3. Apa ada program sejenis seperti Jamkesmas 4. Apakah ASKES merupakan program yang serupa, berbeda atau saling berkaitan satu-sama lain dengan Jamkesmas? SKY JUMPER INDONESIA
APA ITU JAMKESMAS? Jamkesmas = Jaminan Kesehatan Masyarakat program asuransi kesehatan untuk warga Indonesia. Program ini dijalankan oleh Depkes sejak tahun 2004. Pada tahun 2009 program ini mendanai biaya kesehatan untuk 76.4 juta penduduk, jumlah ini termasuk sekitar 2,65 juta anak terlantar, penghuni panti jompo, tunawisma dan penduduk yang tidak memiliki KTP.
Merupakan program pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat miskin yg sebelumnya disebut Askeskin (Asuransi Kesehatan untuk Masyarakat Miskin).
Near in the future program ini diharapkan akan bersatu ke dalam program Sistem Jaminan Sosial Nasional = yg bertujuan memberi perlindungan sosial & kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dana jamkesmas yg dikirim depkes ke RS-RS daerah yg melayani masyarakat miskin dan tidak mampu adalah dana bantuan sosial (Bansos), bukan pendapatan RS Masyarakat miskin di daerah yg tidak mempunyai jamkesmas menjadi tanggungan pemerintah daerah masyarakat ini mempunyai hak yg sama dlm pelayanan kesehatan dgn masyarakat miskin yg memiliki kartu jamkesmas (namun dgn pembiayaan dari pemerintah daerah melalui APBD
Perbedaan Jamkesmas & ASKES a. Jamkesmas oleh Depkes b. Askes PT ASKES Indonesia: BUMN yg ditugaskan khusus pemerintah utk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi PNS, penerima pensiun PNS & TNI/POLRI, veteran, perintis kemerdekaan beserta keluarganya & badan usaha lain.
BAGAIMANA PROSEDUR PEMBUATAN JAMKESMAS? Seharusnya, pendataan keluarga miskin yg berhak mendapatkan kartu jamkesmas dilakukan aparat pemerintah yg terendah & dilaporkan ke pemerintah daerah dan dinas kesehatan setempat
Tapi, masyarakat yg tidak mampu atau miskin dapat pula mendaftarkan dirinya ke RT, RW dan kelurahan untuk didata sebagai peserta jamkesmas guna mendapatkan hak pelayanan kesehatan yang sesuai sebagai berikut:
A. Ketentuan Umum 1. Setiap peserta JAMKESMAS punya hak utk dapetin pelayanan kesehatan dasar meliputi: Rawat jalan Rawat inap Pelayanan kesehatan rujukan rawat jalan tingkat lanjut Pelayanan gawat darurat 2. Pelayanan kesehatan dalam program ini menerapkan pelayanan berjenjang berdasarkan rujukan 3. Pelayanan rawat jalan tingkat pertama diberikan di Puskesmas & jaringannya. Pelayanan rawat jalan diberikan di BKMM/BBKPM/BKPM/BP4/BKIM dan RS 4. Pelayanan rawat inap kelas III di RS pemerintah termasuk RS khusus, RS TNI, RS Polri dan RS Swasta yg bekerjasama dgn Depkes (melalui Dikes) 5. Pada keadaan emergency seluruh PPK (pemberi pelayanan kesehatan) wajib berikan pelayanan kepada peserta walaupun tidak memiliki perjanjian kerjasama seperti yg dimaksud pada nomor 4 penggantian biaya kesehatan diklaim ke Depkes melalui Tim Pengelola Kabupaten/Kota setempat setelah diverifikasi sesuai dgn ketentuan yg berlaku pada program ini 6. BKMM/BBKPM/BKPM/BP4/BKIM melaksanakan pelayanan rujukan lintas wilayah dan biayanya dapat diklaimkan oleh Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) yg bersangkutan ke Depkes 7. Pelayanan obat di puskesmas beserta jaringannya dan di RS dgn ketentuan sbb: a) Utk penuhi kebutuhan obat generik di puskesmas & jaringannya akan dikirim langsung melalui pihak ketiga franko kabupaten/kota b) Utk memenuhi kebutuhan obat dan bahan habis pakai di RS 8. Instalasi farmasi/apotik RS responsible utk siapin semua obat & bahan habis pakai utk pelayanan kesehatan masyarakat miskin yg dibutuhkan. Sementara untuk anak terlantar, gelandangan, pengemis, karena domisili yg tidak memungkinkan segera mendapatkan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) krn mereka dibiayai dlm program ini.
Perhatian!!! Bagi sarana pelayanan kesehatan penerima rujukan (RS yg lebih besar misalnya), wajib memberikan jawaban atas pelayanan rujukan (Rujukan Balik) ke sarana pelayanan kesehatan yang merujuk (misal: puskesmas) plus keterangan kondisi pasien dan tindak lanjut yg harus dilakukan. Jika selama tenggang waktu 2x24 jam pasien tidak bisa menunjukkan identitas miskinnya, pasien tersebut tidak boleh dibebankan biaya dan seluruh pembiayaannya menjadi beban RSdan utk selanjutnya diklaimkan ke Depkes.
BENTUK PELAYANAN 1. Pelayanan kesehatan di puskesmas & jaringannya a) Raw.jalan tingkat I (RJTP), meliputi: - Konsultasi medis, pemr.fisik, penyuluhan kesehatan - Lab sederhana (darah, urin, feses rutin) - Tindakan medis kecil - Pemeriksaan & pengobatan gigi, termasuk cabut/tambal - Pemeriksaan ibu hamil/nifas/menyusui, bayi & balita - Pelayanan KB & penanganan efek samping (alat kontrasepsi disediakan BKKBN) - Pemberian obat b) Raw.Inap tingkat I (RITP), meliputi: - Akomodasi R.inap - Konsul medis, pemr.fisik, penyuluhan kesehatan - Lab sederhana - Tindakan medis kecil - Pemberian obat - Persalinan normal dgn penyulit (PONED) c) Persalinan normal yg dilakukan di puskesmas non-perawatan/bidan di desa/polindes/di rumah pasien/ praktek bidan swasta d) Pelayanan emergency
2. Pelayanan di RS dan di BKMM/BBKPM/BKPM/BP4/BKIM a) RJTL (rwt jalan tingkat lanjut) - Konsul medis, pemr.fisik, penyuluhan kesehatan oleh dokter spesialis/dr.umum - Rehab medik - Penunjang diagnostik: lab klinik, radiologi, elektromedik - Tindakan medis kecil & sedang - Pemeriksaan & pengobatan gigi tingkat lanjut - Pelayanan KB (termasuk kontap efektif) - Pemberian obat mengacu pada formularium RS - Pelayanan darah - Pemeriksaan kehamilan resiko tinggi dan penyulit
b) RITL, dilaksanakan di ruang perawatan kelas III di RS pemerintah - Akomodasi RI pd kls III - Konsul medis, pemr.fisik, penyuluhan kesehatan - Penunjang diagnostik: lab klinik, radiologi, elektromedik - Tindakan medis - Operasi sedang & besar - Pelayanan rehab medis - Perawatan intensif - Pemberian obat mengacu pada formularium RS - Pelayanan darah - Bahan & alat kesehatan habis pakai - Persalinan dgn resiko tinggi & penyulit (PONEK) c) Pelayanan emergency
Biaya kesehatan dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu : 1. Penyedia pelayanan kesehatan, merupakan besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat menyelenggarakan upaya kesehatan. 2. Pemakai jasa pelayanan,yang dimaksud dengan biaya kesehatan dari sudut pemakai jasa pelayanan (health consumer) adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat memanfaatkan jasa pelayanan.
Jenis pelayanan kesehatan antara lain: 1. Penataan Terpadu (managed care); Merupakan pengurusan pembiayaan kesehatan sekaligus dengan pelayanan kesehatan. Pada saat ini penataan terpadu telah banyak dilakukan di masyarakat dengan program Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat atau JPKM. Managed care membuat biaya pelayanan kesehatan yang dikeluarkan bisa lebih efisien.
2. Sistem reimbursement; Pengurus membayar biaya pengobatan berdasarkan fee for services. Sistem ini memungkinkan terjadinya over utilization. Penyelewengan biaya kesehatan yang dikeluarkan pun dapat terjadi akibat pemalsuan identitas dan jenis layanan oleh karyawan maupun provider layanan kesehatan.
3. Asuransi; Perusahaan bisa menggunakan modal asuransi kesehatan dalam upaya melaksanakan pelayanan kesehatan bagi pekerjanya. Dianjurkan agar asuransi yang diambil adalah asuransi kesehatan yang mencakup seluruh jenis pelayanan kesehatan (comprehensive), yaitu kuratif dan preventif. Asuransi tersebut menanggung seluruh biaya kesehatan, atau group health insurance (namun kepada pekerja dianjurkan agar tidak berobat secara berlebihan).
4. Pemberian Tunjangan Kesehatan; Perusahaan yang enggan dengan kesukaran biasanya memberikan tunjangan kesehatan atau memberikan lumpsum biaya kesehatan kepada pegawainya dalam bentuk uang. Sakit maupun tidak sakit tunjangannya sama. Sebaiknya tunjangan ini digunakan untuk mengikuti asuransi kesehatan (family health insurance). Tujuannya adalah menghindari pembelanjaan biaya kesehatan untuk kepentingan lain, misalnya untuk membeli rokok, minuman beralkohol, dan hal hal lain yang malah merugikan kesehatannya.
5. Rumah Sakit Perusahaan; Perusahaan yang mempunyai pegawai berjumlah besar akan lebih diuntungkan apabila mengusahakan suatu rumah sakit untuk keperluan pegawainya dan keluarga pegawai yang ditanggungnya. Dalam praktisnya, rumah sakit ini bisa juga dimanfaatkan oleh masyarakat bukan pegawai perusahaan tersebut. Menyangkut kesehatan pegawainya, rumah sakit perusahaan harus menyiapkan rekam medis khusus, yang lebih lengkap, dan perlu dievaluasi secara periodik. Perlu diingatkan bahwa pelayanan kesehatan yang didapat dari rumah sakit perusahaan diupayakan bisa lebih baik bila dibandingkan jika dilayani oleh rumah sakit lain. Dengan demikian, pegawai perusahaan yang dirawat akan merasa puas dan bangga terhadap fasilitas yang disediakan. Rasa senang menerima fasilitas kesehatan ini akan membuahkan semangat bekerja untuk membalas jasa perusahaan yang dinikmatinya.
Contoh: 1. Penataan Terpadu (managed care) Jamskesmas 2. Sistem reimbursement 3. Asuransi 4. Pemberian Tunjangan Kesehatan 5. Rumah Sakit Perusahaan