You are on page 1of 13

Analisis Bambu Walesan, Bambu Ampel dan Ranting Bambu Ampel sebagai Tulangan

Lentur Balok Beton Rumah Sederhana



Hery Suroso & Aris widodo
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri Semarang herysuroso@yahoo.co.id


Abstrak: Bambu adalah tumbuhan yang memiliki kuat tarik yang tinggi yang
mempunyai sifat setara dengan baa. !arena sifatnya, bambu dicoba dipakai sebagai
tulangan tarik pada balok beton. "ada penelitian ini bambu yang terdiri dari bambu
#alesan, bambu ampel dan ranting bambu ampel diui kuat tariknya, kemudian
dianalisis terhadap balok beton. $asil penelitian menunukkan ranting bambu ampel
mempunyai kuat tarik %&',&( )"a. $asil analisis kuat lentur balok beton dengan
luas tulangan *anting bambu ampel dengan luas antara &+,,-% . /+/,-, mm
'
mampu memikul baban sebesar %&,/'/ . %0,1'& )"a. 2actor keamanan kuat tarik
ranting bambu ampel adalah 1-,'/3. 4ari contoh perhitungan untuk balok rumah
sederhana bentang & mm tulangan ranting bambu ampel adalah %( buah.$asil
analisis tulangan bambu, bambu mempunyai peluang digunakan sebagai tulangan
balok rumah sederhana sehingga perlu ditingkatkan penelitian tentang bambu untuk
mendapatkan hasil maksimal.
!"#$%&A" #!S!R A"!L '()(S&T LA&S A"*A)A" BA)B$
)!"##$"A'A" L&)BAH B!T(" S!BA#A& BAHA" A#R!#AT +!"#A"
,AR&AS& %ARA' SHEAR CONNECTOR +A" A#R!#AT -A)$RA"

). Tau/ik Hidayat
%urusan Teknik Sipil, 0akultas Teknik, $ni1ersitas Brawi2aya )alang
%l. )T. Haryono 345, )alang 46376, &ndonesia
!8mail : 9i1il:brawi2aya.a9.id

ABSTRA'

"anel lapis gedek merupakan komposit dengan enis bahan yang berbeda yaitu lapis gedek
dan lapis beton tanpa pasir. "anel lapis gedek terdiri dari tiga lapis gedek, ditengah.tengahnya
diisi beton tanpa pasir. 4ari penggunaan panel lapis gedek ini akan diperoleh keuntungan
yaitu 5 ringan, murah, tahan gempa, tahan angin dan tahan api. Untuk menggabungkan antara
lapis gedek dan beton tanpa pasir diperlukan adanya penghubung yaitu shear connector.
4alam panel lapis gedek ini agregat kasar diperoleh dari limbah beton yang dihancurkan.
6dapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh limbah beton
dengan variasi arak shear connector dan agregat campuran terhadap kuat geser panel lapis
gedek pada saat retak pertama. 7uaran yang diharapkan dengan digantikannya pasir dan
kerikil dengan limbah beton, bisa mengurangi berat sendiri panel dengan kekuatan sama atau
lebih bila dibandingkan dengan panel dengan komponen spesi yang terdiri dari semen, pasir,
air. Selanutnya uga akan dihitung kuat geser panel lapis gedek dengan variasi arak shear
connector %( cm dan %1 cm dan agregat kasar dengan perbandingan campuran yaitu % 5 & dan
% 5 /. Benda ui yang digunakan adalah panel lapis gedek dengan ukuran 8+(91(: cm dan
ketebalan & cm, yang diberi beban terpusat pada bentang tengah. 6sumsi tumpuan adalah
sendi.rol. 4alam analisis ini diasumsikan panel sebagai balok tinggi. "ada balok tinggi
tegangan geser maksimum teradi pada kondisi (,/h dari serat ba#ah.
$asil penguian menunukkan bah#a pada penguian pelat lapis anyaman bambu
8gedek: dengan variasi arak shear connector dan agregat campuran menunukkan adanya
pengaruh arak shear connector terhadap kekuatan geser tetapi bernilai negatif, karena makin
kecil arak shear connector ternyata makin kecil beban yang ditahan. Jarak shear connector
uga berpengaruh terhadap kerapatan agregat pada panel. $al ini dibuktikan dengan analisa
statistik dan memberikan kesimpulan bah#a variasi agregat tidak berpengaruh terhadap
kekuatan geser pelat lapis gedek.
!"#AR$H ,AR&AS& $'$RA" T$LA"#A" BA)B$ T!RHA+A '$AT
L!"T$R A"!L LA&S S&R& BA)B$ +!"#A" TA'&'A" A+A !R)$'AA"
A"!L

). Tau/ik Hidayat
%urusan Teknik Sipil, 0akultas Teknik, $ni1ersitas Brawi2aya )alang
%l. )T. Haryono 345, )alang 46376, &ndonesia
!mail : 9i1il:ub.a9.id


ABSTRA-T

This study deals #ith fin bamboo ply#ood panel as an alternative replacement for
steel reinforcing #hich is often used in some buildings no#adays by seeing the
difference of fle9ural strength occurred in each variation of reinforcement. The
e9perimental procedures are specimens in form of fin bamboo ply#ood panel #ith
length +( cm, #idth /1 cm, and height ; & cm. Bamboo dimension 8%: % cm 9 % cm
and (.+ cm 9 (.+ cm are /1 cm and +( cm in length respectively< 8': (.+ cm 9 (.+ cm
and (.0 cm 9 (.0 cm are /1 cm and +( cm in length respectively< #hile 8&: (.0 cm 9
(.0 cm and (.1 cm 9 (.1 cm are /1 cm and +( cm in length respectively. Testing is
conducted by using hori=ontal panel supported in its four sides by gradually giving
concentrated loads in the middle of the span in #hich pedestal spacings are -( cm and
&( cm respectively and, of course, by using three variations of reinforcement5 % cm 9
% cm and (.+ cm 9 (.+ cm< (.+ cm 9 (.+ cm and (.0 cm 9 (.0 cm< and the other one is
(.0 cm 9 (.0 cm and (.1 cm 9 (.1 cm #ith 1 specimens in each variations. 2rom
statistical analysis, the results of study sho# that there is no strong influence in
fle9ural strength of fin bamboo ply#ood panel #ith variation of the bamboo
reinforcement. Beside that, there is no significant difference bet#een ultimate load
and variation in si=e of the bamboo reinforcement because the reinforcement holds
different tension depending on its si=e due to the compressive strength of mortal is
less than the yield strength of bamboo.

!"#AR$H ,AR&AS& )(+!L T!RHA+A R!S("S B!BA" +A" L!"+$TAn
A+A RA"#'A '$+A8'$+A B!T(" '()(S&T T$LA"#A" BA)B$

Ristinah S., Retno Anggraini, Wawan Satryawan
%urusan Teknik Sipil, 0akultas Teknik, $ni1ersitas Brawi2aya )alang
%l. )T. Haryono 345, )alang 46376, &ndonesia

ABSTRA'

4alam konstruksi suatu bangunan, beton dan kayu merupakan material yang paling banyak
digunakan untuk membangun rumah tinggal. Namun material ini terlalu mahal ika hanya
digunakan untuk membangun perumahan rakyat kecil. >leh karena itu diperlukan bahan
alternatif yang bisa menggantikan material tersebut. Salah satu gagasan dalam penelitian ini
adalah membuat beton rangka kuda.kuda dengan menggunakan tulangan bambu. 4alam
penelitian ini akan dibahas tentang pengaruh variasi model terhadap respons beban dan
lendutan pada rangka kuda.kuda beton komposit tulangan bambu."enelitian ini dilakukan
dengan memberikan beban terpusat pada benda ui yaitu kuda.kuda beton komposit tulangan
bambu model 6 dan model B dengan faktor air semen tetap pada umur '+ hari. "enguian
dilakukan pada kuda.kuda beton dengan bentang '/( cm, tinggi %(( cm dan tebal + cm.
4iameter tulangan bambu % cm dan sengkang besi diameter / mm. 4ata yang diambil dari
hasil penguian adalah data beban maksimum kuda.kuda beton saat mengalami keruntuhan
dan nilai lendutan setiap pembebanan. $asil penguian menunukan bah#a terdapat
perbedaan nilai beban maksimum dan lendutan pada kuda.kuda beton komposit tulangan
bambu model 6 dengan model B. !uda.kuda beton komposit model B mampu menahan
beban maksimum hingga 1&'( kg dengan nilai lendutan 0,(/1 mm, sedangkan kuda.kuda
beton komposit model 6 hanya mampu menahan beban maksimum sebesar /&+, kg dengan
nilai lendutan +,'/0 mm.

("+AS& RA-!TA' BA)B$ '()(S&T

Benedi9tus Sonny *oedono
3;
,

Sri )urni +ewi
<;
, Agoes Soehard2ono
=;

3;
$ni1ersitas Widya 'arya,
<,=;
%urusan Teknik Sipil, 0akultas Teknik, $ni1ersitas Brawi2aya )alang
%l. )T. Haryono 345, )alang 46376, &ndonesia
!8mail: 9i1il:brawi2aya.a9.id

ABSTRA'

"enelitian ini bertuuan untuk mengetahui perilaku deformasi pondasi telapak pracetak
bambu komposit dengan titik berat pada pelat dan balok rib pondasi yaitu lendutan akibat
beban yang diberikan dan pola keretakan yang teradi. Benda ui dalam penelitian ini terdiri
dari & 8tiga: variasi tipe pondasi pracetak bambu komposit yang dibedakan berdasarkan letak
kolom 8tengah, pinggir, dan sudut:, dimana setiap tipe terdiri dari & 8pengulangan: benda ui,
sehingga umlah benda ui adalah , 8sembilan: buah. Ukuran pelat pondasi yaitu /1 cm 9 +(
cm 9 1 cm. Tulangan utama yang dipakai baik untuk pelat, balok rib dan kolom menggunakan
bambu petung dimensi % cm 9 % cm. "enguian dilakukan dengan memberikan beban pada
kolom pondasi hingga kondisi elastis 8tidak sampai runtuh:. *erata beban " retak a#al
masing.masing pondasi adalah &&&' kg untuk pondasi tipe %, &%&' kg untuk pondasi tipe ',
dan ,&0 kg untuk pondasi tipe &. 4ari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bah#a 8%: Nilai
beban 8" retak a#al: yang mampu ditahan oleh variasi pondasi tipe T% memiliki perbedaan
yang cukup besar, hal ini menunukkan kualitas pekeraan yang kurang seragam, sedangkan
untuk variasi pondasi tipe T.' dan T.& tidak auh berbeda, hal ini menunukkan kualitas
pekeraan yang cukup seragam. "erbandingan nilai beban " retak a#al dan lendutan antara
hasil penguian laboratorium dan analisis teoritis menunukkan perbedaan yang cukup besar.
8': "ada semua tipe pondasi pracetak bambu komposit 8tipe T.%, T.', dan T.&: memiliki pola
retak yang sama, yaitu keretakan teradi pada beton tarik 8retak lentur: , namun pada pondasi
tipe T.% dan T.' seiring bertambahnya beban, retak lentur menadi semakin banyak dan
menalar menuu beton pada daerah tekan 8retak geser:.
)(+!L S&ST!) STR$'T$R BA)B$ !"A)A"# T$"##AL
)!"##$"A'A" RELIABILITY +A" SERVICEABILITY BASED METHOD

Aulia 0ikriarini )u9hlis
3
, !rnaning Setiyowati
<

Jurusan Teknik 6rsitektur 2akultas Sains dan Teknologi
Universitas ?slam Negeri 8U?N: )aulana )alik ?brahim )alang
Jl. @aayana 1( )alang, Ja#a Timur
fikriarini@gmail.com
%

ninkarch,,@yahoo.com
'


Abstrak
Semakin langka dan mahalnya material alam, menyebabkan diperlukannya material
baru yang ramah lingkungan. )aterial yang dimaksud adalah bambu. Jenis bambu
ada bermacam.macam yang memiliki berbagai kekuatan struktur yang berbeda. Satu
bambu berpenampang tunggal memiliki kemampuan untuk digunakan sebagai sistem
struktur utama, sebagai balok dan kolom. Tuuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui resiko runtuh struktur bambu pada tumah tinggal dengan pendekatan
analisis berbasis keandalan struktur dan mengetahui kemampuan layan struktur
bambu rumah tinggal dengan analisis matematis. 6nalisis yang dilakukan adalah
dengan bantuan program komputer S6" yang mampu menghitung analisis keandalan
struktur dan analisis kemampuan layan struktur. )odel yang digunakan adalah
rumah tinggal tipe -( dengan enis bambu petung, hitam, dan apus. $asil penelitian
menyebutkan bah#a di antara ketiga bambu tersebut bambu hitam merupakan
bambu dengan kuat tarik paling besar, sedangkan kuat tekan paling tinggi dimiliki
oleh bambu apus 8tali:. "eluang runtuh struktur masih sangat kecil, sehingga struktur
bambu tunggal masih tahan terhadap probabilitas gagal yang tidak dapat dipastikan
secara mutlak. !emampuan layan ketiga bambu baik petung, apus, dan hitam
memiliki kesamaan dengan #aktu rata.rata kerusakan dan kegagalan pada kurun
#aktu +,/ tahun.
!"#AR$H %!"&S !R!'AT T!RHA+A '!R$"T$HA"
#!S!R BAL(' LA)&"AS& #ALAR +A" B&LAH ,!RT&'AL BA)B$
!T$"#
urnawan #unawan
3
Abstract Adhesion technology in the form of laminating technique is the technique
of merging small and limited size materials to become the materials which have
bigger, longer, thicker and wider in size. Commercial synthetic glue in Indonesia
which is commonly used for the adhesion of wood consists of for aldehyde urea
and formaldehyde melamine. Lamina Bamboo has the nature of weakness in
bending failure and shear failure. his research studies the i fluence on glue ty!es,
element beam of !etung bamboo in shear failure. he !relimina y test was
conducted to know the basic !ro!erties of bamboo !etung using the I"#$%&'(
"tandard est )ethod. it was two ty!es of testing used shear test. *ressing !rocess
was conducted by using hydraulic +ack with the !ressure of ,.( )*a. he test
glued$laminated beam was conducted by using static loading for four !oint
bending condition. he result showed that basic !ro!erties of bamboo !etung have
strength which high enough. If bamboo is assumed as wood, according to L*)B$
*--I$%&&. bamboo is classified as wood class of II. At shear test the glue of urea
formaldehyde at tted and flatted gluelam !etung has yield the strength, stiffness
and )#/ higher than glue of melamine formaldehyde. "!litted gluelam is
relatively stronger than flatted gluelam. he damage of s!litted and flatted
gluelams tested with shear test in general re!resents the shear failure. Keywords:
bamboo !etung, gluelam, shear failure
1
ALT!R"AT&0 !R!'AT ALA)& A+A R(+$'S& BA)B$ LA)&"AS&
+!"#A" )!T(+! ,AL$! !"#&"!!R&"# +ALA) $SAHA )!"$%$
S$STA&"ABL! R(+$-T&("

+enny "urkertamanda
3;
+ita Wahyuning Ratri
<;
, Angga Hasmoro Hadi
=;

%: Jurusan Teknik ?ndustri 2akultas Teknik Universitas 4iponegoro Semarang
Jl."rof.Sudharto,S.$ Tembalang, Semarang 1('-1
': Jurusan Teknik ?ndustri 2akultas Teknik Universitas 4iponegoro Semarang
Jl."rof.Sudharto,S.$ Tembalang, Semarang 1('-1
&: Jurusan Teknik ?ndustri 2akultas Teknik Universitas 4iponegoro Semarang
Jl."rof.Sudharto,S.$ Tembalang, Semarang 1('-1
A.mail5 dita.#ahyuning.ratri@gmail.com

Abstrak
"ustainable !roduction adalah penciptaan barang dan asa dengan
menggunakan proses dan system yang tidak menyebabkan polusi, menghemat
energi dan sumber daya alam, efisiensi secara ekonomi, aman dan sehat bagi
pekera, masyarakat dan konsumsen, memuaskan semua pekera secara sosial
dan kreativitas. Amisi formaldehid pada perekat merupakan emisi yang paling
banyak disumbangkan oleh perekat sintetis. Badan ?nternasional untuk
"enelitian !anker telah menyimpulkan bah#a formaldehid terbukti
mengakibatkan kanker saluran pernapasan pada manusia. Berdasarkan uraian
diatas yaitu bagaimana memberikan alternative perekat yang sustainable
8berkelanutan: salah satunya dengan cara penggunaan material dari bahan
alami. Bahan alami yang dipakai adalah getah damar enis shorea +avanica.
)etode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode value engineering.
4engan menggunakan metode value engineering alternatif perekat alami dari
getah damar ini telah memenuhi semua tuuannya yaitu ramah lingkungan,
aman tidak mempunyai emisi formaldehid, uga lebih ekonomis, sehingga
perekat ini dapat dikembangkan untuk menuu ke arah sustainable !roduction.
!"#AR$H !"A)BAHA" LA&SA" BA)B$ A+A BAL(' LA)&"AS& +AR&
BAHA" 'A*$ S!"#(" +A" BA)B$ !T$"# T!RHA+A '!'A'$A"
+A" '!'$ATA" L!"T$R"*A
0iwit 1ermawan
ABSTRA'

$erma#an, Bi#it. '(%%. "engaruh "enambahan 7apisan Bambu "ada Balok 7aminasi 4ari
Bahan !ayu Sengon 4an Bambu "etung Terhadap !ekakuan 4an !ekuatan 7enturnya.
Skripsi, "rogram Studi "endidikan Teknik Bangunan 2akultas Teknik Universitas Negeri
)alang. "embimbing5 8?:)ohammad Sulton, S.T., ).T. 8??: 4rs. "riono Bagus Susanto,
S.T., ).T.
Seiring dengan pertambahan penduduk dari tahun ke tahun harga kayu di ?ndonesia
mengalami kenaikan, hal ini menambah beban masyarakat ?ndonesia yang masih sering
menggunakan kayu dalam kesehariannya. Untuk mananggulangi masalah tersebut diperlukan
solusi, salah satunya adalah mencari bahan pengganti kayu yaitu balok laminasi. Balok
laminasi adalah balok yang terbuat dari ' bahan atau lebih yang kemudian disatukan dengan
suatu perekat8lem:."ada penelitian kali ini bahan yang digunakan adalah bambu petung dan
kayu sengon. "ada penelitian terdahulu yang seenis balok laminasi dengan rasio bambu 1(3
mengalami kerusakan lentur, yang sebetulnya balok laminasi tersebut masih bisa ditingkatkan
lagi kekuatannya dengan melakukan perkuatan lentur. Tuuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui seberapa besar peningkatan kekakuan dan kekuatan lentur antara balok laminasi
tanpa penambahan lapisan bambu petung dengan balok laminasi yang diberi penambahan
lapisan bambu petung.
Benda ui dalam penelitian ini adalah balok laminasi dari bambu petung dan kayu
sengon dengan rasio bambu petung terhadap kayu sengon sebesar % 5 %, berdiameter 0 cm 9 +
cm 9 &(( cm. Benda ui dibagi menadi dua, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
!elompok kontrol adalah balok laminasi tanpa penambahan lapisan bambu sedangkan
kelompok eksperimen adalah balok laminasi dengan penambahan lapisan bambu, yang
terbuat dari bilah bambu petung.
"enelitian dilakukan di 7aboratorium Struktur Teknik Sipil 2akultas Teknik
Universitas Negeri )alang, tanggal '& 6gustus '(%( sampai dengan '& >ktober '(%(.
*ancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian eksperimen.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap balok laminasi kelompok
kontrol dan balok laminasi kelompok eksperimen didapatkan bah#a nilai rerata tegangan
lentur maksimum balok laminasi kelompok eksperimen sebesar %&/,& kgCcm', lebih besar
dibandingkan dengan nilai rerata tegangan lentur maksimum balok laminasi kelompok
kontrol sebesar 0(,&% kgCcm'. Selisih nilai rerata tegangan lentur maksimum balok
eksperimen dengan balok kontrol sebesar -&,,, kgCcm' atau meningkat sebesar %'',-3.
Nilai rerata kekakuan maksimum balok laminasi kelompok eksperimen sebesar
&1-.((/.00-,(, kgcm', lebih besar dibandingkan dengan nilai rerata kekakuan maksimum
balok laminasi kelompok kontrol sebesar ,+.%+(.&1/,'/ kgcm'. Selisih nilai rerata kekakuan
maksimum balok eksperimen dengan balok kontrol sebesar '1+.%'1./%',' kgcm' atau
meningkat sebesar %0',, 3.
ST$+& !"##$"AA" BA)B$ S!BA#A& )AT!R&AL ALT!R"AT&0
!"##A"T& 'A*$ $"T$' BAHA" !)B$ATA" BA"#$"A" ATAS
+!"#A" )!T(+! W((+!" SH& LA"'&"# S*ST!)
Alfadi Akbar, 1eri "u!omo
Submission 4ate5 ,2%3$2,$24 %252356(
6ccepted 4ate5 ,2%3$23$%4 %253&566
6bstract
!ayu ati sebagai material dasar pembangunan kapal kayu terus mengalami kenaikan harga.
Bambu Betung 84endrocalamus asper: sebagai material alternatif memiliki keunggulan sifat
mekanis yang baik, lau pertumbuhan yang cepat, dan mudah dibudidayakan. Namun
demikian, pengaplikasian bambu Betung sebagai komponen konstruksi perlu dibuat dalam
bentuk laminasi untuk mengatasi anatomi bambu yang berongga. Tuuan penelitian ini adalah
mendapatkan nilai kuat tarik dan kuat tekan bambu laminasi yang memiliki dua variasi
bentuk penampang bilah T dan persegi empat sebagai lamina dengan sudut ,(D antar lapisan,
untuk diaplikasikan pada bangunan atas kapal kayu 1 @T, %1 @T, dan &( @T serta
mengetahui biaya produksi bambu laminasi untuk pembuatan bangunan atas kapal kayu &(
@T. 4i dalam tugas akhir ini, dilakukan penguian tarik dan penguian tekan pada masing E
masing variasi bambu laminasi. 4engan mengetahui dimensi penampang, kebutuhan bambu
laminasi dapat diketahui untuk dibandingkan dengan kebutuhan kayu ati satu bangunan atas.
4ari hasil penguian diketahui bah#a kuat tarik bambu laminasi variasi satu dan variasi dua
masing.masing adalah -,.0+ NCmm' dan ,1.(& NCmm'. !uat tekan variasi satu dan variasi
dua adalah &%./- NCmm' dan &%.&& NCmm'. 4imensi penampang 4eck Beam dengan bambu
laminasi untuk kapal 1 @T, %1 @T, dan &( @T secara berurutan adalah 1( 9 -( mm, +( 9 +(
mm, dan +( 9 ,( mm. 4imensi penampang penegar dinding, secara berurutan adalah 1( 911
mm, 0( 9 -1 mm, dan 01 9+( mm. Sementara untuk tebal kulit bangunan atas, secara
berurutan adalah %+ mm, &1 mm, dan &1 mm. Biaya produksi bambu laminasi untuk
bangunan atas kapal &( @T adalah *p /.,+%.',-,((.
!AT6$6N6N "6"6N !>)">S?T 46*? 7?)B6$ !6FU 46N 6NF6)6N B6)BU
BATUN@ 84endrocalamus asper 8Schult f.: Backer e9 $eyne: TA*$646" SA*6N@6N
*6F6" T6N6$ 8Goptotermes curvignathus$olmgren:
4?N6 SU!)6 *?6
A'/(1('('
6bstrak
4i masa mendatang bahan baku papan komposit sangat bervariasi sebagai akibat dari
kekurangan bahan baku kayu yang diiringi dengan meningkatnya kebutuhan kayu oleh
masyarakat. "emanfaatan limbah kayu dan bambu sebagai bahan baku papan komposit
merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah kekurangan bahan baku kayu berkualitas
tinggi. Seripenelitian pengembangan papan komposit dari limbah kayu dan anyaman bambu
yang telah dilakukan selama tiga tahun terakhir oleh )assiaya H $adi 8'((+: telah
menunukkan hasil yang sangat baik ditinau dari sifat fisis dan mekanis. Namun demikian,
ketahanannya terhadap faktor perusak biologis 8rayap tanah: belum diketahui. >leh karena
itu, penelitian ini dirancang untuk menghasilkan papan komposit berkualitas tinggi ditinau
dari aspek ketahanan terhadap faktor perusak biologis 8rayap tanah:. Untuk mencapai tuuan
tersebut, makadilakukan modifikasi perekat yang digunakan serta penambahan parafin dalam
proses pembuatan papan komposit
"enelitian ini menggunakan limbah kayu dan anyaman bambu betung sebagai bahan
baku dibuat menadi papan komposit berlapis tiga 8three layers composite board: dengan
kerapatan papan (,00 gCcm&. "erlakuan yang diberikan dalam penelitian ini adalah komposisi
campuran perekat ?socyanate dan )2 serta kadar parafin yang diberikan pada papan
komposit yang dibuat. "erbandingan komposisi campuran antara perekat?socyanatedan )2
yang ditetapkan yaitu %5(, %5%, %5', %5&, %5/, serta (5%. !adar parafin sebanyak ( 3 8kontrol:,
' 3, / 3 , 0 3, dan + 3. Ulangan untuk setiap parameter yang diamati sebanyak 1 ulangan.
"enguian ketahanan papan komposit terhadap rayap tanah G. curvignathus mengacu pada
)BBT 8modified #ood block test:.
$asil penelitian menunukkan bah#a 8a: "enggunaan perekat ?socyanate.)2 dan
penambahan parafin memberikan pengaruh yang nyata terhadap
kehilangan berat contoh ui tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap mortalitas rayap
dengan nilai mortalitas lebih dari 0( 3. 8b: "apan komposit yang memiliki ketahanan
terhadap serangan rayap tanah G. curvignathusyang terbaik adalah enis papan B' dengan
komposisi perekat ?socyanate.)2 % 5 % dan kadar parafin ' 3, sehingga kombinasi komposisi
tersebut merupakan kondisi optimum yang menghasilkan nilai kehilangan berat paling kecil
tetapi nilai mortalitasnya paling tinggi. 8c: !omposisi perekat berpengaruh terhadap tingkat
ketahanan papan komposit, dimana papan 6, B dan G termasuk dalam kelompok ketahanan
sedang, sedangkan papan 4, A, dan 2 termasuk dalam kelompoktidak tahan menurut
klasifikasi Sornnu#at 8%,,0:.

You might also like