You are on page 1of 1

Jauh jalan yang harus kau tempuhMungkin samar bahkan mungkin gelapTajam kerikil

setiap saat menungguEngkau lewat dengan kaki yang tak bersepatu


Duduk sini Nak dekat pada bapakJangan kau ganggu ibumuTurunlah lekas dari
pangkuannyaEngkau lelaki kelak sendiri
Verse 2
Nak dengarlah bicara bapakmuYang kenyang akan hidup terang dan redupLetakkan
dahulu mainan ituDuduk dekat bapak sabar mendengar
Kau anak harapanku yang lahir di jaman gersangSegala sesuatu hanya ada karena
uangYa ya ya ya Kau anak dambaanku yang besar di kancah perangKau
harus kuat yakin pasti menang
Sekolah biasa saja jangan pintar-pintar percumaLatihlah bibirmu agar pandai
berkicauSebab mereka sangat perlu kicau yang merduSekolah buatmu hanya perlu
untuk titelPedulu titel didapat atau titel mujizatYa ya ya ya
Sekolah buatmu hanya perlu untuk gengsiAgar mudah bergaul tentu banyak relasiJadi
penjilat yang paling tepatKarirmu cepat uang tentu dapatJadilah Dorna jangan jadi
BimaSebab seorang Dorna punya lidah sejutaO . . . . o . . . . o . . . . . o . . . .
Hidup sudah susah jangan dibikin susahCari saja senang walau banyak hutangMunafik
sedikit jangan terlalu jujurSebab orang jujur hanya ada di komikPilihlah jalan yang
mulus tak banyak batuSebab batu-batu bikin jalanmu terhambatYa ya ya ya
Pilihlah jalan yang bagus tak ada pakuSebab paku itu sakit apalagi yang berkarat
Jadilah kancil jangan buayaSebab seekor kancil sadar akan bahayaJadilah bandit
berkedok jagoanAgar semua sangka engkau seorang pahlawanJadilah bunglon jangan
sapiSebab seekor bunglon pandai baca situasiJadilah karet jangan besiSebab yang
namanya karet tahan kondisi
Anakku aku nyanyikan laguWaktu ayah tak tahan lagi menahan murka

You might also like