Professional Documents
Culture Documents
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita
semua sehingga kita dapat merasakan nikmat islam. Dan alhamdulillah dengan kuasaNya
pula makalah yang sederhana ini dapat selesai. Sholawat serta salam semoga senantiasa
kita haturkan kepada Rosulullah saw, yang syafaatnya kita nantikan di yaumul akhir nanti.
Amin
Makalah yang sederhana ini bertemakan hijab seorang wanita, dimana pada zaman
yang disebut jahiliyah modern ini banyak wanita yang menyepelekannya. Maka dari itu
penulis mengangkat tema hijab. Semoga bermanfaat bagi pembaca dan diharapkan dapat
meneguhkan hati bagi yang sudah mengamalkan hijab dan dapat mendorong untuk
mengenakan hijab bagi yang belum mengenakan. Amin
PENGERTIAN HIJAB
Makna hijab adalah seorang wanita menutup tubuhnya dari laki – laki yang bukan
mahramnya. Yang dimaksud dengan hijab adalah sesuatu yang menutupi wanita
(menghalangi pandangan) seperti dinding pintu ataupun pakaian.
Tujuan disyareatkan hijab adalah supaya seorang wanita itu tidak melihat kaum
laki – laki dan kaum laki – lakijuga tidak melihatnya. Karena pandangan mata adalah
salah satu anak panah beracun iblis.
Dalam hal ini Albani merajihkan pendapat yang mengatakan bahwa cadar
hukumnya sunnah muakkadah tidak sampai tingkatan wajib. Wallahua’lam
1
Ada ulama yang membolehkan wanita menyingkap wajahnya adalah pendapat yang
marjuh itupun dengan syarat aman dari fitnah.
Sesungguhnya hijab akan menjaga dari pandangan beracun yang timbul dari hati yang
sakit dan menyimpang dari kebenaran dan akan menghilangkan perasaan – perasaan
ambisi untuk memandangmu (wanita). Janganlah engkau terpengaruh ajakan – ajakan
keji yang hendak menghilangkan hijab dari kehidupanmu, karena mereka hanya
menghendaki kekejian atas dirimu. Sebagaimana firman Allah :
...... sedangkan orang – orang yang mengikuti hawa nafsunya bemaksud supaya kamu
berpaling sejauh – jauhnya dari kebenaran (Q.S Annisa : 27)
Pakaian muslimah haruslah longgar, sehingga menutupi seluruh badannya dari laki – laki
yang bukan mahramnya dan tidak boleh menampakkkan kepada mahramnya kecuali
yang biasa tampak, seperti wajah, telapak tangan dan kaki.
pakaian yang digunakan hendaklah tebal tidak tipis sehingga transparan warna kulitnya.
tidak sempit atau ketat sehingga menampakkan kemontokan anggota tubuhnya.
1. KEUTAMAAN HIJAB
Allah telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya berdasarkan firmanNya:
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang
mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada
bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa
mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang
nyata.” (QS. Al Ahzab: 36)
2
Allah juga telah memerintahkan para wanita untuk menggunakan hijab sebagaimana
firman Allah:
َ
ن
َ دي
ِ ْ ول ي ُب
َ ن
ّ هُ جَ فُرو َ ْ فظ
ُ ن َ حْ َ وي
َ ن ّ ه ِ ر
ِ صاَ ْ ن أب ْ م ِ نَ ض ْ ض ُ غْ َت يِ مَنا
ِ ؤ ُ ْ ل ل ِل
ْ م ْ ق ُ و
َ
ن
ّ ه ُ عَلى
ِ ِ جُيوب َ ن ّ هِ ر ِ م
ُ خُ ِن بَ ْ رب
ِ ض ْ َ ول ْيَ هاَ ْ من
ِ هَر َ َما ظَ ن ِإل ّ ه ُ َ زين َت ِ
Allah menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda ‘Iffah (menahan diri
dari maksiat). Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
َ ن َوَكا
ن َ ن َفل ُيْؤَذْي
َ ن ُيْعَرْف
ْ ك َأْدَنى َأ
َ ن َذِل
ّ جلِبيِبِه
َ ن
ْ ن ِم
ّ عَلْيِه
َ ن
َ ن ُيْدِني
َ ساِء اْلُمْؤِمِني
َ ك َوِن
َ ك َوَبَناِت
َجِ ي ُقْل لْزَوا
ّ َيا َأيَّها الّنِب
حيًما
ِ غُفوًرا َر
َ ل
ُّ ا
menutup aurat bagi seorang wanita dapat menjaganya dari kejahatan seseorang yang
ingin berbuat jahat kepadanya. Karena sesunguhnya wanita adalah fitnah dunia maka
wajiblah bagi seorang wanita untuk menjaga auratnya agar tak tampak.
“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri- istri Nabi), Maka
mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati
mereka.” (QS. Al Ahzab: 53)
3
Allah subhanahu wa ta’ala menyifati hijab sebagai kesucian bagi hati orang-orang
mukmin, laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hati pun
tidak akan bernafsu. Pada keadaan ini maka hati yang tidak melihat maka akan lebih
suci. Keadaan fitnah (cobaan) bagi orang yang banyak melihat keindahan tubuh wanita
lebih jelas dan lebih nampak. Hijab merupakan pelindung yang dapat menghancurkan
keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya, Allah berfirman:
َ ل َلَعّلُهْم َيّذّكُرو
ن ِّ ت ا
ِ ن آَيا
ْ ك ِم
َ خْيٌر َذِل
َ ك
َ س الّتْقَوى َذِل
ُ شا َوِلَبا
ً سْوآِتُكْم َوِري
َ سا ُيَواِري
ً عَلْيُكْم ِلَبا
َ َيا َبِني آَدَم َقْد َأْنَزْلَنا
“Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. dan pakaian takwa Itulah yang
paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah,
Mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS. Al-A’raf: 26)
Allah subhanahu wa ta’ala tidaklah berfirman tentang hijab kecuali bagi wanita-
wanita yang beriman, sebagaimana firmannya, “Dan katakanlah kepada wanita-
wanita beriman.” (QS. An-Nuur: 31), juga firman-Nya: “Dan istri-istri orang
beriman.” (QS. Al-Ahzab: 59)
Dalam ayat-ayat di atas Allah menghimbau kepada wanita beriman untuk memakai
hijab yang menutupi tubuhnya. Ketika seorang wanita yang benar imannya mendengar
ayat ini maka tentu ia akan melaksanakan perintah Tuhannya dengan senang hati.
Maka bagaimanakah iman seorang wanita yang mengetahui ada perintah dari Rabbnya
4
kemudian ia tidak melaksanakannya, bahkan ia melanggarnya dengan terang-terangan
di hadapan umum !!! (contohnya mengumbar aurat di muka umum).
Rasulullah bersabda:
َ شْئ
ت ِ صَنْع َما
ْ ح َفا
ِ سَت
ْ ِإَذا َلْم َت: ى
َ لِم الّنُبّوِة اُْلْول
َ ن َك
ْ س ِم
ُ ك الّنا
َ ن مِّما َأْدَر
ّ ِإ
“Sesungguhnya yang didapatkan manusia pada ucapan nubuwwah yang pertama kali:
Jika kalian tidak malu maka lakukanlah perbuatan sesuka kalian.” (HR. Bukhari)
Wanita yang mengumbar auratnya tidak disangsikan lagi bahwa tidak ada rasa malu
darinya, ia mengumbar auratnya di mana-mana tanpa ada perasaan risih darinya, ia
menampilkan perhiasan yang tidak selayaknya dibuka, ia memamerkan barang
berharganya yang pantasnya hanya layak untuk ia berikan kepada suaminya, ia
membuka sesuatu yang Allah perintahkan untuk menutupnya!
جْلَدٍة
َ حٍد ِمْنُهَما ِماَئَة
ِ جِلُدوا ُكّل َوا
ْ الّزاِنَيُة َوالّزاِني َفا
“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang
dari keduanya seratus dali dera.” (QS. An Nuur: 2)
5
Dalam ayat ini Allah menyebutkan seorang pezina perempuan terlebih dahulu daripada
pezina laki-laki, karena dalam perzinaan seorang wanitalah yang menentukan akan terjadi
atau tidaknya perzinaan, ketika seorang wanita membuka hijabnya dan membuka dirinya
untuk berdua-duaan dengan seorang pria maka wanita ini telah membuka pintu selebar-
lebarnya untuk terjadinya perzinaan!
TABARRRUJ
Barang siapa yang maksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya maka ia
hanya akan mencelakakan dirinya sendiri dan tidak akan mencelakakan Allah sedikit
pun. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Semua umatku akan masuk surga kecuali orang yang enggan”, para sahabat
bertanya: “Ya Rasulullah siapakah orang yang enggan?” Beliau menjawab, “Siapa
yang taat kepadaku maka ia akan masuk surga dan siapa yang maksiat kepadaku
maka ia telah enggan (untuk masuk surga).” (HR. Bukhari)
“Akan ada pada akhir umatku nanti wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang,
kepala mereka seakan-akan punuk unta, laknatlah mereka karena sesungguhnya
mereka adalah wanita-wanita terlaknat!”
6
Ada dua tafsiran dalam hadits ini tentang maksud berpakaian tapi telanjang. Pertama
adalah wanita yang berpakaian tebal akan tetapi ketat sehingga menggambarkan lekuk-
lekuk tubuhnya. Kedua adalah wanita yang memakai pakaian lebar akan tetapi
transparan sehingga terlihat tubuhnya. Maka bagaimana dengan keadaan wanita
sekarang yang berpakaian minim sekaligus transparan??
“Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Kaum yang
membawa cemeti seperti ekor sapi yang digunakan untuk memukul manusia, dan
wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang…”
Wanita adalah aurat dan membuka aurat adalah merupakan keji. Allah subhanahu wa
ta’ala berfirman:
“Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: “Kami mendapati
nenek moyang Kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh Kami
mengerjakannya. “Katakanlah: “Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan)
perbuatan yang keji” mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak
kamu ketahui?” (QS. Al A’raf: 28)
عِليٌم
َ سٌع
ِ ل َوا
ُّ ضل َوا
ْ ل َيِعُدُكْم َمْغِفَرًة ِمْنُه َوَف
ُّ شاِء َوا
َ ح
ْ ن َيِعُدُكُم اْلَفْقَر َوَيْأُمُرُكْم ِباْلَف
ُ طا
َ شْي
ّ ال
7
ْ خُذوَنُه َوُذّرّيَتُه َأْوِلَياَء ِم
ن ِ ن َأْمِر َرّبِه َأَفَتّت
ْعَ ق
َ س
َ ن َفَف
ّجِ ن اْل
َ ن ِم
َ س َكا
َ جُدوا ِإل ِإْبِلي
َسَ جُدوا لَدَم َف
ُسْ َوِإْذ ُقْلَنا ِلْلَملِئَكِة ا
ن َبَدل
َ ظاِلِمي
ّ س ِلل
َ عُدّو ِبْئ
َ ُدوِني َوُهْم َلُكْم
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: “Sujudlah kamu
kepada Adam, Maka sujudlah(*) mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin,
Maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil Dia dan
turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah
musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang
yang zalim.” (QS. Al-Kahfi: 50)
(*) Sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud
memperhambakan diri, karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata
kepada Allah.
Pelajaran ini bisa diambil dari kisah Adam dan Hawa yang terbujuk dengan rayuan
iblis sehingga akhirnya terlepaslah aurat yang menutupi keduanya akibat bermaksiat
kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Kisah Adam dengan iblis memberikan gambaran
kepada kita bagaimana musuh Allah tersebut membuka peluang untuk melakukan dosa
dan mengoyak tirai pelindung dirinya, tabarruj merupakan tujuan yang diinginkan oleh
syaitan, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana
ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya
pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya.” (QS. Al A’raf 27)
Jadi iblislah yang memerintahkan tabarruj dan membuka pakaian di hadapan manusia.
Dialah pemimpin utama dari pencetus dengan istilah yang dinamakan sekarang ini
dengan sebutan Tahrirul mar’ah (Pembebasan wanita).
Orang-orang Yahudi memiliki peran yang sangat besar dalam menghancurkan umat ini
melalui wanita, dan kaum wanita memang memiliki pengalaman di bidang ini,
8
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hati-hatilah pada dunia!, hati-
hatilah pada wanita! Sesungguhnya fitnah (musibah) pertama yang menimpa bani
Israil (kaum Yahudi) adalah dari wanita.”
“Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih
baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (QS. Al Maidah: 50)
Nabi telah menyifati ajakan Jahiliah sebagai ajakan busuk dan kotor, ajakan jahiliah
selaras dengan tabarruj jahiliah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
ketika memperingatkan salah seorang sahabatnya:
Dan Jahiliah mencakup semua perkara jahiliah baik tabarruj jahiliah ataupun
perbuatan-perbuatan jahiliah lainnya.
Perbuatan buka-bukaan adalah fitrah dari hewan ternak, tidak seorang pun yang
condong pada perbuatan tersebut kecuali dia akan hina, dia akan jatuh dari kedudukan
tingginya sebagai manusia menuju kedudukan yang paling rendah bahkan lebih rendah
dari hewan-hewan ternak. Dari sini tampaklah bahwa tabarruj adalah salah satu tanda
dari kerusakan fitrah manusia, tidak adanya rasa malu dan tanda matinya hati.
9
terjadi banyak perbuatan keji di masyarakat, para lelaki terdorong untuk melakukan
zina, seorang lelaki menjadi mudah melakukan maksiat dengan mengumbar
pandangannya dan seterusnya, hal ini terjadi di antaranya karena tabarruj.
Nasehat
Wahai wanita muslimah, sadarlah akan keutamaaan yang besar dari Allah subhanahu
wa ta’ala bagi wanita-wanita yang senantiasa menjaga dirinya, dan wahai wanita muslimah
janganlah kalian menganggap bahwa hijab merupakan beban yang sangat berat bagi wanita
muslimah, janganlah kalian anggap bahwa Allah telah menzhalimi kalian, bahkan
sesungguhnya dalam syariat yang Allah subhanahu wa ta’ala turunkan semuanya
mendatangkan maslahat. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
حًدا
َ ك َأ
َ ظِلُم َرّب
ْ َول َي
جِميَل
َ ح اْل
َ صْف
ّ ح ال
ِ عَة لِتَيٌة َفاصَْف
َ سا
ّ ن ال
ّ ق َوِإ
ّح
َ ت َوالْرضَ َوَما َبْيَنُهَما ِإل ِباْل
ِ سَماَوا
ّ خَلْقَنا ال
َ َوَما
“Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya,
melainkan dengan benar.” (QS. Al Hijr: 85)
َ جُعو
ن َ عَبًثا َوَأّنُكْم ِإَلْيَنا ل ُتْر
َ خَلْقَناُكْم
َ سْبُتْم َأّنَما
ِ ح
َ َأَف
“Maka Apakah kamu mengira, bahwa Sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara
main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami?” (QS. Al
Mu’minuun: 115)
خْمٍر َلّذٍة
َ ن
ْ طْعُمُه َوَأْنَهاٌر ِم
َ ن َلْم َيَتَغّيْر
ٍ ن َلَب
ْ ن َوَأْنَهاٌر ِم
ٍسِ غْيِر آ
َ ن َماٍء
ْ ن ِفيَها َأْنَهاٌر ِم
َ عَد اْلُمّتُقو
ِ جّنِة اّلِتي ُو
َ َمَثُل اْل
ن َرّبِهْم
ْ ت َوَمْغِفَرٌة ِم
ِ ن ُكّل الّثَمَرا
ْ صّفى َوَلُهْم ِفيَها ِم
َ سٍل ُم
َع
َ ن
ْ ن َوَأْنَهاٌر ِم
َ شاِرِبي
ّ ِلل
10
memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka.”
(QS. Muhammad: 15)
11
Buku Referensi
1. Alquranul karim
2. www.muslimah.or.id/hijab wanita/
3. Peringatan Penting Seputar Hukum – Hukum Khusus Muslimah, shalih bin Abdullah
bin Fauzan al-Fauzan.
4. Penyimpangan Wanita, Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin
5. Buku Ajar Syakhsiyah, Wihdah Junaeti.
12