You are on page 1of 12

TUGAS KELOMPOK PERANCANGAN ALAT PROSES

Perancangan Tangki Compressed Natural Gas (CNG)











Disusun Oleh : Kelompok II
Maginda R Rivai (21111040)
Babay Hermawan (21111029)
Ebi Ihwanul Muslimin (21111070)
Riki Effendi (21111047)
Sari Ayu Rahayu (21111053)
Adrian Hanafiah (21111022)



Program Studi Teknik Kimia S1
Fakultas Teknik
Universitas Serang Raya
2014

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Teknik kimia melibatkan aplikasi dari ilmu pengetahuan dalam industri proses yang
terfokus pada konversi suatu material ke bentuk lain baik secara fisika ataupun kimia.
Proses-proses ini membutuhkan penanganan dan penyimpanan material dalam jumlah
besar yang terdiri atas bermacam variasi konstruksi, tergantung pada kondisi material
yang digunakan, sifat-sifat kimia dan fisika material tersebut serta kebutuhan operasi.
Untuk penanganan, seperti wadah penampungan gas dan liquid digunakan tangki. Oleh
karena itu, kami sebagai mahasiswa/i Teknik kimia, perlu mempelajari dan mengetahui
beberapa hal tentang Tangki Liquid dan gas.
Serta perluasan distribusi BBG (dengan kapal)CNG lebih ekonomis dari pada bahan
bakar lain. Selain itu hal yang melatar belakangi dibuatnya makalah ini adalah agar kami
sebagai kelompok II (dua), dapat memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen
pengajar mata kuliah Perancangan Bejana dan Alat Penukar Panas, yaitu Ibu Tiur
Elysabeth, ST, MT.

1.2 Tujuan
Makalah dengan judul ini dibuat bertujuan untuk mendapatkan ukuran pressure vessel
untuk CNG,
menghitung kekuatan material terhadap beban yang bekerja,mengetahui ukuran tangki
yang ideal, dan mengetahui kekuatan dan tingkat keamanan pressure vessel
1.3 Ruang lingkup
Ruang lingkup yang di paparkan pada makalah ini adalah mengenai bahan yang
di gunakan untuk perancangan tangki serta bagaimana cara menghitung kapasitas
tangki secara umum.














BAB II TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka
Tangki merupakan salah satu bagian terpenting dalam setiap alat proses. Pada sebagian
besar alat proses, tangki sangat diperhatikan dengan beberapa modifikasi sesuai
keperluan yang memungkinkan alat beroperasi pada fungsi yang dikehendaki. Biasanya
tahap awal dari perancangan tangki adalah pemilihan tipe/bentuk yang paling sesuai
dengan konsisi operasi yang diinginkan. Faktor terpenting yang sesuai yang
mempengaruhi pemilihan ini adalah:
1. Fungsi dan lokasi tangki
2. Sifat alamiah dari fluida yang akan digunakan
3. Suhu dan tekanan operasi
4. Volume yang dibutuhkan atau kapasitas untuk proses yang akan digunakan
Tangki dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsional operasi, suhu dan tekanan
operasi, konstruksi material, dan geometri dari tangki itu sendiri. Tipe tangki yang
paling banyak dijumpai dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk geometri tangki.
1. Open and closed tanks
2. Flat-bottomed
3. Tangki silindris dengan atap dan dasar tertutup rapat
4. Spherical
Tangki pada setiap klasifikasi ini banyak digunakan sebagai tangki penyimpanan dan
tangki proses untuk fluida. Range dari setiap proses untuk tangki dapat disesuaikan,
dan tidak mudah untuk memenuhi semua kebutuhan dalam berbagai aplikasi. Sangat
mungkin untuk menunjukkan beberapa kegunaan umum dari tipe/bentuk umum
tangki. Liquid yang tidak berbahaya dalam jumlah yang besar, seperti larutan garam
atau larutan yang encer, dapat disimpan dalam sebuah kolam jika hanya dalam jumlah
yang kecil, atau dalam bak terbuka yang terbuat dari besi, kayu, atau tangki yang
terbuat dari beton untuk jumlah yang besar. Jika fluidanya bersifat toksik, mudah
terbakar, atau kondisi penyimpanan dalam bentuk gas, atau jika tekanannya lebih besar
dari tekanan atmosferik, system tertutup sangat diperlukan. Untuk penyimpanan fluida
pada tekanan atmosferik, biasanya digunakan tangki silinder dengan dasar yang datar
dan tutup yang berbentuk kerucut. Bentuk lingkaran digunakan untuk tekanan tangki
dimana volume yang dibutuhkan besar. Untuk volume yang lebih kecil dengan tekanan,
tangki silindris dengan tutup lebih ekonomis.
1.a Open Tangki
Open tangki biasanya digunakan sebagai surge tank diantara operasi, sebagai vats
untuk proses batch dimana material tercampur, sebagai setting tank, decanter, reactor,
reservoir dan lain-lain. Sebenarnya, tangki tipe ini lebih murah daripada tangki tertutup
dengan konstruksi dan kapasitas yang sama. Untuk memutuskan menggunakan open
tangki ini atau tidak tergantung pada fluida yang ditangani dan tergantung pada proses
operasinya. Untuk larutan tidak terlalu encer dengan jumlah besar dapat disimpan
dalam sebuah kolam. Sebenarnya kolam tidak dapat juga dikatakan sebagai tangki.
Untuk itu tempat penyimpanan sederhana dapat dibuat dengan material yang murah,
seperti lempung. Tidak semua tipe lempung dapat digunakan untuk kolam
penyimpanan, clay misalnya dengan sifat yang tak mudah tertembus oleh air atau kedap
air dapat digunakan.
Sebagai contoh penggunaan dari kolam yang terbuat dari lempung pada proses dimana
garam dikristalisasi dari air laut dengan evaporasi dengan bantuan sinar matahari.
Apabila fluida yang digunakan lebih mempunyai nilai tempat penyimpanan yang lebih
baik sangat diperlukan. Tangki sirkular besar yang terbuat dari baja atau beton banyak
digunakan untuk kolam pengendapan dengan pengeruk yang berputar akan
memisahkan endapan ke dasar tangki. Tangki tipe ini, harus memiliki range diameter
dari 100-200 ft dan dengan kedalaman beberapa feet. Open tangki yang lebih kecil
biasanya digunakan untuk bentuk sirkular dan terbuat dari baja ringan, pelat beton, dan
kadang-kadang dari kayu. Material lain dapat digunakan pada penggunaan terbatas
dengan korosi yang cukup tinggi atau masalah kontaminasi sering dijumpai.
Bagaimanapun pada umumnya proses di industri sebagian besar tangki yang digunakan
terbuat dari baja karena harga yang relative murah dan fabrikasi yang mudah. Pada
beberapa kasus, beberapa tangki dilapisi dengan rubber, kaca, atau plastic untuk
meningkatkan ketahanan terhadap korosi. Pada industri makanan umumnya tangki
digunakan untuk fermentasi, dimana potongan kayu digunakan pada pembuatan wine
dan sejenis minuman keras lainnya. Redwood atau Cyprus tank sering digunakan untuk
reservoir penampungan air. Kayu juga digunakan untuk meletakkan baja untuk
menangani larutan hidroklorat encer, laktat, asam asetat dan larutan garam. Kayu juga
merupakan kebutuhan mutlak karena harganya yang murah pada proses penyamakan,
pemasakan bir, dan industri fermentasi. Pada industri makanan dan farmasi biasanya
diperlukan untuk menambahkan material pada open tangki dalam proses persiapan
campuran. Tangki terbuka kecil atau ketel biasanya digunakan untuk keperluan-
keperluan tertentu. Baja yang dilapisi kaca, tembaga, monel, dan tangki yang terbuat
dari stainless-steel biasanya digunakan untuk ketahan terhadap korosi dan mencegah
kontaminasi pada proses material.

b. Closed Tangki
Fluida yang mudah terbakar, fluida yang bersifat toksik, dan gas harus disimpan pada
tangki tertutup. Bahan kimia berbahaya, seperti asam dan kaustik akan mengurangi
resiko yang dapat ditimbulkan jika disimpan pada tangki tertutup. Minyak yang mudah
terbakar dan produk lain yang sejenis mengharuskan untuk menggunakan tangki dan
tangki tertutup pada industri perminyakan dan petrokimia. Penggunaan tangki secara
luas pada bidang ini telah menghasilkan usaha yang sangat penting bagi American
Petroleum Institute untuk menstandarisasi perancangan untuk kebutuhan keamanan
dan ekonomi. Tangki digunakan untuk menyimpan crude oil dan produk dari industri
perminyakan umumnya dirancang dan dibuat sesuai dengan standar API 12 C,
spesifikasi API untuk tangki penyimpanan minyak mentah. Ini merupakan referensi
standar yang digunakan untuk perancangan tangki pada industri perminyakan, tapi juga
berguna sebagai referensi untuk aplikasi lain.
2. Tangki dengan Flat Bottoms
Perancangan tangki yang paling ekonomis yang beroperasi pada tekanan atmosferik
adalah tangki silindris yang diposisikan vertical dengan dasar yang datar dan tutup
berbentuk kerucut. Pada kasus yang menggunakan umpan yang dipengaruhi oleh
gravitasi, tangkinya diletakkan pada ketinggian tertentu dari atas tanah, dan dengan
dasar yang datar yang dilengkapi dengan kolom-kolom dan penampang kayu bersilang
dengan tiang penyangga dari baja. Silindris, dasar yang datar, tutup berbentuk kerucut
dan dilengkapi dengan saluran udara atau lubang angin yang menyebabkan fluida
terekspansi dan terkontraksi sebagai akibat dari temperature dan volume yang
fluktuatif. Tangki dengan diameter yang lebih besar dari 24 ft dapat dilengkapi dengan
tutup yang tersendiri, tangki dengan diameter yang lebih besar serta lebih dari 48 ft,
biasanya membutuhkan sekurang-kurangnya 1 kolom sentral sebagai support. Tangki
dengan diameter yang lebih besar biasanya dirancang dengan kolom yang banyak atau
dengan pelampung, atau atap yang berjembatan yang akan naik atau turun sesuai
dengan ketinggian fluida didalam tangki. Jika atap yang berbentuk kubah digunakan,
tekanan 2,5 sampai 15 lb per meter persegi dapat digunakan. Tangki ini biasanya
diameternya tidak terlalu besar namun lebih tinggi untuk memberikan kapasitas yang
lebih besar dari tangki dengan atap yang berbentuk kerucut.

3. Tangki silindris dengan atap dan dasar yang tertutup rapat
Cylindrical Tangki yang tertutup rapat pada dasar dan atapnya digunakan jika tekanan
uap dari fluida yang disimpan memerlukan perancangan yang lebih kuat lagi. Ada kode-
kode yang dikembangkan oleh American Petroleum Institute dan American Society of
Mechanical Engineer untuk menetukan perancangan tangki. Tangki tipe ini biasanya
memiliki diameter 12 ft. Field-erected tangki memiliki diameter melebihi 35 ft dan
panjangnya 200 ft. Jika harus menyimpan fluida dengan jumlah besar, tangki yang
berbentuk seperti baterai digunakan. Bentuk atap yang tertutup rapat yang bermacam-
macam digunakan sebagai atap pada tangki yang berbentuk silinder. Atap yang tertutup
rapat ada yang berbentuk hemi-spherical, elips, torispheris, bentuk standar, bentuk
kerucut, dan bentuk toriconical. Untuk beberapa keperluan tertentu lempengan tipis
digunakan untuk menutup bagian atas tangki. Namun jarang digunakan untuk tangki
yang besar. Untuk tekanan kode tidak diberikan oleh ASME, tangki biasanya dilengkapi
dengan penutup yang standar. seharusnya tangki yang membutuhkan kode konstruksi
dilengkapi oleh ASME-dished atau ellipticaldished. Biasanya yang sering digunakan
sebagai atap untuk pressure tangki berbentuk elips. Sebagian besar alat proses pada
industri kimia dan petrokimia seperti kolom distilasi, desorber, absorber, scrubber, heat
exchanger, pressure-surge tank, dan separator biasanya menggunakan tangki
berbentuk silindris dengan kedua ujung yang tertutup rapat yang satu dengan yang
lainnya.
4. Tangki spherical
Tempat penyimpanan untuk volume yang besar dengan tekanan yang sedang biasanya
dibuat dalam bentuk lingkaran atau berbentuk lingkungan. Kapasitas dan tekanan yang
digunakan dalam tangki tipe ini bervariasi. Range kapasitas berkisar antara 1000-
25000 bbl, dan range tekanan berkisar 10 psig untuk tangki yang lebih besar dan 200
psig untuk tangki yang lebih yang kecil. Gambar 2.2 menunjukkan tangki yang
berbentuk silindris yang diposisikan secara horizontal yang berbentuk seperti baterai
dan tangki spherical untuk menyimpan produk minyak yang bertekanan diatas 100
psig.
Saat gas disimpan di bawah tekanan, volume penyimpanan yang dibutuhkan
berbanding terbalik dengan tekanan penyimpanan. Pada umumnya, saat sejumlah gas
disimpan dalam tangki yang berbentuk spherical akan lebih ekonomis jika
menggunakan volume dengan jumlah besar, operasi penyimpanan dengan tekanan
rendah. Pada penyimpanan dengan tekanan tinggi volume gas menjadi berkurang,
karena itulah tangki spherical menjadi lebih ekonomis. Ketika menangani gas dengan
jumlah kecil, lebih menguntungkan jika menggunakan tangki penyimpanan yang
berbentuk silindris karena biaya pembuatan menjadi faktor yang berpengaruh dan
tangki silindris yang kecil lebih ekonomis dari tangki spherical yang kecil. Walaupun
spherical vessel memiliki aplikasi proses yang terbatas, mayoritas tekanan disebabkan
oleh shell silindris. Head dapat dibuat flat atau datar jika dinding penopangnya sesuai,
tetapi lebih banyak dijumpai yang berbentuk kerucut. Head adalah bagian tutup suatu
bejana yang penggunaan disesuaikan dengan tekan operasi bejana.

Kriteria dalam perancangan
Sebuah alat proses dapat rusak karena berbagai alasan :
1. Terjadinya deformasi elastis dan plastis yang berlebihan akibatnya alat gagal
melaksanakan fungsinya dan rusak yang membahayakan Deformasi elastic terjadi
ketika benda mendapat beban dalam batas elastisnya. Hubungan antara stress f dan
strain adalah linier dengan slope E (modulu Elastisitas). Begitu juga dengan lenturan
(defleksi) harus dibatasi . Persamaan-persamaan yang digunakan :
(1) Stress axial ( tarik dan tekan )
ft = P/ A dan fc = - P/A
(2) Hubungan stress dan strain pada daerah elastic
f = E x




2. Instabilitas elastic
Adalah suatu fenomena yang berkaitan dengan struktur yang memiliki kekakuan yang
terbatas yang terkena beban tekan, momen lentur dan kombinasi beban tersebut.
Contoh yang khas terjadinya backing pada bejana silindris dengan tekanan luar dan
vakum. Hal ini biasanya berkaitan dengan bejana yang berdinding tipis. Bentuk
instabilitas elastisitas yang paling sederhana adalah instabilitas pada kolom yang terjadi
karena beban tekan axial pada ujung-ujung kolom tersebut. Stress kritis (fcr)yang
terjadi diperkirakan dengan rumus EULER : fcr = c
2
E / (j/k)
2

dimana:
c : konstanta yang harganya di pengaruhi kondisi ujung-ujung kolom
j/k : rasio
3. Instabilitas plastis
Kriteria yang paling banyak digunakan adalah mempertahankan stress yang terjadi
berada dalam daerah elastis bejana konstruksi untuk mencegah deformasi plastis yang
terjadi jika yield point terlewati.

4. Brittle rupture
Kecenderungan untuk mempergunakan bejana berkonstruksi baja berkekuatan tinggi
dengan kualitas yang lebih rendah menaikkan kemungkinan failure karena rupture.

5. Creep
Kriteria perencanaan yang telah diuraikan pada dasar keadaan strain (regangan)
dibawah beban tidak berubah dengan waktu dan untuk bahan ferrous dibawah beban
sampai suhu 650O R. diluar suhu tersebut maka material akan mengalami creep
dibawah beban. Yang mengakibatkan kenaikan strain dengan waktu. Laju creep
tergantung pada material stress dan suhu operasi.

6. Korosi
Adalah peristiwa pengerusakkan pada metal yang disebabkan karena peristiwa kimiawi
dan electron kimia. Berbagai macam korosi yang dikenal, yaitu :
Uniform corrosion
Intergranular corrosion
Galvanic corrosion
Stress corrosion
Salah satu pencegahan korosi adalah penambahan tebal metal pada dinding bejana.
Pressure vessel merupakan tangki yang digunakan untuk
penyimpanan fluida. Biasanya fluida yang disimpan dalam pressure
vessel merupakan fluida yang memiliki karakteristik maupun
perlakuan khusus

Jenis Jenis Pressure Vessel
1. Cylindrical Pressure Vessel
a. Vertical Cylindrical Pressure Vessel
b. Horizontal Cylindrical Pressure Vessel
2. Spherical Pressure Vessel

Komponen Komponen Pressure Vessel
- Shell
-Head
- Flanged Head
- Hemispherical Head
- Ellipsoidal Head
- Torispherical Head
- Conical Head
- Toriconical Head
- Miscellaneous
- Support
- Accessories
Hal Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pembuatan
Pressure Vessel
- Pengaruh Korosi
- Faktor Keamanan
- Proses Pembuatan Pressure Vessel












BAB III PEMBAHASAN

Bahan Baku
Gas alam merupakan kelompok minyak bumi yang terjadi
(terbentuk) secara alami, campuran kompleks hidrokarbon dengan
jumlah senyawa anorganik yang sedikit. Para ahli geologi dan ahli
kimia menyatakan bahwa gas alam terbentuk dari sisa sisa
tumbuhan dan binatang yang berkumpul dengan sedimen bebatuan
di dasar laut atau danau selama ribuan atau jutaan tahun.
Jenis Jenis Gas Alam
-Gas Alam Jaringan Pipa
- Liquified Natural Gas (LNG)
- Liquified Petroleum Gas (LPG)
- Compressed Natural Gas (CNG)
CNG merupakan gas alam (natural gas) yang dipadatkan
(dimampatkan) dengan tekanan 100 s/d 250 bar.
Karakteristik CNG
Komposisi Kimia
Komponen Bagian (%)
Methane 88
Ethane 5
Propane 1
CO2 5
Others 1
Total 100

Sifat Fisis
Tidak Beracun
Lebih Ringan dari
pada udara
Tidak Berwana
Tidak Berbau




Keuntungan Penggunaan CNG
Pengurangan Emisi dibandingkan dengan Bensin
CO, 60% - 80%
Xox, 50% - 80%
CO2, sekitar 30%
Reaktifitas penghasil Ozon,
80% - 90%
CNG dibandingkan Solar
Parameter Minyak Solar Gas
g/Kg
Partikel 0.017 0.008
SO2 3600 0.027
HC 0.1200 0.380
NOX 3.350 3.010
N2O 0.630 0.340
CO 0.630 0.340
CO 3136.5 1879.4












BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN DESAIN ALAT
Contoh perhitungan :
Tangki Compressed Natural Gas (CNG)
Fungsi : Penyimpanan CNG


Data perhitungan :

You might also like