You are on page 1of 19

BAB I

PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Parotitis merupakan penyakit infeksi pada anak-anak yang pada 30-40
% kasusnya merupakan infeksi asimptomatik. Infeksi ini disebabkan oleh
virus. Infeksi terjadi pada anak-anak kurang dari 1 tahun sebelum
penyebaran imunisasi. Penyebaran virus terjadi dengan kontak langsung!
per"ikan ludah! bahan mentah mungkin dengan urin. #ekarang penyakit ini
sering terjadi pada orang de$asa muda sehingga menimbulkan epidemi
se"ara umum. Pada umumnya parotitis epidemika dianggap kurang menular
jika dibanding dengan morbili atau vari"ela! karena banyak infeksi parotitis
epidemika "enderung tidak jelas se"ara klinis.(1)
%alam perjalanannya parotitis epidemika dapat menimbulkan
komplikasi $alaupun jarang terjadi. &omplikasi yang terjadi dapat berupa'
(eningoen"epalitis! artritis! pan"reatitis! miokarditis! ooporitis! or"hitis!
mastitis! dan ketulian.)1!*!3!4!!+,
Insidensi parototis epidemika dengan ketulian adalah 1 ' 1.000.)1,
(eningitis yang terjadi berupa (eningitis aseptik. Insidensi dari parotitis
(eningoen"ephalitis sekitar *0-100.000 kasus. #ekitar 10% dari kasus ini
penderitanya berumur kurang dari *0 tahun. .ngka rata-tata kematian
akibat parotitis (eningoen"ephalitis adalah *%.)*, &elainan pada mata
akibat komplikasi parotitis dapat berupa neutitis opti"us! da"ryoadenitis!
uveokeratitis! s"leritis dan trombosis vena "entral retina)1! *, /angguan
pendengaran akibat paroitis epidemika biasanya unilateral! namun dapat
pula bilateral. /angguan ini seringkali bersifat permanen.)*!4,.

I.2. Tujuan
0ntuk mengetahui lebih lanjut mengenai parotitis epidemika! mulai
dari etiologi! epidemiologi! patogenesis! manifestasi klinis! diagnosa
banding! komplikasi! penatalaksanaan dan prognosisnya.
BAB II
1
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Definisi
Parotitis epidemika ialah penyakit virus akut yang biasanya menyerang
kelenjar ludah terutama kelenjar parotis )sekitar +0% kasus,. /ejala khas
yaitu pembesaran kelenjar ludah terutama kelenjar parotitis. Pada saluran
kelenjar ludah terjadi kelainan berupa pembengkakan sel epitel! pelebaran
dan penyumbatan saluran. (enyerang pada anak diba$ah usia 1 tahun
)sekitar 1% kasus,.)*!3!4!!+,
II.2 Etilgi
.gen penyebab parotitis epidemika adalah anggota dari group
paramy2ovirus! yang juga termasuk didalamnya virus parainfluen3a!
measles! dan virus ne$"astle disease.)*, 0kuran dari partikel
paramy2ovirus sebesar 40 5 300 m. 6irus ini mempunyai dua komponen
yang sanggup memfiksasi! yaitu ' antigen # atau yang dapat larut )soluble,
yang berasal dari nukleokapsid dan antigen 6 yang berasal dari
hemaglutinin permukaan )*,
6irus ini aktif dalam lingkungan yang kering tapi virus ini hanya dapat
bertahan selama 4 hari pada suhu ruangan. Paramy2ovirus dapat han"ur
pada suhu 74 89! oleh formalin! eter! serta pemaparan "ahaya ultraviolet
selama 30 detik.)3,
II.! E"i#e$ilgi
*
Parotitis merupakan penyakit endemik pada populasi penduduk urban.
6irus menyebar melalui kontak langsung! air ludah! muntah yang ber"ampur
dengan saliva! dan urin. :pidemi tampaknya terkait dengan tidak adanya
imunisasi! bukan pada menyusutnya imunitas.)*, Parotitis merupakan
penyakit endemik pada komunitas besar! dan menjadi endemik setiap kurang
lebih ; tahun. <elatif jarang terjadi epidemi! terbatas pada kelompok yang
berhubungan erat ! yang hidup dalam rumah! perkemahan! barak-barak
tentara! atau sekolah. .da penurunan insiden sejak pengenalan vaksin
parotitis epidemika pada tahun 14+1.)3,
%alam setahun! parotitis banyak terjadi pada musim dingin. /olongan
umur yang terkena 5 1 tahun. =uga ditemukan pada usia diba$ah 30
tahun. Parotitis kadang juga terjadi pada usia diba$ah 4 tahun dan diatas 40
tahun. >amun meskipun demikian! pada daerah yang terisolasi atau daerah
yang tidak ada sejarah pernah endemik parotitis ditemukan kejadian parotitis
pada usia diba$ah 1 tahun sebesar 1;% dan umur 3 5 4 tahun sebesar ;0% -
10%. /ender juga berpengaruh terhadap angka kejadian parotitis. ?aki-laki
lebih sering terkena parotitis dibandingkan perempuan.)3,
II.% Patgenesis
(asa inkubasi 1 sampai *1 hari kemudian virus berreplikasi di dalam
traktus respiratorius atas dan nodus limfatikus servikalis! dari sini virus
menyebar melalui aliran darah ke organ-organ lain! termasuk selaput otak!
3
gonad! pankreas! payudara! thyroidea! jantung! hati! ginjal! dan saraf otak.
)1!*!3!4!;,
#etelah masuk melalui saluran respirasi! virus mulai melakukan
multiplikasi atau memperbanyak diri dalam sel epithel saluran nafas. 6irus
kemudian menuju ke banyak jaringan serta menuju kekelenjar ludah dan
parotis.)*!3!;,
@ila testis terkena maka terdapat perdarahan ke"il dan nekrosis sel
epitel tubuli seminiferus. Pada pankreas kadang-kadang terdapat degenerasi
dan nekrosis jaringan.)+,
.denitis kelenjar liur merupakan manifestasi dari viremia a$al.
6iruria biasanya terjadi! dan disertai oleh gangguan ginjal.);,
II.& 'anifestasi klinik
(asa inkubasi berkisar antara 14 - *4 hari! dengan pun"ak pada 1; -
11 hari dan rata-rata selama 11 hari. @atasan paling lama untuk masa
inkubasi yaitu 1 sampi 30 hari. Pada anak! manifestasi prodormal jarang
tetapi mungkin bersama dengan demam! nyeri otot )terutama pada leher,!
nyeri kepala! anore2ia! dan malaise. )1!*!3!4!!+!1,
#uhu tubuh biasanya naik sampai 31! 5 34! 9! kemudian timbul
pembengkakan kelenjar parotitis yang mula-mula unilateral tetapi kemudian
bilateral.)2!4,. Pembengkakan tersebut terasa nyeri baik spontan maupun
pada perabaan! terlebih-lebih jika penderita makan atau minum sesuatu yang
4
asam! ini merupakan gejala khas untuk penyakit parotitis epidemika. 9iri
khas lain adalah kelenjar parotitis membengkak sampai kebelakang )+!;!1,.
Pembengkakan dapat terjadi dengan "epat biasanya pun"aknya pada 1-
3 hari dan pembengkakan menghilang dalam satu minggu setelah
pembengkakan maksimal. Pembengkakan jaringan mendorong lobus telinga
keatas dan keluar dari sudut mandibula tidak lagi dapat dilihat. &ulit diatas
kelenjar yang membengakak tidak hangat atau eritem! berla$anan dengan
tanda yang ditemukan pada parotitis bakteri. Pembengkakan perlahan-lahan
menghilang dalam 1-10 hari. #atu kelenjar parotis biasanya membengkak
sehari atau dua hari sebelum yang lain! tetapi la3imnya pembengkakan
terbatas pada satu kelenjar )1!*!3!4!!+!;!1,
II.( Diagnsis
1. Ana$nesis
Pada anamnesis didapatkan keluhan yaitu demam! nafsu makan turun!
sakit kepala! muntah! sakit $aktu menelan dan nyeri otot. &adang
dengan keluhan pembengkakan pada bagian pipi yang terasa nyeri baik
spontan maupun dengan perabaan ! terlebih bila penderita makan atau
minum sesuatu yang asam.)1!*!3!4!!+!;!1,
2. Klinik
1. Panas ringan sampai tinggi )31! 5 34!,9
*. &eluhan nyeri didaerah parotis satu atau dikedua belah fihak disertai
pembesaran

3. &eluhan nyeri otot terutama leher! sakit kepala! muntah! anoreksia


dan rasa malas.
4. &ontak dengan penderita kurang lebih *-3 minggu sebelumnya )masa
inkubasi 14-*4 hari,.
. Pada pemeriksaan fisik keadaan umum anak bervariasi dari tampak
aktif sampai sakit berat.
+. Pembengkakan parotis )daerah 3ygomaA belakang mandibula di depan
mastoid, )!+,
2. La)ratriu$
a. %arah rutin
Bidak spesifik! gambarannya seperti infeksi virus lain! biasanya
leukopenia ringan dengan limfositosis relatif! namun komplikasi
sering menimbulkan leukositosis polimorfonuklear tingkat sedang
)2!+!;!1,
b. .milase serum
@iasanya ada kenaikan amilase serum! kenaikan "enderung dengan
pembengkakan parotis dan kemudian kembali normal dalam kurang
lebih * minggu.)2,+!1,
". Pemeriksaan serologis
.da tiga pemeriksaan serologis yang dapat dilakukan untuk
menunjukan adanya infeksi virus! yaitu'
Hemaglutination inhibition (HI) test
+
0ji ini menerlukan dua spesimen serum! satu serum dengan onset
"epat dan serum yang satunya di ambil pada hari ketiga. =ika
perbedaan titer spesimen 4 kali selama infeksi akut! maka
kemungkinannya parotitis.)3,
Neutralization (NT) test
%engan "ara men"ampur serum penderita dengan medium untuk
biakan fibroblas embrio anak ayam dan kemudian diuji apakah
terjadi hemadsorpsi. Pengen"eran serum yang men"egah
terjadinya hemadsorpsi dinyatakan oleh titer antibodi parotitis
epidemika. 0ji netralisasi asam serum adalah metode yang paling
dapat diper"aya untuk menemukan imunitas tetapi tidak praktis dan
tidak mahal.)*!+!1,
9omplement 5 Ci2ation )9C, test
Bes fiksasi komplement dapat digunakan untuk menentukan
jumlah respon antibodi terhadap komponen antigen # dan 6 bagi
diagnosa infeksi parotitis epidemika akut. .ntibodi terhadap
antigen 6 men"apai titer pun"ak dalam 1 bulan dan menetap
selama + bulan berikutnya dan kemudian menurun se"ara lambat *
tahun sampai suatu jumlah yang rendah dan tetap ada.
Peningkatan 4 kali lipat dalam titer dengan analisis standar apapun
menunjukan infeksi yang baru terjadi. .ntibodi terhadap antigen #
timbul "epat! sering men"apai maksimum dalam satu minggu
setelah timbul gejala! hilang dalam + sampai 1* minggu.)1,
;
d. Pemeriksaan 6irologi
Isolasi virus jarang sekali digunakan untuk diagnosis. Isolasi virus
dilakukan dengan biakan virus yang terdapat dalam saliva! urin!
likuor serebrospinal atau darah.)+,
@iakan dinyatakan positif jika terdapat hemardsorpsi dalam biakan
yang diberi "airan fosfat->a9l dan tidak ada pada biakan yang diberi
serum hiperimun.)+,
II.* K$"likasi
1. 'eningense"alitis
%apat terjadi sebelum dan sesudah atau tanpa pembengkakan kelenjar
parotis. Penderita mula-mula menunjukan gejala nyeri kepala ringan!
yang kemudian disusul oleh muntah-muntah! gelisah dan suhu tubuh
yang tinggi )hiperpireksia,.)+,
&omplikasi ini merupakan komplikasi yang sering pada anak-anak
Insiden yang sebenarnya sukar diperkirakan karena infeksi subklinis
sistem syaraf sentral.
(anifestasi klinis terjadi pada lebih dari 10% penderita patogenesis
meningoensefalitis parotitis diuraikan sebagai berikut'
a. Infeksi primer neuron ' parotitis sering mun"ul bersamaan atau
menyertai en"ephalitis
b. :nsefalitis pas"a infeksi dengan demielinasi. :nsefalitis menyertai
parotitis pada sekitar 10 hari.
1
(eningoen"epalitis parotitis se"ara klinis tidak dapat dibedakan dengan
meningitis sebab lain! ada kekakuan leher sedang! tetapi pemeriksaan
lain biasanya normal. Pemeriksaan pungsi lumbal menunjukan tekanan
yang meninggi! pemeriksaan >onne dan Pandy positif! jumlah sel
terutama limfosit meningkat! kadar protein meninggi! glukosa dan
9airan "erebrospinal baisanya berisi sel kurang dari 00 sel-mm
$alaupun kadang-kadang jumlah sel dapat melebihi *.000. #elnya
hampir selalu limfosit! berbeda dengan meningitis aseptik enterovirus
dimana leukosit polimorfonuklear sering mendominasi pada a$al
penyakit.)*!+,
2. Ketulian
Bulisaraf dapat terjadi unilateral! jarang bilateral $alaupun insidensinya
rendah )1'1.000,! parotitis adalah penyebab utama tuli saraf unilateral!
kehilangan pendengaran mungkin sementara atau permanen. )*!4,
!. +rkitis
&omplikasi dari parotitis dapat berupa orkitis yang dapat terjadi pada
masa setelah puber dengan gejala demam tinggi mendadak! menggigil
mual! nyeri perut bagian ba$ah! gejala sistemik! dan sakit pada testis.
Bestis paling sering terinfeksi dengan atau tanpa epidedimitis. @ila testis
terkena infeksi maka terdapat perdarahan ke"il. Drkitis biasanya
menyertai parotitis dalam 1 hari setelah parotitis. &eadaan ini dapat
berlangsung dalam 3 5 14 hari.)1, Bestis yang terkena menjadi nyeri dan
bengkak dan kulit sekitarnya bengkak dan merah. <ata-rata lamanya 4
4
hari. #ekitar 30-40% testis yang terkena menjadi atrofi. /angguan
fertilitas diperkirakan sekitar 13%. Betapi infertilitas absolut jarang
terjadi.)*!4!+,.
%. +fritis
Bimbulnya nyeri dibagian pelvis ditemukan pada sekitar ;% pada
penderita $anita pas"a pubertas. )1!*!4,
&. Pankreatitis
>yeri perut sering ringan sampai sedang mun"ul tiba-tiba pada parotitis.
@iasanya gejala nyeri epigastrik disertai dengan pusing! mual! muntah!
demam tinggi! menggigil! lesu! merupakan tanda adanya pankreatitis
akibat mumps. (anifestasi klinisnya sering menyerupai gejala-gejala
gastroenteritis sehingga kadang diagnosis dikelirukan dengan
gastroenteritis.)1!*!4,
Pankreatitis ringan dan asimptomatik mungkin terdapat lebih sering
)sampai 40% kasus,! terjadi pada akhir minggu pertama.),
(. Nefritis
&adang-kadang kelainan fungsi ginjal terjadi pada setiap penderita dan
viruria terdeteksi pada ;%. Crekuensi keterlibatan ginjal pada anak-
anak belum diketahui. >efritis yang mematikan! terjadi 10-14 hari
sesudah parotitis.)*,
>efritis ringan dapat terjadi namun jarang. %apat sembuh sempurna
tanpa meninggalkan kelainan pada ginjal.)4,
*. Tiri#itis
10
Ealaupun tidak biasa! pembengkakan tiroid yang nyeri dan difus dapat
terjadi pada umur sekitar 1 minggu sesudah mulai parotitis dengan
perkembangan selanjutnya antibodi antitiroid pada penderita.)*,
,. 'ikar#itis
(anifestasi jantung yang serius sangat jarang terjadi! tetapi infeksi
ringan miokardium mungkin lebih sering dari pada yang diketahui.)*,
(iokarditis ringan dapat terjadi dan mun"ul 5 10 hari pada parotitis..
/ambaran elektrokardiografi dari miokarditis seperti depresi segmen #-
B! flattening atau inversi gelombang B. %apat disetai dengan takikardi!
pembesaran jantung dan bising sistolik.)3!;,
-. Artritis
=arang ditemukan pada anak-anak. .tralgia yang disertai dengan
pembengkakan dan kemerahan sendi biasanya penyembuhannya
sempurna.)*,
(anifestasi lain yang jarang tapi menarik pada parotitis adalah
poliarteritis yang sering kali berpindah-pindah. /ejala sendi mulai 1
sampai * minggu setelah berkurangnya parotitis. @iasanya yang terkena
adalah sendi besar khususnya paha atau lutut. Penyakit ini berakhir 1
sampai 1* minggu dan sembuh sempurna.);,
1.. Kelainan "a#a $ata
&omplikasi ini meliputi dakrioadenitis! pembengkakan yang nyeri!
biasanya bilateral! dari kelenjar lakrimalisA neuritis optik )papillitis,
dengan gejala-gejala bervariasi dari kehilangan pengelihatan sampai
11
kekaburan ringan dengan penyembuhan dalam 10 5 *0 hariA
uveokeratitis! biasanya unilateral dengan fotofobia! keluar air mata!
kehilangan penglihatan "epat dan penyembuhan dalam *0 hariA skleritis!
tenonitis! dengan akibat eksoftalmus A trombosis vena sentral.)*,
11. E$)ri"ati "artitis
Bidak terdapat bukti yang kuat bah$a infeksi ibu men"iderai janin!
kemungkinan hubungan endokardial fibroelastosis belum ditegakkan.
Parotitis pada a$al kehamilan kemungkinan dapat terjadi abortus.)*!;,
II., Diagnsis Ban#ing
1. Parotitis yang disebabkan oleh infeksi FI6! influen3a! parainfluen3a 1
dan 3 dan sitomegalovirus.)*,
*. Pembesaran kelenjar parotis asimptomatik
%isebabkan oleh kelainan metabolik dan nutrisi seperti diabetes mellitus!
k$asiorkor! malnutrisi! obesitas dan sirosis.)3,
3. Pembesaran kelenjar parotis simptomatik
Pembesaran kelenjar parotis akibat operasi.)3,
4. Parotitis supuratif
%isebabkan oleh bakteri dan ditemukan pus yang keluar dari duktus
kelenjar. Penyebabnya dari otitis media atau mastoiditis.)*!3,
. Parotitis berulang
#uatu keadaan yang sebabnya belum diketahui! tapi mungkin bersifat
alergi yang sering berulang dan mempunyai sialogram khas.)*,
1*
+. &alkulus salivarus
(enyumbat saluran parotis atau lebih sering saluran sub mandibularis!
menyebabkan pembengkakan intermitten.)1!*,
;. ?imfo sarkoma atau tumor parotis.)*,
1. .denitis servikal
disebabkan oleh streptokokus! difteria bullne"k! mononukleosis
infeksiosa! "at-s"ra"h disease! angina lud$ig dan selulitis kanalis
auditorius eksterna. )*!;,
4. <eaksi obat
Dbat sulfonamid atau yodium organik bisa menimbulkan pembengkakan
parotid dan kelenjar salivaria lain disertai nyeri tekan.), Parotitis
iodium! biasanya terjadi setelah prosedur seperti urografi intravena.
Dbat antihipertensi seperti guanetidin dapat menyebabkan
pembengkakan parotis.);,
10. #indroma #jorgen
(erupakan inflamasi kronik parotis dan kelenjar liur lainnya yang
seringkali disertai dengan atrofi kelenjar lakrimalis dan paling sering
terjadi pada $anita pas"amenopause.);,
II.- Tatalaksana
Parotitis merupakan penyakit yang bersifat self-limited )sembuh-hilang
sendiri, yang berlangsung kurang lebih dalam satu minggu.)1, Bidak ada
13
terapi spesifik bagi infeksi virus G(umpsH oleh karena itu pengobatan
parotitis seluruhnya simptomatis dan suportif.)*!,
1. Penderita ra$at jalan.),
Penderita baru dapat dira$at jalan bila ' tidak ada komplikasi! keadaan
umum "ukup baik.
a. Istirahat yang "ukup
b. Pemberian diet lunak dan "airan yang "ukup
". (edikamentosa
.nalgetik-antipiretik bila perlu
- metampiron ' anak I + bulan *0 5 00 mg-hari maksimum * g-hari
- parasetamol ' ;! 5 10 mg-kg@@-hari dibagi dalam 3 dosis
*. Penderita ra$at inap.),
Penderita dengan demam tinggi! keadaan umum lemah! nyeri kepala
hebat! gejala saraf perlu ra$at inap diruang isolasi
a. %iit lunak! "air dan B&BP
b. .nalgetik-antipiretik
". Penanganan komplikasi tergantung jenis komplikasinya.),
3. Batalaksana untuk komplikasi yang terjadi
a. :n"ephalitis
- simptomatik untuk en"ephalitisnya. ?umbal pungsi berguna untuk
mengurangi sakit kepala.)1,
b. Drkhitis
- istrahat yang "ukup
14
- pemberian analgetik
- sistemik kortikosteroid )hidrokortison! 10mg -kg-*4 jam! peroral!
selama *-4 hari.)1!4!+!1,
". Pankreatitis dan ooporitis
- #imptomatik saja.)1,
II.1. Pen/ega0an
Pen"egahan terhadap parotitis epidemika dapat dilakukan se"ara
imunisasi pasif dan imunisasi aktif.
1. Pasif
/amma globulin parotitis tidak efektif dalam men"egah parotitis
atau mengurangi komplikasi.)2!3,
*. .ktif
%ilakukan dengan memberikan vaksinasi dengan virus parotitis
epidemika yang hidup tapi telah dirubah sifatnya )(umpsva2-mer"k!
sharp and dohme, diberikan subkutan pada anak berumur 1 bulan.
6aksin ini tidak menyebabkan panas atau reaksi lain dan tidak
menyebabkan ekskresi virus dan tidak menular. (enyebabkan
imunitas yang lama dan dapat diberikan bersama vaksin "ampak dan
rubella.)4!+,
Pemberian vaksinasi dengan virus GmumpsH! sangat efektif dalam
menimbulkan peningkatan bermakna dalam antibodi GmumpsH pada
individu yang seronegatif sebelum vaksinasi dan telah memberikan proteksi
1
1 sampai 4 %. Proteksi yang baik sekurang-kurangnya selama 1* tahun
dan tidak mengganggu vaksin terhadap morbili! rubella! dan poliomielitis
atau vaksinasi variola yang diberikan serentak.)1,
&ontraindikasi' @ayi diba$ah usia 1 tahun karena efek antibodi
maternalA Individu dengan ri$ayat hipersensitivitas terhadap komponen
vaksinA demam akutA selama kehamilanA leukimia dan keganasanA limfomaA
sedang diberi obat-obat imunosupresif! alkilasi dan anti metabolitA sedang
mendapat radiasi.)1,
@elum diketahui apakah vaksin akan men"egah infeksi bila diberikan
setelah pemaparan! tetapi tidak ada kontraindikasi bagi penggunaan vaksin
G(umpsH dalam situasi ini.)1,
II.11 Prgnsis
Parotitis merupakan penyakit self-limited! dapat sembuh sendiri. Prognosis
parotitis adalah baik! dapat sembuh spontan dan komplit serta jarang
berlanjut menjadi kronis.)1!3!4!+, #terilitas karena orkhitis jarang terjadi.)4,
1+
BAB III
KESI'PULAN
Parotitis epidemika merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan
paramy2ovirus dengan tanda khas pembengkakan kelenjar parotis yang disertai
nyeri yang kadang mengenai kelenjar gonad! pankreas dan organ lain! Penyakit
ini dapat di"egah se"ara pasif dengan pemberian gamaglobulin atau se"ara aktif
dengan vaksinasi.
/ejala klinis dimulai dengan masa tunas 14 sampai *4 hari! dengan
stadium prodromal 1 sampai * hari dengan gejala! demam! anoreksia! sakit kepala!
muntah dan nyeri otot. &emudian timbul pembengkakan kelenjar parotis yang
mula-mula unilateral tetapi kemudian dapat bilateral. Pembengkakan terasa nyeri
baik spontan maupun pada perabaan. Berlebih-lebih jika penderita makan atau
minum sesuatu yang asam! ini merupakan gejala yang khas untuk parotitis
epidemika.
%iagnosis ini ditegakkan bila jelas ada gejala infeksi parotitis
epidemika pada pemeriksaan fisik! pemeriksaan laboratorium tidak spesifik
sehingga tidak bisa dijadikan patokan bila gejala fisik tidak jelas maka diagnosis
didasarkan atas pemeriksaan serologis! amilase dan virologi.
Penatalaksanaan penyakit ini bersifat simptomatik dan suportif! karena
tidak ada terapi spesifik untuk infeksi virus GmumpsH. Prognosis baik! kematian
yang terjadi akibat parotitis epidemika sangat jarang terjadi! sterilitas dan ketulian
yang permanen juga sangat jarang terjadi.
1;
#umber ' http'--$$$.s"ribd."om-do"-1+;33*1-4431;1+-4;434;-
P.<DBIBI#
DA1TA2 PUSTAKA
1. %J@run! Culginiti! &empe! #ilver ' Current Pediatric, Diagnosis and
Treatment, :d.IK! 1411! 11;-111.
*. (aldonado Lvonne! Parotitis :pidemika )/ondong! (umps,! dalam Ilmu
Kesehatan Anak Nelson, 1444! :disi K6! :/9! =akarta! hal ' 10;4-10;+.
3. Cranklin F. Bop! #<.! Paul C. Eehrle! (umps! dalam Communicable and
inectious Disease, :disi IK! Bhe 9.6.(osby "ompany! 14;*! hal' 4*;-
434.
4. .dam .. <osenberg! %avid E. &aplan! /erald @. (erenstein! (umps
):pidemi" Parotitis,! dalam Handbook ! Pediatrics, :disi K6I!
9olorado! 1441! hal' 44*-444.
. &omite (edis <#0P %r. #ardjito dan C& 0/( Logyakarta! Parotitis
:pidemika! dalam "tandar Pela#anan $edis, :disi II! &omite (edis
<#0P %r.#ardjito Logyakarta! 1444! hal ' +*-+4.
+. #taf Pengajar Ilmu &esehatan .nak C& 0I! Parotitis :pidemika! dalam
Ilmu Kesehatan Anak, :disi 6I! infomedika! =akarta *000! hal' +*4-+3*.
;. #uprohaita! .rif (ansjoer! Eahyu Ika Eardhani! Ei$iek #etio$ulan!
Parotitis :pidemika! dalam Ka%ita "elekta Kedokteran, :disi III! =ilid II!
(edia .es"ulapius C& 0I! =akarta! *000! hal' 411-414.
11
1. 9./eorge <ay! Parotitis :pidemika! dalam &uku A'ar Ilmu Pen#akit
Dalam Farrison! :disi KIII!:/9! =akarta! 1444! hal ' 43-431.
14

You might also like