You are on page 1of 13

ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH PONDASI DANGKAL DENGAN

BEBERAPA METODE
Martini*
Abstract
This analysis aim to obtain variation of bearing capacity of soil foundation for the same case based on
methods is Terzaghi, Meyerhof, Vesic, Hansen and Ohsaki. And gets comparison of bearing capacity value
from some the methods.
Method Terzaghi and Ohsaki to have bearing capacity value of soil foundation hich appro!imately e"ual.
Method Hansen and Vesic also has value tending to same, only Meyerhof having different value !#self. $or
incline load, method Hansen, Vesic is tnding to same and %ust Meyerhof tending to value differs in. &ut
method Hansen and Vesic at various foundation breadth ' &( at foundation s"uare and circular that is &
)
*,+ m happened decrease of bearing capacity of soil foundation and at & , -,+ m increases returns to its the
value.
Keyword: Methods, bearing capacity,
foundation
1. Pendahuluan
Pemilihan jenis dan desain bentuk fondasi
tergantung pada jenis lapisan tanah yang ada di
bawahnya. Apabila lapisan tanah tersebut keras
maka daya dukung tanah tersebut cukup kuat untuk
menahan beban yang ada, tetapi bila tanah lunak
maka diperlukan penanganan khusus agar
mempunyai daya dukung yang baik. Hal ini
memerlukan studi yang lebih terperinci terhadap
sifat dan kondisi dasar tanah.
Metode untuk mendapatkan daya dukung
suatu tanah dasar fondasi selain dari hanya sebagai
suatu perkiraan, seperti teori-teori daya dukung dan
juga melalui hasil uji lapangan. ecara teoritis,
beberapa ahli mekanika tanah mengembangkan
metode- metode untuk menganalisis daya dukung
tanah khususnya untuk fondasi dangkal. Metode-
metode tersebut mempunyai anggapan! asumsi
yang berbeda. Metode untuk menganalisis daya
dukung tanah pondasi khususnya pondai dangkal
antara lain " #er$aghi, Meyerhof, %esic, Hansen,
dan &hsaki. 'elima metode tersebut mempunyai
rumusan yang berbeda dan anggapan-anggapan
yang berbeda pula dan beberapa metode
mempunyai keterbatasan dalam penggunaanya.
Apakah dari beberapa metode tersebut akan
menghasilkan nilai daya dukung yang hampir sama
atau sangat berbeda. elain itu masalah yang
ditinjau adalah ketepatan penggunaan metode
berdasarkan kondisi yang ada.
Hasil dari analisis ini bertujuan untuk
memperoleh nilai daya dukung tanah untuk kasus
yang sama berdasarkan metode-metode #er$aghi,
Meyerhof, %esic, Hansen dan &hsaki. erta
mendapatkan perbandingan besaran nilai daya
dukung tanah dari beberapa metode tersebut.
2. Tinjauan Pu!a"a
(.) Pondasi dangkal
Pengertian dari fondasi dangkal sampai
sekarang ini masih sulit didefinisikan dengan jelas,
karena dalam menginterprestasikannya tergantung
dari masing- masing ahli tanah. ebagai contoh
fondasi dangkal menurut #er$aghi *)+,-. dalam
/as *(00,. adalah 1
). Apabila kedalaman fondasi lebih kecil atau
sama dengan lebar fondasi, maka fondasi
tersebut bisa dikatakan sebagai fondasi
dangkal.
(. Anggapan bahwa penyebaran tegangan pada
struktur fondasi ke lapisan tanah di bawahnya
yang berupa lapisan penyangga lebih kecil atau
sama dengan lebar fondasi ke lapisan tanah
*
taf Pengajar 2urusan #eknik ipil 3akultas #eknik 4ni5ersitas #adulako, Palu
67
dibawahnya yang berupa lapisan penyangga
lebih kecil atau sama dengan lebar fondasi.
/engan 1
kolom jaraknya dekat disemua arahnya,
sehingga bila dipakai pondasi telapak, sisi-
sisinya akan berimpit satu sama lain.
(.( /aya /ukung #anah
a. Analisis /aya /ukung #er$aghi
Menurut #er$aghi *)+,-. dalam /as *)++8. suatu
pondasi dangkal ditentukan dari 1
/
f
9 :. .............................................*).
dengan 1
/
f
; 'edalaman pondasi dangkal dari
permukaan tanah *m.
: ; <ebar pondasi *m.
/f ; ke dalam fondasi
Persamaan daya dukung untuk pondasi
dangkal dari permukaan tanah
: ; lebar fondasi
memanjang menurut #er$aghi *)+,-. dinyatakan
sebagai berikut 1
=ambar ).Pondasi dangkal
> ; c? @ / . . ? @ 0,8 . : . ? AA*(.
Pada umumnya pondasi dangkal berupa 1
a. Pondasi telapak, yaitu fondasi yang berdiri
sendiri dalam mendukung kolom.
b. Pondasi memanjang, yaitu pondasi yang
digunakan untuk mendukung dinding
memanjang atau digunakan untuk mendukung
sederetan kolom yang berjarak dekat, sehingga
bila dipakai fondasi telapak sisi- sisinya akan
berimpit satu sama lain.
c. Pondasi rakit *.aft $oundation atau mat
foundation., yaitu pondasi yang digunakan
untuk mendukung bangunan yang terletak pada
tanah lunak atau digunakan bila susunan kolom-
u c f >
dengan 1
>
u
; /aya dukung ultimit pada pondasi
memanjang *k?!m
(
.
c ; 'ohesi tanah
/
f
; 'edalaman pondasi *m.
; :erat 5olume tanah *k?!m
-
.
?
c
,?
>
,?

; 3aktor daya dukung #er$aghi
?ilai- nilai ?
c
, ?
>
, ?

adalah fungsi dari besarnya
sudut geser dalam *B. yang diberikan #er$aghi
dalam bentuk grafik pada =ambar -.
kolom
kolom kolom
*a. 3ondasi memanjang
*b. 3ondasi telapak *c. 3ondasi rakit
=ambar (. Macam- Macam #ipe Pondasi /angkal
*umber 1 Hardiyatmo,(00(a.
Analisa Daya Dukung Tanah Pondasi Dangkal dengan Beberapa Metode
=ambar. -. Hubungan B dan 3aktor /aya /ukung #er$aghi
*umber Hardiyatmo, (00(b.
4ntuk bentuk-bentuk pondasi yang lain,
#er$aghi *)+,-. dalam /as, *(00,. memberikan
pengaruh faktor bentuk terhadap daya dukung
ultimit yang didasarkan pada analisis pondasi
memanjang, sebagai berikut 1
a. Pondasi bujur sangkar
>
u
; ),- c?
c
@ /
f
. . ?
>
@ 0,, . : . ?

....*-.
b. Pondasi lingkaran
>
u
; ),- c?
c
@ /
f
. . ?
>
@ 0,- . : . ?

....*,.
c. Pondasi empat persegi panjang
>
u
; c?
c
*) @ 0,- :!<.@ /
f
. . ?
>
@ 0,8 .: .
?

*) C 0,( :!<. .......................... *8.
b. Analisis /aya /ukung Meyerhof
Meyerhof *)+8), )+7-. dalam :owles *)++(.
menyarankan persamaan daya dukung yang
mirip dengan rumus #er$aghi tetapi memasukkan
suatu faktor bentuk s
"
, faktor kedalaman d
i
dan
faktor kemiringan i
i
.
:eban 5ertikal1
>
u
; c ?
c
s
c
d
c
@ /
f
?
>
s
>
d
>
@ 0,8 : ?

s

d

.................................................*7.
:eban miring1
>
u
; c ?
c
d
c
i
c
@ /
f
?
>
d
>
i
>
@ 0,8 : ?

d

i

.................................................*6.
/engan 1
c. Analisa /aya /ukung Hansen
Hansen *)+60. dalam :owles *)++(.
menyarankan persamaan daya dukung sebagai
berikut 1
>
u
; c ?
c
s
c
d
c
i
c
g
c
b
c
@ /
f
?
>
s
>
d
>
i
>
g
>
b
>
@ 0,8
: ?

s

d

i

g

b

.......................................*D.
:ila, ; 0
>
u
; 8.),
u
* )@ E
c
@ dE
c
C iE
c
C bE
c
C gE
c
. @ >
.................................................*+.
/engan 1
Persamaan Hansen secara mutlak memberi
kelonggaran suatu /0& dan dapat dipakai baik
untuk alas yang dangkal *telapak. maupun alas
yang dalam *tiang pancang, kaison bor..
Pemeriksaan atas ketentuan "1
"
mengandung arti
suatu penambahan yang besar dalam "
ult
seiring
dengan kedalaman yang jauh. 4ntuk membuat
batas-batas yang sederhana atas hal ini, Hansen
menggunakan persamaan1
Hal ini menghasilkan suatu keputusan pada /
f
0&
2 -" namun demikian, perhatikanlah pemakaian
9 dan F. 4ntuk B ; 0 diperoleh1
/
f
!: 0 ) ),) ( 8 )0 (0 )00
dE
c
0 0,, 0,-- 0,,, 0,88 0,8+ 0,7) 0,7(
d. Analisa /aya /ukung %esic
Metode %esic *)+6-, )+6,. dalam :owles *)++(.
yang pada dasarnya pengembangan metode
Hansen, memiliki perbedaan pada pemakaian ?
.
menggunakan persamaan ?

; (*?> @ ). tan B,
dan 5ariasi atas beberapa faktor i
i
, b
i
, dan g
i
.
:eberapa faktor %esic itu kurang konser5atif
daripada faktor-faktor Hansen dan kedua metode
tersebut tidak ada yang telah diuji kebenarannya
secara luas memakai pengujian-pengujian
lapangan berskala penuh, maka harus sangat
berhati- hati dalam pemakaiannya.
#abel ). 3aktor- faktor daya dukung untuk persamaan daya dukung Meyerhof, Hansen, dan %esic
*:owles, )++(.
# N
$
N
%
N
&'H(
N
&'M(
N
&')(
N
%
*N
$
2!an #'1+in#(
2
0
8
)0
)8
(0
(8
(7
(D
-0
-(
-,
-7
-D
,0
,8
80
8,),
7,,+
D,-,
)0,+6
),,D-
(0,6)
((,(8
(8,6+
-0,)-
-8,,6
,(,),
80,88
7),-)
68,(8
)--,6-
(77,80
),0
),7
(,8
-,+
7,,
)0,6
)),D
),,6
)D,,
(-,(
(+,,
-6,6
,D,+
7,,)
)-,,6
-)D,8
0,0
0,)
0,,
),(
(,+
7,D
6,+
)0,+
)8,)
(0,D
(D,6
,0,0
87,)
6+,,
(00,8
876,,
0,0
0,)
0,,
),)
(,+
7,D
D,0
)),(
)8,6
((,0
-),)
,,,,
7,,0
+-,7
(7(,-
D6),6
0,0
0,,
),(
(,7
8,,
)0,+
)(,8
)7,6
((,,
-0,(
,),0
87,(
66,+
)0+,-
(6),-
67),-
0,)+8
0,(,(
0,(+7
0,-8+
0,,-)
0,8),
0,8--
0,860
0,7)0
0,78-
0,7+D
0,6,7
0,6+6
0,D8(
),006
),)+8
0,000
0,),7
0,(,)
0,(+,
0,-)8
0,-))
0,-0D
0,(++
0,(D+
0,(67
0,(7(
0,(,6
0,(-)
0,(),
0,)6(
0,)-)
Analisa Daya Dukung Tanah Pondasi Dangkal dengan Beberapa Metode
MEKTEK TA!" #$ "%&' ME$ '(()
6+
#abel (. 'oefisien daya dukung dari &hsaki *osrodarsono, )++0.
B N
$
N
&
N
%
B N
$
N
&
N
%
0
8
)0
)8
(0
(8
8,-
8,-
8,-
7,8
6,+
+,+
0
0
0
),(
(,0
-,-
),0
),,
).+
(,6
-,+
8,7
(D
-(
-7
,0
,8
80
)),,
(0,+
,(,(
+8,6
)6(,-
-,6,8
,,,
)0,7
-0,8
))8,6
-(8,D
)06-,,
6,)
),,)
-),7
D),-
)6-,-
,)8,)
#abel -. 3aktor bentuk *osrodarsono, )++0.
,a"!-. /en!u"
Ben!u" 0-ndai
Mene.u Buju.
San1"a.
Pe.e1i Lin1"a.an
G

),0
0,8
),-
0,,
),0 @ 0,- *:!<.
0,8 C 0,) *:!<.
),-
0,-
M4<AH
Analisis daya dukung tanah pada pondasi telapak bentuk
bujursangkar, empat persegi panjang, lingkaran, dan
pondasi memanjang
#er$aghi Meyerhof Hansen %esic &hsaki
Perbandingan /aya /ukung
#anah Pondasi
=ambar , . :agan Alir Analisis
e. Analisa /aya /ukung &hsaki
Analisis daya dukung &hsaki merupakan
modifikasi dari rumus #er$aghi. &hsaki dalam
osrodarsono *)++0. mengusulkan rumus daya
dukung batas yaitu"
>
u
; G . c. ?
c
@ /
f
. . ?
>
@ . . : . ?

A..*)0.
/engan G, adalah suatu faktor bentuk yang
mempunyai harga seperti diberikan pada #abel -.
2. Me!-de Peneli!ian
-.) :agan alir penelitian
istematika prosedur penelitian lebih
terinci dapat dilihat pada diagram alir penelitian.
pada =ambar ,.
-.( Model 3ondasi yang akan dianalisis
Model fondasi yang akan dianalisis dapat dilihat
pada =ambar 8.
/f
I F :
:
m . a t
=ambar 8 . Model pondasi yang akan di analisis
3. Hail dan Pe4/ahaan
,.) Pondasi dangkal terhadap beban sentris
a. Pondasi memanjang
=rafik hubungan 5ariasi lebar Pondasi terhadap
daya dukung tanah pada fondasi memanjang
diilustrasikan pada =ambar 7. ementara grafik
hubungan 5ariasi kedalaman pondasi terhadap
daya dukung tanah diilustrasikan pada =ambar 6.
b. Pondasi bujur sangkar
=rafik hubungan 5ariasi lebar fondasi terhadap
daya dukung tanah pada pondasi bujur sangkar
diilustrasikan pada =ambar D. ementara grafik
hubungan 5ariasi kedalaman pondasi terhadap
daya dukung tanah diilustrasikan pada =ambar +.
c. Pondasi empat persegi panjang
=rafik hubungan 5ariasi lebar fondasi terhadap
daya dukung tanah pada pondasi empat persegi
panjang diilustrasikan pada =ambar )0.
ementara grafik hubungan 5ariasi kedalaman
pondasi terhadap daya dukung tanah
diilustrasikan pada =ambar )).
d. Pondasi lingkaran
=rafik hubungan 5ariasi lebar fondasi terhadap
daya dukung tanah pada pondasi lingkaran
diilustrasikan pada =ambar )(. ementara grafik
hubungan 5ariasi kedalaman pondasi terhadap
daya dukung tanah diilustrasikan pada
=ambar )-.
=ambar 7. =rafik hubungan 5ariasi lebar fondasi terhadap daya dukung tanah
Analisa Daya Dukung Tanah Pondasi Dangkal dengan Beberapa Metode
MEKTEK TA!" #$ "%&' ME$ '(()
D)
=ambar 6. =rafik hubungan 5ariasi kedalaman fondasi terhadap daya dukung tanah
=ambar D. =rafik hubungan 5ariasi lebar fondasi terhadap daya dukung tanah
=ambar +. =rafik hubungan 5ariasi kedalaman fondasiterhadap daya dukung tanah
D(
=ambar )0. =rafik hubungan 5ariasi lebar fondasi terhadap daya dukung tanah
=ambar )). =rafik hubungan 5ariasi kedalaman fondasi terhadap daya dukung tanah
=ambar )(. =rafik hubungan 5ariasi lebar fondasi terhadap daya dukung tanah
Analisa Daya Dukung Tanah Pondasi Dangkal dengan Beberapa Metode
MEKTEK TA!" #$ "%&' ME$ '(()
D-
=ambar )-. =rafik hubungan 5ariasi kedalaman fondasiterhadap daya dukung tanah
/ari gambar 7, D, )0, dan )(
memperlihatkan bahwa untuk 5ariasi lebar pondasi
*:. dari kelima metode untuk pengaruh bentuk
dalam hal ini bentuk bujur sangkar, empat persegi
panjang, dan lingkaran, metode #er$aghi dan
&hsaki mempunyai nilai yang cenderung sama dan
paling rendah. #etapi pada pondasi bentuk
memanjang, kedua metode ini mempunyai nilai
paling tinggi bila semakin besar lebar pondasi,
Meyerhof paling rendah. Hansen dan %esic berada
di antara ketiga metode tersebut nilainya.
Metode Hansen dan %esic mempunyai
nilai daya dukung tanah yang cenderung sama.
#etapi pada pondasi bujursangkar dan lingkaran
pada : F 0,8 m memperoleh nilai daya dukung
tanah yang menurun. ?amun bila : J ),8 m nilai
daya dukung tanah akan meningkat. 'ondisi ini
berbeda dengan - metode lainnya. #etapi untuk
fondasi bujur sangkar memanjang dan empat
persegi panjang, metode Hansen dan %esic
memiliki nilai daya dukung tanah yang cenderung
meningkat untuk terhadap penambahan lebar, sama
seperti pada metode #er$aghi dan &hsaki.
/ari kelima metode tersebut nilai daya dukung
tanah yang paling rendah adalah metode #er$aghi.
edangkan nilai daya dukung tanah yang paling
tinggi adalah Meyerhof. 'ondisi ini disebabkan
karena metode #er$aghi hanya mempertimbangkan
faktor pengaruh bentuk sedangkan pada Meyerhof
mempertimbangkan faktor pengaruh bentuk
pondasi *:. dan faktor kedalaman */
f
..
4ntuk 5ariasi kedalaman pondasi */
f
.
pada gambar 6, +, )) dan )- dari kelima metode
tersebut memiliki bentuk grafik yang cenderung
sama yaitu semakin bertambah kedalaman maka
nilai daya dukung tanah akan semakin tinggi. Pada
5ariasi kedalaman */
f
. metode #er$aghi dan
&hsaki selain memiliki nilai yang mendekati sama,
seperti halnya pada 5ariasi lebar pondasi *:.
metode #er$aghi memiliki nilai daya dukung tanah
yang paling rendah. ?ilai daya dukung tanah yang
paling tinggi adalah metode %esic .
,.( Pondasi /angkal terhadap :eban Miring
a. Pondasi memanjang
=rafik hubungan 5ariasi lebar pondasi terhadap
daya dukung tanah pada fondasi memanjang
diilustrasikan pada =ambar ),. ementara grafik
hubungan 5ariasi kedalaman pondasi terhadap
daya dukung tanah diilustrasikan pada
=ambar )8.
b. Pondasi bujur sangkar
=rafik hubungan 5ariasi lebar pondasi terhadap
daya dukung tanah pada fondasi bujur sangkar
diilustrasikan pada =ambar )7. ementara grafik
hubungan 5ariasi kedalaman pondasi terhadap
daya dukung tanah diilustrasikan pada
=ambar )6.
c. Pondasi empat persegi panjang
=rafik hubungan 5ariasi lebar fondasi terhadap
daya dukung tanah pada pondasi empat persegi
panjang diilustrasikan pada =ambar )D.
ementara grafik hubungan 5ariasi kedalaman
pondasi terhadap daya dukung tanah
diilustrasikan pada =ambar )+.
d.Pondasi lingkaran
=rafik hubungan 5ariasi lebar fondasi terhadap
daya dukung tanah pada pondasi lingkaran
diilustrasikan pada =ambar (0. ementara grafik
hubungan 5ariasi kedalaman pondasi terhadap
daya dukung tanah diilustrasikan pada
=ambar ().
/ari gambar ),, )7, )D, dan (0 terlihat
bahwa untuk 5ariasi lebar fondasi *:. dari ke tiga
metode *#er$aghi dan &hsaki tidak dapat
digunakan untuk beban miring. untuk pengaruh
bentuk dalam hal ini bentuk memanjang, bujur
sangkar, empat persegi panjang dan lingkaran
mempunyai nilai yang signifikan terhadap
perubahan dimensi pondasi. #etapi pada metode
Hansen dan %esic, bentuk pondasi bujur sangkar
dan lingkaran pada : F 0,8 nilai daya dukung yang
menurun. ?amun bila : J ),8 m nilai daya dukung
tanah akan menimgkat kembali. /ari ketiga metode
tersebut nilai daya dukung tanah yang paling
rendah untuk 5ariasi lebar fondasi *:. adalah
metode Hansen. edangkan nilai daya dukung
tanah yang paling tinggi adalah Meyerhof.
=ambar ),. =rafik hubungan 5ariasi lebar fondasi terhadap daya dukung tanah
=ambar )8. =rafik hubungan 5ariasi kedalaman fondasiterhadap daya dukung tanah
Analisa Daya Dukung Tanah Pondasi Dangkal dengan Beberapa Metode
MEKTEK TA!" #$ "%&' ME$ '(()
D8
=ambar )7. =rafik hubungan 5ariasi lebar fondasi terhadap daya dukung tanah
=ambar )6. =rafik hubungan 5ariasi kedalaman fondasiterhadap daya dukung tanah
=ambar )D. =rafik hubungan 5ariasi lebar fondasi terhadap daya dukung tanah
D7
=ambar )+. =rafik hubungan 5ariasi kedalaman fondasiterhadap daya dukung tanah
=ambar (0. =rafik hubungan 5ariasi lebar fondasi terhadap daya dukung tanah
=ambar (). =rafik hubungan 5ariasi kedalaman fondasiterhadap daya dukung tanah
Analisa Daya Dukung Tanah Pondasi Dangkal dengan Beberapa Metode
Publishing Kompany. :oston
MEKTEK TA!" #$ "%&' ME$ '(()
D6
4ntuk 5ariasi kedalaman fondasi */
f
. pada
gambar )8, )6, )+, dan () dari ketiga metode
tersebut memiliki bentuk grafik yang cenderung
sama yaitu semakin bertambah kedalaman maka
nilai daya dukung tanah akan semakin tinggi. ?ilai
daya dukung tanah yang paling tinggi pada pondasi
memanjang adalah metode %esic, sedangkan nilai
daya dukung tanah yang paling rendah adalah
metode Meyerhof. ?amun pada pondasi bujur
sangkar, empat persegi panjang dan lingkaran nilai
daya dukung tanah yang paling tinggi adalah
metode Meyerhof dan yang paling rendah adalah
metode Hansen.
5. Kei46ulan
Perhitungan daya dukung tanah untuk
pondasi memanjang, bujur sangkar, empat persegi
panjang dan lingkaran dengan beban sentris,
Metode #er$aghi dan &hsaki memiliki nilai daya
dukung tanah yang hampir sama. Metode Hansen
dan %esic juga memiliki nilai yang cenderung
sama, hanya Meyerhof yang memiliki nilai yang
berbeda sendiri. 4ntuk beban miring, metode
Hansen, %esic dan Meyerhof mempunyai nilai yang
cenderung berbeda. #etapi metode Hansen dan
%esic pada 5ariasi lebar fondasi *:. pada fondasi
bujursangkar dan lingkaran yaitu : F 0,8 m terjadi
penurunan nilai daya dukung tanah dan pada : J
),8 m meningkat kembali nilainya.
/aya dukung tanah pada pondasi dengan
beban sentris diperoleh hasil bahwa sebaiknya yang
digunakan metode #er$aghi karena selain rumusnya
yang sederhana, nilai daya dukung tanah yang
relatif lebih kecil dibanding metode yang lain,
sehingga dapat dikatakan lebih aman. 4ntuk beban
miring sebaiknya digunakan perhitungan daya
dukung tanah pada pondasi dangkal dengan metode
Meyerhof karena memperoleh nilai daya dukung
tanah yang relatif lebih stabil kenaikannya yaitu
semakin besar lebar fondasi maka semakin besar
pula daya dukungnya.
7. Da0!a. Pu!a"a
:owles, 2, L. )++(, Analisis dan /esain $ondasi,
2ilid ), Ldisi keempat, Lrlangga. 2akarta
Kraig, M, 3, )++), Mekanika Tanah, Ldisi
'eempat, Lrlangga. 2akarta
/as, :, M, )++8, 3rinciples Of 4eotechnical
5ngineering, #hird Ldition. PN
/as, :, M, )++6, 3rinciples Of $oundation
5ngineering, #hird Ldition. PN
Publishing Kompany. :oston
3ijihastuti, (007, 6tudi Variasi /aya /ukung
Tanah Terhadap $ondasi /angkal
&eberapa 7enis Tanah 3ada 8okasi 7alan
6oekarno 9 Hatta, 2urusan #eknik ipil,
3akultas #eknik , 4ni5ersitas #adulako.
Palu
=unawan, M, )+D8, 3engantar Teknik $ondasi,
'anisius. Oogyakarta
Hardiyatmo, H, K, (00(a, Teknik $ondasi :, Ldisi
'edua. P#. =ramedia. 2akarta
Hardiyatmo, H, K, (00(b, Mekanika Tanah ::,
Ldisi 'edua. P#. =ramedia. 2akarta
osrodarsono, , ?aka$awa, ', )++0, Mekanika
Tanah dan Teknik $ondasi, Pt. Pradnya
Paramita. 2akarta.

You might also like