You are on page 1of 10

23.1.

PENGERTIAN MANAGEMENT AUDIT Management audit, disebut juga operational audit, functional audit, systems audit, adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan

kebijakan operasionalyang telah ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis. Tujuan umum dari management audit adalah untuk: 1. menilai kinerja (performance) dari manajemen dan berbagai fungsi dalam perusahaan; 2. menilai apakah berbagai sumber daya (manusia, mesin, dana, harta lainnya) yang dimiliki perusahaan telah digunakan secara efisien dan ekonomis; 3. menilaiefektivitas perusahaan dalam mencapaitujuan (objective) yang telah ditetapkan oleh top management 4. dapat memberikan rekomendasi kepada top managementuntuk memperbaiki kelemahan kelemahan yang terdapat dalam penerapan pengendalian intern, sistem pengendalian manajemen, dan prosedur operasional perusahaan, dalam rangka meningkatkan efisiensi, keekonomisan, dan efektivitas dari kegiatan operasi perusahaan. Pendekatan audit yang biasa dilakukan dalam sualu management audit adalah menilai efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan dari masing-masing fungsi yang terdapat dalam perusahaan. Misalnya fungsi penjualan darr pemasaran, fungsi produksi, fungsi pergudangan dan distribusi, fungsi sumber daya manusia, fungsi akuntansi, dan fungsi keuangan. Audit prosedur yang biasa dilakukan dalam suatu managemenf audfftidak seluas audit prosedur yang dilakukan dalam suatu suatu general audit,karena ditekankan pada evaluasi terhadap kegiatan uSaha perusahaan. Biasanya audit prosedur yang dilakukan mencakup berikut ini. 1. Prosedur Penelaahan Analitis (Analytical Review procedures), a. membandingkan laporan keuangan periode berjalan dengan periode yang lalu, menghitung kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah maupun persentase, serta menyelidiki alasan-alasan penurunan atau kenaikan yang material.

b. membandingkan anggaran dengan realisasinya, menghitung dan menganalisis variance yang terjadi; c. membuat analisis rasio vertikal maupun horisontal; d. menghitung rasio likuiditas, rentabilitas dan aktivitas, untuk tahun berjalan maupun tahun lalu, kemudian membandingkannya dengan rasio industri. 2. Evaluasi alas Management Control System yang Terdapat di perusahaan Biasanya digunakan internal control questionnaires atau flow chart atau penjelasan naratif dan pengetesan alas beberapa transaksi perusahaan untuk menguji efektivitas dari penerapan sistem pengendalian manajemen perusahaan. 3. Compliance Test (Pengujian Ketaatan) Untuk menguji apakah kriteria yang berlaku (bisa berupa kebijakan perusahaan, peraturan

pemerintah, standar profesi) sudah ditaati oleh setiap bagian dalam perusahaan. Management audit bisa dilakukan oleh internal auditor(di BUMN: Satuan Pemeriksa lntern), Kantor Akuntan Publik atau management consultant. Hal yang penting adalah bahwa lim management auditharus mencakup berbagai disiplin ilmu, misalnya akuntan, sarjana teknik, ahli manajemen keuangan, produksi, pemasaran, sumber daya manusia, dan lain-lain. Menurut Arens (201 1 : 825) ada tiga jenis operationat audit, yaitu: 1. Functional 2. Organizational 3. Specialassignments Ad.1. Functional auditberhubungan dengan satu atau lebih fungsi-fungsi dalam suatu organisasi, misalnya tentang efisiensi dan efektivitas dari fungsi penggajian dari suatu divisi atau perusahaan secara keseluruhan. 4d.2. Organizational auditmenekankan pada seberapa efisiensi dan efektif masing-masing fungsi dalam organisasi (departemen, cabang alau subsidiary) berinteraksi. Rencana organisasi dan metode untuk mengoordinasi kegiatan-kegiatan sangat penting dalam organizational audit.

Ad.3. Special assignmenf timbul atas permintaan manajemen, misalnya untuk memeriksa penyebab tidak efektifnya sistem lT, menginvestigasi kemungkinan fraud di suatu divisi dan memberikan rekomendasi untuk mengurangi biaya produksi. Selain itu Arens (2011: 827) menyatakan ada dua hal penting yang harus dimiliki oleh operationaI auditor yailu independensi dan kompetensi. 23.2. PERBANDINGAN ANTAR A MANAGEMENT AUDITDAN FINANCIAL ( GENERAL AUDIT) Ada beberapa perbedaan antara management audit dan financial audit, antara lain sebagai berikut. Management Audit 1. Bisa dilakukan oleh internal auditor atau management consultant. Selain itu di lndonesia management audit juga bias dilakukan oleh BPKP dan BPK. 2. Pada akhir pemeriksaannya auditor memberikan laporan kepada manajemen berupa

temuantemuan audit mengenai efektivitas system pengendalian manajemen, apakah kegiatan operasi perusahaan sudah dijalankan secara efisien, ekonomis, dan efektif, beserta saran-saran untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan selama pelaksanaan management audit. 3. Biasanya dilakukan jika manajemen merasakan adanya kebutuhan (misalnya jika laba terus menurun, biaya terus meningkat, terasa banyak terjadi pemborosan dan kecurangan, tujuan

perusahaan yang sudah ditentukan tidak tercapai). 4. lkatan Akuntan lndonesia belum menyusun standar pemeriksaan unluk monagement audit, namun BPKP dan BPK sudah memiliki pedoman manajemen audit. Di Amerika, pedoman pemeriksaan disusun oleh GAO (Government Audit Office). 5. Kriteria dalam sualu management audit bias berupa kebijakan yang ditentukan manajemen, peraturan pemerintah, peraturan asosiasi, dan lain-lain. Financial Audit 1. Harus dipimpin oleh seorang registered occountant dari sebuah kantor akuntan publik. 2. Pada akhir pemeriksaannya, auditor harus memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang telah disusun manajemen. Selain itu memberikan management letter yang

memberitahukan kepada manajemen mengenai kelemahan-kelemahan dalam pengendalian intern dan saran-saran perbaikannya. 3. Dilakukan secara rutin (setiap tahun) 4. Pemeriksaan dilakukan dengan berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik yang dlsusun oleh lkatan Akuntan lndonesia. 5. Kriteria dalam financiol audit sudah jelas, yaitu ETAP/PSAIVIFRS. Beberapa persamaan antara management audit dan financial audit adalah: 1. Management auditor maupun financial auditor haruslah independen. Financial auditor haruslah independen dalam faktanya (in fact) maupun dalam tampilan (rn appearance). Sedangkan

management auditor (misalnya internal auditor) mungkin dalam tampilan kurang independen, karena merupakan orang dalam perusahaan, tetapi dalam faktanya haruslah independen. 2. Management dan financial auditor harus mengumpulkan bukti-bukti yang cukup dan kompeten untuk mendukung opininya. 3. Beberapa teknik dan audit prosedur yang biasa digunakan oleh management auditor maupun financial auditor adalah'. a. teknik inquiry, obseruation, dan inspection; b. menggunakan internal control questionnaires dan flow chart alau narrative memo untuk mempelajari sistem dan prosedur akuntansi dan mengev aluasi internal control yang terdapat di perusahaan; c. penggunaan statistical sampling alau judgement sampling untuk pemilihan sampel yang akan dites; d. penggunaan iasa computer specialist jika perusahaan yang diaudit sudah menerapkan

computerized accounting system. 4. Pelaksanaan audit harus dipimpin dan disupervisioleh orang yang mempunyai pengalaman yang cukup di bidang audit serta mempunyai latar belakang pendidikan akuntansi.

5.

Management auditor dan financial auditor harus mendokumentasikan audit prosedur yang

dilakukan, bukti-bukti yang dikumpulkan dan temuan-temuan audit dalam kertas kerja pemeriksaan dengan rapi dan disusun secara sistematis. 23.3. TAHAPAN DAI.AM PETAKSANA AN MANAGEMENT AUDIT Menurut Arens (2011:828), ada tiga (3) tahapan dalam management audit,yailu sebagai berikut. 1. Planning 2. Evidence accumulation and evaluation 3. Reporting and follow up Tahapan dalam management auditmenurut Leo Herbert (1979), terdiri atas: A. Preliminary Suruey (Survei Pendahuluan) B. Review and Testing of Management Control System (Penelaahan dan Pengujian atas Sistem Pengendalian Manajemen) C. Detailed Examination (Pengujian Terinci) D. Report Developmenf (Pengembangan Laporan). A. Preliminary Survey Tujuan dari preliminary Survey adalah untuk mendapatkan informasi umum dan latar belakang, dalam waktu yang relatif singkat, mengenaisemua aspek dariorganisasi, kegiatan, program, atau sistem yang dipertimbangkan untuk diperiksa, agar dapat diperoleh pengetahuan atau gambaran yang memadai mengenai objek pemeriksaan. lnformasi umum dan latar belakang yang diperlukan, misalnya: 1. untuk organisasi: a. lokasi; b. manajemen; c. sejarahnya; d. jumlah pegawai;

e. kebijakan manajemen. f. kewajiban/aspekhukum; g. akta pendirian dan perubahan serta pengesahan; h. kewajiban-kewajibannya. 2. untuk suatu aktivitas: a. jenis aktivitas; b. lokasi; c. orang yang bertanggung jawab atas aktivitas tersebut; d. kebijakan yang menyangkut aktivitas; e. prosedur khusus untuk penyelesaian aktivitas. 3. untuk suatu program; a. tujuan program; b. hubungan antar-organisasi/unit yang dibentuk atau digunakan untuk mencapaitujuan tersebut; c. kebijakan dan prosedur untuk menyelesaikan program tersebut; d. peraturan-peraturan administratif yang berkaitan dengan program tersebut. 176-177-178 B. Review andTesting of Monagement Control System Tujuan dari review and testing of management control system adalah sebagai berikut. 1. Untuk mendapatkan bukti-bukti mengenai ketiga elemen dari tentative audit obiective dengan melakukan pengetesan terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang berkaitan dengan sistem pengendalian manajemen. 2. Untuk memastikan bahwa bukti-bukti yang diperoleh dari perusahaan adalah kompeten jika audit diperluas ke dalam detail examination (pemeriksaan secara rinci). lstilah sistem pengendalian

manajemen yang digunakan mencakup keseluruhan system dari organisasi, termasuk perencanaan,

kebijakan

dan prosedur-prosedur

yang

ditetapkan dan

praktik-praktik

yang dijalankan

dalam

pengelolaan kegiatan-kegiatan perusahaan. Sistem pengendalian manajemen mencakup seluruh kegiatan-kegiatan manajemen. yang menyangkut akuntansi maupun tidak, kegiatan manajemen di dalam maupun di luar perusahaan. Dengan mendapatkan bukti-bukti dari masing-masing elemen dari tentative audit obiective, auditor dapat menentukan apakah tentative audit objective tersebut dapat dijadikan firm audit objectiue sebagai dasar untuk melakukan tahap berikulnya (detailed examination). Jika auditor dapat memperoleh bukti-bukti yang kompeten dalam melaksanakan review and testing of management control system, berarti auditor dapat meyakinkan dirinya mengenai keandalan

informasiyang diperoleh dari sistem pengendalian manajemen. C. DetailedExamination Dalam tahapan ini auditor harus mengumpulkan bukti-buktiyang cukup, kompeten, material. dan relevan untuk dapat menentukan tindakan-tindakan apa saja yang dilakukan manajemen dan pegawai perusahaan yang merupakan penyimpangan-penyimpangan terhadap criteria dalam firm audit objective, dan bagaimana effectsdari penyimpangan-penyimpangan tersebut dan besar kecilnya effects tersebut yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Bukti-bukti yang dikumpulkan harus diikhtisarkan, masing-masing yang berkaitan dengan criteria, causes, dan effects dalam firm audit obiectives. Dari ikhtisar tersebut harus bisa ditentukan audit findings yang mengakibatkan terjadinya ketidak efisienan dan pemborosan (ketidakhematan), yang diperlukan untuk penyusunan laporan management audit. D. Report Development Temuan audit harus dilengkapi dengan kesimpulan dan saran dan harus di-reviewoleh audit manager sebelum didiskusikan dengan auditee. Komentar dari auditee mengenai apa yang disajikan dalam konsep laporan harus diperoleh (sebaiknya secara tertulis). Auditee bisa saja berbeda pendapat mengenai temuan dan perbedaan pendapat tersebut harus dicantumkan dalam laporan audit.

Sedangkan pengerlian efektivitas, kehematan, dan efisiensi menurut Ruchyat Kosasih (1990) adalah: Efektivitas diartikan sebagai perbandingan masukan-keluaran dalam berbagai kegiatan, sampai dengan pencapaian tujuan yang ditetapkan, ditinjau dari kuantitas (volume) hasil kerja, kualitas hasil kerja maupun batas waktu yang ditargetkan. Kehematan diartikan sebagai cara penggunaan sumber daya (masukan) secara hati-hati dan bijak agar diperoleh biaya yang paling murah, tanpa merusak mutu. Efisiensi diartikan sebagai bertindak untuk membuat pengorbanan yang paling tepat dibandingkan dengan hasil yang dikehendaki. Suatu organisasi dianggap efektif oleh GAO, bila bisa mencapai tujuan dengan efisien, hemat, dan menaati peraturan yang berlaku. Selain itu, menurut Cook & Winkle (1988): Economy: if the pafticular benefit could have been accomplished. Efficiency: if greater benefits could have been achieved at the same cost' Effectivity: if the achieved benefits are in accordance with the program's preestablished goals. Fungsi-fungsiyang perlu diperiksa oleh management auditor adalah: 1. Fungsi pemasaran (marketing\ Jika program yang ditetapkan untuk bagian marketinglidak bisa dicapai dan budget yang ditetapkan tidak bisa dipenuhi, berarti fungsi marketinglidak berjalan efektif. Misalnya market share perusahaan tidak bisa ditingkatkan sesuai rencana, hal ini disebabkan antara lain karena: a. market research tidak b-.rjalan sesuai rencana; b. market intelligence system sudah out-of-date; c. training untuk bagian marketinglidak berjalan; d. turn over staff bagian marketing terlalu tinggi. 2. Fungsi penjualan (sales) Jika penjualan dalam kuantitas maupun dalam nilai rupiah menurun, beberapa penyebabnya adalah: a. kurang gencarnya promosi dan advertensi;

b. kurang giatnya bagian penjualan melakukan penetrasi pasar; c. turunnya mutu produk perusahaan sehingga kurang bisa bersaing dengan produk dari Pesaing. 3. Fungsi produksi Perlu diperiksa apakah terjadi pemborosan dalam fungsi produksi, yang bisa terlihat dari beberapa hal: a. menumpuknya bahan baku atau terganggunya jadwal produksi karena pemesan barang tidak memperhatikan lron Stock dan EOQ; b. banyaknya hasil produksiyang rusak atau dikembalikan langganan karena rendahnya pengendalian mutu; c. mesin-mesin dan aset lainnya tidak terawat dengan baik atau terjadi idle capacity. 4. Fungsi personalia Perlu diperiksa apakah: a. rekrutmen pegawai dilakukan melalui seleksi yang ketat, sehingga hanya calon pegawai yang memenuhi syarat yang diterima. b. penempatan pegawai dilakukan sesuai dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja yang sesuai. c. terdapat reward system yang baik. 5. Fungsi keuangan Perlu diperiksa apakah: a. likuiditas perusahaan cukup baik; b. dana yang dimiliki perusahaan dikelola dengan baik (misalnya jika ada dana berlebih, dibelikan surat berharga atau didepositokan); c. piutang perusahaan dapat ditagih dengan lancar. 23.6. PROGRAM AUDIT DATAM MANAGEMENT AUDIT

Dalam pelaksanaan management audit, auditor lebih banyak menggunakan audit program dalam bentuk kuesioner. Kuesioner tersebut dikelompokkan untuk masing-masing fungsi yang terdapat dalam perusahaan. Dari jawaban-jawaban kuesioner tersebut setelah dikonfirmasi dengan pengecekan di lapangan dan pemeriksaan bukti-bukti secara sampling dan diskusi dengan bagian yang terkait, auditor bisa menyimpulkan mengenai efektivitas, efisiensi, dan keekonomisan dari kegiatan masingmasing fungsi dalam perusahaan. Di Exhibit 22-1 bisa dilihat contoh kuesioner untuk fungsi-fungsi Pemasaran, Akuntansi, Keuangan, dan Personalia. 23,7. LAPORAN MENGENAI MANAGEMENT AUDIT Dalam melaksanakan management audit, auditor biasanya menemukan deficiency findings yang merupakan major deficiency findings maupun minor deficiency findings. Findings (temuan-temuan) tersebut dicatat dalam /isf of findings yang nantinya akan ditelaah dan dipilih oleh audit supervisor untuk dimasukkan dalam laporan management audit. Laporan management audit berisi temuantemuan dan saran-saran perbaikan untuk menghasilkan efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan dari kegiatan operasi perusahaan dan komentar manajemen mengenai temuan-temuan dan saran-saran tersebut.

You might also like