You are on page 1of 13

Gangguan Depresi Berat

(Mayor Depressive
Disorder)
Dr.H.Nasruddin Noor,SpKJ
Bagian Psikiatri FKU YARSI
Pendahuluan
- Satu dr 20 orang di Amerika Serikat setiap tahun
mengalami depresi.
- Sedikitnya 1 dr 5 orang pernah mengalami
depresi sepanjang kehidupan mereka.
- Bunuh diri penyebab kematian ke-10 di dunia,di
AS angka bunuh diri 12 per 100.000 yang di-
sebabkan depresi.
- Insidensi depresi pada pelayanan kesehatan
primer (10%),sedangkan pada
perawatan inap RSU insidensinya 15%.
- Gejala depresi sering kurang terdeteksi pada
pelayanan kesehatan umum (misdiagnosis).

Karakteristik
- Rasio penderita laki laki perempuan 1:2
- Usia awitan gangguan depresi antara 20-
50 tahun, rata rata 40 thun, data terakhir
menunjukkan peningkatan usia awitan
dibawah usia 20 tahun.
- Penderita depresi lebih banyak ditemukan
pada mereka yang hubungan inter-
personalnya sangat longgar.
- Tidak ditemukan adanya hubungan antara
status sosial-ekonomi dengan gangguan
depresi berat
Etiologi

1.Faktor Biologik
1.1.Neurokimia: - Norepinefrin menurun
- Serotonin menurun
- Dopamin menurun
1.2.Hormonal : - Cortisol meningkat
1.3 Genetik : - Penelitian anak kembar

2.Faktor Psikososial: Stres lingkungan dan
peristiwa kehidupan.

3.Kepribadian premorbid : tipe kepribadian tertentu
(dependen,anankastik,histrionik) memiliki risiko lebih
besar terkena depresi
Gambaran Klinik
# Gejala pokok depresi: rasa sedih;kehilangan
minat thd segala sesuatu; merasa terbuang;tidak
berharga;tidak ada harapan
# Hampir semua pasien (97%) mengeluh ke-
kurangan energi,sulit menyelesaikan tugas,
prestasi belajar/pekerjaan menurun, kehilangan
semangat hidup dan motivasi.
# Hampir 2/3 pasien depresi memikirkan utk bunuh
diri,dan hanya 10-15% yang melakukan perco-
baan bunuh diri.
# Keluhan terkait faal tubuh,spt hilang selera ma
kan, susah/banyak tidur, atau libido menurun.

Kriteria Diagnosis

1.Dalam 2 pekan terakhir pasien mengeluh:
a.Merasa sedih,murung sepanjang hari
b.kurang berminat segala hal;kurang bisa
menikmati hal hal yang menyenangkan
c.Merasa lelah dan tidak bertenaga.
2.Gejala tambahan meliputi:
a.Perubahan nafsu makan / berat badan
b.Perubahan pola tidur.
c.Retardasi/agitasi psikomotor
d.Kepercayaan diri & harga diri menurun
e.Rasa bersalah atau menyalahkan diri
f.Kurang konsentrasi atau mudah lupa
g.Ide tentang kematian atau ingin bunuh diri
3.Sedikitnya 2 gejala pd butir 1 dan 2,sudah memenuhi
kriteria diagnosis episode depresif.
Petunjuk Penatalaksanaan
1.Informasi penting utk pasien & keluarga:
- Depresi adalah penyakit yang umum dan
pengobatan yg efektif mudah didapat.
- Depresi bukan kelemahan atau kemalasan,upaya
keras pasien bisa mengatasinya

2.Konseling pasien & keluarga:
- Menanyakan risiko bunuh diri; Apakah pasien sering
berfikir ttg mati atau kematian.Apa ada riwayat
tentamen suicidum ? Supervisi ketat oleh keluarga
atau teman.
- Rencana jangka pendek,kegiatan yg memberikan
pasien kesenangan & membangun rasa percaya diri.
2.Konseling pasien dan keluarga (samb)
- Mendorong pasien utk menahan pesimisme & kritik
diri, jangan melakukan hal hal atas dasar ide ide
pesimistik (seperti perceraian,berhenti bekerja) dan
tidak berkonsentrasi pada fikiran bersalah & negatif
- Mengenali stres sosial dan problem kehidupan yang
sedang terjadi.Langkah khas pasien dgn
mengurangi atau mengelola problem ini lebih
baik.Hindari perubahan kehidupan atau keputusan
yang besar.
- Bila ada gejala fisik,bicarakan hubungan antara
gejala fisik/somatik dengan suasana perasaan.

3.Medikasi:
Pada kasus berat,pertimbangkan medikasi
pd kunjungan pertama. Pd kasus sedang
medikasi diberikan bila konseling tidak cukup
membantu.
Pemilihan medikasi:
- Bila respon obat yg lalu baik, gunakan lagi
- Bila pasien lansia atau ada penyakit fisik,
menggunakan medikasi dgn efek samping
antikolinergik dan kardiovaskular minimal
- Bila pasien cemas atau tak bisa tidur, gunakan
obat yang efeknya lebih sedatif.
3.Medikasi (samb).
Tetapkan dosis efektif. Anti depresan (contoh :
Amitriptilin mulai dg 25-50 mg tiap malam,
dinaikan sampai 100 mg utk 10 hari. Dosis lebih
rendah diberikan utk lansia/sakit fisik.
Jelaskan pd pasien obat harus diminum setiap
hari, bahwa perbaikan akan dirasakan setelah 2-
3 pekan setelah minum obat, bhw efek samping
ringan akan dirasakan tetapi akan hilang dalam
7-10 hari.Tekankan bhw pasien harus konsul ke
dokter sebelum menghentikan obat.
Teruskan medikasi anti depresan utk sedikitnya
3 bulan setelah kondisi membaik
4.Konsultasi spesialis:
Pertimbangkan konsultasi bila pasien
memperlihatkan:
- Risiko bunuh diri atau bahaya lainnya
- Adanya gejala gejala psikotik
- Depresi yang menetap setelah pengobat-
an diatas.
Psikoterapi yang lebih intensif (spt:Terapi
kognitif,terapi interpersonal) mungkin
berguna untuk terapi inisial dan
pencegahan relaps (kekambuhan).
Daftar Pustaka
1. Depkes RI, Pedoman Penggolongan &
Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III
(PPDGJ III) Thn 1993.
2. IDI JakBar, Deteksi Dini & Penatalaksanaan
Terapi Gangguan Jiwa Dalam Praktek Umum;
Makalah Simposium, 2007.
3. Kaplan & Sadock, Synopsis of Psychiatry; 8
th

edition. 1997.
4. WHO, Publ. Diagnosis & Management
Guidelines for Mental Disorders in Primary
Care; ICD 10; Chapter V; Primary Care
Version, 1996.
Terima kasih

You might also like