You are on page 1of 30

ARP Spoofing adalah sebuah teknik penyadapan oleh pihak ketiga yang dilakukan dalam sebuah

jaringan LAN. Dengan metode tersebut, attacker dapat menyadap transmisi, modifikasi trafik, hingga
menghentikan trafik komunikasi antar dua mesin yang terhubung dalam satu jaringan lokal (LAN).

Katakanlah dalam sebuah jaringan LAN ada beberapa komputer yang saling terhubung dengan segment
IP 192.168.137.0. Salah satu komputer A (192.168.137.238) akan melakukan ping ke komputer B
(192.168.137.8). Maka komputer tersebut akan melakukan broadcast kepada seluruh anggota jaringan
untuk menanyakan komputer mana yang memiliki alamat IP yang dituju.



Jika salah satu anggota komputer memiliki alamat IP yang dimaksud, maka komputer tersebut akan
membalas broadcast komputer A dengan menyampaikan alamat IP beserta MAC Address mesin
B. Ibaratnya alamat IP adalah alamat lengkap rumah anda, dan MAC Address adalah rumah Anda. Hasil
dari setiap broadcast tadi disimpan dalam sebuah tabel ARP masing-masing komputer agar
memudahkan komputer dalam mengirimkan data ke alamat host yang dituju.

Konsep dari ARP Spoofing adalah memanfaatkan kelemahan dari ARP Broadcast. Dengan metode ARP
Spoofing, attacker akan berusaha memberikan jawaban MAC Address palsu atas broadcast permintaan
ARP dari komputer lain. Pada prakteknya, attacker sering berpura-pura menjadi komputergateway agar
dapat melakukan penyadapan antar dua komputer yang saling berkomunikasi melalui komputer gateway.

Untuk melakukan ARP Spoofing,terdiri dari dua metode, yaitu:

1. ARP Spoofing hard way, dimana menggunakan metode konvesional
2. ARP Spoofing soft way, dimana menggunakan bantuan aplikasi sniffer.







Sudahkah anda mendengar tentang DNS POISONING ? istilah seperti ini biasanyanya
sangat tidak asing bagi para hacker, cracker maupun seseorang yang berkerja dibidang
jaringan, YaDNS Poisoning ini adalah salah satu teknik hacking untuk menembung
pertahanan dengan cara menyampaikan informasi IP addres yang salah mengenai
sebuah host, dengan tujuan mengalihkan lalu lintas paket data dari tujuan yang
sebenarnya.

Cara ini banyak dipakai untuk menyerang situs-situs e-commerce dan banking yang
saat ini bisa dilakukan dengan cara online dengan pengamanan Token. Teknik ini dapat
membuat sebuah server palsu tampil identik dengan dengan server online banking
yang asli. Oleh karena itu diperlukan digital cerficate untuk mengamankannya, agar
server palsu tidak dapat menangkap data otentifikasi dari nasabah yang
mengaksesnya.

Kesimpulnya cara kerja DNS (Domain Name System) poisoning ini adalah dengan
mengacaukan DNS Server asli agar pengguna Internet terkelabui untuk mengakses
web site palsu yang dibuat benar-benar menyerupai aslinya tersebut, agar data dapat
masuk ke server palsu.
Sejarah DNS Poisoning

Sejarah dari DNS Poisoning sendiri berwal pada tahun 1997 oleh Eugene
kashpureff dengan cara mengalihkan request ke host InterNIC menuju ke situs
pendaftaran domain name alternatif, AlterNIC. Request berhasil dialihkan dengan cara
mengekspoitasi Vulnerability pada DNS Service.

Ketika Name Server menerima jawaban DNS Query, Sumber dari jawaban ini
membiarkan informasi yang tidak ditanyakan. Dengan begitu Kashpureff dapat
memasukkan informasi DNS palsu pada jawaban yang sebenarnya tersebut. Name
server yang menerima jawaban tersebut akan langsung menerima jawaban tersebut
dan menyimpan informasi apapun yang didapatkannya dalam cache-nya.

Hal ini mengakibatkan apabila user mencoba me-resolve suatu host dalam
domain InterNIC, maka ia akan menerima informasi IP Address dari AlterNIC. Dengan
kata lain ia sudah dialihkan ke alamat palsu.

Secara Logikanya adalah apabila A ingin mengirim data ke C, dengan adanya DNS
Poisoning , DNS tujuan pada A diracuni dan diarahkan ke B. jadi B Otomatis sudah
mengetahui isi pesan dari si A sebelum dikirim ke C.
kurang lebih seperti itu. bagaimana apabila data yang dikirim berupa data penting,
tentu sangat berbahaya sekali.

Wah berarti kita harus semakin berhati-hati nih dalam jaringan, ternyata dari jaringan
saja bisa terjadi kejahatan seperti DNS Poisoning,
JARINGAN
LATAR BELAKANG DAN SEJARAH JARINGAN KOMPUTER


Ok. . , saat ini saya akan mencoba mengulas sedikit tetantang sejarah dan perkembangan Jaringan
Komputer., Sejarah jaringan komputer global ( dunia ), dimulaipada tahun 1969, ketika Departemen
Pertahan Amerika, membentuk Defense Advance Research Projects Agency ( DARPA ) yang bertujuan
mengadakan riset mengenai cara menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan
organik.

Program riset ini kemudian dikenal dengan nama ARPANET ( Advance Research projects Agency
Network ). pada tahun 1970, lebih dari 10 komputer telah berhasil dihubungkan ( satu dengan yang lain
), saling berkomunikasi, dan membentuk sebuah jaringan. pada atahun 1972, Roy Tomlinson berhasil
menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk riset ARPANET.

Program e-mail tersebut begitu mudah dan lansung populer saat itu. pada tahun yang sama, icon [@]
diperkenalkan sebagai lambang yang menunjukkan at atau pada. Tahun 1973, jaringan komputer
yang diberi nama ARPANET mulai dikembangkan meluas sampai luar Amerika Serikat. komputer di
University College di London merupakan komputer diluar Amerika yang menjadi anggota jaringan
ARPANET. pada tahu yang sama pula, dua orang ahli komputer Vinton Cerf dan Bob Khan
mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar yang menjadi cikal bakal pemikiran International
Network. ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Sussex University.
Hari bersejarah berikutnya terjadi pada tanggal 26 Maret 1976. ketika itu, ratu Inggris berhasil
mengirimkan sebuah e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. setahun kemudian,
lebih dari 100 komputer telah bergabung dalam system ARPANET dan membentuk sebuah jaringan atau
Network.
Pada tahun 1979, Tom Truscott, Jim Ellis, dan Steve Bellovin menciptakan Newsgroups pertama yang
diberi nama USENET ( User Network ). pada tahun 1981, France Telecommenciptakan sebuah gebrakan
baru dengan meluncurkan telepon televisi pertama dunia ( orang dapat saling menelepon sambil
berinteraksi denagan Video link ).
seiring dengan bertambahnya komputer yang membentuk jaringan, dibutuhkan sebuah protokol resmi
yang dapat diakui dan diterima oleh semua jaringan. untuk itu, pada tahun 1982 dibentuk sebuah
komisi Transmission Control Protocol ( TCP ) atau lebih dikenal dengan sebutan Internet Protocol ( IP )
yang kita kenal hingga saat ini. sementara itu, didaratan Eropa muncul sebuah jaringan tandingan yang
dikenal dengan Europe Network ( EUNET ) yang meliputi wilayah Belanda, Inggris, Denmark, dan
Swedia. Jaringan eunet ini menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET.

Untuk menyeragamkan alamat jaringan komputer yang sudah ada, pada tahun 1984 diperkenalkan
system dengan nama DOMAIN yang lebih dikenal dengan Domain Name System ( DNS ). dengan system
DNS, komputer yang tersambung dengan jaringan melebihi 1.000 komputer. pada tahun 1987
diperkirakan komputer yang tersambung ke jaringan tersebut melonjak 10 kali lipat menjadi 10.000
komputer lebih.
Tahun 1988, Jarkko Oikarinen berkebangsaan Finlandia menemukan sekaligus memperkenalkan Internet
Relay Chat atau lebih dikenal dengan IRC yang memungkinkan dua orang atau lebih pengguna komputer
dapat berinteraksi secara langsung dengan pengiriman pesan ( Chatting ). akibatnya, setahun kemudian
jumlah komputer yang saling berhubungan melonjak 10 kali lipat. tak kurang dari 100.000 komputer
membentuk sebuah jaringan.pertengahan tahun 1990 merupakan tahun yang paling bersejarah, ketika
Tim Berners Lee merancang sebuah programe editor dan browser yang dapat menjelajai komputer yang
satu dengan yang lainnya dengan membentuk jaringan. programe inilah yang disebut WWW atau World
Wide Web.

Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui lebih dari stau
juta komputer. pada tahun yang sama muncul satu istilah yang beken, yaitu Surfing ( Menjelajah ).
tahun 1994, situs-situs Dunia mulai tumbuh dengan subur ( setidaknya, saat itu terdapat 3.000 alamat
halaman ) dan bentuk pertama kalinya Virtual Shopping atau e-retail muncul diberbagai situs. Dunia
langsung berubah dengan diluncurkannya perusahaan Search Engine Pertama, yaitu Yahoo!. yang
dibangun oleh David Filo dan Jerry yang pada bulan April 1994. Netscape Navigator 1.0. diluncurkan
dipenghujung tahun 1994.


Pengalamatan Pada TCP / IP

A. Pengalamatan

Untuk mengatur alamat masing-masing komputer pada suatu jaringan, digunakanlah IP Address. IP
Address adalah suatu alamat yang diberikan ke peralatan jaringan komputer untuk dapat diidentifikasi
oleh komputer yang lain. Dengan demikian masing-masing komputer dapat melakukan proses tukar-
menukar data / informasi, mengakses internet, atau mengakses ke suatu jaringan komputer dengan
menggunakan protokol TCP/IP. IP Address digunakan untuk mengidentifikasi interface jaringan pada
host dari suatu mesin (komputer). IP Address terdiri dari sekelompok bilangan biner 32 bit yang dibagi
menjadi 4 bagian. Masing-masing bagian terdiri dari 8 bit, yang berarti memiliki nilai desimal dari 0
sampai 255. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP Address adalah sebagai berikut:

xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Setiap tanda simbol x dapat kita gantikan oleh angka 0 dan 1, misal :
11000000.10101000.00000000.00000001.
Notasi IP Address dengan bilangan biner seperti di atas tidak mudah kita baca dan hafalkan. Oleh
karena itu, untuk memudahkan dalam membaca dan mengingat suatu alamat IP dalam jaringan, IP
Address sering ditulis sebagai 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh sebuah titik.
Setiap bilangan desimal tersebut merupakan nilai dari satu oktet (8 bit) IP Address, misalnya :

11000000.10101000.00000000.00000001
192 . 168 . 0 . 1

IP Address dapat dipisahkan menjadi dua bagian, yaitu host ID dan network ID. Host ID berfungsi untuk
mengidentifikasi host dalam suatu jaringan. Sedangkan Network ID berfungsi untuk mengidentifikasikan
suatu jaringan dari jaringan yang lain. Hal ini berarti seluruh host yang tersambung di dalam jaringan
yang sama memiliki network ID yang sama pula. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address
merupakan network ID atau network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara
bagian network dan host tidak tetap (konstan), tergantung pada kelas network yang kita gunakan.
Terdapat beberapa kelas IP Address yang digunakan dalam TCP/IP dalam suatu jaringan, yaitu kelas A,
kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E.B. Kelas-Kelas IP Address

a. Kelas A

Pada jaringan IP Address kelas A, bit pertama dari IP address tersebut adalah 0. Bit pertama dan 7 bit
berikutnya (8 bit pertama) merupakan network ID, sedangkan 24 bit terakhir merupakan host ID. Maka
pada kelas A hanya terdapat 128 network IP Address dengan jangkauan dari 0.xxx.xxx.xxx sampai
126.xxx.xxx.xxx.

b. Kelas B

Pada jaringan IP Address kelas B, 2 bit pertama dari IP address adalah 10. Dua bit ini dan bit berikutnya
(16 bit pertama) merupakan network ID. Sedangkan 16 bit terakhir merupakan host ID. Maka pada kelas
B terdapat 16384 network IP Address dengan jangkauan dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx.

c. Kelas C

Pada jaringan IP Address kelas C, 3 bit pertama dari IP Address adalah 110. Tiga bit ini dan 21 bit
berikutnya (24 bit pertama) merupakan network ID. Sedangkan 8 bit terakhir merupakan host ID. Maka
pada kelas C terdapat lebih dari 2 juta network IP Address dengan jangkauan dari 192.0.0.xxx sampai
223.255.255.xxx.

d. Kelas D

Pada jaringan IP Address kelas D, 4 bit pertama dari IP Address ini adalah 1 1 1 0. Sedangkan bit sisanya
digunakan untuk grup host pada jaringan dengan range IP antara 224.0.0.0 239.255.255.255. IP
Address Kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu pemakaian aplikasi secara bersama-sama oleh
sejumlah komputer. Multicasting berfungsi untuk mengirimkan informasi pada nomor host register.
Host-host dikelompokkan dengan meregistrasi atau mendaftarkan dirinya kepada router lokal dengan
menggunakan alamat multicast dari range alamat IP Address kelas D. Salah satu penggunaan multicast
address pada internet saat ini adalah aplikasi real time video conference yang melibatkan lebih dari
dua host (multipoint) dengan menggunakan Mbone (Multicast Backbone).

e. Kelas E

Pada jaringan IP Address kelas E, 4 bit pertama dari IP Address ini adalah 1 1 1 1. IP address kelas E
mempunyai range antara 240.0.0.0 254.255.255.255. IP Address kelas E merupakan kelas IP address
eksperimen yang dipersiapkan untuk penggunaan IP Address di masa yang akan datang.
2.10.1.8 IP Private Dan IP Public

Berdasarkan jenisnya IP address dibedakan menjadi 2 macam yaitu IP Private dan IP Public.
IP Private adalah suatu IP address yang digunakan oleh suatu organisasi yang diperuntukkan untuk
jaringan lokal. Sehingga organisasi lain dari luar organisasi tersebut tidak dapat melakukan komunikasi
dengan jaringan lokal tersebut. Contoh pemakaiannya adalah pada jaringan intranet. Sedangkan Range
IP Private adalah sebagai berikut :

Kelas A : 10.0.0.0 10.255.255.255
Kelas B : 172.16.0.0 172.31.255.255
Kelas C : 192.168.0.0 192.168.255.255
IP Public adalah suatu IP address yang digunakan pada jaringan lokal oleh suatu organisasi dan
organisasi lain dari luar organisasi tersebut dapat melakukan komunikasi langsung dengan jaringan lokal
tersebut. Contoh pemakaiannya adalah pada jaringan internet. Sedangkan range dari IP Public : range
IP address yang tidak termasuk dalam IP Private.

C. Subnetting

Subnetting adalah pembagian suatu kelompok alamat IP menjadi beberapa network ID lain dengan
jumlah anggota jaringan yang lebih kecil, yang disebut subnet (subnetwork). Subnet Mask merupakan
angka biner 32 bit yang digunakan untuk :
Membedakan antara network ID dengan host ID.
Menunjukkan letak suatu host, apakah host tersebut berada pada jaringan luar atau jaringan lokal.
Tujuan dalam melakukan subnetting ini adalah :
Membagi satu kelas netwok atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
Penggunaan IP Address yang lebih efisien.

Ada dua pendekatan dalam melakukan pembentukan subnet, yaitu :
1. Berdasarkan jumlah jaringan yang akan dibentuk.
2. Berdasarkan jumlah host yang dibentuk dalam jaringan.

Kedua-duanya akan dipakai untuk menentukan efisiensi penomoran IP dalam suatu lingkungan jaringan.
Pada subnetmask seluruh bit yang berhubungan dengan host ID diset 0. Sedangkan bit yang
berhubungan dengan network ID diset 1. Untuk menentukan suatu host berada pada jaringan luar atau
pada jaringan lokal, kita dapat melakukan operasi AND antara subnet mask dengan IP Address asal dan
IP Address tujuan, serta membandingkan hasilnya sehingga dapat diketahui ke mana arah tujuan dari
paket IP tersebut. Jika kedua hasil operasi tersebut sama, maka host tujuan terletak di jaringan lokal
dan paket IP dikirim langsung ke host tujuan. Jika hasilnya berbeda, maka host terletak di luar jaringan
lokal, sehingga paket IP dikirim ke default router.


KOMPUTER NETWORKING ( FUNDAMENTAL EDITION)

Hyahah.. judulnya serem gitu tapi semoga gak se-serem isinya.. Oke deh, selamat datang kepada
semua blogwalker. Salam blogger!! Kepada semua pembaca blog ini, selamat datang di dunia paling
menyenangkan dalam teknologi internet, inilah dia sang Jaringan Komputer Di blog Networking
Fundamental pertama ini, saya akan membagi sedikit ilmu dan pengalaman saya dulu ketika baru
pertama kali mengenal jaringan komputer. Bagi yang sudah minimal tau sedikit aja tentang jaringan
komputer, ga usah baca bagian ini hehe


Khusus bagian ini, sepertinya lebih enak kalo saya cerita-cerita aja pengalaman waktu saya belajar
tentang jaringan komputer dari nol. Seperti biasa, cara berpikir saya selalu konseptual (halah..)
maksudnya saya selalu berpikir tentang sesuatu dari hal yang paling terkecilnya. Peduli amat orang lain
yang kalo belajar jaringan suka loncat sana loncat sini. Bahkan ada yang langsung belajar hacking
(huh, ngerti opooo kamu kalo ditanya konsep hacking tersebut wahai anak muda??)

Oke pertama-tama, waktu itu ada suatu hal yang membuat saya tertarik dengan dunia networking.
(penting nih.. semoga passion kita terhadap jaringan komputer sama ya! hehe) Yaitu disinilah inti dari
ilmu konektivitas (bener gitu nulisnya? atau koneksitivitas? Hahaha). Mulai dari bagaimana mengirim
informasi dari satu komputer hingga bisa nyampe ke komputer yang lain, iseng me-redirect (mengubah
jalur) paket, sampai masalah manipulasi dan mengintip data yang lalu-lalang di dalam jaringan. For
Your Info: sebenarnya ada disiplin ilmu yang lain di dunia komputer. Contoh saja: Programming,
Multimedia, Database, Artificial Intelligence, Information System Analyst & Developer, dsb Tapi saya
tetap tertarik dengan dunia Networking karena motivasi klasik anak muda jaman sekarang, yaitu
pengen jadi Hacker.. hehe dan sampe sekarang keinginan ini belum kesampaian.. Apakah bidang lain
seperti misalnya programming, ga bisa jadi hacker? Oh, jadi bingung juga nih saya.. haha.

Ya bisa lah! Asal tau aja, sebenarnya hacking itu adalah suatu tindakan yang membuat sesuatu
menjadi indah atau sesuai keinginan kita. Kalo mau pake contoh kasar nih.. hacking itu seperti
masang N.O.S. di mobil Anda. Itu bisa dikategorikan sebagai Engine Accelerator Hacking (hahaha) atau
contoh kasar yang lainnya, nyalain motor yang koncinya hilang pake konci T (wahahaha). Catat boy,
ini cuma contoh kasar Sebelum lupa nih, ada pesen prinsip hacking adalah tidak ada keterbatasan
berkreasi! Titik! Jadi, jika kita nge-gas mobil tapi kecepatan segitu-gitu aja, terus kita pengen coba-
coba berkreasi untuk ngebut, timbullah ide hacking mobil pake N.O.S kan?? Hehehe Lanjut

Sebenarnya istilah hacking lebih lumrah digunakan dalam dunia maya daripada dunia nyata. Nah kalo
contoh hacking di dunia maya (ini baru contoh hacking yg pada tempatnya!!!) yaitu: melakukan
optimasi pada kernel sistem operasi, memby-pass login yang mengganggu bagi kita (hihi) , melakukan
audit kemanan sistem kita sendiri, dan sebagainya. Perlu untuk diketahui, hacking bukan suatu
tindakan yang merusak, bukan juga berarti membuat sistem anda tetap sehat (berdasar contoh tadi,
bisa jadi klo pake N.O.S terus, bahan bakar cepet abis.. rugi kan?! Hihi..). Kalau untuk tindakan hacking
yang merusak, para kaum Elite Hacker yang baik hati lebih sering mendiskreditkan mereka, dan
menyebut mereka sebagai Cracker.

Ok, kembali ke pertanyaan tadi Seorang programmer tentu bisa menjadi seorang hacker! Setelah anda
mengerti apa arti hacking tadi, mestinya anda sudah bisa membayangkan, misalnya ada seorang
programmer yang mengetes bug (kelemahan) aplikasinya. Contoh nya: ada sebuah aplikasi yang cuma
bisa menerima input bertipe data integer (angka). Suatu saat sang programmer ini melakukan hacking
terhadap aplikasinya dengan mencoba memasukkan data bukan integer, tapi bertipe char: halo ke
sistem aplikasinya. Kemudian aplikasinya menjadi error dan hang. Inilah hacking (dan serendah-
rendahnya hacking sepertinya.. hihi) dan sang programmer sudah bisa di akui sebagai hacker kalau
menurut hemat saya. Lah gitu-gitu dia juga udah melakukan application hacking. Hacker kan orang
yang melakukan tindakan hacking!!
Oke, sekarang saatnya kita ke fundamental jaringan komputer itu sendiri. Waktu itu saya mulai belajar
dari banyak referensi. Mikir ala saya adalah mikir dari hal tersimpel Ini berarti:
Komputer itu sebenernya bisa berdiri sendiri (dikenal dengan istilah STANDALONE) tanpa
jaringan ke komputer-komputer lain..
Komputer bisa dikoneksikan dengan komputer lain (dan mulai dari sinilah bahasan jaringan
komputer)
Oo.. ternyata device-device yang lain, asal saling terkoneksi, juga dianggap suatu jaringan
Jadi untuk komputer, printer, atau alat-alat lain yg terkoneksi dalam jaringan biasa disebut dengan
istilah NODE
Kemudian setelah itu baru saya belajar soal pengklasifikasian item jaringan:
Ada yang dikategorikan sebagai Network-Device: yaitu node-node pada end-point jaringan.
Kalo dengan gambar topologi, letak node ini di titik-titik ujung. Tidak ada percabangan dari node ini.
Contohnya adalah: Workstation (PC), Laptop, IP-Cam, Server, dsb
Ada yang dikategorikan sebagai Network-Communication-Device: yaitu node-node yang
menjadi tempat transit dan relay proses komunikasi antara Network-Device. Contohnya adalah: Hub,
Switch, Router, Access Point, Repeater, dsb
Ada yang dikategorikan sebagai Network-Medium: yaitu media fisik tempat lalu-lalangnya
paket dalam jaringan. Yang menghubungkan antara Network-Device dengan Network-Communication-
Device. Contohnya adalah: Wired (kabel) dan Wireless (nirkabel/memanfaatkan gelombang radio)
Wired sendiri dibagi menjadi beberapa bagian ada yang kabel tembaga, kabel serat optik, dsb.
Wireless juga dibagi sesuai teknologinya dan kelebihan masing-masing. Ada Infra-red, bluetooth, WiFi,
WiMAX, GPRS, 1X, EVDO, dst Sebenarnya semua yang saya sebutkan tadi adalah Wireless! (Suka gak
nyadar ya? Miriknya Wireless tu cuman WiFi Hotspot kampus doang.. hehe) Yang membedakan satu
dengan yang lainnya adalah TEKNOLOGInya. Paham?
Ada yang dikategorikan sebagai Network-Interface: yaitu antarmuka yang menerima segala
paket data dari Network-Medium. Contohnya adalah: LAN Card, Wireless Card, TokenRing Card, dan
jangan salah, antena receiver handphone anda juga adalah sebuah Network-Interface!!
Terakhir, ada yang dikategorikan sebagai Network-Operating-System, yaitu segala jenis
software (program) yang dapat membuat proses kerja komunikasi antara node-node menjadi mungkin
terjadi. Coba anda pikirkan aja, kalo ga ada Network-Operating-System semua node-node yang telah
terhubung di point-point sebelumnya hanyalah rongsokan yang mungkin hanya saling mentransfer
listrik yang tak bermakna hehe Contohnya adalah: seluruh protokol komunikasi (DNS, HTTP, TCP,
UDP, IP, ICMP, ARP, MAC Address, dkk), juga termasuk Sistem Operasi tiap node (ex: GNU/Linux, CISCO
IOS, Microsoft Windows, Apple, dsb)
Untuk contoh dengan gambarnya (biar lebih jelas) adalah sebagai berikut:

Contoh Topologi Jaringan Sederhana
Dari gambar ini, kita bisa mengklasifikasikan:
Network-Device: PC, IP-Cam (CCTV), Server, Laptop
Network-Communication-Device: Switch, Router, Access Point
Network-Medium: Kabel UTP, Kabel Fiber Optic, WiFi 802.11b
Network-Interface: LAN Card (PC, IP-Cam, Router), F.O. Modulator (Server, Router), Wireless
Card (Laptop)
Network-Operating-System: Susah dijelaksan dari gambar hehe.. tapi konkritnya adalah misal
kita dari Laptop melakukan perintah ping (kirim paket kecil untuk mengetes koneksi) menuju ke PC
terus mendapat balasan, sebenarnya itu adalah hasil kerja dan bantuan dari Network-Operating-
System dengan protokol ICMP nya. Betul kan? Hehe
Seinget2 saya waktu itu setelah memahami pengklasifikasian suatu item dalam jaringan, barulah saya
mulai cari-cari informasi tentang bagaimana cara node-node ini saling berkomunikasi (memperdalam
ilmu tentang tugas2 dari protokol-protokol dalam Network-Operating-System)
Karena sebenarnya tugas protokol itu tidak gampang. Mereka adalah sebagai penerjemah dari node-
node yang berkomunikasi. Tiap node belum tentu sama sistemnya. Misalnya, ada sistem Windows yang
ingin mengakses sistem Linux. Sudah menjadi tugas protokol untuk menjadi penerjemah kedua node
tersebut. Analoginya adalah ketika orang Jepang berkomunikasi dengan orang Arab tentu harus ada
standar bahasa agar mereka bisa berkomunikasi secara global (pake bahasa Inggris kamsudna.. haha)

Sekitar tahun 1960an (kalo saya gak salah) dicetuskanlah standarisasi komunikasi data oleh ISO. Dengan
menggunakan Layer OSI (singkatan Open System Interconnection gitu?? hihi lupa) seluruh vendor
pembuat mesin komputer mengambil referensi untuk komunikasi di jaringan dari situ. ISO/OSI membagi
proses komunikasi ke dalam 7 layer tiap layernya memiliki fungsi tertentu dan independen. Ke-tujuh
layer ISO/OSI tersebut adalah:
1. Layer Fisik
2. Layer Data-Link
3. Layer Network
4. Layer Transport
5. Layer Session
6. Layer Presentation
7. Layer Application
Mari kita bahas satu-satu secara singkat ajah
Layer Fisik: bertugas untuk mengirim dan menerima bit-bit listrik (Skip Ini mah maenannya
orang elektro.. hehe)
Layer Data-Link: bertugas untuk menyediakan transmisi fisik dari data, menangani notifikasi
error, informasi topologi jaringan, flow control, menerjemahkan bit-bit agar menjadi paket-paket
untuk layer Network, menerjemahkan paket-paket agar menjadi bit-bit untuk layer Fisik
Layer Network: bertugas untuk mengelola pengalamatan suatu paket
Layer Transport: bertugas untuk melakukan segmentasi, menyatukan data yang tersegmentasi,
melakukan hubungan logic dengan node yang lain dalam jaringan
Layer Session: bertugas untuk membentuk, mengelola, dan memutuskan sesi transport dari dan
ke layer presentation
Layer Presentation: bertugas untuk menyajikan data untuk layer paling atas (Layer
Application), melakukan encode format file, program, data, dsb
Layer Application: bertugas sebagai tempat untuk berintarksi dengan program (aplikasi) pada
komputer . Program (aplikasi) tersebut yang tentu saja nantinya akan diakses oleh manusia (user)
Nah, sebetulnya ini hanya merupakan standar de-jure dari komunikasi data. Atau dengan kata lain,
ISO/OSI menjadi tempat mengacu standarisasi komunikasi data. Tapi pada kenyataannya, (de-facto)
TCP/IP adalah protokol yang dipakai untuk berkomunikasi antar node.

TCP/IP adalah protokol yang dikembangkan oleh ARPA, sebuah organisasi riset dibawah Dept.
Pertahanan Amerika (klo ga salah). ARPA ini yang menemukan dan menciptakan internet
(INTERconnection-NETworking, sebuah metode untuk saling mengkoneksikan antar Network/Jaringan
lokal), dan berkomunikasi antar node di internet itu dengan menggunakan protokol TCP/IP. Sampai saat
ini, protokol TCP/IP adalah protokol yang paling populer digunakan untuk berkomunikasi antar node di
internet. Saya juga yakin 99,0939938%, saat ini anda menggunakan protokol TCP/IP ketika mengakses
web ini dari Internet Oh iya perlu untuk diketahui, jangan salah kaprah dengan internet i kecil
dengan Internet I besar. Internet adalah sebuah produk yang hebat dari internet. Yang mana
kita ketahui sebelumnya, metode internet yang ditemukan oleh ARPA itu diimplementasikan di
seluruh dunia ini, sehingga saya yang ada di Bandung ini, bisa berkomunikasi dengan anda yang lagi ada
di Zimbabwe, eh.. salah? Anda dimana dong? Hahahah. Ah, tapi suka males nulis i gede Biarin ah..
terserah aja lah kalo gitu! Hehehe
Selain TCP/IP ada juga protokol yang dikembangkan oleh berbagai organisasi atau tim riset (atau
apalah) di dunia ini. Diantaranya :
IPX/SPX
NETBEUI
saya lupa lagi.. hahahahahahaha
Sebelum tulisan bagian 1 ini saya akhiri, saya akan menjelaskan sedikit tentang protokol terpopuler
itu.. yang tadi telah saya sebutkan namanya TCP/IP.. TCP/IP juga tetep ngikutin layer ISO/OSI Oke?
Jadi dalam TCP/IP ada 5 layer (Layer 5,6,7 pada ISO/OSI dijadikan 1 Layer pada TCP/IP):
1. Layer Fisik. Contoh: mm.. listriknya maybe.. hahah..
2. Layer Data-Link. Contoh: MAC Address, ARP, dst..
3. Layer Network. Contoh: IP, ICMP, dst..
4. Layer Transport. Contoh: TCP, UDP, dst..
5. Layer Application. Contoh: DNS, HTTP, dst..
Oke saya rasa cukup dulu sampai disini. Semoga anda semakin cinta dengan jaringan. Dan mengerti
konsep jaringan itu ternyata rumit juga jobdesc tiap-tiap protokolnya. Haha Tunggu kotrat-kotret
kedua saya tentang TCP/IP Mari kita perdalam yang populer aja



COMPUTER NETWORKING (TCP/IP EDITION)

Di postingan sebelumnya, saya sudah sedikit memberikan perkenalan kepada yang belum kenal sama
jaringan komputer.. Hehe.. Nah, sekarang saya ingin sedikit berbagi seputar TCP/IP. Seperti yang kita
ketahui di posting saya sebelumnya, TCP/IP adalah protokol yang populer
digunakan/diimplementasikan untuk saling mengkoneksikan jaringan lokal dengan metode internet
(inget i-nya kecil = interconnect networking). Sampai pada suatu saat, seluruh jaringan-jaringan yang
ada di dunia ini telah terkoneksi, sehingga lahirlah produk hebat dari internet bernama The Internet.
(Tapi sekali lagi saya tegaskan, banyak orang, termasuk saya, yang maksudnya nulis internet malah
jadi Internet. Atau sebaliknya, maksudnya menulis Internet malah jadi internet. Gapapa lah,
soalnya sekarang internet & Internet emang udah mengcover seluruh dunia kan). Mari kita bongkar
dan berkarya wisata ke layer-layer pada TCP/IP!!!

Biar lebih jelas, pertama-tama saya kasih gambar ini nih.. Semua obrolan kita di postingan ini
mengacu pada gambar ini:

Layer-Layer dan Protokolnya Pada TCP/IP
Gambar ini diambil dari situs Wikipedia. Ini adalah 4 layer teratas (layer 5, 4, 3, dan 2) dari layer-layer
TCP/IP. Sedangkan layer 1 (Layer Fisik) TCP/IP gak dimasukkan dalam gambar ini..
TCP/IP disebut juga TCP/IP Suite, atau seperangkat protokol komunikasi data. Jadi sebenernya yang
disebut protokol itu siapa? Apakah TCP/IP nya ATAU protokol-protokol yang ada di tiap layer itu sihh?
(Coba lihat gambar)
Jyah, ini mah sama aja kayak analogi begini:
Microsoft Office Suite 2010 adalah produk office dari Microsoft. Didalam Microsoft Office Suite 2010,
terdapat:
Aplikasi word processing, menggunakan Microsoft Word
Aplikasi worksheet, matematik, dan matriks, menggunakan Microsoft Excel
Aplikasi membuat database, menggunakan Microsoft Access
dan seterusnya
Kalo pake analogi begini, anggap aja satu bundel Microsoft Office ini adalah TCP/IP-nya sedangkan
Microsoft Word, Excel, Access, Outlook, dkk sebagai protokol-protokol di tiap layernya.. Paham?
Okede
Ada pertanyaan bagus dari adik kelas, kenapa nama protokol komunikasi yang dikembangkan ARPA ini
disebut TCP/IP? Wah, pertanyaan yang sangat fundamental (haha). Langsung aja saya jawab begini:
1. Tanya ke ARPA, dijamin dapet jawaban yang jelas.. hehehe
2. Kalo kita ga bisa ke Amerika ketemu salah satu Researcher ARPA, mending kita maen
tebak-tebak buah manggis Kalo kata tebak2an.. menurut saya kenapa dinamakan TCP/IP
adalah karena dua protokol TCP, dan IP ini (Coba lihat lagi gambarnya.. TCP ada di layer 4, dan
IP ada di layer 3) adalah protokol yang paling sering digunakan dan jadi primadona dalam
komunikasi data Mungkin TCP dan IP sudah dianggap maskot dari sekumpulan geng protokol
ini, sehingga dijadikan nama geng nya.. hehehe
Oke saatnya karya wisata ke Layer 1 (Layer Fisik)(1 jam kemudian)..
*Sopir bisnya gak tau tempat-tempat di Layer Fisik jadi kita langsung ke Layer 2 (Layer Data-Link)
aja ya anak-anak??! Iya paaakkk*

Layer 2 (Layer Data-Link)

Kita karya wisata ke salah satu protokol yang ada di layer ini, ARP:
ARP & RARP (Address Resolution Protocol & Reverse/Inverse Address Resolution Protocol): adalah
protokol yang bertugas untuk memetakan IP Address menjadi alamat MAC (Media Access Control) juga
untuk sebaliknya, memetakan MAC Address menjadi IP Address.
Untuk melihat alamat IP (Layer 3) dan alamat fisik MAC (Layer 2). Pada shell Linux, ketik perintah
ifconfig dan untuk cmd Windows, ketik perintah ipconfig
root@eniac:/home/inan# ifconfig
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:1b:24:2a:3e:e0
inetaddr:192.168.0.2 Bcast:192.168.0.255 Mask 255.255.255.0
UP BROADCAST MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:0 (0.0 B) TX bytes:0 (0.0 B)
Interrupt:20 Base address:0xa000
wlan0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:19:7e:45:99:eb
inetaddr:217.0.0.7 Bcast:217.0.0.255 Mask 255.255.255.0
UP BROADCAST MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:0 (0.0 B) TX bytes:0 (0.0 B)
Yang saya garis bawah adalah alamat MAC (alamat device) dan yang saya bold adalah alamat IP (Layer
3). Penting nih.. tiap alamat MAC (alamat device) tidak ada yang sama di dunia ini. Seperti juga
contohnya alamat MAC LAN card saya (eth0) dan Wireless card saya (wlan0). Ini aja udah beda Apalagi
dengan komputer lain
Nah, sekarang tugas ARP pada komputer saya adalah mengabarkan kepada seluruh node di dalam
jaringan WLAN saya bahwa IP 217.0.0.7 mempunyai alamat MAC 00:19:7e:45:99:eb begitu juga untuk
LAN, ARP akan membroadcast informasi ke tiap node bahwa alamat 192.168.0.2 mempunyai alamat
MAC00:1b:24:2a:3e:e0.

Sebenarnya untuk apa alamat MAC? Alamat MAC diperlukan untuk transfer data yang secara fisik dalam
satu jaringan. Kalau begitu untuk apa alamat IP? Wogh Alamat IP digunakan sebagai alamat logic tiap
node untuk kebutuhan pengalamatan jaringan-jaringan karena (nanti akan dijelaskan ketika kita
berkarya wisata ke Layer 3 hehehe). Kalo peran ARP dalam komunikasi di jaringan lokal?? Jika anda
pernah mengkoneksikan komputer anda ke sebuah jaringan (pake switch misalnya) maka tanpa peran
ARP, mungkin komputer anda tidak akan pernah mendapatkan paket data karena kesasar di jaringan
lokal. Hehe.. Switch bekerja pada layer 2. Sebenernya switch memiliki database ARP table di dalam
switch tersebut. Isinya kurang lebih (contoh) seperti ini:

IP Address MAC Address Lewat port switch
192.168.0.1 00:1b:cc:c0:bd:e0 Port 1 switch
192.168.0.2 00:1b:24:2a:3e:e0 Port 2 switch
192.168.0.3 00:1c:13:dd:a2:bb Port 3 switch
192.168.0.4 00:1c:25:1c:ae:4e Port 4 switch

Tabel ARP pada Switch 4 port yang terisi penuh menuju node-node.
Cara switch bekerja adalah dengan membaca ARP Table nya. Baris-baris pada table tersebut selalu di
update oleh protokol ARP secara periodik. Misalnya ada paket datang ke switch dari IP 192.168.0.1
yang akan menuju 192.168.0.2. ARP akan me-resolv alamat 192.168.0.2 menjadi 00:1b:24:2a:3e:e0,
sehingga switch mengerti maksud alamat logic (IP) tersebut maksudnya adalah alamat fisik tertentu
yang berada di port mana, kemudian switch akan meneruskan paket tersebut menuju port nomer 2
pada switch (ke komputer dengan alamat MAC 00:1b:24:2a:3e:e0 atau beralamat logic 192.168.0.2).
Untuk selanjutnya paket dari 192.168.0.1 tersebut di proses secara lokal oleh komputer 192.168.0.2.

Layer 3 (Layer Network)

Kita karya wisata ke salah satu protokol yang ada di layer ini, IP:
IP (Internet Protocol): adalah protokol yang bertugas untuk pengalamatan logic node. Selain
pengalamatan fisik, diperlukan juga pengalamatan logic. Mungkin anda berpikir, untuk apa
pengalamatan logic, kenapa kita tidak ber-internet dengan menggunakan alamat fisik (Layer 2) saja?
Toh, alamat fisik tiap Network-Interface-Card berbeda-beda di dunia ini Jadi ga kan ketuker-tuker
kalo misal saya berinternet dengan alamat fisik saja

Ok ini karena alamat fisik tidak bisa di masking. Alamat fisik komputer 00:1b:24:2a:3e:e0 tidak bisa di
masking menjadi 00:1b:24:2a:3e:XX Karena bisa saja 00:1b:24:2a:3e:e0 tidak berada di network yang
sama dengan komputer beralamat fisik 00:1b:24:2a:3e:aa misalnya (perhatikan bagian terakhir e0
diganti menjadi aa)
Jadi untuk mengetahui alamat jaringan, tidak bisa dengan menggunakan alamat fisik. Alamat fisik
spesifik untuk pengalamatan langsung untuk host tertentu saja (Direct-Delivery).
Agar ngerti maksudnya, bisa saya jelaskan bersamaan dengan intro di layer 3 ini

Routing Antar Dua Jaringan
Dari gambar ini, routing table pada ROUTER bisa saya jelaskan seperti ini:
Source Network Destination Network Interface
192.168.0.X (byte terakhir
terserah, asal masih berada di
sub-net 192.168.0)
192.168.1.X m0
192.168.1.X 192.168.0.X m1
Sekarang, bisa anda bayangkan jika alamat fisik (host-spesific) yang harus di-handle oleh router Butuh
berapa entry baris agar router bisa mengerti jika harus ke interface 00:1b:24:2a:3e:e0 harus kemana.
(Ini masih interkoneksi dua jaringan bagaimana nanti kalo sebesar Internet??? Hadohhhhh) Ok, sudah
cukup berandai-andai. Untuk itu alamat logic SANGAT diperlukan

Layer 4 (Layer Transport)

Kita karya wisata ke salah satu protokol yang ada di layer ini, TCP dan UDP:
TCP (Transmission Control Protocol): adalah protokol yang bertugas untuk membentuk koneksi antar
node. Sifat TCP adalah connection-oriented. TCP baru akan membuat koneksi jika kedua belah pihak
telah setuju. Karenanya, TCP dianggap reliable (dapat diandalkan). Berbeda dengan UDP (User
Datagram Protocol) yang connectionless, transmisi data yang berbasis UDP akan bersifat nothing-to-
lose (hehe) karena tidak ada kesepakatan dulu antar node yang bertransmisi.

Kalau kita beranalogi, misalnya kita mau mengirimkan barang dari Bandung ke Surabaya dengan
menggunakan jasa si Upin (TCP) atau Ipin (UDP) nih yah?! Untuk diketahui, Upin lebih teliti dalam
mengirimkan barang. Upin suka nelpon dulu orang yang akan dikirimkan barang di Surabaya itu, apakah
rumahnya di Surabaya bisa dikunjungi atau engga

Kalau bisa dikunjungi, Upin baru mulai ngirim barangnya Selain itu, Upin juga memikirkan jalur yang
akan ditempuh, apakah lewat jalur Pantura atau lewat jalur selatan. Terakhir, Upin bertanggung jawab
dalam mengirimkan barang. Upin suka ngasih tau ke kita bahwa barang yang kita kirimkan udah sampai
ke Surabaya dengan selamat atau engga. Kalau engga, akan dikirimkan lagi dari Bandung. Secara
periodik Upin memberitahukan ke kita sebagai pengirim di Bandung Kalau Ipin, dia sih maen
berangkat-berangkat aje

Tapi secara waktu, memang Ipin lebih cepat prosesnya. Karena mungkin sewaktu Upin masi sibuk
nelpon-nelpon ke Surabaya, si Ipin udah nyampe Cirebon.. Jadi Ipin mah ga mikirin orang di Surabaya-
nya bisa dikunjungi atau tidak, terus ga mikirin lewat jalur mana aja, yang penting sampe Surabaya..
mo lewat Garut juga ayo-ayo ajahh.. jyahahahahah
Pada kenyataannya, TCP digunakan untuk transmisi yang sifatnya kritikal dan tentu saja, butuh
kehandalan. Sedangkan UDP digunakan untuk komunikasi antar proses yang tidak begitu memerlukan
kehandalan, justeru membutuhkan kecepatan respon.

Layer 5 (Layer Application)

Kita karya wisata ke salah satu protokol yang ada di layer ini, DNS:
DNS (Domain Name Service): adalah protokol yang tugasnya memetakan nama domain yang gampang
diingat manusia menjadi alamat IP yang gampang diproses komputer (sesuai dengan framework
TCP/IP).
DNS Server (Node yang melakukan pemetaan alamat domain menjadi alamat IP) tentu saja mempunyai
database nama domain ke alamat IP nya. Sesuai pada tabel berikut:

Nama Domain Alamat IP
onyon.com 117.231.21.223
gorilla.com 193.112.125.88

NB: nama domain dan alamat IP-nya ngasal tapi ini bukan untuk tujuan menyindir atau apapun
hanya biar contohnya jelas hehehe..
Jadi ketika kita menggunakan DNS Server yang memiliki database seperti ini, dan ketika kita browsing
ke gorilla.com, sebenernya kita sama saja dengan melakukan query ke DNS Server untuk me-resolv
nama gorilla.com menjadi IP 193.112.125.88 kemudian membuat koneksi HTTP ke 193.112.125.88
(ngerti kan?)

Apakah seluruh nama domain di Internet terekam di DNS Server? Jawabannya Ya, tapi tidak semua
nama domain di rekam (record) di satu komputer yang segede Gaban Tapi dimanfaatkanlah
distributed system. Bisa saja ada DNS Server yang tidak tau alamat onyon.com, tapi ketika nanya ke
DNS server kita, ter-resolv IP 117.231.21.223. Tiap baris DNS sebenarnya selalu di update tiap subuh
waktu GMT. Ada DNS-Root di Internet yang menghandle gTLD (Top Level Domain) dan ccTLD (country-
code Top Level Domain). Contoh TLD yaitu: com, net, org, edu, mil. Contoh ccTLD yaitu: co.id, go.uk,
or.jp. DNS-Root ini hanya mengatur Top Level Domain Untuk SLD (Second Level Domain) di TLD
tersebut ada Name Server-Name Server lain yang pastinya lebih tau. Contoh SLD: google, yahoo,
tibandung, detik, kaskus, dsb.
Mungkin analoginya gini aja lah ya (step by step).. Telah di query sama Mr. Lampard seseorang dari
Inggris alamat sbb: Gg Mawar no. 12c, Jl. Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Provinsi Jabar, Negara
Indonesia
Pertama-tama yang dilakukan Mr. Lampard adalah nanya ke Nameserver PBB.. dimana sih
negara Indonesia?? PBB kemudian ngasih jawabannya
Mr. Lampard kemudian ke Indonesia dan nanya ke Nameserver di sana. Dimana sih provinsi
Jabar? Nameserver Indonesia kemudian ngasih tau jawabannya (Untuk dipahami, jika Mr. Lampard
nanya ke PBB, BELUM TENTU PBB tau dimana provinsi Jabar. Betul tidak??)
Terus nanya ke Nameserver di Jabar, dimana sih Kota Bandung? Terus Nameserver tersebut
ngasih tau jawabannya (Untuk dipahami, jika Mr. Lampard nanya ke Indonesia, BELUM
TENTU Indonesia tau dimana Kota Bandung. Betul tidak??)
Terus nanya ke Nameserver di Bandung, dimana sih Jl. Soekarno-Hatta
Terus nanya ke Nameserver di Jl. Soekarno-Hatta, dimana sih Gang Mawar
Terus nanya ke Nameserver warga di Jl. Mawar, dimana sih rumah no. 12c
Akhirnya Mr. Lampard tau alamat tempat bakal tujuannya. Lah, ngapain Lampard nanya-nanya
Bandung euy? Pengen ngabela PERSIB inih teh? Hahahah..
Protokol DNS menggunakan layanan Ipin.. eh.. maksudnya layanan UDP. Yang membutuhkan kecepatan
dalam respon ketimbang masalah kehandalan. Bisa dilihat sendiri, kenapa lebih membutuhkan
kecepatan respon ketimbang kehandalan. Lah, data yang diquery-in juga cuma masalah nama domain
Lagian, banyak node yang mungkin harus di lewati untuk pemecahan nama domain.. Bisa lama
nungguinnya nehhh
Contoh DNS Client adalah aplikasi kecil bernama nslookup. Ini adalah contoh ketika saya
melakukan query google.co.id ke aplikasi ini
inan@eniac:~$ nslookup
> server
Default server: 192.168.255.3
Address: 192.168.255.3#53
Default server: 10.88.77.6
Address: 10.88.77.6#53
> google.co.id
Server: 192.168.255.3
Address: 192.168.255.3#53
Non-authoritative answer:
Name: google.co.id
Address: 64.233.181.104
> server 8.8.8.8
Default server: 8.8.8.8
Address: 8.8.8.8#53
> google.co.id
Server: 8.8.8.8
Address: 8.8.8.8#53
Non-authoritative answer:
Name: google.co.id
Address: 64.233.181.104
> exit
inan@eniac:~$
Sedikit keterangan:
Baris 1: saya mengetikkan perintah nslookup
Baris 2: saya ingin tau, siapa yang jadi default nameserver di nslookup saya
Ternyata hasilnya adalah primary adalah 192.168.255.3 dan secondary 10.88.77.6
Ini nameserver punya provider ISP saya
Baris 7: saya coba query google.co.id ke nameserver saya tersebut
Baris 12: ada jawaban alamat IP google.co.id yang ngasih jawaban adalah primary NS saya..
Baris 13: coba nanya pake NS yang lain 8.8.8.8 (public DNSnya Google Inc.)
Baris 16: saya coba query google.co.id ke nameserver saya tersebut
Baris 21: ada jawaban alamat IP google.co.id yang ngasih jawaban adalah 8.8.8.8
Baris 22: keluar dari program nslookup

Oke deh Ini sedikit karya wisata kita ke tiap layer-layer TCP/IP. Untuk selanjutnya bisa diperdalam
lagi jobdescdari protokol dan manfaat dari jobdesc protokol tersebut untuk protokol-protokol yang
lainnya. Ingat, mereka semua bekerja secara independen, tapi sesungguhnya hasil kerja mereka
merupakan satu kesatuan mekanisme yang kompleks agar komunikasi data bisa berlangsung.

COMPUTER NETWORKING ( TOPOLOGY EDITION)

Setelah kita mengetahui jobdesc tiap-tiap protokol di tiap layer dari posting-posting sebelumnya,
sekarang mari kita belajar mendesign topologi jaringan. Untuk contoh kali ini, kita menggunakan
topologi standar untuk belajar, yaitu menggunakan Ehternet, topologi star, hehehe
Ceritanya kita mendesign suatu ruangan yang terdiri dari 3 komputer. Apa yang kita butuhkan untuk
membuat mereka semua bisa saling terkoneksi di jaringan? Dan apa yang kita butuhkan untuk membuat
mereka semua bisa saling terkoneksi dengan jaringan lain?
Setelah anda mengetahui pengklasifikasian jaringan dari posting saya yang lalu, mari kita membagi
kebutuhan untuk contoh kasus kali ini:

Network-Device: 3 buah komputer
Network-Communication-Device: 1 buah Hub
Network-Medium: 3 buah Kabel UTP yang ujungnya di cremp dengan konektor RJ-(Registered Jack)-45.
Dengan implementasi straight, karena untuk PC ke Hub.
Network-Interface-Card: 3 buah LAN Card / Ethernet Card
Network-Operating-System: 3 Sistem Operasi yang kernelnya mendukung protokol komunikasi TCP/IP
Dan kita pasang deh yak.. jadi! Gambarnya seperti ini:

Topologi LAN Lab Warkop
Mungkin ada pertanyaan dalam hati Kenapa sih IP jaringan lokal biasanya berawalan 192.x.x.x atau
10.x.x.x? Hm itu ada ketentuannya dari RFC jadi ada alamat IP yang dialokasikan untuk kebutuhan
tertentu. Seperti 192.x.x.x digunakan untuk jaringan lokal. IP 127.x.x.x digunakan untuk menunjuk
host itu sendiri (loopback). Coba aja ketika komputer anda sedang mode STANDALONE, lakukan
perintah ping 127.65.32.23 (ngasal masukinnya, tepi mestinya ngefek hehe) dijamin tetep ada
reply. (Soalnya itu emang nge-ping ke diri sendiri.. hehe)
Untuk subnet, IP 192.x.x.x adalah termasuk IP kelas C. Apaan itu kelas IP?? Yah, lagi-lagi ini masalah
standarisasi. TIPS: Untuk tau lebih jauh aturan-aturan di jaringan, browsing2 aja ya.. hehe.. Ga usah
panik atau bingung.. Ikutin aja.. hihi.. IP kelas C mempunya default mask 255.255.255.0 yang berarti
seluruh host yang ada di IP itu selama masih berada di network 192.168.0.X berarti masih dalam satu
jaringan atau satu subnet.
Saya membuat konfigurasi tiap NetDevice seperti ini. Dan seharusnya, ini sudah membuat mereka
berhasil saling berkomunikasi. Misalnya Dono melakukan ping ke Kasino. Mestinya ini sudah ada reply:
dini@dono:~$ ping 192.168.0.2
PING 192.168.0.2 56(84) bytes of data.
64 bytes from 192.168.0.2: icmp_seq=1 ttl=64 time=0.040 ms
64 bytes from 127.168.0.2: icmp_seq=2 ttl=64 time=0.031 ms
^C
--- 192.168.0.2 ping statistics ---
2 packets transmitted, 2 received, 0% packet loss, time 3001ms
Sekarang bagaimana caranya agar Dono, Kasino, Indro, bisa internet-an? Caranya adalah dengan
ditambahkan Router. Syaratnya, Router harus memiliki 2 interface card. Yang interface satu mutlak
harus Ethernet Card yang sama dengan jaringan ini. Terus yang interface dua mutlak harus sama
dengan Card jaringan eksternalnya Begitu pula IP address nya.. IP address untuk interface satu harus
sama dengan net/subnet jaringan ini, kemudian IP address untuk interface dua harus sama dengan
net/subnet jaringan eksternalnya Bingung? Hehe.. langsung aja nih, pake gambar

Topologi LAN 2 Lab
Biar gampang, contoh interface untuk router tersebut dibuat sama2 pake Ethernet Card hehe.. baik
itu untuk interface 1 (m0) atau untuk interface 2 (m1). Mungkin digambar itu ada yang belum saya
masukin Yaitu Routing table. Padahal ini penting untuk Router Hehe.. Yap, ini dia routing tablenya:
Source Network from to Destination Network via Interface
192.168.0.X 10.X.X.X m1
10.X.X.X 192.168.0.X m0
Dengan design seperti ini, mestinya anda sudah berhasil membuat para pengguna Lab Warkop (eh..
maksudnya PC-PC Dono, Kasino, Indro) yang sudah bisa terhubung dengan Lab Bikin Bottom (eh..
maksudnya PC-PC Spongebob & Patrick). Untuk mengecek koneksi, coba aja ping dari PC Dono
misalnya, ke komputer Patrick (10.41.251.23)
dini@dono:~$ ping 10.41.251.23
Oh, perlu dicatat PC Dono, Kasino, dan Indro untuk contoh kasus ini semuanya udah di set tuh,
Default Gateway nya Default Gateway untuk apa sih? Default Gateway adalah alamat IP yang menjadi
rujukan jika IP tersebut ketika di proses dengan subnetmask ternyata di dapat IP yang tidak satu
network/satu subnet dengan PC yang melakukan proses itu. Jadi, dari contoh di atas, ketika PC Dono
melakukan perintah: ping10.41.251.23 sebenarnya yang dilakukan Dono sebelum ping komputer
Patrick adalah (step by step):
Mengekstrak alamat IP tujuan dengan subnetmask Dono (255.255.255.0). Sehingga didapatkan
sebagai berikut: 10.41.251.23 AND 255.255.255.0 => didapatkan network tujuan adalah 10.41.251.X
PC Dono bingung dweh: 10.41.251.X tu jaringannya siape?! Gue cuma tau
jaringan 192.168.0.X cuy, karena kalo IP gue di AND dengan subnetmask gue,
dapetnya 192.168.0.X ntu Lah, jadi ini alamat sape?? kata Dono akhirnya dia ngecek, apakah
settingan di komputer Dono (dirinya) ada Default Gateway atau tidak
Eh ternyata ada settingan untuk Default Gateway (untung tadi Anda masukin.. hehe)
Terusin aja paket ping ICMP-nya ke Default Gateway itu.. Yang alamatnya ada di
192.168.0.100
Paket sampai di router nih.. Router Supermen kemudian menerima dan membaca header
packet.. Ini paket dari mana mo ditujuin ke siapa Oo.. si Dono 192.168.0.1 mau ke
Patrick 10.41.251.23
Router lalu melakukan proses terhadap network address itu dengan konfigurasi yang diberikan
pada dirinya: 10.41.251.23 AND 255.0.0.0 ==> didapatkan network tujuan adalah 10.X.X.X
Setelah itu router membaca routing table yang saya bilang tadi ntu Ada entry ke network
10.X.X.X gak? Kalo ada lewat mana? Ada! Lewat interface m1
Dari interface m1 diputuskan deh, bahwa ternyata alamat IP m1 dan subnet nya sama dengan
alamat IP dan subnet tujuan. Berarti ini Direct Delivery (ga disuru lewat router lagi.. atau lewatin
gateway lagi.. gitu..)
Udah deh.. paket ping request nyampe ke Patrick
Patrick siap ngebales dengan ping reply.
Patrick mengekstrak IP tujuan (IP si Dono).. Dia bingung, 192.168.0.0 tu jaringan siapa? Dia
cuma tau jaringan 10.0.0.0 jadi dia ngasi aja ke Default Gateway nya dia
dan seterusnya hehehehe
Nah, sampai sini kita sudah bisa implementasi internet (interconnect-network). Sekarang bagaimana
kalau kita pengen dapet koneksi ke Internet nya nih?? Pake aja modem atau alat yang anda dapatkan
dari Internet Service Provider / ISP (hehehe)
Terus koneksikan modem dengan router Pasang Default Gateway router dengan Gateway yang PASTI
dikasih oleh ISP kepada modem anda Kalo pake gambar jadi gini deh

Topologi LAN dengan Koneksi Luar
Routing table Router anda jadi nambah satu entry dweh
Source Network from to Destination Network via Interface
192.168.0.X 10.X.X.X m1
10.X.X.X 192.168.0.X m0
X.X.X.X (apapun) X.X.X.X p0

Kenapa gateway ISP kita bisa menjawab IP apapun? Emang gateway ISP tau banyak network? (routing
tablenya udah buanyaakk??!) Pertanyaan yang kritis.. hehehe.. Sebenarnya, kalaupun kita mengirim
paket ke host tertentu, contoh IP tujuan adalah 65.121.123.232 dari Dono:
Pertama, kata PC Dono, ini bukan jaringannya. Jadi kirim aja ke default routernya dia alias si
Supermen
Supermen menerima dan membaca header tujuan Dono adalah 65.121.123.232 di ekstrak,
trus dicek di routing table, ternyata bukan di kedua jaringannya. Ya udah terusin ke default gateway
supermen (IP Gateway ISP)
IP gateway ISP nerima dan membaca header tujuan adalah 65.121.123.232 di ekstrak sesuai
konfigurasi subnetmask jaringan sono, trus dicek di routing table, kalo masih belum ada, ya terusin lagi
ke default gatewaynya dia..
Begitu seterusnya sampai dapat Ok? Paha? Eh paham??
Salut buat protokol TCP/IP Dengan TCP/IP, tak perduli lagi apakah
Dono pake GNU/Linux
Kasino pake Microsoft Windows
Indro pake Apple Macintosh
Supermen pake CISCO IOS
Spongebob pake FreeBSD
Patrick pake OpenSolaris
Yang penting koneeekkk hahahaha

4. COMPUTER NETWORKING (SECURITY EDITION)

Ini bagian terakhir dari judul Computer Networking yang sekedar perkenalan untuk kita-kita. Wah,
kenapa langsung ke security?? Bisa apa kitahh?? Ilmu kita aja belum nyampe Hehehe.. Gapapa lah..
Analoginya yaahh (lagi-lagi analogi.. biarin lah.. emang cara berpikir yang enak itu pake analogi..
hihi..) seperti analogi: kita harus tau bahwa rumah kita aman atau tidak. Walaupun secara teknis, kita
belum tau (atau bahkan ada yang tidak mau tau malah) cara ngegembok rumah itu gimana, berbentuk
seperti apa itu makhluk gembok, bagian mana yang digembok, pake alat apa biar bisa buka gembok,
gimana cara nangkep maling, dsb. Setidaknya kita tau bahwa sebenarnya rumah kita aman atau tidak.
Ini penting agar kita tidak menjadi korban kejahatan. Yah, kalaupun jadi korban minimal tau kita udah
di apa-apain aja sama si hacker Gak keliatan bodo banget Hehehe Mari kitah kemonnn
Saya akan bahas keamanan (security) jaringan untuk protokol TCP/IP. Cara bahasnya biar enak dan
mudah dimengerti kita per layer-layer aja. Oke?

Layer-Layer dan Protokolnya Pada TCP/IP

Layer 1 (Apa hayoo?? Layer Fisik.. Hehe..)

Layer fisik telah kita ketahui adalah layer yang menghantarkan bit-bit listrik. Apa celah keamanan
yang ada disini? Celahnya yaitu listrik yang di transmit nya! Kalo mau tau isi bit-bit itu apa, kita
tangkap aja bit-bit yang lalu-lalang di jaringan Terus proses (berdasar framework TCP/IP yang udah
dicerita2in) sampe bisa terlihat protokol apa, ke port berapa, isi datanya apa (layer 1).

Bagaimana cara menangkap data yang lalu-lalang? Nah, di Network-Interface, kita pasang
mode promiscious, yaitu mode dimana Network-Interface kita akan selalu menangkap SETIAP data
yang lewat. Karena, Network-Interface, DEFAULTnya atau dari sononye, sebenernya tidak di setting
sebagai promiscious, tetapi di setting dengan mode yang: menerima paket yang HANYA ditujukan
kepada dirinya. Nah, sekarang udah tau apa itu promiscious Kira-kira kalau kita berperan sebagai
Router, Bridge, atau Switch, Network-Interface kita promiscious atau bukan?? Hayooo Kembali lagi ke
bahasan jadi ubah dulu jadi promiscious yaakk.. Sampe sini belum selesai Itu kan baru promiscious
nya.. Kalo baca datanya, pake aja software untuk membaca paket (sniffer).

Layer 1 attack biasanya dilakukan di jaringan yang menggunakan hub. Karena cara kerja hub yang
hanya sebagai penghantar listrik (hub bekerja pada layer 1). Sebenarnya, kalo kita pake hub 4 port
misalnya, di jaringan kita Terus ada paket datang dari komputer ke port 3 si hub Kemudian hub
nerusin dah paket dari port 3 hub itu ke setiap port lain yang ada di hub (diterusin ke port 1, 2, dan 4).
Karena cara kerja hub adalahmengirimkan seluruh paket yang datang ke semua portnya, kecuali port
pengirim tadi. Gak aman yah? Satu-satunya harapan hub adalah: semoga paket ini gak diterima ke
orang yang tidak berhak karena defaultNetwork-Interface kan bukan promiscious. Hahahah

Solusi untuk keamanan ini adalah dengan mengganti peran hub dengan switch. Switch lebih aman
karena switch bekerja di layer 2. Switch hanya akan mengirimkan paket ke MAC Address (Layer 2) yang
ada di ARP Table Switch (baca lagi posting saya sebelumnya tentang ini). Makanya ada ungkapan yang
mengatakan bahasa kasarnya mah switch lebih pintar dari hub

Layer 2 (Layer Data-Link)

Diposting sebelumnya sudah di jelaskan, bahwa layer 2 untuk pengalamatan device pake MAC Address,
dan untuk tau MAC Address node tertentu digunakan ARP. Kira-kira apa celah keamanan di layer ini?

Layer 2 attack, salah satunya adalah ARP Spoofing/Poisoning. Apa itu ARP Spoofing?? Kalo cari dikamus,
artinya adalah lelucon Hmm.. adi apa yang dilakukan pada si protokol ARP yah?? Dalam
implementasinya ARP Spoofing adalah mengeksploitasi ARP untuk mengubah ARP table pada node-node
tertentu menjadi sesuai yang attacker inginkan Akibatnya ketika ARP meresolv IP menjadi MAC,
didapatlah MAC address palsu (yang sudah diubah oleh attacker), atau sebaliknya, ketika ARP meresolv
MAC menjadi IP, didapatlah IP address palsu. Inilah leluconnya.. Hehehe..

Contoh lainnya adalah MAC spoofing. Kalo MAC spoofing adalah menipu node tertenu dengan mengganti
MAC address kita. Contoh implementasinya adalah ketika kita lagi pengen internetan di hotspot khusus
yang AP (Access Point) WiFi nya di setting biar khusus laptop-laptop dengan MAC address tertentu saja
yang bisa konek ke AP tersebut. Logika cara biar kita bisa konek adalah minta ke adminnya, entry MAC
address laptop kita (jyahhh ya e ya la.. hehe) ATAU monitor jaringan disitu pake promiscious mode di
Wireless Card kita, terus liat MAC address siapa aja yang bisa konek (pasti yang bisa konek kesitu
berarti udah legitimate MAC addressnya kan?), terus terakhir ubah MAC address kita jadi MAC address
yang legitimate itu. Pakai software pengganti MAC address, tentu saja Nah catatan, ini bukan berarti
ganti MAC harus ganti device Wireless Card nya.. Bisa diganti-ganti kok!!

Layer 3 (Layer Network)

Langsung aja Celah keamanan di layer 3 yang populer adalah IP Spoofing.. Hah.. udah tau spoofing
kan? Jadi bayangin sendiri aja kira-kira kayak gimana.. Hehe.. Yah, kalo pake contoh kira-kira adalah
mengganti IP kita agar bisa lolos ke node tertentu yang mungkin di nodenya di filter berdasarkan IP
tertentu. Jadi sama aja seperti MAC spoofing di atas. Tapi ini untuk layer 3 IP addressnya
Contoh lain adalah ICMP (ping) flooding. Apa itu flood? Banjir? Jangan ketawa.. emang bener.. banjir..
ICMP flooding adalah teknik mengirimkan paket ICMP ke node yang menjadi target dengan jumlah besar
dan terus menerus Jadi targetnya kasian kebanjiran paket.. mending kalo penting.. Lah ini isinya
sampah semua.. hihihi Nama lainnya adalah DoS (Denial of Service) attack. Kenapa Denial? Ya
analoginya gimana kalo anda lagi kerja di Call Center misalnya Terus saya iseng-iseng nelpon ke Call
Center.. Anda repot ngangkat telepon yang MUNGKIN aja dari saya dong. Akibatnya anda pasti jadi
sibuk dong. Penelepon lain (yang bisa jadi emang lagi sangat membutuhkan Call Center) jadi keganggu
deh. Bahkan bisa-bisa orang itu ga dilayanin sama anda, karena anda keburu stress dan keluar kantor
sambil teriak-teriak.. Hihihi Nah belum lagi kalo Distributed-DOS attack (DDoS).. Berarti
artinya flooding nya terdistribusi.. Makin banyak lagi paket sampah pastinya. Kalo kembali ke analogi,
sama aja kyk saya nyuruh semua temen saya buat ikutan juga isengin anda di Call Center tadi
Hahahahahahaha anda pasti lebih stress nantinya

Layer 4 (Layer Transport)

Makin kesini makin cepet aja ah contohnya TCP flooding. Sama kayak ICMP flooding tadi. Tapi ini di
layer 4. Di layer yang tugasnya untuk membuat koneksi ke node-node. Prinsip TCP (koneksi yang dapat
diandalkan Baca posting saya sebelumnya) adalah mengirimkan SYN (Synchronize) ke node tujuan,
dibalas dengan SYN-ACK (Synchronize-Acknowledgement) dari node tujan. Kemudian dibalas oleh kita
dengan ACK lagi. Baru koneksi bisa tercipta. Nah, bagaimana kalau komputer kita iseng ngirim SYN,
terus dibalas dari node target dengan SYN-ACK, terus bukannya dibalas dengan ACK, kita malah minta
SYN lagi Hmm bagaimana kalau ini dilakukan berulang-ulang dengan frekuensi yang
sesempit/sesering mungkin terus dalam waktu yang panjang? Kalo target kita adalah server, tentu dia
juga bakal repot. Yak.. anda betul sekali.. ini juga DoS attack berarti kan??

Layer 5 (Layer Application)

Terakhir.. contohnya yang terkenal aja deh. DNS spoofing/poisoning. Yaitu mengubah database nama
domain dan pemetaan ke IP addressnya. Tapi syaratnya, sang calon korban harus nanya nama
domainnya tentu saja ke DNS Server kita. Iya nggak? Biar bisa kayak gitu, teknik DNS spoofing biasanya
dikombinasikan dengan eksploitasi layer-layer di bawahnya juga (ex: IP spoofing, ARP spoofing) biar
bisa kerja sebagai penipu nama domain. Contoh nyatanya di Internet adalah kasus
jadul: klikbca.com dengan domain palsunyaclickbca.com Tapi jika anda terperangkap di kasus ini
emang salah anda juga sih.. Anda gak teliti sih.. Ada lagi DNS spoofing yang bener-bener spoofing
tuh.. Lah, maksudnya? Hmm.. kalo kasus BCA itu kan cuma plesetin nama domain aja. Kalo kasus
hacker di Irak (klo ga salah) yang melakukan spoof terhadap domain twitter.com ini lebih keren.. Jadi
di record DNS server korban si hacker itu, digantilah IP legitimate yang menuju ke hostingan aseli
twitter.com menjadi ke IP yang menuju ke hostingan sang hacker. Semua orang yang menggunakan DNS
Server yang malang itu pun kena dampaknya. Halaman twitter.com kok warna item.. trus ada gambar
tengkorak?
Manajemen paket

Ada beberapa sistem manajemen paket yang tersedia di GNU/Linux. Sebagian besar distribusi yang beredar memiliki
sistem tersendiri dalam manajemen paketnya, beberapa diantaranya adalah yang sudah sangat populer sebagai
berikut:

Debian Package Management System, paketnya berformat .deb (paket debian). Sistem toolnya adalah dpkg dan
dikembangkan pula sistem managemen paket yang sangat memudahkan end user yakni APT (Advanced
Packaging Tool). Teknologi sistem APT ini banyak di adopsi ke distribusi GNU/Linux lain, karena kemudahan
dan kemampuannya yang teruji powerfull.
Redhat Package Manager (RPM). Format rpm ini dikembangkan oleh distribusi Redhat Linux. Umumnya rpm ini
digunakan di distribusi linux turunan Redhat, didistribusi turunan Redhat yang menggunakan rpm sebagai
format paketnya semacam Fedora, Centos, Mandriva dan masih banyak lainnya. Teknologi APT juga sudah
diterapkan, walaupun ada perbedaan. Di Fedora ada yum, di OpenSuse ada zypper dan di Mandriva ada urpmi.
Kemudian di Slackware dan turunannya biasanya menggunakan format tar.gz untuk paket-paketnya dan
menggunakan tool pkgtool untuk manajemen paketnya. Pkgtool merupakan salah satu sistem managemen paket
tertua yang masih ada dan dipertahankan. Pada saat ini, di slackware telah disertakan sistem manajemen paket
slackpkg memiliki kemampuan seperti APT, bahkan di Vector Linux telah mengadopsi APT dengan toolnya slapt-
get.
Tentunya masih banyak lagi semacam Pacman, PISI di Pardus linux, Portage di Gentoo Linux dan lainnya.



Distribusi GNU/Linux itu terdapat 2 macam model distribusi packages, yaitu :

1. Binary Packages, model ini dibuat untuk tujuan penggunaan secara umum, maksudnya penggunaan secara
umum disini adalah agar dapat dijalankan di semua tipe dan arsitektur komputer. Biasanya distribusi ini juga
tidak menggunakan opsi-opsi khusus yang terdapat di salah satu tipe atau arsitektur komputer tertentu.
Sedangkan yang bisa dikategorikan dengan Binary Packages ini adalah semua packages yang ber-
ekstensi *.deb, *.rpm, *.tgz dan *.txz, jadi jika menginstall sebuah aplikasi menggunakan repository maka
itu berarti kita menginstall dari Binary Packages yang memang sudah disediakan untuk kebutuhan komputer
kita.
2. Source Packages, seperti pada namanya distribusi ini menyertakan file source code asli dari aplikasi-nya.
Biasanya pihak pengembang pasti menyertakan atau menyediakan distribusi model ini untuk di download.
Sedangkan untukend-user, bisa menggunakan source code ini jika para pengembang tidak
menyertakan Binary Packages untuk distribusi GNU/Linux yang digunakan .Coba bayangkan jika kita
membuat sebuah aplikasi yang targetnya adalah Sistem Operasi GNU/Linux, installer model seperti apa yang
akan kita pilih dengan banyak-ya distribusi GNU/Linux? Mau buat satu-persatu untuk tiap distribusi? Ya pasti
capek kan, cara yang paling mudah yaitu, sediakan-lahsource code dari aplikasi kita dan kemudian biarkan
komunitas GNU/Linux sendiri yang membuatkan binary packages untuk aplikasi kita. Lebih gampang kan?
Salah satu contoh dari source code adalah *tar.gz, *tar.bz, *tar.bz2, dll.

TAR merupakan utiliti yang dikembangkan untuk mempermudah pengguna Linux membackup dan mengarsipkan
files, serta memadatkannya untuk kebutuhan penyimpanan lebih lanjut. Utiliti ini ada di hampir semua distribusi
Linux dan sering dimanfaatkan untuk memaketkan software yang berupa source code. Hasil dari utiliti ini disebut
tarball.

tar.gz adalah salah satu file tarball yang proses kompresi datanya menggunakan tar dan gzip.

tar.bz adalah arsip yang kompresi datanya menggunakan tar dan bzip.

tar.bz2 adalah salah satu jenis file tarball yang proses kompresi datanya menggunakan tar dan bunzip2.
Konsep dan Cara Kerja iptables
Iptables atau NetFilter adalah software Linux yang mengimplementasikan sebuah
framework untuk firewall yang bersifat statefull. Iptables juga memiliki fiture Network
Address Translation (NAT). Netfilter hanya bekerja pada kernel versi 2.4 atau 2.6 dan
tidak dapat bekerja pada kernel yang lebih rendah dari 2.4. Netfilter membuat aturan.
aturan apa yang dilakukan tentang paket-paket network yang lewat. Aturan tersebut bisa
meneruskannya, menolaknya, dll. Rule-rule tersebut dikelompokkan dalam chain, dimana
masing chain berisi daftar rule-rule. Chain dikelompokkan lagi dalam tables, dimana
masing-masing table merupakan bagian-bagian tersendiri yang mengurusi beberapa
proses paket yang berbeda.
Ada tiga macam tables, masing-masing table berisi predefined chain. Tidak
mungkin bagi administrator untuk membuat atau menghapus table, tetapi dimungkinkan
untuk membuat atau menghapus user-defined chains pada table apa saja. Secara default,
semua chain kosong dan memiliki aturan mengizinkan semua paket untuk lewat tanpa
diblok ataupun dimodifikasi.
Macam-macam table tersebut antara lain:
Filter Table
Table ini bertanggung jawab dalam filtering (menolak atau mengizinkan paket
untuk diproses). Table ini berisi predefined chain seperti di bawah ini:
INPUT : Semua paket yang datang ke sistem lewat chain ini.
OUTPUT : Semua paket yang keluar sistem lewat chain ini
FORWARD : Semua paket yang dikirim ke sistem (karena routing) akan
lewat chain ini
Nat Table
Table ini bertanggung jawab dalam penulisan ulang paket-paket atau port-port.
Table ini berisi chain seperti di bawah ini:
PREROUTIING : Paket yang datang akan dilewatkan sebelum routing table
lokal diperiksa, utamanya untuk DNAT (destination-NAT).1
POSTROUTING : Paket yang datang akan dilewatkan setelah keputusan
routing dibuat, utamanya untuk SNAT (source-NAT)
Mangle Table
Table ini bertanggung jawab dalam pengaturan opsi-opsi paket, seperti quality of
service. Table ini berisi chain-chain seperti di bawah ini:
PREROUTING
INPUT
1 NAT: Network Address Translation, juga dikenal sebagai Network Masquerading atau
IPMasquerading
adalah teknik dimana IP paket baik yang akan keluar atau masuk ditulis ulang pada saat melewati
router atau firewall. Biasanya teknik ini digunakan multiple host atau private network untuk
mengakses internet menggunakan IP Address public tunggal
FORWARD
OUTPUT
POSTROUTING
Rules
Masing-masing chain berisi daftar rules. Ketika sebuah paket dikirim ke suatu
chain, paket ini dibandingkan dengan masing-masing rule di dalam chain dalam urutan
atas ke bawah. Rule menyebutkan properti apa yang diperlukan paket agar cocok, seperti
nomor port dan IP Address. Jika rule tidak cocok, maka proses berlanjut ke rule
selanjutnya. Jika tidak ada yang cocok, paket ini mengikuti rule target (dan proses chain
berikutnya akan menyebabkan paket ini dibatalkan).
Target dari suatu rule bisa dalam bentuk user-defined chain atau salah satu dari
built-in target: ACCEPT, DROP, QUEUE, atau RETURN.

ACCEPT
Target ini menyebabkan iptables menerima paket. Paket yang diterima dari chain INPUT
diizinkan lewat dan diterima oleh host lokal, sedangkan paket yang diterima dari chain
OUTPUT akan diizinkan meninggalkan host, dan paket yang diterima dari chain
FORWARD akan diizinkan untuk di-route ke host.
DROP Target ini menyebabkan iptables mendrop paket tanpa proses yang lebih lanjut. Paket hilang
tanpa ada indikasi yang diberikan ke host pengirim bahwa paket ini telah didrop. Yang tampak dari
sender biasanya adalah communication timed-out.
DNS

DNS adalah Domain Name Server, yaitu server yang digunakan untuk mengetahui IP Address suatu
host lewat host name-nya. Dalam dunia internet, komputer berkomunikasi satu sama lain dengan
mengenali IP Address-nya.Namun bagi manusia tidak mungkin menghafalkan IP address tersebut,
manusia lebih mudah menghapalkan kata-kata seperti www.yahoo.com, www.google.com, atau
www.friendster.com. Jadi ,DNS berfungsi untuk mengkonversi nama yang bisa terbaca oleh
manusia ke dalam IP addresshost yang bersangkutan untuk dihubungi.

Cara kerja DNS adalah sebagai berikut:


Ketika kita merequest suatu alamat, misalnya www.friendster.com dari host kita (nirmaladewi.its.ac.id
202.154.63.26), maka host kita akan mengontak name server lokal untuk menanyakan dimanakah
www.friendster.com berada. Name server ITS (202.154.63.2) akan mencari request tersebut di
databasen lokal. Karena tidak ada, maka name server akan mengontak root DNS servernya, siapa yang
memegang domain untuk .com

Beberapa daftar Top Level Domain (TLD) yang ada sekarang adalah: com, net, org, biz, info, name,
museum, dan tv. Sedangkan Country Code Top Level Domain (ccTLD) adalah: us, uk, fr, es, de, it, jp,
ie, dll.
Root server akan memberitahu IP address dari server DNS dari www.friendster.com. Kemudian DNS
server lokal akan mengontak server DNS yang mengelola www.friendster.com. Kemudian DNS server
tersebut akan memberitahu IP address dari www.friendster.com. baru host nirmaladewi merequest
www.friendster.com dengan IP address tersebut.

Istilah-Istilah dalam DNS:


SOA MNAME SOA: Start Of Authority
SOA MNAME adalah field yang menunjukkan master server pada puncak/root dari zona authority.
Hanya diperbolehkan terdapat satu master server tiap zona authority. Contohnya domain its.ac.id
memiliki SOA MNAME ns1.its.ac.id

SOA RNAME


SOA RNAME adalah email address dari orang atau organisasi yang bertanggung jawab pada zona ini.
Format field ini berbeda dengan format email biasa (yaitu memakai tanda @). Format yang
digunakan dalam field ini adalah mailbox-name.domain.tld. Misalnya itsnet.its.ac.id akan ekuivalen
dengan itsnet@its.ac.id

SOA Serial Number

SOA Serial Number adalah field yang menunjukkan serial number dari DNS server. Field ini berisi
nilai unsigned 32 bit mulai dari 1 hingga 4294967295 dengan jumlah increment maksimal
2147483647. Dalam implementasi BIND (Berkeley Internet Name Daemon), field ini didefiniskan
dalam 10 digit. Format yang paling populer dalam penamaan serial number ini adalah yyyymmddss
dengan yyyy adalah tahun, mm adalah bulan, dd adalah tanggal, dan ss adalah jumlah perubahan yang
dilakukan pada hari itu. Nilai dari field ini harus diubah ketika terjadi perubahan pada zone file.
Perubahan ini wajib dilakukan karena server lain menyimpan informasi mengenai zona berdasarkan
serial number. Selama serial number server tidak berubah, maka data di cache juga tidak akan berubah.

SOA REFRESH

SOA REFRESH adalah field yang menunjukkan waktu slave server akan merefresh zona dari master
server. Field ini dalam satuan detik dengan nilai signed 32 bit. RFC1912 merekomendasikan 1200
hingga 43200 detik. 1200 detik jika datanya cepat berubah dan 43200 detik jika data jarang berubah.

SOA RETRY

SOA RETRY adalah field yang menunjukkan berapa lama waktu jeda antara percobaan slave server
mengkontak master server jika kontak pertama mengalami kegagalan ketika slave master me-refresh
cache dari master server. Field ini dalam satuan detik dengan nilai signed 32 bit. Nilai yang ideal
tergantung keadaan dan kecepatan network local. Biasanya nilainya adalah 180 (dua menit) hingga 900
(tiga belas menit) atau lebih tinggi.

SOA EXPIRE

SOA EXPIRE adalah field yang menunjukkan berapa lama zona-data masih authoritative. Field ini
hanya berlaku untuk slave atau secondary server. Ketika nilai ini telah expired, maka slave master akan
mengontak master server untuk membaca SOA record pada zona dan merequest AXFR/IFXR jika
serial number berubah. Jika slave gagal mengontak master, maka slave akan terus mencoba mengontak
master dan masihmelayani query hingga waktu SOA EXPIRE habis. Setelah itu slave akan berhenti
melayani query hingga kontak ke master server berhasil. RFC 1912 merekomendasikan 1209600
hingga 2419200 (2-4 minggu).

SOA MINIMUM TTL
SOA MINIMUM TTL adalah nilai default TTL (Time To Live) untuk semua record pada zone file.
Field ini dalam satuan detik. Implementasi BIND9 mendefinisikan field ini dalam nilai negatif.

CNAME
CNAME, Canonical Name for Alias adalah record yang menjelaskan primary name untuk owner.
Nama ownernya disebutkan dalam alias. Formatnya adalah: CNAME

MX
MX adalah record yang menjelaskan tentang domain mail exchange. Formatnya adalah sebagai
berikut: [domain-name] IN MX [Preference] [Exchange]
Dimana:


Preference adalah 16 bit integer yang menunjukkan preferences dari suatu domain dengan domain
lainnya. Semakin kecil nilainya maka preferencesnya semakin bagus. Exchange adalah domain yang
akan menangani mail exchange untuk owner name (tertulis di paling kiri itu loooh ^x^)

A
A adalah field yang menunjukkan alamat Ipv4. Nama owner akan ekuivalen dengan IP address yang
didefinisikan setelah record A.


PTR
PTR adalah domain name pointer, yaitu record yang menunjuk ke lokasi tertentu dalam domain name
space


AAAA
AAAA adalah record seperti record A yang menunjukkan alamat class alamat IPv6 yang spesifik
dengan data format 128 bit (sesuai dengan format bit Ipv6).


TXT
TXT adalah record yang menunjukkan text strings, digunakan untuk menangani teks yang berisi
deskripsi suatu domain. Semantiknya tergantung dengan domain name dimana teks ditemukan.

You might also like