You are on page 1of 10

PROSES PEMBUATAN ASAM SULFAT

Ada 3 proses yang dikenal :


1. Proses Kontak===> relatif : efisien, biaya rendah, lebih murni
2. Proses Kamar Timbal
3. Proses WSA
Sumber Bahan Baku : Belerang
Belerang dapat diperoleh dari :
1. Penambangan belerang di kawah gunung berapi (bijih dan lumpur)
2. Hasil samping penambangan minyak bumi (gas)
Spesifikasi produk :
1. Bentuk larutan H2SO4 dengan air : 98%
2. Bentuk larutan SO3 dalam H2SO4 disebut Oleum/fuming acid : 66
o
Be

Kegunaan :
1. Pupuk
2. Pigment
3. Bahan kosmetik
4. Pemurnian minyak bumi
5. Detergen
6. Rayon dll.
Diagram blok proses Kontak :







1. Proses Kontak
Pembuatan asam Sulfat Menurut Proses Kontak Industri lainnya yang berdasarkan reaksi kesetimbangan yaitu pembuatan asam sulfat yang dikenal
dengan proses kontak. Secara garis besar tahapan proses kontak yang terjadi diuraikan sebagai berikut :
1. Pencairan belerang padat di melt tank
2. Pemurnian belerang cair dengan cara filtrasi
3. Pengeringan udara proses
4. Pembakaran belerang cair dengan udara kering untuk menghasilkan sulfur dioksida (SO2)
5. Reaksi oksidasi lanjutan SO2 menjadi SO3 dalam empat lapis bed konverter dengan menggunakan katalis V2O5
6. Pendinginan gas
7. Penyerapan SO3 dengan asam sulfat 93%-98,5%
(Fairlie, 1951) :

Reaksi yang terjadi dapat diringkas sebagai berikut:
Pertama, belerang dibakar menjadi belerang dioksida.
S(s) + O2(g) ----> SO2(g)

Belerang dioksida kemudian dioksidasi lbh lanjut jd belerang trioksida.
Pengolahan
bahan baku
Pembakaran
sulfur
Oksidasi gas
SO2
Absorbsi
SO3
Pemisahan
produk
H2SO4
air
udara
2SO2(g) + O2(g) <====> 2SO3(g)....... H= -98 kJ

Reaksi ini berlangsung pd suhu sekitar 500
o
C, tekanan 1 atm dgn katalisator V2O5. Kemudian gas SO3 diabsorbsi oleh asam sulfat pekat (why?)
hingga menjadi asam sulfat pekat berasap (disebut oleum, H2SO4.SO3 atau H2S2O7).
SO3(g) + H2SO4(l) -------> H2S2O7(l)

Selanjutnya oleum ditambahkan air akan menjadi asam sulfat

H2S2O7(l) + H2O(l) ------> 2H2SO4(l)

Dari proses kontak ini lalu akan terbentuk asam sulfat pekat dengan kadar 98%
Tahap penting dalam proses ini adalah reaksi (2). Reaksi ini merupakan reaksi kesetimbangan dan eksoterm. Pada proses kontak digunakan suhu
sekitar 500
o
C dengan katalisator V2O5. sebenarnya tekanan besar akan menguntungkan produksi SO3, tetapi penambahan tekanan ternyata tidak
diimbangi penambahan hasil yang memadai. Oleh karena itu, pada proses kontak tidak digunakan tekanan besar melainkan tekanan normal, 1 atm.

2. Proses Chamber
Sulfur dioksida dihasilkan dengan membakar unsur belerang atau pemanggangan bijih piritik dalam udara:
S8 + 8 O2 8 SO2
3 FeS2 + 8 O2 Fe3O4 + 6 SO2
Nitrogen oksida dihasilkan oleh dekomposisi niter yang mengandung asam sulfat atau hidrolisis asam nitrosylsulfuric:
2 NaNO3 + H2SO4 Na2SO4 + H2O + NO + NO2 + O2
2 NOHSO4 + H2O 2 H2SO4 + NO + NO2
Dalam ruang reaksi, sulfur dioksida dan nitrogen dioksida larut dalam reaksi liquor. Nitrogen dioksida hidrat untuk menghasilkan asam nitrit yang
kemudian mengoksidasi belerang dioksida menjadi asam sulfat dan oksida nitrat. Reaksi ini tidak dikategorikan baik tetapi diketahui bahwa asam
nitrosylsulfuric merupakan produk intermediate. Reaksi keseluruhan utama adalah:
2 NO2 + H2O HNO2 + HNO3
SO2 (aq) + HNO3 NOHSO4
NOHSO4 + HNO2 H2SO4 + NO2 + NO
SO2 (aq) + 2 HNO2 H2SO4 + 2 NO
Nitrat oksida keluar dari reaksi liquor dan kemudian reoxidized oleh oksigen molekuler menjadi nitrogen dioksida. Ini menentukan langkah dalam
proses [3]:
2 NO + O2 2 NO2
Nitrogen oksida diserap dan regenerasi dalam proses, dan dengan demikian berfungsi sebagai katalis untuk reaksi keseluruhan:
2 SO2 + 2 H2O + O2 2 H2SO4

3. Proses Wet Sulfuric Acid (WSA)

Proses WSA merupakan salah satu kunci proses desulfurisasi gas di pasaran saat ini. Sejak Perusahaan Danish catalyst mematenkan teknologi ini
pada akhir 1980. Proses ini telah dikenal sebagai proses yang efisien dalam recovery sulfur dari bermacam macam pemrosesan gas dan
menghasilkan kualitas asam sulfat yang komersil. Proses ini juga dapat menghasilkan banyak steam tekanan tinggi. WSA proses diterapkan pada
banyak industry dimana penghilangan sulfur dibutuhkan.
Proses katalis basah biasanya lebih tepat digunakan untuk memproses satu atau lebih aliran yang mengandung sulfur seperti :
Gas H2S dari unit pengolahan gas amin (amine gas treating unit)
Off-gas from Sour Water Stripper (SWS gas)
Off-gas from Rectisol
Spent acid from e.g. Alkylation
Claus process tail gas
Heavy residue or petcoke-fired utility boiler off-gas
Boiler flue gases from various processes SNOX flue gas desulfurisation
Metallurgical process gas
Production of sulfuric acid
Reaksi Utama pembentukan Asam Sulfat dengan Wet Sulfuric Acid adalah :
Pembakaran: H2S + 1.5 O2 = H2O + SO2 + 518 kJ/mole
Oksidasi: SO2 + O2 = SO3 + 99 kJ/mole (in the presence of a vanadium (V) oxide catalyst)
Hidras : SO3 + H2O = H2SO4 (g) + 101 kJ/mole
Kondensasi: H2SO4 (g) = H2SO4 (l) + 90 kJ/mole
Energi yang diproduksi dari reaksi diatas digunakan untuk produksi steam. Energi nya mendekati 2-3 ton steam tekanan tinggi/ton asam yang di
produksi.

Perbandingan Proses Pembuatan Asam Sulfat










Perancangan Konventer
Fungsi : memberi kontak antara gas SO2 dan katalis, sedapat mungkin mencapai kondisi kesetimbangan yang optimum untuk menghasilkan
SO
3
.
Dasar perancangan : Oksidasi SO2 menjadi SO3 adalah reaksi eksotermis==>konversi akan mengecil dengan naiknya temperatur===>perlu
pendinginan untuk menjaga temperatur pada waktu yang cukup lama===>membagi konverter menjadi empat (4) bagian
(stage)===>ketinggian bed, semakin tinggi semakin ke bawah ?










74%
770
o
F 0 %
820
o
F 74%
1115
o
F
906
o
F 92,4%
810
o
F 92,4%
96,7%
800
o
F 96,7%
806
o
F 98%
830
o
F

You might also like