You are on page 1of 9

dfgdzHEPATIS

1.1 Definisi
Sirosis hepatis adalah penyakit yang ditandai oleh adanya peradangan difus
dan menahun pada hati yang dikuti proliferasi jaringan ikat degenerasi dan regenerasi
sel!sel hati sehingga tim"ul ksdfgeka#auan dalam susunan parenkim hati. sdfgasdf
Sirosis merupakan suatu keadagdfan patologis yang menggam"arkan stadium
akhir fi"rosis hepatik yang "erlangsung progresif ditandai dengan distorsi dari
struktur hepar dan pem"entukan nodulus regeneratif.
1.$ Epidemiologi
%e"ih dari &' ( sirosis hati asimtomatik sering ditemukan pada pemeriksaan
rutin kesehatan atau pada otopsi. Insiden sirosis hati di Amerika diperkirakan )*' per
1''.''' penduduk. Di Indonesia data pre+alensi sirosis hati "elum ada hanya ada
laporan dari "e"erapa pusat pendidikan saja. Di ,S Sardjito -ogyakarta jumlah
pasien sirosis hati "erkisar &1( dari pasien yang dira.at di"agian penyakit dalam
dalam kurun .aktu 1 tahun/$''&0. Dimedan dalam kurun .aktu & tahun dijumpai
pasien sirosis hati se"anyak 112 /&(0 dari seluruh pasien di "agian penyakit dalam.
Penderita sirosis hepatis le"ih "anyak ditemukan pada laki!laki jika
di"andingkan dengan .anita dengan per"andingan sekitar 1* 3 1 dengan umur rata!
rata ter"anyak antara golongan umur )'!42 tahun.
1.) 5lasifikasi
6erdasarkan morfologi Sherlo#k mem"agi sirosis hepatis atas ) jenis yaitu3
1. 7ikronodular /"esar nodul kurang dari ) mm0
$. 7akronodular /"esar nodul le"ih dari ) mm0
). 8ampuran /yang memperlihatkan gam"aran mikronodular dan makronodular0
Se#ara etiologis terdapat tiga pola khas yang ditemukan pada ke"anyakan
kasus yaitu3
1. Sirosis alkoholik /sirosis %aenne# 9 sirosis gizi0
$. Sirosis hepatis postnekrotik
). Sirosis "iliaris
Se#ara fungsional sirosis hepatis ter"agi atas3
1. Sirosis hepatis kompensata
Sering juga dise"ut dengan sirosis hepatis laten. Pada stadium kompensata ini
"elum terlihat gejala!gejala yang nyata. 6iasanya stadium ini ditemukan pada saat
pemeriksaan s#reening.
$. Sirosis hepatis dekompensata
Dikenal dengan sirosis hepatis hepatis aktif. dan pada stadium ini gejala!gejala
sudah jelas.
%ima dari tujuh diagnosis sirosis hepatia dekompensata /kriteria Suharyono
Soe"andini0 3
! spider ne+i
! eritema palmaris
! kolateral +ena
! as#ites
! splenomegali
! in+ers al"umin /kadar al"umin menurun0
! hematemesis9melena
1.& Etiologi
Di negara "arat sirosis hepatis sering diaki"atkan oleh alkoholik sedangkan di
Indonesia terutama aki"at hepatitis 6 maupun 8. Hasil penelitian di Indonesia
menye"utkan +irus hepatitis 6 mengaki"atkan sirosis se"esar &'!4'( dan +irus
hepatitis 8 )'!&'( sedangkan 1'!$'( penye"a"nya tidak diketahui /non 6!non 80.
Se"a"!se"a" sirosis dan9atau penyakit hati kronik 3
1. Penyakit infeksi
! 6ruselosis
! Ekinokokus
! Skistosomiasis
! Toksoplasmosis
! Hepatitis +irus
$. Penyakit keturunana dan meta"olik
! Defisiensi alpha 1 : antitripsin
! Sindrom fan#oni
! ;alaktosemia
! Penyakit ;au#her
! Penyakit simpanan glikogen
! Hemokromatosis
! Intoleransi glukosa herediter
! Penyakit <ilson
). ="at dan toksin
! Alkohol
! Amiodaron
! Arsenik
! ="struksi "ilier
! Penyakit perlemakan hati non alkoholik
! Sirosis "ilier primer
! 5olangitis sklerosis primer
&. Penye"a" lain atau tidak ter"ukti
! Penyakit usus inflamasi kronis
! >i"rosis kistik
! Pintas jejunoileal
! Sarkoidosis
1.*. Patogenesis
Sirosis Laenec
Dise"ut juga sirosis sirosis alkoholik portal atau sirosis gizi. Hal ini
dihu"ungkam dengan penggunaan alkohol. Dan merupakan 4'( atau le"ih dari
seluruh kasus.

Peru"ahan pertama pada hati yang ditim"ulkan alkohol adalah akumulasi
lemak se#ara gradual di dalam sel!sel hati /penumpukan lemak0. Para pakar umumnya
setuju "ah.a minuman "eralkohol menim"ulkan efek toksik langsung terhadap hati.
Akumulasi lemak menunjukan adanya sejumlah gangguan meta"olik termasuk
pem"entukan trigliserida se#ara "erle"ihan pemakaiannya yang "erkurang dalam
pem"entukan lipoprotein dan penurunaan oksidasi asam lemak. Se"a" kerusakan hati
diduga merupakan efek langsung alikohol terhadap sel!sel hati yang diper"erat oleh
keadaan malnutrisi. Se#ara makroskopis hati mem"esar rapuh dan tampak "erlemak
dan mengalami gangguan fungsional aki"at akumulasi lemak yang "anyak terse"ut.
Pada kasus sirosis laene# yang sangat lanjut lem"aran!lem"aran jaringan ikat
yang te"al ter"entuk pada pinggir!pinggir lo"ulus mem"agi parenkim menjadi
nodula!nodula halus. Dapat mem"esar aki"at aktifitas regenerasi se"agai usaha hati
untuk mengganti sel!sel yang rusak. Hati tampak terdiri dari sarang :sarang sel!sel
degenerasi dan regenerasi yang dikemas padat dalam kapsula fi"rosa yang te"al.
5eadaan ini dise"ut sirosi nodular halus. Hati akan men#iut keras dan hampir tidak
memiliki parenkim normal pada akhir stadium sirosisaki"at hipertensi portal dan
gagal hati.
Sirosis postnekrotik
Sirosis postnekrotik terjadi menyusul nekrosis "er"er#ak pada jaringan hati
menim"ulkan nodula!nodula degeneratif "esar dan ke#il yang dikelilingi dan dipisah!
pisahkan oleh jaringan parut "erselang!seling dengan jaringan dengan jaringan
parenkim hati normal. 6anyaknya pasien dengan hasil tes H"sAg positif
menunjukkan "ah.a hepatitis kronik aktif agaknya merupakan peristi.a yang "esar
peranannya. 8iri yang agak aneh dari sirosis postnekrotik adalah "ah.a tampaknya
merupakan predisposisi terhadap neoplasma hati primer /hepatoma0.
Sirosis biliaris
5erusakan sel hati yang dimulai di sekitar duktus "iliaris akan menim"ulkan
pola sirosis yang dikenal se"agai sirosis "iliaris. Penye"a" yang paling umum adalah
o"struksi "iliaris posthepatik. Stasis empedu menye"a"kan penumpukan empedu di
dalam massa hati dengan aki"at kerusakan sel!sel hati. Ter"entuk lem"ar!lem"ar
fi"rosa di tepi lo"ulus namun jarang memotong lo"ulus. Hati mem"esar keras
"ergranula halus dan "er.arna kehijauan. Sum"at empedu sering ditemukan dalam
kapiler!kapiler dan duktulus empedu dan sel!sel hati seringkali mengandung pigmen
hijau. Saluran empedu ekstrahepatik tidak ikut terli"at. 5omplikasi hipertensi portal
jarang terjadi.
1.? 7anifestasi 5linis
;ejala a.al sirosis dekompensata meliputi perasaan mudah lelah dan lemas
selera makan "erkurang perasaan perut kem"ung mual "erat "adan menurun. Pada
laki!laki dapat tim"ul impotensi testis menge#il "uah dada mem"esar dan hilangnya
dorongan seksualitas.
6ila sudah lanjut ke dekompensata manifestasi utama dan lanjut dari sirosis
merupakan aki"at dari dua tipe gangguan fisiologis3 gagal sel hati dan hipertensi
portal
7anifestasi gagal hepatoseluler adalah3
! Ikterus pada kulit dan mem"ran mukosa aki"at hiper"iliru"inemia "ila
konsentrasi "iliru"in kurang dari $!) mg9 dl tidak terlihat.
! Spider telangiektasis suatu lesi +askuler yang dikelilingi "e"erapa +ena!+ena
ke#il. Tanda ini sering ditemukan di "ahu muka dan lengan atas.
! Eritema palmaris .arna merah saga pada thenar dan hipothenar telapak
tangan.
! >etor hepatikum aki"at peningkatan konsentrasi dmetil sulfid aki"at pintasan
porto sistemik yang "erat.
! ;inekomastia atrofi testis yang mengaki"atkan impotensi dan infertil
hilangnya ram"ut "adan.
! ;angguan hematologik3 anemia leukopenia trom"ositopenia. ;angguan
pem"ekuan darah3 perdarahan gusi epistaksis gangguan siklus haid.
! Edema perifer umumnya terjadi setelah tim"ulnya asites
7anifestasi hipertensi portal adalah3
! Asites penim"unan #airan dalam rongga peritonium aki"at hipertensi porta
dan hipo al"uminemia
! Sirkulasi kolateral3 +ena superfisial dinding a"domen / #aput medusae0 dan
+arises esofagus hemoroid interna
! Splenomegali sering ditemukan terutama pada sirosis non alkoholik
@kuran hati yang sirotik "isa mem"esar normal atau menge#il. 6ilamana hati
tera"a hati tera"a keras dan noduler.
Hal lain yang dapat ditemukan yaitu jari ta"uh peru"ahan kuku : kuku
Muchrche "erupa pita putih horizontal dipisahkan dengan .arna normal
kuku.;angguan tidur dan demam yang tidak terlalu tinggi. ;angguan mental "erupa
mudah lupa sukar konsentrasi "ingung agitasi sampai koma.
;am"aran la"oratoris yang dapat ditemukan3

! Peninggian serum glutamil oksaloasetat /S;=T0 dan serum glutamil piru+at
transaminase /S;PT0.
! Alkali fosfatase meningkat $!) kali "atas normal.
! ;amma ;lukonil Transpeptidase /;amma ;T0 konsentrasinya sama dengan
alkali fosfatase pada penyakit hati.
! 6iliru"in konsentrasinya "isa normal pada sirosis hati kompensata meningkat
pada stadium lanjut.
! Al"umin sintesisnya terjadi dijaringan hati konsentrasi menurun sesuai
per"urukan sirosis
! ;lo"ulin konsentrasinya meningkat pada sirosis
! Prothrom"in time memanjang men#erminkan derajat tingkatan disfungsi
sintesis hati.
! Aatrium serum menurun pada sirosis dengan asites
! 5elainan hematologi anemia
! Seromarker hepatitis
Pemeriksaan penunjang lain yang dapat dilakukan yaitu3 @S; "iopsi hati
endoskopi saluran #erna atas analisis #airan asites "arium meal.

1.1 Diagnosis
Penegakan diagnosis sirosis hepatis terdiri dari pemeriksaan fisik
la"oratorium dan @S;. Pada kasus tertentu perlu dilakukan "iopsi hati atau
peritoneoskopi karena sulit mem"edakan hepatitis kronik aktif yang "erat dengan
sirosis hati dini.

1.2. Diagnosis 6anding
Hepatitis kronis aktif
1.1' Penatalaksanaan
Prinsip penatalaksamaan sirosis hepatis dipengaruhi etiologi sirosis. Tujuan
terapi mengurangi progresi penyakit menghindarkan "ahan!"ahan yang "isa
menam"ah kerusakan hati pen#egahan dan penanganan komplikasi.
@mum3
! 6ed rest sampai gejala mem"aik
! Diet rendah protein / diet hati III3 protein 1g9kg66 $'''!)'''kkal0
! Bika ada asites di"erikan di"erikan diet rendah garam II /*''!1'' mg0 atau III
/1'''!$''' mg0
! 6ila ada tanda!tanda prekoma atau koma hepatikum di"erikan diet hati I
@ntuk mem"erikan terapi terhadap penderita sirosis perlu di tinjau apakah
sudah ada hipertensi portal dan kegagalan faal hati atau "elum.
a. Sirosis tanpa kegagalan faal hati dan hipertensi portal perlu di"erikan diet
tinggi protein dan kalori. %emak tidak perlu di"atasi. Disamping itu perlu
di"erikan +itaminC 61$ essensial phosfolipid /EP%0 #ursil dan o"at yang
mengandung protein tinggi seperti superton. Hindari minuman "eralkohol zat
hepatotoksik dan makanan yang disimpan lama diudara ter"uka le"ih dari $&
jam.

". Sirosis dengan kegagalan faal hati dan hipertensi portal.
! Istirahat
Aktifitas fisik di"atasi dianjukan untuk istirahat ditempat tidur le"ih kurang
setengah hari setiap harinya terutama yang sudah dengan asites.
! Diet
6ila tidak ada tanda!tanda koma hepatikum di"erikan diet 14''!$''' kal
dengan protein sekurang!kurangnya 1 gr9kg669hr. Perlu juga di"erikan
ro"oransia. 7akanan dan minuman yang mengandung alkohol dihentikan
se#ara mutlak. 7akan minuman yang segar. Hindari makanan yang le"ih
dari $& jam di udara "e"as. 7enurut ;a"uzzda /12?'0 pada penderita asites
dan edema sedikit dapat hilang dengan diet kaya protein /1!$ gr9 kg669hr0
miskin Aa /$''!4'' mg Aa9hr0 istirahat saja dan pem"atasan #airan 1!14 l9
hr.
! Diuretik
6ila selama & hari dengan pengo"atan dietetik ternyata tidak ada respons
atau penurunan "erat "adan kurang dari 1 kg maka perlu di"erikan diuretik.
Diuretik tidak di"erikan jika kadar "iliru"in serum dan kreatinin serum
meninggi se"a" akan memper"uruk fungsi hati dan ginjal.
%angkah pertama diuretik yang di"erikan ialah spironola#ton /alda#ton0
karena merupakan antagonis dan aldosteron dan "ekerja mengaham"at
rea"sor"si natrium dan klorid serta juga menam"ah ekskresi kalsium.
5erjanya di tu"uli distal ginjal. Se"aai pengganti spironola#ton dapat
dipakai triamterene atau amiloride yang mempunyai fungsi sama yaitu
"ekerja ditu"uli distal dan tidak mengeluarkan 5. pem"erian spironola#ton
dimulai dengan dosis rendah mis $4 mg9hr "ila selama )hr tidak ada respons
"aru dosis ditingkatkan sedikit demi sedikit sampai memperoleh respons
yang #ukup. Spironola#ton "iasa dipakai "ersama!sama diuretik lain
misalnya dengan furosamid dengan maksud untuk menam"ah efek diuresis
dengan resiko pengeluaran 5 kurang. 8ara ini "aru dilakukan jika
spironola#ton dengan dosis tinggi tidak efektif merespon diuresis.
Penga.asan yang ketat terhadap kadar "ikar"onat dan 5.
5ontraindikasi dari pem"erian diuretik ialah3 perdarahan gastrointestinal
penderita dengan muntah!muntah atau diare prekoma atau koma hepatikum3
Se"agai aki"at pem"erian diuretik akan tim"ul3
HipokalemiC maka pem"erian diutretik dihentikan dan di"erikan
penam"ahan 58l.
HiponatremiC diatasi dengan pem"erian #airan yang di"atasi 4'' ##9hr
atau pem"erian $ % manitol $'( intra+ena "ekerja se"agai diuretik
osmotik.
Alkalosis hipokloremikC karena kehilangan Aa dan 8l dan dapat
di"atasi dengan pem"erian klorida.
5oma hepatikum sekunderC karena hipokalemi kehilangan #airan. 6ila
terlihat tanda!tanda prekoma atau koma se"aiknya pem"erian diuretik
dihentikan.
! ="at!o"atan
Prednison hanya di"erikan pada penderita yang diduga dengan posthepatik
sirosis hepatitis aktif kronis dimana masih terdapat ikterus gama glo"ulin
dan transaminase yang masih meninggi.
#. Peritoneo!+enous shunt
%e +een dkk /12?&12?*0 melakukan operasi ke#il peritoneous shunt untuk
mengurangi #airan asites se#ara teratur dan memasukkan melalui suatu pipa
yang di"eri katu" sehingga mem"erikan satu arah kedalam +ena jugularis
pada penderita dengan asites yang tidak "erhasil dio"ati dengan diuretik.
Hasilnya ?*4( pasien dapat dihilangkan asitesnya "ahkan kadar serum
protein dan ratio al"umin!glo"ulin kem"ali normal hal ini dise"a"kan karena
kadar protein yang ada didalam #airan asites dialirkan kem"ali ke tu"uh
penderita. Buga kadar ureum yang tinggi kem"ali normal.
d. Parasintesis
7enurut 8onn /121$0 dan sherlo#k /12120 dikenal $ tujuan parasintesis3
Diagnostik 3 tujuan untuk menge+aluasi #airan asites kemudian
dilakukan pemeriksaan terhadap jumlah sel dan hitung jenis protein
ma#am mikroorganisme
Terapi 3 untuk mengeluarkan #airan asites yang sangat "anyak sehingga
dapat menggangu pernapasan penderita. 6iasanya pengeluran #airan di
"atasi $ %. 6ila terlalu sering dilakukan akan menim"ulkan komplikasi
yaitu infeksi luka "ekas parasintesis ke"o#oran #airan asites pada luka
"ekas tusukan hiponatremi koma hepatikum karena gangguan
keseim"angan elektrolit kehilangan protein tu"uh gangguan faal ginjal
perdarahan perforasi usus.

You might also like