You are on page 1of 4

ASESMEN PERILAKU Tujuan : 1. mahasiswa mengerti fase fase dalam proses asesmen perilaku 2.

. mahasiswa mengerti tentang tujuan, sumber sumber dan hal hal lain yang diperlukan dalam asesmen perilaku 3. mahasiswa memahami teknik analisis fungsional dalam asesmen perilaku Asesmen Perilaku Asesmen perilaku merupakan alat dalam modifikasi perilaku yang digunakan untuk mengukur perilaku individu apakah perilaku yang dimunculkan itu meningkat atau berkurang. ecara khusus !artin dan "ear #2$$3% mengemukakan bahwa asesmen perilaku meliputi proses pengumpulan dan analisis terhadap data atau informasi untuk tujuan& tujuan sebagai berikut' 1. mengidentifikasi perilaku target, yaitu perilaku yang menjadi sasaran. 2. mengidentifikasi penyebab&penyebab munculnya perilaku tertentu 3. menentukan metode intervensi yang dilakukan. (. mengevaluasi hasil tritmen. )omponen utama dalam asesmen yaitu ' 1. "arameter* ukuran yang digunakan untuk membandingkan fakta*data 2. +akta*data yang diukur 3. "engukur (. !ekanisme* prosedur pengukuran ,eknik asesmen yang sangat populer digunakan dalam modifikasi perilaku adalah Analisis Fungsional. "roses modifikasi perilaku yang berhasil paling tidak melalui fase&fase berikut' #a% skrining atau intake phase, #b% baseline, #c% tritmen, dan #d% tindak lanjut. -ntuk memperjelas pemahaman mengenai asesmen ini baik kiranya diamati terlebih dahulu aktivitas yang dilakukan pada setiap fase dari program modifikasi perilaku. 1. Skrining atau intake phase. .stilah fase intake biasanya dikenakan pada tahap awal dari proses pertemuan seorang klien dan terapis. "ada fase ini terapis memberi kesempatan pada klien untuk mengisi formulir yang disediakan ataupun hanya wawancara umum dengan maksud agar terapis memperoleh informasi mengenai nama, alamat, usia, status perkawinan dll. "ada fase ini, terapis juga dapat mengumpulkan informasi awal mengenai hal&hal atau peristiwa&peristiwa yang mendorong klien datang menemui terapis.

+ase ini sering juga disebut skrining karena fase ini berfungsi untuk memberi kesempatan pada terapis untuk menimbang apakah klien telah datang kepada terapis atau biro yang tepat untuk masalah yang dialaminya. +ungsi kedua, terapis atau biro tersebut dapat menginformasikan layanan&layanan yang diberikan, serta kode etik profesi. +ungsi ketiga, mendeteksi apakah klien yang datang masuk kategori krisis #misalnya dorongan bunuh diri atau penyalah gunaan obat% sehingga membutuhkan tindakan segera atau tidak. /agi terapis tertentu, skrining ini memiliki fungsi keempat yaitu mengumpulkan data melalui tes&tes psikologi yang dapat digunakan untuk memperkuat diagnosa. +ungsi kelima dari fase skrining ini adalah untuk menentukan perilaku mana yang perlu diukur baseline nya. . Fase !aseline +ase baseline adalah fase penilaian awal terhadap perilaku klien, yang merupakan sampel dari perilaku target. +ase ini dilakukan dengan beberapa kali pengukuran terhadap sampel perilaku tersebut pada situasi&situasi yang berbeda. "engukuran dihentikan apabila hasil pengukuran sudah menunjukkan hasil yang konsisten. elama fase baseline, terapis menilai seberapa jauh gap antara sampel perilaku yang ditunjukkan klien dengan perilaku perilaku target untuk menentukan level perilaku yang saat ini dimiliki klien. "ada fase ini, terapis juga melakukan pengamatan dan penilaian terhadap lingkungan tempat di mana klien hidup sehari& hari sehingga dapat mengumpulkan informasi mengenai faktor&faktor apa saja yang mungkin potensial mendukung atau menghambat proses modifikasi perilaku terhadap klien. etelah diamati, terapis dapat memprediksi variabel apa saja yang perlu dikontrol untuk mencapai tujuan program modifikasi perilaku. Fase Tritmen etelah baseline dilakukan, terapis memperoleh data yang lebih lengkap mengenai klien. .dealnya, pada saat ini terapis mulai merancang program modifikasi perilaku yang tepat bagi klien. "ada masalah&masalah kesulitan belajar, umumnya program dalam bentuk pelatihan atau program pengajaran. -ntuk masalah&masalah klinis atau komunitas, program yang lebih sering diusulkan adalah terapi atau intervensi komunitas. 0alam modifikasi perilaku, beberapa metode dapat disarankan pada beberapa klien dengan masalah&masalah tertentu. 1amun demikian selama metode ini diterapkan, sebagaimana pendekatan perilaku lainnya asesmen tetap terus menerus dilakukan. Fase Tin$ak Lanjut +ase tindak lanjut dilakukan untuk mengevaluasi mengenai keberlangsungan suatu perubahan perilaku tertentu. /ila perubahan tersebut dapat bertahan selama periode tertentu mengikuti perubahan perilaku yang terjadi setelah klien dikenai metode modifikasi perilaku, maka dapat disimpulkan bahwa metode tersebut efektif. ebaliknya, bila perubahan itu tidak permanen maka dapat dikatakan bahwa problem yang sesungguhnya tidak terpecahkan secara tuntas.

".

#.

Sum%er&sum%er In'ormasi untuk Asesmen "entingnya data yang dikumpulkan melalui fase&fase dalam modifikasi perilaku merupakan ciri yang menonjol dari pendekatan perilakku. 0ata akurat dan lengkap merupakan kunci keberhasilan suatu proses modifikasi perilaku, terutama dalam

menentukan perilaku target. 0engan demikian perlu ditentukan prosedur yang tepat untuk mengumpulkan data ini. /eberapa prosedur yang biasa dilakukan untuk pengumpulan data, dapat dikelompokkan ke dalam tiga prosedur. 1. "rosedur pertama adalah penilaian tidak langsung. "enilaian tidak langsung dapat dilakukan dengan cara mewawancarai orang&orang terdekat dengan klien, misalnya orang tua, saudara&saudara klien, teman& teman, guru, dan orang&orang yang banyak berhubungan dengannya. umber informasi lain yang dapat diminta datanya adalah konselor profesional dari sekolah. 2ara lain yang masuk kategori asesmen yang tidak langsung ini adalah kuesioner yang didesain khusus seperti misalnya life history, self report problem checklist, dan role play. 2. "rosedur kedua adalah penilaian langsung pada klien, dilakukan dengan cara melakukan observasi terhadap sampel perilaku yang diperlihatkan klien. "rosedur penilaian langsung ini memberikan data yang akurat karena ditampilkan langsung oleh klien, tetapi tentu saja kelemahannya adalah dari segi waktu yang harus disediakan lebih banyak. 0alam prosedur penilaian langsung ini beberapa hal yang menjadi sasaran untuk dinilai, adalah frekuensi dimunculkannya perilaku tertentu, bagaimana pula dengan durasi munculnya perilaku tersebut, intensitas, dan kualitas. 3. "rosedur penilaian eksperimen dilakukan dengan cara melakukan kontrol pada situasi yang ada pada klien #antecedent% untuk kemudian diamati perilaku apa yang akan dimunculkan #conse3uence%. "rosedur ini disebut juga dengan analisis fungsional. 4al hal yang direkam dalam prosedur pengambilan data ini adalah ' a. ,opography respon tertentu terhadap satu stimulus b. +rekuensi seberapa sering perilaku itu ditunjukkan atau dilakukan klien c. .ntensity "engukuran intensitas atau kekuatan sutu respon d. timulus kontrol 5ariabel perilaku yang mendasari dan mengontrol munculnya suatu perilaku, sehingga digunakan untuk menentukan perilaku tertentu yang terjadi pada suatu situasi tapi tidak pada situasi lain. e. 6atency waktu antara stimulus yang diberikan dengan respon yang dilakukan f. 7uality kecenderungan apakah perilaku tersebut mempunyai nilai fungsional atau tidak

Analisis Fungsional .stilah analisis fungsional seringkali disamakan dengan asesmen fungsional. /eberapa buku memang menyebut dua istilah ini secara bergantian. 1amun demikian !artin dan "ear #2$$3% demikian pula halnya dengan 2one #1889% membedakan definisi keduanya. !artin dan "ear #2$$3% mengemukakan bahwa asesmen fungsional adalah beberapa pendekatan yang digunakan untuk mengidentifikasi antecedents dan

consequences dari suatu perilaku tertentu. ementara itu, analisis fungsional adalah manipulasi yang sistematis dari suatu situasi untuk menguji perannya sebagai antecedents yang mengontrol suatu perilaku tertentu, atau sebagai consequences yang memperkuat terbentuknya perilaku tertentu. (AFTAR !A)AAN )a:din, Alan ; #188(%. Behavior Modification in Applied Setting. 2alifornia ' /rooks* 2ole "ublishing 2ompany !artin, <arry. =oseph "ear. #2$$3%. Behavior Modification : What t s and !o" to #o t. Seventh $dition. 1ew =ersey ' "rentice 4all. .nc

You might also like