Analisis Bambu Walesan, Bambu Ampel dan Ranting Bambu Ampel sebagai Tulangan
Lentur Balok Beton Rumah Sederhana
Hery Suroso & Aris widodo Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri Semarang herysuroso@yahoo.co.id
Abstrak: Bambu adalah tumbuhan yang memiliki kuat tarik yang tinggi yang mempunyai sifat setara dengan baa. !arena sifatnya, bambu dicoba dipakai sebagai tulangan tarik pada balok beton. "ada penelitian ini bambu yang terdiri dari bambu #alesan, bambu ampel dan ranting bambu ampel diui kuat tariknya, kemudian dianalisis terhadap balok beton. $asil penelitian menunukkan ranting bambu ampel mempunyai kuat tarik %&',&( )"a. $asil analisis kuat lentur balok beton dengan luas tulangan *anting bambu ampel dengan luas antara &+,,-% . /+/,-, mm ' mampu memikul baban sebesar %&,/'/ . %0,1'& )"a. 2actor keamanan kuat tarik ranting bambu ampel adalah 1-,'/3. 4ari contoh perhitungan untuk balok rumah sederhana bentang & mm tulangan ranting bambu ampel adalah %( buah.$asil analisis tulangan bambu, bambu mempunyai peluang digunakan sebagai tulangan balok rumah sederhana sehingga perlu ditingkatkan penelitian tentang bambu untuk mendapatkan hasil maksimal. !"#$%&A" #!S!R A"!L '()(S&T LA&S A"*A)A" BA)B$ )!"##$"A'A" L&)BAH B!T(" S!BA#A& BAHA" A#R!#AT +!"#A" ,AR&AS& %ARA' SHEAR CONNECTOR +A" A#R!#AT -A)$RA"
"anel lapis gedek merupakan komposit dengan enis bahan yang berbeda yaitu lapis gedek dan lapis beton tanpa pasir. "anel lapis gedek terdiri dari tiga lapis gedek, ditengah.tengahnya diisi beton tanpa pasir. 4ari penggunaan panel lapis gedek ini akan diperoleh keuntungan yaitu 5 ringan, murah, tahan gempa, tahan angin dan tahan api. Untuk menggabungkan antara lapis gedek dan beton tanpa pasir diperlukan adanya penghubung yaitu shear connector. 4alam panel lapis gedek ini agregat kasar diperoleh dari limbah beton yang dihancurkan. 6dapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh limbah beton dengan variasi arak shear connector dan agregat campuran terhadap kuat geser panel lapis gedek pada saat retak pertama. 7uaran yang diharapkan dengan digantikannya pasir dan kerikil dengan limbah beton, bisa mengurangi berat sendiri panel dengan kekuatan sama atau lebih bila dibandingkan dengan panel dengan komponen spesi yang terdiri dari semen, pasir, air. Selanutnya uga akan dihitung kuat geser panel lapis gedek dengan variasi arak shear connector %( cm dan %1 cm dan agregat kasar dengan perbandingan campuran yaitu % 5 & dan % 5 /. Benda ui yang digunakan adalah panel lapis gedek dengan ukuran 8+(91(: cm dan ketebalan & cm, yang diberi beban terpusat pada bentang tengah. 6sumsi tumpuan adalah sendi.rol. 4alam analisis ini diasumsikan panel sebagai balok tinggi. "ada balok tinggi tegangan geser maksimum teradi pada kondisi (,/h dari serat ba#ah. $asil penguian menunukkan bah#a pada penguian pelat lapis anyaman bambu 8gedek: dengan variasi arak shear connector dan agregat campuran menunukkan adanya pengaruh arak shear connector terhadap kekuatan geser tetapi bernilai negatif, karena makin kecil arak shear connector ternyata makin kecil beban yang ditahan. Jarak shear connector uga berpengaruh terhadap kerapatan agregat pada panel. $al ini dibuktikan dengan analisa statistik dan memberikan kesimpulan bah#a variasi agregat tidak berpengaruh terhadap kekuatan geser pelat lapis gedek. !"#AR$H ,AR&AS& $'$RA" T$LA"#A" BA)B$ T!RHA+A '$AT L!"T$R A"!L LA&S S&R& BA)B$ +!"#A" TA'&'A" A+A !R)$'AA" A"!L
This study deals #ith fin bamboo ply#ood panel as an alternative replacement for steel reinforcing #hich is often used in some buildings no#adays by seeing the difference of fle9ural strength occurred in each variation of reinforcement. The e9perimental procedures are specimens in form of fin bamboo ply#ood panel #ith length +( cm, #idth /1 cm, and height ; & cm. Bamboo dimension 8%: % cm 9 % cm and (.+ cm 9 (.+ cm are /1 cm and +( cm in length respectively< 8': (.+ cm 9 (.+ cm and (.0 cm 9 (.0 cm are /1 cm and +( cm in length respectively< #hile 8&: (.0 cm 9 (.0 cm and (.1 cm 9 (.1 cm are /1 cm and +( cm in length respectively. Testing is conducted by using hori=ontal panel supported in its four sides by gradually giving concentrated loads in the middle of the span in #hich pedestal spacings are -( cm and &( cm respectively and, of course, by using three variations of reinforcement5 % cm 9 % cm and (.+ cm 9 (.+ cm< (.+ cm 9 (.+ cm and (.0 cm 9 (.0 cm< and the other one is (.0 cm 9 (.0 cm and (.1 cm 9 (.1 cm #ith 1 specimens in each variations. 2rom statistical analysis, the results of study sho# that there is no strong influence in fle9ural strength of fin bamboo ply#ood panel #ith variation of the bamboo reinforcement. Beside that, there is no significant difference bet#een ultimate load and variation in si=e of the bamboo reinforcement because the reinforcement holds different tension depending on its si=e due to the compressive strength of mortal is less than the yield strength of bamboo.
4alam konstruksi suatu bangunan, beton dan kayu merupakan material yang paling banyak digunakan untuk membangun rumah tinggal. Namun material ini terlalu mahal ika hanya digunakan untuk membangun perumahan rakyat kecil. >leh karena itu diperlukan bahan alternatif yang bisa menggantikan material tersebut. Salah satu gagasan dalam penelitian ini adalah membuat beton rangka kuda.kuda dengan menggunakan tulangan bambu. 4alam penelitian ini akan dibahas tentang pengaruh variasi model terhadap respons beban dan lendutan pada rangka kuda.kuda beton komposit tulangan bambu."enelitian ini dilakukan dengan memberikan beban terpusat pada benda ui yaitu kuda.kuda beton komposit tulangan bambu model 6 dan model B dengan faktor air semen tetap pada umur '+ hari. "enguian dilakukan pada kuda.kuda beton dengan bentang '/( cm, tinggi %(( cm dan tebal + cm. 4iameter tulangan bambu % cm dan sengkang besi diameter / mm. 4ata yang diambil dari hasil penguian adalah data beban maksimum kuda.kuda beton saat mengalami keruntuhan dan nilai lendutan setiap pembebanan. $asil penguian menunukan bah#a terdapat perbedaan nilai beban maksimum dan lendutan pada kuda.kuda beton komposit tulangan bambu model 6 dengan model B. !uda.kuda beton komposit model B mampu menahan beban maksimum hingga 1&'( kg dengan nilai lendutan 0,(/1 mm, sedangkan kuda.kuda beton komposit model 6 hanya mampu menahan beban maksimum sebesar /&+, kg dengan nilai lendutan +,'/0 mm.
"enelitian ini bertuuan untuk mengetahui perilaku deformasi pondasi telapak pracetak bambu komposit dengan titik berat pada pelat dan balok rib pondasi yaitu lendutan akibat beban yang diberikan dan pola keretakan yang teradi. Benda ui dalam penelitian ini terdiri dari & 8tiga: variasi tipe pondasi pracetak bambu komposit yang dibedakan berdasarkan letak kolom 8tengah, pinggir, dan sudut:, dimana setiap tipe terdiri dari & 8pengulangan: benda ui, sehingga umlah benda ui adalah , 8sembilan: buah. Ukuran pelat pondasi yaitu /1 cm 9 +( cm 9 1 cm. Tulangan utama yang dipakai baik untuk pelat, balok rib dan kolom menggunakan bambu petung dimensi % cm 9 % cm. "enguian dilakukan dengan memberikan beban pada kolom pondasi hingga kondisi elastis 8tidak sampai runtuh:. *erata beban " retak a#al masing.masing pondasi adalah &&&' kg untuk pondasi tipe %, &%&' kg untuk pondasi tipe ', dan ,&0 kg untuk pondasi tipe &. 4ari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bah#a 8%: Nilai beban 8" retak a#al: yang mampu ditahan oleh variasi pondasi tipe T% memiliki perbedaan yang cukup besar, hal ini menunukkan kualitas pekeraan yang kurang seragam, sedangkan untuk variasi pondasi tipe T.' dan T.& tidak auh berbeda, hal ini menunukkan kualitas pekeraan yang cukup seragam. "erbandingan nilai beban " retak a#al dan lendutan antara hasil penguian laboratorium dan analisis teoritis menunukkan perbedaan yang cukup besar. 8': "ada semua tipe pondasi pracetak bambu komposit 8tipe T.%, T.', dan T.&: memiliki pola retak yang sama, yaitu keretakan teradi pada beton tarik 8retak lentur: , namun pada pondasi tipe T.% dan T.' seiring bertambahnya beban, retak lentur menadi semakin banyak dan menalar menuu beton pada daerah tekan 8retak geser:. )(+!L S&ST!) STR$'T$R BA)B$ !"A)A"# T$"##AL )!"##$"A'A" RELIABILITY +A" SERVICEABILITY BASED METHOD
Jurusan Teknik 6rsitektur 2akultas Sains dan Teknologi Universitas ?slam Negeri 8U?N: )aulana )alik ?brahim )alang Jl. @aayana 1( )alang, Ja#a Timur fikriarini@gmail.com %
ninkarch,,@yahoo.com '
Abstrak Semakin langka dan mahalnya material alam, menyebabkan diperlukannya material baru yang ramah lingkungan. )aterial yang dimaksud adalah bambu. Jenis bambu ada bermacam.macam yang memiliki berbagai kekuatan struktur yang berbeda. Satu bambu berpenampang tunggal memiliki kemampuan untuk digunakan sebagai sistem struktur utama, sebagai balok dan kolom. Tuuan penelitian ini adalah untuk mengetahui resiko runtuh struktur bambu pada tumah tinggal dengan pendekatan analisis berbasis keandalan struktur dan mengetahui kemampuan layan struktur bambu rumah tinggal dengan analisis matematis. 6nalisis yang dilakukan adalah dengan bantuan program komputer S6" yang mampu menghitung analisis keandalan struktur dan analisis kemampuan layan struktur. )odel yang digunakan adalah rumah tinggal tipe -( dengan enis bambu petung, hitam, dan apus. $asil penelitian menyebutkan bah#a di antara ketiga bambu tersebut bambu hitam merupakan bambu dengan kuat tarik paling besar, sedangkan kuat tekan paling tinggi dimiliki oleh bambu apus 8tali:. "eluang runtuh struktur masih sangat kecil, sehingga struktur bambu tunggal masih tahan terhadap probabilitas gagal yang tidak dapat dipastikan secara mutlak. !emampuan layan ketiga bambu baik petung, apus, dan hitam memiliki kesamaan dengan #aktu rata.rata kerusakan dan kegagalan pada kurun #aktu +,/ tahun. !"#AR$H %!"&S !R!'AT T!RHA+A '!R$"T$HA" #!S!R BAL(' LA)&"AS& #ALAR +A" B&LAH ,!RT&'AL BA)B$ !T$"# urnawan #unawan 3 Abstract Adhesion technology in the form of laminating technique is the technique of merging small and limited size materials to become the materials which have bigger, longer, thicker and wider in size. Commercial synthetic glue in Indonesia which is commonly used for the adhesion of wood consists of for aldehyde urea and formaldehyde melamine. Lamina Bamboo has the nature of weakness in bending failure and shear failure. his research studies the i fluence on glue ty!es, element beam of !etung bamboo in shear failure. he !relimina y test was conducted to know the basic !ro!erties of bamboo !etung using the I"#$%&'( "tandard est )ethod. it was two ty!es of testing used shear test. *ressing !rocess was conducted by using hydraulic +ack with the !ressure of ,.( )*a. he test glued$laminated beam was conducted by using static loading for four !oint bending condition. he result showed that basic !ro!erties of bamboo !etung have strength which high enough. If bamboo is assumed as wood, according to L*)B$ *--I$%&&. bamboo is classified as wood class of II. At shear test the glue of urea formaldehyde at tted and flatted gluelam !etung has yield the strength, stiffness and )#/ higher than glue of melamine formaldehyde. "!litted gluelam is relatively stronger than flatted gluelam. he damage of s!litted and flatted gluelams tested with shear test in general re!resents the shear failure. Keywords: bamboo !etung, gluelam, shear failure 1 ALT!R"AT&0 !R!'AT ALA)& A+A R(+$'S& BA)B$ LA)&"AS& +!"#A" )!T(+! ,AL$! !"#&"!!R&"# +ALA) $SAHA )!"$%$ S$STA&"ABL! R(+$-T&("
%: Jurusan Teknik ?ndustri 2akultas Teknik Universitas 4iponegoro Semarang Jl."rof.Sudharto,S.$ Tembalang, Semarang 1('-1 ': Jurusan Teknik ?ndustri 2akultas Teknik Universitas 4iponegoro Semarang Jl."rof.Sudharto,S.$ Tembalang, Semarang 1('-1 &: Jurusan Teknik ?ndustri 2akultas Teknik Universitas 4iponegoro Semarang Jl."rof.Sudharto,S.$ Tembalang, Semarang 1('-1 A.mail5 dita.#ahyuning.ratri@gmail.com
Abstrak "ustainable !roduction adalah penciptaan barang dan asa dengan menggunakan proses dan system yang tidak menyebabkan polusi, menghemat energi dan sumber daya alam, efisiensi secara ekonomi, aman dan sehat bagi pekera, masyarakat dan konsumsen, memuaskan semua pekera secara sosial dan kreativitas. Amisi formaldehid pada perekat merupakan emisi yang paling banyak disumbangkan oleh perekat sintetis. Badan ?nternasional untuk "enelitian !anker telah menyimpulkan bah#a formaldehid terbukti mengakibatkan kanker saluran pernapasan pada manusia. Berdasarkan uraian diatas yaitu bagaimana memberikan alternative perekat yang sustainable 8berkelanutan: salah satunya dengan cara penggunaan material dari bahan alami. Bahan alami yang dipakai adalah getah damar enis shorea +avanica. )etode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode value engineering. 4engan menggunakan metode value engineering alternatif perekat alami dari getah damar ini telah memenuhi semua tuuannya yaitu ramah lingkungan, aman tidak mempunyai emisi formaldehid, uga lebih ekonomis, sehingga perekat ini dapat dikembangkan untuk menuu ke arah sustainable !roduction. !"#AR$H !"A)BAHA" LA&SA" BA)B$ A+A BAL(' LA)&"AS& +AR& BAHA" 'A*$ S!"#(" +A" BA)B$ !T$"# T!RHA+A '!'A'$A" +A" '!'$ATA" L!"T$R"*A 0iwit 1ermawan ABSTRA'
$erma#an, Bi#it. '(%%. "engaruh "enambahan 7apisan Bambu "ada Balok 7aminasi 4ari Bahan !ayu Sengon 4an Bambu "etung Terhadap !ekakuan 4an !ekuatan 7enturnya. Skripsi, "rogram Studi "endidikan Teknik Bangunan 2akultas Teknik Universitas Negeri )alang. "embimbing5 8?:)ohammad Sulton, S.T., ).T. 8??: 4rs. "riono Bagus Susanto, S.T., ).T. Seiring dengan pertambahan penduduk dari tahun ke tahun harga kayu di ?ndonesia mengalami kenaikan, hal ini menambah beban masyarakat ?ndonesia yang masih sering menggunakan kayu dalam kesehariannya. Untuk mananggulangi masalah tersebut diperlukan solusi, salah satunya adalah mencari bahan pengganti kayu yaitu balok laminasi. Balok laminasi adalah balok yang terbuat dari ' bahan atau lebih yang kemudian disatukan dengan suatu perekat8lem:."ada penelitian kali ini bahan yang digunakan adalah bambu petung dan kayu sengon. "ada penelitian terdahulu yang seenis balok laminasi dengan rasio bambu 1(3 mengalami kerusakan lentur, yang sebetulnya balok laminasi tersebut masih bisa ditingkatkan lagi kekuatannya dengan melakukan perkuatan lentur. Tuuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kekakuan dan kekuatan lentur antara balok laminasi tanpa penambahan lapisan bambu petung dengan balok laminasi yang diberi penambahan lapisan bambu petung. Benda ui dalam penelitian ini adalah balok laminasi dari bambu petung dan kayu sengon dengan rasio bambu petung terhadap kayu sengon sebesar % 5 %, berdiameter 0 cm 9 + cm 9 &(( cm. Benda ui dibagi menadi dua, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. !elompok kontrol adalah balok laminasi tanpa penambahan lapisan bambu sedangkan kelompok eksperimen adalah balok laminasi dengan penambahan lapisan bambu, yang terbuat dari bilah bambu petung. "enelitian dilakukan di 7aboratorium Struktur Teknik Sipil 2akultas Teknik Universitas Negeri )alang, tanggal '& 6gustus '(%( sampai dengan '& >ktober '(%(. *ancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian eksperimen. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap balok laminasi kelompok kontrol dan balok laminasi kelompok eksperimen didapatkan bah#a nilai rerata tegangan lentur maksimum balok laminasi kelompok eksperimen sebesar %&/,& kgCcm', lebih besar dibandingkan dengan nilai rerata tegangan lentur maksimum balok laminasi kelompok kontrol sebesar 0(,&% kgCcm'. Selisih nilai rerata tegangan lentur maksimum balok eksperimen dengan balok kontrol sebesar -&,,, kgCcm' atau meningkat sebesar %'',-3. Nilai rerata kekakuan maksimum balok laminasi kelompok eksperimen sebesar &1-.((/.00-,(, kgcm', lebih besar dibandingkan dengan nilai rerata kekakuan maksimum balok laminasi kelompok kontrol sebesar ,+.%+(.&1/,'/ kgcm'. Selisih nilai rerata kekakuan maksimum balok eksperimen dengan balok kontrol sebesar '1+.%'1./%',' kgcm' atau meningkat sebesar %0',, 3. ST$+& !"##$"AA" BA)B$ S!BA#A& )AT!R&AL ALT!R"AT&0 !"##A"T& 'A*$ $"T$' BAHA" !)B$ATA" BA"#$"A" ATAS +!"#A" )!T(+! W((+!" SH& LA"'&"# S*ST!) Alfadi Akbar, 1eri "u!omo Submission 4ate5 ,2%3$2,$24 %252356( 6ccepted 4ate5 ,2%3$23$%4 %253&566 6bstract !ayu ati sebagai material dasar pembangunan kapal kayu terus mengalami kenaikan harga. Bambu Betung 84endrocalamus asper: sebagai material alternatif memiliki keunggulan sifat mekanis yang baik, lau pertumbuhan yang cepat, dan mudah dibudidayakan. Namun demikian, pengaplikasian bambu Betung sebagai komponen konstruksi perlu dibuat dalam bentuk laminasi untuk mengatasi anatomi bambu yang berongga. Tuuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai kuat tarik dan kuat tekan bambu laminasi yang memiliki dua variasi bentuk penampang bilah T dan persegi empat sebagai lamina dengan sudut ,(D antar lapisan, untuk diaplikasikan pada bangunan atas kapal kayu 1 @T, %1 @T, dan &( @T serta mengetahui biaya produksi bambu laminasi untuk pembuatan bangunan atas kapal kayu &( @T. 4i dalam tugas akhir ini, dilakukan penguian tarik dan penguian tekan pada masing E masing variasi bambu laminasi. 4engan mengetahui dimensi penampang, kebutuhan bambu laminasi dapat diketahui untuk dibandingkan dengan kebutuhan kayu ati satu bangunan atas. 4ari hasil penguian diketahui bah#a kuat tarik bambu laminasi variasi satu dan variasi dua masing.masing adalah -,.0+ NCmm' dan ,1.(& NCmm'. !uat tekan variasi satu dan variasi dua adalah &%./- NCmm' dan &%.&& NCmm'. 4imensi penampang 4eck Beam dengan bambu laminasi untuk kapal 1 @T, %1 @T, dan &( @T secara berurutan adalah 1( 9 -( mm, +( 9 +( mm, dan +( 9 ,( mm. 4imensi penampang penegar dinding, secara berurutan adalah 1( 911 mm, 0( 9 -1 mm, dan 01 9+( mm. Sementara untuk tebal kulit bangunan atas, secara berurutan adalah %+ mm, &1 mm, dan &1 mm. Biaya produksi bambu laminasi untuk bangunan atas kapal &( @T adalah *p /.,+%.',-,((. !AT6$6N6N "6"6N !>)">S?T 46*? 7?)B6$ !6FU 46N 6NF6)6N B6)BU BATUN@ 84endrocalamus asper 8Schult f.: Backer e9 $eyne: TA*$646" SA*6N@6N *6F6" T6N6$ 8Goptotermes curvignathus$olmgren: 4?N6 SU!)6 *?6 A'/(1('(' 6bstrak 4i masa mendatang bahan baku papan komposit sangat bervariasi sebagai akibat dari kekurangan bahan baku kayu yang diiringi dengan meningkatnya kebutuhan kayu oleh masyarakat. "emanfaatan limbah kayu dan bambu sebagai bahan baku papan komposit merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah kekurangan bahan baku kayu berkualitas tinggi. Seripenelitian pengembangan papan komposit dari limbah kayu dan anyaman bambu yang telah dilakukan selama tiga tahun terakhir oleh )assiaya H $adi 8'((+: telah menunukkan hasil yang sangat baik ditinau dari sifat fisis dan mekanis. Namun demikian, ketahanannya terhadap faktor perusak biologis 8rayap tanah: belum diketahui. >leh karena itu, penelitian ini dirancang untuk menghasilkan papan komposit berkualitas tinggi ditinau dari aspek ketahanan terhadap faktor perusak biologis 8rayap tanah:. Untuk mencapai tuuan tersebut, makadilakukan modifikasi perekat yang digunakan serta penambahan parafin dalam proses pembuatan papan komposit "enelitian ini menggunakan limbah kayu dan anyaman bambu betung sebagai bahan baku dibuat menadi papan komposit berlapis tiga 8three layers composite board: dengan kerapatan papan (,00 gCcm&. "erlakuan yang diberikan dalam penelitian ini adalah komposisi campuran perekat ?socyanate dan )2 serta kadar parafin yang diberikan pada papan komposit yang dibuat. "erbandingan komposisi campuran antara perekat?socyanatedan )2 yang ditetapkan yaitu %5(, %5%, %5', %5&, %5/, serta (5%. !adar parafin sebanyak ( 3 8kontrol:, ' 3, / 3 , 0 3, dan + 3. Ulangan untuk setiap parameter yang diamati sebanyak 1 ulangan. "enguian ketahanan papan komposit terhadap rayap tanah G. curvignathus mengacu pada )BBT 8modified #ood block test:. $asil penelitian menunukkan bah#a 8a: "enggunaan perekat ?socyanate.)2 dan penambahan parafin memberikan pengaruh yang nyata terhadap kehilangan berat contoh ui tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap mortalitas rayap dengan nilai mortalitas lebih dari 0( 3. 8b: "apan komposit yang memiliki ketahanan terhadap serangan rayap tanah G. curvignathusyang terbaik adalah enis papan B' dengan komposisi perekat ?socyanate.)2 % 5 % dan kadar parafin ' 3, sehingga kombinasi komposisi tersebut merupakan kondisi optimum yang menghasilkan nilai kehilangan berat paling kecil tetapi nilai mortalitasnya paling tinggi. 8c: !omposisi perekat berpengaruh terhadap tingkat ketahanan papan komposit, dimana papan 6, B dan G termasuk dalam kelompok ketahanan sedang, sedangkan papan 4, A, dan 2 termasuk dalam kelompoktidak tahan menurut klasifikasi Sornnu#at 8%,,0:.