You are on page 1of 16

ARTIKEL ILMIAH PERBANDINGAN NILAI KEKASARAN DAN WARNA EMAIL PASCA IN-OFFICE BLEACHING (H2O2 40%) DENGAN APLIKASI

CPP-ACFP DAN TANPA APLIKASI CPP-ACFP (Studi E !"#$i%#&t'( L')*$'t*$i!)

SKRIPSI

O(#+, AISHA M-TIARA G.G00/040

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEB-DA1AAN -NI2ERSITAS 3ENDERAL SOEDIRMAN FAK-LTAS KEDOKTERAN DAN ILM--ILM- KESEHATAN 3-R-SAN KEDOKTERAN GIGI P-RWOKERTO 20.0

PERBANDINGAN NILAI KEKASARAN DAN WARNA EMAIL PASCA IN-OFFICE BLEACHING (H2O2 40%) DENGAN APLIKASI CPP-ACFP DAN TANPA APLIKASI CPP-ACFP (Studi E !"#$i%#&t'( L')*$'t*$i!) Ai!+' Mut'$'.4 S#ti'di W5 L*6'%'$t'24 Ri&'7'ti S't$i*0
1

Kedokteran Gigi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah 2 Bidang Kesehatan Gigi Masyarakat, Universitas Jenderal Soedirman Bidang Kesehatan !ingkungan, Universitas Jenderal Soedirman

Alamat korespondensi: Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah, "ndonesia, # 122. $mail% aishamutiara&gmail'(om

ABSTRAK Perubahan warna gigi mengurangi keindahan penampilan dan rasa percaya diri, hal ini menyebabkan peningkatan kebutuhan perawatan pemutihan gigi. Teknik in)o**i(e +lea(hing lebih sering digunakan karena prosedurnya praktis dan efisien waktu. H2O2 dengan konsentrasi tinggi pada teknik in)o**i(e +lea(hing dapat menyebabkan demineralisasi email sehingga merubah sifat fisiknya diantaranya kekasaran dan warna permukaan. PP!A "P men#adi salah satu agen remineralisasi yang merupakan kombinasi PP!A P dan fluor. PP!A P terdiri dari ion a dan P yang memiliki bioa$aibilitas tinggi dengan email sehingga dapat meremineralisasi email dan memperbaiki sifat fisik email pasca in)o**i(e +lea(hing. Tu#uan penelitian ini adalah membandingkan kekasaran dan warna permukaan email gigi pasca in)o**i(e +lea(hing menggunakan H2O2 %&' dengan Aplikasi PP!A "P dan tanpa Aplikasi PP!A "P. (ampel pada penelitian ini berupa permukaan email pasca in)o**i(e +lea(hing dengan H2O2 %&'. (ampel ber#umlah ber#umlah )2 dan dibagi men#adi % kelompok *n+,- yaitu .A, ./, 2A, dan 2/. (eluruh sampel akan dialiri sali$a dan larutan kopi yang hanya dialirkan pada kelompok 2A dan 2/ selama .% hari di "n(u+ator Modi*ied Saliva. Perlakuan dilakukan dengan mengoleskan PP!A "P pada kelompok .A dan 2A, sedangkan ./ dan 2/ tidak. 0#i sampel akan dilakukan pasca .% hari perlakuan. 1elompok .A dan ./ akan diu#i kekasaran, sedangkan kel. 2A dan 2/ akan diu#i warna. Hasil penelitian menun#ukkan kekasaran email pasca in)o**i(e +lea(hing dengan aplikasi PP!A "P lebih rendah dan tidak ada perbedaan dibandingkan dengan tanpa aplikasi PP!A P"2 warna email pasca in)o**i(e +lea(hing dengan aplikasi PP!A "P lebih stabil dan memiliki perbedaan dibandingkan dengan tanpa aplikasi. Penggunaan (34 sebagai alat u#i yang bersifat kualitatif dan modifikasi teknik perlakuan dapat dilakukan di penelitian selan#utnya. K't' Ku&8i : 3mail gigi, "n)o**i(e +lea(hing, H2O2, 5emineralisasi, PP!A "P, 1ekasaran email, 6arna email.

COMPARISON OF RO-GHNESS AND COLO-R 2AL-ES OF ENAMEL AFTER IN-OFFICE BLEACHING (H2O2 40%) THAT APPLICATED WITH CPP-ACFP AND WITHO-T CPP-ACFP (L')*$'t*$9 E:"#$i%#&t'( Stud9)5 Ai!+' Mut'$'.4 S#ti'di W5 L*6'%'$t'24 Ri&'7'ti S't$i*0
1 2

,entistry, Jenderal Soedirman University, Purwokerto, Jawa Tengah ,e-artment o* ,ental Pu+li( .ealth, Jenderal Soedirman University ,e-artment o* .ealth $nvironment, Jenderal Soedirman University

Address of correspondence: ,entistry o* Jenderal Soedirman university, Purwokerto, /entral Java, "ndonesia, # 122' $mail% aishamutiara&gmail'(om

ABSTRACT Tooth discolouration can decreae beautify of looks and confident, whereas the demand of tooth bleaching treatment become increase recently. 7n!office bleaching is now more popular than other bleaching techinu8ue because the it9s simple and ha$e a good result. High concentration of H2O2 for in!office bleaching can causing enamel deminerali:ation and alteration of enamel physical character include enamel roughness and colour. asein Phosphopeptide!Amorphous alcium Phosphate with "louride * PP!A "P- is the one of reminerali:ing agent that consisting of PP!A P and ;&& ppm of flour. PP!A P has a high bioa$aibility of ion alcium and Phosphate to enamel so PP!A P can repairing the alteration of enamel physical character after in!office bleaching with mechanism of reminerai:ation. Aim of this study is to comparing the roughness and colour $alues between enamel after in)o**i(e +lea(hing *H2O2 %&'- that applicated with PP!A "P and without PP!A "P. (ub#ect in this study was human enamel after in)o**i(e +lea(hing *H2O2 %&'-. Total sub#ect in this study was )2 that di$ided into % groups *n+,-, there9re .A, ./, 2A, and 2/. All of sub#ect will drained with artifical sali$a and coffee solution especially for group 2A and 2/ along .% days in 7ncubator 4odified (ali$a. Treatment in this study was applicating PP!A "P to group .A dan 2A, meanwhile group ./ dan 2/ isn9t. (ub#ect tests9 will be held after .% days of treatment. <roup .A and ./ will be tested for their roughness $alue and group 2A = 2/ will be tested for their colour $alue. The result of this study is roughness of enamel after in!office bleaching with application of PP!A "P has a lower $alue and no differences compare to the enamel without application of PP!A "P2 colour of enamel after in!office bleaching with application of PP!A "P was more stable than enamel without application of PP!A "P. 0sing of (34 as a 8ualitati$e instrument and modifying the method of the treatment can be done for the ne>t study. K't' Ku&8i : Tooth enamel, 7n!office bleaching, H2O2, 5eminerali:ation, PP! A "P, 3namel 5oughness, 3namel olour.

PENDAH-L-AN 3stetika men#adi salah satu fungsi yang harus terpenuhi untuk sebagian kalangan masyarakat. <igi men#adi salah satu penentu fungsi estetika khususnya warna gigi. Perubahan warna gigi dapat mengurangi keindahan penampilan dan rasa percaya diri seseorang. 0mumnya setiap orang ingin memiliki senyum yang cerah dengan gigi yang putih, hal ini menyebabkan meningkatnya kebutuhan perawatan aestheti( dentistry, terutama pemutihan gigi.%. Perawatan pemutihan gigi *+lea(hing- men#adi salah satu prosedur perawatan konser$atif untuk mengatasi keluhan tentang warna gigi.;. Hidrogen peroksida *H2O2- dan karbamid peroksida umumnya digunakan sebagai bahan untuk perawatan +lea(hing. 1onsentrasi bahan tersebut ber$ariasi tergantung pada cara aplikasi, sumber peroksida, dan indikasinya. Teknik in) o**i(e +lea(hing dengan konsentrasi tinggi *)?!?&'- men#adi teknik +lea(hing yang digemari oleh dokter gigi saat ini karena hanya membutuhkan . atau 2 kali kun#ungan selama .!.,? #am@kun#ungan, dan hasilnya dapat langsung terlihat dengan warna gigi yang lebih terang..,.). 1onsentrasi bahan pemutih pada in)o**i(e +lea(hing yang tinggi menimbulkan beberapa efek samping pada gigi, yaitu: *.- Peningkatan sensiti$itas gigi sebanyak .?!A,' 22 *2- Peningkatan diameter porositas email sehingga email lebih permeabel terhadap material yang berukuran kecil. (alah satu material tersebut ialah molekul (hromogen yang terkandung pada makanan atau minuman yang dikonsumsi pasien. 4olekul tersebut mengakibatkan diskolorisasi gigi kembali apabila terus menumpuk di dentin.&2 *)- Peningkatan kekasaran email

sehingga plak lebih cepat terakumulasi dan karies akan berkembang lebih cepat .2. /erbagai efek samping tersebut mengindikasikan adanya proses demineralisasi pada email gigi pasca in)o**i(e +lea(hing dengan konsentrasi bahan pemutih yang tinggi, sehingga diperlukan suatu bahan remineralisasi untuk mengatasi hal tersebut%. 5emineralisasi ialah salah satu cara untuk mengatasi demineralisasi pada struktur email gigi. 4etode remineralisasi yang umum diterapkan di 7ndonesia berupa pemberian *luoride dan PP!A P */asein Phos-ho)-e-tide01mor-hous

/al(ium Phos-ate-.B. Pengembangan bahan remineralisasi saat ini sudah menghasilkan kombinasi berupa PP!A P dengan fluor *"- sebanyak ;&& ppm yaitu

PP!A "P */asein Phos-ho-e-tide01mor-hous /al(ium 2luoride

Phos-ate-?. 4enurut <upta dan <abaso *2&..-, aplikasi PP!A "P pasca pemutihan

gigi akan meningkatkan remineralisasi dengan cara sebagai berikut: *.4empertahankan atau menstabilkan ion kalsium dan fosfat yang terdisolusi dalam email pasca pemutihan gigi karena penurunan pH rongga mulut2 *2- 4emudahkan difusi " pada email karena adanya ion fosfat pada email pasca aplikasi PP!

A "P. "lour memiliki tingkat kerentanan terhadap asam yang lebih tinggi dari hidroksiapatit sehingga dapat melindungi email. Perawatan +lea(hing men#adi perawatan yang digemari saat ini, namun dapat menyebabkan perkembangan karies yang lebih cepat dan restaining tooth sebagai tanda adanya demineralisasi email.2,.&. Terdapat pernyataan di berbagai brosur produk bahan remineralisasi dengan kandungan PP!A "P di pasaran

bahwa pemakaiannya dapat disertakan pada prosedur in)o**i(e +lea(hing. /erdasarkan hal!hal di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh A "P terhadap kekasaran PP!

dan warna email gigi pasca perawatan in)o**i(e

+lea(hing berbahan aktif hidrogen peroksida %&'.

METODE PENELITIAN Cenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah eksperimental laboratoris, dengan memberikan perlakuan in)o**i(e +lea(hing pada email dan selan#utnya diberikan PP!A "P pada kelompok perlakuan. 4etode penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan -ost test only (ontrol grou- design dengan tu#uan untuk membandingkan nilai kekasaran dan warna email pasca in)o**i(e +lea(hing *H2O2 %&'- antara yang diaplikasikan PP! A "P dan tidak diaplikasian PP!A "P. 0#i "nde-endent t)test digunakan untuk menganalisa data pada penelitian ini. /erikut cara ker#a penelitian: Pem+ersihan dan -enyim-anan gigi <igi dibersihkan dari kalkulus kemudian gigi disikat memakai +rush dengan pasta pumis dan air yang diputar menggunakan low s-eed (ontra angle agar gigi bersih dan bebas dari debris. <igi yang sudah bersih dan bebab deris kemudian disimpan di wadah plastik tertutup yang terdapat sili(a gel di dalamnya sampai pada waktunya nanti akan digunakan Persia-an sam-el, alat dan +ahan lainnya 4ahkota gigi pada kelompok sampel yang akan diu#i warna *.A dan ./ sebelumnya dipotong sebatas 3C dengan menggunakan dis( +ur, sedangkan

untuk sampel yang akan u#i kekasaran *2A dan 2/- setelah memotong mahkota, gigi dipotong sebatas 3C dengan menggunakan dis( +ur, mahkota dipotong

men#adi dua bagian bukal dan lingual berukuran % > 2 mm tebal 2 mm. Sel*)(ured a(ryli( dan spuit ? ml selan#utnya disiapkan , kemudian spuit dilepas dari #arum yang dipotong!potong men#adi ? mm sebagai media tanam yang akan diisi sel*) (ured a(ryli( dengan perbandingan -owder%li3uid sesuai dengan instruksi pabrik. Potongan gigi lalu diletakkan ke dalam media tanam dengan permukaan yang terdapat email menghadap ke atas. Pastikan ketebalan sampel dengan mengukurnya menggunakan #angka sorong. Amplas disiapkan untuk pengamplasan sampel dan diletakkan pada dasar piringan grinding ma(hine yang kemudian dinyalakan. (ampel disentuhkan tanpa tekanan pada amplas yang berputar kemudian sampel dipoles dengan menggunakan alumina sus-ension .D. (ampel setelah diamplas ditandai dengan spidol permanen membentuk satu garis dengan gigi sebagai poros dan diberi kode sesuai dengan kelompok untuk memudahkan identifikasi sampel.

<ambar .. /entuk (ampel "n(u+ator Modi*ied with Saliva *746(- yang digunakan tempat perlakuan sampel diatur terlebih dahulu yaitu dengan suhu )Ao , kemudian la#u aliran sali$a .B #am pertama selama . ml@menit, dan pada , #am terakhir@putaran la#u aliran diperkecil men#adi &,? ml@menit. Hal tersebut menyesuaikam dengan kondisi di rongga mulut manusia.

(ali$a buatan disiapkan dengan komposisi 1( E ),% ml, Ea l .2 ml, 1 F .B ml, 0rea 22 ml, EaHPO% .,? ml, dan 1H2PO% .,? ml dengan suhu )Ao dan pH B,, *3lmitha, 2&..-. (ali$a buatan akan memicu proses re)staining secara natural karena pelikel yang terbentuk oleh sali$a tidak hilang dan dapat di#adikan sumber stain *1im dkk., 2&..-. Farutan kopi yang berisi 2 buah sa(het kopi robusta dan .?& ml air #uag disiapkan. (ali$a buatan dan larutan kopi diperbaharui setiap harinya. Taha-an -emutihan gigi Permukaan sampel dipoles dengan pasta pumis memakai +rush yang diputar dengan mikromotor low s-eed kemudian sampel dibilas dan dikeringkan. /ahan pemutih yang digunakan terdiri dari H2O2 %&' dalam syringe merah dan akti$ator dalam syringe putih. /ahan H2O2 dan akti$ator dicampur dengan bantuan ibu #ari dan lakukan gerakan berlawanan. Pencampuran minimal 2& kali *masing!masing sisi .& kali- kemudian tekan seluruh bahan ke dalam syringe berwarna putih. /ahan pemutih kemudian diaplikasikan pada semua sampel sesuai dengan petun#uk pabrik. (ampel dicuci dengan air dan keringkan setelah .? menit pengaplikasian pertama. Aplikasi bahan dilakukan sebanyak ) kali sesuai dengan an#uran pabrik untuk hasil yang optimal. Perlakuan Sam-el -ada Kelom-ok 1B dan 2B (ampel dialiri dengan .?& ml larutan kopi sebanyak 2>@hari dan sali$a buatan *pH B,,- setiap hari selama .% hari. Pengaliran kopi hanya dilakukan di kelompok 2/ dan dilakukan dalam 746( dengan wadah sampel tiap kelompok yang dibuat terpisah.

Perlakuan Sam-el -ada Kelom-ok 11 dan 21 (ampel dialiri dengan .?& ml larutan kopi sebanyak 2>@hari dan sali$a buatan *pH B,,-, serta dioleskan PP!A "P sesuai dengan petun#uk pabrik setiap hari selama .% hari. Pengaliran kopi hanya dilakukan di kelompok 2A dan dilakukan dalam 746( dengan wadah sampel tiap kelompok yang dibuat terpisah. Karakterisasi sam-el 1arakterisasi atau u#i sampel dilakukan pasca .% hari perlakuan di 746( yaitu dengan menghitung kekasaran email dengan menggunakan Sur*a(e Te4ture Measuring "nstrument dan warna email dengan menggunakan (pektrofotometer 0G 2%&. P .

HASIL PENELITIAN Kekasaran $mail Eilai 5a digunakan sebagai indikator kekasaran pada penelitian ini. Hasil pengukuran sampel menun#ukkan nilai rerata 5a pada kelompok 2A *dengan aplikasi PP!A "P- ialah .,2.) dan pada kelompok 2/ *tanpa aplikasi PP!

A "P- ialah .,),,. /erdasarkan hasil tersebut, maka nilai rerata 5a pada kelompok 2A lebih rendah dibandingkan dengan nilai rerata 5a pada kelompok 2/. (elisih nilai rerata 5a dari kedua kelompok ialah &,.A?. Hasil u#i normalitas data nilai kekasaran *5a- menggunakan Sa-hiro 5ilk pada kel.2A dan 2/ didapatkan data terdistribusi normal. Hal ini terbukti dengan nilai pH&,&? yaitu p+&,BA? untuk kel. 2A dan p+&,..? untuk kel. 2/. Hasil u#i

beda data nilai kekasaran *5a- antara kel. 2A dan 2/ dengan menggunakan "nde-endent t)test didapatkan nilai p ialah &,%)2 sehingga nilai p tidak memenuhi syarat agar hipotesis penelitian diterima *pI&,&?-. 7nterpretasi dari hasil u#i tersebut yakni tidak terdapat perbedaan bermakna antara nilai kekasaran pada kelompok yang diaplikasikan PP!A "P dan tidak diaplikasikan PP!A "P. 5arna $mail Eilai d3Jab digunakan sebagai indikator nilai warna email pada penelitian ini. Hasil pengukuran sampel menun#ukkan nilai d3Jab terbesar yaitu pada sampel nomor . kelompok .A *dengan aplikasi PP!A "P- dengan nilai d3Jab

mencapai .&2,,%. Eilai rerata d3Ja pada kelompok .A lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rerata d3Jab pada kelompok ./ *tanpa aplikasi PP!A "P-. (elisih nilai rerata d3Jab dari kedua kelompok ialah &,))A?. Eilai d3Jab terendah yaitu pada sampel nomor . kelompok ./ dengan nilai d3Jab mencapai .&.,,;. Hasil u#i normalitas data dengan menggunakan Sa-hiro 5ilk yaitu nilai d3Jab pada kel.2A dan 2/ didapatkan data terdistribusi normal. Hal ini terbukti dengan nilai pH&,&? yaitu p+&,A&? untuk kel. .A, dan p+&,.;) untuk kel. ./. Hasil u#i beda data nilai d3Jab antara kel. .A dan ./ dengan menggunakan "nde-endent t)test didapatkan nilai p ialah &,&&. sehingga nilai p memenuhi syarat agar hipotesis penelitian diterima *pI&,&?-. 7nterpretasi dari hasil u#i tersebut yakni terdapat perbedaan bermakna warna *nilai d3Jab- antara kelompok yang diaplikasikan PP!A "P dan tidak diaplikasikan PP!A "P.

PEMBAHASAN Kekasaran $mail' PP!A "P efektif dalam menghasilkan nilai kekasaran email pasca perlakuan in)o**i(e +lea(hing yang lebih rendah dibandingkan sali$a buatan pada kel. 2/ karena menurut ochrane *2&&,- dan Allaker *2&.&- kasein!fosfopeptida

* PP- pada PP!A "P dapat menstabilkan dan men#adi perantara masuknya ion kalsium * a- serta fosfat *P- ke dalam email. 7on a dan P sebagai komponen

utama serta perekat kristal apatit dalam email terlarut keluar email pasca in)o**i(e +lea(hing, sehingga ikatan antara kristal apatit melemah dan terbentuklah celah diantara kristal apatit.?. elah sebabkan pelebaran diameter porositas email dan

email pun men#adi lebih kasar sehingga memudahkan perlekatan bakteri2&,.&. 1asein!fosfopeptida bersama ion a dan P di dalam email diharapkan dapat memperkuat ikatan antara kristal apatit sehingga menutup celah dan kekasaran email pun berkurangB,?. 1asein!fosfopeptida #uga menstabilkan konsentrasi ion " di sekitar email dengan membentuk "luoroapatit *"A- dan a"2 yang terlarut pada pH K%. Lengan demikian email pasca aplikasi asam22,.2. Hasil penelitian ini didukung oleh Mudhit *2&.&- yaitu nilai kekasaran email pasca in)o**i(e +lea(hing yang diikuti pemberian PP!A P lebih rendah PP!A "P lebih rentan terhadap

dibandingkan sampel yang tidak diberikan PP!A P yang memiliki mekanisme remineralisasi yang sama dengan PP!A "P. 4enurut (rini$asan dkk. *2&.&-,

PP!A "P bahkan memiliki kemampuan remineralisasi yang lebih baik dibandingkan PP!A P karena mengandung flour sebanyak ;&& ppm. Tidak

terdapatnya perbedaan bermakna pada nilai kekasaran antara kedua kelompok perlakuan dikarenakan adanya: .. Perbedaan metode remineralisasi antara kedua kelompok. 1elompok 2A menggunakan PP!A "P dan sali$a buatan sebagai agen remineralisasi

sedangkan pada kel. 2/ hanya sali$a buatan sa#a. 3fek remineralisasi yang dihasilkan oleh sali$a buatan tidak sebanding dengan efek remineralisasi yang dihasilkan PP!A "P dengan bantuan sali$a buatan di kelompok 2A. 2. Adanya deposit " pada kelompok 2A. 1asein!fosfopeptida yang menstabilkan " pada larutan sali$a buatan membentuk sampel. /erbeda dengan email, partikel a"2 dan "A pada permukaan

a dan P yang berpenetrasi dengan baik ke dalam

a"2 dan "A hanya sedikit yang berpenetrasi ke dalam email. a"2 dan "A yang tidak berpenetrasi ke email akan

Partikel lainnya pada

membentuk deposit di permukaan sampel),.B,22. Leposit tersebut akan membuat kekasaran email pada sampel di kelompok 2A meningkat, sedangkan peningkatan kekasaran pada sampel di kel. 2/ pasca pengaliran oleh sali$a buatan dengan kandungan " yang lebih sedikit dari PP!A "P tidak ter#adi.

Hasil penelitian ini se#alan dengan penelitian Arnolds dkk. *2&&B- dan Mudhit *2&.&-. Pemberian bahan remineralisasi yang mengandung "luor pada sampel di kedua penelitian tersebut mengalami peningkatan kekasaran email. 5arna $mail' PP!A "P berhasil menstabilkan ion a, P, dan " di sali$a sehingga

remineralisasi pun dapat ter#adiB. 1alsium dan P distabilkan dan dibantu oleh

kasein!fosfopeptida untuk masuk ke dalam email pasca in)o**i(e +lea(hing. 4asuknya ion a dan P akan merekatkan ikatan antara kristal apatit dan menutup porositas email pasca in)o**i(e +lea(hingA,2&. Penutupan porositas email pasca +lea(hing tersebut mengakibatkan molekul!molekul (hromagen tidak dapat masuk dan membentuk deposit di email.&. Tidak terbentuknya deposit (hromagen akan mencegah pembentukkan stain sehingga warna gigi tidak berubah atau tetap cerah.A. (alah satu contoh molekul tersebut adalah molekul stain yang berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi seseorang2.. 6arna sampel pada kelompok ./ *tidak diberi PP!A "P- dipengaruhi

oleh larutan kopi sebagai sumber stain. Porus email yang tidak tertutup sempurna pasca +lea(hing dapat mengikat pigmen warna pada sumber stain dengan molekul organik2.. Hal ini menyebabkan warna pada permukaan sampel kel../ dapat kembali mengalami diskolorasi dibandingkan dengan kel .A *diberi PP!A "P-. 3mail akan merefleksikan warna yang relatif tidak cerah apabila deposit (hromagen tersebut menetap lama di gigi.&. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian oleh (ingh *2&.&- dan 1im *2&..- yaitu nilai d3Jab pada kelompok yang diberi agen remineralisasi lebih tinggi dari kel. yang tidak diberi agen remineralisasi. Penggunaan PP!A P dan fluoride #uga dapat menghambat daya absorbsi terhadap stain pada email sehingga menghasilkan warna email yang relatif cerah.B.

KESIMP-LAN Eilai rerata kekasaran email pasca in)o**i(e +lea(hing *H2O2 %&'- yang diaplikasikan PP!A "P lebih rendah dan tidak ada perbedaan dibandingkan PP!A "P. Warna email pasca in)o**i(e PP!A "P lebih stabil dibandingkan

dengan yang tidak diaplikasikan

+lea(hing *H2O2 %&'- yang diaplikasikan

dengan yang tidak diaplikasikan PP!A "P. Hal tersebut terlihat dari nilai rerata warna pada email yang diaplikasikan PP!A "P lebih tinggi dan menun#ukkan

perbedaan dibandingkan dengan yang tidak diaplikasikan PP!A "P.

REFERENSI .. 2. ). Allaker, 5. P., 2&.&, The 0se of Eanoparticles To "ormation, J' ,ent' 6es', ,;*..-: ..A?!..,B. ontrol Oral /iofilms

Armilia, 4., 2&&2, Blea(hing 7Pemutihan8 Pada Gigi yang Mengalami Peru+ahan 5arna, 0npad Press, /andung. Arnolds, 6.H., Lorrow A., Fangenhorst (., <intner N., /anoc:y C., <aengler P., 2&&B, 3ffect of "luoride Toothpastes on 3namel Leminerali:ation, BM/ 9ral .ealth, B:,. /ayrak (., Tunc 3.(., (onme: 7.(., 3gilme: T., O:men /., 2&&;, 3ffect of asein !Phospopeptide O Amourphous alcium Phosphate * PP!A PApplication on 3namel 4icrohardness After /leaching. 1meri(an Journal o* ,entistry, 22: );)!);B. /eerens 4. 6., $an der Geen 4. H., $an /eek H., dan ten ate C. 4., 2&.&, 3ffects of asein Phosphopeptide Amorphous alcium "luoride Phosphate Paste on 6hite (pot Fesions and Lental Pla8ue After Orthodontic Treatment: A )!4onth "ollow!0p, $ur J' 9ral S(i., ..,: B.&OB.A. ochrane, E. C., 2&&,, 3namel (ubsurface Fesion 5eminerali:ation with asein Phosphopeptide (tabili:ed (olution of alcium, Phosphate, and "luoride, /aries 6es', %2: ,,;A.

%.

?.

B.

A.

ross, 1.C., Hu8, E.F., Palamara, C.3., Perich, C.6., 5eynolds, 3. ., 2&&?, Physiochemical haracteri:ation of asein Phospopeptide!Amorphous alcium Phosphate Eanocomple>, J' Biol /hem, 2,&: .?)B2!.?)B;. <abasso, (.P., ristiane ". P., Ganessa ., Adriana ". P., dan 4arcelo <., 2&.., 3ffect of "luoride! ontaining /leaching Agents on /o$ine 3namel 4icrohardness, Bra: J 9ral S(i', .&*.-: 22!2B. <upta, 5., Gi#ay, 5., 2&.., PP!A P omple> As a Eew Ad#uncti$e Agent "or 5eminerali:ation: A 5e$iew, 9ral .ealth Prev' ,ent, ;: .?.!.B?. 1im, M.(., 1won, H.1., 1im, /.7., 2&.., 3ffect of Eano! arbonate Apatite to Pre$ent 5e!stain After Lental /leaching 7n Gitro, Journal o* ,entistry, );: B)B!B%2. Fope:, <. ., /onissoni, F., /aratieri, F. E., Gieira, F. ., 4onteiro, (. Cr., 2&&2, 3ffect of /leaching Agents On The Hardness And 4orphology of 3namel, J' $sthet' 6estor' ,ent', .%: 2%!)&. 4arthin, C. 4. 4., Canaina /. dA., 3d$aldo A. 5. 5., Glad#a T., dan 5ui ". 4., 2&.&, 3ffect of "luoride Theraphies on The (urface 5oughness of Human 3namel 3>posed to /leaching Agent, ;uintessen(e "nt', %.*A-: A.! A,. Onti$eros, C. ., 2&.., 7n!office Gital /leaching 6ith Ad#unct Fight, ,ent' /lin' <' 1m', ??: 2%.!2?). Pratiwi, (. A., Pengaruh Pem+erian Jus Buah Tomat 7!y(o-ersi(on $s(ulentum Mill'8 Terhada- Peru+ahan 5arna Gigi Pada Proses Pemutihan Gigi Se(ara "n =itro, terdapat di http:@@eprints.undip.ac.id@.%22)@.@(epti$aP AsihPPratiwi.pdf diakses pada tanggal .) Canuari 2&.). Putri, H. 4., 3li:a, H., Eeneng E., 2&.&, "lmu Pen(egahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi, 3< , Cakarta. 5eynolds, 3. ., ai, "., ochrane E. C., (hen, P., 6alker, <. L., 4organ, 4. G., 5eynolds, ., 2&&,, "luoride And asein Phosphopeptide! Amorphous alcium Phospate, J' ,ent' 6es', ,A*%-: )%%!)%,. (ingh, 5.L., 5am, (.4., (hetty, O., hand, P., Mada$, 5., 2&.&, 3fficacy of asein Phospopeptide!Amourphous alcium Phospate To Pre$ent (tain Absortion On "reshly /leached 3namel2 An 7n Gitro (tudy, Journal o* /onservative ,entistry, .): AB!A;.

,.

;. .&.

...

.2.

.). .%.

.?. .B.

.A.

.,.

(rini$asan, E., 1a$itha, 4., Foganathan, (. .., 2&.&, omparison of the reminerali:ation potential of PP!A P and PP!A P with ;&& ppm fluoride on eroded human enamel: An in situ study, 1r(h 9ral Biol, ??: ?%.! ?%%. (trassler, H. 3., 2&&B, Gital Tooth /leaching: An 0pdate, /ont' $d' "nsert 2all, .&*%-: ;!.). 0sha , 5(., 2&&;, Lental cariesOA complete changeo$er *Part 7-, J' /onserv' ,ent', .2*2-: %B!?%. Mudhit, A., 2&.&, $*ek Bahan 6emineralisasi Terhada- Kekasaran, Kekerasan Mikro, dan Mor*ologi Permukaan $namel Gigi Setelah Pemutihan dengan .292 >?, Tesis, Program 4agister 7lmu 1edokteran <igi Lasar, 0ni$ersitas 7ndonesia.

.;. 2&. 2..

You might also like