You are on page 1of 11

TUGAS I THERMODINAMIKA II SIKLUS TENAGA UAP DENGAN PEMANASAN ULANG

OLEH :
1. 2. 3. 4. 5. 6. M. Hery Saputra (111032191) Budi Cahyono (121032047) Julianto (121032014) Andi Irawan (111031170) Prasetyo Guntoro (111031173) Agustinus (111036201)

PENDAHULUAN Siklus tenaga uap dengan pemanasan ulang (reheat) adalah modifikasi dari

Siklus Rankine Ideal, dimana seluruh uap dikeluarkan dari turbin sesudah ekspansi
sebagian dan dikembalikan ke ketel dimana sejumlah panas ditambahkan kedalam uap ini. Pada tekanan konstan dalam bagian ketel yang digunakan untuk pemanasan ulang. Penggunaan tekanan yang lebih tinggi menaikkan efisiensi panas

siklus, jika siklus tersebut adalah siklus sederhana. Salah satu contoh penerapan siklus tenaga uap dengan pemanasan ulang ini adalah pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
1.2 Rumusan masalah 1. Pengertian dari Siklus Rankine Ideal? 2. Pengertian dari siklus tenaga uap dengan pemanasan ulang? 3. Aplikasi siklus tenaga uap dengan pemansan ulang? 1.3 Tinjauan penulis 1. Pembaca mengetahui pengertian dari Siklus Rankine Ideal. 2. Pembaca memahami tentang siklus tenaga uap dengan pemanasan ulang. 3. Pembaca mengetahui tentang aplikasi siklus tenaga uap dengan pemaanasan ulang.

PEMBAHASAN
Pengertian Siklus Rankine Ideal
Siklus Rankine adalah siklus termodinamika yang mengubah panas menjadi kerja. Panas disuplai secara eksternal pada aliran tertutup. Siklus ini dinamai untuk mengenang ilmuwan Skotlandia, William John Maqcuorn Rankine.

Siklus Rankine ideal terdiri dari proses kompresi isentropik pada pompa, penambahan kalor pada tekanan konstan di boiler/ketel, ekspansi isentropik pada turbin, dan pelepasan kalor pada tekanan tetap di kondensor.

Gambar 2.1 merupakan skema sederhana dari Siklus Rankine.

DIAGRAM T-S SIKLUS RANKINE

Gambar 2.2 DIAGRAM T-S SIKLUS RANKINE Terdapat 4 proses dalam siklus Rankine, yaitu : Proses 1: Fluida dipompa dari bertekanan rendah ke tekanan tinggi dalam bentuk cair. Proses ini membutuhkan sedikit input energi. Proses 2: Fluida cair bertekanan tinggi masuk ke boiler di mana fluida dipanaskan hingga menjadi uap pada tekanan konstan menjadi uap jenuh. Proses 3: Uap jenuh bergerak menuju turbin, menghasilkan energi listrik. Hal ini Mengurangi temperatur dan tekanan uap, dan mungkin sedikit kondensasi juga terjadi. Proses 4: Uap basah memasuki kondenser di mana uap diembunkan dalam tekanan dan temperatur tetap hingga menjadi cairan jenuh.

EFISIENSI TERMODINAMIKA DALAM SIKLUS RANKINE


Efisiensi termodinamika dalam Siklus Rankine ini bisa didapatkan dengan

meningkatkan temperatur input dari siklus. Terdapat dua cara dalam meningkatkan
efisiensi siklus Rankine, yaitu :

1. Siklus Rankine dengan pemanasan ulang


Dalam siklus ini, dua turbin bekerja secara bergantian. Yang

pertama menerima uap dari boiler pada tekanan tinggi. Setelah uap melalui turbin
pertama, uap akan masuk ke boiler dan dipanaskan ulang sebelum memasuki turbin kedua, yang bertekanan lebih rendah. Manfaat yang bisa didapatkan diantaranya mencegah uap berkondensasi selama ekspansi yang bisa mengakibatkan kerusakan turbin, dan meningkatkan efisiensi turbin.

2. Siklus Rankine regeneratif


Konsepnya hampir sama seperti konsep pemanasan ulang. Yang membedakannya adalah uap yang telah melewati turbin kedua dan kondenser akan bercampur dengan sebagian uap yang belum melewati turbin kedua. Pencampuran

terjadi dalam tekanan yang sama dan mengakibatkan pencampuran temperatur. Hal
ini akan mengefisiensikan pemanasan primer.

SIKLUS TENAGA UAP DENGAN PEMANASAN ULANG (REHEAT)

Siklus tenaga uap dengan pemanasan ulang adalah perbaikan siklus tenaga uap sederhana yang dilakukan dengan jalan pemanasan ulang (reheat), dimana setelah uap berekspansi didalam turbin, uap tersebut keluar dari turbin dan dialirkan kedalam alat pemanas lanjut (reheater) yang berada didalam ketel/boiler untuk dipanaskan kembali, kemudian baru uap itu dimasukkan kedalam turbin berikutnya.

Gambar 2.3 Skema siklus tenaga uap dengan pemanasan ulang (reheat)

DIAGRAM T-S SIKLUS TENAGA UAP DENGAN PEMANASAN ULANG

Gambar 2.4 Diagram T-s siklus tenaga uap dengan pemanasan ulang Pada diagram di atas dapat dilihat bahwa terjadi pemanasan ulang yaitu pada (45). Keuntungan pemanasan ulang adalah meningkatkan kualitas uap di bagian luar turbin.

APLIKASI SIKLUS TENAGA UAP DENGAN PEMANASAN ULANG (REHEAT)

Gambar 2.5 Instalasi pembangkit listrik tenaga uap


Air laut yang jumlahnya melimpah ruah dipompa oleh CWP (Circulating Water Pump) (1) yang sebagian besar dipakai untuk media pendingin di Condenser (6) dan sebagian lagi dijadikan air tawar di Desalination Evaporator (2). Setelah air menjadi tawar, kemudian dipompa oleh Distillate Pump (3) untuk kemudian dimasukkan ke dalam Make Up Water Tank (4) yang kemudian dipompa lagi masuk ke sistem pemurnian air (Demineralizer) dan selanjutnya dimasukkan ke dalam Demin Water Tank (5). Dari sini air dipompa lagi untuk dimasukkan ke dalam Condenser bersatu dengan air kondensat sebagai air benam ban. Air kondensat yang kondisinya sudah dalam keadaan murni dipompa lagi dengan menggunakan pompa kondensat, kemudian dimasukkan ke dalam 2 buah pemanas Low Pressure Heater (7) dan kemudian diteruskan ke Deaerator (8) untuk mengeluarkan atau membebaskan unsur O2 yang terkandung dalam air tadi. Selanjutnya air tersebut dipompa lagi dengan bantuan Boiler Feed Pump (9) dipanaskan lagi ke dalam 2 buah High Pressure Heater (10) untuk diteruskan ke dalam boiler yang terlebih dahulu dipanaskan lagi dengan Economizer (11) baru kemudian masuk ke dalam Steam Drum (12). Proses pemanasan di ruang bakar menghasilkan uap jenuh dalam steam drum, dipanaskan lagi oleh Superheater (14) untuk kemudian dialirkan dan memutar Turbin Uap (15). Uap bekas yang keluar turbin diembunkan dalam condenser dengan bantuan pendinginan air laut kemudian air kondensat ditampung di hot well. Bahan bakar berupa residu/MFO dialirkan dari kapal/tongkang (16) ke dalam Pumping House (17) untuk dimasukkan ke dalam Fuel Oil Tank (18). Dari sini dipompa lagi dengan fuel oil pump selanjutnya masuk ke dalam Fuel Oil Heater (19) untuk dikabutkan di dalam Burner (20) sebagai alat proses pembakaran bahan bakar dalam Boiler. Udara di luar dihisap oleh FDF (Forced Draught Fan) (21) yang kemudian dialirkan ke dalam pemanas udara (Air Heater) (22) dengan memakai gas bekas sisa pembakaran bahan bakar di dalam Boiler (13) sebelum dibuang ke udara luar melalui Cerobong/Stack (23). Perputaran Generator (24) akan menghasilkan energi listrik yang oleh penguat/exciter tegangan mencapai 11,5 kV, kemudian oleh Trafo Utama/Main Transformater (25) tegangan dinaikkan menjadi 150 kV. Energi listrik itu lalu dibagi melalui Switch Yard (26) untuk kemudian dikirim ke Gardu Induk melalui Transmisi Tegangan Tinggi (27). Kemudian, tenaga listrik itu dialirkan lagi pada para konsumen.

PENUTUP

Kesimpulan Siklus tenaga uap dengan pemanasan ulang adalah perbaikan dari siklus tenaga uap sederhana (Siklus Rankine Ideal) dengan jalan pemanasan ulang (reheat), dimana setelah uap berekspansi didalam turbin, uap tersebut keluar dari turbin dan dialirkan kedalam alat pemanas lanjut (reheater) yang berada didalam ketel/boiler untuk dipanaskan kembali, kemudian baru uap itu dimasukkan kedalam turbin berikutnya. Keuntungan pemanasan ulang adalah meningkatkan kualitas uap di bagian luar turbin. Aplikasi dari siklus tenaga uap dengan pemanasan ulang (reheat) salah satunya adalah pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

DAFTAR PUSTAKA
http://tutorialteknik.blogspot.com/2011/05/siklus-rankine ideal.html http://vanbigbro.wordpress.com/2008/10/29/steam-power-plant/ http://books.google.co.id/books?id=M2WupzYAW2MC&pg=PA15&lpg=PA15&dq=Siklus+Ranki ne +dengan+pemanasan+ulang&source=bl&ots=EYxCvLUttP&sig=NcGS1itDI7fbM7_GpaS8_9_gi Ro& hl=en&sa=X&ei=7AVhUa7gJomQrge3g4F4&redir_esc=y#v=onepage&q=Siklus%20Rankine%2 0de ngan%20pemanasan%20ulang&f=true http://pelajarannihitarintopangrib.blogspot.com/2013/02/prinsip-kerja-pltu.html

TERIMA KASIH

You might also like