You are on page 1of 23

1

MAKALAH
PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1




Disusun Oleh
Muhammad Reza fadhilah
Gupron Nurhalim
Muhammad Arvin basuki
Alia Saliha Amani
Nuhman
Ratna Yuliani
Vanessa
Firman Setiyadi



LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2014
2



KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat dan karunianya akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini di
buat untuk menyelesaikan tugas akhir training Coasisten Laboratorium Fisika
Dasar.
Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini, kepada seluruh Asisten Laboratorium Fisika Dasar
atas segala bimbingan dan bantuannya dalam penyelesaian makalah ini. Tak lupa
penulis sadari bahwa masih banyak kesalah kesalahan dalam makalah ini sehingga
makalah ini masih jauh dari sempurna. Sehingga penulis mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun untuk menyempurnakan makalah ini.
Penulis pun ingin meminta maaf apabila ditemukan kesalahan yang terjadi
dan kekurangan dalam pembuatan dari makalah ini. Yang benar datangnya dari
Allah SWT dan yang salah datangnya dari penulis. Besar harap penulis semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk khlayak ramai pada umumnya dan penulis
khususnya.





Cilegon, Desember 2014


Penulis



3



DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ I
KATA PENGANTAR ....................................................................................... II
DAFTAR ISI ..................................................................................................... III
Momen Inersia ................................................................................................... 1
Tetapan Pegas ..................................................................................................... 5
Pesawat Atwood ................................................................................................. 10
Panas Jenis dan Kalorimeter ............................................................................... 12
Modulus Elastisitas ............................................................................................. 15
Bandul Fisis ......................................................................................................... 18












4



MOMEN INERSIA


Momen Inersia adalah ukuran kelembaman benda dalam gerak melingkar,
maksudnya kelemban adalah sifat untuk mempertahankan kedudukannya.
Maksudnya kalau benda sedang diam maka ia akan bertahan untuk diam,
sedangkan kalau benda sedang berputar maka dia akan bertahan untuk berputa.
Contohnya sebuah baling-baling helikopter beneran kalau mau berputar dengan
kecepatan penuh tentunya membutuhkan waktu yang lebih lama sejak mesin
dinyalakan dari pada waktu yang dibutuhkan oleh baling-baling helikopter mainan
yang begitu saklar di on kan langsung bisa berputar dengan kecepatan penuh..
Demikian pula kalau mau berhenti baling-baling helikopter membutuhkan waktu
yang lebih lama. Karena baling-baling helikopter beneran memiliki massa dan
panjang yang lebih besar dari pada baling-baling helikopter mainan. Ini dikatakan
baling-baling helikopter beneran memiliki momen inersia yang lebih besar. Jadi
momen inersia tergantung dari massa benda dan jarak massa benda ke sumbu
putar.
Dalam gerak rotasi, penyebab berputarnya benda merupakan momen gaya
atau torsi. Momen gaya atau torsi sama dengan gaya pada gerak tranlasi. Momen
gaya (torsi) adalah sebuah besaran yang menyatakan besarnya gaya yang bekerja
pada sebuah benda sehingga mengakibatkan benda tersebut berotasi. Besarnya
momen gaya (torsi) tergantung pada gaya yang dikeluarkan serta jarak antara
sumbu putaran dan letak gaya. Apabila Anda ingin membuat sebuah benda
berotasi, Anda harus memberikan momen gaya pada benda tersebut. Torsi disebut
juga momen gaya dan merupakan besaran vektor.Momen gaya adalah hasil kali
gaya dan jarak terpendek arah garis kerja terhadap titik tumpu. Momen gaya
sering disebut dengan momen putar atau torsi, diberi lambang t(baca: tau).
t = F . d . . . . . . . . . . . . (1.1)
5



Satuan dari momen gaya atau torsi ini adalah N.m yang setara dengan
joule.Momen gaya yang menyebabkan putaran benda searah putaran jarum jam
disebut momen gaya positif. Sedangkan yang menyebabkan putaran benda
berlawanan arah putaran jarum jam disebut momen gaya negatif.
a. Momen Inersia rotasi benda tegar
Benda tegar adalah benda padat yang tidak berubah bentuk apabila dikenai
gaya luar. Dalam dinamika, bila suatu benda tegar berotasi, maka semua partikel
di dalam benda tegar tersebut memiliki percepatan sudut a yang sama. Momen
gaya atau gaya resultan gerak rotasi t didefinisikan sebagai berikut.
Apabila sebuah benda tegar diputar terhadap suatu sumbu tetap, maka
resultan gaya putar (torque, baca torsi) luar terhadap sumbu itu sama dengan
hasil kali momen inersia benda itu terhadap sumbu dengan percepatan sudut.
Dirumuskan: I = sigma ( m
i
. R
i
2)
. . . . . . . . . . (1.2)
Momen inersia harus dinyatakan sebagai hasil kali satuan massa dan kuadrat
satuan jarak. Untuk menghitungnya harus diperhatikan bentuk geometri dari
benda tegar homogen.

6



b. Perbandingan dinamika translasi dan rotasi
Pada mekanika dinamika untuk translasi dan rotasi banyak kesamaan-
kesamaan besaran yang dapat dibandingkan simbol besarannya.

c. Analogi antara besaran translasi dan besaran rotasi

7




d. Pengertian Frekuensi, Periode, dan Amplitudo
- Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi tiap satuan waktu.
Satuannya adalah Hz.
- Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu
ayunan/getaran.
- Amplitudo adalah simpangan terbesar dari suatu ayunan.

















8



TETAPAN PEGAS


Setiap pegas memiliki panjang alami, jika pada pegas tersebut tidak diberikan
gaya. Pada kedaan ini, benda yang dikaitkan pada ujung pegas berada dalam
posisi setimbang. Apabila benda ditarik ke kanan sejauh +x (pegas diregangkan),
pegas akan memberikan gaya pemulih pada benda tersebut yang arahnya ke kiri
sehingga benda kembali ke posisi setimbangnya.
Sebaliknya, jika benda ditarik ke kiri sejauh -x, pegas juga memberikan gaya
pemulih untuk mengembalikan benda tersebut ke kanan sehingga benda kembali
ke posisi setimbang.Besar gaya pemulih F ternyata berbanding lurus dengan
simpangan x dari pegas yang direntangkan atau ditekan dari posisi setimbang
(posisi setimbang ketika x = 0). Secara matematis ditulis :

Persamaan ini sering dikenal sebagai persamaan pegas dan merupakan hukum
hooke. Hukum ini dicetuskan oleh paman Robert Hooke (1635-1703).k adalah
konstanta dan x adalah simpangan. Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya
pemulih alias F mempunyai arah berlawanan dengan simpangan x. Ketika kita
menarik pegas ke kanan maka x bernilai positif, tetapi arah F ke kiri (berlawanan
arah dengan simpangan x). Sebaliknya jika pegas ditekan, x berarah ke kiri
(negatif), sedangkan gaya F bekerja ke kanan. Jadi gaya F selalu bekeja
berlawanan arah dengan arah simpangan x. k adalah konstanta pegas. Konstanta
pegas berkaitan dengan elastisitas sebuah pegas. Semakin besar konstanta pegas
(semakin kaku sebuah pegas), semakin besar gaya yang diperlukan untuk
menekan atau meregangkan pegas. Sebaliknya semakin elastis sebuah pegas
(semakin kecil konstanta pegas), semakin kecil gaya yang diperlukan untuk
9



meregangkan pegas. Untuk meregangkan pegas sejauh x, kita akan memberikan
gaya luar pada pegas, yang besarnya sama dengan F = +kx. Hasil eksperimen
menunjukkan bahwa x sebanding dengan gaya yang diberikan pada benda.

Getaran adalah gerak bolak-balik secara periodik yang selalu melalui titik
keseimbangan.Satu getaran adalah gerakan dari titik mula-mula dan kembali ke
titik tersebut.Periode (waktu getar) adalah waktu yang digunakan untuk mencapai
satu getaran penuh, dilambangkan T (sekon atau detik).Frekuensi adalah
banyaknya getaran tiap detik, dilambangkan f (Hertz). Amplitudo adalah
simpangan maksimum dari suatu getaran, dilambangkan A (meter).Simpangan
adalah jarak besarnya perpindahan dari titik keseimbangan ke suatu posisi,
dilambangkan Y (meter). Sudut fase getaran adalah sudut tempuh getaran dalam
waktu tertentu, dilambangkan (radian).Fase getaran adalah perbandingan antara
lamanya getaran dengan periode, dilambangkan. Kecepatan sudut adalah sudut
yang ditempuh tiap satuan waktu
T
f
1
=

Pegas
Sebuah pegas yang digantung vertikal ke bawah ujungnya
diberi beban m ditarik dengan gaya F sehingga pegas
bertambah panjang sebesar x, kemudian gaya dilepas, maka
beban bersama ujung pegas akan mengalami gerak harmonik
dengan periode :
k
m
T t 2 =

m
k
f
t 2
1
=

10



T = periode (s)
f = frekuensi pegas (Hz)
m = massa beban (kg)
= 22/7 atau 3,14
k = konstanta pegas (N/m)
Nilai k dapat dicari dengan rumus hukum Hooke yaitu :
F = k y
Pada pegas :
F = m a = m
2
y = m
2
2
|
.
|

\
|
T
t
y
Tegangan
Tegangan atau stress () didefinisikan sebagai hasil bagi antara gaya tarik F
dengan luas penampang kawat A. jadi, tegangan ( dapat ditulis manjadi:


Regangan
Regangan strain atau (e) didefinisikan sebagai perbandingan antara
pertambahan panjang dengan panjang awal 0. Jadi, regangan (e) dapat ditulis
menjadi:




Modulus Elastis
Modulus Elastisitas atau Modulus Young (E) sebatang logam didefinisikan
sebagai perbandingan antara ( dan regangan (e) logam itu. Jadi, Modulus
Elastisitas dapat ditulis menjadi:


11




Menurut hukum Hooke tekanan atau tarikan yang bekerja pada seutas
tali/kawat atau batang akan mengakibatkan perubahan panjang kawat atau
pelengkungan pada batang tersebut. Selama dalam batas elastisitas, perbandingan
antara tekanan (stress) dengan perubahan realif/regangan (strain) yang diakibatkan
konstan. Untuk perubahan dalam satu dimensi, konstanta tersebut dinyatakan
dengan modulus elastisitas/modulus young. Beban yang menimbulkan gaya F
dyne pada kawat /tali dengan luas penampang A akan memberikan stress sebesar :
P = F/A
Sedangkan penambahan panjang kawat/tali dibandingkan dengan panjang
mula-mula dinyatakan dengan :
l / loAStrain =
Modulus elastisitas untuk kawat/tali tersebut dinyatakan dengan rumus:

Suatu benda yang bergerak pada suatu permukaan benda lain akan mendapat
gaya yang arahnya berlawanan dengan arah benda. Gaya ini terjadi akibat gesekan
kedua permukaan benda dan disebut sebagai gaya gesek. Bukti adanya gaya gesek
adalah peristiwa pengereman pada mobil atau ketika kita mendorong sebuah buku
dilantai dengan gaya tertentu dan buku bergerak maka buku tersebut akan berhenti
di satu titik.






12



Tabel 1.1 Modulus Elastisitas berbagai zat


Benda-benda Elastis
Benda elastis adalah benda yang akan berubah kembali ke bentuk semula jika
gaya yang diberikan kepadanya dihilangkan. seperti karet gelang, pegas, dan pelat
logam
Benda-benda Non Elastis (Plastis)
Benda plastis adalah benda yang benar-benar berubah ke bentuk yang baru
setelah gaya yang di berikan hilang. Seperti plastisin, lilin, dan adonan kue.







13



PESAWAT ATWOOD


Pesawat atwood merupakan nama lain dari katrol yang digunakan untuk
menghitung percepatan suatu benda secara umum.Kemudian, dibawah ini terdapat
definisi dan penjelasan yang akan diurai, berikut :
- Besaran fisis merupakan besaran yang yang mencakup besaran pokok dan
turunan.
- Hukum Newton ada 3, yakni :
o Hukum Newton I : = 0 yang artinya jika benda tidak dipengaruhi
gaya dari luar, maka benda tersebut akan tetap pada keadaannya.
o Hukum Newton II : F = m.a yang artinya gaya yang diberikan
berbanding lurus terhadap percepatan suatu benda.
o Hukum Newton III : Aksi = -Reaksi yang artinya gaya yang diberikan
pada suatu benda pada dasarnya memiliki gaya lawannya.
- Gerak dibagi menjadi 2, yakni :
o Gerak lurus beraturan / gerak dengan kecepatan tetap yang artinya
arah dan besarannya tetap. Rumusnya :
v =


o Gerak lurus berubah beraturan / gerak yang dipercepat yang artinya
besar dan arah percepatannya tetap. Rumusnya :
Vt = Vo + a.t
Vt =

+ 2a.s
S = Vo.t +

a.


- Momen inersia ialah jumlah tahanan terhadap perubahan waktu.
Rumusnya :
I = m.


14




- Pembuktian rumus
a =


Diasumsikan rumus awal F = m.a (karena mengalami percepatan)
m.g = m.a
Karena massa katrol tidak diabaikan, maka menjadi :
m.g = [2M(massa M1=M2)+m(massa kecil)+m(massa katrol)].a
a =



a =

( Terbukti)














15




PANAS JENIS DAN KALORIMETER


Kalor
Kalor adalah suatu bentuk energi yang berpindah karena adanya perbedaan
suhu.Kalor bergerak dari daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah.Dalam
kata lain kalor jenis adalah jumlah energi yang dipindahkan dari suatu benda ke
benda lain akibat dari suatu perbedaan suhu diantara benda tersebut.Hal ini
dikemukakan oleh seorang ilmuwan yang bernama joseph black. Menurut azas
black, bila dua buah benda berlainan temperaturnya bersentuhan satu sama lain,
maka benda yang temperaturnya lebih tinggi akan memberikan kalor pada benda
yang temperaturnya lebih rendah, sehingga akan mencapai keseimbangan
temperatur kedua benda tersebut (Qlepas = Qterima).
Kalor memiliki sifat sebagai berikut:
- Kalor dapat mengubah suhu suatu benda
- Kalor dapat mengubah wujud zat
- Kalor dibutuhkan zat untuk menguap,melebur,dan mencair
- Zat mendidih dengan suhu tetap asalkan tekanan tidak berubah.
Besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda (zat) bergantung pada 3
faktor, yaitu:
1. Massa zat
2. Jenis zat (kalor jenis)
3. Perubahan suhu
Sehingga secara matematis dapat dirumuskan:

Q = m x c x T

16



Keterangan : Q = kalor yang diserap/dilepas (joule atau kalori)
m = massa zat (m)
c = kalor jenis zat ( j/kg x k atau kal/g x k)
T = perubahan suhu (kelvin)

Kalor dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
- Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu
- Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten)
Persamaan yang digunakan dalam kalor laten ada dua macam,yaitu Q = mxU
dan Q = m x L . Dengan U adalah kalor uap ( j/kg) dan L adalah kalor lebur (j/kg).
Dalam definisi kalor laten, kalor laten merupakan kalor terpendam,kalor
tersembunyi. Kalor yang tersimpan dalam suatu zat untuk mengubah wujudnya
dari satu bentuk ke bentuk yang lain.Nama atau sebutan kalor laten disesuaikan
dengan jenis perubahan wujud yang dialami benda, misalnya sebagai berikut:

- Pada saat benda mencair atau melebur disebut kalor lebur. Besarnya kalor
sama dengan kalor beku (pada saat benda membeku).
- Pada saat benda menguap disebut kalor uap, dalam hal ini besarnya kalor
uap sama dengan kalor embun (pada saat benda mengembun).
Perpindahan Kalor
Kalor dapat berpindah dengan cara konduksi, konveksi dan radiasi.
1. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor pada suatu zat yang disertai perpindahan
partikel partikel zat tersebut. Contohnya adalah pada saat praktikum
PJK,terdapat didalam prosedur bahwa air harus dipanaskan terlebih dahulu
untuk menghasilkan uap.Rumus untuk perpindahan kalor secara konveksi : P =
h x A X T

17




2. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai
perpindahan partikel partikel zat tersebut. Contohnya adalah pada saat
praktikum PJK,terdapat didalam prosedur bahwa uap yang telah dihasilkan
mengalir ke pemanas logam dan berkontakan dengan keping yang terdapat
didalamnya.Lalu panas yang terdapat dalam uap tersebut diberikan kepada
logam sehingga logam mengalami kenaikan temperatur. Rumus untuk
perpindahan kalor secara konduksi : P = k x A x T/L
3. Radiasi
Radiasi adalah perpindahan kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Pada radiasi, kalor atau energi merambat tanpa membutuhkan zat perantara.
Contohnya adalah pada saat menjemur pakaian, sinar matahari memancarkan
panas menuju pakaian.
Rumus untuk perpindahan kalor secara radiasi: P = e x A x x T

Keterangan : P = daya (watt)
k = koefisien konduksi
h = koefisien konveksi
e = emisivitas
= konstanta umum (5,672 x 10 watt/m (K)
T = suhu mutlak benda
T = perubahan suhu
A = Luas Penampang






18




MODULUS ELASTISITAS


1. Modulus
Modulus adalah suatu nilai yang besarnya konstan yang mewakili dari suatu
besaran yang spesifik seperti elastisitas, kekekuatan dan property lainnya
2. Elastisitas
Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk semula
ketika gaya luar yang diberikan kepada benda tersebut dihilangkan. Perubahan
bentuk tersebut dapat berupa pertambahan atau pengurangan panjang.
3. Benda Elastis dan Benda Plastis
Jika gaya diberikan pada benda elastis, benda tersebut mampu kembali ke
bentuk semula. Sifat dari benda elastis adalah lentur, fleksibel, dapat mengikuti
bentuk dan tidak getas. Sedangkan jika gaya diberikan pada benda plastis, benda
tersebut tidak akan kembali ke bentuk semula. Sifat dari benda plastis adalah
getas, keras namun relatif mudah hancur dibanding benda pejal atau solid.
4. Tegangan dan Regangan
Tegangan didefinisikan sebagai hasil bagi antara gaya tarik (F) yang dialami
kawat dengan luas penampangnya (A) atau bisa juga didefinisikan sebaghai gaya
per satuan luas. Tegangan merupakan sebuah besaran skalar dan memiliki
satuan N/m atau Pascal (Pa).
Regangan didefinisikan sebagai hasil bagi antara pertambahan panjang L
dengan panjang awalnya L. Atau perbandingan perubahan panjang dengan
panjang awal. Karena pertambahan panjang (L) dan panjang awal (L) adalah
besaran yang sama, maka regangan e tidak memiliki satuan atau dimensi.

19





Gambar 1.1 Kurva Tegangan Regangan
5. Modulus Elastisitas
Modulus elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk mempertahankan
keelastisannya.
Dalam kehidupan sehari-hari, modulus elastisitas sering digunakan khususnya
pada bidang ilmu teknik yang mengkaji tentang pembangunan suatu bangunan
atau suatu benda, seperti mesin. Proses pembangunan tersebut berkaitan secara
langsung dengan kekuatan bahan yang akan digunakan.
Modulus elastisitas adalah rasio antara tegangan dan regangan. Kebanyakan
benda adalah elastis sampai ke suatu gaya dengan besar tertentu, yang biasa
disebut sebagai batas elastisitas. Jika gaya yang diberikan pada benda lebih kecil
dari batas elastisnya, benda akan mampu kembali ke bentuk semula setelah gaya
20



dihilangkan. Jika gaya yang diberikan lebih besar dari batas elastisnya, benda
tidak akan kembali ke bentuk semula setelah gaya dihilangkan.
Modulus elastisitas dapat dihitung melalui pemberian beban sebagai tegangan
yang diberikan pada kayu dan mengamati penunjukkan oleh garis rambut sebagai
reganngannya. Modulus elastisitas dapat ditentukan melalui :

Dengan :
E = modulus elastisitas
B = berat beban (dyne)
L = panjang antara 2 tumpuan (cm)
f = pelenturan (cm)
b = lebarbatang (cm)
h = tebalbatang (cm)










21




BANDUL FISIS


Teori Gravitasi
Isaac Newton dilahirkan di Inggris padatahun 1642. Newton berhasil
menemukan kalkulus dan teori gravitasi. Konon, teori gravitasi yang ditemukan
Newton diilhami dari peristiwa jatuhnya buah apel yang dilihatnya. Ia heran
mengapa buah apel jatuh ke bawah dan bukan keatas. Newton meninggal padausia
85 tahun (tahun 1727). Dalam penelitiannya, Newton menyimpulkan bahwa gaya
gravitasi atau gaya tarik-menarik antara dua benda dipengaruhi jarak kedua benda
tersebut, sehingga gaya gravitasi bumi berkurang sebanding dengan kuadrat
jaraknya. Bunyi hukum gravitasi Newton adalah setiap partikel di alam semesta
ini akan mengalami gaya tarik satu dengan yang lain. Besar gaya tarik-menarik ini
berbanding lurus dengan massa masing-masing benda dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara keduanya.
Secara matematis, hukum gravitasi Newton dapat dirumuskan sebagai
berikut:

Keterangan:
F :gaya tarik-menarik antara kedua benda (N)
M
1
:massa benda 1 (kg)
m
2
:massa benda 2 (kg)
r :jarak kedua benda (m)
G :tetapan gravitasi

22




Bandul Fisis
Menurut hukum dasar inersia, ketika benda dalam keadaan istirah atatau
bergerak, ia akan terus dalam keadaan itu kecuali ditindak lanjuti oleh kekuatan
eksternal. Dalam kasus bandul fisis, bandul akan terus berayun kecuali kekuatan
eksternal bertindak untuk menghentikannya. Karena tidak ada kekuatan eksternal
bertindak di atasnya, itu dapat terus berayun tanpa batas melalui busur yang sama.
Aksi pendulum adalah contoh yang baik dari kekekalan energi mekanik Ini
hukum fisika menyatakan bahwa energi di dalam sistem selalu tetap konstan.
Dengan kata lain, jumlah energi selalu sama dan energi tidak dapat diciptakan
atau dihancurkan. Ada berbagai jenis energi yang menyatakan bahwa sebuah
objek dapat dalam bentuk, seperti energi kinetik, potensial, kimia, nuklir dan
termal. Energi Potensial dan kinetik, atau gerak, merupakan energi keadaan adalah
mereka yang diukur dan diamati dalam bandul fisika.
Ketika pendulum berayun, energi keadaan yang berubah berdasarkan tempat
di busur benda, tapi semuanya tetap sama dalam jumlah total potensial dan kinetik
energi benda. Dengan kata lain, energi kekal, Pada titik tertinggi bandul, ia tidak
memiliki kecepatan dan semua energi dalam sistem adalah energi potensial.
Ketika jatuh melalui busur, benda memperoleh energi kinetik dan kecepatan
sambil kehilangan energi potensial. Setelah melewati bagian bawah busur, ia
mulai lambat dan kehilangan energi kinetik sambil mendapatkan energi potensial
dan Meskipun energi kinetik dan potensial bervariasi, pengukuran fisika bandul
menunjukkan bahwa total tetap sama di semua titik di busur pendulum.
Dalam bandul fisis, hambatan udara dan gesekan diasumsikan tidak ada pada
benda. Karena energi dari sistem bandul adalah kekal, dikatakan memiliki gerak
terus-menerus, yang dapat dilanjutkan tanpa batas selama tidak ada energi yang
hilang ke objek atau lingkungan lainnya. Fakta bahwa pendulum terus berayun
dengan cara yang sama dari waktu ke waktu adalah mengapa hal itu digunakan
23



dalam jam untuk menjaga waktu, dan pada awalnya digunakan untuk melakukan
pengukuran gaya gravitasi.

You might also like