You are on page 1of 9

TEKNIK MEMBACA CEPAT

Pendahuluan | Hambatan Membaca | Model Membaca Cepat


Teknik Membaca Cepat | Langkah Membaca Cepat | Latihan Membaca Cepat
| Penutup |

Pendahuluan
Pernahkan Anda bingung menghadapi buku tebal
atau tumpukan buku yang harus dipahami dalam
waktu cepat. Hal ini biasanya dialami ketika kita
menghadapi ujian sekolah/kuliah, membuat karya
ilmiah, menyiapkan bahan presentasi, atau
mempelajari dokumen-dokumen penting. Padahal
waktu Anda sangat terbatas.
Rasanya tak mungkin buku itu bisa dibaca seluruhnya. Sementara Anda dituntut
harus paham isi buku itu. Kondisi ini tak jarang membuat kita panik bahkan mungkin
stress.

Tahukan Anda bahwa kekuatan mata manusia


sangat luar biasa dalam menangkap simbol-simbol
verbal dan non verbal dalam tulisan. Bahkan
berkat kekuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa, mata
kita mampu mengalahkan kamera secanggih
apapun. Oleh karena itu sesungguhnya mata kita
mampu menangkap cepat tulisan yang berupa
simbol-simbol.
Potensi inilah yang bias dikembangkan untuk memahami isi bacaan secara cepat atau
sering disebut membaca cepat (speed reading). Permasalahannya adalah apa kiat dan
melatih membaca cepat Dalam membaca cepat ada beberapa hal yang perlu kita
perhatikan, antara lain:

beriku
- Hambatan membaca
- Model membaca cepat
- Teknik membaca cepat
- Langkah membaca cepat
- Latihan membaca cepat
- Penutup
Hambatan membaca

Karena berbagai tuntutan tadi, mungkin Anda pernah mencoba berusaha untuk bisa
membaca cepat. Berbagai cara sudah dilakukan tetapi belum berhasil. .Padahal setiap
orang berpotensi untuk bisa membaca cepat. Coba Anda renungkan, barangkali ada
beberapa kesalahan yang Anda lakukan ketika membaca cepat. Ada beberapa
kesalahan yang umumnya dilakukan orang ketika membaca cepat, antara lain:

Sub Vokalisasi
Kesalahan sub vokalisasi ini dimaksudkan adalah
ketika membaca mulut dan hati sama-sama ikut
berujar. Biasanya kendala ini muncul ketika Anda
terbiasa mengulangi bacaan, mengeluarkan suara
atau membaca dalam hati. Menurut pakar
membaca cepat, kebiasaan membaca seperti ini
disebabkan oleh kesalahan metode yang kita
gunakan ketika pada masa kecil belajar membaca.
Misalnya metode Phonic yang memperkenalkan abjad dari A s.d. Z yang dilanjutkan
dengan mengulang kata-kata. Ada juga metode Lokk say, misalnya kata “Budi”
langsung disebut Budi. Biasanya guru bisa mengontrol dan mengoreksi pengucapan
siswa. Menurut para ahli bahwa hal ini merupakan salah satu kendala dalam
membaca cepat (speed reading), sehingga perlu dihindari.

Finger Panting
Mungkin Anda pernah mengalami atau melihat
ketika membaca menggunakan pointer/penunjuk.
Di sisi lain ada mitos yang mengatakan bahwa
ketika membaca tak boleh menggunakan penunjuk
atau jari tangan. Mitos ini dipercayai juga oleh
banyak pendidik dan para orang tua yang
mengajari anaknya dalam membaca.
Kebiasaan membaca menggunakan penunjuk seperti ini merupakan kesalahan dalam
membaca cepat yang disebut Finger panting.
Dalam perkembangannya para pakar membaca cepat justru membolehkan teknik
membaca cepat menggunakan pointer/penunjuk. Alasannya adalah menggunakan
penunjuk atau jari tangan dalam membaca justru dapat meningkatkan konsentarsi
dan mempercepat proses membaca, karena dapat langsung mengarahkan mata pada
bahan bacaaan. Jika Anda tak percaya, silahkan buktikan membaca menggunakan
cara seperti ini.

Regretio
Secara sadar ketika membaca kadang-kadang mata kita tertuju pada kata-kata atau
kalimat yang sudah di baca. Ada kalanya ketika membaca pikiran atau otak
memikirkan bacaan yang lalu atau memikirkan hal lain di luar isi bacaan. Cara seperti
ini dapat berakibat pada penglihatan mata kita tidak konsen pada bahan bacaan
(kalimat) sehingga membaca menjadi lamban. Kebiasaan salah dalam membaca ini
disebut hambatan regretio.

back skippin

Ketika membaca secara tidak sadar kadang-kadang kita mengulang-ulang bahan


bacaan (kata atau kalimat) sebelum topik yang dibaca diselesaikan. Cara ini
merupakan kesalahan membaca yang disebut back skippin. Cara seperti ini dapat
mengakibatkan penglihatan mata kita terhadap bahan bacaan menjadi lamban,
sehingga sulit melakukan speed reading.

Model membaca cepat

Sebelum berlatih membaca cepat, kita harus paham beberapa model membaca
cepat. Ada tiga model yang biasa digunakan dalam membaca cepat, yaitu:

1. Model line by line


Model line by line atau sering disebut
model garis per garis. Membaca model ini
kata-kalimat dalam bahan bacaan dibaca
secara berurutan dari baris pertama
hingga baris terakhir secara beurutan.
Model ini biasanya digunakan untuk
bacaan yang bersifat padat, materi
bacaan yang relative baru
(masih asing), atau banyak menggunakan kata-kata atau istilah asing.

2. Model Spiral

Membaca cepat Model Spiral. Ketika


membaca kita tidak membaca seluruh isi
bacaan, tetapi dibaca secara gigzag
seperti spiral. Penggabungan kata/kalimat
dalam bacaan menggunakan rasio dan
pemikiran kita, sehingga kita
mengimpulkan sendiri dari kata-kata
kunci yang dibaca.

3. Model Melingkar

Model melingkar atau mencari kata kunci.


Di sini pembaca tidak membaca semua
kata/kalimat dalam bacaan tetapi dicari
kata kunci (key word). Kata-kata kunci ini
menjadi acuan untuk memahami isi
bacaan dan dihubungkan melalui logika
dan pemikiran si pembaca.

Model ini biasanya digunakan untuk membaca informasi yang sifatnya


ringan. Milsanya membaca Koran, majalah, dll.

Teknik membaca cepat

Untuk bisa membaca cepat memang perlu teknik tertentu. Secara umum ada dua
teknik membaca yaitu:

1. Teknik Scanning
Teknik membaca scanning adalah membaca suatu informasi dimana bacaan
tersebut dibaca secara loncat-loncat dengan melibatkan asosiasi dan
imajinasi, sehingga dalam memahami bacaan tersebut kita dapat
menghubungkan kalimat yang satu dengan kata-kata sendiri. Jadi dalam
teknik ini tidak seluruh kata/kalimat dibaca. Biasanya kata-kata kunci yang
menjadi perhatian pembaca. Sebagai gambaran nyata, teknik ini bias
diilustrasikan seperti kita sedang membaca Koran, mencari judul-judul atau
topic berita yang dianggap menarik.

2. Teknik Skimming

Teknik membaca Skimming adalah membaca secara garis besar (sekilas)


untuk mendapatkan gambaran umum isi buku. Setelah itu kita melacak
informasi yang ingin kita ketahui secara mendalam. Untuk memperlancar
proses skimming maka lakukanlah terlebih dahulu membaca daftar isi, kata
pengantar, pendahuluan, judul atau sub judul, serta kesimpulan. Dari
bagian-bagian buku ini minimal kita bisa menafsirkan apa inti dari isi buku
yang akan kita baca tersebut.

Teknik ini biasanya dilakukan ketika kita mencari sesuatu yang khusus
dalam teks. Sebagai gambaran teknik ini bisa diilustrasikan seperti kita
mencari arti kata dalam kamus, atau mencari nomor telpon dalam buku
telpon.
Langkah-langkah membaca cepat

Sebelum melatih membaca cepat, kita perlu paham beberapa langkah membaca
cepat, yaitu:

1. Langkah pertama adalah persiapan


Tahap persiapan ini dimulai dengan membaca judul. Judul ini kita coba
menafsirkannya sesuai dengan asosiasi dan imajinasi serta pengalaman
yang telah kita alami. Kita bisa menafsirkan isi bacaan dari judul yang
dibaca. Hubungkan pengalaman/wawasan yang kita miliki sengan judul
bahan bacaan yang akan dibaca.

Kemudian perhatikan gambar dan keterangan gambar dari materi yang


akan dibaca. Biasanya gambar atau ilustrasi dalam buku mengilustrasikan
isi bacaan. Oleh karena itu symbol visual ini dapat membandtu kita
memahami isi bacaan.

Selanjutnya kita perlu memperhatikan huruf cetak tebal/huruf miring.


Huruf yang dicetak berbeda ini melambangkan kata/kalimat penting dalam
isi bacaan. Langkah selanjutnya adalah membaca alinea awal dan akhir.
Alinea awal mengantarkan pembaca pada isi bacaan, sedangkan aliena
akhir biasanya berupa pokok pikiran dari isi bacaan. Melalui aliena awal dan
akhir ini dapat membantu kita menafsirkan keseluruhan isi bacaan.
Kemudian kita perlu baca juga rangkuman bacaan.

2. Langkah kedua adalah pelaksanaan

Jika kita telah melaksanakan tahap persiapan tadi, kita sudah bisa
membayangkan gambaran umum isi bacaan dalam buku yang akan kita
baca. Selanjutnya kita dapat memulai membaca cepat dengan
menggunakan dua teknik tadi yaitu scaning dan skimming. Di sini kita bisa
mencari kata-kata kunci yang ada dalam kalimat, selanjutnya dihubungkan
melalui asosiasi dan imajinasi kita sehinga bisa dengan cepat mengambil
inti sari isi bacaan tampa harus membaca seluruh isi buku.

Latihan membaca cepat

Untuk menguasai keterampilan membaca cepat, kita perlu latihan. Latihan ini
meliputi latihan otot mata, pheriperial mata, dan latihan pernapasan.

a. Melatih Otot Mata

Melatih otot mata dapat dilakukan dengan cara gerakan bola mata dalam
keadaan terpejam ke atas ke bawah, lalu samping kiri dan kanan. Latihan
ini harus dilakukan secara continue minimal selama 14 hari, masing-masing
selama lima menit tanpa harus putus. Apabila satu hari saja tidak latihan,
maka otot mata akan kembali ke keadaan sebelum latihan. Animasi Melatih
Otot Mata

b. Melatih Pheriperal Mata

Melatih pheriperal mata dapat dilakukan dengan cara pandangan mata


mengikuti gerakan telunjuk di depan mata. Tujuannya agar mata kita dapat
menjangkau seluruh bacaan tanpa menggeleng-gelengkan kepala, karena
menggelengkan kepala itu menghambat membaca cepat.

c. Melatih Pernapasan
Melatih prnapasan dapat dilakukan dengan cara tarik napas panjang
keluarkan secara perlahan. Kemudian latihan konsentrasi yang
berhubungan dengan sikap duduk, tegak, libatkan asosiasi dan imajinasi. Di
sini usahakan seolah-olah sedang berkomunikasi dengan sang penulis.

Penutup

Tentunya Anda sudah paham dengan penjelasan tadi. Hakekat membaca cepat
adalah memahami isi bacaan secara cepat. Ternyata memahami sebuah buku,
tidak harus membaca seluruh isi buku. Melalui teknik membaca cepat yang
dijelaskan di atas kita bisa memahami sebuah buku dengan relatif cepat tanpa
harus membaca seluruh isi buku. Untuk bisa membaca cepat ini kadang-kadang
dihadapkan kepada beberapa hambatan. Kunci utama mengatasi hambatan-
hambatan ini adalah ada keinginan untuk merubah kebiasaan membaca yang
merugikan tadi.

Selanjutnya kita perlu memahami model membaca cepat, seperti model line by
line, model spiral, dan model melingkar. Yang lebih penting lagi kita perlu paham
teknik membaca cepat, baik skimming maupun scanning, serta langkah-langkah
dalam membaca cepat.

Pemahaman tentang teori membaca cepat ini belumlah cukup karena membaca
cepat merupakan aspek keterampilan. Oleh karena itu kita harus berlatih
menerapkan model dan teknik membaca cepat tersebut. Melatih membaca perlu
dilakukan secara rutin dan kontinue. Dengan cara ini Anda akan terbiasa
membaca cepat. Selanjutnya Anda akan senang membaca walaupun dihadapkan
kepada tumpukan buku banyak dan tebal. Selamat berlatih!

Note : maaf jika terdapat blok2 putih, itu dikarenakan karena flash tdk suport utk
format Pdf. Maka jika ingin melihat sumber asli dr artikel ini dpt mengunjungi url
berikut :
http://e-dukasi.net/pengpop/pp_full.php?ppid=255&fname=all.htm

You might also like