You are on page 1of 2

Alzheimers Disease (AD) atau Penyakit Alzheimers

Alzheimers Disease (AD) atau penyakit


alzheimer. Penyakit ini pertama kali ditemukan oleh seorang psychiatrist and
neuropathologist dari Jerman, Dr. Alois Alzheimer, pada tahun 1906 dan dinamakan sesuai
namanya yaitu penyakit Alzheimer atau singkatnya Alzheimers. Disebutkan juga sebagai
Senile Dementia of the Alzheimer Type (SDAT)
Penyakit Alzheimer merupakan sejenis penyakit penurunan fungsi saraf otak yang kompleks
dan progresif. Penyakit Alzheimer bukannya sejenis penyakit menular. Penyakit Alzheimer
adalah keadaan di mana daya ingatan seseorang merosot dengan parahnya sehingga
pengidapnya tidak mampu mengurus diri sendiri.
Hingga kini, sumber sebenarnya penyakit alzheimer tidak diketahui. Tetapi, penyakit
alzheimer bukanlah disebabkan hanya faktor penuaan. Umur menjadi salah satu factor dan
risikonya berlipat dua setiap lima tahun setelah usia 65 tahun. Bagaimanapun, ilmuwan
berpendapat, penyakit alzheimer terkait dengan pembentukan dan perubahan pada sel-sel
saraf yang normal menjadi serat. Hasil bedah pengamatan, Alzheimer mendapati Syaraf otak
tersebut bukan saja mengecut, malah dipenuhi dengan gumpalan protein yang luar biasa yang
disebut plak amiloid dan serat yang berbelit-belit (neuro fibrillary).
Publikasi mengenai penyakit Alzheimer masih rendah dan banyak orang tidak mengetahui
tentang penyakit ini sampai dipublikasikan secara terbuka sendiri oleh bekas Presiden
Amerika Serikat yang ke-40, Ronald Reagan dalam suratnya tertanggal 5 November 1994
Diperkirakan bahwa pada sekitar tahun 1950-an kira-kira 2,5 juta penduduk dunia mengidap
penyakit ini. Diperkirakan sekitar 26.6 juta orang di dunia mengidap penyakit alzheimer
pada tahun 2006, dan menjadi empat kali lipat pada tahun 2050. Peningkatan ini, ada
kaitannya dengan semakin banyak penduduk dunia yang berusia lanjut , masa hidup wanita
meningkat hingga umur 80 tahun dan 75 tahun bagi lelaki. Selain itu, penjagaan kesehatan
yang lebih baik, tingkat perkawinan menurun, perceraian bertambah dan mereka yang kawin
tetapi tidak banyak anak.
Penyakit Alzheimer sukar dideteksi sebab banyak yang beranggapan orang tua pelupa,
adalah sesuatu yang lazim karena faktor usia. Padahal itu mungkin tanda-tanda awal
seseorang itu mengidap penyakit Alzheimer. Orang yang terkena penyakit ini dapat menjadi
agresif, cepat marah dan kehilangan minat untuk berinteraksi atau hobi yang pernah
diminatinya.
Meskipun setiap penderita mengalami penyakit alzheimer dalam cara yang unik, ada banyak
gejala umum. Gejala awal yang tampak seringkali dianggap keliru sebagai hal yang
berhubungan dengan usia atau manifestasi dari stress. Pada tahap awal, gejala paling sering
ditemui adalah hilangnya memori, seperti kesulitan dalam mengingat fakta-fakta yang baru
saja terjadi. Ketika seorang dokter mengetahui seseorang diduga menderita penyakit
alzheimer, diagnosis biasanya dikonfirmasi dengan tes-tes penilaian perilaku dan kognitif,
diikuti oleh scan otak jika tersedia. Seiring memburuknya gejala penyakit tersebut, termasuk
gejala kebingungan, lekas marah dan agresi , mood yang gampang berubah, gangguan
bahasa, kehilangan memori jangka panjang, dan kemampuan indera yang semakin merosot .
Secara bertahap, fungsi-fungsi tubuh hilang, yang akhirnya mati. Sulit untuk memperkirkan
prognosa individual, karena lamanya penyakit alzheimer bervariasi. Penyakit Alzheimer
berkembang untuk jangka waktu tertentu sebelum menjadi benar-benar nyata, dan dapat
berlangsung selama bertahun-tahun tanpa terdiagnosa. Rata-rata harapan hidup setelah
terdiagnosa sekitar tujuh tahun. Kurang dari tiga persen dari individu-individu hidup lebih
dari empat belas tahun setelah diagnosa.
Karena penyakit alzheimer tidak dapat disembuhkan dan bersifat degenerative, manajemen
pasien sangat penting. Peran utama penjaga sering dilakukan oleh pasangan atau keluarga
dekat.
Linked Posts: Menunda Dan Mencegah Alzheimers | Penyakit Parkinson | Autisme |
Gejala Autisme Hilang Setelah Konsumsi Propolis | Penyakit Meningitis | Penyakit
Rabies | Apa Itu Propolis ? | Propolis Bagi Kesehatan | Melia Propolis

You might also like