Posted in Uncategorized on Juni 22, 2010 by werkudorojakso
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Perkembangan keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perkembangan keperawatan secara global !engan jelas dapat diamati bahwa secara berkelanjutan keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, baik dibidang pendidikan maupun di tatanan praktek keperawatan Pada masa lalu keperawatan dilakukan lebih berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga keperawatan dianggap hanya sebagai kiat tanpa komponen ilmiah dan landasan keilmuan yang kokoh Pemeriksaan suhu merupakan salah satu pemeriksan yang digunakan untuk menilai kondisi metabolisme dalam tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui metabolisme darah 2. Tujuan 1 menilai kondisi metabolisme dalam tubuh 2 memberikan rasa nyaman terhadap pasien " menurunkan suhu tubuh # mencegah peradangan meluas BAB 2 PEMBAHAAN 21 P$%$&I'())* (U+U Pemeriksaan suhu merupakan salah satu pemeriksan yang digunakan untuk menilai kondisi metabolisme dalam tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui metabolisme darah (uhu dalam tubuh perlu di jaga keseimbangannya, yaitu diproduksi Proses pengaturan suhu terletak pada hypothalamus dalam system sara, pusatbagian depan hyphotalamus dapat mengatur pembuangan panas dan bagian hyphotalamus belakang mangatur upaya penyimpanan panas Pembuangan atau pengeluaran panas dapat terjadi melalui beberapa proses di antaranya - 1 radiasi yaitu proses penyebaran panas melalui gelombang electromagnet 2 kon.eksi yaitu proses penyebaran panas karena pergeseran antara daerah yang kepadatannya tidak sama seperti dari tubuh pada udara dingin yang bergerak tau pada air di kolam renang " e.a.orasi yaitu roses perubahan cairan menjadi uap # konduksi yaitu proses pemindahan panas pada objek lain dengan langsung tanpa gerakan yang jelas, seperti bersentuhan dengan permukaan yang dingin dan lain/lain Pemeriksaan suhu ini dapat dilakukan malalui oral, rectal dan aksila yang digunakan untuk menilai keseimbangan suhu tubuh serta membantu menentukan diaognosis dini suatu penyakit 22 0)&) %$%$&I'() (U+U 221 )lat dan bahan - 1 1hermometer 2 " buah botol - 1 2otol pertama berisi larutan sabun 2 2otol ke 2 berisi larutan desin,ektan " 2otol ke " berisi air bersih # 2engkok 3 'ertas4tisu 5 6aselin 7 2uku catatan 8 (arung tangan 222 Prosedur kerja - 1 pemeriksaan suhu secar aral 2 Pemeriksaan suhu secara rectal 1 cuci tangan 2 gunakan sarung tangan " jelaskan prosedur pada pasien # atur posisi pasien dengan posisi sim atau miring 3 pakaian di turunkan di bawah glutea 5 tentukan thermometer, standartkan pada nilai nol, lalu oleskan .aselin 7 letakkan telapak tangan pada sisi glatea pasien dan masukkan thermometer ke dalam rectal, jaga jangan sampai merubah tempatnya dan ukur suhu 8 setelah "/3 menit angkat thermometer 1 1 cuci tangan 2 gunakan sarung tangan " jelaskan prosedur pada pasien # atur posisi pasien 3 tentukan letak bawah lidah 5 tentukan suhu thermometer di bawah "#/"39c 7 letakkan thermometer di bawah lidah sejajar dengan guzi 8 anjurkan mulut dikatupkan selama "/3 menit : angkat thermometer dan baca hasilnya 10 catat hasil 11 bersihkan thermometer dengan kerts tisu 12 cuci dengan air sabun dan desin,ektan bilas dengan air lalu keringkan 2" P&;($!U& ';%P&$( 2"1 Pengertian kompres 'ompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan Jenis kompres - 1 kompres panas 2 kompres dingin 2"2 1ujuan pemberian kompres a kompres panas . memperlancar sirkulasi darah . mengurangi rasa sakit . memberi rasa hangat, nyaman, dan tenang pada klien . merangsang peristatik usus b 'ompres dingin . menurunkan suhu tubuh . mencegah peradangan meluas . mengurangi kongesti . mengurangi perdarahan setempat . mengurangi rasa sakit pada daerah setempat 2"" Indikasi pemberian kompres a 'ompres panas . klien yang kedinginan<suhu tubuh yang rendah= . klien dengan perut kembung . klien yang punya penyakit peradangan, seperti radang persendian . sepasme otot . adanya abses, hematoma b 'ompres dingin . klien dengan suhu tubuh yang tinggi . klien dengan batuk dan muntah darah . pascatonsilektomi . radang, memar 2"# Prosedur pelaksanaan 2"#1 0ara pemberian kompres panas 1 kompres panas basah 1 Persiapan alat - . kom berisi air hangat sesuai kebutuhan <#0/#5c= . bak seteril berisi dua buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai . kasa perban atau kain segitiga . pengalas . sarung tangan bersih di tempatnya . bengkok dua buah <satu kosong, satu berisi larutan >ysol "?= . waslap # buah4tergantung kebutuhan . pinset anatomi 2 buah . korentang 1 Prosedur . dekatkan alat/alat kedekat klien . perhatikan pri.acy klien . cuci tangan . atur posisi klien yang nyaman . pasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres . kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila diperban 'emudian, buang bekas balutan ke dalam bengkok kosong . ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu masukkan ke dalam kom yang berisi cairan hangat . kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan letakkan pada area yang akan dikompres . bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup4dilapisi dengan kasa kering selanjutnya dibalut dengan kasa perban atau kain segitiga . lakukan prasat ini selama 13/"0 menit atau sesuai program dengan anti balutan kompres tiap 3 menit . lepaskan sarung tangan . atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman . bereskan semua alat/alat untuk disimpan kembali . cuci tangan . dokumentasikan tindakan ini beserta responnya +al yang perlu diperhatikan- 1 kain kasa harus diganti pada waktunya dan suhu kompres di pertahankan tetap hangat 2 cairan jangan terlalu panas, hindarkan agar kulit jangan sampai kulit terbakar " kain kompres harus lebih besar dari pada area yang akan dikompres # untuk kompres hangat pada luka terbuka, peralatan harus steril Pada luka tertutup seperti memar atau bengkak, peralatan tidak perlu steril karena yang penting bersih 3 kompres panas kering menggunakan buli/buli panas 1 1 persipan alat - . buli/buli panas dan sarungnya . termos berisi air panas . termomerter air panas . lap kerja 1 1 prosedur - . persiapan alat . cuci tangan . lakukan pemasangan telebih dahulu pada buli/buli panas dengan cara - mengisi buli/buli dengan air panas, kencangkan penutupnya kemudian membalik posisi buli/buli berulang/ulang, lalu kosongkan isinya (iapkan dan ukur air yang di inginkan <30/50@c= . isi buli/buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian dari buli/buli tesebut >alu keluarkan udaranya dengan cara - letakkan atau tidurkan buli/buli di atas meja atau tempat datar 2agian atas buli/buli di lipat sampai kelihatan permukaan air di leher buli/buli 'emudian penutup buli/buli di tutup dengan rapat4benar . Periks apakah buli/buli bocor atau tidak lalu keringkn dengan lap kerja dan masukkan ke dalam sarung buli/buli . 2awa buli/buli tersebut ke dekat klien . >etakkan atau pasang buli/buli pada area yang memerlukan . 'aji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan yang timbul akibat pemberian kompres dengan buli/buli panas, seperti kemerahan, ketidak nyamanan, kebocoran, dsb . Aanti buli/buli panas setelah "0 menit di pasang dengn air anas lagi, sesuai yang di kehendaki . 2ereskan alat alat bila sudah selesai . 0uci tangan . !okumentasikan +al/hal yang peril di perhatikan - . buli/buli panas tidak boleh diberikan pada klien pendarahan . pemakaian buli/buli panas ada bagian bdomen, tutup buli/buli mengarah ke atas atau ke samping . pada bagian kaki, tutup buli/buli mengarah ke bawah atau ke samping . buli/buli harus di periksa dulu atau tidak cicin karet pada penutupnya 2"#2 cara pemberian kompres dingin 1 kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic 1 persiapan alat - . mangkok bertutup steril . bak steril berisi pinset steril anatomi 2 buah, beberap kain kasa sesuai keutuhan . cairan nti septic berupa P' 1-#000, re.anol 1-1000 sampai 1-"000 dst kebutuhan, larutan betadin . pembalut bila perlu . perlak dan pengalas . sampiran bila perlu 1 prosedur pelaksanaan - . dekatkan alat ke dekat klien . pasang sampiran . cuci tangan . pasang perlak pada area yang akan di kompres . mengocok obat atau larutan bila terdapat endapan . tuangkan cairan kedalam mangok steril . masukkan beberapa potong kasa kedalam mangkok tersebut . peras kain kasa trsbt dg menggunkan pingset . bentangkan kain kasa dan letakkan kasa di atas area yang dikompres dan di balut . rapikan posisi klien . bereskan alat/alat setelah selesai tindakan . cuci tangan . dokumentasikn +al yang perhatikan . kain kasa harus sering dibasai agar tetap basah . pada luka bakar kotorkasa di ganti tiap 1/2 jam . perhatikan kulit setempat4sekitarnya 2ila terjadi iritasi segera laporkan . pada malam hari agar kelembapan kompres bertahan lama, tutupi dengan kapas sublimat 1 kompres dingin basah dengan air biasa4air es 1 persiapan alat - . kom kecil berisi air biasa4air es . perlak pengalas . beberapa buah waslap4kain kasa dengan ukuran tertentu . sampiran bila perlu . selimut bila perlu 1 prosedur - . dekatkan alat/alat ke klien . pasang sampiran bila perlu . cuci tngan . pasang pengalas pada area yang akan dikompres . masukkan waslap4kain kasa kedalam air biasa atau air es lalu diperas sampai lembab . letakkan waslap4kain kasa tersebut pada area yang akan dikompres . ganti waslap4kain kasa tiap kali dengan waslap4kain kasa yang sudah terendam dalam air biasa atau air es . !iulang/ulang sampai suhu tubuh turun . &apikan klien dan bereskan alat/alat bila prasat ini sudah selesai . 0uci tangan . !okumentasikan +al yang harus diperhatikan- . 2ila suhu tubuh ":c4lebih, tempat kompres dilipat paha dan ketiak . Pada pemberian kompres dilipat paha, selimut diangkat dan dipasang busur selimut di atas dada dan perut klien agar seprei atas tidak basah 1 kompres dingin kering dengan kirbat es <eskap= 1 Persiapan alat - . 'irbat es4eskap dengan sarungnya . 'om berisi berisi potongan/potongan kecil es dan satu sendok teh garam agar es tidak cepat mencair . )ir dalam kom . >ap kerja . Perlak pengalas 1 Prosedur - . 2awa alat/alat ke dekat klien . 0uci tangan . %asukkan batnan es ke dalam kom air supaya pinggir es tidak tajam . isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih setengah bagian dari kirbat tersebut . keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong, lalu di tutup rapat . periksa skap, adakah kebocoran atau tidak . keringkan eskap dengan lap, lalu masukkan ke dalam sarungnya . buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada klien . pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di kompres . letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres . kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu tubuh . angkat eskap bila sudah selesai . atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman . bereskan alat setelah selesi melakukan prasat ini . cuci tangan . dokumentasikan hal/hal yang perlu di perhatikan . bila klien kedinginan atau sianosis, kirbat es harus segera di angkat . selama pemberian kirbat es, perhatikan kult klien terhadap keberadaan iritasi dan lain/lain . pemberian kirbat es untuk menurukan suhu tubuh, maka suhu tubuh harus di control setiap "0/50 menitbila suhu sudah turun kompres di hentikan . bila tdak ada kirbat es bias menggunakan kantong plastic . bila es dalam kirbat es sudah mencair harus segera dig anti <bila perlu= BAB ! PENUTUP 11 '$(I%PU>)* 2ahwa indikasi pemberian kompres panas untuk klien yang kedinginan, klien dengan perut kembung, klien yang punya penyakit peradangan seperti radang persendian, sepasme otot, adanya abses, dan hematoma (edangkan 'ompres dingin untuk klien dengan suhu tubuh yang tinggi, klien dengan batuk dan muntah darah, pascatonsilektomi, radang, dan memar !alam mengkompres pasien perlu diperhatikan dengan mengontrol perkembangannya dalam waktu "0/50 menit, bila pasien kedinginan kompres harus segera di angkat, perlu di perhatikan juga keberadaan iritasi pasien, 2ila suhu tubuh ":c4lebih, tempat kompres dilipat paha dan ketiak 12 ()&)* Pembaca Pembaca dapat memahami, dari isi kompres penurunan suhu tubuh dan dapat mengerti betapa pentingnya seorang perawat dalam kehidupan klien Perawat Perawat bisa menerapkan konsep dari kompres penurunan suhu tubuh baik dilapangan maupun tidak di lapangan ataupun dirumah sakit agar bisa menghasilkan keperawatan yang maksimal Instansi Instansi dapat mem,asilitasi dengan ,asilitas yang memadai sehingga dapat mendukung tercapainya konsep keperawatan !)B1)& PU(1)') 1. 1. Program Study S-1 Keperawatan STIKES Banyuwangi. 2009. Panduan Keterampilan Prosedur La K!" 2. #awa Timur $ E%& 2. 2. 's. Kusyati( Eni( S.Kep( d)). 200*. )etermpilan dan prosedur laoratorium. #a)arta $ E%& 1inggalkan komentar C masa ba"# dalam kandungan Posted in Uncategorized on Juni 22, 2010 by werkudorojakso BAB $ PENDAHULUAN 1 >)1)& 2)>)')*A 'ehamilan merupakan suatu anugerah !i perlukan perhatian ekstra selama masa kehamilan, kelahiran, serta paska kelahiran untuk memastikan proses tumbuh kembang yang optimal bagi sang buah hati (elayaknya, kehamilan yang terjadi adalah kehamilan yang aman dan berkualitas )man dari arti terhindar dari komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan 2erkualitas dalam arti ibu dan bayi tetap dalam keadaan yang sehat Untuk mendapatkan kehamilan yang aman dan berkualitas, sebaiknya kehamilan tersebut adalah kehamilan yang telah di persiapkan 'ehamilan yang aman dan berkualitas harus dimulai sejak dalam masa prenatal <sejak dalam kandungan hingga kehamilan=, asuhan prenatal yang diperlukan oleh tenaga medis juga memiliki peranan dalam menjamin kehamilan yang aman dan berkualitas !emi menjaga kehamilan aman dan berkualitas maka peran tenaga medis, terutama para bidan dan perawat dalam mejaga kualitas ibu hamil, bayi dan anak dibutuhkan tenaga medis yang pro,essional 1 1UJU)* P$*U>I()* %)')>)+ 1ujuan Penulisan %akalah ini untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan kualitas peran perawat dan bidan dalam memastikan ibu hamil, bayi, dan anak mendapatkan asupan nutrisi yang di perlukan untuk tumbuh kembang secara optimal, karena perawat dan bidang merupakan tenaga medis yang terdiri di barisan paling depan untuk menjaga kualitas ibu hamil, bayi dan sejak dini BAB $$ PEMBAHAA 1 P$&I;!$ 1U%2U+ '$%2)*A )*)' ($2$>U% >)+I& 1umbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan yang di mulai sejak konsepsi sampai dewasa 1umbuh kembang anak terbagi dalam beberapa periode 2erdasarkan kepustakaan, maka periode tumbuh kembang anak adalah sebagai berikut- %asa Prenatal )tau %asa Intrauterin <masa janin dalam kandungan= masa ini di bagi dalam tiga periode, yaitu- %asa zigot4mudigah - sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan 2 minggu %asa embrio - sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8412 minggu ;.um yang telah di buahi dengan cepat akan menjadi suatu organisme, terjadi di,erensiasi yang berlangsung dengan cepat, terbentuk system organ dalam tubuh %asa janin4,etus - sejak umur kehamilan :412 minggu sampai akhir kehamilan %asa ini terdiri dari 2 periode yaitu - %asa ,etus dini - yaitu sejak umur kehamilan : minggu sampai trimester ke 2 kehidupan intra uterin Pada masa ini terjadi percepatan pertumbuhan pembentukan jasad manusia sempurna )lat tubuh telah terbentuk serta mulai ber,ungsi %asa ,etus lanjut - yaitu trimester akhir kehamilan Pada masa ini pertumbuhan berlangsung pesat disertai perkembangan ,ungsi/,ungsi 1erjadi trans,er immunoglobulin A <Ig A= dari darah ibu melalui plasenta )kumulasi asam lemak esensial seri ;mega" <!ocosa +eDanic )cid= dan ;mega5 <)rachidonic )cid = pada otak dan retina Periode yang paling penting dalam masa prenatal adalah trimester pertama kehamilan Pad aperiode ini tumbuh otak janin sangat peka terhadap pengaruh lingkungan janin Aizi kurang pada ibu hamil, in,eksi, merokok dan asap rokok, minuman beralkohol, obat/obat, bahan/bahan toksik, pola asuh, depresi berat, ,actor psikologis seperti kekersan terhadap ibu hamil, dapat menimbulkan buruk bagi pertumbuhan janin dan kehamilan 1 B)'1;& E B)'1;& F)*A %$%P$*A)&U+ 1U%2U+ '$%2)*A (ecara umum terdapat 2 ,aktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kebang anak, yaitu - 21 Baktor Aenetik 1ermasuk ,actor genetikan antara lain adalah ,actor bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin suku, bangsa dan bangsa Potensi genetic yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi terhadap lingkungan secara positi, sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal Aangguan pertumbuhan di *egara maju lebih sering di akibatkan oleh ,actor genetic ini (edangkan di *egara yang sedang berkembang gangguan pertumbuhan selain di akibatkan oleh ,actor genetic, juga ,actor lingkungan yang kurang memadai untuk tumbuh kembang anak yang optimal, bahkan ke dua ,actor ini juga dapat menyebabkan kematian anak/anak sebelum mencapai usia balita 22 ,aktor lingkungan >ingkungan merupakan ,actor yang paling menentukan tercapai atau tidaknya ,actor bawaan >ingkungan ini merupakan lingkungan G bio/,isiko/psiko E socialH yang mempengaruhi indi.idu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai dengan hayatnya Bactor lingkungan ini secara garis besar di bagi menjadi - a= Bactor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih di dalam kandungan <masa pranatal= b= Bactor lingkungan yang lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir <masa posnatal= 1 B)'1;& >I*A'U*A)* P&$*)1)> Bactor lingkungan prenatal yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari konsepsi sampai lahir antara lain adalah - 1 Aizi ibu pada waktu hamil Aizi ibu yang jelek pada saat kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih sering meng%as#lkan ba"# 22>& atau la%#r mat# dan jarang men"ebabkan &a&at ba'aan. D#samp#ng #tu dapat men"ebabkan %ambatan pertumbu%an otak jan#n( anem#a pada ba"# baru la%#r( ba"# baru la%#r muda% terkena #n)eks#( abortus( dll. (ebuah penelitian terbaru oleh !r$ 2irch melaporkan bahwa anak yang di berikan asupan susu dengan 0,"5? !+) <:0 mg !+)4100 gram= dan 0,72? )&) < 180 mg )&) 4 100gram= selama awal kehidupannya, pada usia # tahun memiliki tingkat II 7 poin lebih tinggi di bandingkan mereka yang tidak mendapatkan !+) dan )&) Penelitian tersebut menunjukkan bahkan bukan hanya isi kandungan saja, tetapi juga kadar kandungannya ikut menentukan man,aat kecerdasannya 1 %ekanisme 1rauma dan cairan ketuban yang dapat menyebakan kelainan bawaan pada bayi yang akan di lahirkan demikian pula pada pos#s# jan#n pada uterus dapat mengk#batkan tal#pes( d#slokas panggul( tort#kol#s &ongen#tal( pals# )as#al#s( atau kron#o tabes. 1 1oksin 4 zat kimia %asa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat/zat teratogen %isalnya obat/ obatan seperti talidomoda, penitoil, metadion, obat/obatan anti kanker, dan lain sebagainya dapt menyebabkan kelainan bawaan !emikian pula dengan ibu hamil yang perokok berat atau peminum alcohol kronis sering melahirkan bayi 22>&, lahir mati, cacat atau retadasi mental 'eracunan logam berat pada ibu hamil, m#saln"a karena makan #kan "ang terkontam#nas# merkur# dapat mengak#batkan m#krose)al# dan pals# serebral#s( seperti di jepang yang di kenal sebagai penyakit minamata 1 $ndokrin +ormone/hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin, adalah somatrotopin, hormone plasenta, hormone tiroid, insulin dan peptide/peptida lain dengan akti,itas mirip insulin <insulin E like growt ,actors 4 IABs = (omatrotopin <growth hormone= di sekresi oleh kelenjar hipo,isis ajnin sekitar minggu ke : produksinya terus meningkat sampai minggu ke 20 selanjutnya menetap sampai lahir Perannya belum jelas pada janin +ormone/hormon tiroid seperti 1&+ <thiyroid realizing hormone=, 1(+ <thyroid simulating hormone=, 1" dan 1# sudah di produksi oleh janin sejak minggu ke 12 pengaturan oleh hipo,isis sudah terjadi pada minggu ke 1" kadar hormone ini makin meningkat sampai minggu ke 2#, lalu konstan Perannya belum jelas tetapi jika terdapat de,isiensi hormone tersebut, dapat terjad# gangguan pada pertumbu%an susunan sara) pusat dan dapat mengak#batkan retardas# mental Insulin mulai di produksi oleh janin pada minggu ke 11, lalu meningkat sampai bulan ke 5 dan kemudian konstan 2e,ungsi untuk petumbuhan janin melalui pengaturan keseimbangan glukosa darah, sintesis protein janin 1 &adiaasi *ad#as# pada jan#n sebelum umur ke%am#lan 1+ m#nggu dapat men"ebabkan kemat#an jan#n( kerusakan otak( m#krose)al#( atau &a&at ba'aan la#nn"a %isalnya pada peristiwa di +iroshima, *agasaki dan chernobel (edangkan e,ek radiasi pada orang laki/laki, dapat mengakibatkan cacat bawaan pada anaknya 1 In,eksi In,eksi intra uterin yang sering menyebabkan ,a&at Ba'aan adalah capital torch <toDoplasmosis, rubella, cytomegalo,irus, herpes simpleD= (edangkan in,eksi lainnya yang juga dapat menyebabkan penyakit pada janin adalah ,arisella coDackie, echo.irus, malaria lues, hi., campak, polio, listeriosis, leptospira, mikoplasma, .irus in,luinsa, dan hepatitis !iduga setiap hiperpireksia pada ibu hamil dapat merusak janin 1 (tress (tress yang di alami ibu pada ibu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin, antara lain &a&at ba'aan( kela#nan j#'a( kej#'aan dan la#n-la#n 1 Imunitas &esis atau )2; inkomtabilitas sering menyebabkan abortus( %#dro)etal#s( kern #kterus( atau la%#r mat#. 1 )noksia embrio %enurutnya oksigenasi janin melalui pada ganguan plasenta atau tali pusat menyebabkan Berat Badan La%#r *enda%. 1 P&I>)'U P&)*)1)> Janin dalam kandungan ternyata memiliki kebiasaan dan gerakan seperti bayi yang sudah lahir %ereka mampu mengejapkan mata, menguap, mengernyitkan dahi, menangis, tersenyum, dan berjalanJ (ampai detik ini, kalangan dokter dan orangtua percaya, janin dalam rahim tak dapat tersenyum sampai beberapa minggu setelah lahir *amun, dengan bantuan scan ultrasound #! jenis terbaru, gerakan/gerakan janin dapat dilihat secara gamblang dan jauh lebih detil ketimbang ultrasound kon.ensional (eperti tampak dalam gambar, janin Pada usia 12 minggu, janin dapat meregang, menendang, dan melangkah Ini terjadi jauh sebelum si ibu mampu merasakan gerakan/gerakan janin dalam perutnya Usia 18 minggu, janin dapat membuka matanya meskipun sebagian besar dokter berpikir kelopak mata janin masih menempel sampai usia 25 minggu Usia 25 minggu, janin melakukan semua gerakan, bahkan mampu menunjukkan perasaannya selayaknya bayi yang sudah lahir %ereka menggaruk, tersenyum, menangis, cegukan, dan mengisap 1 B)'1;&/B)'1;& F)*A %$%P$*A)&U+I P&I>)'U P&)*)1)> 'ondisi Ibu hamil, aspek ,isik dan psikis adalah dua hal yang terkait erat, saling pengaruh/ mempengaruhi, atau hampir tidak terpisahkan Jika kondisi ,isiknya kurang baik, maka proses berpikir, suasana hati, kendali emosi dan tindakan yang bersangkutan dalam kehidupan sehari/ hari akan terkena imbas negati,nya )ntara lain, suasana hati atau keadaan emosi cepat berubah, kepekaan meningkat, dan perubahan pola. (uasana hati yang kelam dan emosi yang meledak/ledak dapat mempengaruhi detak jantung, tekanan darah, produksi adrenalin, akti.itas kelenjar keringat, sekresi asam lambung, dan lain/lain 1rauma, stres, atau tekanan psikologis juga dapat memunculkan gejala ,isik seperti letih, lesu, mudah marah, gelisah, pening, mual atau merasa malas 'arena perubahan yang terjadi pada ,isik mempengaruhi aspek psikologis dan sebaliknya, maka mudah bagi ibu hamil untuk mengalami trauma trauma ini ternyata dapat dirasakan juga oleh janin 2ahkan, janin sudah menunjukkan reaksi terhadap stimulasi yang berasal dari luar tubuh ibunya ;leh karena itu, mau tidak mau ibu hamil harus menjaga kondisi ,isik maupun psikisnya agar bayinya dapat tumbuh sehat 1 P$&I>)'U )2*;&%)> P&)*)1)> 1eknik pengambilan gambar yang dikembangkan 0ampbell, selain menyajikan gambar/gambar "!, juga membantu dokter mendapatkan peringatan dini bila bayi/bayi dalam kandungan itu abnormal, seperti- >angit/langit mulutnya terbelah, %enderita sindrom down 'elainan lain yang berkaitan dengan tungkai, lengan, serta anggota tubuh lainnya 1 *U1&I(I U*1U' '$+)%I>)* )%)* !)* 2$&'U)>I1)( )(I4susu eksklusi, merupakan sumber nutrisi yang terbaik bagi bayi untuk tumbuh kembang yang optimal Pemberian )(I selama 5 bulan sangat penting, karena )(I memiliki kandungan nutrisi paling lengkap untuk tumbuh kembang anak, termasuk untuk perkembangan otaknya ;leh karena itu sebisa mingkin setiap ibu memberikan )(I kepada bayi mereka *amun bila karena suatu hal ibu tidak bias memberikan )(I, sebaiknya ibu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan buah hatinya tetap mendapatkan cukup nutrisi untuk tumbuh kembangnya (alah satu nutrisi yang berperan penting dalam kehamilan adalah kolina, yang merupakan komponen penting dalam membangun jaringan otak, termasuk proses perkembangan memori dan pembelajaran pada bayi 1he United (tates Institute ;, %edicine <I;%= merekomendasikan pemberian kolina sebesar #30 mg per hari untuk ibu hamil (ebaiknya kolina di konsumsi sejak merencanakan kehamilan 1 AIKI I2U +)%I> Untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil, maka ibu hamil harus makan teratur " kali sehari dimana hidangan harus tersusun dari bahan makanan yang bergizi yang terdiri dari makanan pokok, lauk/pauk, sayuran dan buah/buahan dan di usahakan minum susu minimal 1 gelas setiap hari Piih bahan makanan yang segar dan hindari bahan makanan yang di awetkan Ibu hamil membutuhkan lebih banyak energy protein, .itamin ),0, ! dan kelompok .itamin 2 <21, 22, 25, 212=, zat besi, kalsium, serat makanan untuk menjaga kesehatan ibu dan zat gizi untuk perkembangan otak dalam kandungan seperti ;mega ", ;mega 5, !+), asam ,olat dan kolin D#agram kebutu%an .#tam#n dan energ# #bu %am#l / 0EN$ 1$TAM$N UMBE* 2UN3$ 6itamin ) >emak hewani, mentega, keju, kuning telur, susu lengkap, minyak ikan, sayuran hijau, buah yang kuning dan sayuran %embantu pertumbuhan sel tubuh dan penglihatan, menyehatkankan rambut dan kulit integritas membrane epitel dan mencegah Derophtalmia 6itamin 21 <thiamin= larut dalam air Ikan daging ayam tanpa lemak, kacang/ kacangan dan susu %etabolisme karbohidrat, membantu kelancaran system persara,an, dan mencegah beri/beri atau penyakit yang di tandai neuritis 6itamin 22 <ribo,la.in= >arutan dalam air 1elur, sayur hijau, daging tanpa lemak, susu, dan biji/bijian %embantu membentuk enzim, pertumbuhan, dan membantu adaptasi cahaya dalam mata 6itamin 2" <niacin= !aging tanpa lemak, hati ikan,kacang/ kacangan, biji/bijian, telur dan hati %etabolisme karbohidrat, lemak, protein, dan komponen unzim serta mencegah menurunnya na,su makan 6itamin 25 2iji/bijian, sayur, %embantu kesehatan <pyrodoksin= daging dan pisang gusi dan gigi, pembentukan sel darah merah, serta metabolisme karbohidrat, lemak dan protein 6itamin 212 <cyanocobalamin= +ati, susu, daging tanpa lemak, kerang laut %etabolisme protein, membantu pembentukan sel darah merah, kesehatan jaringan dan mencegah anemia 6itamin 0 <ascorbut acid= Jeruk, tomat, kubis, sayuran hijau dan kentang %enjaga kesehatan tulang, gusi, membantu membentuk dinding pembuluh darah dan pembuluh kapiler, kesembuhan jaringan dan tulang, serta memudahkan penyerapan zat besi dan asam ,olat Protein daging tak berlemak, ikan, telur , susu dan hasil olahannya Kat besi +ati, telur, daging 'omponen hemoglobin dan membantu oksidasi sel 6itamin ! %inyak ikan, susu, kuning telur, mentega, hati, kerang, atau terbentuk dikulit akibat pemanasan sinar matahari %embantu penyerapan ,os,or serta mencegah rakhitis 'alsium (usu Pembentukan gigi dan tulang, akti.itas neuromuscular dan koagulasi <penggumpalan= darah )sa ,olat %agnesium 2iji/bijian, susu dan daging Pengakti,an enzim, pembentukan gigi dan tulang dan membantu kegiatan neuormuskular Fudium Aaram beryodium dan makanan laut %engaur metabolisme tubuh dan memperlancar pertumbuhan ;mega 5 Ikan cots Pembentukan tulang, kecerdasan !+) 1elur, susu, pembentukan sara, otak dan perkembngan otak 'ebutuhan gizi bagi ibu hamil juga penting agar luka/luka persalinan lekas sembuh dalam masa ni,as <#0 hari setelah melahirkan=, dan untuk cadangan makanan pada masa laktasi Brisian ,lag mama di lengkapi dengan nutribrainL yang merupakan dari asam ,olat, ;mega ", ;mega 5, !+), dan kolin untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan otak bayi pada tahap yang paling awal dalam kehdupan 4ebutu%an 5at 3#6# Utama $bu Ham#l T#ap Tr#mester T*$METE* 4E 1 <%asa pertumbuhan dasar7 Masa kr#t#s bag# pembentukan organ jan#n 8s"stem sara)( otak( jar#ngan( otot( dan sel- sel dara%7( dan pembentukan plasenta( jadi selain mengkonsumsi makanan begizi seimbang, jangan abaikan kebutuhan tubuh akan protein, asam ,olat, seng, kolin, !+), dan zat besi T*$METE* 4E 2 8masa pertumbuhan menyeluruh= Masa pertumbu%an jan#n dan plasenta( serta pertumbu%an .olume dara%. 'onsumsi akan protein, kalsium dan zat besi harus mencukupi T*$METE* 4E ! 8masa pertumbuhan penyempurnaan7 Masa mengopt#malkan tumbu% kembang otak jan#n serta pers#apan persal#nan. 1ubuh perlu cukup zat besi, kalsium, seng, .itamin 25, !+), ;mega ", ;mega 5, dan kolin 1 AIKI 'U&)*A P)!) I2U +)%I> 2ila ibu mengalami kekurangna gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun pada janin, seperti berikut ini - 1 1erhadap ibu Aizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain - anemia , pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit in,eksi 1 1erhadap persalinan Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunyaatau premature, pendarahan serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat 1 1erhadap janin 'ekurangan gizi pada ibu hamildapat mempengaruhi proses pertimbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, as,eksia, intrapartum atau mati dalam kandungan lahir dengan berat badan lahir rendah <22>&= )da beberapa cara yang dapat digunakan untuk status gizi ibu hamil antara lain memantau pertambahan berat badan selama hamil, mengukur lingkar lengan atas <>I>)= dan mengukur kadar +b Pertambahan berat badan selama hamil sekitar 10/12 kg, dimana pada trimester satu pertama+an )urang dari 1 )g( trimester 2 se)itar 2 )g dan trimester , se)itar * )g pertambahan berat badan ini sekaligus bertujuan memantau petumbuhan janin Pengukuran >I>) dimaksudkan untuk mengetahui apakah seseorang menderita 'urang $nergi 'ronis <'$'=, sedangkan pengukuran kadar +b untuk mengetahui kondisi ibu apakah menderita anemia gizi 1 Aangguan pada ibu hamil 1 )nemia pada ibu hamil )nemia dapat di de,inisikan sebagai kondisi dengan kadar +b berada di bawah normal !isebabkan kekurangan zat besi sehingga lebih di kenal dengan istilah anemia gizi besi )nemia de,esiensi bezi merupakan salah satu gangguan yang sering terjadi selama kehamilaan Ibu hamil umumnya mengalmi depresi sehingga hanya menerima sedikit besi kepada janin yang di butuhkan untuk metabolisme besi yang normal (elanjutnya mereka akan menjadi anemia pada saat kadar hemoglobin turun sampai di bawah 11 gr selama trimester " 'ekurangan zat besi dapat menimbulkan ganguan atau hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak )nemia gizi juga dapat menyebabkan kematian janin dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, 22>&, anemia pada bayi yang dilahirkan +al ini dapat menyebabkan mordilitas dan mortalitas ibu dan kematian prenatal secara bermakna lebih tinggi Pada ibu hamil yang menderita anemia berat meningkatkan resiko mordilitas dan mortalitas ibu dan bayi kemungkinan 22>& juga lebih besar 1 &esiko 22>& pada ibu hamil !i Indonesia batas ambang >I>) dan '$' adalah 2",3 cm hal ini berarti ibu hamil dengan resiko '$' di perkirakan akan melahirkan bayi 22>& 2ila bayi lahir 22>& akan mempunyai resiko kematian gizi kurang, gangguan pertmbuhan, dan gangguan perkembangan anak Untuk mencegah resiko '$' pada ibu hamil sebelum kehamilan wanita usia subur sudah harus mempunyai gizi yang baik misalnya dengan >I>) tidak kurang dari 2,3 cm apabila >I>) sebelum hamilan kurang dari angka tersebut sebaiknya kehamilan di tunda sehingga tidak melahirkan bayi 22>& +asil penelitian etwi saraswati dan kawan/kawan Jawa barat <1::8= menunjukka '$' pada batas 2,3 cm belum merupakan resiko untuk melahirkan 22>& walaupun resiko relati,nya cukup tinggi (edangkan ibu hamil dengan '$' pada batas 2" cm mempunyai resiko 2,0087 kali untuk melahirkan 22>& di banding dengan ibu yang mempunyai >I>) dari 2" cm (ebagaimana disebutkan diatas berat bayi yang di lahirkan dapat dipengaruhi oleh setatis gizi baik sebelum hamil maupun saat hamil (etatus gizi ibu sebelum hamil juga cukup berperan dalam pencapaian gizi ibu saat hamil Penelitian rosmeri <2000= menunjukkan bahwa status gizi ibu sebelum hamil mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap kejadian 22>& ibu dengan status gizi kurus sebelum hamil mempunyai resiko #,27kali gizi baik <normal= +asil penelitian jumiarah,dkk<1:::= menujukkan bahwa ada hubungan kadar +b ibu hamil dengan berat bayi lahir, dimana semakin tinggi kadar +b berat badan bayi yang di lahirkan (edangkan penelitian $dwu saraswati, dkk 1::8 menemukan bahwawa anemia pada batas 11 gr bukan merupakan resiko untuk melahirkan 22>& hal ini mungkin karena belum berpengaruh terhadap ,ungsi hormone maupun ,isiologis ibu (elanjutnya pada analisa bi.ariat anemia batas : gr atau anemia berat di temukan secara statistic tidak nyata melahirkan 22>& *amun, untuk melahirkan bayi mati mempunyai resiko ",081 kali !ari hasil analisa multi.ariat dengan memperhatikan masalah riwayat kehamilan sebelumnya menunjukkan bahwa ibu hamil penderita anemia berat mempunyai resiko untuk melahirkan 22>& #,2 kali lebih tinggi di bandingkan dengan ibu yang tidak menderita anemia berat BAB $$$ PENUTUP 1. 4E$MPULAN 1 1umbuh kembang adalah proses yang berkesinambungan mulai dari konsepsi sampai dewasa 2 tumbuh kembang mengikuti pola/pola tertentu tetapi kecepatannya berbeda antara anak satu dengan yang lainnya " tumbuh kembang di pengaruhi oleh ,actor bawaan dan lingkungan >ingkungan yang baik akan memungkinkan potensi bawaan, sedangkan yang kurang baikakan menghambatnya # pentingnya ibu dalam ekologi anak, sebagai Gparade geneticH ,actor, yaitu pengaruh biologisnya terhadap pertumbuhan janin dan pengaruh psikobiologisnya terhadap tumbuh kembang postnatal dan perkembangan kepribadian anak Juga pentingnya menyusui dalam tumbuh kembang anak 3 perlunya stimulasi dalam tumbuh kembang anak 5 perlunya deteksi dan penanganan dini, untuk meningkatkan sumberdaya manusia kelak 1. A*AN 'ekurangan gizi pada ibu hamil mempunyai dampak yang cukup besar terhadap proses pertumbuhan janin dan anak yang akan dilahirkan 2ila ibu hamil mengalami kurang gizi maka akibat yang di timblkan antara lain - keguguran, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, dan bayi lahir dengan 22>& %aka untuk memperkecil resiko ibu kekurangan gizi diperlukan upaya mempertahankan kondisi gizi yang baik pada ibu hamil Upaya yang dilakukan berupa pengaturan konsumsi makanan, pemantauan pertambahan berat badan, pemeriksaan kadar +b, dan pengukuran >I>) sebelum atau saat hamil !)B1)& PU(1)') 1 1 Potter, P) M perry, )A, 1::", ,undamental o, nursing - concepts process practice, "NN editions, (t louis - mosby year book 2 Potter, P) M perry, )A, 1::7, ,undamental o, nursing - concepts process practice, #NNeditions, (t louis - mosby year book " 'ozier $rb et all, 1::3, ,undamental o, nursing - conseptss proses and practis ethic M .alues, kali,ornia - )ddison Oesley publisher # www Aoogle 0om 3 )brams, 2 et al, %aternal *utrition - in %aternal Betal %edicine, # th ed, 0reasy E &esnik, O2 (aunders, 1:::, p 122 E 1"1 1inggalkan komentar C prosedur pemasangan #n)us Posted in Uncategorized on Juni 22, 2010 by werkudorojakso BAB $ PENDAHULUAN 1.1 LATA* BELA4AN3 'eperawatan merupakaan hasil proses kerjasama manusia dengan manusia lainnya supaya menjadi sehat atau tetap sehat !alam perkembangan ilmu keperawatan saat ini perawat dituntut untuk lebih pro,essional dalam melakukan tindakan keperawatan yaitu pelayanan yang memuaskan dan meyakinkan Pemasangan in,us adalah teknik yang mencakup penusukan .ena melalui transkutan dengan stilet tajam yang kaku seperti angiokateler atau dengan jarum yang di sambungkan Pemberian cairan in,use merupakan materi yang sangat sulit di terapkan karena memiliki berbagai macam tehknik/tekhnik yang berbeda/beda dan memilki kerasionalannya sendiri/sendiri juga oleh karena itu prosedur pemberian in,us memerlukan pembelajaran yang tidak sedikit !alam penulisan makalah ini akan di jelaskan pengertian pemberian cairan in,use, jenis/jenis cairan intra.ena, indikasi dan kontraindikasi, dan prosedur pemberian cairan in,use 1.2 TU0UAN 1 %emberikan in,ormasi tentang prosedur pemasangan in,use 2 )gar mahasiswa mampu melaksanakan pemberian in,use kepada klien saat di lapangan kerja BAB $$ $s# 2.1 PEN3E*T$AN Pungsi .ena merupakan tekhnik penusukan .ena melalui transkutan dengan stilet tajam yang kaku seperti angiokateter atau dengan jarum yang disambungkan pada spuit -Eni Kusyati 200*. +al$2*./ Pada kondisi tertententu, pemberian cairan intra .ena diperlukan untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh >angkah ini e,ekti, untuk memenuhi kebutuhan cairan eksternal secara langsung (ecara umum, tujuan terapi intra .ena adalah untuk memenuhi kebutuhan cairan pada klien yang tidak mampu mengkonsumsi cairan oral secara adekuat, menambah asupan elektrolit untuk menjaga kesimbangan elektrolit, menyediakan glukosa untuk kebutuhan energi dalam proses metabolisme, memenuhi kebutuhan .itamin larut air, serta menjadi media untuk pemberian obat melalui .ena >ebih khusus, terapi intra .ena di berikan pada pasien yang mengalami syok,intoksikasi berat, pasien pra dan pasca bedah, atau pasien yang membutuhkan pengobatan tertentu -"uaro)( 0a+id I1al dan 'urul &+ayatin.200. 2al$92-93/ Pemberian cairan in,use dapat di berikan pada pasien yang mengalami pengeluaran cairan atau nutrisi yang berat Pemberian cairan in,use ke dalam .ena <pembuluh darah pasien= di antaranya pada .ena lengan <.ena sa,alika basilea dan mediana kabiti=, pada tungkai <.ena sakena=, atau pada .ena yang ada di kepala, seperti - .ena temporalis krontolis <khusus untuk anak/anak= (elain pemberian in,use pada pasien yang mengalami pengeluaran cairan, juga dapat dilakukan pada pasien yang mengalami syok, intoksikasi berat, pra dan pasca bedah, sebelum trans,usi darah, atau pasien yang membutuhkan pengobatan tertentu -2idayat(4 45i5 alimul dan musri6atul ulya+. 2007. 2al$.,-.7= 2.2 ,A$*AN $NT*A 1ENA Jenis cairan intra.ena yang biasa di gunakan meliputi 1. Larutan nutr#en. >arutan ini berisi beberapa jenis karbohidrat <mis, dekstrosa dan glukosa= dan air >arutan nutrien yang umum digunakan adalah 39ro dekstrosa dalam air <! 3 O=, ","? glukosa dalam 0,"?, *a0I, dan 3940 glukosa dalam 0,#3? *a0l (etiap 1 liter cairan !eDtrose 3? mengandung 170/200 kaloriP mengandung asam amino <)migen, )nanosol, 1ra.amin= atau lemak <>ipomul d/an >yposyn= 1 Larutan elektrol#t >arutan elektrolit melip.ti lamtan saline, baik isotonik, hipotonik, maupun hipertonik Jenis larutan elektrolit yang paling banyak digunakan adalah normal salin <isotonik=, yaitu *a010,:? 0ontoh larukan elektrolit lainnya adalah laktat &inger <*aQR, 'Q, 0l / , 0a/Q= dan cairan 2utter <* a S ' T %gzT 0l / , +00" = 1 ,a#ran asam-basa Jenis cairan yang termasuk cairan asam/basa adalah natrium laktat dan natrium bikarbonat >aktat merupakan sejenis garam yang dapat mengikat ion +Q dari cairan sehingga mengurangi keasaman lingkungan 1. 1olume ekspander. Jenis larutan ini ber,ungsi meningkatkan .olume pembuluh darah atau plasma, misalnya pada kasus hemoragi atau kombustio berat 6olume ekspander yang umttm digunakan antara lain dekstran, plasma, dan albumin serum 0ara kerjanya adalah dengan meningkatkan tekanan osmotik darah -"uaro)( 0a+id I1al dan 'urul &+ayatin.200. 2al$92-93/ 2.! TU0UAN 1 %emenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit 2 In,use pengobatan dan pemberian nutrisi -45i5( musri6a+. 2003. Bu)u sa)u pra)ti)um )eutu+an dasar manusia. #a)arta$ E%&/ 1 %emulai dan mempertahankan terapi cairan I6 -Eni Kusyati 200*. +al$2*./ 2.9 $ND$4A$ 1 Pada seseorang dengan penyakit berat, pemberian obat melalui intra.ena langsung masuk ke dalam jalur peredaran darah %isalnya pada kasus in,eksi bakteri dalam peredaran darah <sepsis= (ehingga memberikan keuntungan lebih dibandingkan memberikan obat oral *amun sering terjadi, meskipun pemberian antibiotika intra.ena hanya diindikasikan pada in,eksi serius, rumah sakit memberikan antibiotika jenis ini tanpa melihat derajat in,eksi )ntibiotika oral <dimakan biasa melalui mulut= pada kebanyakan pasien dirawat di &( dengan in,eksi bakteri, sama e,ekti,nya dengan antibiotika intra.ena, dan lebih menguntungkan dari segi kemudahan administrasi &(, biaya perawatan, dan lamanya perawatan 2 ;bat tersebut memiliki bioa.ailabilitas oral <e,ekti.itas dalam darah jika dimasukkan melalui mulut= yang terbatas )tau hanya tersedia dalam sediaan intra.ena <sebagai obat suntik= %isalnya antibiotika golongan aminoglikosida yang susunan kimiawinya GpolicationsH dan sangat polar, sehingga tidak dapat diserap melalui jalur gastrointestinal <di usus hingga sampai masuk ke dalam darah= %aka harus dimasukkan ke dalam pembuluh darah langsung " Pasien tidak dapat minum obat karena muntah, atau memang tidak dapat menelan obat <ada sumbatan di saluran cerna atas= Pada keadaan seperti ini, perlu dipertimbangkan pemberian melalui jalur lain seperti rektal <anus=, sublingual <di bawah lidah=, subkutan <di bawah kulit=, dan intramuskular <disuntikkan di otot= # 'esadaran menurun dan berisiko terjadi aspirasi <tersedakUobat masuk ke pernapasan=, sehingga pemberian melalui jalur lain dipertimbangkan 3 'adar puncak obat dalam darah perlu segera dicapai, sehingga diberikan melalui injeksi bolus <suntikan langsung ke pembuluh balik4.ena= Peningkatan cepat konsentrasi obat dalam darah tercapai %isalnya pada orang yang mengalami hipoglikemia berat dan mengancam nyawa, pada penderita diabetes mellitus )lasan ini juga sering digunakan untuk pemberian antibiotika melalui in,us4suntikan, namun perlu diingat bahwa banyak antibiotika memiliki bioa.alaibilitas oral yang baik, dan mampu mencapai kadar adekuat dalam darah untuk membunuh bakteri <+ttp$88www.se+atgroup.we.id89p:200/ 2.: 4;NT*A$ND$4A$ 1 In,lamasi <bengkak, nyeri, demam= dan in,eksi di lokasi pemasangan in,us 2 !aerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan digunakan untuk pemasangan ,istula arteri/.ena <)/6 shunt= pada tindakan hemodialisis <cuci darah= " ;bat/obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh .ena kecil yang aliran darahnya lambat <misalnya pembuluh .ena di tungkai dan kaki= <+ttp$88www.se+atgroup.we.id89p:200/ 2.< PE*$APAN ALAT DAN BAHAN 1= 0airan in,us 2= In,us set "= jarum in,use <20/22A untuk dewasa, 2#/25A untuk anak/anak= #= pengalas 3= tourniVuet <untuk membendung aliran darah .ena= 5= kapas alcohol 7= plaster 8= gunting := pencukur rambut 10= kassa steril 11= betadin 12= bengkok 1"= sarung tangan sekalipakai 1#= spolk <bila perlu= 2.= PE*$APAN PA$EN>L$N34UN3AN 1 klien diberi penjelasan tenteng hal/hal yang dilakukan saat pemasangan in,use dengan menggunakan komunikasi yang terapeutikjika keadaan memungkinkan 2 pakaian klien pada daerah yang akan di pasang in,use, harus di buka <untuk mempermudah saat pemasangan in,us= dan mencari .enanya " identi,ikasi .ena yang dapat di akses untuk tempat pemasangan jarum I6 atau kateter - 1 hindari daerah penonjolan tulang 2 gunakan .ena dibagian yang paling distal terlebih dahulu " hindarkan pemasangan selang intra .ena di pergelangan tangan klien, di daerah yang mengalami peradangan, di ekstermitas yang sensasinya menurun # bila pada lingkungan banyak klien, perlu dipasang sampiran 2.+ ,A*A 4E*0A 1 siapkan peralatan dan bawa ke dekat klien 2 cuci tangan " siapkan cairan in,use dan in,use set 1 buka kemasan steril dengan menggunakan tekhnik aseptic & W mencegah kontaminasi pada objek steril 1 1 periksa larutan dengan menggunaan Glima tepatH - tepat klien tepat obat <tanggal kadaluarsa= waktu dosis <tetesan in,use yang di butuhkan= rute <jalan yang diberikan melalui I6= Fakinkan tambahan resep <missal - kalium dan .itamin= telah di tambahkan ;bser.asi kebocoran kantung cairan & W larutan I6 adalah obat dan harus dengan hati/hati diperiksa untuk mengurangi resiko kesalahan >arutan yang berubah warna , mengandung partikel, atau kadaluarsa tidak di gunakan 'ebocoran kantung menunjukkan kesempatan kontaminasi dan tidak boleh di gunakan 1 1 buka penutup botol in.us dan buka set in,use dengan mempertahankan sterilitas dari kedua ujung & W mencegah bakteri masuk ke peralatan in,use dan aliran darah 1 1 tempatkan klem rol kurang lebih 2/3 cm di bawah ruang drip dan gerakkan klem rol pada posisi Go,,H & W kedekatan klem rol pada ruang drip memungkinkan pengaturan lebih akurat tentang kecepatan aliran Aerakkan klem pada Go,,H mencegah penetesan cairan pada klien, perawat, tempat tidur, atau lantai 1 1 lepaskan pembungkus lubang slang I6 pada kantung larutan I6 plastic 1usukkan set in,use ke dalam kantung cairan atau botol & W memberi akses untuk insersi slang in,use ke dalam larutan *2Wjangan menyentuh jarum penusuk botol in,use karena bagian ini steriljika misal jarum jatuh kelantai, buang slang I6 tersebut dang anti dengan yang baru 1 1 aliran larutan I6 pada slang in,use 1ekan ruang drip dan lepaskan, ini memungkinkan pengisian 14" sampai X penuh & W menjamin slang bersih dari udara sebelum penyambungan ke I6, dan mencegah udara masuk ke dalam slang 1 1 pelindung jarum tidak di lepas dan lepaskan klem rol untuk memungkinkan cairan mengalir dari ruang drip melalui slang ke adapter jarum 'embalikan klem rol ke posisi Go,,H setelah slang terisi & W pengisian lambat slang menurunkan turbelens dan terbentuknya gelembung 'eluarkan udara dari slang dan biarkan slang terisi larutan Penutupan klem mencegah kehilangan cairan yang tidak sengaja 1 1 Fakinkan slang bersih dari udara dan gelembung udara & W gelembung udara besar dapat bertindak sebagai emboli 1 Pasang perlak 2 Jika ada rambut, cukur daerah tersebut Y 2 inchi 4 3cm & W %engurangi resiko kontaminasi dari bakteri pada rambut Juga membantu mempertahankan keutuhan balutan intra .ena dan membuat pelepasan plester tidak terlalu menimbulkan nyeri Pencukuran dapat menyebabkan mikroabrasi dan menjadi predis posisi terjadinya in,eksi < metheny,1::5= 1 )pabila memungkinkan, letakkan ekstermitas pada posisi dependen < dalam keadaan ditompang sesuatu= & W %emungkinkan dilatasi .ena sehingga .ena dapat dilihat 1 (iapkan alat2 yang tidak steril- a= Pasang perlak dibawah tangan4area yang akan di in,use b= (iapkan plester ukuran 123 panjang Y :cm c= (iapkan kasa steril d= 2uka insersi be.el & W untuk mempermudah saat melakukan tindakan 1 pasang tourniVuet Y 3/7 inchi 4 10/13 cm di atas 4 di daerah yang akan ditusuk & W tourniVuet menekan aliran balik .ena tetapi tidak menyumbat aliran arteri 1 'enakan sarung tangan <tangan kanan steril tangan kiri bersih= & W mengurangi pemaparan pada organisme +I6 , hepatitis dan organismme yang di tularkan melalui darah 1 2ersihkan daerah penusukan dengan kapas alcohol dengan arah melingkar dari tengah ketepi & W agar terhindar dari mikroorganisme 4 tidak terkontaminasi 1 >akukan ,ungsi .ena Biksasi .ena dg meregangkan kulit berlawanan dg arah insersi 3/7 cm dari arah distal ke tempat ,ungsi .ena a= ;*0 W insersi be.el <bagian ujung jarum yang miring= dg membentuk sudut 20/"0 derajat searah dg aliran balik darah .ena distal terhadap tempat ,ungsi .ena yang sebenarnya & W memungkinkan perawat menempatkan jarum menjadi pararel dg .ena sehingga saat .ena di,ungsi,resiko menusuk .ena sampai tembus keluarr berkurang 1 >ihat aliran balik melalui srelang jarum aliran balik darah di ;*0,yang mengindikasikan bahwa jarum telah memasuki .ena Jika sudah terasa pas masuk ke .ena insersi be.el di landaikan dan di masukkan sampai penuh &Wpenggunaan jari yang sama mempengaruhi terjadinya sensiti,itas terhadap kajian yang lebih baik tentang kondisi .ena&endahkan jarum sampai hamper menyentuih kulit %asukkan lagi kateter sekitar seperempat inci ke dalam .ena dan kemudian longgarkan stylet<bagian pangkal jarum yang di masukkan ke .ena= 1 (tabilkan kateter dg salah satu tangan ,lepaskan tourniVuet dan lepaskan stylet dari ;*0, tekan ujung area penusukan & W %engurangi aliran balik darah 1 +ubungkan adapter jarum in,use ke hub ;*0 atau jarum Jangan sentuh titik masuk adapter jarum atau bagian dalam hub ;*0 & W dengan menghubungkan set in,use dengan tepat,kepatenan .ena dicapai %empertahankan sterilisasi 1 >epaskan klem penggeser untuk memulai aliran in,use dengan kecepatan tertentu untuk mempertahankan kepetenan selang intra .ena &W %emungkinkan aliran .ena dan mencegah obstruksi aliran larutan I6 1 Biksasi kateter I6 atau jarum- 1 >epaskan sarung tangan sebelah kiri & W agar plester tidak menempel pada sarung tangan 1 1 1empelkan plester kecil<1/23 cm= di bawah hub kateter dg sisi perekat kearah dan silangkan plester diatas hub & - %encegah kateter lepas dari.ena tanpa sengaja 1 1 2erikan sedikit larutan atau salep yodium/po.idin pada tempat pungsi .ena 2iarkan larutan mengering sesuai dengan kebijakan lembaga & - >arutan atau salep yodium/po.idin merupakan antiseptic topical yang mengurangi bakteri pada kulit dan mengurangi resiko in,eksi local atau sistemik )pabila menggunakan balutan trasparan, larutan yodium/po.idin direkomendasikan P salep mengganggu perekatan balutan pada kulit 1 1 1empelkan plester kecil yang kedua, langsung silangkan ke hub kateter & - %encegah terlepasnya in,use I6 secara tidak sengaja 1 1 tempatkan kasa balutan yang berukuran # cm di atas ,ungsi .ena dan hub kateter Jangan menutupi hubungan antara selang intra.ena dan hub kateter 1empelkan 2 lembar plaster mengikuti panjang kasa atau sepanjang : cm sarung tangan dapat di lepas supaya tidak menempel ke plaster 2 Biksasi selang in,use ke kateter dengan sepotong plester berukuran 2,3 cm & - %enstabilkan hubungan in,use dengan kateter lebih lanjut 1 2uang sarung tangan dan rapikan alat yang sudah di gunakan ,selanjutnya cuci tangan & W mengurangi penularan mikroorganisme 1 1ulis tanggal ,waktu pemasangan selang I6 ,ukuran jarum, dan tanda tangan serta inisial perawat pada plaster & W %emberikan data yang cepat tentang tanggal insersi I6 dan dapat di ketahui penggatian balutan selanjutnya 1 )tur kecepatan aliran untuk mengoreksi tetesan per menit & W& memoertahankan kecepatan aliran larutan I6 yang benar 1 ;bser.asi klien setiap jam untuk menentukan responnya terhadap terapi cairan- 1 Jumlah larutan benar dan sesuai dangan program yang ditetapkan 2 'ecepatan aliran benar <tetesan per menit = " 'epatenan intra .ena # 1idak terdapat in,iltrasi, ,lebitis atau in,lamasi & W memberikan e.aluasi type dan jumlah cairan yang di berikan kepada klien secara berkesinambungan inspeksi per jam mencegah terjadinya beban cairan berlebih tanpa sengaja atau hidrasi yang tidak adekuat 1 $.aluasi (etelah di lakukan pemasangan in,use pada klien, tidak terlihat atau terdapat tanda/tanda peradangan 1 !okumentasi -Poter( Perry. 2007. 2al 1*3.-1*77/ ,onto% dokumentas# / Tgl $mplementas#>t#ndakan kepera'atan 2340342010 Jam 08-00 %emasang in,use <tipe cairan= 1empat insersi <melalui I6= 'ecepatan aliran <tetesan4menit= &espon klien setelah dilakukan tindakan pemasangan in,use BAB $$$ PENUTUP %akalah ini diharapkan mampu memberikan tambahan pengetahuan bagi pembaca umunya dan khususnya bagi mahasiswa stikes banyuwangi tentang prosedur pemberian in,use yang benar Pemasangan in,use merupakan memasukkan cairan atau obat langsung ke dalam pembuluh darah .ena dalam jumlah banyak dan dalam waktu lama dangan menggunakan in,use set Pemberian cairan in,use dapat diberikan pada pasien yang mengalami pengeluaran cairan atau nutrisi yang berlebihan DA2TA* PUTA4A 1. 1. Perry( 4nne %ri66in. 2007. Bu)u Sa)u Keterampilan !an Prosedur !asar. Edisi7. #a)arta$ E%& 2. 2. Poter( Perry. 2007. Bu)u a;ar 6undamental )eperawatan. Edisi 3 <ol 2. #a)arta $ E%&. 2al 1*3.-1*77 ,. ,. Kusyati( Eni. d)). 200*. Keterampilan dan Prosedur laoratorium. #a)arta. E%&. 2al$2*. 3. 3. 2idayat(4 45i5 alimul dan musri6atul ulya+. 2007. Bu)u Sa)u$ Pra)ti)um Keutu+an !asar "anusia. #a)arta$ E%&. 2al$.,-.7 7. 7. "uaro)( 0a+id I1al dan 'urul &+ayatin.200..Bu)u 4;ar$ Keutu+an !asar "anusia. #a)arta $ E%. 2al$92-93 5 *. 4ri6ianto.200*.Pemerian &airan In6us Intra<ena -Intra<enous =luids/ +ttp$88www.se+atgroup.we.id89p:20admin.2* mei 2010.