Professional Documents
Culture Documents
mempunyai nilai sama dengan 2:5. Semua ada 5, terdiri atas yang biru 2,
yang hitam 3. Dapat dikatakan yang biru berbanding yang hitam sebagai 2:3.
Ditulis biru : merah = 2:3.
b. Pecahan sebagai Perbandingan
Perbandingan dari Dua Hal
Pecahan
.
Perbandingan kelereng A terhadap kelereng C ialah
.
Perbandingan kelereng A terhadap kelereng B ialah
.
Dapat dituliskan
Perhatikan, A : B = 3: 4
B : C = 4 : 5
Jadi, kelereng A : B : C = 3 : 4 : 5
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif
digunakan untuk mendapat gambaran yang jelas tentang fenomena yang muncul
selama proses pembelajaran berlangsung,yaitu situasi kelas dan tingkah laku selama
proses pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:3) bahwa
penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar
yang terjadi dalam sebuah kelas secara bersama, tindakan tersebut diberikan oleh
guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Pemilihan jenis PTK
karena permasalahan yang diteliti berawal dari permasalahan yang terjadi di kelas.
Selain itu peneliti terlibat langsung dan sudah merupakan tugas peneliti sebagai
pendidik yang harus selalu berusaha meningkatkan mutu pendidikan.
B. Subyek, tempat, dan waktu penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas V SDN Karangduren 02 Kecamatan
Pakisaji Kabupaten Malang. jumlah siswa pada penelitian ini adalah 25 siswa.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April di kelas V SDN Karangduren 02
Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang dengan penerapan RME. peneliti mengambil
lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan bekerja pada sekolah tersebut, sehingga
memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek penlitian
yang sangat sesuai dengan profesi penulis.
C. Sumber Data
Data yang digunakan pada penelitian adalah data keaktifan siswa dalam
bertanya dan menjawab pertanyaan selama selama proses pembelajaran berlangsung
serta data tes tertulis pada akhir penelitian. Untuk melihat keaktifan siswa di kelas
penulis menyajikan rencana pembelajaran yang terkait dengan materi perbandingan.
Selain itu, soal akan diberikan ke siswa juga dibuat oleh penulis. Soal ini berbentuk
uraian yang terdiri dari soal pecahan dalam perbandingan.
D. Instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data
Teknik-teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh
penulis untuk mengumpulkan data (arikunto,2010:39). Teknik-teknik pengumpulan
data antara lain adalah tes, angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan observasi dan dengan
menggunakan tes tertulis secara rinci.
E. Analisis data
Analisis data yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: pengumpulan data,
paparan data, dan penyimpulan data yang telah diperoleh. Analisis data untuk
mengetahui minat dan prestasi belajar siswa tertentu dengan ketuntasan belajar siswa
secara individu dan secara klasikal. Kriteria tingkatan penguasaan minimal dari
pelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
analisa prosentase ketuntasan belajar dapat dilihat dari hasil skor tes. Adapun
bentuk analisa prosentase belajar siswa adalah sebagai berikut:
Skor = Skor jawaban benar dari siswa x 100%
Skor maksimal dari soal tes
1) Secara perorangan (individu) siswa dianggap telah tuntas belajar apabila daya
serapnya mencapai 60%.
2) Secara berkelompok (klasikal) dianggap telah tuntas belajar apabila mencapai
85% dari jumlah siswa yang mencapai daya serap minimal 60%.
Analisis untuk mengetahui keaktifan siswa ditunjukkan dengan presentasi
keberhasilan.
Tabel 3.1 Penilaian Keaktifan Belajar Siswa Selama Proses Pembelajaran
ASPEK Skor Klasikal
KEAKTIFAN DESKRIPTOR 1 2 3 4
Bertanya Jika ada 6 anak dalam 1 kelas
aktif bertanya
Jika ada 3-5 anak dalam 1 kelas
aktif bertanya
Jika ada 1-2 anak dalam 1 kelas
aktif bertanya
Jika tidak ada yang bertanya
Menjawab Jika ada 9 anak dalam 1 kelas
Pertanyaan menjawab pertanyaan
Jika ada 6-8 anak dalam 1 kelas
menjawab pertanyaan
Jika ada 3-5 anak dalam 1 kelas
menjawab pertanyaan
Jika ada 2 menjawab
pertanyaan
Berdiskusi Jika ada 5 kelompok
berdiskusi dengan baik
Jika ada 3-4 kelompok
berdiskusi dengan baik
Jika ada 3 kelompok
berdiskusi dengan baik
Jika tidak ada kelompok yang
berdiskusi dengan baik
Memperhatikan Jika ada 11 anak
Pelajaran memperhatikan pelajaran dengan
seksama
Jika ada 6-10 anak
memperhatikan pelajaran dengan
seksama
Jika ada 1-5 anak
memperhatikan pelajaran dengan
seksama
Jika tidak ada anak yang
memperhatikan pelajaran dengan
seksama
Indikator aspek keaktifan
1) Bertanya
a) Mengajukan pertanyaan
b) Siswa mau mengemukakan idenya
c) Siswa mau memberikan tanggapan dan saran
2) Menjawab pertanyaan
a) Mengacungkan tangan ketika guru memberi pertanyaan.
b) Menjawab pertanyaan setelah ditunjuk oleh guru
c) Menjawab semua apa yang ditanyakan oleh guru
3) Berdiskusi
a) Siswa aktif dalam berdiskusi dalam kelompok
b) Siswa saling memberi masukan dalam diskusi
c) Siswa mengerjakan tugas kelompok dengan sebaik-baiknya
4) Mengikuti pelajaran
a) Memusatkan perhatian pada tugas yang diberikan oleh guru dengan tidak
melakukan kegiatan lain, seperti memain-mainkan alat tulis dan bercanda
b) Tidak berbicara hal diluar materi pelajaran
c) Mengikuti setiap intruksi yang diberikan oleh guru
Rumus Penilaian Lembar Pengamatan
Keterangan:
NP = Nilai pengamatan
n
1
= Nilai bertanya
n
2
= Nilai menjawab pertanyaan
n
3
= Nilai berdiskusi
n
4
= Nilai memperhatikan pelajaran
Skor Lembar Pengamatan
Penilaian keaktifan apabila dikonversikan kedalam bentuk penilaian kuantitatif
dengan menggunakan skala persen, yaitu:
Tabel 3.2 skor lembar pengamatan
Nilai dengan Prosentase Keaktifan Taraf Keberhasilan Nilai dengan
Huruf Siswa Keaktifan Siswa Angka
A 76% - 100% Sangat Baik 4
B 50% - 75% Baik 3
C 25% - 49% Cukup 2
D 0% - 24% Kurang 1
NP =
+++
X 100
Selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran peneliti dibantu oleh minimal 1
orang observer dari teman sejawat yang akan memberi penilaian terhadap keaktifan
siswa sehingga skor yang diperoleh dihitung dengan menjumlahkan hasil data
pengamatan dari observer tersebut.
F. Prosedur Penelitian
Rencana penelitian yang digunakan peneliti adalah rencana penelitian model
Kemmis dan Taggart (dalam Arikunto, 2010) dilakukan dengan menggunakan
model spiral/siklus. Setiap siklus terdiri dari empat langkah penting yaitu: (1)
perencanaan/planning, (2) tindakan/acting, pengamatan (observing) dan (4)
refleksi/reflecting. Setiap siklus akan saling berhubungan hingga masalah pada
penelitian terpecahkan. Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis dan Taggart
digambarkan sebagai berikut.
Gambar 3.3
Perencanaan
Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi
Siklus I
?
Siklus II
Rancangan PTK yang akan digunakan oleh peneliti mengacu pada PTK yang
digambarkan oleh Kemmis dan Taggart sesuai gambar diatas, yang dapat dijabarkan
sebagai berikut:
Siklus I
a. Perencanaan /planning
Pada tahap ini yang dilaksanakan peneliti adalah membuat (1) membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran yang berisikan langkah-langkah pembelajaran dengan
model RME. (2) membuat lembar masalah berupa pertanyaan-pertanyaan yang
berhubungan dengan perbandingan (3)membuat soal tes yang akan diadakan pada
akhir penelitian untuk mengetahui hasil belajar siswa dan (4) membuat kelompok
yang bersifat heterogen baik dari segi kemampuan, akademis, jenis kelamin,
maupun ras.(5) memberikan penjelasan kepada siswa mengenai teknik
pembelajaran RME.
b. Tindakan/acting
Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan siswa dengan rencana
pembelajaran yang telah dibuat yaitu peneliti melaksanakan kegiatan
pembelajaran di kelas dan menjadi fasilitator selama pembelajaran . Pada tahap
tindakan ini peneliti merencanakan 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 3 x
45 menit untuk setiap pertemuan.
Adapun langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan sebagai berikut:
Kompetensi
dasar/indikator
Kegiatan pembelajaran
Kompetensi Dasar:
Menggunakan pecahan
dalam masalah
perbandingan dan skala
Indikator:
- Menjelaskan arti
perbandingan
Pertemuan ke 1
Kegiatan awal
1. Guru melakukan tanya jawab untuk
mengetahui tingkat pengetahuan siswa
tentang pecahan
2. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran tentang perbandingan
3. Guru Menjelaskan kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
4.
Kegiatan inti
1. Siswa diberi permasalahan berupa soal
cerita dan diminta menyelesaikan
permasalahan tersebut.
2. Siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok yang beranggotakan 5 orang
3. Guru memberikan lembar kegiatan untuk
dikerjakan secara berkelompok. Guru selalu
memberikan arahan selam kelompok
melakukan kegiatan.
4. Memberi penguatan hasil kerja siswa
5. Masing-masing perwakilan kelompok
mempresentasikan jawaban
kelompoknya.
6. Memberi kesempatan siswa untuk
menanyakan materi yang belum
dimengerti
Kegiatan Akhir
1. Siswa bersama guru menyimpulkan materi
yang telah di pelajari
2. Siswa di beri evaluasi
3. Refleksi
Kompetensi dasar;
Menggunakan pecahan
dalam masalah
perbandingan dan skala
Indikator :
- Menentukan
hasil operasi
hitung
menggunakan
perbandingan
Pertemuan ke II
Kegiatan awal
1. Apersepsi : Menggali pengetahuan siswa
tentang materi minggu lalu
2. Siswa mendengarakan kegiatan dan
tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan
Kegiatan inti
1. Siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok yang heterogen
2. Siswa mengerjakan lembar kerja
dari dua hal kelompok
3. Siswa bersama guru membahas hasil
kerja kelompok
4. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya.
5. Siswa diberi kesempatan bertanya materi
yang belum dimengerti
Kegiatan Akhir
1. Siswa dan guru menyimpulkan
pembelajaran perbandingan
2. Siswa diberi evaluasi
3. refleksi
c. Pengamatan/observing
Pada tahapan ini dilakukan pengamatan terhadap kegiatan penelitian serta
tindakan yang dilakukan peneliti. Pengamatan dilakukan pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung (dari awal hingga akhir pembelajaran). Hal-hal yang
diamati telah disediakan pada lembar pengamatan,
d. Refleksi/reflecting
Refleksi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengkaji apa telah atau belum
terjadi dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya. Hasil refleksi digunakan untuk
menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya untuk menghasilkan perbaikan
pada pertemuan berikutnya.
siklus II
Pelaksanaan tindaka siklus II ini direncanakan setelah siklus I diadakan.
a. Penyusunan rencanaTindakan II
Rencana tindakan II disusun berdasarkan hasil analisis dan refleksi selama
siklus I diadakan
b. Pemberian tindakan II
Tindakan II ini dilakukan terhadap permasalahan yang masih ada pada
siklus I. Diharapkan pada akhir tindakan II, permasalahan guru dan siswa dapat
diatasi
c. Pengamatan/observing
Pada waktu guru mengajar, anggota peneliti yang lain membuat catatan
sebagaimana pada siklus I
d. Refleksi/reflecting
Pada akhir tindakan II dilakukan analisis dan refleksi terhadap kegiatan
yang telah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S.2010. Penelitian Tindakan Kelas.cetakan edisi ke sepuluh. Bumi Aksara
Dahar, Ratna Wilis. 1998. Teori-teori Belajar. Jakarta: Depdikbud
Damyati dan Mujiono.2002. Belajar dan Pembelajaran.jakarta: PT. Rineka Cipta.
Djamarah, syaiful Bahri.1994.Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru.Surabaya:
Usaha Nasional
Kamdi, Waras.dkk.2007. Model-model Pembelajaran Inovatif. Malang: Lembaga
Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran Universitas negeri Malang Bekerjasama
dengan UM Press.
Prayogi, Ade Candra.2007.Pembelajaran Matematika Realistik RME. (online),
(http://adecandraprayogi.blogspot.com/2007/12) pembelajaran-matematika-realistik-
rme-html. Diakses tanggal 9 April 2011.
Raharjo, Marsudi .2001. Pecahan : Bahan Penataran Guru SD. Yogyakarta:PPPG
Matematika.
Ridwan.2008.ketercapaian prestasi belajar.(online),(http://ridwan 202.
Wordpress.com/2008/05/03)ketercapaian-prestasi-belajar-51k-cached. Diakses
tanggal 16 April 2011-04-22
Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia: Konstantasi Keadaan
Masa Kini Menuju Harapan Masa Depan. Jakarta: Ditjen Dikti Depdiknas jakarta.
Soenajo,RJ. 2008. Matematika 5. Surabaya. Pusat Pembukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Surya, HM.dkk. 2000. Kapita Selekta Kependidikan SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Unila-mathedu .2009 . Pengertian Minat. (online), (http://mathedu-
unila.blogspot.com/2009/10/pengertian-minat.html) Pengertian- Minat-html. Diakses
tanggal 16 April 2011.
Van den Heuvel-Panhuizen. 2000. RME work in Progress. (online),
(http://www.fi.uu.nl/en/indexpulicaties.html). Diakses tanggal 16 April 2010.
Zamroni. 2000. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Bigraf Publishing.