You are on page 1of 7

1.

PENGERTIAN TARI
Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk
keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut
musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan.
Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau bersenam. Menurut
jenisnya, tari digolongkan menjadi tari rakyat, tari klasik, dan tari kreasi baru.
definisi seni tari menurut para tokoh dan pakar yang mendalami seni tari, diantaranya sebagai
berikut:

1. Hawkins (1990: 2) menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh
imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang
simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta.
2. La Mery (1987: 12) mendefinisikan bahwa tari adalah ekspresi yang berbentuk simbolis
dalam wujud yang lebih tinggi harus diinternalisasikan.Untuk menjadi bentuk yang nyata
maka Suryo mengedepankan tentang tari dalam ekspresi subyektif yang diberi bentuk
obyektif.

3. M. Jazuli (Soeryobrongto:1987, 12-34) mengemukakan bahwa tari adalah gerak-gerak
anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik. Irama musik sebagai pengiring dapat
digunakan untuk mengungkapkan maksud dan tujuan yang ingin disampaikan pencipta tari
melalui penari.

4. Tari menurut Soedarsono adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak-gerak yang indah
dan ritmis
5. Tari menurut Susan K.Lenger adalah gerak-gerak yang dibentuk secara ekspresif yang
diciptakan manusia untuk dapat dinikmati
6. Tari menurut Curt Sach adalah gerak yang ritmis.
7. Tari menurut Kamala Devi Chattopadhyaya adalah suatu instinct atu desakan emosi
didalam diri kita yang mendorong kita untuk mencari ekspresi pada tari.
8. Hawkins menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi
dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan
sebagai ungkapan si pencipta (Haukins: 1990, 2).

9. La Mery bahwa ekspresi yang berbentuk simbolis dalam wujud yang lebih tinggi harus
diinternalisasikan.Untuk menjadi bentuk yang nyata maka Suryo mengedepankan tentang tari
dalam ekspresi subyektif yang diberi bentuk obyektif (Meri:1987, 12)

10. M. Jazuli dalam (Soeryobrongto:1987, 12-34), bahwa tari adalah gerak-gerak anggota
tubuh yang selaras dengan bunyi musik.


2.sumber gerak tari
Macam macam sumber gagasan tari.Seniman dalam menciptakan sebuah karya seni tari
langkah awal dengan menentukan gagasan tari. Seniman dalam menentukan gagasan tari
haruslah berdasarkan konsep tertentu yang di dalamnya terdapat aspek kehidupan manusia
dan unsure unsure estetis. Contoh contoh sumber gagasan antara lain cerita rakyat,
kehidupan sehari hari, dongeng dan legenda.
1. Cerita rakyat
Gagasan tari dapat bersumber dari cerita rakyat. Cerita rakyat biasanya bersifat turun
temurun dan diceritakan dari mulut ke mulut (oral) dan jarang diceritakan secara tertulis.
Cerita rakyat beraneka ragam di setiap daerah menjadi karya tari yang beragam. Gagasan tari
yang bersumber pada cerita rakyat merupakan jenis tari yang susunan gerak tarinya tidak
mengacu pada pola, norma keindahan, atau kaidah yang pasti. Contohnya tarian sacral yaitu
tari baris, gabor dari bali. Tarian profan seperti tari pencak silat, suntrep, tarawangsa, jatilan,
panah. Jaran kepang, kuda lumping, jaipongan, banyumasan, payung, lilin, saman, topeng
betawi, punan leto.
2. Kehidupan sehari hari
Kegiatan dan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari hari juga dapat dijadikan
sebagai sumber gagasan dalam penciptaan seni tari. Cita cita menjadi motivasi dan
dinamika gerak, sedangkan idealisme menjadi bobot yang kreatif. Pengalaman akan
membawa bentuk sendirinya, terwujud atas keseimbangan segala keunsurannya Yang terpadu
dalam kemantapan, pilihan dan rasa. Daur kehidupan yang dapat dijadikan sumber untuk
gagasan tari antara lain peristiwa kelahiran, potong gigi, potong rambut yang pertama, turun
tanah, kematian, berburu, menanam padi, panen, pembangunan tempat suci, persiapan perang
dan lain sebagainya. Contoh tari hudog dari kaltim, tari rejang, tari sang hyang dedari.
3. Dongeng
Tiap tiap daerah memiliki kekayaan dongeng dengan beragam nilai. Hal ini dapat dijadikan
sumber gagasan / tema tari. Contoh tarian yang bersumber gagasan dari dongeng antara lain
tari kecak dari bali, tari mahabarata dan Ramayana, tari kuncaran, tari topeng, tari samba, tari
kecak.

4. Legenda
Legenda yang mengakar pada kehidupan masyarakat juga merupakan sumber pembentuk
tema karya seni tari. Legenda berasal dari legend yang berarti cerita rakyat pada zaman
dahulu yang ada hubungan dengan peristiwa sejarah. Contoh tarian adalah reog ponorogo.





3.Unsur Penunjang Tari
Selain unsur utama diperlukan unsur penunjang. Unsur penunjang terdiri atas: make
up/tata rias, tata busana, tata iringan, tata lampu, panggung dan tema.
a) Make up/Tata Rias adalah membuat garis-garis wajah sesuai dengan ide/konsep garapan
(misalnya: Rias kelinci, tata riasnya dengan memakai bedak putih pada seluruh wajah
dengan garis-garis hitam pada mata, alis). Pengaturan make up/tata rias termasuk juga
tata rambut. Anda pasti sudah berpengalaman cobalah mengembangkan berbagai jenis
make up.
b) Tata busana. Yang dimaksud busana adalah semua kebutuhan sandang yang dikenakan
pada tubuh penari di pentas yang sesuai dengan peranan yang dibawakan. Seorang penata
busana juga harus memperhitungkan efek lampu serta komposisi warna yang disusun,
demikian juga kemungkinan keleluasaan gerak penari sesuai dengan watak dan perannya.
c) Iringan musik dan tata suara Keduanya saling berhubungan. Iringan tari harus disesuaikan
dengan konsep garapan. Pengertian tata suara pada suatu pergelaran biasanya tidak hanya
dihubungkan dengan suara-suara yang keluar dari pemain serta suara-suara yang keluar
dari alat-alat musik pengiringnya. Tetapi juga harus memperhitungkan efek suara yang di
hasilkan.
d) Tempat adalah arena pertunjukan tari yang dipakai untuk pergelaran dan disesuaikan
dengan ide garapan. Pengaturan tempat pertunjukan/panggung di sini adalah pengaturan
bentuk lantai tari yang akan dipakai untuk pementasan sampai pada dekorasinya.
Beberapa alternatif tempat pertunjukan adalah arena, lingkaran, pendopo, procenium.

e) Tata lampu
Tata lampu di dalam pergelaran tari, di samping untuk menerangi serta menyinari juga
dipakai untuk membentuk suasana yang diperlukan dalam adegan-adegan yang
ditampilkan. seorang penata lampu harus peka terhadap efek yang ditimbulkan akibat
pengaturan lampunya.
f) Tema tari bersumber pada kejadian sehari-hari, binatang, cerita kepahlawanan/epos, cerita
rakyat, dan legenda. Untuk menentukan tema perlu dilakukan lima penilaian (La Meri
dalam buku Dance Composition) yaitu: Keyakinan koreografi akan tema, dapatkah tema
itu ditarikan, efek sesaat dari tema kepada penonton apakah menguntungkan,
perlengkapan teknik tari dari koreografer dan penarinya, fasilitas yang diperlukan (musik,
tempat, tata busana, tata lampu, dan tata suara).
g) Perlengkapan tari-drama (dance property)
Yang dimaksud dengan perlengkapan tari adalah perlengkapan yang tidak termasuk
kostum, tidak termasuk pula perlengkapan panggung, tetapi merupakan perlengkapan
penari. Misalnya kipas, pedang, tombak, panah. Cobalah identifikasi yang lainnya.
Property seolah-olah menjadi satu dengan badan penari, maka penggunaannya harus
diperhatikan. Di samping itu agar perlengkapan tersebut dapat memberikan kesan yang
menguntungkan pada suatu adegan, maka sering ukurannya dibuat lebih besar dari yang
sesungguhnya.
























4.bentuk gerak tari
Macam-macam gerak pada Tari..
A. gerak Imitatif
gerak tari yg dilakukan sbg hasil dari eksplorasi gerak yang ada dalam alam selain gerak
manusia.
B. gerak Imajinatif
gerak rekayasa manusia dalam membentuk suatu tarian. gerak ini terdiri dari gerak maknawi dan
gerak murni
C. gerak maknawi
gerak tari yang mengandung arti atau mempunyai maksud tertentu
D. gerak murni
gerak yang tidajk mengdung arti , namun masih mengadung unsur keindahan .

Bentuk penyajian juga dapat dilihat dari komposisi penari, yang dapat dibagi menjadi
beberapa kemungkinan, yaitu:
1). Tarian tunggal - ditarikan oleh 1 orang penari.
2). Tarian duet - ditarikan oleh 2 orang penari.
3). Tarian trio - ditarikan oleh 3 orang penari.
4). Tarian quarted - ditarikan oleh 4 orang penari.
5). Tarian quinted - ditarikan oleh 5 orang penari.
6). Tarian kolosal- ditarikan oleh banyak orang.















5.deskrisi tari
SENI TARI
Media ungkap tari adalah gerak. Gerak tari merupakan gerak yang diperhalus dan diberi unsur
estetis. Gerak dalam tari berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan maksud-maksud
tertentu dari koreografer. Keindahan tari terletak pada bentuk kepuasan, kebahagiaan, baik dari
koreografer, peraga dan penikmat atau penonton.
Kompetensi dasar dalam mempelajari seni tari mencakup praktik dasar dan mahir dalam
penguasaan gerak tari meliputi tari tradisional maupun tari garapan, kemampuan memahami arah
dan tujuan koreografer dalam konsep koreografi kelompok. Kemampuan memahami dan berkarya
tari (koreografi) adalah keterampilan khusus berhubungan dengan kepekaan koreografi, di sisi
lain diharapkan memiliki kepekaan memahami aspek-aspek tari dan aspek keindahan secara teknis.
Sebagai penyesuaian abad modern, kemampuan memahami dan membuat perangkat
multimedia hubungannya dengan tari adalah bentuk penyesuaian sumber daya manusia dalam
adaptasinya dengan teknologi.
Perwujudan ekspresi budaya melalui gerak yang dijiwai serta diikat nilai-nilai budaya menjadi
patokan dasar atau standar ukur tari untuk dikaji menjadi bentuk tari-tarian daerah di Indonesia.
Sebagai salah satu unsur terpenting kesenian di Indonesia dalam wujud performa gerak, dibutuhkan
adanya kehidupan sosial dan spiritual masyarakat pendukungnya. Peran dan fungsi tarian yang
begitu penting hingga kini pada puncak kesenian daerah menjadi simbol dan puncak tari sebagai
budaya di daerah yang bersangkutan. Jenis tari yang telah menjadi puncak budaya daerah sangat
erat untuk dijadikan sebagai tarian yang diunggulkan daerah.di mana tarian tersebut berasal.
Beraneka ragam tari-tarian yang diwarisi masyarakat daerah di Indonesia baik yang sakral maupun
yang sekuler, tradisional maupun nontradisional. Bentuk tarian dari zaman prasejarah hingga zaman
modern, produk dari zaman tertentu membantu sejarah kehidupan tarian untuk dapat tumbuh-
kembang hingga akhir zaman.
Seni tari memerlukan media gerak. Gerak murni atau wantah tidak memiliki maksud-maksud
tertentu. Gerak maknawi memiliki makna maksud-maksud tertentu dan apabila dibangun dengan
unsur keindahan, maka gerakan tari semakin halus, estetis, dan geraknya memiliki bangunan
ekspresi bentuk yang diungkapkan manusia untuk dinikmati. Seni tari banyak dipengaruhi oleh
kepercayaan dinamisme dan animisme. Oleh sebab itu, sejak zaman dulu tarian sudah memiliki
peran fungsi yang sentral dalam kehidupan beragama.
Peran tari dalam upacara terkait dengan cara dan tujuan yang terkait dalam prosesi suatu upacara
keagamanaan atau ritual. Seni tari mewariskan bentuk-bentuk tradisi maupun nontradisi. Sifat
fungsi magis-ritual yang dipengaruhi kepercayaan animisme dinamisme mampu menjadi kekuatan
sentral dalam setiap upacara keagamaan. Dalam perkembangannya, seni tari tradisional pada
akhirnya mewariskan seni pertunjukan baru dan inovatif melalui dramatari prembun, hingga
sendratari jenis kesenian yang lahir pada zaman modern.
Pada masyarakat modern yang dinamis ini, kehadiran seni tari memerlukan hadirnya penari yang
baik, guru-guru tari yang profesional, dan pemikir-pemikir yang mampu merumuskan masa depan
tari secara proporsional. Oleh sebab itu, beberapa hal harus diperhatikan menyangkut penguasaan
teknik tari agar dapat memenuhi syarat sebagai penari yang profesional.

You might also like