KUSTA Diajukan untuk memenuhi Tugas mata ajar KMB 3 Disusun !eh" Agi#a De Argarinta NIM P$%&'()%%))3* Nar+astu E!ia Purnama NIM P$%&'()%%))*' ,URUSAN KEPERAWATAN SEMARAN- P.LITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARAN- SEMARAN- ()%% KATA PEN-ANTAR Puji syukur penyusun sampaikan kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas terselesaikannya makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan Pada Penderita Kusta. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah 3KMB 3!. Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak" antara lain# $. %bu &ri 'tami (winingsih. &elaku d)sen k))rdinat)r mata kuliah KMB 3. *. Teman+teman yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. 3. Pihak+pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penyusun sampaikan terima kasih kepada pihak+pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini" dan m)h)n maa, jika ada kesalahan karena penyusun sadar bahwa makalah ini belum sempurna. -leh karena itu" penyusun menerima kritik dan saran yang membangun &emarang" (esember *.$$ Penyusun DA/TAR ISI HALAMAN ,UDUL $$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$i KATA PEN-ANTAR $$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ii DA/TAR ISI $$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$iii BAB I PENDAHULUAN $.$ /atar Belakang ........................................................................................................$ $.* 0umusan Masalah....................................................................................................$ $.3 Tujuan.......................................................................................................................$ BAB II ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENDERITA KUSTA *.$ Pengertian ................................................................................................................3 *.* 1ti)l)gi ....................................................................................................................3 *.3 Mani,estasi Klinik ...................................................................................................3 *.2 Klasi,ikasi ................................................................................................................3 *.3 Pat),isi)l)gi..............................................................................................................4 *.5 Pemeriksaan Penunjang............................................................................................4 *.4 Peng)batan...............................................................................................................6 *.7 Asuhan Keperawatan ...............................................................................................6 BAB III PENUTUP 3.$ Kesimpulan ..............................................................................................................$7 3.* &aran ........................................................................................................................$7 DA/TAR PUSTAKA $$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$%0 BAB I PENDAHULUAN %$% Latar Be!akang Penyakit kusta adalah suatu penyakit kr)nis menular yang disebabkan )leh in,eksi My8)ba8terium leprae. Pertama kali menyerang sara, tepi" setelah itu menyerang kulit dan selanjutnya dapat menyerang )rgan+)rgan tubuh lain seperti kulit" muk)sa mulut" saluran na,as bagian atas" sistem end)telial" mata" )t)t" tulang" dan testis djuanda" 2.$664!. &aat ini penderita penyakit kusta masih terhitung 8ukup tinggi di %nd)nesia. &edangkan masih banyak tenaga kesehatan yang menjauhi penderita kusta karena mereka takut tertular. Tentu hal ini 8ukup menyulitkan untuk menghilangkan penyebarluasan penyakit kusta ini. Kurangnya in,)rmasi terhadap masyarakat terhadap kusta sangat berpengaruh terhadap penyebaran penyakit ini. Maka dari itu" kami akan menjelaskan mengenai penyakit kusta beserta asuhan keperawatannya. %$( Rumusan Masa!ah $.*.$ Apakah pengertian dari penyakit kusta 9 $.*.* Apakah eti)l)gi dari penyakit kusta 9 $.*.3 Bagaimanakah mani,estasi klinik yang ditimbulkan dari penyakit kusta 9 $.*.2 Bagaimanakah klasi,ikasi dari penyakit kusta 9 $.*.3 Bagaimanakah pat),isi)l)gi dari penyakit kusta 9 $.*.5 Apakah pemeriksaan penunjang dari penyakit kusta 9 $.*.4 Bagaimanakah peng)batan pada penyakit kusta 9 $.*.7 Bagaimanakah asuhan keperawatan pada penderita kusta 9 %$3Tujuan $.3.$ Menjelaskan pengertian dari penyakit kusta. $.3.* Menerangkan eti)l)gi dari penyakit kusta. $.3.3 Menjelaskan mani,estasi klinik yang ditimbulkan dari penyakit kusta. $.3.2 Menjelaskan klasi,ikasi dari penyakit kusta. $.3.3 Menerangkan pat),isi)l)gi dari penyakit kusta. $.3.5 Menjelaskan pemeriksaan penunjang dari penyakit kusta. $.3.4 Menjelaskan peng)batan pada penyakit kusta. $.3.7 Menjelaskan asuhan keperawatan pada penderita kusta. BAB II ASUHAN KEPERAWATAN KUSTA ($% PEN-ERTIAN Penyakit kusta adalah suatu penyakit kr)nis menular yang disebabkan )leh in,eksi My8)ba8terium leprae. Pertama kali menyerang sara, tepi" setelah itu menyerang kulit dan selanjutnya dapat menyerang )rgan+)rgan tubuh lain seperti kulit" muk)sa mulut" saluran na,as bagian atas" sistem end)telial" mata" )t)t" tulang" dan testis djuanda" 2.$664!. Kusta adalah penyakit yang menahun dan disebabkan )leh kuman kusta mik)bakterium leprae! yang menyerang syara, tepi" kulit dan jaringan tubuh lainnya. (epkes 0%" $667!. Penyakit ini terutama menyerang pada masyarakat dinegara+negara berkembang dan menimbulkan dampak psik)l)gis" s)sial dan ek)n)mi. ($( ETI.L.-I Penyakit ini disebabkan )leh My8)ba8terium /eprae yang merupakan basil tahan asam BTA!" bersi,at )bligat intraseluler" menyerang sel sara, peri,er" kulit" dan )rgan lain seperti muk)sa saluran napas bagian atas" hati" dan sumsum tulang ke8uali susunan sara, pusat. Kuman penyebab my8)ba8terium leprae di temukan )leh :;. Arm)uer ;ansen pada tahun $742 di <)rwegia.Kuman ini bersi,at tahan asam berbentuk batang dengan ukuran $"7 mi8r)n" lebar ."*+."3 mi8r)n. Biasanya ada yang berkel)mp)k dan ada yang tersebar satu+satu" hidup dalam sel terutama jaringan yang bersuhu dingin dan tidak dapat di kultur dalam media buatan. Kuman ini dapat mengakibatkan in,eksi sistemik pada binatang Armadill). ($3 MANI/ESTASI KLINIK Menurut =;- $663!" sese)rang didiagn)sis menderita penyakit kusta apabila terdapat satu dari tanda berikut # $. Adanya lesi kulit yang khas dan kehilangan sensibilitas. /esi kulit dapat tunggal ataupun multipel" biasanya hip)pigmentasi tetapi kadang+kadang lesi kemerahan atau berwarna tembaga. /esi dapat ber>ariasi tetapi umumnya berupa makula" papul atau n)dul. *. BTA P)siti,. Pada beberapa kasus ditemukan basil tahan asam dari ker)kan jaringan kulit. Tanda+tanda yang umum ditemukan pada penderita kusta adalah # Adanya ber8ak tipis seperti panu pada badan?tubuh manusia Pada ber8ak putih ini pertamanya hanya sedikit" tetapi lama+lama semakin melebar dan banyak. Adanya pelebaran syara, terutama pada syara, ulnaris" medianus" auli8ularis magnus serta per)neus. Kelenjar keringat kurang bekerja sehingga kulit menjadi tipis dan mengkilat. Adanya bintil+bintil kemerahan lepr)ma" n)dul! yang tersebar pada kulit Alis rambut r)nt)k Muka berbenj)l+benj)l dan tegang yang disebut ,a8ies le)mina muka singa! :ejala+gejala umum pada lepra" reaksi # Panas dari derajat yang rendah sampai dengan menggigil. An)reksia. <ausea" kadang+kadang disertai >)mitus. @ephalgia. Kadang+kadang disertai iritasi" -r8hitis dan Pleuritis. Kadang+kadang disertai dengan <ephr)sia" <epritis dan hepat)spleen)megali. <euritis. Bila ragu+ragu maka dianggap sebagai kasus di8urigai dan periksa ulang setiap 3 bulan sampai ditegakan diagn)sis kusta atau penyakit lain. ($' KLASI/IKASI Menurut (epartemen Kesehatan (itjen P*MP/P $666! dan =;- $663! penyakit ini dapat diklasi,ikasikan menjadi dua tipe yaitu Pause Basilier PB! dan Multi Basier MB!. N$ Ke!ainan ku!it 1 hasi! 2emeriksaan Pause Basi!er Mu!ti2!e Basi!er $ Ber8ak makula! jumlah ukuran distribusi k)nsistensi batas kehilangan rasa pada ber8ak kehilangan berkemampuan berkeringat"berbulu r)nt)k pada ber8ak. $+3 Ke8il dan besar 'nilateral atau bilateral asimetris Kering dan kasar Tegas &elalu ada dan jelas Ber8ak tidak berkeringat" ada bulu r)nt)k pada ber8ak Banyak Ke8il+ke8il Bilateral" simetris ;alus" berkilat Kurang tegas Biasanya tidak jelas" jika ada terjadi pada yang sudah lanjut Ber8ak masih berkeringat" bulu tidak r)nt)k. * %n,iltrat kulit membrana muk)sa tersumbat perdarahan dihidung Tidak ada Tidak pernah ada Ada"kadang+kadang tidak ada Ada"kadang+kadang tidak ada 3 @iri hidung 8entral healing penyembuhan ditengah a. pun8hed )ut lessi)n b. medar)sis 8. gine8)mastia d. hidung pelana e. suara sengau 2 <)dulus Tidak ada Kadang+kadang ada 3 Penebalan sara, tepi /ebih sering terjadi dini" asimetris Terjadi pada yang lanjut biasanya lebih dari $ dan simetris 5 (e,)rmitas 8a8at Biasanya asimetris terjadi dini Terjadi pada stadium lanjut 4 Apusan BTA negati, BTA p)siti, 'ntuk para petugas kesehatan di lapangan" bentuk klinis penyakit kusta 8ukup dibedakan atas dua jenis yaitu# %$ Kusta 3entuk kering 4ti2e tu3erku!i#5 Merupakan bentuk yang tidak menular Kelainan kulit berupa ber8ak keputihan sebesar uang l)gam atau lebih" jumlahnya biasanya hanya beberapa" sering di pipi" punggung" pantat" paha atau lengan. Ber8ak tampak kering" perasaan kulit hilang sama sekali" kadang+kadang tepinya meninggi Pada tipe ini lebih sering didapatkan kelainan urat sara, tepi" sering gejala kulit tak begitu men)nj)l tetapi gangguan sara, lebih jelas K)mplikasi sara, serta ke8a8atan relati, lebih sering terjadi dan timbul lebih awal dari pada bentuk basah Pemeriksaan bakteri)l)gis sering kali negati," berarti tidak ditemukan adanya kuman penyebab Bentuk ini merupakan yang paling banyak didapatkan di ind)nesia dan terjadi pada )rang yang daya tahan tubuhnya terhadap kuman kusta 8ukup tinggi ($ Kusta 3entuk 3asah 4ti2e !e2rmatsa5 Merupakan bentuk menular karena banyak kuman dapat ditemukan baik di selaput lendir hidung" kulit maupun )rgan tubuh lain Aumlahnya lebih sedikit dibandingkan kusta bentuk kering dan terjadi pada )rang yang daya tahan tubuhnya rendah dalam menghadapi kuman kusta Kelainan kulit bisa berupa ber8ak kemerahan" bisa ke8il+ke8il dan tersebar diseluruh badan ataupun sebagai penebalan kulit yang luas in,iltrat! yang tampak mengkilap dan berminyak" juga terlihat benj)lan+benj)lan merah sebesar biji jagung yang tersebar di badan" muka dan daun telinga &ering disertai r)nt)knya alis mata" menebalnya 8uping telinga dan kadang+kadang terjadi hidung pelana karena rusaknya tulang rawan hidung Ke8a8atan pada bentuk ini umumnya terjadi pada ,ase lanjut dari perjalanan penyakit Pada bentuk yang parah bisa terjadi muka singa ,a8ies le)nina! (iantara kedua bentuk klinis ini" didapatkan bentuk pertengahan atau perbatasan tipe b)rderline! yang gejala+gejalanya merupakan peralihan antara keduanya. Bentuk ini dalam peng)batannya dimasukkan jenis kusta basah. ($* PAT./ISI.L.-I &etelah M. leprae masuk kedalam tubuh" perkembangan penyakit kusta bergantung pada kerentanan sese)rang. 0esp)n tubuh terhadap masa tunas dilampaui tergantung pada derajat sistem immunitas seluler 8ellular mediated immune! pasien. Kalau sistem immunitas seluler tinggi" penyakit berkembang kearah tuberkul)id dan bila rendah" berkembang kearah lepr)mat)sa. Mik)bakterium leprae berpredileksi didaerah+daerah yang relati, dingin" yaitu daerah akral dengan >askularisasi yang sedikit. Te)ri yang paling banyak digunakan adalah penularan melalui k)ntak?sentuhan yang berlangsung lama" namun berbagai penelitian mutakhir mengarah pada dr)plet in,e8ti)n yaiut penularan melalui selaput lendir pada saluran napas. M. leprae tidak dapat bergerak sendiri dan tidak menghasilkan ra8un yang dapat merusak kulit" sedangkan ukuran ,isiknya yang lebih besar dari pada p)ri+p)ri kulit. -leh karena itu" M. leprae yang karena sesuatu hal menempel pada kulit kita" tidak dapat menembus kulit jika tidak ada luka pada kulit. ($6 PEMERIKSAAN PENUN,AN- Pemeriksaan Bakteri!gis Ketentuan pengambilan sediaan adalah sebagai berikut# $. &ediaan diambil dari kelainan kulit yang paling akti,. *. Kulit muka sebaiknya dihindari karena alasan k)smetik ke8uali tidak ditemukan lesi ditempat lain. 3. Pemeriksaan ulangan dilakukan pada lesi kulit yang sama dan bila perlu ditambah dengan lesi kulit yang baru timbul. 2. /)kasi pengambilan sediaan apus untuk pemeriksaan mik)bakterium leprae ialah# a. @uping telinga kiri atau kanan b. (ua sampai empat lesi kulit yang akti, ditempat lain 3. &ediaan dari selaput lendir hidung sebaiknya dihindari karena# a. Tidak menyenangkan pasien b. P)siti, palsu karena ada mik)bakterium lain 8. Tidak pernah ditemukan mik)bakterium leprae pada selaput lendir hidung apabila sedian apus kulit negati,. d. Pada peng)batan" pemeriksaan bakteri)sk)pis selaput lendir hidung lebih dulu negati, dari pada sediaan kulit ditempat lain. 5. %ndikasi pengambilan sediaan apus kulit# a. &emua )rang yang di8urigai menderita kusta b. &emua pasien baru yang didiagn)sis se8ara klinis sebagai pasien kusta 8. &emua pasien kusta yang diduga kambuh relaps! atau karena tersangka kuman resisten terhadap )bat d. &emua pasien MB setiap $ tahun sekali 4. Pemerikaan bakteri)l)gis dilakukan dengan pewarnaan tahan asam" yaitu Biehl neelsen atau kiny)un gabett 7. @ara menghitung BTA dalam lapangan mikr)sk)p ada 3 met)de yaitu 8ara Big Bag" huru, B" dan setengah atau seperempat lingkaran. Bentuk kuman yang mungkin ditemukan adalah bentuk utuh s)lid!" pe8ah+ pe8ah ,ragmented!" granula granulates!" gl)bus dan 8lumps. In#eks Bakteri 4IB5" Merupakan ukuran semikuantitati, kepadatan BTA dalam sediaan hapus. %B digunakan untuk menentukan tipe kusta dan menge>aluasi hasil peng)batan. Penilaian dilakukan menurut skala l)garitma 0%(/1Y sebagai berikut# . #bila tidak ada BTA dalam $.. lapangan pandang $ #bila $+$. BTA dalam $.. lapangan pandang * #bila $+$. BTA dalam $. lapangan pandang 3 #bila $+$. BTA dalam rata+rata $ lapangan pandang 2 #bila $$+$.. BTA dalam rata+rata $ lapangan pandang 3 #bila $.$+$... BTA dalam rata+rata $ lapangan pandang 5 #bila C$... BTA dalam rata+rata $ lapangan pandang In#eks Mr7!gi 4IM5 Merupakan persentase BTA bentuk utuh terhadap seluruh BTA. %M digunakan untuk mengetahui daya penularan kuman" menge>aluasi hasil peng)batan" dan membantu menentukan resistensi terhadap )bat. ($& PEN-.BATAN &ejak tahun $62$" digunakan ((& (iethil+(iphenyl+&ulph)ne! yang dikenal juga sebagai (aps)n dengan lama peng)batan seumur hidup. &ejak $67* =;- memperkenalkan M(T multiple drug therapi!"yang di %nd)nesia dimulai sejak $673 dengan menggunakan 0i,ampi8in dan ((& untuk kusta kering dengan lama peng)batan 5 bulan! dan untuk kusta basah masih ditambah dengan lamparene dengan lama peng)batan * tahun. Panduan terbaru dari =;- menyatakan bahwa untuk peng)batan kusta basah 8ukup satu tahun saja. (engan peng)batan M(T" Mi8)ba8terium /eprae di dalam tubuh penderita akan mati dalam * kali *2 jam. Pada beberapa keadaan" ada My8)ba8terium /eprae yang tidur d)rmant! dimana metab)lismenya praktis n)l" sehingga walaupun ada )bat yang mematikan namun kuman tetap tidak mengambilnya karena memang tidak mengambil bahan makanan sama sekali sehingga tetap hidup. (iharapkan selama masa peng)batan tersebut" kuman D kuman terbangun sedikit demi sedikit sehingga pada saat masa peng)batan selesai seluruh kuman telah musnah. Pada panderita kusta peng)batan berlangsung 5 hingga $* bulan. &ebab sesuai dengan jenisnya ada kusta basah dan kusta kering!. &elama peng)batan" penderita harus se8ara rutin" teratur sampai sembuh. ($8 ASUHAN KEPERAWATAN ($8$% PEN-KA,IAN a. 0iwayat kesehatan sebelumnya b. Bentuk lesi 8. Adakah tanda+tanda in,eksi d. Adakah nyeri e. Apakah pasien pernah dirawat dengan penyakit yang sama ,. &udahkah pasien ber)bat untuk menyembuhkan lesi ($8$( DIA-N.SA KEPERAWATAN a. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan ,ungsi barier kulit. b. :angguan rasa nyaman gatal berhubungan dengan lesi kulit. 8. :angguan p)la tidur berhubungan dengan pruritus. d. :angguan 8itra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik. e. 0esik) terjadi in,eksi berhubungan dengan kerusakan pada kulit" pertahanan tubuh menurunun. ,. :angguan interaksi s)8ial berhubungan dengan persepsi penampilan. g. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya in,)rmasi terhadap perawatan kulit. h. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan. ($8$3 INTER9ENSI KEPERAWATAN a. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan ,ungsi barier kulit. Tujuan# 'ntuk memelihara integritas kulit atau men8apai penyembuhan tepat waktu. %nter>ensi# Kaji kulit setiap hari. @atat warna" turg)r" sirkulasi dan sensasi. :ambarkan lesi dan amati perubahan. 0asi)nal # Menentukan garis dasar dimana perubahan pada status dapat dibandingkan dan lakukan inter>ensi yang tepat. Pertahankan atau instruksikan dalam hygiene kulit" misalnya membasuh kemudian mengeringkannya dengan berhati+hati dan melakukan masase dengan menggunakan l)ti)n atau krim. 0asi)nal # Masase meningkatkan sirkulasi kulit dan meningkatkan kenyamanan. :unting kuku se8ara teratur 0asi)nal # Kuku yang panjang?kasar" meningkatkan resik) kerusakan dermal. (apatkan kultur dari lesi kulit terbuka. 0asi)nal # (apat mengidenti,ikasi bakteri pat)gen dan pilihan perawatan yang sesuai. :unakan?berikan )bat t)pi8al atau sistemik sesuai indikasi. 0asi)nal # (igunakan pada perawatan lesi kulit. /indungi lesi dengan salep antibi)ti8 sesuai petunjuk. 0asi)nal # Melindungi area lesi dari k)ntaminasi bakteri dan meningkatkan penyembuhan. b. :angguan rasa nyaman gatal berhubungan dengan lesi kulit. Tujuan# 'ntuk mengurangi rasa gatal sehingga ter8apai kenyamanan pasien. %nter>ensi # 'payakan untuk menemukan penyebab gangguan rasa nyaman. 0asi)nal # Membantu mengidenti,ikasi tindakan yang tepat untuk memberikan kenyamanan . Men8apai hasil+hasil )bser>asi se8ara rin8i dengan memakai termin)l)gy deskri,ti,. 0asi)nal # (eskripsi yang akurat tentang erupsi kulit diperlukan diagn)sis dan peng)batan. Banyak k)ndisi tampak serupa tapi mempunyai eti)l)gi yang berbeda. Mengantisipasi reaksi alergi yang mungkin terjadi. 0asi)nal # /esi yang menyeluruh terutama dengan awitan yang mendadak dapat menunjukkan reaksi alergi terhadap )bat. Pertahankan kelembaban kira+kira 5.E. :unakanlah alat pelembab. 0asi)nal # (engan kelembaban yang rendah kulit akan kehilangan air. Pertahankan lingkungan dingin . 0asi)nal # Kesejukan mengurangi gatal. :unakan sabun ringan d)>e! atau sabun yang dibuat untuk kulit sensiti>e <eutr)gena" a>en) !. 0asi)nal # 'paya ini men8akup tidak adanya larutan detergen" Bat pewarna atau bahan pengeras. /epaskan kelebihan pakaian atau peralatan ditempat tidur. 0asi)nal # Meningkatkan lingkungan yang sejuk. @u8i linen tempat tidur dan pakaian dengan sabun ringan 0asi)nal # &abun yang keras dapat menimbulkan iritasi kulit. ;entikan pemajanan berulang terhadap detergen "pembersih dan pelarut. 0asi)nal # &etiap substansi yang menghilangkan air" lipid atau pr)tein dari epidermis akan mengubah ,ungsi barier kulit. Membantu pasien menerima terapi yang lama yang diperlukan pada tahap penyembuhan. 0asi)nal # Tindakan k)ping biasanya akan meningkatkan kenyamanan. Menasehati pasien untuk menghindari pemakaian salep atau l)ti)n yang diberi tanpa resep d)kter. 0asi)nal # Masalah pasien dapat disebabkan )leh iritasi atau sensitisasi karena peng)batan sendiri. 8. :angguan p)la tidur yang berhubungan dengan pruritus. Tujuan# 'ntuk men8apai istirahat tidur yang 8ukup. %nter>ensi # Menasehati pasien untuk menjaga kamar tidur agar tetap memiliki >entilasi dan kelembaban yang baik. 0asi)nal # 'dara yang kering menimbulkan rasa gatal. /ingkungan yang nyaman meningkatkan relaksasi. Menjaga agar kulit agar selalu lembab . 0asi)nal # Tindakan ini men8egah kehilangan air. Kulit yang kering dan gatal biasanya tidak dapat dikendalikan tetapi dapat disembuhkan. Menjaga jadwal tidur yang teratur.Pergi tidur pada saat yang sama dan bangun pada saat yang sama. 0asi)nal # (engan jadwal tidur yang teratur akan terpenuhi kebutuhan tidur klien. Menghindari minuman yang mengandung ka,ein menjelang tidur malam hari. 0asi)nal # Ka,ein memiliki e,ek pun8ak *+2 jam sesudah dik)msumsi. Melaksanakan gerak badan se8ara teratur . 0asi)nal # :erak badan memberikan e,ek yang menguntungkan untuk tidur jika dilaksanakan pada malam hari. Mengerjakan hal+hal yang ritual dan rutin menjelang tidur. 0asi)nal # Tindakan ini memudahkan peralihan dari keadaan terjaga menjadi keadaan tertidur. d. :angguan 8itra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik. Tujuan # Klien dapat mengembangkan peningkatan penerimaan diri %nter>ensi # Kaji adanya gangguan pada 8itra diri pasien menghindari k)ntak mata" u8apan yang merendahkan diri sendiri" ekspresi perasaan muak terhadap k)ndisi kulitnya!. 0asi)nal # :angguan 8itra diri akan menyertai setiap penyakit atau keadaan yang tampak nyata bagi pasien. Kesan sese)rang terhadap dirinya sendiri akan berpengaruh pada k)nsep diri. %denti,ikasi stadium psik)s)sial tahap perkembangan. 0asi)nal # Terdapat hubungan antara stadium perkembangan" 8itra diri dan reaksi serta pemahaman pasien terhadap k)ndisi kulitnya. Berikan kesempatan untuk pengungkapan. (engarkan dengan 8ara yang terbuka" tidak menghakimi! untuk mengespresikan berduka atau anseitas tentang perubahan 8itra tubuh. 0asi)nal # Pasien membutuhkan pengalaman didengarkan dan dipahami. Mendukung upaya pasien untuk memperbaiki 8itra diri. Bersikap realisti8 selama peng)batan" pada penyuluhan kesehatan. 0asi)nal # Meningkatkan keper8ayaan dan mengadakan hubungan antara pasien dan perawat. Berikan harapan dalam parameter situasi indi>idu# jangan memberikan keyakinan yang salah. 0asi)nal # Meningkatkan perilaku p)siti, dan memberikan kesempatan untuk menyusun tujuan dan ren8ana untuk masa depan berdasarkan realita. ()r)ng interaksi keluarga dan dengan tim rehabilitasi. 0asi)nal # Mempertahankan p)la k)munikasi dan memberikan dukungan terus menerus pada pasien dan keluarga. e. 0esik) terjadi in,eksi berhubungan dengan kerusakan pada kulit" pertahanan tubuh menurun. Tujuan # Men8apai penyembuhan tepat waktu" tanpa k)mplikasi %nter>ensi # 'kur tanda+tanda >ital termasuk suhu 0asi)nal # Memberikan im,)rmasi data dasar" peningkatan suhu se8ara berulang+ulang dari demam yang terjadi untuk menujukkan bahwa tubuh bereaksi pada pr)ses in,eksi yang baru" dimana )bat tidak lagi se8ara e,ekti>e meng)ntr)l in,eksi yang tidak dapat disembuhkan. Tekankan pentingnya tekhnik 8u8i tanganyang baik untuk semua indi>idu yang datang k)ntak dengan pasien 0asi)nal # Meng8egah k)ntaminasi silangF menurungkan resik) in,eksi. :unakan saputangan " masker dan tekniik aseptik selama perawatan dan berikan pakaian yang steril atau baru 0asi)nal # Meng8egah terpajan pada )rganisme in,eksius. -bser>asi lesi se8ara peri)di8 0asi)nal # 'ntuk mengetahui perubahan resp)n terhadap terapi. Berikan lingkungan yang bersih dan ber>entilasi yang baik. Periksa pengunjung atau sta, terhadap tanda in,eksi dan pertahankan kewaspadaan sesuai indikasi. 0asi)nal # Mengurangi pat)gen pada system integument dan mengurangi kemungkinan pasien mengalami in,eksi n)s)k)mial. Berikan preparat antibi)ti8 yang diresepkan d)kter. 0asi)nal # Membunuh atau men8egah pertumbuhan mikr))rganisme penyebab in,eksi. ,. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya im,)rmasi terhadap perawatan kulit. Tujuan # Klien mendapatkan im,)rmasi yang adekuat tentang perawatan kulit. %nter>ensi # Tentukan apakah pasien mengetahui memahami dan salah mengerti! tentang k)ndisi dirinya. 0asi)nal # Memberikan data dasar untuk mengembangkan ren8ana penyuluhan. Aaga agar pasien mendapatkan in,)rmasi yang benar" memperbaiki kesalahan persepsi ? in,)rmasi. 0asi)nal # Pasien harus memiliki perasaan bahwa ada sesuatu yang dapat mereka perbuat. Kebanyakan pasien merasakan man,aat dan merasa lebih. Berikan in,)rmasi yang spesi,ik dalam bentuk tulisan misalnya jadwal dalam minum )bat. 0asi)nal # %n,)rmasi tertulis dapat membantu mengingatkan pasien. Aelaskan penatalaksanaan minum )bat# d)sis" ,rekuensi" tindakan" dan perlunya terapi dalam jangka waktu lama. 0asi)nal # Meningkatkan partisipasi klien" mematuhi aturan terapi dan men8egah putus )bat. Berikan nasehat pada pasien untuk menjaga agar kulit tetap lembab dan ,leksibel dengan tindakan hidrasi serta l)ti)n kulit. 0asi)nal # &tratum k)rneum memerlukan air agar ,leksibilitas kulit tetap terjaga" pemberian l)ti)n untuk melembabkan kulit akan men8egah agar kulit tidak menjadi kering" kasar" retak dan bersisik. ()r)ng pasien agar mendapat status nutrisi yang sehat. 0asi)nal # Penampakan kulit men8erminkan kesehatan umum sese)rang.perubahan pada kulit dapat mendakan status nutrisi yang abn)rmal. <utrisi yang )ptimal meningkatkan regenerasi jaringan dan penyembuhan umum kesehatan. Tekankan perlunya atau pentingnya menge>aluasi perawatan atau rehabilitasi. 0asi)nal # (ukungan jangka panjang dengan e>aluasi ulang k)ntinu dan perubahan terapi dibutuhkan untuk penyembuhan )ptimal. g. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan. Tujuan# Pasien dapat menunjukkan penurunan ansietas sehingga dapat menerima perubahan status kesehatannya dengan 8ara sehat. %nter>ensi # Berikan penjelasan yang sering dan in,)rmasi tentang pr)sedur perawatan. 0asi)nal # Pengetahuan diharapkan menurunkan ketakutan dan ansietas" memperjelas kesalahan k)nsep dan meningkatkan kerjasama. /ibatkan pasien atau )rang terdekat dalam pr)ses pengambilan keputusan. 0asi)nal # Meningkatkan rasa k)ntr)l dan kerjasama" menurunkan perasaan tak berdaya atau putus asa. Kaji status mental terhadap penyakit 0asi)nal # Pada awalnya pasien dapat menggunakan penyangkalan untuk menurunkan dan menyaring in,)rmasi se8ara keseluruhan. Berikan )rientasi k)nstan dan k)nsisten. 0asi)nal # Membantu pasien tetap berhubungan dengan lingkungan dan realitas. ()r)ng pasien untuk bi8ara tentang penyakitnya. 0asi)nal # Pasien perlu membi8arakan apa yang terjadi terus menerus untuk membuat beberapa rasa terhadap situasi apa yang menakutkan. Aelaskan pada pasien apa yang terjadi. Berikan kesempatan untuk bertanya dan berikan jawaban terbuka atau jujur. 0asi)nal # Pernyataan k)mpensasi menunjukkan realitas situasi yang dapat membantu pasien atau )rang terdekat menerima realitas dan mulai menerima apa yang terjadi. %denti,ikasi met)de k)ping atau penanganan situasi stress sebelumnya. 0asi)nal # Perilaku masalalu yang berhasil dapat digunakan untuk membantu situasi saat ini. ()r)ng keluarga atau )rang terdekat mengunjungi dan mendiskusikan yang terjadi pada keluarga. Mengingatkan pasien kejadian masa lalu dan akan datang. 0asi)nal # Mempertahankan k)ntak dengan realitas keluarga" membuat rasa kedekatan dan kesinambungan hidup. Berikan sedati>e ringan sesuai indikasi. 0asi)nal # -bat ansietas diperlukan untuk peri)de singkat sampai pasien lebih stabil se8ara psikis. BAB III PENUTUP 3$% Kesim2u!an Penyakit kusta adalah suatu penyakit kr)nis menular yang disebabkan )leh in,eksi My8)ba8terium leprae. Pertama kali menyerang sara, tepi" setelah itu menyerang kulit dan selanjutnya dapat menyerang )rgan+)rgan tubuh lain seperti kulit" muk)sa mulut" saluran na,as bagian atas" sistem end)telial" mata" )t)t" tulang" dan testis djuanda" 2.$664!. Penyakit ini disebabkan )leh My8)ba8terium /eprae yang merupakan basil tahan asam BTA!" bersi,at )bligat intraseluler" menyerang sel sara, peri,er" kulit" dan )rgan lain seperti muk)sa saluran napas bagian atas" hati" dan sumsum tulang ke8uali susunan sara, pusat. Menurut =;- $663!" sese)rang didiagn)sis menderita penyakit kusta apabila terdapat satu dari tanda berikut # Adanya lesi kulit yang khas dan kehilangan sensibilitas" serta BTA P)siti,. Menurut (epartemen Kesehatan (itjen P*MP/P $666! dan =;- $663! penyakit ini dapat diklasi,ikasikan menjadi dua tipe yaitu Pause Basilier PB! dan Multi Basier MB!. 'ntuk para petugas kesehatan di lapangan" bentuk klinis penyakit kusta 8ukup dibedakan atas dua jenis yaitu# Kusta bentuk kering tipe tuberkul)id!" Kusta bentuk basah tipe lepr)mat)sa!$ &etelah M. leprae masuk kedalam tubuh" perkembangan penyakit kusta bergantung pada kerentanan sese)rang. 0esp)n tubuh terhadap masa tunas dilampaui tergantung pada derajat sistem immunitas seluler 8ellular mediated immune! pasien. Pemeriksaan penunjang penyakit kusta adalah Pemeriksaan Bakteri)l)gis dengan mengambil sempel : %ndeks Bakteri %B!" merupakan ukuran semikuantitati, kepadatan BTA dalam sediaan hapus. %B digunakan untuk menentukan tipe kusta dan menge>aluasi hasil peng)batan. %ndeks M)r,)l)gi %M!" merupakan persentase BTA bentuk utuh terhadap seluruh BTA. %M digunakan untuk mengetahui daya penularan kuman" menge>aluasi hasil peng)batan" dan membantu menentukan resistensi terhadap )bat. &ejak tahun $62$" digunakan ((& (iethil+(iphenyl+&ulph)ne! yang dikenal juga sebagai (aps)n dengan lama peng)batan seumur hidup. &ejak $67* =;- memperkenalkan M(T multiple drug therapi!"yang di %nd)nesia dimulai sejak $673 dengan menggunakan 0i,ampi8in dan ((& untuk kusta kering dengan lama peng)batan 5 bulan! dan untuk kusta basah masih ditambah dengan lamparene dengan lama peng)batan * tahun. (iagn)sa keperawatan yang sering mun8ul yaitu# a. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan ,ungsi barier kulit. b. :angguan rasa nyaman gatal berhubungan dengan lesi kulit. 8. :angguan p)la tidur berhubungan dengan pruritus. d. :angguan 8itra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik. e. 0esik) terjadi in,eksi berhubungan dengan kerusakan pada kulit" pertahanan tubuh menurunun. ,. :angguan interaksi s)8ial berhubungan dengan persepsi penampilan. g. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya in,)rmasi terhadap perawatan kulit. h. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan. 3$( Saran (engan mengetahui segala hal yang berkaitan dengan penyakit kusta" diharapkan masyarakat yang terutama petugas kesehatan seperti perawat tidaklah lagi merasa takut tertular penderita kusta. Karena tugas se)rang perawat adalah merawat pasien hingga pasien sehat se8ara ,isik maupun jiwanya. DA/TAR PUSTAKA Arie, Mansj)er dkk." *..." Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius FKUI" Aakarta. (itjen PPM dan P/P. $665. Pedoman Pemberantasan Penyakit Kusta. Aakarta. &jamsuhidajat. 0 dan A)ng" =imde. $664. Buku Ajar Ilmu Bedah. disi !e"isi. Aakarta # 1:@. 0&'( Tugurej) &emarang 0uang Kusta. *..*. Standar asuhan kepera#atan. Pr)pinsi Aawa Tengah &jams)e D (aili" 1mmi &. *..3. Kusta. Aakarta # Balai Penerbit Gakultas Ked)kteran 'ni>ersitas %nd)nesia. http#??iwansaing.w)rdpress.8)m?*..6?.5?.6?m)rbus+hansen?