You are on page 1of 13

PRAKTEK KAYU

Dosen: Dina Heldita, ST. M. Eng.










KELOMPOK V
ANNISA CITRA DEWI
HAMSAH
HUSIN AL FARUQ
WAHYU FACHMI




POLITEKNIK KOTABARU
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
TA 2013/2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas berkat dan rahmat dan hidayahNYA ,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah praktek kayu.

Dalam penyusunan makalah ini kami menggucapkan terima kasih kepada pihak
pemilik bengkel kayu UD MEGA JAYA yang telah berkenan memberikan kami izin untuk
melakukan survey data lapangan yang berhubungan dengan mata kuliah praktek kayu.

Pada penyusunan makalah ini kami penulis menyadari kekurangan yang masih jauh
dari sempurna. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif yang membangun
sehingga dapat membuat makalah kami kedepannya lebih baik lagi dari sebelumnya. Harapan
penulis dari membuat makalah ini semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.


Kotabaru, 30 Desember 2013

Penyusun kelompok V





DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL
DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR . ii
PENDAHULUAN ...1-3
PEMBAHASAN ..4-9
PENUTUP 10











A. PENDAHULUAN
Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam. Kayu
merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang
sesuai kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat sekaligus yang
tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pengertian kayu disini adalah
sesuatu bahan yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon-pohon dihutan,
yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan bagian-
bagian mana yang dapat dimanfaatkan lebih banyak dimanfaatkan untuk
sesuatu tujuan khususnya pada bidang sipil.
Sifat-sifat tentang kayu :
1. Fleksibel atau mudah dibentuk
2. Bahan homogen
3. Sambungan merupakan kelemahannya
4. Bahan baku kayu sangat mudah diperbaharui (renewable)
5. Higroskopis merupakan kemampuan keluar masuknya air ke dalam kayu
tergantung dari tingkat kelemahan lingkungan sekitar
6. Cacat pada kayu dapat mengurangi kekuatan kayu (retak,krek, miring serat,
patah kayu)

Profil Bengkel
UD MEGA JAYA
Alamat : Jl. Mega Indah
Ukuran : 15 x 20m
Jumlah pekerja : 7 orang
Jumlah kayu : 1 m/1 minggu
Jam kerja : Fleksibel
Bengkel UD Mega Jaya ini merupakan bengkel usaha turun temurun
milik keluarga yang telah dirintis selama 20 tahun.
Produk UD MEGA JAYA
1. Pintu Ulin kisaran harga antara Rp. 700.000,- sd Rp. 1.000.000,-/pintu
2. Jendela kisaran harga antara Rp. 200.000,- sd Rp. 400.000,-/jendela
3. Kusen kisaran harga antara Rp. 50.000,- sd Rp. 250.000,-/m
4. Meja Makan kisaran harga antara Rp. 2.000.000,- sd Rp. 4.000.000,-/set
5. Meja Tamu kisaran harga antara Rp. 1.800.000,- sd Rp. 3.000.000,-/set
6. Kitchen Set kisaran harga antara Rp. 1.000.000,- sd Rp. 7.000.000,-/set
7. Kaca Lukis kisaran harga antara Rp. 350.000,- sd Rp. 900.000,-/m.




Informasi Lainnya
1. UD Mega Jaya dapat menghasilkan:
dengan perbandingan,
1 hari = 1 pintu dan 2 hari = 3 pintu.
2 Kadang dari pasokkan kayu sebanyak 5 kubik terdapat 30% kayu yang
jelek/rusak. Cacat kayu disini dimaksudkan seperti kayu yang
berlubang(bolong).
3 Keselamatan kerja dapat dikatakan minim, para pekerja hanya
menggunakan sarung tangan, karena sudah merasa terbiasa dengan
pekerjaan masing-masing.
4 Kecelakaan kerja pernah terjadi, seperti tangan terkena bagian alat yang
tajam dan segera dilakukan pengobatan dengan biaya ditanggung oleh
UD Mega Jaya.
5 Limbah dari semua kegiatan UD Mega Jaya berupa serbuk/potongan-
potongan tipis kayu yang berserakan biasanya diambil oleh produsen tahu
sebagai bahan bakar secara gratis.









B. PEMBAHASAN
1. MENGGERGAJI SERAT KAYU DAN MENGETAM
Dasar Teori
Mengetam adalah salah satu pekerjaan dalam kayu yang dilakukan untuk
melicinkan/memghaluskan, menyikukan serta meratakan atau membentuk
potongan kayu. Pada pekerjaan iini akan digunakan ketam kayu agar permukaan
kayu menjadi lurus dan rata. Ketam Kayu ialah alat untuk menghaluskan serta
meratakan permukaan kayu. Ketam terdiri dari Rumah ketam dan mata ketam.
Menggergaji adalah suatu pekerjaan dalam kerja kayu yang dilakukan
untuk memotong atau membelah kayu sesuai dengan jenis gergajinya dalam
ukuran dan bentuk yang kita kehendaki proses penggergajian yang baik adalah
didasarkanpada kerataan dan ketajaman giginya yang bekerja sebagai pahat-
pahat kecil. Serpih atau tatal gergaji akan dibuang dengan sendirinya searah
dorongan gergaji oleh takikan gigi-gigi gergaji.
Ada berbagai macam jenis gergaji:
1. Gergaji tangan pemotong
Digunakan untuk memotong kayu dan arah menggergaji adalah tegak
lurus terhadap urat kayu, dan posisi sudut 45
o
dari permukaan kayu.
2. Gergaji tangan pembelah
Digunakan untuk membelah kayu dan arah menggergaji adalah tegak
lurus terhadap urat kayu, dan posisi sudut 60
o
dari permukaan kayu.
3. Gergaji tangan punggung
Digunakan pada pekerjaan kayu kecil dan halus, selalu menggunakan
gigi gergaji yang tajam.


Alat-alat yang digunakan untuk menggergaji dan mengetam:

1. Bidang kerja
2. Paku
3. Pensil tukang
4. Penggaris
5. Siku
6. Bansaw
7. Ketam tangan/Mesin Ketam
8. Gergaji tangan
9. Gergaji Mesin (serkel)
10. Waterpass manual


2. MELUBANGI KAYU/MENYAMBUNG KAYU
Dasar teori
Melubangi kayu adalah membuang bagian tertentu dari kayu dengan cara
melubangi/mengebor. Pada pekerjaan ini alat yang digunakan bisa bersifat
manual atau praktis dengan menggukan mesin bor.
Melubangi kayu atau memahat dapat menggunakan pahat tangan atau
pahat mesin. Melubangi kayu berfungsi untuk merangkai pintu, kusen atau
jendela. Cara menyambung kayu menggunakan mesin ketam, ketam kedua sisi
kayu yang akan disambung hingga lurus dan rata, setelah itu gunakan lem fox
putih atau lem erox I untuk merekatkn kayunya setelah itu pres kayu yang telah
kita lem dengan menggunakan karet ban.

Teknik sambungan kayu:
1. Sambungan menyudut
Sambungan ini terdiri atas dua batang kayu atau lebih yang letaknya tidak
dalam satu garis lurus. Akan tetapi membentuk sudut. Sambungan ini
biasanya digunakan untuk membentuk konstruksi rangka panjang.
2. Sambungan dengan pengunci
Sambungan dengan menggunakan pengunci digunakan bila pada suatu
titik-titik sambungan terdapat lebih dari dua batang kayu. Hal ini
dimaksudkan untuk memperoleh kekuatan dan kekakuan yang besar.
Sambungan ini membutuhkan alat sambung yaitu berupa mor dan baut,
Sambungan pengunci dapat dipasang dalam empat posisi: posisi pengunci
di atas, posisi pengunci di bawah, posisi pengunci di atas dan bawah, dan
posisi pengunci di samping.
3. Sambungan bersusun/sambungan penguatan balok
Sambungan ini terdiri dari beberapa batang kayu yang disusun menjadi
satu kesatuan. Tujuan penyambungan ini ialah untuk memperoleh tinggi
yang sesuai dengan yang diinginkan. Selain itu, juga untuk memperoleh
kekakuan yang besar. Biasanya, pada sambungan ini digunakan pasak
dan baut untuk menyatukan susunan agar tidak bergeser dan lepas.
4. Sambungan ke arah lebar
Sambungan ini digunakan untuk menyambung beberapa papan kea rah
samping dengan tujuan untuk memperoleh bidang yang permukaan yang
luas. Misalnya, untuk membuat papan lantai atau untuk membuat dinding
dari kayu.


3. MEMBUAT KUSEN/DETAIL SAMBUNGAN

Cara membuat kusen, kita ambil contoh kusen pintu. Ketam bahan-bahan
dengan mesin ketam hingga lurus dan rata sesuai dengan yang kita inginkan.

Setelah itu beri tali air dan sekoneng pada bagian sisi luar dan
dalam, kemudian pahat untuk merangkai bagian atas, setelah itu kita rangkai
dan kita paku.

Siapkan bahan-bahan yang diperlukan sesuai dengan ukuran.
Kemudian ketam hingga lurus dan rata. Setelah itu pahat bagian kayu untuk
memasukkan, kemudian rangkai hingga menjadi rangkaian pintu.

Setelah rangkaian jadi haluskan kembali dengan ketam dan kita
profil sisi-sisinya sehingga terlihat mulus dan rapi.













4. MEMBUAT DAUN PINTU DAN DAUN JENDELA
Daun Pintu dan Kusen Pintu Suatu pintu terdiri dari kusen atau gawang dan
daun pintu. Kusen dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya
digantungkan pada kusen dengan menggunakan engsel sehingga dapat berputar
pada engsel ini. Daun pintu ada pula yang tidak berputar pada engsel, melainkan
bergeser di depan kusennya. Pintu semacam ini disebut dengan pintu geser.
Pintu bisa berdaun satu atau berdaun dua. Daun pintu dapat berputar kiri kalau
arah putarannya ke kiri dan sebaliknya. Untuk menentukan arah putaran ke kiri
atau ke kanan, yaitu kita berdiri di tengah kusen dengan punggung
membelakangi engsel penggantung daun pintu, lebar dan tingginya pintu diukur
dari sisi dalam kusen sampai sisi luar kusen.

Langkah Kerja
a. Ukur lebar dan tinggi kusen jendela.
b. Ukur lebar dan tinggi daun jendela.
c. Ketam dan potong daun jendela bila terlalu lebar dan terlalu tinggi.
d. Masukkan/pasang daun jendela pada kusennya, stel sampai masuk dengan
toleransi kelonggaran 3 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
e. Lepaskan daun jendela, gunakan 2 engsel dan pasang/tanam engsel daun
jendela pada daun (sisi tebal) di bagian atas dengan jarak 15 20 cm dari sisi
bagian ambang/tiang tegak.
f. Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai pas, kemudian
beri tanda pada ambang/tiang kusen jendela yang datar tempat engsel yang
sesuai dengan engsel terpasang pada daunnya.
g. Lepaskan engsel pada daun jendela yang sebelah (yang tidak terpasang)
dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/ tanam pada ambang jendela
masing-masing pasangan engsel yang lain sampai pas, rata, lurus dan siku .
h. Pasang kembali daun jendela pada kusennya, dan pasang daun jendelanya
dengan cara mengepaskan masing-masing engsel pada ambang datar kusen
jendela, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasang daun
jendela pada kusen jendelanya.
i. Coba daun jendela dengan cara membuka dan menutup (keatas dan kebawah)
j. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun jendela dengan cara
melepaskan pen.
k. Stel lagi sampai daun jendela pas masuk, rata dan lurus dengan kusennya
sesuai dengan yang diharapkan.
C.PENUTUP
1. Kendala
Dalam bekerja keselamatan pekerja harus diperhatikan agar tidak terjadi
hal tidak diinginkan. Pada survey yang kami lakukan kekurangan pada bengkel
tersebut ialah minimnya perhatian pada keselamatan kerja para pekerjanya yang
hanya menggunakan sarung tangan untuk keamanan pada saat kegiatan bengkel
tersebut berlangsung.
Kerapian tatanan bengkel terutama alat-alat yang ada pada bengkel
tersebut kurang teratur sehingga antara pekerjaan yang satu dengan yang
lainnya dapat saling mempengaruhi konsentrasi.
Limbah yang menumpuk pada bengkel hasil dari kegiatan bengkel dapat
membuat pemandangan yang kurang menarik. Mengenai limbah yang ada, akan
dipergunakan oleh para produsen tahu yang biasanya akan mengambil dengan
cuma-cuma limbah serbuk kayu/potongan-potongan kecil kayu yang sudah
tidak terpakai lagi. Yang selanjutnya akan dimanfaatkan sebagai bahan bakar
pabrik tahu
2. Saran
Kita harus memperhatikan dan memahami terlebih dahulu bagaimana
langkah-langkah dalam sebuah pekerjaan produk. Harus lebih teliti dan hati-hati
dalam menggunakan peralatan yang tajam.
Kerjasama tim dalam sebuah kelompok sangat dianjurkan, saling member
masukan dan saling mengawasi antara anggota satu dengan yang lainnya.

You might also like