiliki arti kepatuhan terhadap prinsip-prinsip akuntansi yang benar. Tidak terdapat definisi yang jelas mengenai doktrin benar dan wajar ini, yang selanjutnya mengarah kepada munculnya interprestasi yang berbeda di antara para anggota. Kewajaran Dalam Distribusi Pada dasarnya, kewajaran dapat dipandang sebagai konsep moral dari keadilan yang menjadi subjek dari tiga interpretasi yang berada mengenai pemikiran keadilan distributif. Oleh sebab itu, hasil akhirnya adalah adanya kemungkinan untuk melihat dan membandingkan konsep kewajaran melalui kerangka keadilan disributif. Perhatian atas pertanyaan-pertanyaan mengenai distribusi Masalah pendistribusian hampir selalu diabaikan dalam pandangan konvensional atas kewajaran sebagai netralitas, dalam penyajian. Jika pertimbangan mengenai kewajaran diperkenankan untuk menjadi lebih eksplisit, bebrapa implikasi tertentu akan muncul pada studi dan praktk akuntansi. Salah satu yang paling nyata adalah akuntansi memiliki demensi moral. Konsekuensi dari aktivitas akuntansi memiliki

implikasi moral sekaligus implikasi efesiensi. Bagi suatu profesi, menjadi lebih ilmiah bukan berarti harus meninggalkan pengambialan keputusan moral dan mengembangkan cara-cara untuk melakukannya. Kewajaran dalam akuntansi dan kewajaran dalam distribusi tumbuh dari kerangka etika yang berbeda, meskipun bersifat komplementer, asumsi-asumsi mengenai masyarakat. Kewajaran dalam literatur akuntansi sosial menjadi masalah pendistribusian tanggung jawab sosial secara umum, dan ketanggapan sosial sebagai kemampuan dari perusahaan untuk memberikan respons atas tekanan-tekanan sosial. Jadi responsif sosial perusahaan, menjadi salah satu tanda kewajaran, berada di luar konotasi moral dan etika dari tanggung jawab sosial serta proses material. Respon untuk kewajaran meliputi identifikasi, pengukuran dan pengungkapan, apabila memungkinkan, dari biaya sosial yang diciptakan oleh aktivitas-aktivitas eknomi perusahaan, sekaligus pula respon yang memadai untuk masalah-masalah ini.

You might also like