You are on page 1of 243

FIQIH

MUAMALAT
Oleh Ahmad Sarwat, Lc
Daftar Isi
Pengantar ...................................................................... 3
Prinsip Fiqih Muamalat ................................................ 6
Jual-beli ........................................................................ 7
Riba ............................................................................. 19
Gadai (Rahn .............................................................. !"
#$arah ........................................................................... 3"
%alam .......................................................................... &6
#stishna' ...................................................................... 6&
%(ir)ah ....................................................................... 73
Mudharabah .............................................................. 1*!
Mu+ara'ah dan Mu)habarah ..................................... 11&
,uqathah ................................................................... 1!-
.aqa/ ....................................................................... 1!9
0a1alah .................................................................... 133
2ang Mu)a ............................................................... 1&*
3ai4 3its-5saman 6$il ............................................... 1-&
3ai4ul .a/a4 ............................................................. 163
Multi ,e7el Mar)eting .............................................. 167
Future 89m9diti ...................................................... 17-
6suransi .................................................................... 1"*
8redit : 8artu 8redit .............................................. 1""
3unga 3an) .............................................................. 193
8uis ;an 2ndian ...................................................... !*6
0a) <ipta .................................................................. !13
Memb9i)9t ............................................................... !!1
%uap = %9g9) ............................................................. !33
3ursa %aham ............................................................. !3"
Pengantar
5
Segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Agung. Shalawat
serta salam tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW,
juga kepada para shahabat, pengikut dan orang-orang ang
berada di jalanna hingga akhir !aman.
"uku #$%$& M'AMA(AT ini hanalah sebuah catatan
kecil dari ilmu )i*ih ang sedemikian luas. +ara ulama
pendahulu kita telah menuliskan ilmu ini dalam ribuan jilid
kitab ang menjadi pusaka dan pustaka kha!anah peradaban
Fiqih Thaharah
$slam. Sebuah kekaaan ang tidak pernah dimiliki oleh agama
manapun ang pernah muncul di muka bumi.
Saangna, kebanakan umat $slam malah tidak dapat
menikmati warisan itu, salah satuna karena kendala bahasa.
+adahal tak satu pun aat Al-%uran ang turun dari langit
kecuali dalam bahasa Arab, tak secuil pun huru) keluar dari
lidah nabi kita SAW, kecuali dalam bahasa Arab.
Maka upaa menuliskan kitab )i*ih dalam bahasa
$ndonesia ini menjadi upaa seadana untuk mendekatkan
umat ini dengan warisan agamana. Tentu saja buku ini juga
diupaakan agar masih dilengkapi dengan teks berbahasa
Arab, agar masih tersisa mana ang merupakan nash asli dari
agama ini.
"uku ini merupakan buku kedelapan dari rangkaian
silsilah pembahasan )i*ih. Selain buku ini juga ada buku lain
terkait dengan masalah )i*ih seperti )i*ih thaharah, shalat,
puasa, !akat, haji, ekonomi atau muamalah, nikah, waris,
hudud dan bab lainna.
Sedikit berbeda dengan umumna kitab )i*ih, manhaj ang
kami gunakan adalah manhaj muqaranah dan wasathiyah. ,ami
tidak memberikan satu pendapat saja, tapi berupaa
memberikan beberapa pendapat bila memang ada khila) di
antara para ulama tentang hukum-hukum tertentu, dengan
usaha untuk menampilkan juga hujjah masing-masing. (alu
pilihan biasana kami serahkan kepada para pembaca.
Semoga buku ini bisa memberikan man)aat berlipat karena
bukan sekedar dimengerti isina, tetapi ang lebih penting dari
itu dapat diamalkan sebaik-baikna ikhlas karena Allah SWT.
&
Fiqih Thaharah
Al-Faqir ilallah
6hmad %ar1at> ,?
-
Pertemuan Pertama
Prinsip Fiqih Muamalat
A. Kehalalan Rizki
+erdagangan atau jual-beli dalam
Pertemuan Pertama
Jual-beli
A. Pengertian
+erdagangan atau jual-beli dalam bahasa arab sering
disebut dengan kata al-bai', al-tijarah, atau al-mubadalah.
Sebagaimana )irman Allah SWT -
` ` ``
Mereka mengharapkan tijarah (perdagangan) yang tidak akan rugi
.%S. #athir - /01
Fiqih Thaharah
Secara bahasa, jual-beli atau al-bai2u berarti muqabalatu
syai'im bi syai'in . 1. Artina adalah menukar
sesuatu dengan sesuatu.
3
Al-$mam An-Nawawi di dalam Al-Majmu2 Sarah Al-
Muhad!d!ab menebutkan jual-beli adalah . 1
ang berarti - tukar menukar harta dengan harta secara
kepemilikan.
/
$bnu %udamah di dalam Al-Mughni menebutkan bahwa
jual-beli sebagai ..., ' ' 1, ang artina
pertukaran harta dengan harta dengan kepemilikan dan
penguasaan.
4
Sehingga bisa disimpulkan bahwa ang dimaksud dengan
jual-beli adalah - 5menukar barang dengan barang atau
menukar barang dengan uang, yaitu dengan jalan
melepaskan hak kepemilikan dari yang satu kepada
yang lain atas dasar saling merelakan5.
B. Dasar asyru!iyah
6ual-beli adalah akti)itas ekonomi ang hukumna boleh
berdasarkan kitabullah dan sunnah rasul-Na serta ijma2 dari
seluruh umat $slam. #irman Allah SWT -
` `-, _` ` -',
1
Lihat al-Fqihul Islami wa Adillatuhu oleh Dr. Wahbah Az-zuhaili jilid 4 halaman 344.
!
Mughni Al-Muhtaj jilid halaman
3
ibid
"
Fiqih Thaharah
Dan Allah telah menghalalkan jual-beli dan telah mengharamkan
riba. (!. Al-"aqarah # $%&)
Sedangkan dari sunnah nabawiah, 7asulullah SAW
bersabda -
_ ` ` ,`,` ` . ` ` `,
`,' , , ` `, - `,` -, ,``
: _ -. ``-' `- , ,- ``-' ``-`
` _` `,` `-, ``` `,, , ' ` ` , ,`_` .,
` ``` `_` .,
Dari 'bnu (mar r.a. bahwa )asulullh saw bersabda# *Apabila dua
+rang melakukan jual-beli, maka masing-masing +rang mempunyai hak
khiyar (memilih antara membatalkan atau meneruskan jual-beli)
selama mereka belum berpisah dan masih bersama, atau selama salah
se+rang di antara keduanya tidak menemukan khiyar kepada yang
lainnya. -ika salah se+rang menentukan khiyar pada yang lain, lalu
mereka berjual-beli atas dasar itu, maka jadilah jual-beli itu.. (/).
Mutta0aq alaih)
`.~' .` '' ` `` ' _ ` `
`,- `-`-., ``, `, ,`` _` , ``
Dari )i0a1ah 'bnu )a0i1 r.a. bahwa )asulullah saw. pernah ditanya#
2ekerjaan apakah yang paling baik3. "eliau bersabda# *2ekerjaan
9
Fiqih Thaharah
sese+rang dengan tangannya dan setiap jual-beli yang bersih.. (/) Al-
"a44ar.)
5
` `,, . ` _, ` ' `` ' `,
` ``` `-,
Dari Abu Mas1ud al-Anshary r.a. bahwa )asulullah saw. melarang
mengambil uang penjualan anjing, uang pela6uran dan upah
pertenungan. (/). Mutta0aq Alaih)
". #ukum $ual Beli
Secara asalna, jua-beli itu merupakan hal ang hukumna
mubah atau dibolehkan. Sebagaimana ungkapan Al-$mam
As-Sa)i2i rahimahullah - dasarna hukum jual-beli itu
seluruhna adalah mubah, aitu apabila dengan keridhaan dari
kedua-belah pihak. ,ecuali apabila jual-beli itu dilarang oleh
7asulullah SAW. Atau ang maknana termasuk ang dilarang
beliau SAW.
8
D. Rukun $ual%beli
Sebuah transaksi jual-beli membutuhkan adana rukun
sebagai penegakna. 9imana tanpa adana rukun, maka jual-
beli itu menjadi tidak sah hukumna. 7ukunna ada tiga
perkara, aitu -
Adana pelaku aitu penjual dan pembeli ang memenuhi
sarat
Adana akad : transaksi
&
!adits shohih menurut !a"im
-
Lihat al-Fqihul Islami wa Adillatuhu oleh Dr. Wahbah Az-zuhaili jilid 4 halaman 3#4
1*
Fiqih Thaharah
Adana barang : jasa ang diperjual-belikan.
,ita bahas satu persatu masing-masing rukun jual-beli untuk
lebih dapat mendapatkan gambaran ang jelas.
&. Adanya Penjual dan Pembeli
+enjual dan pembeli ang memenuhi sarat adalah mereka
ang telah memenuhi ahliah untuk boleh melakukan
transaksi muamalah. 9an ahliah itu berupa keadan pelaku
ang harus berakal dan baligh.
9engan rukun ini maka jual-beli tidak memenuhi
rukunna bila dilakukan oleh penjual atau pembeli ang gila
atau tidak waras. 9emikian juga bila salah satu dari mereka
termasuk orang ang kurang akalna .idiot1.
9emikian juga jual-beli ang dilakukan oleh anak kecil
ang belum baligh tidak sah, kecuali bila ang diperjual-
belikan hanalah benda-benda ang nilaina sangat kecil.
Namun bila sei!in atau sepengetahuan orang tuana atau
orang dewasa, jual-beli ang dilakukan oleh anak kecil
hukumna sah.
Sebagaimana dibolehkan jual-beli dengan bantuan anak
kecil sebagai utusan, tapi bukan sebagai penentu jual-beli.
Misalna, seorang aah meminta anakna untuk membelikan
suatu benda di sebuah toko, jual-beli itu sah karena pada
dasarna ang menjadi pembeli adalah aahna. Sedangkan
posisi anak saat itu hanalah utusan atau suruhan saja.
'. Adanya Akad
11
Fiqih Thaharah
+enjual dan pembeli melakukan akad kesepakatan untuk
bertukar dalam jual-beli. Akad itu seperti - Aku jual barang ini
kepada anda dengan harga 7p. 3;.;;;5, lalu pembeli
menjawab,5Aku terima5.
Sebagian ulama mengatakan bahwa akad itu harus dengan
la)ad! ang diucapkan. ,ecuali bila barang ang diperjual-
belikan termasuk barang ang rendah nilaina.
Namun ulama lain membolehkan akad jual-beli dengan
sistem mu'athaah, .~1 aitu kesepakatan antara penjual dan
pembeli untuk bertransaksi tanpa mengucapkan la)ad!.
(. Adanya Barang ) $asa *ang Diperjual%belikan
7ukun ang ketiga adalah adana barang atau jasa ang
diperjual-belikan. +ara ulama menetapkan bahwa barang ang
diperjual-belikan itu harus memenuhi sarat tertentu agar
boleh dilakukan akad. Agar jual-beli menjadi sah secara
sariah, maka barang ang diperjual-belikan harus memenuhi
beberapa sarat, aitu -
a. +uci
"enda ang diperjualbelikan harus benda ang suci dana
arti bukan benda najis atau mengandung najis. 9i antara
benda najis ang disepakati para ulama antara lain bangkai,
darah, daging babi, khamar, nanah, kotoran manusia, kotoran
hewan
<
dan lainna.
9asarna adalah sabda 7asulullah SAW -
6
Mazhab !anbali meneta$"an bahwa "otoran hewan %ang dagingn%a boleh dima"an&
hu"umn%a tida" najis.
1!
Fiqih Thaharah
` _ ``' `,` ` . ` ` `
`, `- _` `- ``, `, _`
`.., ,`-,
Dari -abir 'bnu Abdullah r.a. bahwa ia mendengar )asulullah saw.
bersabda di Mekkah pada tahun penaklukan k+ta itu# .!esungguhnya
Allah melarang jual-beli minuman keras, bangkai, babi, dan berhala..
(/). Mutta0aq Alaih)
Bank Darah
9arah ang dibutuhkan oleh pasien di rumah sakit tidak
boleh didapat dari jual-beli. ,arena itu +alang Merah
$ndonesia .+M$1 telah menegaskan bahwa bank darah ang
mereka miliki bukan didapat dari membeli. (embaga itu pun
tidak melakukan penjualan darah untuk pasien.
,alau ada pembaaran, bukan termasuk kategori
memperjual-belikan darah, melainkan biaa untuk memproses
pengumpulan darah dari para donor, penimpanan,
pengemasan dan juga tentuna biaa-biaa lain ang
dibutuhkan. Namun secara akad, tidak terjadi jual-beli darah,
karena hukumna haram.
K,t,ran -ernak
9emikian juga dengan kotoran ternak ang oleh
umumna ulama dikatakan najis, hukumna tidak boleh
diperjual-belikan. +adahal kotoran itu sangat berguna bagi
para petani untuk menuburkan tanah mereka. 'ntuk itu
13
Fiqih Thaharah
mereka tidak melakukan jual-beli kotoran ternak. ,otoran itu
hana diberikan saja bukan dengan akad jual-beli.
+ihak petani hana menanggung biaa penampungan
kotoran, pengumpulan, pembersihan, pengangkutanna. "iaa
untuk semua itu bukan harga kotoran hewan, sehingga tidak
termasuk jual-beli.
b. Punya anfaat
Yang dimaksud adalah barang harus puna man)aat secara
umum dan laak. 9an juga sebalikna, barang itu tidak
memberikan madharat atau sesuatu ang membahaakan atau
merugikan manusia.
=leh karena itu para ulama As-Sa)i2i menolak jual-beli
hewan ang membahaakan dan tidak memberi man)aat,
seperti kalajengking, ular atau semut. 9emikian juga dengan
singa, srigala, macan, burung gagak.
Mereka juga mengharamkan benda-benda ang disebut
dengan alatul-lahwi .perangkat ang melalaikan1 ang
memalingkan orang dari !ikrullah, seperti alat musik. 9engan
sarat bila setelah dirusak tidak bisa memberikan man)aat
apapun, maka jual-beli alat musik itu batil. ,arena alat musik
itu termasuk kategori benda ang tidak berman)aat dalam
pandangan mereka. 9an tidak ada ang meman)atkan alat
musik kecuali ahli maksiat. Seperti tambur, seruling, rebab dan
lainna.
>
c. Dimiliki .leh Penjualnya
7
'i(a%atul A"h%ar jilid ) halaman 3#
1&
Fiqih Thaharah
Tidak sah berjual-beli dengan selain pemilik langsung
suatu benda, kecuali orang tersebut menjadi /ali .al-wilayah1
atau /akil.
Yang dimaksud menjadi wali .al-wilayah1 adalah bila benda
itu dimiliki oleh seorang anak kecil, baik atim atau bukan,
maka walina berhak untuk melakukan transaksi atas benda
milik anak itu.
Sedangkan ang dimaksud dengan /akil adalah seseorang
ang mendapat mandat dari pemilik barang untuk
menjualkanna kepada pihak lain.
9alam praktekna, makelar bisa termasuk kelompok ini.
9emikian juga pemilik toko ang menjual barang secara
konsinasi, dimana barang ang ada di tokona bukan
milikna, maka posisina adalah sebagai wakil dari pemilik
barang.
Adapun transaksi dengan penjual ang bukan wali atau
wakil, maka transaksi itu batil, karena pada hakikatna dia
bukan pemilik barang ang berhak untuk menjual barang itu.
9alilna adalah sebagai berikut -
7idak sah sebuah talak itu ke6uali dilakukan +leh yang memiliki hak
untuk mentalak. 7idak sah sebuah pembebasan budak itu ke6uali
dilakukan +leh yang memiliki hak untuk membebaskan. 7idak sah
sebuah penjualan itu ke6uali dilakukan +leh yang memiliki hak untuk
menjual. 7idak sah sebuah penunaian nad4ar itu ke6uali dilakukan
+leh yang memiliki hak berkewajiban atasnya. (/). 7irmi4i - /adits
hasan)
Walau pun banak ang mengkritik bahwa periwaatan
hadits ini lemah, namun $mam An-Nawawi mengatakan
1-
Fiqih Thaharah
bahwa hadits ini diriwaatkan lewat banak jalur sehingga
derajatna naik dari hasan menjadi hadits shahih.
9alam pendapat *adimna, Al-$mam As-sa)i2i
membolehkan jual-beli ang dilakukan oleh bukan pemilikna,
tetapi hukumna mau*u). ,arena akan dikembalikan kepada
persetujuan pemilik aslina. Misalna, sebuah akad jual-beli
dilakukan oleh bukan pemilik asli, seperti wali atau wakil,
kemudian pemilik asli barang itu ternata tidak setuju, maka
jual-beli itu menjadi batal dengan sendirina. Tapi bila setuju,
maka jual-beli itu sudah dianggap sah.
9alilna adalah hadits berikut ini -
'(rwah ra berkata,8)asulullah !A9 memberi aku uang :
Dinar untuk membeli untuk beliau seek+r kambing. ;amun aku
belikan untuknya $ ek+r kambing. <alu salah satunya aku jual
dengan harga : Dinar. <alu aku menghadap )asulullah !A9 dengan
seek+r kambing dan uang : Dinar sambil aku 6eritakan kisahku.
"eliau pun bersabda,8!em+ga Allah memberkatimu dalam
perjanjianmu8. .&7. Tirmi!i dengan sanad ang shahih1.
d. Bisa Diserahkan
Menjual unta ang hilang termasuk akad ang tidak sah,
karena tidak jelas apakah unta masih bisa ditemukan atau
tidak.
9emikian juga tidak sah menjual burung-burung ang
terbang di alam bebas ang tidak bisa diserahkan, baik secara
pisik maupun secara hukum.
16
Fiqih Thaharah
9emikian juga ikan-ikan ang berenang bebas di laut,
tidak sah diperjual-belikan, kecuali setelah ditangkap atau bisa
dipastikan penerahanna.
+ara ahli )i*ih di masa lalu mengatakan bahwa tidak sah
menjual setengah bagian dari pedang, karena tidak bisa
diserahkan kecuali dengan jalan merusak pedang itu.
e. #arus Diketahui Keadaannya
"arang ang tidak diketahui keadaana, tidak sah untuk
diperjual-belikan, kecuali setelah kedua belah pihak
mengetahuina. "aik dari segi kuantitasna maupun dari segi
kualitasna.
9ari segi kualitasna, barang itu harus dilihat -meski hana
sample- oleh penjual dan pembeli sebelum akad jual-beli
dilakukan. Agar tidak membeli kucing dalam karung.
9ari segi kuantitas, barang itu harus bisa dtetapkan
ukuranna. "aik beratna, atau panjangna, atau ?olumena
atau pun ukuran-ukuran lainna ang dikenal di masana.
9alam jual-beli rumah, disaratkan agar pembeli melihat
dulu kondisi rumah itu baik dari dalam maupun dari luar.
9emikian pula dengan kendaraan bermotor, disaratkan
untuk dilakukan peninjauan, baik berupa pengujian atau
jaminan kesamaan dengan spesi)ikasi ang diberikan.
9i masa modern dan dunia industri, umumna barang
ang dijual sudah dikemas dan disegel sejak dari pabrik.
Tujuanna antara lain agar terjamin barang itu tidak rusak dan
dijamin keaslianna. @ara ini tidak menghalangi terpenuhina
sarat-sarat jual-beli. Sehingga untuk mengetahui keadaan
17
Fiqih Thaharah
suatu produk ang seperti ini bisa dipenuhi dengan beberapa
tehnik, misalna -
9engan membuat da)tar spesi)ikasi barang secara lengkap.
Misalna tertera di brosur atau kemasan tentang data-data
produk secara rinci. Seperti ukuran, berat, )asilitas, daa,
konsumsi listrik dan lainna.
9engan membuka bungkus contoh barang ang bisa
dilakukan demo atasna, seperti umumna sample barang.
Aaransi ang memastikan pembeli terpuaskan bila
mengalami masalah.
1"
Pertemuan 8edua
Riba
A. Pengertian Riba
%e?ara bahasa riba berarti tambahan (+i(adah. ;an
se?ara istilah berarti tambahan pada harta (ang dis(arat)an
dalam transa)si dari dua pela)u a)ad dalam tu)ar menu)ar
antara harta dengan harta.
%ebagian ulama ada (ang men(andar)an de/inisi@ riba@
pada hadits (ang diri1a(at)an al-0arits bin 2samah
Fiqih Thaharah
;ari 6li bin 6bi 5halib> (aitu bah1a Rasulullah %6.
bersabdaAB %etiap hutang (ang menimbul)an man/aat
adalah ribaB.
Pendapat ini tida) tepat> )arena> hadits itu sendiri
sanadn(a lemah> sehingga tida) bisa di$adi)an dalil. Jumhur
ulama tida) men$adi)an hadits ini sebagai de/inisi riba@>
)arena tida) men(eluruh dan leng)ap> disamping itu ada
man/aat (ang bu)an riba@ (aitu $i)a pemberian tambahan
atas hutang tersebut tida) dis(arat)an.
B. +ejarah Riba
Riba memili)i se$arah (ang sangat pan$ang dan
pra)te)n(a sudah dimulai semen$a) bangsa Cahudi sampai
masa Jahili(ah sebelum #slam dan a1al-a1al masa )e-
#slaman. Padahal semua agama %ama1i mengharam)an
riba )arena tida) ada )emaslahatan sedi)itpun dalam
)ehidupan bermas(ara)at. 6llah %.5 ber/irmanA
`,`., `,`, `.-' .`~ `,,` ``- ,` ` ,=
` `' `,,', `` `,` `, ` `,`-', _
' `,`,` ``', ~
Maka disebabkan ke4aliman +rang-+rang =ahudi, >ami haramkan
atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya)
dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi
(manusia) dari jalan Allah, dan disebabkan mereka memakan riba,
padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena
mereka memakan harta +rang dengan jalan yang batil. >ami telah
!*
Fiqih Thaharah
menyediakan untuk +rang-+rang yang ka0ir di antara mereka itu siksa
yang pedih. (! an-;isaa1 :?@-:?:)
=`` `=`- ` . ` . ` '
` `-, _` ` -', ` `_` ` `,`,`' : `
Arang-+rang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya +rang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila. >eadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual-beli itu
sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual-beli dan
mengharamkan riba. (!. Al-"aqarah # $%&)
`,' ,` ` ,`, ` ` ,''
`,`,` `, `,``` , `, ` .` - `' `, ,
`=` ., `= . `,`'
/ai +rang-+rang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu +rang-+rang yang
beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa
riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan )asul-;ya akan
memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba),
maka bagimu p+k+k hartamu, kamu tidak menganiaya dan tidak
(pula) dianiaya. (! al-"aqarah $%?, $%B, $%C)
``, ` ` `` = . `
`,`` `, `,` , `, `,
!1
Fiqih Thaharah
Dari 'bnu Mas'ud ra bahwa )asulullah !A9 melaknat pemakan
riba1, yang memberi makan, kedua +rang saksinya dan pen6atatnya.
(/) Muslim)
` `` ` `` = . `` ` ` `
``' `` _` ' ``' ``,
Dari Abdullah bin Masud )A dari ;abi !A9 bersabda,8)iba itu
terdiri dari %D pintu. 2intu yang paling ringan seperti se+rang laki-laki
menikahi ibunya sendiri. (/). 'bnu Majah dan Al-hakim)
= _. = ' =- =
, . ' , , ' , ,,
' ,
Dari Abdullah bin /an4halah ghasilul malaikah berkata bahwa
)asulullah !A9 bersabda,8!atu dirham uang riba yang dimakan +leh
sese+rang dalam keadaan sadar, jauh lebih dahsyah dari pada D?
wanita pe4ina. (/). Ahmad)
". Pembagian Riba
6l-0ana/i mengata)an bah1a riba itu terbagi men$adi
dua> (aitu riba 6l-Fadhl dan riba 6n-Dasa'. %edang)an
#mam 6s-%(a/i'i membagin(a men$adi tiga> (aitu riba 6l-
Fadhl> riba 6n-Dasa' dan riba 6l-Cadd. ;an 6l-Muta1all(
menambah)an $enis )eempat> (aitu riba 6lEardh. %emua
$enis riba ini diharam)an se?ara i$ma' berdasar)an nash 6l
Eur'an dan hadits DabiF (6+ Ga1qir 6la #qliraa/ al 8abaair
79l. ! him. !*-.
!!
Fiqih Thaharah
%e?ara garis besar bisa di)el9mp9))an men$adi dua
besar> (aitu riba hutang-piutang dan riba $ual-beli.
8el9mp9) pertama terbagi lagi men$adi riba qardh dan riba
$ahili(ah. %edang)an )el9mp9) )edua> riba $ual-beli>
terbagi men$adi riba /adhl dan riba nasi@ah.
&. Riba 0ardh
%uatu man/aat atau ting)at )elebihan tertentu (ang
dis(arat)an terhadap (ang berhutang (muqtaridh.
'. Riba $ahiliyyah
0utang diba(ar lebih dari p9)9)n(a> )arena si
pemin$am tida) mampu memba(ar hutangn(a pada 1a)tu
(ang ditetap)an.
(. Riba 1adhl
Riba /adhl adalah riba (ang ter$adi dalam masalah barter
atau tu)ar menu)ar benda. Damun bu)an dua $enis benda
(ang berbeda> melain)an satu $enis barang namun dengan
)adar atau ta)aran (ang berbeda. ;an $enis barang (ang
dipertu)ar)an itu termasu) han(a tertentu sa$a> tida) semua
$enis barang. 3arang $enis tertentu itu )emudian sering
disebut dengan Fbarang riba1iF.
0arta (ang dapat mengandung riba sebagaimana
disebut)an dalam hadits naba1i> han(a terbatas pada emas>
pera)> gandung> terigu> )urma dan garam sa$a.
;ari 2badah bin %hamait ber)ata bah1a Rasulullah
%6. bersabdaAB Hmas dengan emas> pera) dengan pera)>
!3
Fiqih Thaharah
gandum dengan gandum> terigu dengan terigu> )9rma
dengan )9rma> garam dengan garam harus sama beratn(a
dan tunai. Ji)a $enisn(a berbeda ma)a $uallah
se)ehenda)mu tetapi harus tunai (0R Muslim.
;i luar )eenam $enis barang itu tentu b9leh ter$adi
penu)aran barang se$enis dengan )adar dan )ualitas (ang
berbeda. 6palagi bila barang itu berlainan $enisn(a. 5entu
lebih b9leh lagi.
I Hmas A 3arter emas dengan emas hu)umn(a haram>
bila )adar dan u)urann(a berbeda. Misaln(a> emas 1* gram
!& )arat tida) b9leh ditu)ar langsung dengan emas !* gram
!3 )arat. 8e?uali setelah di)9n7ersi)an terlebih dahulu
masing-masing benda itu.
I Pera) A 3arter pera) dengan pera) hu)umn(a
haram> bila )adar dan u)urann(a berbeda. Misaln(a> pera)
1** gram dengan )adar (ang tinggi tida) b9leh ditu)ar
langsung dengan pera)!** (ang )adarn(a lebih rendah.
8e?uali setelah di)9n7ersi)an terlebih dahulu masing-
masing benda itu
I Gandum A 3arter gandum dengan gandum
hu)umn(a haram> bila )adar dan u)urann(a berbeda.
Misaln(a> 1** 8g gandum )ualitas n9m9r satu tida) b9leh
ditu)ar langsung dengan 1-* )g gandum )uliatas n9m9r
dua. 8e?uali setelah di)9n7ersi)an terlebih dahulu masing-
masing benda itu
I 5erigu A ;emi)ian $uga barter terigu dengan
teriguhu)umn(a haram> bila )adar dan u)urann(a berbeda.
Misaln(a> 1** 8g terigu )ualitas n9m9r satu tida) b9leh
!&
Fiqih Thaharah
ditu)ar langsung dengan 1-* )g terigu )uliatas n9m9r dua.
8e?uali setelah di)9n7ersi)an terlebih dahulu masing-
masing benda itu.
I 8urma A 3arter )urma dengan )urma hu)umn(a
haram> bila )adar dan u)urann(a berbeda. Misaln(a> 1 8g
)urma a$1a ()urma nabi tida) b9leh ditu)ar langsung
dengan 1* )g )urma Mesir. 8e?uali setelah di)9n7ersi)an
terlebih dahulu masing-masing benda itu
I Garam
2. Riba 3asi4ah
Riba Dasi@ah disebut $uga riba Jahili(ah. Dasi'ah bersal
dari )ata nasa' (ang artin(a penangguhan. %ebab riba ini
ter$adi )arena adan(a penangguhan pemba(aran. #nilah riba
(ang umumn(a )ita )enal di masa se)arang ini. ;imana
sese9rang memberi hutang berupa uang )epada piha) lain>
dengan )etentuan bah1a hutang uang itu harus diganti
bu)an han(a p9)9)n(a> tetapi $uga dengan tambahan
pr9sentase bungan(a. Riba dalam nasi'ah mun?ul )arena
adan(a perbedaan> perubahan> atau tambahan antara (ang
diserah)an saat ini dengan (ang diserah)an )emudian.
<9nt9h A 6hmad ingin membangun rumah. 2ntu) itu
dia pin$am uang )epada ban) sebesar 1&& $uta dengan
bunga 13 J pertahun. %istem pemin$aman seperti ini> (aitu
harus dengan s(arat harus di)embali)an plus bungan(a>
ma)a transa)si ini adalah transa)si riba1i (ang diharam)an
dalam s(ariat #slam.
D. #ukum riba
!-
Fiqih Thaharah
1. Riba adalah bagian dari 7 d9sa besar (ang telah
ditetap)an 9leh Rasulullah %6.. %ebagaimana hadits
beri)ut ini A
_`` `` ,, = _. `` ` `` ' `
``-`, ``` ` `` , .`
, ', ` ', `- ` `- ` `,
``` .`,` . ..`-` `, `-`, ` `,
`
Dari Abi /urairah ra berkata bahwa )asulullah !A9
bersabda,8-auhilah +leh kalian tujuh hal yang men6elakakan8. 2ara
shahabat bertanya,8Apa saja ya )asulallah38. 8!yirik kepada Allah,
sihir, membunuh nyawa yang diharamkan Allah ke6uali dengan hak,
makan riba, makan harta anak yatim, lari dari peperangan dan
menuduh 4ina. (/). Mutta0aq alaihi).
!. 5ida) ada d9sa (ang lebih sadis diperingat)an 6llah
%.5 di dalam 6l-Euran> )e?uali d9sa mema)an harta riba.
3ah)an sampai 6llah %.5 mengumum)an perang )epada
pela)un(a. 0al ini menun$u))an bah1a d9sa riba itu sangat
besar dan berat.
`,` `,`` ` ` ,`, ` ` ,'
`,` `, `,``` , `, .` - `' `, ,
`=` , `= `,`'
!6
Fiqih Thaharah
/ai +rang-+rang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
tinggalkan sisa riba jika kamu +rang-+rang yang beriman.Maka jika
kamu tidak mengerjakan , maka ketahuilah, bahwa Allah dan )asul-
;ya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat , maka bagimu
p+k+k hartamu, kamu tidak menganiaya dan tidak dianiaya. (!.
Al-"aqarah # $%B-$%C)
3. 6s-%ara)hs( ber)ata bah1a se9rang (ang ma)an riba
a)an mendapat)an lima d9sa atau hu)uman se)aligus. Caitu
6t-5a)habbut> 6l-Mahqu> 6l-0arbu> 6l-8u/ru dan 6l-
8huludu /in-Daar.
6t-5a)habbut A 8esurupan seperti )esurupann(a
s(etan.
6l-Mahqu A ;imusnah)an 9leh 6llah )eber)ahan
hartan(a
6l-0arbu A ;iperangi 9leh 6llah %.5
6l-8u/ru A dianggap )u/ur dari perintah 6llah %.5.
;an dianggap )eluar dari agama #slam apabila
menghalal)ann(a. 5api bila han(a mema)ann(a tanpa
mengata)an bah1a riba itu halal> dia berd9sa besar.
6l-8huludu /in-Daar A (aitu )e)al di dalam nera)a>
se)ali masu) tida) a)an pernah )eluar lagi dari dalamn(a.
Dau+u bilah
!7
Pertemuan 8etiga
Gadai (Rahn)
8elebihan pegadaian dibanding ban)> se?ara umum>
adalah dalam hal )emudahan dan )e?epatan pr9sedur.
Pegadai (nasabah tinggal memba1a barang (ang ?u)up
berharga> )emudian dita)sir nilain(a> dan duit pun ?air.
Pra)tis> sehingga sangat menguntung)an buat mere)a (ang
butuh dana ?epat.
%edang)an perbedaan gadai s(ariah dengan
)9n7ensi9nal adalah dalam hal pengenaan bunga.
Pegadaian s(ariah menerap)an beberapa sistem
Fiqih Thaharah
pembia(aan> antara lain qardhul hasan (pin$aman
)eba$i)an> dan mudharabah (bagi hasil 3u)an tanpa alasan
mere)a tertari) untu) menggarap gadai ini. ;i samping
alasan rasi9nal> bah1a gadai ini memil)i p9tensi pasar (ang
besar> sistem pembia(aan ini memang memili)i landasan
s(ariah. 6palagi terbu)ti> di negaraKnegara dengan
ma(9ritas pendudu) muslim> seperti di 5imur 5engah dan
Mala(sia> pegadaian s(ariah telah ber)embang pesat.
&. Pengertian
%e?ara bahasa> rahn atau gadai berasal dari )ata ats-
tsubutu (ang berarti tetap dan ad-dawamu (ang berarti terus
menerus. %ehingga air (ang diam tida) mengalir di)ata)an
sebagai maun rahin. Pengertian se?ara bahasa tentang rahn
ini $uga terdapat dalam /irman 6llah %.5 A
.
7iap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.
(E%. 6l-Muddatstsr A 3"
6dapun pengertian gadai atau ar-Rahn dalam ilmu /iqih
adalah A
Men(impan sementara harta mili) si pemin$am
sebagai $aminan atas pin$aman (ang diberi)an 9leh
berpiutang ((ang memin$am)an.
3erarti> barang (ang dititip)an pada si piutang dapat
diambil )embali dalam $ang)a 1a)tu tertentu.
!9
Fiqih Thaharah
'. Dasar asyru!iyah
;alam 6l-Euran 6l-8ariem disebut)anA
,`` ' , .`` ,` ` ,, _ `,` ,
, ,` `` ., `` `, `' ``, `,` `
`, ` `, `` `, ``, ,``
-ika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak se6ara tunai)
sedang kamu tidak memper+leh se+rang penulis, hendaklah ada barang
tanggungan yang dipegang (+leh yang berpiutang)....(! Al-"aqarah
ayat $BD)
6(at ini se?ara e)splisit men(ebut)an barang
tanggungan (ang dipegang 9leh (ang berpiutang. ;alam
dunia /inansial> barang tanggungan biasa di)enal sebagai
9b$e) gadai atau $aminan ()9lateral dalam dunia
perban)an.
%elain itu> istilah ar-Rahnu $uga disebut dalam salah
satu hadis naba1i.
;ari 6is(ah ra ber)ata bah1a Rasulullah %6.
membeli ma)anan dari se9rang (ahudi dengan ?ara
menggadai)an ba$u besin(a.(0R. 3u)hari dan Muslim
6pabila ada terna) digadai)an> punggungn(a b9leh
dinai)i (9leh 9rang (ang menerima gadai )arena ia telah
mengeluar)an bia(a (men$agan(aL 8epada 9rang (ang
nai) ia harus mengeluar)an bia(a pera1atann(aB> (0R
3*
Fiqih Thaharah
Jamaah )e?uali Muslim dan Dasa@i> 3u)hari n9. !3!9> )itab
ar-Rahn.
(. #ukum Rahn ) 5adai
Para /uqaha sepa)at memb9leh)an pra)te) rahn = gadai
ini> asal)an tida) terdapat pra)te) (ang dilarang> seperti
riba atau penipuan.
;i masa Rasulullah pra)te) rahn pernah dila)u)an.
;ahulu ada 9rang menggadai)an )ambingn(a. Rasul
ditan(a b9leh)ah )ambingn(a diperah. Dabi mengi+in)an>
se)adar untu) menutup bia(a pemeliharaan. 6rtin(a>
Rasullulah mengi+in)an )ita b9leh mengambil )euntungan
dari barang (ang digadai)an untu) menutup bia(a
pemeliharaan. Dah> bia(a pemeliharaan inilah (ang
)emudian di$adi)an ladang i$tihad para peng)a$i )euangan
s(ariah> sehingga gadai atau rahn ini men$adi pr9du)
)euangan s(ariah (ang ?u)up men$an$i)an.
%e?ara te)nis gadai s(ariah dapat dila)u)an 9leh suatu
lembaga tersendiri seperi Perum Pegadaian> perusahaan
s1asta maupun pemerintah> atau merupa)an bagian dari
pr9du)-pr9du) /inansial (ang dita1ar)an ban).
Pra)ti) gadai s(ariah ini sangat strategis mengingat ?itra
pegadaian memang telah berubah se$a) enam-tu$uh tahun
tera)hir ini. Pegadaian> )ini bu)an lagi dipandang
tempatn(a mas(ara)at )alangan ba1ah men?ari dana di
)ala ana)n(a sa)it atau butuh bia(a se)9lah. Pegadaian )ini
$uga tempat para pengusaha men?ari dana segar untu)
)elan?aran bisnisn(a.
31
Fiqih Thaharah
Misaln(a se9rang pr9duse /ilm butuh bia(a untu)
mempr9du)si /ilmn(a> ma)a bisa sa$a ia menggadai)an
m9bil untu) memper9leh dana segar beberapa puluh $uta
rupiah. %etelah hasil panenen(a ter$ual dan ba(aran telah
ditangan> sele)as itu pula ia menebus m9bil (ang
digadai)ann(a. 3isnis tetap $alan> li)uiditas lan?ar> dan
(ang penting pr9du)si bisa tetap ber$alan.
2. 6nsur dan Rukun Rahn
;alam pra)te) rahn> ada terdapat beberapa unsur A
&. Ar%Rahin
Caitu 9rang (ang menggadai)an barang atau
memin$am uang dengan $aminan barang
'. Al%urtahin
Caitu 9rang (ang menerima barang (ang digadai)an
atau (ang memin$am)an uangn(a.

(. Al%arhun ) Ar%Rahn
Caitu barang (ang digadai)an atau dipin$am)an

2. Al%arhun bihi
3!
Fiqih Thaharah
(aitu uang dipin$am)an lantaran ada barang (ang
digadai)an.

7. Al%!A8du yaitu akad atau kesepaktan untuk
melakukan transaksi rahn
%edang)an (ang termasu) ru)un rahn adalah hal-hal
beri)ut A
&. Adanya 9afaz
(aitu pern(ataan adan(a per$an$ian gadai. ,a/a+
dapat sa$a dila)u)an se?ara tertulis maupun lisan> (ang
penting di dalamn(a ter)andung ma)sud adan(a per$an$ian
gadai diantara para piha).
'. Adanya pemberi dan penerima gadai.
Pemberi dan penerima gadai haruslah 9rang (ang
bera)al dan balig sehingga dapat dianggap ?a)ap untu)
mela)u)an suatu perbuatan hu)um sesuai dengan )etentuan
s(ari@at #slam.
(. Adanya barang yang digadaikan.
3arang (ang digadai)an harus ada pada saat
dila)u)an per$an$ian gadai dan barang itu adalah mili) si
pemberi gadai> barang gadaian itu )emudian berada
diba1ah pengasaan penerima gadai.
2. Adanya utang) hutang.
33
Fiqih Thaharah
0utang (ang ter$adi haruslah bersi/at tetap> tida)
berubah dengan tambahan bunga atau mengandung unsur
riba.
Mengenai barang (marhum apa sa$a (ang b9leh
digadai)an> di$elas)an dalam 8i/a(atul 6)h(ar - bah1a
semua barang (ang b9leh di$ual K beli)an menurut s(ariah>
b9leh digadai)an sebagai tanggungan hutang.
;alam )eadaan n9rmal ha) dari rahin setelah
mela)sana)an )e1a$ibann(a adalah menerima uang
pin$aman dalam $umlah (ang sesuai dengan (ang disepa)ati
dalam batas nilai $aminann(a> sedang )e1a$iban rahin
adalah men(erah)an barang $aminan (ang nilain(a ?u)up
untu) $umlah hutang (ang di)ehenda)i. %ebali)n(a ha) dari
murtahin adalah menerima barang $aminan dengan nilai
(ang aman untu) uang (ang a)an dipin$am)ann(a.> sedang
)e1a$ibann(a adalah men(erah)an uang pin$aman sesuai
dengan (ang disepa)ati bersama.
%etelah $atuh temp9> rahin berha) menerima barang
(ang men$adi tanggungan hutangn(a dan ber)e1a$iban
memba(ar )embali hutangn(a dengan se$umlah uang (ang
diterima pada a1al per$an$ian hutang. %ebali)n(a murtahin
berha) menerima pemba(aran hutang se$umlah uang (ang
diberi)an pada a1al per$an$ian hutang> sedang
)e1a$ibann(a adalah men(erah)an barang (ang men$adi
tanggungan hutang rahin se?ara utuh tanpa ?a?at.
;iatas ha) dan )e1a$iban tersebut diatas> )e1a$iban
murtahin adalah memelihara barang $aminan (ang
diper?a(a)an )epadan(a sebagai barang amanah> sedang
ha)n(a dalah menerima bia(a pemeliharaan dari rahin.
3&
Fiqih Thaharah
%ebali)n(a rahin ber)e1a$iban memba(ar bia(a
pemeliharaan (ang di)eluar)an murtahin> sedang ha)n(a
adalah menerima barang (ang men$adi tanggungan hutang
dalam )eadaan utuh. ;asar hu)um siapa (ang menanggung
bia(a pemeliharaan dapat diru$u) dari pendapat (ang
didasar)an )epada 0adist Dabi ri1a(at 6l K %(a/i@#> 6l K
6taram> dan 6l K ;arulquthni dari Mus1i(ah bin 6bdullah
3in Ja@/ar A
#a (pemili) barang gadai berha) meni)mati hasiln(a
dan 1a$ib memi)ul bebann(a (beban pemeliharaann(a.
;itempat lain terdapat pen$elasan bah1a apabila barang
$aminan itu dii+in)an untu) diambil man/aatn(a selama
digadai)an> ma)a piha) (ang meman/aat)an itu
ber)e1a$iban membia(ain(a. 0al ini sesuai dengan 0adits
Rasullullah %6. A ;ari 6bu 0urairah > bar)ata> sabda
Rasullulah %6. A
Punggung (binatang apabila digadai)an> b9leh dinai)i
asal dibia(ai. ;an susu (ang deras apabila digadai)an>
b9leh $uga diminum asal dibia(ai. ;an 9rang (ang menai)i
dan meminum itulah (ang 1a$ib membia(ai. (0R. 6l-
3u)hari.
;alam )eadaan tida) n9rmal dimana barang (ang
di$adi)an $aminan hilang> rusa)> sa)it atau mati (ang berada
diluar )e)uasaan murtahin tida) menghapus)an )e1a$iban
rahin melunasi hutangn(a.
Damun dalam pra)te) piha) murtahim telah mengambil
lang)ah K lang)ah pen?egahan dengan menutup asuransi
)erugian sehingga dapat dila)u)an pen(elesaian (ang adil.
3-
Fiqih Thaharah
Mengenai pemili)an barang gadaian> berdasar)an berita
dari 6bu 0urairah per$an$ian gadai tida) merubah
pemili)an 1alaupun 9rang (ang berhutang dan
men(erah)an barang $aminan itu tida) mampu melunasi
hutangn(a. 3erita dari 6bu 0urairah> sabda Rasullulah
%6..> A
3arang $aminan tida) bisa tertutup dari pemili)n(a (ang
telah menggadai)ann(a. ;ia tetap men$adi pemili)n(a dan
dia tetap berhutang.
Pada 1a)tu $atuh temp9 apabila rahin tida) mampu
memba(ar hutangn(a dan tida) mengi+in)an murtahin
men$ual barang gadaiann(a> ma)a ha)im=pengadilan dapat
mema)sa pemili) barang memba(ar hutang atau men$ual
barangn(a. 0asil pen$ualan apabila ?u)up dapat dipa)ai
untu) menutup hutangn(a> apabila lebih di)embali)an
)epada pemili) barang tetapi apabila )urang pemili) barang
tetap harus menutup )e)urangann(a
;alam hal 9rang (ang menggadai)an meninggal dan
masih menanggung hutang> ma)a penerima gadai b9leh
men$ual barang gadai tersebut dengan harga umum. 0asil
pen$ualan apabila ?u)up dapat dipa)ai untu) menutup
hutangn(a> apabila lebih di)embali)an )epada ahli 1aris
tetapi apabila )urang ahli 1aris tetap harus menutup
)e)urangann(a atau barang gadai di)embali)an )epada ahli
1aris setelah melunasi hutang almarhum pemili) barang
;ari )etentuan-)etentuan (ang tersedia dapat
disimpul)an bah1a barang gadai sesuai s(ariah adalah
merupa)an peleng)ap bela)a dari )9nsep hutang piutang
antara indi7idu atau per9rangan. 89nsep hutang piutang
36
Fiqih Thaharah
sesuai dengan s(ariat menurut Muhammad 6)ram 8han
adalah merupa)an salah satu )9nsep e)9n9mi #slam dimana
bentu)n(a (ang lebih tepat adalah al-qardhul hassan.
0utang piutang dalam bentu) al- qardhul hassan dengan
du)ungan gadai (rahn> dapat diperguna)an untu) )eperluan
s9sial maupun )9mersial. Pemin$am mempun(ai dua
pilihan> (aitu A dapat memilih qardhul hassan atau
menerima pemberi pin$aman atau pen(andang dana (rabb
al-mal sebagai mitra usaha dalam per$an$ian mudharabah
;idalam bentu) al-qardhul hassan ini hutang (ang
ter$adi 1a$ib dilunasi pada 1a)tu $atuh temp9 tanpa ada
tambahan apapun (ang dis(arat)an ()embali p9)9).
Pemin$am menanggung bia(a (ang se?ara n(ata ter$adi
seperti biata pen(impanan dll.> dan diba(ar)an dalam
bentu) uang (bu)an pr9sentase. Pemin$am pada 1a)tu
$atuh temp9 tanpa i)atan s(arat apapun b9leh
menambah)an se?ara su)arela pengembalian hutangn(a.
6pabila pemin$am memilih qardhul hassan> rabb al-mal
tentu sa$a a)an mempertimbang)ann(a apabila pemin$am
adalah pengusaha pemula dan apabila pemin$am memilih
per$an$ian mudharabah ma)a terlebih dahulu harus
disepa)ati p9rsi bagihasil masing-masing piha) dimana
p9sisi pemin$am dana adalah sebagai mudharib.
MMM
37
Pertemuan 8eempat
Ijarah
%e?ara bahasa> i$arah berarti upah> se1a> $asa atau
imbalan. #$arah adalah transa)si (ang memper$ual-beli)an
man/aat suatu harta benda> sedang)an )epemili)ian p9)9)
benda itu tetap pada pemili)n(a.
5ransa)si i$arah merupa)an salah satu bentu) )egiatan
muamalah (ang ban(a) dila)u)an manusia untu)
memenuhi )ebutuhan hidupn(a.
&. Definisi
Fiqih Thaharah
6da beberapa de/inisi i$arah menurut para ulama
ma+hab> (aitu A
"
6l-0ana/i(ah> i$arah adalah A akad atau transaksi
manfaat dengan imbalan.
6(-s(a/i'i(ah> i$arah adalah A transaksi terhadap
manfaat yang dikehendaki secara jelas harta yang
bersifat mubah dan dapat dipertukarkan dengan
imbalan tertentu.
6l-Mali)i(ah dan 6l-0anabilah> i$arah adalah A
pemilikan manfaat suatu harta benda yang
bersifat mubah selama periode aktu tertentu
dengan suatu imbalan.
'. asyru!iyah
Para /uqaha telah bersepa)at tentang )eb9lehan hu)um
i$arah ini dengan beberapa dalil dari 6l-Euran 6l-8ariem
dan $uga dari sunnah naba1i(ah.
Damun sebagian )e?il ulama ada $uga (ang
mengharam)ann(a dengan beberapa alasan. ;i antara
mere)a misaln(a 0asan 6l-3asri> 6bu 3a)ar 6l-6sham>
#smail bin 6li(ah> #bnu 8isan dan lainn(a.
9
"
Dr. Wahbah Az-*uhaili dalam "itab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu jilid I+ halaman ,3)-
,33
9
Menurut mere"a hu"um ijarah adalah haram& sebab ijarah itu menghilang"an
man(aat suatu barang dan man(aat itu sendiri bu"an suatu benda %ang anda.
-edang"an a"ad atas sesuatu %ang tida" ada termasu" transa"si gharar. Lihat Dr.
Wahbah Az-*uhaili dalam "itab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu jilid I+ halaman ,3.
39
Fiqih Thaharah
Damun ha$at semua 9rang (ang sangat membutuh)an
man/aat suatu benda> membuat a)ad i$arah ini men$adi
b9leh. %ebab tida) semua 9rang bisa memili)i suatu benda>
namun sudah pasti tiap 9rang butuh man/aat benda itu
Ma)a i$arah dib9leh)an> selain memang 6llah %.5
telah memasti)an )eb9lehan transa)si i$arah> sebagaimana
se$umlah )eterangan dari 6l-Euran dan 6s-%unnah beri)ut
ini A
` ,`` `,` ` `,.`,' `.`` ' `,'' ,
`_. ` ' ``, `, ,`` ,``
Dan jika kamu ingin anakmu disusukan +leh +rang lain, Maka tidak
ada d+sa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang
patut. "ertakwalah kamu kepada Allah dan >etahuilah bahwa Allah
Maha melihat apa yang kamu kerjakan.. (!. Al-"aqarah # $DD)
`' - `,`,` ,`,` ` ``- :` `- ` `,`'
`-` ` ,`,`` -` . ` ` `,`,` `,
`` `` ``- :` `.`-,
Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat 7uhanmu3 kami 7elah
menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan
dunia, dan kami 7elah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian
yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat
mempergunakan sebagian yang lain. dan rahmat 7uhanmu lebih baik
dari apa yang mereka kumpulkan. (!. A4-Eukhru0 # D$)
&*
Fiqih Thaharah
= _. = ,- = .
- , ' - _=', ,,
Dari 'bn Abbas ra berkata bahwa )asulullah !A9 melakukan
hijamah (berbekam) dan memberikan +rang yang melakukannya upah
atas kerjanya. (/). "ukhari)
= _. = = .
, ' ' _. = ,,
Dari (mar ra bahwa )asulullah !A9 bersabda,8"erikan pekerja itu
upahnya sebelum kering keringatnya8. (/). 'bnu Majah)
(. Rukun Ijarah
Jumhur ulama menetap)an bah1a sebuah a)ad i$arah itu
setida)n(a harus mengandung & unsur (ang men$adi ru)un.
;imana bila salah satu ru)un itu )urang atau tida)
terpenuhi> ma)a a)ad itu men$adi ?a?at atau tida) sah.
(.&. Al%!A8idani :dua belah pihak;
Cang dima)sud adalah piha) (ang men(e1a)an atau
musta'$ir (NOPQRRST dan piha) (ang men(e1a atau mua$$ir (
NOUT.
8eduan(a adalah inti dari a)ad ini (ang bila salah
satun(a tida) ada> misaln(a tida) ada (ang men(e1a atau
tida) ada (ang men(e1a)an> tentu tida) bisa di)ata)an
a)ad se1a men(e1a.
&1
Fiqih Thaharah
(.'. +highat
(.(. Pembayaran
(.2. anfaat
2. .bjek Ijarah
;ari beberapa de/inisi di atas telah disebut)an bah1a
i$arah itu merupa)an sebuah transa)si atas suatu man/aat.
;alam hal ini> man/aat men$adi 9b$e) transa)si. ;ari
segi ini> i$arah dapat dibeda)an men$adi dua ma?am.
Pertama> i$arah (ang mentransa)si)an man/aat harta
benda (ang la+im disebut dengan perse1aan. Misaln(a>
se1a-men(e1a rumah> )endaraan> t9)9 dan lainn(a.
8edua> i$arah (ang mentransa)si)an man/aat %;M (ang
la+im disebut dengan perburuhan.
2.&. anfaat #arta Benda
5ida) semua harta benda b9leh dii$arah)an> )e?uali bila
bila memenuhi s(arat-s(arat beri)ut ini A
&!
Fiqih Thaharah
a. Man/aat 9b$e) a)ad harus di)etahui
se?ara $elas. 0al ini dila)u)an misaln(a dengan
memeri)san(a se?ara langsung atau pemili)
memberi)an in/9rmasi se?ara transparan tentang
)ualitas man/aat barang.
b. Vb$e) i$arah dapat diserah-terima)an dan
diman/aat)an se?ara langsung dan tida) mengandung
?a?at (ang menghalangi /ungsin(a. 5ida) dibenar)an
transa)si i$arah atas harta benda (ang masih dalam
penguasaan piha) )etiga.
?. Vb$e) i$arah dan peman/ataann(a harus
tida) bertentang dengan s(ariah. Misal (ang
bertentangan adalah men(e1a)an 7?? p9rn9>
men(e1a)an rumah b9rdil> atau men(e1a)an t9)9
untu) men$ual )hamar.
d. Cang dise1a)an adalah man/aat
langsung dari sebuah benda. Misaln(a> se1a men(e1a
rumah untu) ditempati> m9bil untu) di)endarai> tanah
sa1ah untu) ditanami atau bu)u untu) diba?a. 5etapi
sebali)n(a> men(e1a suatu benda untu) diambil hasil
turunan dari benda itu tida) dibenar)an se?ara s(ariah.
Misaln(a> men(e1a p9h9n untu) diambil buahn(a> atau
men(e1a )ambing untu) diambil ana)n(a> atau
men(e1a a(am untu) diambil telurn(a atau men(e1a
sapi untu) diambil susun(a. %ebab telur> ana) )ambing>
susu sapi dan lainn(a adalah man/aat turunan
beri)utn(a> dimana benda itu melahir)an benda baru
lainn(a.
e. 0arta benda (ang me$adi 9b$e) i$arah
haruslah harta benda (ang bersi/at isti'mali> (a)ni harta
benda (ang dapat diman/aat)an berulang )ali tanpa
menga)ibat)an )erusa)an dan pengurangan si/atn(a.
%eperti tanah> )ebun> m9bil dan lainn(a. %edang)an
&3
Fiqih Thaharah
benda (ang bersi/at istihla)i atau benda (ang rusa) atau
ber)urang si/atn(a )arena pema)aian seperti ma)anan>
minuman atau bu)u tulis> tida) b9leh dise1a)an. ;alam
hal ini ada sebuah )aidah A
., _ _
!egala sesuatu yang bisa diman0aatkan sedangkan 4atnya tidak
mengalami perubahan, b+leh disewwakan. -ika tidak demikian, maka
tidak b+leh disewakan.
8elima pers(aratan di atas harus dipenuhi dalam setiap
i$arah (ang mentransa)si)an man/aat harta benda.
2.'. Pekerja
6dapun i$arah (ang mentransa)si)an suatu pe)er$aan
atas se9rang pe)er$a atau buruh> harus memenuhi beberapa
pers(aratan beri)ut ini A
1. Perbuatan tersebut harus $elas batas 1a)tu
pe)er$aann(a> misaln(a be)er$a men$aga rumah satu
malam atau satu bulan. ;an harus $elas $enis
pe)er$aann(a> misaln(a pe)er$aan men$ahit ba$u>
memasa)> men?u?i dan lain sebagain(a. ;alam hal (ang
disebut)an tera)hir ini tida) dis(arat)an adan(a batas
1a)tu penger$aann(a.
!. Pe)er$aan (ang men$adi 9b$e) i$arah tida) berupa
pe)er$aan (ang telah men$adi )e1a$iban piha) pe)er$a
sebelum berlangsungn(a a)ad i$arah. %eperti )e1a$iban
memba(ar hutang> mengembali)an pin$aman> men(usui
ana) dan lain-lain.
&&
Fiqih Thaharah
;ari segi uang atau 9ng)9s se1a> i$arah harus
memenuhi s(arat beri)ut A
1. 2pah harus berupa mal mutaqawim> (aitu harta (ang
halal untu) diman/aat)an. ;an besarn(a harus
disepa)ati se?ara $elas 9leh )edua belah piha).
%edang)an mempe)er$a)an buruh dengan upah ma)an
merupa)an ?9nt9h upah (ang tida) $elas> )arena
mengandung unsur $ahalah ()etida)-pastian. #$arah
seperti menurut $umhur ulama selain 6l-Mali)i(ah>
adalah tida) sah. %edang)an /uqaha 6l-Mali)i(ah
menetap)an )eabsahan i$arah tersebut sepan$ang u)uran
upah (ang dima)sud dapat di)etahui berdasar)an
)ebiasaan.
!. 2pah itu harus berbeda dengan 9b$e) pe)er$aann(a.
Men(e1a rumah dengan rumah lainn(a> atau mengupah
suatu pe)er$aan dengan pe)er$aan serupa> merupa)an
i$arah (ang tida) memenuhi s(arat. 8arena hu)umn(a
tida) sah> )arena dapat mengantar)an )epada riba.
&-
Pertemuan 8eempat
Salam
&. Definisi
#stilah salam sering $uga disebut dengan sala/. ;i
)eban(a)an hadits naba1i> istilah (ang nampa)n(a lebih
ban(a) diguna)an adalah salaf. Namun dalam kitab )i*ih,
lebih sering digunakan salam.
&.&. Bahasa
Fiqih Thaharah
%e?ara bahasa> salam (WXY adalah al-i'tha' (Z[\]^_ dan
at-taslif (`aXRRRRRRSQb_. 8eduan(a berma)na pemberian.
1*
2ng)apan aslama ats-tsauba lil al-khayyath berma)na A dia
telah men(erah)an ba$u )epada pen$ahit.
11
&.'. Istilah +yariah
%edang)an se?ara istilah s(ariah> a)ad salam sering
dide/inisi)an 9leh para /uqaha se?ara umumn(a men$adi A
(cO[RR]eRR\fghiRRjklRRTmb_nRRopURRqUTrRRak. Jual-beli barang (ang
disebut)an si/atn(a dalam tanggungan dengan imbalan
(pemba(aran (ang dila)u)an saat itu $uga.
;engan bahasa (ang mudah> a)ad salam itu pada
ha)i)atn(a adalah $ual-beli dengan hutang. 5api bedan(a>
(ang dihutang bu)an uang pemba(arann(a> melain)an
barangn(a. %edang)an uang pemba(arann(a $ustru
diserah)an tunai.
Jadi a)ad salam ini )ebali)an dari )redit. 8alau $ual-
beli )redit> barangn(a diserah)an terlebih dahulu dan uang
pemba(arann(a $adi hutang. %edang)an a)ad sala/> uangn(a
diserah)an terlebih dahulu sedang)an barangn(a belum
diserah)an dan men$adi hutang.
&.'. Definisi Para 1u8aha!
1*
-alam %ang dima"sud dalam $embahasan ini terdiri dari tiga huru( / sin-lam-mim 0
WXY1& artin%a adalah $en%erahan dan bu"an berarti $erdamaian. Dari "ata salam inilah
istilah Islam $un%a a"ar %ang salah satu ma"nan%a adalah berserah-diri. -edang"an
"ata salam %ang berma"na $erdamaian terdiri dari 4 huru(& sin-lam-ali(-mim 0scY1.
11
Lisanul Arab& madah 23harar2 halaman ),
&7
Fiqih Thaharah
6da beberapa de/inisi salam menurut para ulama
ma+hab sesuai dengan s(arat (ang mere)a a$u)an.
%etida)n(a ada tiga pendapat dalam hal ini.
!endapat pertama adalah pendapat (ang menetap)an
bah1a salam itu merupa)an $ual beli (ang uangn(a
diba(ar)an se)arang sedang)an barangn(a diserah)an
)emudian. !endapat kedua> han(a mens(arat)an
pen(erahan uangn(a (ang harus saat a)ad> adapun
barangn(a b9leh langsung diserah)an ataupun bisa $uga
diserah)an )emudian. !endapat ketiga> tida)
mens(arat)an uangn(a diserah)an se)arang> demi)ian $uga
dengan barangn(a $uga tida) diserah)an se)arang.
&.&. Pendapat Pertama
%udah disebut)an bah1a menurut pendapat pertama>
a)ad salam merupa)an $ual beli (ang uangn(a diba(ar)an
se)arang sedang)an barangn(a diserah)an )emudian.
Ma+hab 0ana/i dan 0ambali (ang di1a)ili 9leh Ibnu
"Abidin men(ebut)an bah1a salam adalah (tOufktOvZ_Nw>
membeli sesuatu (ang diberi)an )emudian dengan
pemba(aran se)arang.
Ma)sudn(a> sala/ adalah membeli sesuatu (ang
diserah)ann(a bu)an saat a)ad dilangsung)an tetapi
diserah)an )emudian. #ni men$adi s(arat dari a)ad salam.
Damun mere)a menetap)an bah1a pemba(arann(a harus
dila)u)an saat itu $uga> (a)ni saat a)ad dilangsung)an.
1!

1!
Lihat Ad-Dur Al-Mu"htar jilid 4 halaman .3
&"
Fiqih Thaharah
0al senada ditulis)an dalam )itab #asysyaf Al$Qina"
(iRRxfb_yXzTno{UjxT|}~ktOTlTmb_nopUqUTix]> ma)nan(a
adalah a)ad atas pembelian sesuatu (ang han(a disebut)an
si/atn(a dan men$adi tanggungan di )emudian hari dengan
pemba(aran (ang maqbudh> (a)ni dila)u)an saat itu $uga
dalam ma$elis a)ad.
13
&.'. Pendapat Kedua
6dapun ma+hab 6s(-%(a/i'i> tida) mens(arat)an
pen(erahan sesuatu (ang diper$ual-beli)an itu di )emudian
hari atau saat itu $uga. Cang lebih penting adalah -menurut
mere)a> pen(erahan uang pemba(arann(a dila)u)an saat
a)ad. Pendapat )edua ini han(a mens(arat)an pen(erahan
uangn(a (ang harus saat a)ad> adapun barangn(a b9leh
langsung diserah)an ataupun bisa $uga diserah)an
)emudian.
;i dalam )itab Raudhatut-5halibin> 6l-#mam 6n-
Da1a1i rahimahullah men(ebut)an bah1a a)ad salam itu
adalah A (cO[]e\fghijklTmb_nopUqUTeX]ix]. Ma)sudn(a>
salam adalah sebuah a)ad atas suatu benda (ang disebut)an
si/atn(a dalam tanggungan dengan imbalan (ang dila)u)an
saat itu $uga.
1&
;alam de/inisi ini tida) ada )etentuan bah1a barang itu
harus diserah)an )emudian atau saat itu $uga. 0al inilah
(ang membeda)an de/inisi ma+hab 6s(-%(a/i'i ini dengan
)edua ma+hab sebelumn(a.
&.(. Pendapat Ketiga
13
'ass%a( Al-4inna2 jilid 3 halaman ,#
1&
5audhatut-6halibin oleh Al-Imam An-7awawi jilid 4 halaman 3.
&9
Fiqih Thaharah
%edang)an pendapat (ang )etiga ini mens(arat)an
barangn(a diserah)an )emudian> bu)an saat a)ad>
sedang)an uangn(a tida) dis(arat)an harus diserah)an saat
itu $uga. Jadi intin(a uang pemba(arann(a b9leh diserah)an
saat a)ad itu dilangsung)an atau pun b9leh $uga diserah)an
)emudian.
Pendapat )etiga ini di)emu)a)an 9leh Ma+hab Mali)i
sebagaimana tertera dalam )itab Idhahul asalik Ila Al-
!awa'id Al-Imam alik.
1-
;alam )itab itu sebut)an bah1a
,- ,' .- . . _
'
Jual-beli barang (ang di)etahui dalam tanggungan (ang
si/atn(a ditentu)an> dengan pemba(aran (ang hadir (saat itu
$uga atau dengan pembayaran yang berada dalam
hukumnya> hingga aktu yang diketahui.
Pen(ebutan )alimat A dengan pembayaran yang
berada dalam hukumnya% mengis(arat)an tida)
diharus)ann(a pemba(aran itu dila)u)an saat a)ad> tetapi
dibenar)an bila diserah)an ! atau 3 hari )emudian setelah
a)ad berlangsung.
;an pen(ebutan )alimat A hingga aktu yang
diketahui> mengis(arat)an )eharus pen(erahan barangn(a
bu)an saat a)ad tetapi diserah)an di )emudian hari.
'. asyru!iyah
1-
Idhahul Masali" Ila Al-4awa2id Al-Imam Mali" jilid halaman ),3
-*
Fiqih Thaharah
6)ad salam ditetap)an )eb9lehann(a di dalam 6l-
Euran> 6s-%unnah dan $uga i$ma'.
'.&. Al%0uran
``` _' ' _ ` ,` ` ,''
/ai +rang-+rang yang beriman, apabila kamu bermuFamalah tidak
se6ara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya .%S. Al-"a*arah - /B/1
-' _ ' ' ' ,'
-' . ' ', =
'bnu Al-Abbas berkata, Aku bersaksi bahwa akad sala0 (salam) yang
ditanggung hingga waktu yang ditentukan telah dihalalkan Allah
dalam >itab-;ya dan Dia telah mengi4inkannya. >emudian beliau
memba6a ayat ini. .&7 As-Sa)i2i dalam musnadna1
'.'. As%+unnah
%edang)an dalam As-Sunnah An-Nabawiah, dalil dengan
salam ini disebutkan dalam hadits riwaat $bnu Abbas 7A.
`,`, '` `,` ` . ` `
``` ` `' ` ``, ` ``
` ``` ` ' _ ` `,, ` `
-1
Fiqih Thaharah
'bnu Abbas )A berkata bahwa ketika ;abi !A9 baru tiba di
Madinah, +rang-+rang madinah biasa meminjamkan buah kurma satu
tahun dan dua tahun. Maka ;abi !A9 bersabda,8!iapa yang
meminjamkan buah kurma maka harus meminjamkan dengan
timbangan yang tertentu dan sampai pada masa yang tertentu.. (&7.
"ukhari dan Muslim1
`,` ` . _`,' ' ` `, ,`' ` `-` ` `,
, ,, ` = _. ` _ , `..` ` .
.`,, _`, =`- `,`,`` ` `' ` `' '
. `` `,`, ' _` ' _ .``,, , ,
'-` `, : ` `,`,'` `
Abdurrahman bin Ab4a dan Abdullah bin Au0 )A keduanya
mengatakan,8>ami biasa mendapat ghanimah bersama )asulullah
!A9. Datang +rang-+rang dari negeri syam. <alu kami pinjamkan
kepada mereka untuk dibayar gandum atau sya1ir atau kismis dan
minyak sampai kepada masa yang telah tertentu. >etika ditanyakan
kepada kami,8Apakah mereka itu mempunyai tanaman3.. -awab
kedua sahabat ini,87idak kami tanyakan kepada mereka tentang itu..
.&7 "ukhari dan Muslim1
'.(. Dalil Ijma!
$bnu Al-Mun!ir menebutkan bahwa semua orang ang
kami kenal sebagai ahli ilmu telah bersepakat bahwa akad
salam itu merupakan akad ang dibolehkan.
3<
(. Keuntungan dan anfaat Akad +alam
16
Al-Mughni oleh Ibnu 4udamah jilid 4 halaman 3.4
-!
Fiqih Thaharah
Akad salam ini dibolehkan dalam sariah $slam karena
puna hikmah dan man)aat ang besar, dimana kebutuhan
manusia dalam bermuamalat seringkali tidak bisa dipisahkan
dari kebutuhan atas akad ini. ,edua belah pihak, aitu penjual
dan pembeli bisa sama-sama mendapatkan keuntungan dan
man)aat dengan menggunakan akad salam.
+embeli .biasana1 mendapatkan keuntungan berupa-
6aminan untuk mendapatkan barang sesuai dengan ang ia
butuhkan dan pada waktu ang ia inginkan.
Sebagaimana ia juga mendapatkan barang dengan harga
ang lebih murah bila dibandingkan dengan pembelian pada
saat ia membutuhkan kepada barang tersebut.
Sedangkan penjual juga mendapatkan keuntungan ang
tidak kalah besar dibanding pembeli, diantarana-
+enjual mendapatkan modal untuk menjalankan usahana
dengan cara-cara ang halal, sehingga ia dapat menjalankan
dan mengembangkan usahana tanpa harus membaar
bunga. 9engan demikian selama belum jatuh tempo, penjual
dapat menggunakan uang pembaaran tersebut untuk
menjalankan usahana dan mencari keuntungan sebanak-
banakna tanpa ada kewajiban apapun.
+enjual memiliki keleluasaan dalam memenuhi permintaan
pembeli, karena biasana tenggang waktu antara transaksi
dan penerahan barang pesanan berjarak cukup lama.
2. ",nt,h Akad +alam
Secara ilustrasi, akad salam ini bisa digambarkan semisal
seorang pedagang atau broker ang tidak puna modal uang
-3
Fiqih Thaharah
segar. 'ntuk dapat menjual barang, dia tidak puna uang
sebagai modal untuk membeli barang itu dari sumberna,
padahal barang itu tidak bisa dibeli kecuali dengan cara tunai.
9i sisi lain pedagang ini pandai mendapatkan order
permintaan dari calon pembelina. Maka dia bisa melakukan
akad salam ang halal dengan calon pembelina itu.
9alam hal ini, calon pembeli membeli barang dari si
pedagang dengan spesi)ikasi ang telah disepakati, juga dengan
harga ang disepakati pula, namun uangna langsung
dibaarkan. 9engan uang pembaaran ang sudah diserahkan
itulah di pedagang bisa membeli barang ang diinginkan,
tentuna dia mendapatkan dengan harga di bawah dari harga
jual.
@ara ini halal dan berbeda dengan keharaman menjual
barang ang belum menjadi milik dengan beberapa alasan.
Antara lain misalna -
Menjual barang ang bukan milikna itu haram karena
boleh jadi barang ang bukan milikna itu sudah
diserahkan kepada pembeli. "erbeda dengan salam ang
barangna memang belum diserahkan dan menjadi hutang
bagi si penjual.
Menjual barang ang belum menjadi milik itu haram
lantaran tidak ada jaminan bagi si penjual untuk bisa
mendapatkan barang itu untuk diserahkan kepada
pembelina.
3>
17
Misaln%a& A $enjual dan 8 $embeli. A menjual mobil %ang masih mili" 9 "e$ada 8
dengan harga tertentu. :adahal A sama se"ali tida" bisa memasti"an a$a"ah 9 mau
menjual mobiln%a "e A untu" dijual lagi "e 9. Ma"a a"ad ini adalah a"ad haram. 7amun
bila A sudah $adat "e$astian bahwa 9 rela menjual mobiln%a "e$ada A asal"an diba%ar
tunai dengan harga %ang dise$a"ati& ma"a A $ada dasarn%a sudah boleh menjual mobil
-&
Fiqih Thaharah
9alam akad salam, barang ang dijual tidak harus barang
tertentu ang dimaksud. Misalna, ang dijual tidak harus
berupa seekor sapi tertentu milik @ ang namana si +aijo.
Tetapi bisa saja sapi lain bukan bernama +aijo, asalkan
ang memenuhi spesi)ikasi ang disepakati.
3B
@ontoh lain misalna seorang petani ang membutuhkan
modal untuk menanam. 9ia butuh bibit, pupuk, obat hama
dan biaa lainna. 9engan akad salam ini, dia bisa menjual
hasil panenna sebelum dia menanam.
Namun ang membedakanna dengan sistem ijon ang
haram itu adalah dalam akad salam ini, hasil panen ang dijual
harus ditetapkan spesi)ikasina sejak akad disepakati secara
tepat. "aik jenisna kualitas, kuantitas dan lainna. Tidak
boleh digantungkan pada semata-mata hasil panen. Sehingga
apabila hasil panenna tidak sesuai dengan spesi)ikasi ang
sudah disepakati, hutangna dianggap tetap belum terbaar.
+etani itu wajib membaar dengan hasil panen ang sesuai
dengan spesi)ikasi ang sudah disepakati, bagaimana pun
carana termasuk dengan membeli dari petani lain.
Sedangkan sistem ijon itu haram, karena barang ang
dijual semata-mata apa adana dari hasil panen. "ila hasil
panenna jelek atau tidak sesuai harapan, maka ang membeli
hasil panen itu rugi. Sebalikna, bila hasilna bagus, maka
itu "e$ada 9& mes"i se;ara status mobil itu belum menjadi mili"n%a se$enuhn%a. Dalam
s%arat barang %ang di$erjual-beli"an a"an nam$a" lebih jelas lagi nanti.
1"
Misaln%a& A menjual se;ara salam beru$a see"or sa$i "e$ada 8. A dan 8 se$a"at
bahwa s$esi(i"asi sa$i itu misaln%a sa$i jenis tertentu& betina& usia 3 tahun& berat badan
se"ian dan seterusn%a. A"ad itu menjadi haram "alau sa$i %ang dima"sud adalah harus
sa$i mili" 9 %ang tertentu %aitu %ang bernama :aijo& $adahal 9 belum tentu menjualn%a
"e$ada A. 6a$i a"ad itu menjadi halal dalam salam& "arena sa$in%a tida" harus si :aijo
mili" 9& bisa sa$i %ang bernama sia$a saja asal"an "riterian%a te$at sesuai dengan
%ang dise$a"ati. Dan tentun%a sa$i se$erti itu tersedia dimana-mana asal"an ada
uangn%a.
--
Fiqih Thaharah
boleh jadi petanina ang rugi, karena harga jualna jauh lebih
rendah dari harga pasar ang berlaku saat itu.
7. Rukun Akad +alam
7. &. +highat
Shighat itu adalah ijab dan *abul, dimana penjual
mengicpakan la)ad! ijab kepada pembeli, seperti aslamtuka
.aku jual secara salam1 atau asla0tuka .aku jual secara sala)1,
atau dengan kata-kata lain ang menjadi musta* dari
keduana.
30

Sedangkan *abul adalah jawaban dari pihak ang membeli
secara salam, seperti ucapan - qabiltu .saa terima1, atau radhitu
.saa rela1, atau sejenisna ang puna makna persetujuan.
/;
7.'. Kedua%belah Pihak
Yang dimaksud dengan kedua-belah pihak adalah
keberadan penjual dan pembeli ang melakukan akad salam.
+enjual sering disebut dengan musallim .WXRRRST1, sedangkan
pembeli sering disebut musallam ilaihi .RRRRabWXRRRRST1. Tanpa
keberadaan keduana, maka salah satu rukun salam tidak
terpenuhi, sehingga akad itu menjadi tidak sah.
+ada masing-masing harus terdapat sarat, aitu sarat
ahliyah atau sarat wilayah.
19
Misaln%a la(adz / A'thaituka salaman 0a"u serah"an "e$adamu se;ara salam1
!*
Lihat "itab Al-8adai2 jilid < halaman .)dan 'itab Al-Muhadzdzab jilid 3 halaman ).4
-6
Fiqih Thaharah
+yarat ahliyah maksudna mereka masing-masing itu
adalah pemilik orang ang beragama $slam, a*il, baligh,
rasid
/3
.
Sedangkan syarat /ilayah, maksudna masing-masing
menjadi wali ang mewakili pemilik aslina dari uang atau
barang, dengan penujukan ang sah dan berkekuatan hukum
sama.
7.(. 6ang dan Barang
'ang sering disebut juga dengan ra'sul maal .h[RR}b_1,
sedangkan barang disebut dengan musallam 0iihi .aoWXST1.
Akad salam memastikan adana harta ang dipertukarkan,
aitu uang sebagai alat pembaaran dan barang sebagai benda
ang diperjual-belikan.
<. +yarat Akad +alam
Sebuah akad salam membutuhkan terpenuhina sarat
padatiap rukunna, baik ang terdapat pada uangna atau pun
pada barangna.
<.&. +yarat Pada 6ang
'ang ang dijadikan alat pembaaran dalam akad salam
diharuskan memenuhi kriteria sebagai berikut -
<.&.&. $elas 3ilainya
!1
5as%id sering diarti"an sebagai orang %ang tida" tida" gila& bodoh& buda"& idiot&
mabu"& a%an& di$a"sa dan seterusn%a. Lihat Dr. Wahbah Az-*uhaili dalam "itab Al-
Fiqhul Islami wa Adillatuhu jilid , halaman )#.-)##
-7
Fiqih Thaharah
'angna harus disebutkan dengan jelas nilaina atau
kursna. ,alau di !aman dahulu, harus dijelaskan apakah
berbentuk coin emas atau perak.
<.&.'. Diserahkan -unai
+embaaran uang pada akad salam harus dilakukan secara
tunai atau kontan pada majelis akad salam itu juga, tanpa ada
sedikitpun ang terhutang atau ditunda.
"ila pembaaranna ditunda .dihutang1 misalna setahun,
kemudian ketika pembaaran, pemesan membaar dengan
menggunakan cek atau bank garansi ang hana dapat
dicairkan setelah beberapa bulan ang akan datang, maka akad
seperti ini terlarang dan haram hukumna. &al ini berdasarkan
hadits berikut-
_ _ ' , = .
,, ,, = ,
Dari 'bnu (mar )A bahwa ;abi !A9 melarang jual-beli piutang
dengan piutang.8 .&7 Ad-9ara*uthn, Al &akim dan Al
"aiha*1.
//
$bnul %aim berkata- 5Allah mensaratkan pada akad
salam agar pembaaran dilakukan dengan kontanC karena bila
ditunda, niscaa kedua belah pihak sama-sama berhutang
tanpa ada )aedah ang didapat. =leh karena itu, akad ini
dinamakan dengan salam, karena adana pembaaran di muka.
!!
!adits ini dilemah"an oleh ban%a" ulama2 diantaran%a Imam As -%a(i2i& Ahmad& dan
disetujui oleh Al Alban%
-"
Fiqih Thaharah
Sehingga bila pembaaran ditunda, maka termasuk ke
dalam penjualan piutang dengan piutang ang haram
hukumna.
<.'. +yarat Pada Barang
<.'.&. Bukan Ain%nya -api +pesifikasinya
9alam akad salam, penjual tidak menjual ain suatu barang
tertentu ang sudah ditetapkan, melainkan ang dijual adalah
barang dengan spesi)ikasi tertentu.
Sebagai contoh, seorang pedagang material bangunan
menjual secara salam 3; kantung semen dengan merek
tertentu dan berat tertentu kepada seorang pelanggan.
,esepakatanna pembaaran dilakukuan saat ini juga, namun
penerahan semenna baru / bulan kemudian, terhitung sejak
akad itu disepakati.
Walaupun saat itu mungkin saja si pedagang puna 3;
kantung semen ang dimaksud di gudangna, namun dalam
akad salam, bukan berarti ang harus diserahkan adalah 3;
kantung itu. +edagang itu boleh saja dia menjual ke-3;
kantung itu saat ini ke pembeli lain, asalkan nanti pada saat
jatuh tempo / bulan kemudian, dia sanggup menerahkan 3;
kantung semen sesuai kesepakatan.
Sebab ang dijual bukan ke-3; kantung ang tersedia di
gudang, tapi ang dijual adalah 3; kantung ang lain, ang
mana saja, asalkan sesuai spesi)ikasi.
<.'.'. Barang $elas +pesifikasinya
-9
Fiqih Thaharah
"arang ang dipesan harus dijelaskan spesi)ikasina, baik
kualitas mau pun juga kuantitas. Termasuk misalna jenis,
macam, warna, ukuran, dan spesi)ikasi lain. +endekna, setiap
kriteria ang diinginkan harus ditetapkan dan dipahami oleh
kedua-belah pihak, seakan-akan barang ang dimaksud ada di
hadapan mereka berdua.
9engan demikian, ketika penerahan barang itu dijamin
3;;D tidak terjadi komplain dari kedua belah pihak.
Sedangkan barang ang tidak ditentukan kriteriana, tidak
boleh diperjual-belikan dengan cara salam, karena akad itu
termasuk akad gharar .untung-untungan1 ang nata-nata
dilarang dalam hadits berikut-
, , _ _ '
;abi !A9 jual-beli untung-untungan.8 .&7 Muslim1
<.'.(. Barang -idak Diserahkan +aat Akad
Apabila barang itu diserahkan tunai, maka tujuan utama
dari salam malah tidak tercapai, aitu untuk memberikan
keleluasan kepada penjual untuk bekerja mendapatkan barang
itu dalam tempo waktu tertentu.
9alilna adalah sabda 7asulullah SAW -
' _ ` `,, ` ` ``` ` `' `
` ``` `
6*
Fiqih Thaharah
!iapa yang meminjamkan buah kurma maka harus meminjamkan
dengan timbangan yang tertentu dan sampai pada masa yang tertentu..
(&7. "ukhari dan Muslim1
Al-%adhi $bnu Abdil Wahhab mengatakan bahwa salam
itu adalah sala), dimana akad itu memang sejak awal
ditetapkan untuk pembaaran di awal dengan penerahan
barang belakangan.
Batas inimal Penyerahan Barang
/4
Al-,arkhi dari Al-&ana)iah menebutkan minimal jatuh
tempo ang disepakati adalah setengah hari dan tidak
boleh kurang dari itu.
$bnu Abil &akam mengatakan tidak mengapa bila jarakna
3 hari.
$bnu Wahab meriwaatkan dari Malik bahwa minimal
jarak penerahan barang adalah / atau 4 hari sejak akad
dilakukan.
'lama lain menebutkan minimal batasna adalah 4 hari,
sebagai *ias dari hukum khiar sarat.
<.'.2. $elas =aktu Penyerahannya
&arus ditetapkan di saat akad dilakukan tentang waktu
.jatuh tempo1 penerahan barang. &al ini berdasarkan sabda
7asulullah SAW -
` '
!3
Lihat Al-Mausu2ah Al-Fiqhi%ah Al-'uwaiti%ah jilid < halaman )3-)4
61
Fiqih Thaharah
/ingga waktu (jatuh temp+) yang telah diketahui (+leh kedua belah
pihak) pula.8 .Mutta)a*un 2alaih1
+ara )u*aha sepakat bila dalam suatu akad salam tidak
ditetapkan waktu jatuh tempona, maka akad itu batal dan
tidak sah. 9an ketidak-jelasan kapan jatuh tempo penerahan
barang itu akan membawa kedua-belah pihak ke dalam
pertengkaran dan pen!aliman atas sesama.
6atuh tempo bisa ditetapkan dengan tanggal, bulan, atau
tahun tertentu, atau dengan jumlah hari atau minggu atau
bulan terhitung sejak disepakatina akad salam itu.
<.'.7. Dimungkinkan 6ntuk Diserahkan Pada +aatnya
+ada saat menjalankan akad salam, kedua belah pihak
diwajibkan untuk memperhitungkan ketersedian barang pada
saat jatuh tempo. +ersaratan ini demi menghindarkan akad
salam dari praktek tipu-menipu dan untung-untungan, ang
keduana nata-naata diharamkan dalam sari2at $slam.
Misalna seseorang memesan buah musiman seperti
durian atau mangga dengan perjanjian- 5"arang harus
diadakan pada selain waktu musim buah durian dan mangga5,
maka pemesanan seperti ini tidak dibenarkan. Selain
mengandung unsur gharar .untung-untungan1, akad semacam
ini juga akan menusahkan salah satu pihak. +adahal diantara
prinsip dasar perniagaan dalam islam ialah 5memudahkan5,
sebagaimana disebutkan pada hadits berikut-
. -, , , . ., . .
6!
Fiqih Thaharah
7idak ada kemadharatan atau pembalasan kemadh+r+tan dengan yang
lebih besar dari perbuatan. ()iwayat Ahmad, 'bhnu Majah dan
dihasankan +leh Al Albany)
9itambah lagi pengabaian sarat tersediana barang di
pasaran pada saat jatuh tempo akan memancing terjadina
percekcokan dan perselisihan ang tercela. +adahal setiap
perniagaan ang rentan menimbulkan percekcokan antara
penjual dan pembeli pasti dilarang.
<.'.<. $elas -empat Penyerahannya
Yang dimaksud dengan barang ang terjamin adalah
barang ang dipesan tidak ditentukan selain kriteriana.
Adapun pengadaanna, maka diserahkan sepenuhna kepada
pengusaha, sehingga ia memiliki kebebasan dalam hal tersebut.
+engusaha berhak untuk mendatangkan barang dari ladang
atau persedian ang telah ada, atau dengan membelina dari
orang lain.
+ersaratan ini bertujuan untuk menghindarkan akad
salam dari unsur gharar .untung-untungan1, sebab bisa saja
kelak ketika jatuh tempo, pengusaha Edikarenakan suatu hal-
tidak bisa mendatangkan barang dari ladangna, atau dari
perusahaanna.
63
Pertemuan 8eempat
Istishna'
&. Definisi
#stishna' ([QY_ adalah bentuk ism mashdar dari )ata
dasar istashna'a-yastashni'u (rRRRRRQSgrRRRRR_. 6rtin(a
meminta 9rang lain untu) membuat)an sesuatu untu)n(a.
9ikatakan - istashna'a 0ulan baitan, meminta seseorang untuk
membuatkan rumah untukna.
/F
Sedangkan menurut sebagian kalangan ulama dari ma!hab
&ana)i, istishna' adalah .tRR}fb_RRaoNRRwlRRTmb_nRRorajRRTeRRX]iRRx]1.
!&
Lihat Lisanul Arab $ada madah 0rq1
Fiqih Thaharah
Artina, sebuah akad untuk sesuatu yang tertanggung
dengan syarat mengerjakaannya. Sehingga bila seseorang
berkata kepada orang lain ang puna keahlian dalam
membuat sesuatu,5"uatkan untuk aku sesuatu dengan harga
sekian dirham5, dan orang itu menerimana, maka akad
istishna2 telah terjadi dalam pandangan ma!hab ini.
/8
Senada dengan de)inisi di atas, kalangan ulama ma!hab
&ambali menebutkan .WXRRSb_NRRaRROeRRX]iRR]RRSablfXRRYrRRak1.
Maknana adalah jual%beli barang yang tidak :belum;
dimilikinya yang tidak termasuk akad salam. 9alam hal
ini akad istishna2 mereka samakan dengan jual-beli dengan
pembuatan .lfb[krak1.
/<
Namun kalangan Al-Malikiah dan As-Sa)i2iah
mengaitkan akad istishna2 ini dengan akad salam. Sehingga
de)inisina juga terkait, aitu .[][RRb_|RRTNRRaXbWXRRS}b_ZnRRb_1,
aitu suatu barang yang diserahkan kepada ,rang lain
dengan cara membuatnya.
/>
6adi secara sederhana, istishna2 boleh disebut sebagai akad
ang terjalin antara pemesan sebagai pihak 3 dengan seorang
produsen suatu barang atau ang serupa sebagai pihak ke-/,
agar pihak ke-/ membuatkan suatu barang sesuai ang
diinginkan oleh pihak 3 dengan harga ang disepakati antara
keduana.
'. asyru!iyah
!-
8adai2i As shanaai2i oleh Al 'asaani jilid < halaman
!6
'as%s%a( Al-4inna2 jilid 3 halaman )3
!7
5audhatuthalibin oleh An-7awawi jilid 4 halaman # dan Al-Muhadzdzab jilid )
halaman =,
6-
Fiqih Thaharah
Akad istishna2 adalah akad ang halal dan didasarkan
secara sar2i di atas petunjuk Al-%uran, As-Sunnah dan Al-
$jma2 di kalangan muslimin.
'.&. Al%0uran
` `-, _` ` -',
Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. (s. Al
"aqarah# $%&)
"erdasarkan aat ini dan lainna para ulama2 menatakan
bahwa hukum asal setiap perniagaan adalah halal, kecuali ang
nata-nata diharamkan dalam dalil ang kuat dan shahih.
'.'. As%+unnah
, _ .` ' ' `_ ' = . ' `
`.. - _=`. `,- ` . . , `
, , _ . _ `=`' _`'`
Dari Anas )A bahwa ;abi !A9 hendak menuliskan surat kepada
raja n+n-Arab, lalu dikabarkan kepada beliau bahwa raja-raja n+n-
Arab tidak sudi menerima surat yang tidak distempel. Maka beliau
pun memesan agar ia dibuatkan 6in6in stempel dari bahan perak.
Anas menisahkan# !eakan-akan sekarang ini aku dapat menyaksikan
kemilau putih di tangan beliau.8 (/). Muslim)
66
Fiqih Thaharah
+erbuatan nabi ini menjadi bukti nata bahwa akad
istishna2 adalah akad ang dibolehkan.
/B
'.(. Al%Ijma!
Sebagian ulama menatakan bahwa pada dasarna umat
$slam secara de-)acto telah bersepakat merajut konsensus
.ijma21 bahwa akad istishna2 adalah akad ang dibenarkan dan
telah dijalankan sejak dahulu kala tanpa ada seorang sahabat
atau ulamakpun ang mengingkarina. 9engan demikian,
tidak ada alasan untuk melarangna.
/0
'.2. Kaidah 1i8hiyah
+ara ulama di sepanjang masa dan di setiap ma!hab )i*ih
ang ada di tengah umat $slam telah menggariskan kaedah
dalam segala hal selain ibadah-
- _ - - . ..
/ukum asal dalam segala hal adalah b+leh, hingga ada dalil yang
menunjukkan akan keharamannya.
'.7. 9,gika
=rang membutuhkan barang ang spesial dan sesuai
dengan bentuk dan kriteria ang dia inginkan. 9an barang
dengan ketentuan demikian itu tidak di dapatkan di pasar,
sehingga ia merasa perlu untuk memesanna dari para
produsen.
!"
Fathul 4adir oleh Ibnul !umaam ,>))<1
!9
Al Mabsuth oleh As -ara"hsi jilid ) halaman )3?@ Fathul 4adir oleh Ibnul !umaam
jilid , halaman ))<
67
Fiqih Thaharah
"ila akad pemesanan semacam ini tidak dibolehkan, maka
masarakat akan mengalamai banak kesusahan. 9an sudah
barang tentu kesusahan semacam ini sepantasna disingkap
dan dicegah agar tidak mengganggu kelangsungan hidup
masarakat.
4;

(. Rukun
Akad istishna2 memiliki 4 rukun ang harus terpenuhi agar
akad itu benar-benar terjadi - G3H ,edua-belah pihak, G/H
barang ang diakadkan dan G4H shighah .ijab *abul1.
(.&. Kedua%belah pihak
,edua-belah pihak maksudna adalah pihak pemesan
ang diistilahkan dengan mustashni' .rRRQS}b_1 sebagai pihak
pertama. +ihak ang kedua adalah pihak ang dimintakan
kepadana pengadaaan atau pembuatan barang ang dipesan,
ang diistilahkan dengan sebutan shani' .r[b_1.
(.'. Barang yang diakadkan
"arang ang diakadkan atau disebut dengan al-mahal .
t}b_1 adalah rukun ang kedua dalam akad ini. Sehingga ang
menjadi objek dari akad ini semata-mata adalah benda atau
barang-barang ang harus diadakan. 9emikian menurut
umumna pendapat kalangan ma!hab Al-&ana)i.
43
Namun menurut sebagian kalangan ma!hab &ana)i,
akadna bukan atas suatu barang, namun akadna adalah akad
ang mewajibkan pihak kedua untuk mengerjakan sesuatu
3*
8adai2i As--hanaai2i oleh Al 'asaani jilid < halaman 3
31
Al-Mabsuth jilid ) halaman )<=
6"
Fiqih Thaharah
sesuai pesanan. Menurut ang kedua ini, ang disepakati
adalah jasa bukan barang.
4/
(.( +highah :ijab 8abul;
$jab *abul adalah akadna itu sendiri. $jab adalah la)ad!
dari pihak pemesan ang meminta kepada seseorang untuk
membuatkan sesuatu untukna dengan imbalan tertentu. 9an
*abul adalah jawaban dari pihak ang dipesan untuk
menatakan persetujuanna atas kewajiban dan hakna itu.
2. +yarat
9engan memahami hakekat akad istishna2, kita dapat
pahami bahwa akad istishna2 ang dibolehkan oleh 'lama
ma!hab &ana)i memiliki beberapa persaratan, sebagaimana
ang berlaku pada akad salam diantarana-
F. 3. +enebutan I penepakatan kriteria barang pada saat
akad dilangsungkan, persaratan ini guna mencegah terjadina
persengketaan antara kedua belah pihak pada saat jatuh tempo
penerahan barang ang dipesan.
F. /. Tidak dibatasi waktu penerahan barang. "ila
ditentukan waktu penerahan barang, maka akadna secara
otomastis berubah menjadi akad salam, sehingga berlaku
padana seluruh hukum-hukum akad salam, demikianlah
pendapat $mam Abu &ani)ah.
Akan tetapi kedua muridna aitu Abu Yusu), dan
Muhammad bin Al &asan menelisihina, mereka berdua
berpendapat bahwa tidak mengapa menentukan waktu
3!
Fathul 4adir jilid < halaman 3<<
69
Fiqih Thaharah
penerahan, dan tidak menebabkanna berubah menjadi
akad salam, karena demikianlah tradisi masarakat sejak
dahulu kala dalam akad istishna2.
9engan demikian, tidak ada alasan untuk melarang
penentuan waktu penerahan barang pesanan, karena tradisi
masarakat ini tidak menelisihi dalil atau hukum sari2at.
44
4. "arang ang dipesan adalah barang ang telah biasa
dipesan dengan akad istishna2. +ersaratan ini sebagai imbas
langsung dari dasar dibolehkanna akad istishna2. Telah
dijelaskan di atas bahwa akad istishna2 dibolehkan berdasarkan
tradisi umat $slam ang telah berlangsung sejak dahulu kala.
9engan demikian, akad ini hana berlaku dan dibenarkan
pada barang-barang ang oleh masarakat biasa dipesan
dengan skema akad istishna2. Adapun selainna, maka
dikembalikan kepada hukum asal
Akan tetapi, dengan merujuk dalil-dalil dibolehkanna
akad istishna2, maka dengan sendirina persaratan ini tidak
kuat.
"etapa tidak, karena akad istishna2 bukan hana
berdasarkan tradisi umat islam, akan tetapi juga berdasarkan
dalil dari Al %ur2an dan As Sunnah. "ila demikian adana,
maka tidak ada alasan untuk membatasi akad istishna2 pada
barang-barang ang oleh masarakat biasa dipesan dengan
skema istishna2 saja.
7. #akikat Akad Istishna!
33
Al Mabsuth oleh As--%ara"hsi jilid ) halmaan )4. 8adai2i As -hanaai2i oleh Al
'asaani jilid < halaman 3
7*
Fiqih Thaharah
'lama ma!hab &ana)i berbeda pendapat tentang hakekat
akad istishna2 ini.
Sebagian menganggapna sebagai akad jual-beli barang
ang disertai dengan sarat pengolahan barang ang dibeli,
atau gabungan dari akad salam dan jual-beli jasa .ijarah1.
4F
Sebagian lainna menganggap sebagai / akad, aitu akad
ijarah dan akad jual beli. +ada awal akad istishna2, akadna
adalah akad ijarah .jualjasa1. Setealh barang jadi dan pihak
kedua selesai dari pekerjaan memproduksi barang ang di
pesan, akadna berubah menjadi akad jual beli.
48

Nampakna pendapat pertama lebih selaras dengan )akta
akad istishna2. ,arena pihak 3 aitu pemesan dan pihak / aitu
produsen hana melakukan sekali akad. 9an pada akad itu,
pemesan menatakan kesiapanna membeli barang-barang
ang dimiliki oleh produsen, dengan sarat ia mengolahna
terlebih dahulu menjadi barang olahan ang diingikan oleh
pemesan.
<. Apakah Istishna! Akad *ang engikat>
$mam Abu &ani)ah dan kebanakan pengikutna
menggolongkan akad istishna' ke dalam jenis akad ang tidak
mengikat. 9engan demikian, sebelum barang diserahkan
keduana berhak untuk mengundurkan diri akad istishna'C
produsen berhak menjual barang hasil produksina kepada
orang lain, sebagaimana pemesan berhak untuk membatalkan
pesananna.
3&
Al Mabsuth oleh As-%ara"hsi jilid ) halaman )3= dan 8adai2i As--hanaai2i oleh Al
'asaani jilid < halaman3
3-
Fathul 4adir Ibnul !umam jilid , halaman ))#
71
Fiqih Thaharah
Sedangkan Abu Yusu) murid Abu &ani)ah menganggap
akad istishna2 sebagai akad ang mengikat. 9engan demikian,
bila telah jatuh tempo penerahan barang, dan produsen
berhasil membuatkan barang sesuai dengan pesanan, maka
tidak ada hak bagi pemesan untuk mengundurkan diri dari
pesananna. Sebagaimana produsen tidak berhak untuk
menjual hasil produksina kepada orang lain.
4<

+endapat Abu Yusu) ini lebih menjamin karena kedua
belah pihak telah terikat janji.
36
Fathul 4adir oleh Ibnul !umamm ,>))#-)), A Al 8ahru Ar 5aa2iq oleh Ibnu
7ujaim #>>)?#1
7!
Pertemuan 8eempat
Syirah
Sirkah
37
dalam )i*ih $slam ada beberapa macam- di
antarana ang kembali kepada perjanjianna, dan ada juga
ang kembali kepada kepemilikan. 9ari sisi hukumna
menurut sariat, ada ang disepakati boleh, ada juga ang
masih diperselisihkan hukumna.
&. Definisi
37
Ada bebera$a $ela(alan dari "ata ini& boleh diba;a s%ir"ah& s%ari"ah atau s%ar"ah.
Fiqih Thaharah
Sirkah dalam bahasa Arabna berarti pencampuran atau
interaksi. "isa juga artina membagikan sesuatu antara dua
orang atau lebih menurut hukum kebiasaan ang ada.
Sementara dalam terminologi ilmu )i*ih, arti sirkah aitu-
+ersekutuan usaha untuk mengambil hak atau beroperasi.
Aliansi mengambil hak, mengisaratkan apa ang disebut
Sirkatul Amlak. Sementara aliansi dalam beroperasi,
mengisaratkan Sirkatul '*ud .Sirkah Transaksional1.
'. asyru!iyah
Sirkah disariatkan berdasarkan Al-%uran Al-,ariem,
As-Sunnah dan Al-$jma2.
. ` `,`, : ' ` ,
tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari se+rang, maka mereka
bersekutu dalam yang sepertiga ituG8 (!. An-;isa# :$).
Saudara-saudara seibu itu bersekutu atau beraliansi dalam
memiliki sepertiga warisan sebelum dibagi-bagikan kepada
ang lain.
```- ' ` ` ,`` `' ``,
>etahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu per+leh sebagai
rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah. (!.
Al-An0al# 5:).
7&
Fiqih Thaharah
&arta rampasan perang adalah milik 7asulullah dan kaum
muslimin secara kolekti) sebelum dibagi-bagikan. Mereka
semua-na beraliansi dalam kepemilikan harta tersebut.
7iwaat ang shahih bahwa al-"arra bin A!ib dan Jaid
bin Ar*am keduana bersarikat dalam perniagaan. Mereka
membeli barang-barang secara kontan dan nasiKah. "erita itu
sampai kepada 7asulullah a. Maka beliau memerintahkan agar
menerima barang-barang ang mereka beli dengan kontan dan
menolak barang-barang ang mereka beli dengan nasi2ah.
(. $enis%jenis +yirkah
Sirkah itu ada dua macam, aitu Sirkatul Amlak dan
Sirkatul '*ud.
(.&. +yirkah Amlak :Kepemilikkan;.
Maksudna adalah persekutuan antara dua orang atau
lebih dalam kepemilikan satu barang dengan sebab
kepemilikan. Misalna dengan proses jual beli, hibah atau
warisan, dimana barang itu dimiliki secara bersama oleh
beberapa orang.
(.'. +yirkah 68ud :-ransaksi;
Maksudna adalah akad kerjasama antara dua orang atau
lebih ang bersekutu dalam usaha, biak modal maupun
keuntungan. 9alam implementasina, Sirkah Transaksi
terdiri dari beberapa jenis lagi -
(.'.&. +yirkatul Inan.
7-
Fiqih Thaharah
Sirkah ini adalah persekutuan dalam modal, usaha dan
keuntungan. Yaitu kerjasama antara dua orang atau lebih
dengan modal ang mereka miliki bersama untuk membuka
usaha ang mereka lakukan sendiri, lalu berbagi keuntungan
bersama.
6adi modal berasal dari mereka semua, usaha juga
dilakukan mereka bersama, untuk kemudian keuntungan juga
dibagi pula bersama.
Sirkah semacam ini berdasarkan ijma2 dibolehkan, namun
secara rincina masih ada ang diperselisihkan.
(.'.'. +yirkatul Abdan :syirkah usaha;.
Sirkah ini adalah kerja sama antara dua pihak atau lebih
dalam usaha ang dilakukan oleh tubuh mereka, seperti
kerjasama sesama dokter di klinik, atau sesama tukang jahit
atau tukang cukur dalam salah satu pekerjaan. Semuana
dibolehkan.
Namun Al-$mam As-Sa)i2i melarangna. 9isebut juga
dengan !yirkah !hanai wat 7aqabbul.
(.'.(. +yirkatul =ujuh
Sirkah ini adalah kerjasama dua pihak atau lebih dalam
keuntungan dari apa ang mereka beli dengan nama baik
mereka. Tak seorangpun ang memiliki modal. Namun
masing-masing memilik nama baik di tengah masarakat.
Mereka membeli sesuatu .untuk dijual kembali1 secara hutang,
lalu keuntungan ang didapat dibagi bersama.
76
Fiqih Thaharah
Sirkah semacam ini juga dibolehkan menurut kalangan
&ana)iah dan &anabilah, namun tidak sah menurut kalangan
Malikiah dan Sa)i2iah.
(.'.2. +yirkatul ufa/adhah
Sirkah ini adalah kerjasama dimana masing-masing pihak
ang beraliansi memiliki modal, usaha dan hutang piutang
ang sama, dari mulai berjalanna kerja sama hingga akhir.
,erja sama ini mengandung unsur penjaminan dan hak-hak
ang sama dalam modal, usaha dan hutang.
,erja sama ini juga dibolehkan menurut maoritas ulama,
namun dilarang oleh As-Sa)i2i. ,emungkinan ang ditolak
oleh beliau adalah bentuk aplikasi lain dari Sirkatul
Mu)awadhah, akni ketika dua orang melakukan perjanjian
untuk bersekutu dalam memiliki segala keuntungan dan
kerugian, baik karena harta atau karena sebab lainna.
2. +yirkatu Inan
Sirkatu $nan adalah kerja sama dua pihak atau lebih
dengan modal mereka bersama, untuk berusaha bersama dan
membagi keun-tungan bersama. 6adi merupakan persukutan
dalam modal, usaha dan keuntungan.
Sirkah semacam ini dibolehkan berdasarkan ijma2.
,alaupun ada perbedaan, hana dalam beberapa bentuk
rincian dan satuanna.
2.&. Rukun +yirkatu Inan
Rukun syirkatu inan adalah ?&@ adanya dua pihak, ?'@
adanya ,bjek transaksi, dan ?(@ adanya pelafalan akad.
77
Fiqih Thaharah
2.&.&. Dua Pihak
9ua pihak ang menjadi transaktor. ,eduana harus
memiliki kompetensi, akni akil baligh dan mampu membuat
pilihan.
"oleh saja seorang muslim beraliansi dengan non-muslim
dengan catatan pihak non-muslim itu tidak boleh mengurus
modal sendirian, karena dikhawatirkan akan memasuki
lubang-lubang bisnis ang diharamkan.
,alau segala akti?itas non-muslim itu selalu dipantau oleh
pihak muslim, tidak menjadi masalah. 9an persoalanna akan
lebih bebas dan terbuka bila beraliansi dengan sesama muslim.
2.&.'. .bjek -ransaksi.
=bjek transaksi ini meliputi G3H modal, G/H usaha dan G4H
keuntungan.
2.&.'.&. ,dal
9isaratkan dalam modal tersebut harus diketahui.
,alau tidak diketahui jumlahna, hana spekulati), tentu
hukumna tidaklah sah. ,arena modal itu akan menjadi
rujukan ketika aliansi dibubarkan. 9an hal tidak mungkin
dilakukan tanpa mengetahui jumlah modal.
Selain itu modal harus real, aitu modal itu memang ada
pada saat transaksi pembelian. ,arena dengan itulah aliansi ini
bisa terlaksana, sehingga eksistensina dibutuhkan. ,alau saat
transaksi tidak ada, maka transaksi dianggap batal.
7"
Fiqih Thaharah
9an tentu saja modal itu bukan berupa hutang pada
orang ang kesulitan, demi menghindari terjadina riba.
,arena dalam hal ini orang ang berhutang bisa tertuduh
menangguhkan pembaaran hutangna agar bertambah
nilaina.
+encampuran modal dan kesamaan jumlahna bukan
merupakan sarat sahna bentuk sirkah ini. Akan tetapi
garansi terhadap modal ang hangus hana bisa dilakukan
dalam aliansi ini dengan adana pencampuran harta secara
hakiki atau secara justi)ikati). @arana, masing-masing
melepaskan modal dari pengelola dan tanggungjawabna
secara pribadi untuk dimasukkan dalam pengelolaan dan
tanggung jawab bersama.
2.&.'.'. 6saha
Masing-masing pihak bebas mengoperasikan modalna
sebagaimana laakna para pedagang dan menurut kebiasaan
ang berlaku di antara mereka. ,alau orang ang mengelola
modal orang saja bebas mengoperasikan hartana, apalagi
bisnis patner dalam sirkah ini.
,arena mengelola modal orang lain hana merupakan
sirkah praktis, bukan sirkah substansial. Sementara dalam
kasus ini ang terjadi adalah sirkah praktis dan sekaligus
substansial secara bersamaan.
Masing-masing pihak ang beraliansi bisa menerahkan
usaha itu kepada ang lain, namun itu dijadikan sarat pada
awal transaksi menurut pendapat ulama ang paling benar.
,arena hak untuk mengoperasikan harta dimiliki oleh mereka
berdua.
79
Fiqih Thaharah
Namun masing-masing pihak juga bisa mengundurkan diri
dari hakna tersebut untuk diberikan kepada pihak lain, lalu
menerahkan operasionalna kepada orang tersebut, sesuai
dengan kepentingan ang ada.
2.&.'.(. Keuntungan
9isaratkan keuntungan itu harus diketahui jumlahnya.
,alau jumlahna tidak diketahui, sirkah tersebut dianggap
rusak, kecuali kalau terdapat kebiasaan setempat ang sudah
merata ang membolehkan pem-bagian keuntungan dengan
cara tertentu, hal itu boleh dilakukan.
,euntungan itu juga harus merupakan sejumlah
keuntungan dengan pr,sentasi tertentu. ,alau berupa nilai
uang tertentu saja, maka sirkah itu tidak sah. ,arena ada
kemungkinan bahwa aliansi tersebut hana menghasilkan
keuntungan kadar itu saja, sehingga tidak bisa dibuktikan
sirkah dalam keuntunganna.
"oleh saja terdapat perbedaan keuntungan antara sesama
mitra usaha. Tidak disaratkan bahwa keuntungan harus sesuai
dengan jumlah modal. ,arena keuntungan selain juga
ditentukan oleh modal, juga ditentukan oleh usaha. Terkadang
salah seorang di antara mereka memiliki keahlian ang lebih
dari ang lain, sehingga tidak rela bila disamaratakan
keuntungan mereka. $tu adalah pen-dapat ang dipilih oleh
&ana)iah dan &ambaliah.
2.&.(. Pelafalan Akad
+erjanjian dapat terlaksana dengan adana indikasi ke arah
itu menurut kebiasaan, melalui ucapan dan tindakan,
berdasarkan kaidah ang ada bahwa ang dijadikan ukuran
"*
Fiqih Thaharah
adalah pengertian dan hakikat sebenarna, bukan sekedar
ucapan dan bentuk lahiriahna saja.
"erakhirna Sirkah ini
Asal daripada sirkah ini adalah bentuk kerja sama usaha
ang dibolehkan .bukan la!im1. Masing-masing daripada pihak
ang bersekutu boleh membatalkan perjanjian kapan saja dia
kehendaki. Namun kalangan Malikiah berbeda pendapat
dalam hal itu. Mereka menatakan bahwa kerja sama itu
terlaksana dengan semata-mata adana perjanjian. ,alau salah
seorang ingin memberhentikan kerja sama tersebut, tidak
begitu saja dapat dipenuhi. 9an bila ia ingin mengambil
kembali hartana maka hal itu harus diputuskan oleh hakim.
,alau hakim melihat sudah selaakna dijual sahamna, segera
dijual. "ila tidak, maka ditunggu saat ang tepat untuk
menjualna.
+endapat ang benar menurut kami adalah sirkah itu
terlaksana dengan berjalanna usaha, dan itu terus berlangsung
hingga modalna selesai diputar. Yakni setelah modal tersebut
diputar dan kembali menjadi uang kontan. Agar dapat
mencegah bahaa terhadap pihak lain atas terjadina
keputusan mendadak setelah usaha baru dimulai.
9an satu hal ang tidak diragukan lagi, bahwa dasar dari
sirkah ini menurut para ulama )i*ih adalah penjaminan dan
amanah. Masing-masing dari pihak ang beraliansi menjadi
pen-jamin atau wakil, sekaligus ang mewakilkan kepada ang
lain. $a dapat beroperasi dalam apa ang menjadi hakna
menurut hukum asal, dan juga dalam apa ang menjadi hak
pihak lain dengan status sebagai wakil. Sementara sudah
dimaklumi bahwa wikalah atau penjaminan adalah perjanjian
ang juga dibolehkan ber-dasarkan kesepakatan ulama. =leh
"1
Fiqih Thaharah
sebab itu, seseorang tidak boleh memaksa pihak lain untuk
menuruti apa ang menjadi kei-nginanna di bawah intimidasi.
9emikian juga hukum asal dari sistem sirkah ini, karena
sirkah ini juga harus menggunakan penjaminan agar bisa
berjalan, dan juga membutuhkan spon-sorship agar bisa
bertahan. Wikalah atau penjaminan menjadi sarat dalam
sistem perniagaan ini, untuk memulaina dan agar tetap
bertahan. ,alau penjaminan itu terputus dengan pemba-talan
dari salah satu pihak, maka hak-hak kepemilikan bagi masing-
masing pihak untuk mengoperasikan modal pihak lain juga
hilang.
$nilah hukum asalna. 9an itulah ang menjadi
konsekuensi dari berbagai kaidah umum ang kalangan
Malikiah sendiri juga tidak membantahna, sehingga
pendapat mereka ang mena-takan bahwa sirkah itu
berlangsung hana dengan sekedar adana transaksi saja
menjadi perlu dicermati dan dipertanakan.
&ana saja terkadang kita mendapatkan di hadapan kita
berbagai pelajaran praktis ang mendorong kita untuk kembali
meneliti persoalan ini, dan memberikan pertimbangan dan
sudut pandang terhadap pendapat Malikiah. 9imisalkan
sirkah itu telah dimulai. Masing-masing anggotana telah
mulai mempersiap-kan dan mengatur segala sesuatuna.
Modal telah mulai dilun-curkan untuk membeli berbagai
bahan dan kebutuhan dagang. 9an pada umumna, untuk
memulai usaha itu membutuhkan kerja keras, banak
tanggungan dan biaa ang besar sekali. Tiba-tiba salah
seorang pihak ang bekerja sama secara mengejutkan
menganggap bahwa pasanganna itu dengan menghanguskan
modal dalam sekejap dan menuntut untuk berhenti dalam
usaha tersebut dan meminta ganti rugi serta menerima
kembali mo-dalna dan mengundurkan diri dari sirkah. 9an
"!
Fiqih Thaharah
perbuatanna itu bagi pasanganna bisnisna adalah tindakan
ang melumpuhkan bahkan menghancurkanna.
"agaimana sikap )i*ih $slam terhadap kondisi semacam
iniL 9i sini )i*ih Malikiah menunjukkan satu sinal terang
ang dapat menerangi jalan, namun tetap korekti) dan lentur.
,alangan Malikiah berpendapat bahwa kerja sama itu
harus berlangsung dengan sekedar adana perjanjian. Aanti
rugi modal itu persoalanna dikembalikan kepada hakim,
dikiaskan dengan hutang. Namun mereka tidak menatakan
bahwa hutang bisa berlaku hana dengan adana perjanjian,
namun dengan mulaina usaha ang merupakan sebab ang
diperkirakan akan berbahaa bagi perjanjian. &al itu
seharusna diberlakukan juga pada G$Msirkah. Wallahu a5lam.
Sirkah berakhir dengan kematian salah satu pihak ang
beraliansi, atau karena gila, karena idiot dan sejenisna.
Apakah Sirkah itu "atal dengan &abisna Modal Salah
Satu +ihakL
Apabila modal salah satu pihak ang beraliansi dagang
habis sebelum dicampurkan, secara hukum atau nata, sirkah
dengan sendirina batal. Namun kalau modal itu habis setelah
itu, itu sebagai akibat ang harus diterima oleh sirkah,
sehingga tidak langsung terhenti karena sebab itu. Sirkah
mereka tetap berjalan sebagaimana adana.
"agaimana @ara Mem)ungsikan Sirkah Agar 9apat
Meng-gantikan +osisi +engembangan Modal "erbasis 7ibaL
9unia sirkah adalah dunia ang luas merambati seluruh
penjuru u)uk, seluruh penjuru dunia. "entuk dan )ormatna
"3
Fiqih Thaharah
bisa bermacam-macam. Sektor dan pola ang tersentuh
bentuk usaha ini juga bercorak-ragam. ,alau metode
pengelolaan dana ini dilirik oleh pengelola dana muslim,
berarti ia telah menggerakkan diri-na menuju lembah ang
subur, sumber air ang kaa ang tidak habis airna, tidak
pernah berhenti memberikan karuniana. $a bisa menciduk
keuntungan darina sesuka hati dalam naungan metodologi
rabbani, dalam bingkai ajaran sariat dan memulaina dari niat
ang suci, untuk meraih tujuan dan target ang mulia.
,ita akan mengulas berbagai )ormat kerja sama ini sebagai
contoh saja, bukan secara meneluruh. 9an kesempatan
masih terbuka bagi ang ingin menciptakan )ormat-)ormat
lain, selama berada dalam rambu-rambu ajaran sariat dan
kaidah-kaidahna ang meneluruh.
Sirkah Simultan
Yakni dengan melaangkan modal para pengelola modal
muslim ke dalam sebuah musarakah ang simultan pada ber-
bagai proek ang sudah berdiri atau proek-proek ang
sedang dalam perencanaan. ,erja sama mereka tersebut
terlaksana de-ngan bersama-sama menanggung untung
rugina acara sama.
Musarakah dengan ,riteria ,husus
Yakni dengan mengarahkan para in?estor untuk bekerja
sama dalam mendanai satu proek tertentu, seperti
mengimpor sejumlah komoditi tertentu, atau untuk
menelesaikan proek pemborongan, kemudian hasilna
dibagi-bagikan, untung atau pun rugi.
Musarakah Non +ermanen
"&
Fiqih Thaharah
Yakni semacam sirkah di mana salah seorang ang
terlibat di dalamna memberikan hak kepada pihak lain untuk
menem-pati posisina dalam kepemilikan secara langsung atau
secara bertahap sesuai dengan persarakatan ang disepekati
dan sesuai dengan karakter usahana. Yakni dengan cara
penusunan kon-sep ang menisihkan sebagian de?isa ang
dihasilkan menjadi semacam cicilan untuk menutupi nilai
konstribusi pihak ang menerahkan hakna.
"entuk sirkah semacam ini diminati oleh kalangan penge-
lola ang tidak menginginkan berkesinambunganna peran
serta pemberi modal terhadap mereka. Mereka berharap
bahwa pada akhirna kepemilikan proek-proek itu pada
akhirna kembali kepada mereka ang biasana proek-proek
itu memang tidak memiliki potensi untuk dicampurtangani,
seperti mobil, atau sebagian sub produksi dalam berbagai
pabrik, perum dan lain sebagaina.
Sebagian perusahan misalna, ingin menambahkan pada
salah satu usahana sebuah produksi lengkap satu komoditi
ko-mersial tertentu. Maka seorang in?estor bisa saja
mengadakan negoisasi untuk bekerjasama dalam mendanai
sub produksi ba-rang tersebut, mengatur produksi dan
berbagai biaa khusus pada sub produksi barang tersebut
secara terpisah. ,emudian baru mengadakan negoisasi
pembagian keuntungan, dengan menisih-kan sebagian
pemasukan sebagai cadangan menutupi biaa proek tersebut.
9engan demikian, sirkah itu dapat memiliki sub produksi
tersebut pada akhirna.
9alam sebuah Muktamar Nkonomi $slam di 9ubai tahun
3400 &.: 30>< M., para peserta muktamar membahas bentuk
jual beli semacam ini. Akhirna mereka memutuskan bahwa
bentuk perjanjian usaha ang berakhir dengan penetapan
"-
Fiqih Thaharah
kepemilikan ini terbentuk menjadi salah satu dari gambaran
berikut-
Aambaran pertama-
+ihak in?estor dengan pengelola bersepakat untuk
menetapkan jumlah jatah masing-masing ber-kaitan dengan
saham dan sarat-saratna. (alu saham-saham in?estor dijual
kepada pengelola setelah sirkah berakhir dengan perjanijian
baru, dimana si in?estor berhak menjual sahamna kepada si
pengelola sebagai patner usahana, atau kepada orang lain.
9emikian juga ang berlaku bagi seorang penanam saham
terhadap bank ang mengelola modalna. $a berhak menjual
sa-hamna itu kepada bank sebagai patner usahana atau
kepada pihak lain.
Aambaran kedua-
&endakna in?estor dengan pengelo-lana bersepakat
dalam sirkah itu untuk pendanaan penuh atau sebagian
sebagai biaa pelaksanaan proek ang memiliki pros-pek
keuntungan. Yakni berdasarkan kesepakatan bank dengan
penanam saham lain, di mana pihak bank memperoleh
prosentase keuntungan bersih ang berbukti secara riil, di
samping hakna untuk tetap menimpan sisa dana dari ang
telah dikeluarkan, akni jumlah khusus ang telah disepakati
untuk disisihkan .dana tertahan1 untuk menutupi kekurangan
pendanaan bank ang dilakukan oleh pihak bank.
Aambaran ketiga-
9itentukan bagian bagi pihak in?estor dan pengelola serta
penanam saham lain dalam satu cara pem-bagian saham ang
dapat menggambarkan total harga barang penjualan sebagai
"6
Fiqih Thaharah
objek sirkah Masing-masing pihak mendapat-kan jatah
keuntungan dari keuntungan ang pasti. +ihak penanam
modal bisa membeli sejumlah saham ang masih dikuasai
bank tersebut setiap tahunna, sehingga saham-saham ang
masih di tangan bank itu berkurang sedikit demi sedikit, dan
pada akhir-na pihak penanam modal itu dapat memiliki
seluruh saham ang ada dan menjadi pemilik tunggal dari
sirkah tersebut.
Aambaran pertama jelas dibolehkan berdasarkan kesepa-
katan para ulama. ,arena perjanjian usaha ini mengandung
dua akar ang terpisah ang masing-masing secara terpisah
hukum-na dibolehkan. Sedangkan keduana adalah perjanjian
sirkah dan perjanjian jual beli, sehingga tidak diharamkan dan
tidak ada hal ang diragukan. 9emikian juga dengan gambaran
ketiga ang tidak berbeda dengan gambaran pertama, hana
penjualanna saja ang dilakukan secara bertahap, sementara
dalam gambaran pertama dilakukan secara langsung satu kali
saja. Namun kedua-na tidak diragukan kehalalanna, selama
penjualan itu dila-kukan setelah selesaina sirkah dengan
perjanjian terpisah.
Adapun gambaran kedua, masih diselimuti beberapa
keran-cuan. ,arena pihak bank telah bekerja sama semenjak
pertama dengan persaratan modal itu akan kembali
kepadana dengan prosentase tertentu dari keuntungan
proek.
Yang menebabkan terjadina kerancuan tergabungna
dua halsirkah dan jual beli dalam satu perjanjian. ,ita tidak
menga-takan secara pasti bahwa itu termasuk riba. ,arena
kalau modal itu hangus, berarti menjadi kerugian bersama,
bukan menjadi tanggung jawab pengelola saja. $nilah ang
membedakan secara signi)ikan antara perjanjian usaha ini
"7
Fiqih Thaharah
dengan peminjaman ang menjadi tanggung jawab peminjam
saja. 9emikian pula halna ketika terjadi kerugian, kerugian itu
ditanggung secara bersama.
9i antara hal ang membedakan perjanjian usaha dengan
riba secara signi)kan pula adalah bahwa permintaan in?estor
untuk meminta kembali modal ang telah diberikanna,
tergantung pada keberhasilan proek dan keuntungan ang
didapatkan. ,alau ke-untungan itu tidak terbukti, si in?estor
tidak bisa mengambil ke-untungan sedikitpun. &al itu tidak
berpengaruh pada perjanjian usaha sirkah ang dilaksanakan
di antara kedua belah pihak. 6atah bank tetap ada dalam
bentuk saham. 9an pemasukanna juga tetap dalam bentuk
jumlah tertentu dari keuntungan.
&ana saja kerancuan tersebut tetap terlihat kental melalui
pencampuradukkan antara dua perjanjian tersebut, demikian
juga keikutsertaan bank dari semenjak awal dengan
persaratan akan mengambil kembali modalna secara utuh
ditambah prosentase keuntungan. =leh sebab itu demi
menjaga kehormatan dasar dan menghindari subhat agar
kedua bentuk usaha itu dipisahkan saja, akni bahwa persoalan
jual beli itu diserahkan kepada hak pilih kedua belah pihak.
&ukum-hukum Sirkatul Abdan .'saha1
Yakni kerjasama dua pihak atau lebih dalam hasil kerja
tangan mereka.
Seperti kesepakatan para pemilik usaha dan kerajinan
untuk menerima pekerjaan dan berserikat dalam hasilna. 9i
antara contohna misalna kesepakatan beberapa orang tenaga
medis untuk mendirikan poliklinik dan menerima perawatan
orang-orang sakit. Masing-masing bekerja sesuai dengan
""
Fiqih Thaharah
spesialisasina. ,emudian akhirna mereka membagi
keuntungan bersama. Atau kesepakatan sekelompok mekanik
untuk mengerjakan satu pro-ek perbaikan mobil, masing-
masing bekerja sesuai dengan ketrampilanna, baru kemudian
mereka membagi keuntungan bersama.
Sirkah ini dinamakan juga sirkah shanaKi, sirkah
ta*abbul dan sirkah Oamal.
9isariatkanna Sirkatul Abdan
+ara Ahli #i*ih berbeda pendapat tentang disariatkanna
sirkah semacam ini- 5Maoritas ulama membolehkanna,
akni dari kalangan &ana)iah, Malikiah, dan &ambaliah,
Se-dangkan $mam Sa)iKi melarangna.
Alasan pendapat maoritas ulama adalah sebagai berikut-
7iwaat Abu 'baidah $bnu Abdillah, dari aahna Abdullah
bin Mas5ud diriwaatkan bahwa ia menceritakan, 5Saa dan
SaKad serta Ammar melakukan kerja sama pada hari "adar.
Namun saa dan Ammar tidak memperoleh apa-apa,
sementara SaKad mem-peroleh dua orang tawanan.5
Nabi membenarkan apa ang mereka lakukan. $mam
Ahmad berkata, 5Nabi sendiri ang mengesahkan kerja sama:
sirkah ang mereka lakukan. 5
Alasan ang diambil oleh $mam Sa)i5i adalah bahwa
sirkah itu dilakukan tanpa modal harta sehingga tidak akan
mencapai tujuanna, akni keuntungan. ,arena sirkah dalam
keuntungan itu dibangun di atas sirkah dalam modal.
Sementara modal di sini tidak ada, maka sirkah ini tidak sah.
"9
Fiqih Thaharah
Namun alasan Sa)i5i di sini dibantah dengan alasan lain,
bahwa tujuan dari sirkah adalah memperoleh keuntungan
dengan sirkah tersebut. Tidak hana didasari dengan modal
harta, namun juga dibolehkan dengan modal kerja saja, seperti
dalam sistem penanaman saham. "isa juga dilakukan dengan
sistem penja-minan. Yakni masing-masing menjadi penjamin
bagi ang lain untuk menerima usaha pasangan bisnisna
seperti menerima usa-hana sendiri. Masing-masing menjadi
penjamin dalam setengah usaha dari penjaminan pihak lain,
dan setengah usaha lain dari hak asli ang dimiliki. Sehingga
terealisasilah sirkah dari keun-tungan ang dihasilkan dari
usaha tersebut.
7ukun-rukun Sirkah 'saha
Ada tiga rukun ang dimiliki oleh Sirkah Abdan,
sebagaimana sirkah jenis lain- 9ua transaktor, masing-masing
harus memiliki kompetensi berakti?itas. =bjek transaksi, akni
usaha dan keuntungan. +ela)alan akad:perjanjian. Yakni
indika-tor terhadap adana keridhaan masing-masing pihak
terhadap perjanjian, dengan serah terima.
9emikianlah, telah dijelaskan banak hukum-hukum ten-
tang rukun-rukun ini ketika kita membahas Sirkatul 5$nan.
,arena kesemuana adalah hukum-hukum umum, sehingga
tidak perlu dibahas ulang dalam kesempatan ini. ,ita akan
mengulas kembali objek transaksi, karena ada sebagian hukum
khusus berkaitan dengan sirkah ini.
+ertama- 'saha.
+ara ulama berbeda pendapat tentang ditetapkanna kesa-
tuan usaha sebagai sarat sahna kerja sama ini. ,alangan
&ana-)iah dan &ambaliah dalam salah satu riwaat
9*
Fiqih Thaharah
pendapat mereka berpendapat bahwa kesatuan usaha itu tidak
disariatkan. ,arena tujuan dari sirkah tersebut adalah
memperoleh keuntungan. Tak ada bedana antara keuntungan
dari satu jenis usaha atau dari beberapa jenis usaha. Tidak ada
alasan sama sekali untuk mene-tapkan kesatuan usaha sebagai
sarat sahna sirkahini.
"erbeda halna dengan kalangan Malikiah dan juga
kalangan &ambaliah dalam riwaat lain. Mereka menatakan
disariatkanna kesatuan usaha sebagai sarat sahna
sirkahini. ,arena konsekuensi sirkah ini adalah bahwa usaha
ang diterima oleh masing-masing pihak juga ditekankan
kepada ang lain. ,alau usaha ang dilakukan berbeda, hal itu
tidak mungkin terjadi. ,arena bagaimana mungkin seseorang
akan melakukan usaha ang dia sendiri tidak mampu
melakukanna atau tidak terampil mengerjakannaL
9an dalil terakhir ini dibantah bahwa komitmen seseorang
atas suatu usaha tertentu tidak mesti dia melakukanna
langsung, bisa saja dia mengupah orang, atau ada orang ang
membantuna tanpa upah. 9an di antara hal ang
memperjelas lemahna pen-saratan ini adalah bila seandaina
salah satu dari keduana ber-kata, 5Saa menerima saja dan
engkau ang bekerja,5 maka sirkah ini sah padahal kerja
masing-masing itu berbeda.
,edua- ,euntungan.
,euntungan dalam sirkah ini adalah berdasarkan kesepa-
katan semua pihak ang beraliansi, dengan cara disamaratakan
atau ada pihak ang dilebihkan. ,arena usahalah ang berhak
mendapatkan keuntungan. Sementara perbedaan usaha dalam
sirkah ini dibolehkan. Maka juga dibolehkan juga adana per-
bedaan jumlah keuntungan.
91
Fiqih Thaharah
"erdasarkan hal ini, kalau mereka pempersaratkan usaha
dibagi dua .3-31 dan keuntunganna 3-/, boleh-boleh saja.
,arena modal itu adalah usaha dan keuntungan adalah modal.
'saha bisa dihargai dengan penilaian kualias, sehingga bisa
diperkirakan hargana dengan prediksi kualitasna, dan itu
tidak diharamkan.
9asar ,erja Sama dalam ,euntungan +ada Sirkah $ni
Asas kerja sama antar sesama mitra usaha dalam sirkah
ini adalah jaminan atau garansi. ,arena setiap usaha ang
diterima masing-masing pihak berada dalam jaminan semua
pihak. Ma-sing-masing bisa menuntut dan dituntut oleh
usahana sendiri. ,arena sirkah ini terlaksana hana dengan
adana jaminan ini. Tidak ada hal ang berarti ang dapat
dijadikan dasar tegakna perjanjian kerja sama ini selain
jaminan. Seolah-olah sirkah ini berisi jaminan masing-masing
pihak terhadap ang lain dalam komitmen dan hak ang
dimiliki. ,alau mereka bersekutu dalam jaminan, berarti
mereka juga harus berserikat dalam keuntungan. Mereka
berhak mendapatkan keuntungan sebagaimana mereka
memukul jaminan secara bersama.
=leh sebab itu, kalau salah seorang di antara mereka beru-
saha sendirian, maka usaha itu menjadi milik keduana.
9engan catatan, pihak ang tidak berusaha bukan karena
menolak mela-kukan usaha. ,alau ia menolak berusaha, maka
mitra usahana berhak membatalkan perjanjian:kerja
samana. "ahkan sebagian kalangan &ambaliah berpendapat,
bahwa ketika salah seorang di antara dua pihak ang bermitra
usaha itu tidak melakukan usaha tanpa alasan, maka mitra
usahana berhak untuk mengambil sen-diri keuntungan dari
usahana tersebut. ,arena mereka menja-lankan sirkah usaha
dengan catatan keduana melakukan usaha bersamaan. ,alau
9!
Fiqih Thaharah
salah di antara mereka tidak melakukan usaha tanpa alasan,
maka berarti dia tidak menunaikan sarat kerja sama antara
mereka berdua, sehingga ia tidak berhak menda-patkan
keuntungan sebagai imbalanna.
6aminan dalam Sirkah 'saha
+ara anggota sirkah ini memiliki satu tanggung jawab.
Setiap usaha ang dilakukan masing-masing, mendapatkan
jaminan dari pihak lain. Masing-masing dituntut untuk
melakukan usaha. 9an masing-masing juga berhak menuntut
mitra usahana untuk mendapatkan keuntungan. =rang ang
membaar upah misalna, cukup menerahkan pembaaran
kepada salah satu dari kedua pihak tersebut. ,alau uang
pembaaran tersebut hangus di tangan salah seorang di antara
mereka bukan karena )aktor keteledoran, maka menjadi
tanggungjawab mereka berdua sehingga menjadi keuntungan
mereka ang hilang. ,arena masing-masing di antara mereka
menjadi wakil atau penjamin bagi pihak lain dalam memegang
keuangan atau dalam menuntut keuntungan. Semen-tara
sudah jelas bahwa tangan seorang penjamin adalah tangan
amanah ang hana bertanggung jawab bila melakukan ketele-
doran atau melampaui batas.
"erakhirna Sirkah $ni
Sirkah usaha ini berakhir dengan berakhirna kerjasama
dengan berdasarkan kriteriana secara umum, misalna
dengan pembatalan oleh salah satu transaktor, atau kematian
salah satu dari pihak ang bekerja sama, atau karena gila,
karena sudah ter-cekal akibat bangkrut terlilit hutang, karena
idiot dan sejenisna.
93
Fiqih Thaharah
9engan kenataan itu, maka tidaklah logis apa ang
dinatakan oleh kalangan Malikiah untuk diterapkan di sini
aitu bahwa dalam usaha dengan sistem penanaman modal,
ben-tuk usaha ini berlangsung dengan mulaina usaha. ,arena
sirkah usaha ini berkaitan erat dengan pribadi para pelaku,
sehingga tanpa kehadiranna, tidak bisa dibaangkan
bagaimana kerja sama ini bisa berjalan.
Sirkatul Wujuh
Sirkah wujuh adalah akad ang dilakukan dua pihak atau
lebih untuk membeli sesuatu dengan mempergunakan nama
baik mereka secara berhutang. "ila menghasilkan keuntungan,
mereka bagi berdua.
Sirkah jenis ini mengikat dua orang pelaku atau lebih
ang tidak memiliki modal uang. Namun mereka memiliki
prestige atau nama baik di tengah masarakat sehingga
membuka kesempatan buat mereka untuk bisa membeli secara
berhutang. Mereka ber-sepakat untuk membeli barang secara
berhutang dengan tujuan untuk dijual, lalu keuntunganna jual
beli itu mereka bagi ber-sama.
Sebab 9isebut Sebagai Sirkatul Wujuh
Sirkah ini disebut dengan sirkah wujuh karena para ang-
gotana tidak bisa membeli barang dengan hutang bila tidak
memiliki prestige .nama baik1 di tengah masarakat. +ara
anggota kerja sama ini sama sekali tidak memiliki modal uang.
Namun mereka memiliki koneksi dan prestige ang
menebabkan mereka berkesempatan baik membeli dengan
hutang. 6ah.kehormatan1 dan wajh.prestige atau nama baik1
artina sama. 9ikatakan misalna, si #ulan memiliki nama
9&
Fiqih Thaharah
baik. Artina, memiliki kehormatan. =leh sebab itu Allah
ber)irman-
59an adalah dia seorang ang mempunai kedudukan
terhormat disisi Allah.5 .Al-Ah!ab- <01.
9isariatkanna Sirkah $ni
+ara ulama berbeda pendapat tentang disariatkanna atau
tidakna kerja sama ini. ,alangan &ana)iah dan &ambaliah
membolehkanna secara mutlak. ,alangan Sa)i5iah dan
Mali-kiah melarang sebagian bentuk aplikati)na, namun
membo-lehkan sebagian bentuk lainna.
Mereka membolehkan kalau kedua pihak tersebut berse-
pakat membeli satu komoditi ang sama. Mereka melarang
apabila masing-masing berhak terhadap apa ang dibeli oleh
mitra bisnis kerja sama mereka dengan nama baikna sendiri
secara mutlak.
Alasan mereka ang membolehkana secara mutlak adalah
sebagai berikut- ,arena sirkah itu mengandung unsur
membeli dengan pembaaran tertunda, serta untuk
memberikan penjaminan kepada pihak lain untuk berjual beli,
dan keduana dibolehkan. ,a-rena umumna manusia telah
terbiasa melakukan perjanjian kerja sama usaha tersebut di
berbagai tempat tanpa pernah dibantah oleh ulama manapun.
9alam "adai5ush Shanai5 disebutkan, 59alil kami adalah
bahwa umumna kaum muslimin telah terbiasa melakukan
kedua jenis usaha tersebut di berbagai masa tanpa ada ulama
ang me-nalahkanna.5
9-
Fiqih Thaharah
,alangan &ana)iah dan &ambaliah telah membantah
pendapat mereka ang melarang sirkah ini dengan alasan
tidak adana modal ang bisa dikembangkan, dengan ucapan
mereka- 5,alau sirkah dengan modal uang dibolehkan untuk
mengembang-kan modal tersebut, maka sirkah dengan usaha
dan nama baik juga disariatkan dengan tujuan menghasilkan
modal uang. ,ebutuhan terhadap modal uang itu lebih besar
dari kebutuhan terhadap pengembangan modal uang ang
sudah ada.5
$ni pembahasan ang berkaitan dengan de)inisi sirkah ini,
asal muasal penamaanna sebagai sirkah wujuh dan disariat-
kanna sirkah ini.
Adapun hukum-hukum lain ang berkaitan dengan kerja
sama ini sama dengan bentuk-bentuk sirkah lainna, silahkan
me-rujuk kepada pembahasan-pembahasan sebelumna.
Sirkatul Mu)awadhah
9e)inisi Sirkatul Mu)awadhah
Al-Mu)awadhah secara bahasa artina adalah sirkah
dalam segala hal.
Secara terminologis artina aitu- Setiap sirkah di mana
para anggotana memiliki kesamaan dalam modal, akti?itas
dan hutang piutang, dari mulai berdirina sirkah hingga akhir.
Maka masing-masing menerahkan kepada mitrana untuk
secara bebas mengoperasikan modalna, baik ketika ia ada
atau tidak. Sehingga ia dengan bebas pula dapat
mengoperasikan berbagai akti?itas )inansial dan akti?itas kerja
ang menjadi tuntutan se-mua bentuk kerja sama, namun
96
Fiqih Thaharah
dengan sarat, tidak termasuk di dalamna usaha-usaha ang
)enomenal atau berbagai macam denda.
9e)inisi Aplikati)
Sirkatul Mu)awadhah adalah sebuah sirkah
komprehensi) ang dalam sirkah itu semua anggoga sepakat
melakukan aliansi dalam semua jenis kerja sama, seperti 5inan,
abdan dan wujuh. 9i mana masing-masing menerahkan
kepada pihak lain hak untuk mengoperasikan segala akti?itas
ang menjadi komitmen kerja sama tersebut, seperti jual beli,
penjaminan, penggadaian, sewa menewa, menerima tenaga
kerja, dan sejenisna.
Namun tidak termasuk dalam sirkah ini berbagai hasil
sampingan ang didapatkanna, seperti barang temuan,
warisan dan sejenisna. 9an juga masing-masing tidak
menanggung ber-bagai bentuk denda, seperti mengganti
barang ang dirampas, ganti rugi sirkah , mengganti barang-
barang ang dirusak dan sejenisna.
Alasan +enamaan $tu
+ara Ahli #i*ih berbeda pendapat tentang alasan mengapa
dinamakan sirkah ini dengan Sirkah Mu)awadah.
Ada pendapat bahwa itu diambil dari kata ta)wied ang
artina penerahan. ,arena masing-masing menerahkan
kepada mitrana untuk melakukan operasional seluruh modal
dagang-na. Ada juga ang berpendapat bahwa itu diambil
dari kata isti)adhah ang artina menebar. ,arena sirkah ini
ditegakkan di atas dasar penebaran dan ekspos seluruh
akti?itas.
97
Fiqih Thaharah
Sementara kalangan &ana)iah menatakan bahwa arti
Mu)awadhah adalah penamaan. =leh sebab itu sarat sahna
ker-ja sama ini adalah adana kesamaan modal, akti?itas dan
hutang piutang. Namun pendapat ini lemah. Yang tepat
adalah ang pertama.
9isariatkanna Sirkah $ni
+ara ulama kembali berbeda pendapat tentang hukum
sirkah ini- ,alangan &ana)iah, Malikiah dan &amba-liah
membolehkanna. Sedangkan $mam Sa)iKi 8 mela-rangna.
Alasan pendapat maoritas ulama adalah sebagai berikut-
P ,arena sirkah ini menggabungkan beberapa macam
bentuk sirkah ang masing-masing dari sirkah itu
dibolehkan secara terpisah, maka demikian pula hukumna
bila dikombi-nasikan.
P ,arena masarakat di berbagai tempat dan masa telah
terbiasa melakukan bentuk sirkah semacam ini tanpa ada pula
ulama ang menalahkanna.
Sementara alasan $mam Sa)iKi melarangna adalah sebagai
berikut- ,arena sirkah ini sebentuk perjanjian usaha ang
me-ngandung penjaminan terhadap jenis hal ang tidak
diketahui, dan juga jaminan terhadap sesuatu ang tidak
diketahui. ,eduana sama-sama rusak secara terpisah, apalagi
bila digabungkan.
9alil ang dikemukakan $mam Sa)i5i ini dibantah bahwa
hal ang tidak diketahui itu dimaa)kan karena timbul sebagai
9"
Fiqih Thaharah
konsekuensi. Sebuah akti?itas terkadang sah bila merupakan
konsekuensi, tetapi tidak sah bila merupakan tujuan, seperti
hal-na sirkah 5inan dan penanam modal. Masing-masing
sirkah itu juga mengandung unsur penjaminan terhadap
dalam pembelian sesuatu ang tidak diketahui, namun
keduana dibolehkan ber-dasarkan kesepakatan para ulama.
Sarat-sarat Sirkah Mu)awadhah
,alangan &ambaliah menetapkan sarat sahna sirkah
ini bahwa tidak boleh dimasukkan ke dalamna berbagai hasil
sam-pingan dan denda-denda. ,alau keduana dimasukkan
dalam perjanjian, sirkah itu batal, karena ada unsur
manipulasi. ,arena masing-masing akan menanggung
kewajiban ang lain. "isa jadi ia akan menanggung sesuatu
ang tidak mampu ia lakukan, apa-lagi itu merupakan
perjanjian ang tidak ada contoh ang mene-rupaina dalam
ajaran sariat.
Sementara kalangan &ana)iah memberikan sarat bagi
sahna sirkah ini sebagai berikut-
3. ,esamaan modal, akti?itas dan keuntungan. Maka harus
dibuktikan dahulu kesamaan dai awal sampai akhir dalam
beberapa hal tersebut. ,arena menurut mereka al-
Mu)awadhah itu sendiri artina adalah penamaan. ,alau
kesamaan itu tidak di-miliki salah satu pihak, maka sirkah itu
batal.
/. ,eumuman dalam sirkah Yakni diberlakukan dalam
semua jenis jual beli. 6angan sampai salah satu di antara
mereka melakukan jual beli ang tidak dilakukan pihak lain.
99
Fiqih Thaharah
4. Agar salah satu pihak ang terlibat tidak memiliki saham
dalam sirkah lain, dan tidak juga ikut dalam perjanjian sirkah
lain, karena hal itu menebabkan ketidaksamaan.
F. &endakna dengan pela)alan mu)awadhah. ,arena
mu)a-wadhah mengandung banak persaratan ang hana
bisa diga-bungkan dalam pela)alan itu, atau dengan cara
pengungkapan lain ang bisa mewakilina. Namun jarang
sekali masarakat awam ang memahami hal itu.
9emikianlah. "erkurangna salah satu dari persaratan ini
menebabkan sirkah ini berubah menjadi sirkah 5inan
menurut kalangan &ana)iah. ,arena sirkah ini memang
sudah mengan-dung unsur sirkah 5inan bahkan lebih dari itu.
"atalna sirkah mu)awadhah, tidak berarti sirkah itu batal
sebagai sirkah 5inan, karena sirkah 5inan tidak memerlukan
sarat-sarat tersebut.
Satu hal ang perlu diingat, bahwa kalangan Malikiah dan
&ambaliah tidak menganggap kesamaan dalam modal dan
keuntungan sebagai sarat sirkah ini. Mereka membolehkan
adana perbedaan dalam kedua hal itu, sebagaimana halna
Sir-katul 5$nan.
'ntung 7ugi 9alam Sirkatul Mu)awadhah
+ara ulama Ahli #i*ih telah bersepakat bahwa kerugian
dalam Sirkah Mu)awadhah dan dalam seluruh jenis sirkah
lainna harus diukur dengan jumlah modal. Artina, kerugian
itu dibagi-bagikan untuk ditanggung bersama sesuai dengan
prosentasi modal ang tergabung dalam sirkah. Namun
mereka berbeda pendapat dalam soal keuntun-gan-
1**
Fiqih Thaharah
P ,alangan &ambaliah membolehkan keuntungan itu
dibagikan sesuai dengan persaratan. Mereka tidak
membedakan antara sirkah komprehensi) dengan ang
lainna.
P ,alangan Malikiah mempersaratkan agar keuntungan
disesuaikan dengan jumlah modal.
P Sementara kalangan &ana)iah mengharuskan
keuntungan dalam Sirkatul Mu)awadhah untuk
disamaratakan, berdasarkan alasan ang telah dijelaskan
sebelumna bahwa modal, keun-tungan dan ang lainna
adalah rambu-rambu paling mendasar, dalam sirkah ini dan
juga dalam sirkah-sirkah lain, menurut mereka.
Telah pula dijelaskan sebelumna bahwa pendapat ang
terpilih adalah bahwa keuntungan itu bisa saja berdasarkan
persaratan. ,arena usaha itu adalah salah satu sebab
memper-oleh keuntungan. 'kuranna bisa berbeda-beda,
sehingga harus diukur.
1*1
Pertemuan Pertama
Mudharabah
&. Definisi
Mudharabah dalam bahasa Arab merupakan bentuk wa4an
mu0a'alah dari kata dharaba, ang berarti G3H memukul dan G/H
melakukan perjalanan.
4B

9alam hal ini ang lebih digunakan adalah melakukan
perjalanan, dimana di masa 7asulullah SAW, mengadakan
perjalanan itu identik dengan melakukan perniagaan atau
perdagangan.
3"
Lihat Lisanul Arab
Fiqih Thaharah
Sedangkan dalam ilmu )i*ih, mudharabah dide)inisikan
sebagai .[RRO|RRTtRR}][RRO|RRTh[RR}kRRkNb_nRRolNRRwiRRx]1, aitu
akad persekutuan dalam keuntungan dengan m,dal dari
satu pihak dan kerja dari pihak lain.
40

'. asyru!iyah
Mudharabah adalah akad ang dibolehkan dalam sariah
$slam berdasarkan Al-%uran, As-Sunnah dan $jma2 para
)u*aha.
'.&. Al%0uran Al%Kariem
` ,`-, ` ` `` `. `` ,`-,
`` ` ,
Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu +rang-+rang yang
sakit dan +rang-+rang yang berjalan di muka bumi men6ari sebagian
karunia Allah, dan +rang-+rang yang lain lagi yang berperang di jalan
Allah, maka ba6alah apa yang mudah (bagimu) dari al-ur1an .%S.
Al Mu!ammil - /;1
'.'. As%+unnah
.=' ` ` ``' `,` ` . ` `
:` . ' -. _ ` ` . _ .
`, , ~ . ` ., , ,` ., `-
`' ` `~` _` `.
39
Ad-Durr Al-Mu"htar jilid 4 halaman 4?3
1*3
Fiqih Thaharah
Dari 'bnu Abbas )A bahwa Al-Abbas bin Abdil Mutthalib )A
bila menyerahkan harta se6ara mudharabah mensyaratkan kepada
rekannya untuk tidak membawa harta itu melewati laut, atau
menuruni lembah dan tidak membelanjakan hewan yang punya hati
kering. Dia rekannya menyetujui syarat itu maka dia menjaminnya.
Maka diangkatlah syarat itu kepada )asulullah !A9 dan beliau
!A9 memb+lehkannya .&7. Al-"aiha*i1
'.(. Ijma!
,ebolehan akad mudharabat ini dikuatkan dengan ijma2,
dimana diriwaatkan bahwa banak diantara para shahabat
Nabi SAW menerahkan harta anak atim dalam bentuk
mudharabah.
9i antara mereka adalah 'mar bin Al-,hattab, 'tsman
bin Al-A))an, Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Mas2ud,
Abdullah bin 'mar, 'baidillah bin 'mar, serta Aisah
ridhwanullahi alaihim. 9an tidak ada satu pun riwaat ang
mengingkari adana hal itu.
,aum muslimin sudah terbiasa melakukan akad kerja
sama semacam itu hingga !aman ini di berbagai masa dan
tempat tanpa ada ulama ang menalahkanna. $ni merupakan
konsensus ang diakini umat, karena cara ini sudah
digunakan bangsa %urais secara turun temurun dari jaman
jahiliah hingga !aman Nabi SAW.
(. #ikmah Disyariatkan udharabah
$slam mensariatkan akad kerja sama mudharabah untuk
memudahkan orang, karena sebagian mereka memiliki harta
namun tidak mampu mengelolana dan disana ada juga orang
1*&
Fiqih Thaharah
ang tidak memiliki harta namun memiliki kemampuan untuk
mengelola dan mengembangkanna.
Maka Sariat membolehkan kerja sama ini agar mereka
bisa saling mengambil man)aat diantara mereka. Shahibulmal
.in?estor1 meman)aatkan keahlian mudharib .pengelola1,
dimana dia meman)aatkan harta dan dengan demikian
terwujudlah kerja sama harta dan amal. Allah TaKala tidak
mensariatkan satu akad kecuali untuk mewujudkan
kemaslahatan dan menolak kerusakan.
7. $enis udharabah
+ara ulama membagi Mudharabah menjadi dua jenis-
7.&. uthla8ah
+engertianna adalah sistem mudharabah dimana pemilik
modal .in?estor:Shohib Al Mal1 menerahkan modal kepada
pengelola tanpa pembatasan jenis usaha, tempat dan waktu
dan dengan siapa pengelola bertransaksi. 6enis ini memberikan
kebebasan kepada Mudhorib .pengelola modal1 melakukan
apa saja ang dipandang dapat mewujudkan kemaslahatan.
7.'. u8ayyadah :terbatas;
+engertianna pemilik modal .in?estor1 menerahkan
modal kepada pengelola dan menentukan jenis usaha atau
tempat atau waktu atau orang ang akan bertransaksi dengan
mudharib.
6enis kedua ini diperselisihkan para ulama keabsahan
saratna, namun ang rajih bahwa pembatasan tersebut
berguna dan tidak sama sekali menelisihi dalil sarKi, itu hana
1*-
Fiqih Thaharah
sekedar ijtihad dan dilakukan dengan kesepakatan dan
keridhaan kedua belah pihak sehingga wajib ditunaikan.
+erbedaan antara keduana terletak pada pembatasan
penggunaan modal sesuai permintaan in?estor.
<. Rukun udharabah
Mudharabah memiliki tiga rukun- G3H Pelaku, baik
in?estor .pemilik modal1 dan pengelola .mudharib1, G/H .bjek
transaksi kerja sama aitu modal, usaha dan keuntungan. G4H
Pelafalan perjanjian.
Sedangkan imam Al Sarbini dalam Sarh Al Minhaaj
menjelaskan bahwa rukun mudharabah ada lima, aitu Modal,
jenis usaha, keuntungan, pela)alan transaksi dan dua pelaku
transaksi.
F;
$ni semua ditinjau dari perincianna dan semuana
tetap kembali kepada tiga rukun diatas.
<.&. Pelaku
,edua pelaku kerja sama ini adalah pemilik modal dan
pengelola modal. 9isaratkan pada rukun pertama ini
keduana memiliki kompetensi berakti)itas .jai4ut-tasharru01
dalam pengertian mereka berdua baligh, berakal, rasid dan
tidak dilarang berakti?itas pada hartana.
Sebagian ulama mensaratkan bahwa keduana harus
muslim atau pengelola harus muslim, sebab seorang muslim
tidak ditakutkan melakukan perbuatan riba atau perkara
haram.
&*
,ihat 5a)milah 6, Ma$mu@ %(arhu 6l Muhad+ab imam na1a1i 9leh
Muhammad Da$ieb 6l Muthi@i (ang digabung dengan )itab Ma$mu@
%(atrhul Muhad+ab
1*6
Fiqih Thaharah
Namun sebagian lainna tidak mensaratkan hal tersebut,
sehingga diperbolehkan bekerja sama dengan orang ka)ir ang
dapat dipercaa dengan sarat harus terbukti adana
pemantauan terhadap akti?itas pengelolaan modal dari pihak
muslim sehingga terlepas dari praktek riba dan haram.
F3
<.'. .bjek -ransaksi
=bjek transaksi dalam mudharabah mencakup modal,
jenis usaha dan keuntungan.
<.'.&. ,dal
9alam sistem Mudharabah ada empat sarat modal ang
harus dipenuhi-
a. Modal harus berupa alat tukar:satuan mata uang .Al
Na*d1 dasarna adalah ijmaK/3 atau barang ang
ditetapkan nilaina ketika akad menurut pendapat
ang rojih. //
b. Modal ang diserahkan harus jelas diketahui/4
c. Modal ang diserahkan harus tertentu
d. Modal diserahkan kepada pihak pengelola modal dan
pengelola menerimana langsung dan dapat
berakti?itas denganna./F
6adi dalam mudharabah disaratkan modal ang
diserahkan harus diketahui dan penerahan jumlah modal
kepada mudharib .pengelola modal1 harus berupa alat tukar
seperti emas, perak dan satuan mata uang secara umum. Tidak
diperbolehkan berupa barang kecuali bila ditentukan nilai
barang tersebut dengan nilai mata uang ketika akad transaksi,
&1
,ihat )itab Maa ,a Casa@u 6l 5aa$ir Jahlulu> )ar(a pr9/. ;R
6bdullah 6l Mushlih dan pr9/. ;R. %halah 6l %h91i
1*7
Fiqih Thaharah
sehingga nilai barang tersebut ang menjadi modal
mudharabah.
@ontohna seorang memiliki sebuah mobil toota kijang
lalu diserahkan kepada mudharib .pengelola modal1, maka
ketika akad kerja sama tersebut disepakati wajib ditentukan
harga mobil tersebut dengan mata uang, misalna 7p B; jutaC
maka modmudharabah tersebut adalah 7p B; juta.
,ejelasan jumlah modal ini menjadi sarat karena
menentukan pembagian keuntungan. Apabila modal tersebut
berupa barang dan tidak diketahui nilaina ketika akad, bisa
jadi barang tersebut berubah harga dan nilaina seiring
berjalanna waktu, sehingga memiliki konsekuensi ketidak
jelasan dalam pembagian keuntungan.
<.'.'. $enis 6saha
6enis usaha disini disaratkan beberapa sarat-
a. 6enis usaha tersebut di bidang perniagaan
b. Tidak menusahkan pengelola modal dengan
pembatasan ang menulitkanna, seperti ditentukan
jenis ang sukar sekali didapatkan, contohna harus
berdagang permata merah delima atau mutiara ang
sangat jarang sekali adana. /8
Asal dari usaha dalam mudharabah adalah di bidang
perniagaan dan bidang ang terkait denganna ang tidak
dilarang sariat. +engelola modal dilarang mengadakan
transaksi perdagangan barang-barang haram seperti daging
babi, minuman keras dan sebagaina./<
<.'.(. Pembatasan =aktu Penanaman ,dal
1*"
Fiqih Thaharah
9iperbolehkan membatasi waktu usaha dengan
penanaman modal menurut pendapat mad!hab
&ambaliah./> dengan dasar dikiaskan .dianalogikan1
dengan sistem sponsorship pada satu sisi, dan dengan
berbagai kriteria lain ang dibolehkan, pada sisi ang
lainna./B
<.'.2. Keuntungan
Setiap usaha dilakukan untuk mendapatkan keuntungan,
demikian juga Mudharabah. Namun dalam mudharabah
disaratkan pada keuntungan tersebut empat sarat-
a. ,euntungan khusus untuk kedua pihak ang bekerja
sama aitu pemilik modal .in?estor1 dan pengelola
modal. Seandaina disaratkan sebagian keuntungan
untuk pihak ketiga, misalna dengan menatakan-
OMudharabah dengan pembagian 3:4 keuntungan
untukmu, 3:4 untukku dan 3:4 lagi untuk istriku atau
orang lain, maka tidak sah kecuali disaratkan pihak
ketiga ikut mengelola modal tersebut, sehingga
menjadi *iraadh bersama dua orang./0 Seandaina
dikatakan- Kseparuh keuntungan untukku dan
separuhna untukmu, namun separuh dari bagianku
untuk istrikuK, maka ini sah karena ini akad janji
hadiah kepada istri.4;
b. +embagian keuntungan untuk berdua tidak boleh
hana untuk satu pihak saja. Seandaina dikatakan-
OSaa bekerja sama mudharabah denganmu dengan
keuntungan sepenuhna untukmuK maka ini dalam
mad!hab Sa)iKi tidak sah.43
c. ,euntungan harus diketahui secara jelas.
d. 9alam transaksi tersebut ditegaskan prosentase
tertentu bagi pemilik modal .in?estor1 dan pengelola.
1*9
Fiqih Thaharah
Sehingga keuntunganna dibagi dengan persentase
bersi)at merata seperti setengah, sepertiga atau
seperempat.4/ Apa bila ditentuan nilaina, contohna
dikatakan kita bekerja sama mudharabah dengan
pembagian keuntungan untukmu satu juta dan sisana
untukkuK maka akadna tidak sah. 9emikian juga bila
tidak jelas persentase-na seperti sebagian untukmu
dan sebagian lainna untukku.
<.(. Pelafalan Perjanjian
Shighah adalah ungkapan ang berasal dari kedua belah
pihak pelaku transaksi ang menunjukkan keinginan
melakukanna. Shighah ini terdiri dari ijab *abul. Transaksi
mudharabah atau sarikat dianggap sah dengan perkataan dan
perbuatan ang menunjukkan maksudna.F3
A. +yarat Dalam udharabah2'
+engertian sarat dalam Mudharabah adalah sarat-sarat
ang ditetapkan salah satu pihak ang mengadakan kerjasama
berkaitan dengan mudharabah. Sarat dalam Mudharabah ini
ada dua-
A. &. +yarat +ah
Sarat ang ini menelisihi tuntutan akad dan tidak pula
maksudna serta memiliki maslahat untuk akad tersebut.
@ontohna pemilik modal mensaratkan kepada pengelola
tidak membawa pergi harta tersebut keluar negeri atau
membawana keluar negeri atau melakukan perniagaanna
khusus dinegeri tertentu atau jenis tertentu ang gampang
didapatkan.
11*
Fiqih Thaharah
Maka sarat-sarat ini dibenarkan menurut kesepakatan
para ulama dan wajib dipenuhi, karena ada kemaslahatanna
dan tidak menelisihi tuntutan dan maksud akad perjanjian
mudharabah.
A. '. +yarat fasad :tidak benar;.
Sarat ini terbagi tiga-
A.'.&. +yarat meniadakan tuntutan k,nsekuensi akad
Seperti mensaratkan tidak membeli sesuatu atau tidak
menjual sesuatu atau tidak menjual kecuali dengan harga
modal atau dibawah modalna. Sarat ini disepakati ketidak
benaranna, karena menelisihi tuntutan dan maksud akad
kerja sama aitu mencari keuntungan.
A.'.'. +yarat yang bukan dari kemaslahatan
6uga bukan tuntutan akad, seperti mensaratkan kepada
pengelola untuk memberikan mudharabah kepadana dari
harta ang lainna.
A.'.(. +yarat yang berakibat tidak jelasnya keuntungan
Misalna mensaratkan kepada pengelola bagian
keuntungan ang tidak jelas atau mensaratkan keuntungan
satu dari dua usaha ang dikelola, keuntungan usaha ini untuk
pemilik modal dan ang satuna untuk pengelola atau
menentukan nilai satuan uang tertentu sebagai keuntungan.
Sarat ini disepakati kerusakanna karena mengakibatkan
keuntungan ang tidak jelas dari salah satu pihak atau malah
tidak dapat keuntungan sama sekali. Sehingga akadna batal.
111
Fiqih Thaharah
B. Berakhirnya 6saha udharabah
Mudharabah bisa berakhir dengan pembatalan dari salah
satu pihak. ,arena tidak ada sarat keberlangsungan terus
menerus dalam transaksi usaha semacam ini. Masing-masing
pihak bisa membatalkan transaksi kapan saja dia
menghendaki.
Transaksi mudharabah ini juga bisa berakhir dengan
meninggalna salah satu pihak transaktor, atau karena ia gila
atau ediot.
$mam $bnu %udamah menatakan- QMudharabah
termasuk jenis akad ang diperbolehkan. $a berakhir dengan
pembatalan salah seorang dari kedua belah pihak -siapa saja-,
dengan kematian, gila atau dibatasi karena ediotC hal itu karena
ia berakti?itas pada harta orang lain dengan se!inna, maka ia
seperti wakiel dan tidak ada bedana antara sebelum
berakti?itas dan sesudahna.
$mam Al Nawawi menatakan- +enghentian *iraadh
boleh, karena ia di awalna adalah perwakilan dan setelah itu
menjadi sarikat. Apabila terdapat keuntungan maka setiap
dari kedua belah pihak boleh memberhentikanna kapan suka
dan tidak butuh kehadiran dan keridoan mitrana. Apabila
meninggal atau gila atau hilang akal maka berakhir usaha
tersebutR.
$mam Sa)iKi menatakan- Q,apan penilik modal ingin
mengambil modalna sebelum diusahakan dan sesudahna
dan kapan pengelola ingin keluar dari *iraadh maka ia keluar
darinaR.
F/
&!
Ma$mu@ %(arhu 6lmuhad+ab $ilid 1- halaman 191
11!
Fiqih Thaharah
Apabila telah dihentikan dan harta .modal1 utuh, namun
tidak memiliki keuntungan maka harta tersebut diambil
pemilik modal. Apabila terdapat keuntungan maka keduana
membagi keuntungan tersebut sesuai dengan kesepakatan.
Apabila berhenti dan harta berbentuk barang, lalu
keduana sepakat menjualna atau membagina maka
diperbolehkan, karena hak milik kedua belah pihak. Apabila
pengelola minta menjualna sedang pemilik modal menolak
dan tampak dalam usaha tersebut ada keuntungan, maka
penilik modal dipaksa menjualnaC karena hak pengelola ada
pada keuntungan dan tidak tampak decuali dengan dijual.
Namun bila tidak tampak keuntunganna maka pemilik modal
tidak dipaksa.
F4
&3
6l Mughni $ilid 7 halaman 17!
113
+ertemuan ,elima
uzara!ah dan ukhabarah
Apabila seorang muslim memiliki tanah pertanian, maka
dia harus meman)aatkan tanah tersebut dengan
bercocoktanam. $slam tidak menukai dikosongkanna tanah
pertanian itu, sebab hal tersebut berarti menghilangkan nikmat
dan membuang-buang harta, sedang 7asulullah s.a.w.
melarang keras disia-siakanna harta. +emilik tanah ini dapat
meman)aatkanna dengan berbagai cara. "aik dengan
ditanami sendiri atau pun dengan bekerjasama dengan pihak
lain.
Fiqih Thaharah
,emungkiann pertama adalah dengan diurus sendiri.
+emilik lahan dengan tenagana sendiri atau membaar upah
karawan menanami lahanna tumbuh-tumbuhan atau
ditaburi benih kemudian disiram dan dipelihara. "egitulah
sampai keluar hasilna.
@ara semacam ini adalah cara ang terpuji, di mana
pemilikna akan mendapat pahala dari Allah karena
tanamanna itu bisa diman)aatkan oleh manusia, burung dan
binatang ternak. ,ebanakan sahabat Anshar adalah hidup
bercocok-tanam. Mereka urus sendiri tanah-tanah mereka itu.
9alam hal ini dia bekerja sendiri atau hana satu pihak.
Sedangkan pembantuna adalah karawan atau buruh ang
dibaar tenagana saja.
Sedangkan cara lainna agar sebuah lahan itu tidak
dibiarkan saja menganggur adalah meminjamkan tanahna itu
kepada orang lain ang mampu mengurusna dengan bantuan
alat, bibit ataupun binatang untuk mengolah tanah, sedang dia
samasekali tidak mengambil hasilna.
,ecuali berharap pahala dari Allah SWT. 9engan cara
demikian, dia telah memberikan jalan kepada orang lain untuk
mendapat ri!ki. 9an cara seperti ini adalah salah satu bentuk
shada*ah jariah. @ara semacam ini sangat dianurkan oleh
$slam.
Abu &urairah meriwaatkan, bahwa 7asulullah s.a.w.
bersabda sebagai berikut-5"arangsiapa memiliki tanah, maka
tanamilah atau berikan kepada kawanna.5 .7iwaat "ukhari
dan Muslim1
59ari 6abir ia berkata,5,ami biasa menewa tanah dengan
mendapatkan sebagai dari hasil .mukhabarah1, kemudian kami
11-
Fiqih Thaharah
mendapat hasil tanah itu begini dan begini. Maka sabda Nabi-
barangsiapa memiliki tanah, maka tanamilah sendiri atau
suruhlah saudarana untuk menanamina, kalau tidak,
tinggalkanlah.5 .7iwaat Ahmad dan Muslim1
5Sungguh salah seorang di antara kamu akan memberikan
tanahna kepada kawanna, lebih baik daripada dia mengambil
atas tanahna itu hasil ang ditentukan.5 .7iwaat "ukhari1
@ara ketiga ialah dengan cara mu!ara2ah, aitu pemilik
tanah menerahkan alat, benih dan hewan kepada ang
hendak menanamina dengan suatu ketentuan dia akan
mendapat hasil ang telah ditentukan, misalna- 3:/, 3:4 atau
kurang atau lebih menurut persetujuan bersama. "oleh juga si
pemilik tanah itu membantu kepada ang hendak menamina
berupa bibit, alat atau hewan. @ara seperti ini disebut-
mu!ara2ah, musagaat atau mukhabarah.
9alam hadis ang diriwaatkan oleh $mam "ukhari dan
Muslim diterangkan, bahwa 7asulullah s.a.w. menewakan
tanah kepada penduduk ,haibar dengan perjanjian separuh
hasilna untuk pemilik tanah.&adis ini diriwaatkan oleh
beberapa orang sahabat, di antarana- $bnu 'mar, $bnu Abbas
dan 6abir bin Abdullah.
&adis ini dijadikan alasan oleh orang ang membolehkan
mu!ara2ahC dan mereka berkata- 5Mu!ara2ah adalah perkara
ang baik dan sudah biasa berlaku, ang juga dikerjakan oleh
7asulullah s,a.w. sampai beliau meninggal dunia, kemudian
dilanjutkan oleh ,hula)aur 7asidin sampai mereka meninggal
dunia. 9an kemudian diikuti oleh orang-orang sesudahna.
Sehingga tidak seorang pun ahli bait Nabi di Madinah ang
tidak mengerjakan hal ini. 9an begitu juga isteri-isteri Nabi
s.a.w. sepeninggal beliau.5
116
Fiqih Thaharah
A. Pengertian muzara!ah
Secara bahasa, mu!araah berarti muamalah atas tanah
dengan sebagian ang keluar sebagian darina. 9an secara
istilah mu!ara2ah berarti memberikan tanah kepada petani
agar dia mendapatkan bagian dari hasil tanamanna. Misalna
sepertiga, seperdua atau lebih banak atau lebiih sedikit dari
itu.
B. Dasar Pensyari!atan
Mu!ara2ah adalah salah satu bentuk ta2awun.kerja sama1
antar petani . buruh tani1 dan pemilik sawah. Serigkali kali ada
orang ang ahli dalam masalah pertanian tetapi dia tidak puna
lahan, dan sebalikna banak orang ang puna lahan tetapi
tidak mampu menanamina. Maka $slam mensari2atkan
mu!ara2ah sebagai jalan tengah bagi keduana.
$tulah ang telah dicontohkan oleh 7asulullah dan
mentradisi di tengah para sahabat dan kaum muslimin
setelahna. $bnu 2abbas mencerikana bahwa 7asululah saw
bekerja sama .mu!araah1 dengan penduduk ,haibar untuk
berbagi hasil atas panenan, makanan dan buah-buahan.
"ahkan Muhammad Albakir bin Ali bin Al-&usain
mengatakan bahwa tidak ada seorang muhajirin ang
berpindah ke Madinah kecuali mereka bersepakat untuk
membagi hasil pertanian sepertiga atau seperempat.
+ara sahabat ang tercatat melakukan mu!ara2ah antara
lain adalah Ali bin Abi Thalib, Sa2ad bin Malik, Abdullah bin
Mas2ud dan ang lainna. "ahkan 'mar bin Abdul A!i! pun
ang hidup di masa berikutna memiliki pemasukan dari bagi
hasil.
117
Fiqih Thaharah
". Pendapat *ang elarang
9an telah datang satu masalah dalam hal ini, aitu
munculna hadis tentang mu!ara2ah dari 7a)i2 bin ,hudaij
ang mengatakan bahwa 7asulullah SAW telah melarang
dilakukanna mu!ara2ah setelah sebelumna ia
memperbolehkanna, dengan dalil hadis ang menceritakan
bahwa telah datang kepada 7asulullah dua orang ang
berselisih tentang mu!ara2ah ang mereka lakukan hingga
menjadikan mereka berusaha untuk saling membunuh, maka
untuk permasalahan mereka ini 7asulullah berkata bahwa
kalau demikaian halna ang terjadi maka sebaikna mereka
tidak melakukanna.mu!ara2ah1.
Jaid bin Tsabit meriwaatkan, bahwa ada dua orang ang
sedang bertengkar tentang masalah tanah, kemudian
mengadukanna kepada Nabi, maka jawab Nabi,5,alau ini
persoalanmu, maka janganlah kamu menewakan tanah.5
.7iwaatAbu 9aud1
6adi masing-masing dari pemilik tanah dan penewa, harus
ada sikap toleransi .tasamuh1 ang tinggi. Misalna si pemilik
tanah jangan minta terlalu tinggi dari hasil tanahna itu. "egitu
juga sebalikna si penewa jangan merugikan pihak pemilik
tanah.
9an pendapat ang mengatakan bahwa hukum mu!ara2ah
ini termasuk akad ang terlarang telah dibantah oleh Jaid bin
Tsabit dengan mengatakan bahwa ia lebih mengetahui tentang
hadits 7asulullah dari pada 7a)i2 bin ,hudaij. (ebih lanjutna
dia menjelaskan bahwa banak sahabat Nabi ang melakukan
mu!ara2ah. 9engan adana bantahan dari Jaid ini, maka telah
jelas bahwa tidak ter jadi nasakh dalam hukum
diperbolehkanna mu!ara2ah.
11"
Fiqih Thaharah
$bnu Abbas ra meriwaatkan bahwa larangan 7asulullah
SAW tentang mu!ara2ah dalam hal ini bersi)at kasuistik,
dimana beliau memandang bahwa orang tersebut kurang tepat
dalam melakukan akad mu!ara2ah, sehingga larangan itu bukan
berarti melarang hukum mu!ara2ah secara hukum, melainkan
arahan beliau kepada orang seseorang tertentu untuk
menggunakan sistem lain ang lebih tepat.
.' : _' , -' ,- ,' ,, ' .
,, - ,
Siapa ang puna lahan, hendaklah ditanamina atau
diberikanna kepada saudarana. Namun bila dia menolak,
hendaklah dia mengambil tanahna..&7. "ukhari dan Muslim1
_- _ .- - ' ,'
. ,,' _ ,= . , _ =
,-' _ . , , , =
- , - , -' ' _- .'
,ami tidak memandang bahwa di dalam mu!ara2ah itu ada
larangan, hingga aku mendengar 7a)i2 bin ,hudaij berkata
bahwa 7asulullah SAW melarangna. Maka aku bertana
kepada Thawus dan beliau berkata,5=rang ang paling
mengerti dalam masalah ini telah memberitahukan ku
.maksudna $bnu Abbas ra1,5Sesunguhna 7asulullah SAW
tidak melarang mu!ara2ah, beliau hana berkata,5Memberikan
tanah kepada seseorang lebih baik dari pada meminta pajak
119
Fiqih Thaharah
tertentu5. .&7. "ukhari, Ahmad, Abu 9aud, Nasai dan $bnu
Majah1
D. Bentuk uzara!ah *ang -erlarang
Mu!ara2ah dibenarkan apabila disepakati pembagian hasil
antara pemilik lahan dengan tenaga petani. Misalna, petani
mendapat <; D dari nilai total hasil panen, sedangkan pemilik
lahan mendapat F;D sisana. "entuk seperti ini dihalalkan
dan telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para
shahabat hingga generasi berikutna.
Adapun bentuk mu!ara2ah ang diharamkan adalah bila
bentuk kesepakatanna tidak adil. Misalna, dari luas 3;;; m
persegi ang disepakati, pemilik lahan menetapkan bahwa dia
berhak atas tanaman ang tumbuh di area F;; m tertentu.
Sedangkan tenaga buruh tani berhak atas hasil ang akan
didapat pada <;; m tertentu.
+erbedaanna dengan bentuk mu!ara2ah ang halal di atas
adalah pada cara pembagian hasil. "entuk ang boleh adalah
semua hasil panen dikumpulkan terlebih dahulu, baru dibagi
hasil sesuai prosentase. Sedangkan bentuk ang kedua dan
terlarang itu, sejak awal lahan sudah dibagi dua bagian menjadi
F;; m dan <;; m.
"uruh tani berkewajiban untuk menanami kedua lahan,
tetapi hakna terbatas pada hasil di <;; m itu saja. Sedangkan
apapun ang akan dihasilkan di lahan satuna lagi ang F;; m,
menjadi hak pemilik lahan.
@ara seperti ini adalah cara mu!araah ang diharamkan.
$nti laranganna ada pada masalah gharar. Sebab boleh jadi
salah satu pihak akan dirugikan. Misalna, bila panen dari
1!*
Fiqih Thaharah
lahan ang F;; m itu gagal, maka pemilik lahan akan
dirugikan. Sebalikna, bila panen di lahan ang <;; m itu
gagal, maka buruh tani akan dirugikan. Maka ang benar
adalah bahwa hasil panen keduana harus disatukan terlebih
dahulu, setelah itu baru dibagi hasil sesuai dengan perjanjian
prosentase.
"entuk mu!ara2ah ang terlarang ini adalah seseorang
memberikan persaratan kepada orang ang mengerjakan
tanahnaC aitu dengan ditentukan tanah dan sewana dari
hasil tanah baik berupa takaran ataupun timbangan. Sedang
sisa daripada hasil itu untuk ang mengerjakanna atau masih
dibagi dua lagi misalna.
7asulullah SAW menetapkan keadilan dalam masalah ini,
aitu kedua belah pihak bersekutu dalam hasil tanah itu,
sedikit ataupun banak. Tidak laak kalau di satu pihak
mendapat bagian tertentu ang kadang-kadang suatu tanah
tidak menghasilkan lebih dari ang ditentukan itu.
9alam keadaan demikian, maka pemilik tanah berarti akan
mengambil semua hasil, sedang di lain pihak menderita
kerugian besar. 9an kadang-kadang pula, suatu tanah ang
ditentukan itu tidak menghasilkan apa-apa, sehingga dengan
demikian dia samasekali tidak mendapat apa-apa, sedang di
lain pihak .penewa1 memonopoli hasil.
=leh karena itu seharusna masing-masing pihak
mengambil bagianna itu dari hasil tanah dengan suatu
perbandingan ang disetujui bersama. 6ika hasilna itu banak,
maka kedua belah pihak akan ikut merasakanna, dan jika
hasilna sedikit, kedua-duana pun akan mendapat sedikit
pula. 9an kalau samasekali tidak menghasilkan apa-apa, maka
1!1
Fiqih Thaharah
kedua-duana akan menderita kerugian. @ara ini lebih
menenangkan jiwa kedua belah pihak.
9iriwaatkan dari jalan 7a)i2 bin ,hadij, ia berkata- 5,ami
kebanakan pemilik tanah di Madinah melakukan mu!ara2ah,
kami menewakan tanah, satu bagian daripadana ditentukan
untuk pemilik tanah ... maka kadang-kadang si pemilik tanah
itu ditimpa suatu musibah sedang tanah ang lain selamat, dan
kadang-kadang tanah ang lain itu ditimpa suatu musibah,
sedang dia selamat, oleh karenana kami dilarang. .&7
"ukhari1.
9i !aman Nabi orang-orang biasa menewakan tanah
ang dekat sumber dan ang berhadapan dengan parit-parit
dan beberapa macam tanaman, maka ang ini rusak dan ang
itu selamatC ang ini selamat dan ang itu rusak, sedang orang-
orang tidak melakukan penewaan tanah kecuali demikian,
oleh karena itu kemudian dilarangna.5 .&7 Muslim1
7asulullah s.a.w. bertana kepada para sahabat,5Apa ang
kamu perbuat terhadap tanam-tanamanmu ituL5 Mereka
menjawab- 5,ami sewakan dia dengan 3:F dan beberapa
wasag dari korma dan gandum.5 Maka jawab Nabi, 56angan
kamu berbuat demikian.5 .7iwaat "ukhari1
Maksud hadis ini, aitu mereka menetapkan ukuran
tertentu ang mereka ambilna dari hasil tanah itu, kemudian
membagi sisana bersama orang-orang ang menanamina,
untuk ini 3:F dan untuk itu 4:F misalna.
9ari sini pula kita dapat mengetahui, bahwa Nabi sangat
berkeinginan untuk mewujudkan keadilan secara merata dalam
masarakatna, serta menjauhkan semua hal ang
1!!
Fiqih Thaharah
menebabkan pertentangan dan perkelahian di kalangan
masarakat $slam.
C. Penye/aan 9ahan
Semua ang kita bicarakan di atas adalah akad kerja sama
atau bagi hasil atas suatu lahan pertanian. &ukumna boleh
asalkan tidak ada gharar.
Adapun bentuk lain dari peman)aatan lahan adalah
penewaan lahan untuk jangka waktu tertentu. Akadna bukan
bagi hasil melainkan sewa tanah untuk digarap selama jangka
waktu tertentu.
Misalna seorang pemilik sawah ang puna lahan banak
bersepakat dengan pengusaha agrobisnis untuk mengadakan
perjanjian sewa lahan. @ara ini bisa jadi lebih memudahkan,
karena seberapapun hasil panen, tidak perlu dibagi dua. Yang
penting, pengusaha agro bisnis itu sudah mengontrak lahan
untuk jangka waktu tertentu. Misalna untuk masa 3; tahun.
Maka semua hasil pertanian di lahan tersebut selama masa 3;
tahun menjadi hak penguasa tersebut. Namun sejak awal,
penguasaha itu harus sudah menepakati harga sewa menewa
lahan sesuai dengan permintaan pemilikna.
@ara seperti ini di satu sisi bisa menguntungkan kedua
belah pihak. Si pengusaha ang ahli sejak awal bisa
memperhitungkan keuntungan besar dan tidak harus dibagi
dengan pihak lain. Selain itu cara seperti ini juga memudahkan
penghitungan. 9i sisi lain, pemilik lahan pun akan
diuntungkan, karena sejak awal sudah ada pemasukan uang
ang pasti dan biasana sewa menewa itu dibaarkan di awal.
1!3
Fiqih Thaharah
"entuk penewaan lahan ini kalau dikembangkan, bisa saja
tidak terbatas pada lahan pertanian, tetapi lahan usaha,
perkantoran, rumah tinggal dan seterusna.
1!&
Pertemuan 8eenam
!uqathah
A. akna 9u8athah
(u*athah secara bahasa bisa disebutkan dengan F sebutan
menurut $bnu Malik, seorang ahli ilmu nahwu .grammar
bahasa arab1.
+ertama - .lRR[xb1 <uqaathah, aitu dengan memanjangkan
huru) *aa).
Fiqih Thaharah
,edua, .lRRR\xb1 <uqthah, aitu dengan mendhammahkan
huru) laam dan mensukunkan huru) *aa).
,etiga, .l\xb1 <uqathah, sebagaimana ang akan kita pakai
dalam kuliah ini.
,eempat, GxbH (a*ath.
Secara bahasa adalah sesuatu ang ditemukan.
Sebagaimana disebutkan di dalam Al-%uran -
U]Nohv\xQb[o
Maka dipungutlah ia +leh keluarga Fir'aun yang akibatnya dia
menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. !esungguhnya Fir'aun dan
/aman beserta tentaranya adalah +rang-+rang yang bersalah. (!. Al-
ashash # B)
Sedangkan secara sar2i di dalam kitab Mughni Al-Muhtaj
disebutkan adalah - segala benda ang ditemukan di tempat
ang tidak dikuasai seseorang, baik berbentuk harta mapun
barang, ang hilang dari pemilikna, karena lengah atau
terjatuh, dimana barang itu bukan milik ka)ir harbi, sedangkan
orang ang menemukanna tidak mengenal siapa pemilikna5.
9engan de)inisi di atas, maka bila suatu benda ditemukan
di dalam area dimiliki oleh seseorang, bukan termasuk
lu*athah.
"isa dikatakan bahwa (u*athah adalah harta ang hilang
dari pemilikna dan ditemukan oleh orang lain. "ila seseorang
menemukan harta ang hilang dari pemilikna, para ulama
1!6
Fiqih Thaharah
berbeda pendapat tentang tindakan : sikap ang harus
dilakukan.
"ila Menemukan "arang &ilang. Apa Yang &arus
9ilakukanL
a. Al-&ana)iah mengatakan disunnahkan untuk
menimpanna barang itu bilang barang itu diakini akan
aman bila ditangan anda untuk nantina diserahkan kepada
pemilikna. Tapi bila tidak akan aman, maka sebaikna tidak
diambil. Sedangkan bila mengambilna dengan niat untuk
dimiliki sendiri, maka hukumna haram.
b. Al-Malikiah mengatakan bila seseorang tahu bahwa
dirina suka berkhianat atas hata oang ang ada padana,
maka haram bagina untuk menimpanna.
c. As-Sa)iSiah berkata bahwa bila dirina adalah orang
ang amanah, maka disunnahkan untuk menimpanna untuk
dikembalikan kepada pemilikna. ,arena dengan
menimpanna berarti ikut menjagana dari kehilangan.
d. Sedangkan $mam Ahmad bin &anbal ra. mengatakan
bahwa ang utama adalah meninggalkan harta itu dan tidak
menimpanna.
,ewajiban "uat =rang Yang Menemukan "arang &ilang
$slam mewajibkan bagi orang ang menemukan barang
hilang untuk mengumumkanna kepada khalaak ramai. 9an
masa penngumuman itu berlaku selama satu tahun. &al itu
berdasarkan perintah 7asulullah SAW ,R'mumkanlah selama
masa waktu setahunR.
1!7
Fiqih Thaharah
+engumuman itu di masa 7asulullah SAW dilakukan di
pintu-pintu masjid dan tempat-tempat berkumpulna orang-
orang seperti pasar, tempat resepsi dan sebagaina.
Bila -idak Ada *ang engakui
"ila telah lewat masa waktu setahun tapi tidak ada ang
datang mengakuina, maka para ulama berbeda pendapat.
Sebagian mengatakan bolehlah bagi penemu untuk memiliki
harta itu bila memang telah berusaha mengumumkan barang
temua itu selama setahun lamana dan tidak ada seorangpun
ang mengakuina. &al ini berlaku umum, baik penemu itu
miskin ataupun kaa.
+endapat ini didukung oleh $mam Malik ra., $mam As-
Sa)iSi ra. dan $mam Ahmad bin &anbal ra. Sedangkan $mam
Abu &ani)ah ra. mengatakan hana boleh dilakukan bila
penemuna orang miskin dan sangat membutuhkan saja.
Tapi bila suatu saat pemilikna datang dan telah cocok
bukti-bukti kepemilikanna, maka barang itu harus
dikembalikan kepada pemilik aslina. "ila harta temuan itu
telah habis, maka dia wajib menggantina.
Namun para ulama juga mengatakan bila barang tersebut
adala barang ang tidak bernilai, maka tidak ada kewajiban
untuk mengembalikanna, apalagi bila untuk mengembalikan
atau mengumumkanna membutuhkan biaa ang jauh lebih
mahal.
Misalna ang hilang adalah peniti, jarum atau sikat gigi.
"arang-barang itu secara umum termasuk kategori ha*ir, aitu
sesuatu ang tidak ada nilaina, asal tidak terbuat dari emas
murni /F karat dan beratna mencapai 3:/ ,g.
1!"
+ertemuan ,etujuh
=a8af
&. Pengertian =a8af
Wa*a) itu sejenis ibadah maliah ang speksi)ik. Asal
katana dari kata wa-*a-)a .`1 ang artina tetap atau diam.
Maksudna adalah bahwa seseorang menerahkan harta ang
tetap ada terus wujudna namun selalu memberikan man)aat
dari waktu ke waktu tanpa kehilangan benda aslina.
'. asyru!iyah =a8af
Fiqih Thaharah
_' `- .`' `` ..' `,` ` . ` ` `
`- .`' `.`.' ` ` , ``'` ``
.`- . ` ` `' ` . `..' `,
,`.' `` . ``'` `` , `. , .`., ,`.'
.` , _` , , `. `.` ., .` .,
' ' ,, ` _ ` . ``, ` `, ,
` ``` . `` ` . ,=`, ,`` ,`
Dari Abdullah bin (mar ra berkata bahwa (mar bin al->hattab
mendapat sebidang tanah di khaibar. "eliau mendatangi )asulullah
!A9 meminta pendapat beliau,8=a )asulallah, aku mendapatkan
sebidang tanah di >haibar yang belum pernah aku dapat harta lebih
berharga dari itu sebelumnya. <alu apa yang anda perintahkan
untukku dalam masalah harta ini38. Maka )asulullah !A9
berkata,8"ila kamu mau, bisa kamu tahan p+k+knya dan kamu
bersedekah dengan hasil panennya. ;amun dengan syarat jangan dijual
p+k+knya (tanahnya), jangan dihibahkan, jangan diwariskan8. Maka
(mar ra bersedekah dengan hasilnya kepada 0uqara, d4awil qurba,
para budak, ibnu sabil juga para tetamu. 7idak mengapa bila +rang
yang mengurusnya untuk memakan hasilnya atau memberi kepada
temannya se6ara makru0, namun tidak b+leh dibisniskan atau (/).
Mutta0aq 'alaihi)
Misalna adalah pohon kurma. +ohon itu bersi)at tetap,
akni ada terus. Yang diman)aatkan adalah hasil atau
man)aatna. Misal ang lain adalah sumur, aitu airna bebas
diambil orang namun sumur itu selalu tetap ada.
13*
Fiqih Thaharah
&arta ang sudah diwaka)kan sebenarna statsuna sama
dengan semua pemberian lainna, aitu si pemberi sudah tidak
lagi puna hak atas apapun atas harta itu. Namun hal itu
tergantung akadna. "isa saja akad sebuah wa*a) itu hana
pada man)aatna, sedangkan kepemilikan benda itu tetap
masih ada dimiliki oelh si empuna.
@ontohna adalah seekor kambing ang diwaka)kan
susuna. ,ambing itu tetap milikna namun bila ada susu
ang diperas, maka misalna menjadi hak )akir miskin. Akad
seperti itu pun bisa dibenarkan.
"egitu juga tentang penerima waka) itu, bisa dikhususkan
kepada orang tertentu saja tetapi bisa saja umum. Misalna,
tanah ang diwaka)kan untuk kuburan keluarga dan ahli
warisna. Sedangkan untuk masjid biasana man)atna untuk
seluruh umat $slam, tidak hana khusus kelurga. 6adi waka) itu
memang bisa juga hana diperuntukkan kepada kalangan
tertentu saja sebagaimana amanat ang memberi waka).
Satu hal lagi ang penting adalah bahwa harta ang sudah
diwa*a)kan itu tidak boleh diwariskan. ,arena bila sejak awal
kepemilikanna memang sudah dilepas, para ahli waris tidak
berhak mengaku-ngaku sebagai pemilik. +ara ahli waris ini
sama sekali tidak puna hak apalagi kewajiban untuk
mengelola sebuah harta waka) bila memang tidak diserahkan
oleh si pemberi waka).
Yang berhak dan berkewajiban adalah na!ir waka) itu.
9an dalam hukum di negeri ini, penunjukan na!ir waka) itu
dikuatkan dengan sebuah akte waka). Namun na!ir bukanlah
pemilik, sehingga tidak berhak menjualna, menewakanna
atau pun meman)aatkanna bila tidak sesuai dengan amanah
ang diberikan.
131
Fiqih Thaharah
,ewajiban keluarga dan juga semua lapisan masarakat
adalah mengingatkan na!ir agar menjalankan amanat sesuai
apa ang diminta oleh pemberi waka). Sebab bila dia khianat,
maka dia pasti berdosa dan diancam oleh Allah SWT.
(. Pemindahan =a8af
Sebagian dari ulama membolehkan menjual harta wka)
ang memang sudah tidak berman)aat lagi untuk dibelikan
barang ang sama di tempat lain. Misalna bila sebuah masjid
terkena gusur proek pemerintah, tanahna boleh dijual
namun wajib dibangunkan masjid lagi di tempat lain.
Sedangkan merubah man)aat harta waka) bukanlah hal ang
disepakati oleh kebanakan ulama.
13!
+ertemuan ,edelapan
#a/alah
&. Pengertian #a/alah
Secara bahasa hawalah atau hiwalah bermakna berpindah
atau berubah. 9alam hal ini terjadi perpindahan tanggungan
atau hak dari satu orang kepada orang lain. 9alam istilah para
)ukoha hawalah adalah pemindahan atau pengalihan
penagihan hutang dari orang ang berhutang kepada orang
ang menanggung hutang tersebut. "atasan ini dapat
digambarkan sebagai berikut. Misalna A meminjamkan
sejumlah uang kepada " dan " sebelumna telah
meminjamkan sejumlah uang kepada @. 'ntuk lebih
menederhanakan persoalan, kita asumsikan bahwa hutang @
Fiqih Thaharah
pada " sama jumlahna dengan hutang " pada A. ,etika A
menagih hutang kepada ", ia mengatakan kepada A bahwa ia
memiliki piutang ang sama pada @. ,arena itu "
memberitahukan kepada A dan ia dapat menagihna kepada @
dengan catatan ketiga-tiga orang itu menepakati perjanjian
hawalah dahulu.
'. 9andasan +yariah Akad #a/alah
+engalihan penagihan hutang ini dibenarkan oleh sariah
dan telah dipraktekkan oleh kaum Muslimin dari !aman Nabi
Muhammad JAW sampai sekarang. 9alam al-%ur2an kaum
Muslimin diperintahkan untuk saling tolong menolong satu
sama lain, lihat al-%ur2an - 8- /. Akad hawalah merupakan
suatu bentuk saling tolong menolong ang merupakan
mani)estasi dari semangat aat tersebut.
a. As%+unnah.
7asulullah SAW bersabda - 5 Menunda-nunda
pembaaran hutang dari orang ang mampu membaarna
adalah perbuatan !alim. 9an apabila salah seorang dari kamu
dipindahkan penagihanna kepada orang lain ang mampu,
hendaklah ia menerima.5 &. 7. Ahmad dan Abi Saibah.
Semangat ang dikandung oleh hadis ini menunjukkan
perintah ang wajib diterima oleh orang ang dipindahkan
penagihanna kepada orang lain. ,arena itu menurut $mam
Ahmad dan 9awud adh-9hohiri orang ang dipindahkan hak
penagihanna wajib menerima akad hawalah. &ana saja
jumhur ulama tidak mewajibkan hal itu dan menakwilkan kata
perintah dalam hadis ini mempunai kedudukan hukum
sunnah atau dianjurkan saja, bukan sebagai suatu kewajiban
ang harus diikuti.
13&
Fiqih Thaharah
b. Ijma!
+ada prinsipna para ulama telah sepakat dibolehkanna
akad hawalah ini. &awalah ang mereka sepakati adalah
hawalah dalam hutang piutang bukan pada barang konkrit.
(. Rukun #a/alah
Menurut mad!hab &ana)i rukun hawalah ada dua aitu
ijab ang diucapkan oleh Muhil dan *obul ang diucapkan
oleh Muhal dan Muhal alaih. Sedangkan menurut jumhur
ulama rukun hawalah ada enam macam aitu-
a. Muhil . orang ang memindahkan penagihan aitu orang
ang berhutang1.
b. Muhal . orang ang dipindahkan hak penagihanna kepada
orang lain aitu orang ang mempunai piutang1.
c. Muhal alaih . orang ang dipindahkan kepadana objek
penagihan1.
d. Muhal bih .hak ang dipindahkan aitu hutang1.
e. +iutang Muhil pada Muhal alaih.
). Shighot.
9alam contoh di atas Muhil adalah ", Muhal adalah A dan
Muhal alaih adalah @. 9alam akad hawalah $jab ang
diucapkan oleh Muhil mengandung pengertian pemindahan
hak penagihan, umpamana ia berkata kepada A - Aku
pindahkan .hawalahkan1 hak penagihanmu terhadap hutang
saa kepada @. Sementara itu A dan @ menetujui dengan
mengucapkan 5 ,ami setuju5. 9engan demikian akad hawalah
tersebut dapat dilaksanakan dengan masing-masing pihak puas
dan rela.
2. +yarat%+yarat #a/alah
13-
Fiqih Thaharah
+ersaratan hawalah ini berkaitan dengan Muhil, Muhal,
Muhal Alaih dan Muhal "ih. "erkaitan dengan Muhil, ia
disaratkan harus, pertama, berkemampuan untuk melakukan
akad .kontrak1. &al ini hana dapat dimiliki jika ia berakal dan
baligh.
&awalah tidak sah dilakukan oleh orang gila dan anak
kecil karena tidak bisa atau belum dapat dipandang sebagai
orang ang bertanggung secara hukum. ,edua, kerelaan
Muhil. $ni disebabkan karena hawalah mengandung
pengertian kepemilikan sehingga tidak sah jika ia dipaksakan.
9i samping itu persaratan ini diwajibkan para )ukoha
terutama terutama untuk meredam rasa kekecewaan atau
ketersinggungan ang mungkin dirasakan oleh Muhil ketika
diadakan akad hawalah.
+ersaratan ang berkaitan dengan Muhal. +ertama, $a
harus memiliki kemampuan untuk melaksanakan kontrak. $ni
sama dengan sarat ang harus dipenuhi oleh Muhil. ,edua,
kerelaan dari Muhal karena tidak sah jika hal itu dipaksakan.
,etiga, ia bersedia menerima akad hawalah.
+ersaratan ang berkaitan dengan Muhal Alaih. +ertama,
sama dengan sarat pertama bagi Muhil dan Muhal aitu
berakal dan balig. ,edua, kerelaan dari hatina karena tidak
boleh dipaksakan. ,etiga, ia menerima akad hawalah dalam
majlis atau di luar majlis.
+ersaratan ang berkaitan dengan Muhal "ih. +ertama, ia
harus berupa hutang dan hutang itu merupakan tanggungan
dari Muhil kepada Muhal. ,edua, hutang tersebut harus
136
Fiqih Thaharah
berbentuk hutang la!im artina bahwa hutang tersebut hana
bisa dihapuskan dengan pelunasan atau penghapusan.
7. $enis%jenis #a/alah
Ada dua jenis hawalah aitu hawalah muthla*oh dan
hawalah Mu*oadah.
#a/alah uthla8,h
&awalah Muthla*oh terjadi jika orang ang berhutang
.oarang pertama1 kepada orang lain . orang kedua1
mengalihkan hak penagihanna kepada pihak ketiga tanpa
didasari pihak ketiga ini berhutang kepada orang pertama. 6ika
A berhutang kepada " dan A mengalihkan hak penagihan "
kepada @, sementara @ tidak puna hubungan hutang pituang
kepada ", maka hawalah ini disebut Muthla*oh. $ni hana
dalam mad!hab &ana)i dan Si2ah sedangkan jumhur ulama
mengklasi)ikasikan jenis hawalah ini sebagai ka)alah.
&awalah Mu*oadah terjadi jika Muhil mengalihkan
hak penagihan Muhal kepada Muhal Alaih karena ang
terakhir puna hutang kepada Muhal.
#a/alah #a8
&awalah ini adalah pemindahan piutang dari satu
piutang kepada piutang ang lain dalam bentuk uang bukan
dalam bentuk barang. 9alam hal ini ang bertindak sebagai
Muhil adalah pemberi utang dan ia mengalihkan hakna
kepada pemberi hutang ang lain sedangkan orang ang
berhutang tidak berubah atau berganti, ang berganti adalah
piutang. $ni terjadi jika piutang A mempunai hutang kepada
piutang ".
137
Fiqih Thaharah
#a/alah Dayn
&awalah ini adalah pemindahan hutang kepada orang
lain ang mempunai hutang kepadana. $ni berbeda dari
hawalah &a*. +ada hakekatna hawalah dan sama
pengertianna dengan hawalah ang telah diterangkan di
depan.
<. Kedudukan #ukum #a/alah
+ertama, jika hawalah telah disetujui oleh semua pihak
maka tanggungan Muhil menjadi gugur dan ia kini bebas dari
penagihan utang. 9emikian menurut jumhur ulama. ,edua,
dengan ditandatanganina akad hawalah, maka hak penagihan
Muhal ini telah dipindahkan kepada Muhal alaih. 9engan
demikian ia memiliki wilaah penagihan kepadana.
A. Berakhirnya Akad #a/alah
Akad hawalah akan berakhir oleh hal-hal berikut ini.
a. ,arena dibatalkan atau )asakh. $ni terjadi jika akad
hawalah belum dilaksanakan sampai tahapan akhir lalu
di)asakh. 9alam keadaan ini hak penagihan dari Muhal
akan kembali lagi kepada Muhil.
b. &ilangna hak Muhal Alaih karena meninggal dunia atau
bangkrut atau ia mengingkari adana akad hawalah
sementara Muhal tidak dapat menghadirkan bukti atau
saksi.
c. 6ika Muhal alaih telah melaksanakan kewajibanna kepada
Muhal. $ni berarti akad hawalah benar-benar telah
dipenuhi oleh semua pihak.
d. Meninggalna Muhal sementara Muhal alaih mewarisi
harta hawalah karena pewarisan merupakah salah satu
13"
Fiqih Thaharah
sebab kepemilikan. 6ika akad ini hawalah mu*oadah,
maka berakhirlah sudah akad hawalah itu menurut
mad!hab &ana)i.
e. 6ika Muhal menghibahkan harta hawalah kepada Muhal
Alaih dan ia menerima hibah tersebut.
). 6ika Muhal menedekahkan harta hawalah kepada Muhal
alaih. $ni sama dengan sebab ang ke 8 di atas.
g. 6ika Muhal menghapusbukukan kewajiban membaar
hutang kepada Muhal Alaih.
139
+ertemuan ,esembilan
6ang uka
&. Definisi
'ang muka dalam istilah )i*ih dikenal dengan al-'rbuun .
URRRkNfb_1. ,ata ini memiliki padanan kata .sinonim1 dalam
bahasa Arabna aitu, 'rbaan .[Rk_1, O'rbaan .[RkNfb_1 dan
'rbuun URRRk_11 Secara bahasa artina ang jadi transaksi
dalam jual beli.
"erkata penulis kitab Al Mishbah Al Munier .hal. F;31,
QAl Arabun dengan di)athahkan huru) OAin dan 7aKna.
Sebagian ulama menatakan, aitu seorang membeli sesuatu
Fiqih Thaharah
atau menewa sesuatu dan memberikan sebagian
pembaaranna atau uang sewana kemudian menatakan,
OApabila transaksi sempurna maka kita hitung ini sebagai
pembaaran dan bila tidak maka itu untukmu dan aku tidak
meminta kembali darimu.K 9ikatakan Al O'rbun dengan
wa!an O'sh)ur dan Al O'rbaan dengan huru) nun asli.
Al AshmaKi menatkan, Al-K'rbun adalah kata ajam .non
arab1 ang diarabkan.G4H
"entuk jual beli ini dapat diberi gambaran sebagai berikut-
Sejumlah uang ang dibaarkan dimuka oleh seseorang
pembeli barang kepada si penjual. "ila transaksi itu mereka
lanjutkan, maka uang muka itu dimasukkan ke dalam harga
pembaaran. ,alau tidak jadi, maka menjadi milik si penjual.
Atau seorang pembeli menerahkan sejumlah uang dan
menatakan, QApabila saa ambil barang tersebut maka ini
adalah bagian dari nilai harga dan bila saa tidak jadi
mengambil .barang itu1, maka uang .9+1 tersebut
untukmu.RGFH
Atau seorang membeli barang dan menerahkan kepada
penjualna satu dirham atau lebih dengan ketentuan apabila si
pembeli mengambil barang tersebut, maka uang panjar
tersebut dihitung pembaaran dan bila gagal maka itu milik
penjual.G8H
6elas disini bahwa sistem jual beli ini dikenal dalam
masarakat kita dengan pembaaran 9+ atau uang jadi.
Wallahu AKlam.
&ukum 6ual "eli $ni
1&1
Fiqih Thaharah
9alam permasalahan ini para ulama berbeda pendapat
menjadi dua pendapat-
3. 6ual beli dengan uang muka .panjar1 ini tidak sah.
$nilah pendapat maoritas ulama dari kalangan
&ana)iah, Malikiah dan Sa)iKiah. Al ,hothobi
menatakan, Q+ara ulama berselisih pendapat tentang
kebolehan jual beli ini. Malik, Sa)iKi menatakan
ketidaksahanna, karena adana haditsG<H dan karena terdapat
sarat )asad dan Al AhororG>H. 6uga hal ini masuk dalam
kategori memakan harta orang lain dengan bathil. 9emikian
juga Ash-habul 7aKi .mad!hab Abu &ani)ah -pen1 menilaina
tidak sah.RGBH
$bnu %udamah menatakan, Q$ni pendapat $mam Malik,
Al Sa)iKi dan Ash-hab Al 7aKi dan diriwaatkan juga dari
$bnu Abbas dan Al &asan Al "ashri.RG0H
9asar argumentasi mereka di antarana-
a. &adits Amru bin Suaib, dari aahna, dari kakekna
bahwa ia berkata,
[kNfb_rak|]WXYaX]Xb_eXqXb_hUYe
[RRQgiRRjfb_tRRONb_NQRRgWRRX]RRXb_NRR[RR}aoRRbRRb[Th[
RRQa\][RR}oZ_NRRb_lfXRRSb_RRNneX]_ [ga\]hUxgWlk_ib_
b
7asulullah shollallohu Oalaihi wa sallam melarang jual beli
dengan sistem uang muka. $mam Malik menatakan, Q9an
menurut ang kita lihat Ewallahu AKlam- .jual beli1 ini adalah
seorang membeli budak atau menewa hewan kendaraan
1&!
Fiqih Thaharah
kemudian menatakan, OSaa berikan kepadamu satu dinar
dengan ketentuan apabila saa gagal beli atau gagal
menewana maka uang ang telah saa berikan itu menjadi
milikmu.KRG3;H
b. 6enis jual beli semacam itu termasuk memakan harta
orang lain dengan cara batil, karena disaratkan bagi si penjual
tanpa ada kompensasina.G33H Sedangkan memakan harta
orang lain hukumna haram sebagaimana )irman Allah,
|RR][RRzURRtRR[jb[kWRRakWb_URRT_UXP_UTv|gmb_[g[g
[}a-Wk[ Xb_WS_UXQxWT{_N
Q&ai orang-orang ang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan ang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan ang berlaku dengan suka sama suka
diantara kamu. 9an janganlah kamu membunuh dirimuC
sesungguhna Allah adalah Maha +enaang kepadamu.R .%s.
An NisaaK F- /01
$mam Al %urthubi dalam Ta)sirna .8:38;1 menatakan,
Q9iantara bentuk memakan harta orang lain dengan bathil
adalah jual beli dengan panjar .uang muka1. 6ual beli ini tidak
benar dan tidak boleh menurut sejumlah ahli )i*ih dari ahli
&ija! dan $ra*, karena termasuk jual beli perjudian, ghoror,
spekulati), dan memakan harta orang lain dengan batil tanpa
pengganti dan hadiah pemberian dan itu jelas batil menurut
ijmaK.R
c. ,arena dalam jual beli itu ada dua sarat batil- sarat
memberikan uang panjar dan sarat mengembalikan barang
transaksi dengan perkiraan salah satu pihak tidak ridha.G3/H
+adahal 7asululloh shollallohu Oalaihi wa sallam bersabda,
1&3
Fiqih Thaharah
lS}b__rakno[Nwrak`XYtg
QTidak boleh ada hutang dan jual beli dan dua sarat
dalam satu jual beli.R .&7 Al ,homsah1.
&ukumna sama dengan hak pilih terhadap hal ang tidak
diketahui .,hiaar Al Majhul1. ,alau disaratkan harus ada
pengembalian barang tanpa disebutkan waktuna, jelas tidak
sah. 9emikian juga apabila dikatakan, QSaa puna hak pilih.
,apan mau, akan saa kembalikan dengan tanpa dikembalikan
uang baaranna.G34H $bnu %udamah menatakan, Q$nilah
*ias .analogi1.RG3FH
R
+endapat ini dirojihkan Al Saukani dalam pernataan
beliau, QYang rojih .kuat1 adalah pendapat maoritas ulama,
karena hadits OAmru bin SuKaib telah ada dari beberapa jalan
periwaatan ang saling menguatkan. 6uga karena hal ini
mengandung larangan dan hadits ang terkandung larangan
lebih rojih dari ang menunjukkan kebolehan sebagaimana
telah jelas dalam ushul #i*ihTR
O$llat .sebab hukum1 dari larangan ini adalah jual beli ini
mengandung dua sarat ang )asidC salah satuna adalah sarat
menerahkan kepada penjual harta .uang muka1 secara gratis
apabila pembeli gagal membelina. Yang kedua adalah sarat
mengembalikan barang kepada penjual apabila tidak terjadi
keridhoan untuk membelina.G38H
/. 6ual beli ini diperbolehkan.
1&&
Fiqih Thaharah
$nilah pendapat mad!hab &ambaliah dan diriwaatkan
kebolehan jual beli ini dari 'mar, $bnu 'mar, SaKid bin Al
Musaib dan Muhammad bin Sirin.G3<H
Al ,hothobi menatakan, QTelah diriwaatkan dari $bnu
'mar bahwa beliau memperbolehkan jual beli ini dan juga
diriwaatkan dari 'mar. Ahmad cenderung mengambil
pendapat ang membolehkanna dan menatakan, OAku tidak
akan mampu menatakan sesuatu sedangkan ini adalah
pendapat 'mar, aitu tentang kebolehanna.K Ahmad pun
melemahkan .mendhoi)kan1 hadits larangan jual beli ini,
,arena terputus.G3>H
9asar argumentasi mereka adalah-
a. Atsar ang berbuni,
lRaT|RRk_URq|RT|zRSb__NR}fbNQRw_[b_|kro[|]
_m_mXo N}]no
9iriwaatkan dari Na)i bin Al-&arits, ia pernah
membelikan sebuah bangunan penjara untuk 'mar dari
Sha)wan bin 'maah, .dengan ketentuan1 apabila 'mar
suka. "ila tidak, maka Sha)wan berhak mendapatkan uang
sekian dan sekian.
Atsar ini dikeluarkan $bnu Abi Saibah dalam
Mushanna)na .8:40/1 dan Al "ukhori secara muKalla* .lihat
#athul "ari 8:031 dan Al Atsram meriwaatkanna dalam
kitab Sunnahna dari jalan periwaatan $bnu O'ainah dari
Amru bin 9inaar dari Abdurrahman bin #arukh dengan
la)ad!,
1&-
Fiqih Thaharah
lRRfkPklRRaT|RRk_URRq|RRT|zRRSXb__NQRRw_[b_ij]|kro[
_Ubl[}fkPo{NgWbN}]brajb[oN}]noWpv
9emikian juga Abdurra!aa* dalam Mushonna)na
.8:3FB-3F01, Al "aiha*i dalam sunanna <:4F, Al A!raa*i
dalam Akhbaar Makkah /:3<8 dan Al #akihi dalam Akhbaar
Makkah 4:/8F seluruhna dari jalan Su)an bin O'ainah.
9alam sanad ini ada Abdurrahman bin #arukh Maula Al
OAdawi, Al &aa)id! ibnu &ajar dalam Al Ta*rieb hal /8F
menatakan, QMa*bul dari taba*at ketiga dan imam al-
"ukhori tidak secara gamblang menebutna.R
$bnu &ibaan menebutna dalam kitab Al Tsi*aat >:B>
dan Al 9!ahabi tidak berkomentar dalam Al Mi!aan /:8B/
serta Muslim menebutkanna dalam kitab Al Wihdaan hal
33> termasuk orang ang Amru bin 9inar bersendirian
meriwaatkan hadits darina dan Al "ukhori tidak
memberikan keterangan tambahan dalam tarikhna 8:44>
selain menatakan Abdurrahman bin #arukh maula 'mar bin
Al ,hothob dari bapakna.
Seikh Al Albani menatakan dalam Mukhtashor Al
"ukhori /:34>, QSungguh Abdurrahman ini telah diisaratkan
Al 9!ahabi sebagai perawi majhul, tidak meriwaatkan darina
kecuali Amru bin 9inaar.R
Al &aa)id! dalam #athul "ari 8:03-0/ menatakan bahwa
'mar bin Subah meriwaatkanna dalam Akhbar Makkah
dari jalan $bnu 6uraij dengan menghapus Abdurrahman dan
ang benar bahwa $bnu 6uraij meriwaatkanna dari
Abdurahman ini juga, sebagaimana disampaikan Abdurra!a*
dalam Mushonna)na 8:3F>-3FB.
1&6
Fiqih Thaharah
7iwaat ini dapat dijadikan hujjah, sebagaimana dilakukan
imam Ahmad bin &ambal.
Al-Atsram berkata, QSaa bertana kepada Ahmad,
OApakah Anda berpendapat demikianLK "eliau menjawab, OApa
ang harus kukatakanL $ni 'mar rodhiallohu Oanhu .telah
berpendapat demikian1.KRG3BH
9emikian juga $bnul %aim menukilkanna dari beliau
pada "adaKi Al #awaKid F:BF.
9itambah kisah ini telah mashur dikalangan para ulama
dan penulis sejarah Makkah seperti Al A!raa*i, Al #akihi dan
'mar bin Subah hingga diriwaatkan penjara ini masih ada
sampai !aman Al #akihie. Wallahu AKlam.G30H
b. &adits Amru bin Suaib adalah lemah sehingga tidak
dapat dijadikan sandaran dalam melarang jual beli ini.
,elemahanna karena semua jalan periwaatanna
kembali kepada orang tsi*ah ang mubham .tidak disebut
namana1. $ni karena imam Malik menatakan, Telah
menceritakan kepadaku seorang tsi*ah sebagaimana dalam
riwaat Ahmad dan Malik di MuwathaK.R Sedangkan dalam
riwaat Abu 9aud dan ibnu Majah diriwaatkan imam Malik
menatakan, QTelah sampai kepada kami bahwa Amru bin
SuKaib TR $ni tentu saja menunjukkan adana perawi ang
dihapus antara Malik dengan Amru bin SuKaib. Adapun ibnu
Majah meriwaatkan dari jalan lain, namun ada perawi
bernama Abu Muhammad &abieb bin Abi &abieb ,atib
Malik ang matruk .lemah sekali1 dan Abdullah bin Amir Al
Aslami ang juga lemah.
1&7
Fiqih Thaharah
&adits ini dinilai lemah oleh $mam Ahmad G/;H, Al
"aiha*i G/3H, Al Nawawi G//H, Al Mund!iri G/4H, $bnu &ajar
G/FH dan Al Albani G/8H.
c. +anjar ini adalah kompensasi dari penjual ang
menunggu dan menimpan barang transaksi selama beberapa
waktu. $a tentu saja akan kehilangan sebagian kesempatan
berjualan. Tidak sah ucapan orang ang mengatakan bahwa
panjar itu telah dijadikan sarat bagi penjual tanpa ada
imbalanna.
d. Tidak sahna *ias atau analogi jual beli ini dengan Al
,hiar Al Majhul .hak pilih terhadap hal ang tidak diketahui1,
karena sarat dibolehkanna panjar ini adalah dibatasina
waktu menunggu. 9engan dibatasina waktu pembaaran,
maka batallah analogi tersebut, dan hilanglah sisi ang dilarang
dari jual beli tersebut.
e. 6ual beli ini tidak dapat dikatakan jual beli mengandung
perjudian sebab tidak terkandung spekulasi antara untung dan
buntung. Saikh $bnu O'tsaimin dalam Sarah "ulugh Al
Maram hal. 3;; menatakan, Q,etidakjelasan dalam jual beli
al-'rbun tidak sama dengan ketidak jelasan dalam perjudian,
karena ketidakjelasan dalam perjudian menjadikan dua
transaktor tersebut berada antara untung dan buntung, adapun
ini tidak, karena penjual tidak merugi bahkan untung dan
paling tidak barangna dapat kembali. Sudah dimaklumi
seorang penjual memiliki sarat hak pilih untuk dirina selama
satu hari atau dua hari, dan itu diperbolehkan. 9an jual beli
dengan uang muka ini menerupai sarat hak pilih tersebut.
&ana saja penjual diberi sebagian dari pembaaran apabila
barang dikembalikan, karena nilaina telah berkurang bila
orang mengetahui hal itu walaupun hal ini didahulukan namun
ada maslahat disana. 6uga ada maslahat lain bagi penjual
1&"
Fiqih Thaharah
karena pembeli bila telah menerahkan uang muka akan
termoti?asi untuk menempurnakan transaksi jual belina.
9emikian juga ada maslahat bagi pembeli, karena ia masih
dapat memilih mengembalikan barang tersebut bila
menerahkan uang muka. +adahal bila tidak tentu diharuskan
terjadina jual beli tersebut.RG/<H
+endapat +ara 'lama Jaman $ni
P Seikh Abdula!i! bin "aa! mantan Mu)ti Agung
Saudi Arabia 7ohimahullah pernah ditana,RApa hukum
melaksanakan jual beli sistem panjar .Al 'rabun1 apabila
belum sempurna jual belina. "entukna adalah dua orang
melakukan transaksi jual beli, apabila jual beli sempurna maka
pembeli menempurnakan nilai pembaaranna dan bila tidak
jadi maka penjual mengambil 9+ .panjar1 tersebut dan tidak
mengembalikanna kepada pembeliLR"eliau menjawab,RTidak
mengapa mengambil 9+ .uang panjar1 tersebut dalam
pendapat ang rojih dari dua pendapat ulama, apabila penjual
dan pembeli telah sepakat untuk itu dan jual belina tidak
dilanjutkan .tidak disempurnakan1.RG/>H
P #atwa (ajnah 9aimah (il "uhuts Al $lmiah Wa Al
$)ta .komite tetap untuk penelitian ilmiah dan )atwa kerajaan
Saudi Arabia1
3. #atwa no. 04BB ang berbuni-
+ertanaan-
"olehkah seorang penjual mengambil uang muka
.K'rbuun1 dari pembeli dan dalam keadaan pembeli gagal
membeli atau mengembalikanna apakah penjual berhak
1&9
Fiqih Thaharah
secara hukum sariKat mengambil uang muka tersebut untuk
dirina tanpa mengembalikanna kepada pembeliL
6awaban-
Apabila realitana demikian maka dibolehkan
bagina .penjual1 untuk memiliki uang muka tersebut untuk
dirina dan tidak mengembalikanna kepada pembeli E
menurut pendapat ang rojih- apabila keduana telah sepakat
untuk itu.
9itanda tangani oleh Seikh Abdula!i! bin "aa!,
Abdurra!a* OA)i)i dan Abdullah bin Ahadaaan.G/BH
/. #atwa no. 30<4> menjawab pertanaan-
QAl O'rbuun sudah dikenal dengan uang muka
sedikit ang diserahkan pada waktu membeli untuk tanda jadi
hingga menjadikan barang dagangan tersebut tergantung. Apa
hukum jual beli tersebutL "anak dari para penjual ang
mengambil harta 'rbuun .panjar1 ketika gagal pelunasan
pembaaran, bagaimana hukumnaLR6awaban-
6ual beli dengan 9+ .K'rbuun1 diperbolehkan.
6ual beli ini dengan membaar seorang pembeli
kepada penjual atau agenna .wakilna1 sejumlah uang ang
lebih sedikit dari nilai harga barang tersebut setelah selesai
transaksi, untuk jaminan barang. $ni dilakukan agar selain
pembeli tersebut tidak mengambilna dengan ketentuan
apabila pembeli tersebut mengambilna maka uang muka
tersebut terhitung dalam bagian pembaaran dan bila tidak
mengambilna maka penjual berhak mengambil uang muka
tersebut dan memilikina.
1-*
Fiqih Thaharah
6ual beli sistem panjar .Kurbuun1 ini sah, baik telah
menentukan batas waktu pembaaran sisana atau belum
menentukanna dan penjual memiliki hak secara sarKi
menagih pembeli untuk melunasi pembaaran setelah
sempurna jual beli dan terjadi serah terima barang.
,ebolehan jual beli Ourbuun ini ditunjukkan oleh
perbuatan 'mar bin Al ,hothobrodhiallohu Oanhu. $mam
Ahmad menatakan tentang jual beli panjar ini, Q"oleh.R 9an
dari $bnu 'mar rodhiallohu Oanhuma beliapun
membolehkanna. SaKid bin Al Musaib dan Muhammad bin
Sirin menatakan, Q9iperbolehkan bila ia tidak ingin untuk
mengembalikan barangna dan mengembalikan bersamana
sejumlah harta.
Sedangkan hadits ang diriwaatkan dari Nabi
shollallohu Oalaihi wa sallam ang berbuni,
[kNfb_rak|]WXYaX]Xb_eXqXb_hUYe
Q7asulullah shollallohu Oalaihi wa sallam melarang
jual beli dengan sistem uang muka.R Adalah hadits ang lemah
.9hoi)1, imam Ahmad dan selainna telah mendhoi)kanna
sehingga tidak bisa dijadikan sandaran.
9itanda tangani oleh Seikh Abdula!i! bin "aa!,
Abdurra!a* OA)i)i dan Abdullah bin Ahadaaan.G/0H
P Majlis #ikih $slam pada seminar ke delapan telah
selesai berkesimpulan dibolehkanna jual beli panjar. "erikut
ini ketetapan-ketetapan ang mereka buat-+ertama- Yang
dimaksud dengan jual beli sistem panjar adalah menjual
barang, lalu si pembeli memberi sejumlah uang kepada si
penjual dengan sarat bila ia jadi mengambil barang itu, maka
1-1
Fiqih Thaharah
uang muka tersebut masuk dalam harga ang harus dibaar.
Namun kalau ia tidak jadi membelina, maka sejumlah uang
itu menjadi milik penjual. Transaksi ini selain berlaku untuk
jual beli juga berlaku untuk sewa menewa, karena menewa
berarti membeli )asilitas.9i antara jual beli dikecualikan jual
beli ang memiliki sarat harus ada serah terima pembaaran
atau barang transaksi di lokasi akad .jual beli As-Salm1 atau
serah terima keduana .barter komoditi riba )adhal dan Mone
@hanger1. 9an dalam transaksi jual beli murabahah tidak
berlaku bagi orang ang mengharuskan pembaaran pada
waktu ang dijanjikan, namun hana pada )ase penjualan
kedua ang dijanjikan.,edua- 6ual beli sistem panjar
dibolehkan bila dibatasi waktu menungguna secara pasti, dan
panjar itu dimasukkan sebagai bagian pembaaran, bila sudah
dibaar lunas. 9an menjadi milik penjual bila si pembeli tidak
jadi melakukan transaksi pembelian.G4;H
P #atwa Al &aiKat Al SarKiah (i Sarikat Al 7aajihi Al
Mashra)iah (il $stitsmaar .9ewan sariKat "ank $slam Al
7ajihi ,SA1, ketetapan no. 00.9engan demikian ang rojih E
insa Allah- adalah pendapat ang membolehkanna. Namun
perlu diingat bila penjual mengembalikan uang muka .panjar1
tersebut kepada pembeli ketika gagal menempurnakan jual
belina, itu lebih baik dan lebih besar pahalana disisi Allah
sebagaimana disabdakan 7asululloh shollallohu Oalaihi wa
sallam,RRN~]RRXb_b[RR[}XRRSTh[RR|RRTSiapa ang berbuat i*aalah
dalam jual belina kepada seorang muslim maka Allah akan
bebaskan ia dari kesalahan dan dosana.$*alah dalam jual beli
dapat digambarkan dengan seorang membeli sesuatu dari
seorang penjual, kemudian pembeli ini menesal membelina,
ada kala karena sangat rugi atau sudah tidak butuh lagi atau
tidak mampu melunasina, lalu pembeli itu mengembalikan
barangna kepada penjual dan penjualna menerimana
kembali .tanpa mengambil sesuatu dari pembeli1.G43H
1-!
Fiqih Thaharah
9emikian seputar permasalahan jual beli dengan
pemberian uang muka, mudah-mudahan berman)aat.
1-3
+ertemuan ,esembilan
BaiD Bits%-saman Ajil
"aiS atau jual-beli adalah akad ang dihalalkan dan
disariSatkan $slam. "aik dengan harga tunai atau dengan
kredit.
Allah swt ber)irman-
Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan ribaF.%S. Al-
"a*arah />81.
Namun ada juga jual-beli atau bisnis ang dilarang dalam
$slam, diantarana sebagaimana disebutkan dalam hadits ang
diriwaatkan oleh At-Tirmid!i dan an-NasaSi-
Fiqih Thaharah
Rasulullah sa/. melarang penjualan dengan dua
transaksi pada satu barangD .
Terkait dengan hadits ini para ulama berselisih dalam
pena)siranna, menjadi lima pendapat-
&. Bentuk Pertama
Transaksi jual-beli antara harga tunai dan harga kredit
berbeda. 9an harga kredit lebih tinggi. Seperti, saa jual mobil
ini tunai 3;; juta, atau kredit 33; juta.
Transaksi jenis pertama biasa disebut BaiD Bits%-saman Ajil
atau disingkat menjadi ""A dan ini disepakati bolehna oleh
ulama.
'. Bentuk Kedua
Sama dengan pendapat pertama, tetapi transaksi itu terjadi
kemudian berpisah tanpa ada kejelasan mana ang diambil.
Seperti, saa jual mobil ini tunai 3;; juta, atau kredit 33; juta.
,eduana sepakat tanpa menjelaskan transaksi mana ang
diambil.
+ara ulama melarang jenis kedua ini, karena ada ketidakjelasan
pada transaksi tersebut. Tetapi jika sebelum berpisah ada
kejelasan akad, aitu memilih salah satuna maka boleh, dan
itu seperti transaksi pada jenis pertama. Namun demikian
kedua transaksi itu dilarang jika barangna berupa harta riba,
misalna emas, atau perak atau uang.
(. Bentuk Ketiga
Membeli barang dengan harga tertangguh, dengan sarat
barang itu dijual kembali kepadana secara tunai dengan harga
1--
Fiqih Thaharah
ang lebih rendah.Transaksi jenis ketiga ini diharamkan dalam
$slam karena ada unsur riba. 9an transaksi ini disebut juga
dengan baDiul Dinah.
2. Bentuk Keempat
Transaksi ini mensaratkan penjualan lagi. Seperti menjual
suatu barang ang tidak ditentukan barangna dan hargana.
Atau ditentukan harga dan barangna. Seperti A membeli
sebuah rumah dengan harga 3 Milar dari " dengan sarat "
membeli mobilna dari A seharga 3,8 Milar. .Transaksi jenis
keempat ini juga termasuk ang dilarang dalam $slam dan
disebut juga baiDu /a syart.
7. Bentuk Kelima
Mensaratkan man)aat pada salah seorang diantara ang
melakukan transaksi. Misal, saa jual rumah ini dengan sarat
saa tinggal dahulu satu tahun.
Transaksi jenis kelima diperselisihkan ulama. Mad!hab Malik
dan &ambali membolehkanna, sedangkan mad!hab Sa)iSi
melarangna.
BaiD Bits%-saman Ajil
$stilah BaiD Bits%-saman Ajil sesungguhna istilah ang baru
dalam literatur )i*ih $slam. Meskipun prinsipna memang
sudah ada sejak masa lalu.
Secara makna har)iah, BaiDmaknana adalah jual-beli atau
transaksi. -saman maknana harga dan Ajil maknana
bertempo atau tidak tunai. 6enis transaksi ini sesuai dengan
namana adalah jual-beli ang uangna diberikan kemudian
atau ditangguhkan. Tsaman Ajil maknana adalah harga
1-6
Fiqih Thaharah
belakangan. Maksudna harga barang itu berbeda dengan bila
dilakukan dengan tunai.
@ontohna, sebuah mobil bila dibeli dengan tunai, hargana
3;; juta. Tetapi karena pelunasanna memerlukan waktu 8
tahun .ajil1, maka hargana menjadi 38; juta. +elunasan ang
membutuhkan waktu sampai lima tahun ini berkonsekuensi
kepada harga ang ikut naik.
Namun ang menjadi batas halal atau haramna adalah
kapankah harga itu disepakati. "ila sejak awal sebuah harga
atas suatu barang sudah disepakati, meskipun dimark-up, akad
itu adalah halal. Tetapi bila harga mark-upna tidak dipastikan
sejak awal, itu adalah akad ang haram. Maksudna bila
kesepakatan itu memungkinkan dalam perjalananna untuk
dirubahna harga menjadi naik atau turun. Misalna, bila bila
masa pelunasan bisa lebih cepat, maka mark-upna lebih
sedikit tapi bila masa pelunasanna lebih lama, maka mark-
upna lebih banak lagi. $ni adalah kesepakatan ang
diharamkan bila dilakukan dalam masa pelunasan.
6adi ang harus ditentukan adalah harga ang pasti sejak awal
dan tidak dirubah-rubah lagi selama masa pelunasanna.
Kebutuhan Pada $enis -ransaksi ini
Adana jenis trnasaksi ini di dalam $slam tentu memberikan
banak keringanan dan kemudahan. Sebab tidak semua orang
mampu membeli barang kebutuhan dengan sekali baar. +ada
barang kebutuhan itu memang sesuatu ang mutlak
diperlukan. Apalagi para pegawai ang penghasilanna
terbatas. Tidak mungkin bisa dapat membeli barang
kebutuhan hidupna seperti rumah, kendaraan atau perabot
1-7
Fiqih Thaharah
rumah tangga ang harga berkali-kali lipat dari gaji
bulananna.
Sebenarna seseorang ang penghasilanna pas-pasan bisa saja
menabung dan bersabar untuk tidak membeli barnag ang
hargana mahal itu secepatna. Tetapi kita sekarang ini hidup
di !aman ang serba cepat dan kebutuhan akan barang-barang
itu sedemikian penting. Sehingga kalau pun menabung, maka
akan dibutuhkan waktu ang cukup lama untuk bisa
memilikina. Apalagi tidak semua orang puna bakat untuk
menabung, sebab ketika uang ada di tangan, seringkali orang
tergoda untuk membelanjakanna.
9i sisi lain, para penjual barang pun berusaha untuk membuat
barangna segera laku terjual. Sebab bila stok barang hana
menumpuk di toko, maka kerugian sudah pasti terbaang.
Maka lebih baik barnag bisa segera terjual meskipun
pembaaranna ditangguhkan. $tu jauh lebih baik ketimbang
barang hana menghiasi etalase tanpa ada ang kuat untuk
membelina.
6adi baik pembeli maupun penjual sama-sama puna
kepentingan. +embeli butuh barang segera tapi uangna
kurang. Sedangkan penjual butuh barangna segera laku meski
pembaaranna tidak tunai. 9an jalan keluar dari semua itu
adalah BaiD Bits%-saman Ajil ini.
Aplikasi BaiD Bits%-saman Ajil Pada Bank +yariah
BaiD Bits%-saman Ajil tidak hana terbatas antara pembeli
dan penjual di pasar. Tetapi sebuah lembaga keuangan seperti
bank pun bisa melakukan akad ini. Namun sebenarna bank
hana memiliki uang dan tidak memiliki barang. Maka bila ada
seseorang ang ingin membeli barang, pihak bank tidak bisa
1-"
Fiqih Thaharah
menediakan barang itu. +ihak bank harus membeli terlebih
dahulu barang ang dibutuhkan pembeli. $dealna, pihak bank
akan datang ke pasar dan membeli barang ang dibutuhkan
lalu menjualna kepada pembeli dengan mengambil
keuntungan harga.
,ita harus memahami bahwa baiS adalah akad muSawadloh,
aitu tukar menukar barang dengan uang. Maka barang ang
dijual harus sudah menjadi milik sepenuhna pihak penjual.
9alam istilah )i*ih dikenal dengan sebutan milkiyyah
tammah."ank berposisi sebagai penjual dan nasabah sebagai
pembeli.
Namun dalam praktekna, untuk pengadaan barang, pihak
penjual .bank1 akan kerepotan bila harus bolak bali ke pasar
untuk membeli barang. Sehingga untuk mudah dan e)isienna,
pihak bank bisa mewakilkan pembelian barang dari pasar
kepada calon pembelina dengan akad /akalah atau ijar,h
dengan konsekwensi hukum masing-masing.
Akad /akalah maksudna adalah pihak bank mewakilkan
pembeli untuk membeli barang. Atau lebih mudahna bank
minta tolong kepada pembli untuk membelikan barang.
Namun kepemilikan barang itu ketika dibeli adalah jelas milik
bank. Si pembeli hana dititipi saja untuk membeli barang.
9an pihak bank ang sesungguhna menjadi penjual harus
mengecek dan akin bahwa barang ang akan dijual benar-
benar telah dibeli. Salah satuna misalna dengan ditunjukkan
)aktur pembelian oleh pembeli ang dititip untuk membeli.
&al ini untuk menghindari kemungkinan barang tidak dibeli
dengan uang tersebut sehingga menjadi pinjaman uang dengan
pengembalian lebih.
1-9
Fiqih Thaharah
7esiko ang terjadi dalam proses pengadaan barang,
sepenuhna menjadi tanggung jawab penjual, bukan resiko
calon pembeli. Sebab mulai berlakuna akad jual-beli adalah
ketika barang itu sudah diterima oleh pihak pembeli dalam
keadaan selamat. Sehingga dalam praktek ""A harus ada dua
akad aitu -
1. Akad =akalah E antara bank dengan nasabah.
9imana saat itu bank membeli barang dari pihak
ketiga dan pembeli saat itu bertindak sebagai wakil dari
pihak bank ang melakukan pembelian barang dari
pihak ketiga.
!. Akad $ual%beli Kredit - setelah barang telah terbeli
maka si bank menjual barang tersebut dengan harga
ang disepakati dua pihak. ,emudian pembaaran
nasabah kepada bank dengan cara kredit atau tidak
tunai.
Kelemahan *ang +ering -erjadi
Namun praktek akad seperti ini seringkali terlanggar akibat
kurang dipahamina prinsip sariah, juga karena batas antara
akad ini dengan akad lainna sedemikian tipis. ,etika pihak
bank menitipkan uang untuk membeli barang kepada pihak
pembeli ang nantina akan dibeli lagi oleh pembeli itu
dengan harga ang lebih tinggi, ada celah ang bisa
diman)aatkan. Antara lain uang titipan itu tidak dibelikan
barang ang dimaksud. Tetapi digunakan untuk keperluan
ang lain. (alu bila jatuh tempona, si pembeli melunasi
pembaaran ang sudah dimark-up kepada pihak bank.
,alau ang terjadi demikian, maka tidak ada bedana dengan
pinjaman uang berbunga. 9an alasan pembeli butuh barang
hanalah kamu)lase belaka. Sebab pada praktekna ang
16*
Fiqih Thaharah
terjadi justru sebuah transaksi pinjam uang dengan kewajiban
penambahan nilai pengembalianna. 9an praktek itu jelas
sebuah transaksi ribawi ang sejak dini telah diharamkan oleh
kitab dan sunnah.
Sehingga bila sebuah bank sariah sampai terjebak dengan
akad model begini, nilai sariahna menjadi hilang dan sariah
itu hana tinggal assessoris ang tidak ada gunana serta
cenderung menipu ummat. +ada titik ini, sebuah bank ang
berlabelkan sariah harus hati-hati. Sebab umat $slam
menganggap apa ang dilakukan oleh bank sariah pastilah
sudah seusai dengan sariah. Sehingga kalau sampai terjadi
hal-hal ang diharamkan Allah, tentuna dosa dan a!ab
sepenuhna dibebankan kepada pemegang kebijakan bank itu.
1akt,r Kelemahan
Salah satu )aktor utama mengapa sebuah bank ang
berlabelkan sariah masih seringkali terjebak dengan akad-
akad ang justru tidak sesuai dengan sariah adalah karena
umumna latar belakang pendidikan dan pengalaman para
bankir-na bukan dari disiplin ilmu sariah. Meski umumna
mereka beragama $slam, tetapi naris semua ilmu ekonomi
dan perbankan ang mereka pelajari tidak ada satupun ang
bersumber dari Al-%uran dan Sunnah atau dari re)erensi
ulama $slam. Semua datang dari sistem ekonomi kapitalis
barat ang telah menjajajh negeri ini beratur-ratus tahun.
Nkonomi $slam adalah sebuah barang asing ang lebih sreing
disiasati ketimbang dijalankan dengan sepenuh hati.
Memang benar bahwa setiap bank ang berlabelkan sariah
memiliki dewan pengawas sariah ang sebenarna paling
bertanggung-jawab atas hal-hal ang bertentangan dengan
hukum $slam. ,eberadaan dewan pengawas sariah ini
161
Fiqih Thaharah
memang mutlak, hana saja dalam praktekna masih perlu
lebih ditingkatkan lagi. Agar keberadaan dewan pengawas
sariah bukan sekedar embel-embel )ormalitas, sedangkan
dalam praktekna justru jelas-jelas melanggar ketentuan
sariah.
Maka tidak cukup hana diawasi oleh sebuah dewan ang
barangkali tidak datang setiap hari, tetapi para bankir,
karawan dan sta))na pun harus mendapatkan pendidikan
sariah ang cukup, berkualitas dan berkesinambungan.
Sehingga aplikasi ajaran $slam bukan sekedar sebuah
)ormalitas, melainkan benar-benar berangkat dari bashirah,
waSu dan disiplin ilmu ang bisa dipertanggung-jawabkan.

16!
+ertemuan +ertama
BaiDul =afaD
Pengertian BaiDul =afaD"aiS Wa)aS adalah- Suatu transaksi
.akad1 jual-beli dimana penjual mengatakan kepada pembeli-
saa jual barang ini dengan hutang darimu ang kau berikan
padaku dengan kesepakatan jika saa telah melunasi hutang
tersebut maka barang itu kembali jadi milikku lagi. . Al 6urjani
Ali bin Muhammad bin Ali, ,itab At TaSri)aat, p. <0 1
Menurut $bnul SAbidin, "aiS Al Wa)aS adalah- Suatu akad
dimana seorang ang membutuhkan uang menjual barang
ang tidak dapat dipindah-pindah .real estate:propert :Sa*ar1
dengan kesepakatan kapan ia dapat mengembalikan harga
barang tersebut maka ia dapat meminta kembali barang itu.
Fiqih Thaharah
.lihatC $bnul SAbidin, 7addul Muhtar, ?ol.i?:p./8>, Majallah
Al Ahkam Al SAdliah, materi no. 33B, 40<-F;41.
Atau- seorang ang membutuhkan uang menjual real
estate:real propert .barang ang tidak dapat dipindah-
pindahkan sepertiC rumah1 dengan kesepakatan jika ia dapat
melunasi .mengembalikan1 harga tersebut maka ia dapat
mengambil .memiliki1 kembali barang itu. . Said Sabi*, #i*h
Assunnah, ?ol.iii : p.3<< 1
"aiS Wa)aS adalah- Suatu akad jual-beli ang mana pembeli
berkomitmen setelah sempurna akad baiS untuk
mengembalikan barang ang dibelina kepada penjualna
sebagai ganti pengembalian harga barang tersebut. .Yakan
Juhdi, SA*dul "aiS, p.3431
+C$ARA# BAID A9 =A1ADE
,etika kebutuhan untuk meminjam uang telah mulai menjadi
suatu desakan ekonomi sementara pemilik modal .uang1 tidak
puas untuk sekedar meminjamkan uangna tanpa mengambil
keuntungan sebagai kompensasi dari kehilangan kesempatan
untuk meman)aatkan atau mengembangkan modal ang
diinjamkanna kepada orang lain. +ada saat ang sama
peminjam uang tidak ingin kehilangan barang ang dia miliki
karena meminjam uang aitu dengan menggadaikanna,
sementara pemberi pinjaman dengan mengambil gadai barang
sebagai jaminan tidak dapat langsung memiliki barang tersebut
jika peminjam uang tidak dapat membaar atau melunasi
hutangna, melainkan harus melalui jalan berliku-liku aitu
menguangkan barang tersebut baru dilakukan perhitunagn dan
diambail uang ang dipinjamkanna dari hasil penjualan
tersebut.
16&
Fiqih Thaharah
=leh karena itu mulailah orang mencari jalan tengah ang
memberi solusi ino?ati) untuk saling menguntungkan. Yaitu
cara ang dapat secara otomatis atau langsung memiliki atau
mengambil alih barang milik orang ang membutuhkan uang
ang tidak dapat melunasi atau mengganti harga barang
tersebut selama jangka waktu tertentu, sementara pemberi
hutang .bacaC harga barang1 dapat mengambil keuntungan dari
uang ang ia berikan dengan melalui peman)aatn barang
tersebut atau menewakana atau menjualna dengan selisih
harga.
Sebalikna orang ang butuh kepada uang pinjaman dapat
tetap mena)aatkan barang ang telah ia jual .misalna rumah1
tanpa harus berpindah tangan aitu dengan menewana dan
sekaligus dapat memilikina kembali dengan mengembalikan
harga barang ang telah dijualna secara cicilan atau kontan
setelah selesai masa sewa.
$nilah sebenarna tujuan dan latar belakang timbulna konsep
muSamalat S"aiS Al Wa)aSS ang dikenal di undang-undang
+erancis dengan menghindari ketentuan hukum SAntichreseS
ang melarang pemberi pinjaman uang untuk memiliki barang
rohn:gadai, sementara pemberi pinjaman uang juga
menghindar untuk menarik keuntungan dari hutang ang
dipinjamkan dengan praktek riba ang keji, aitu dengancara
rohn istighlal ang dikenal dengan akad
menutupi:menghindari riba S@ontrat +ignorati)S , maka
mulailah undang-undang perancis selanjutna undang-undang
%onun Milkiah (ibanon melegalkan konsep "aiS Al Wa)aS
untuk memberi kesempatan bagi peminjam mengambil
keuntungan dengan cara benar dan memberi kesempatan bagi
peminjam uang untuk dapat meman)atkan barang ang
dijualna serta keinginan untuk memilikina lagi setelah
beberapa saat masa sewa. .Yakan Juhdi, SA*dul "aiS, p.34/1
16-
Fiqih Thaharah
K.3+CP DA+AR -RA3+AK+I BAID A9 =A1AD
DA9A +I3CR5I PR.D6K PCRBA3KA3
Tahap 3. +emilik menjual rumahna kepada bank dengan
harga tertentu
Tahap /. "ank menewakan:mengontrakkan rumah ang
dibeli itu kepada pemilik tadi untuk jangka waktu tertentu.
Tahap 4. Setelah masa sewa:kontrak selesai, pemilik pertama
akan membeli kembali rumahna dari bank.
"elah Pr,fitabilitas BankE
3. Tingkat sewa pada jangka waktu tertentu
/. &arga rumah ang lebih tinggi pada saat berakhirna akad.
166
+ertemuan +ertama
ulti 9eFel arketing
Multi (e?el Marketing adalah
sebuah sistem penjualan ang
belum pernah dikenal sebelumna
di dunia $slam. (eiteratur )i*ih
klasik tentu tidak memuat hal
seperti M(M itu. Sebab M(M ini
memang sebuah )enomena ang
baru dalam dunia marketing.
#ukum engikuiti Bisnis
9
Fiqih Thaharah
,arena M(M itu masuk dalam bab Muamalat, maka pada
dasarna hukumna mubah atau boleh. Merujuk kepada
kaidah bahwa Al-Aslu )il As-ai Al-$bahah. &ukum segala
sesuatu itu pada asalna adalah boleh. 9alam hal ini
maksudna adalah dalam masalah muamalat. Sampai nanti ada
hal-hal ang ternata dilarang atau diharamkan dalam sariah
$slam.
Misalna bila di dalam sebuah M(M itu ternata terdapat
indikasi ribaS, misalna dalam memutar dana ang terkumpul.
Atau ada indikasi terjadina gharar atau penipuan baik kepada
down line ataupun kepada upline. Atau mungkin juga terjadi
dharar aitu hal-hal ang membahaakan, merugikan atau
men!halimi pihak lain, entah dengan mencelakakan dan
menusahkan. 9an tidak tertutup kemungkinan ternata ada
unsur jahalah atau ketidak-transparanan dalam sistem dan
aturan. Atau juga perdebatan sebagian kalangan tentang
haramna samsarah ala samsarah.
Sehingga kita tidak bisa terburu-buru mem?onis bahwa bisnis
M(M itu halal atau haram, sebelum kita teliti dan bedah dulu
Sisi perutSna dengan pisau analisa sariah ang Stajam dan
terpercaaS.
-eliti Dan Ketahui Dengan Pasti
Maka jauh sebelum anda memutuskan untuk bergabung
dengan sebuah M(M tertentu, pastikan bahwa di dalamna
tidak ada ke-F hal tersebut, ang akan membuat anda jauth ke
dalam hal ang diharamkan Allah SWT. @arilah keterangan
dan perdalam terlebih dahulu wawasan dan pengetahuan anda
atas sebuah tawaran ikut dalam M(M, jangan terlalu terburu-
buru tergiur dengan tawaran cepat kaa dan seterusna.
16"
Fiqih Thaharah
Sebaikna anda harus akin terlebih dahulu bahwa produk
ang ditawarkan jelas kehalalanna, baik !atna maupun
metodena. ,arena anggota bukan hana konsumen barang
tersebut tetapi juga memasarkan kepada ang lainna.
Sehingga dia harus tahu status barang tersebut dan
bertanggung-jawab kepada konsumen lainna.
9egalisasi +yariah
Alangkah baikna bila seorang muslim menjalankan M(M
ang sudah ada legalisasi sariahna. Yaitu perusahaan M(M
ang tidak sekedar mencantumkan label dewan sariah,
melainkan ang )ungsi dewan sariahna itu benar-benar
berjalan. Sehingga sariah bukan berhenti pada label tanpa
arti. Artina, kalau kita datangi kantorna, maka usta! ang
mengerti masalah sariahna itu ada dan siap menjelaskan
letak halal dan haramna.
,epada pengawas sariah itu anda berhak menanakan dasar
pandangan kehalalan produk dan sistem M(M itu. Mintalah
kepadana dalil atau hasil kajian sariah ang lengkap untuk
anda pelajari dan bandingkan dengan para ulama ang juga
ahli dibidangna. $tulah )ungsi dewan pengawas sariah pada
sebuah perusahaan M(M. 6adi jangan terlalu mudah dulu
untuk mengatakan bebas masalah sebelum anda akin dan
tahu persis bagaimana dewan sariah di perusahaan itu
memastikan kehalalanna.
#indari Pr,duk usuh Islam
Seorang muslim sebaikna menghindari diri dari menjalankan
perusahaan ang memusuhi $slam baik secara langsung atau
pun tidak langsung. "ukna tidak mungkin ternata perusahaan
indukna malah menjadi donatur musuh $slam dan
169
Fiqih Thaharah
keuntunganna bisinis ini malah digunakan untuk
MNM"'N'& saudara kita di belahan bumi lainna.
Meski pada dasarna kita boleh bermumalah dengan non
muslim, selama mereka mau bekerjasama ang
menguntungkan dan juga tidak memerangi umat $slam. Tetapi
memasarkan produk musuh $slam di masa kini sama saja
dengan berin)a* kepada musuh kita untuk membeli peluru
ang merobek jantung umat $slam.
$angan +ampai Berdusta
&al ang paling rawan dalam pemasaran gaa M(M ini adalah
dinding ang teramat tipis antara kejujuran dan dengan dusta.
"iasana, orang-orang ang diprospek itu dijejali dengan
beragam mimpi untuk jadi miluner dalam waktu singkat, atau
bisa puna rumah real estate, mobil built-up mahal, apartemen
mewah, kapal pesiar dan ribuan mimpi lainna.
9engan rumus hitung-hitungan ang dibuat seperti masuk
akal, akhirna banak ang terbuai dan meninggalkan pro)esi
sejatina atau ang kita kenal dengan istilah Spensiun diniS.
Apalagi bila objekna itu orang miskin ang hidupna senin
kamis, maka semakin menjadilah mimpi di siang bolong itu,
persis dengan mimpi menjadi tokoh-tokoh dalam dunia
sinetron TU ang tidak pernah menjadi kenataan.
9an simbol-simbol kekaaan seperti memakai jas dan dasi,
pertemuan di gedung mewah atau kemana-mana naik mobil
seringkali menjadi jurus pemasaran. 9an sebagai upaa
pencitraan diri bahwa seorang distributor itu sudah makmur
sering terasa dipaksakan. "ahkan istilah ang digunakan pun
bukan sales, tetapi manager atau general manager atau istilah-
istilah keren lain ang puna citra bahwa dirina adalah orang
17*
Fiqih Thaharah
penting di dalam perusahaan mewah kelas international.
+adahal -misalna- ujung-ujungna hana jualan obat.
,ami tidak mengatakan bahwa trik ini haram, tetapi
cenderung terasa mengawang-awang ang bila masarakat
awam kurang luas wawasanna, bisa tertipu.
#ati%hati Dengan engekspl,itir Dalil
Yang harus diperhatikan pula adalah penggunaan dalil ang
tidak pada tempatna untuk melegalkan M(M. Seperti sering
kita dengar banak orang ang membuat keterangan ang
kurang tepat.
Misalna bahwa 7asulullah SAW itu pro)esina adalah
pedagang . Yang benar adalah beliau memang pernah
berdagang dan ketika masih kecil memang pernah diajak
berdagang. 9an itu terjadi jauh sebelum beliau diangkat
menjadi Nabi pada usia F; tahun. Namun setelah menjadi
nabi, beliau tidak lagi menjadi pedagang. +emasukan
.maSisah1 beliau adalah dari harta rampasan perang :
ghanimah, bukan dari hasil jualan atau menawarkan barang
dagangan, juga bukan dengan sistem M(M.
(agi pula kalaulah sebelum jadi nabi beliau pernah berdagang,
jelas-jelas sistemna bukan M(M. 9an ,hadidjah ra itulah
buknalah 'p-linena sebagaimana Maisarah juga bukan
downline-na.
6adi jangan mentang-mentang ang diprospek itu umat $slam,
atau usta! ang puna banak jamaah, atau tokoh ang
berpengaruh, lalu dengan enak kita tancap gas tanpa
memeriksa kembali dalil ang kita gunakan.
171
Fiqih Thaharah
Terkait dengan itu, ada juga ang berdalih bahwa sistem M(M
merupakan sunnah nabi. Mereka mengandaikanna dengan
dakwah berantai : berjenjang ang dilakukan oleh 7asulullah
SAW di masa itu.
+adahal apa ang dilakukan beliau itu tidak bisa dijadikan dalil
bahwa sistem penjualan berjenjang itu adalah sunnah
7asulullah SAW. Sebab ketika melakukan dakwah berjenjang
itu, 7asulullah SAW tidak sedang berdagang dengan memberi
barang :jasa dan mendapatkan imbalan materi. 6adi tidak ada
transaksi muamalat perdangan dalam dakwah berjenjang
beliau. ,alau pun ada reward, maka itu adalah pahala dari
Allah SWT ang puna pahala tak ada habisna, bukan
berbentuk uang pembelian.
$angan +ampai Kehilangan Kreatifitas Dan Pr,duktifitas
M(M itu memang sering menjanjikan orang menjadi kaa
mendadak, sehingga bisa menedot keinginan dari sejumlah
orang dengan sangat besar. 9an karena menggunakan sistem
jaringan, memang dalam waktu singkat bisa terkumpul
sejumlah orang ang siap menjual rupa-rupa produk. &arus
diperhatikan bahwa bila semua orang akan dimasukkan ke
dalam jaringan M(M ang pada hakikatna menjadi sales
menjualkan produk sebuah industri, maka jangan sampai jiwa
kreati)itas dan produkti)itas ummat menjadi loo dan mati.
Sebab di belakang sistem M(M itu sebenarna adalah industri
ang mengeluarkan produk secara massal.
+adahal umat ini butuh orang-orang ang mampu berkreasi,
mencipta, melakukan akti)itas seni, menemukan hal-hal baru,
mendidik, memberikan pelaanan kepada ummat dan
pekerjaan pekerjaan mulia lainna. ,alau semua potensi umat
ini tersedot ke dalam bisnis pemasaran, maka matilah
17!
Fiqih Thaharah
kreati)itas umat dan mereka hana sibuk di satu bidang saja
aitu - B C R $ 6 A 9 A 3 produk sebuah industri.
Ctika Pena/aran
Salah satu hal ang paling SmenggangguS dari sistem
pemasaran langsung adalah metode pendekatan penawaranna
itu sendiri. ,arena memang disitulah ujung tombak dari
sistem penjualan langsung dan sekaligus juga disitulah titik
ang menimbulkan masalah.
"iasana para distibutor selalu dipompakan semangat untuk
mencari calon pembeli. $stilah ang sering digunakan adalah
prospek. Sering hal itu dilakukan dengan tidak pandang bulu
dan suasana. Misalna seorang teman lama ang sudah sekian
tahun tidak pernah berjumpa, tiba-tiba menghubungi dan
berusaha mengakrabi sambil memubuka pembicaraan masa
lalu ang sedemikian mesra. ,emudian melangkah kepada
janji bertemu. Tapi begitu sudah bertemu, ujung-ujungna
menawarkan suatu produk ang pada dasarna tidak terlalu
dibutuhkan.
&ana saja karena kawan lama, tidak enak juga bila tidak
membeli. ,arena si teman ini menghujanina dengan sekian
banak argumen mulai dari kualitas produk ang terkadang
sangat )antastis, termasuk peluang berbisnis di M(M tersebut
ang intina mau tidak mau harus beli dan jadi anggota. +ada
saat mewarkan dengan sejuta argumen inilah seorang
distributor bisa bermasalah.
Atau suasana ang penting menjadi terganggu karena adana
penawaran M(M. Sehingga pengajian berubah menjadi ajang
bisnis. 6uga rapat, kelas, perkuliahan, dan banak suasana dan
173
Fiqih Thaharah
kesempatan penting berubah jadi SpasarS. Tentu ini akan
terasa mengganggu.
17&
+ertemuan +ertama
1uture K,m,diti
9i !aman ang maju sekarang ini, jenis-jenis transaksi jual-beli
telah merambah ke wilaah ang sebelumna tidak pernah
terbaangkan dalam benak orang dahulu. Apalagi ditambah
dengan kemajuan )asilitas alat komunikasi ang berhasil
menjadi bumi ini hana sebuah bulatan kecil saja.
Maka perdagangan dunia sudah menjadi hal ang la!im,
dimana seorang pembeli dan penjual melakukan transaksi dan
antara keduana dipisahkan jarak siang dan malam.
+ekilas -entang 1uture K,m,diti
Fiqih Thaharah
,ita di !aman ini mengenal sebuah jenis bisnis baru aitu
#uture Trading atau #uture ,omoditi. 9an sesuai dengan
istilahna, bisnis ini memang merupakan sebuah perdagangan
di masa depan. Yaitu sebuah komoditas ang dijual namun
baru akan ada wujud komoditasna itu nanti di masa ang
akan datang.
Aambaran sederhanana adalah seorang petani besar menjual
padi ang akan dipanenna kepada pihak lain meskipun
padina saat ini sedang atau malah belum ditanam. Namun dia
menjual padi itu dengan harga hasil panen nanti. Sebab
diperkirakan dalam waktu 4 bulan, padi ang akan dihasilkan
dari sawahna akan mencapai 3 juta ton. Maka saat ini dia
sudah menjual padi dengan kuantitas 3 juta ton dan telah
menerima uangna saat ini pula.
+ihak pembeli secara hukum adalah pemilik 3 juta ton padi
ang dalam waktu 4 bulan lagi akan segera terwujud. Namun
sebenarna pihak pembeli sama sekali tidak butuh padi
sebanak 3 juta ton. Surat pembelian : hak atas padi 3 juta ton
itu pun ditawarkan kepada pihak lain, tentu saja dengan harga
ang lebih tinggi.
+ihak lain akan menaksir kira-kira berapa harga 3 juta ton padi
pada tiga bulan ke depan. "ila menurut analisa konsultan
bahan pangan, hargana akan melambung naik tiga bulan lagi,
maka dia pun akan membelina dari bursa komoditi itu.
9emikianlah kepemilikan padi 3 juta ton itu akan berpindah-
pindah dari satu tangan ke tangan lain, antara sekian banak
pialang )uture komoditi.
Antara 1uture -rading Dengan Bai!us +alam
176
Fiqih Thaharah
Sekilas memang ada kemiripan antara #uture Trading ini
dengan akad "ai2 Salam atau sala), aitu jual-beli dengan
pembaaran harga ang disepakati secara tunai, sedang
penerahan barangna ditangguhkan kemudian pada waktu
ang dijanjikan oleh penjual dan disetujui pembeli .jatuh
tempo1.
9alam akad salam harga sudah tetap, tidak dikenal padana
penambahan, kenaikan atau pun penurunan harga.
,ebolehan transaksi bai2us salam ini berdarkan hadtis
7asulullah SAW 9ari $bnu Abbas berkata-
)asulullah !A9 datang ke Madinah, sedang masyarakat Madinah
melakukan transaksi !ala0 (!alam) setahun, dan dua tahun8. Maka
)asulullah !A9 bersabda#8 barangsiapa yang melakukan sala0,
maka lakukanlah dalam takaran yang jelas, timbangan yang jelas dan
waktu yang jelas(Mutta0aqun 'alaihi)
Namun bila menilik lebih dalam serta membandingkan secara
cermat antara )utuer ,omoditi dengan "ai2us Salam, ada
beberapa titik perbedaan ang amat besar. Misalna pada
moti?asi pembeli )uture komoditi. "ila dalam bai2us Salam
moti?asina adalah semata-mata hubungan antara penjual dan
pembeli, namun dalam )utue komoditi lebih dari itu.
Sebab pembeli bukan semata-mata berniat untuk membeli
barang, namun berniat untuk berdagang atau menjual kembali
dengan melihat )luktuasi harga. 9engan hitungan tertentu,
pada saat harga barang rendah, dia akan membeli sebanak-
banakna. Sambil memperkirakan kapankah nanti harga
barang akan naik sesuai dengan usia panen tanaman itu. "ila
tiba waktuna, pada saat harga barang tinggi maka ia melepas
surat tanda kepemilikan barang.
177
Fiqih Thaharah
"egitulah berpindah-pindah dari satu orang ke-orang lain
menjual surat berharga tersebut tanpa mengetahui barangna.
'nsur penambahan:kenaikan harga atau
penurunan:pengurangan harga setelah transaksi dan
pembaaran dilunasi disebut capital gain.
9etak Keharaman Akad Ini
a. 5ambling
'nsur penambahan atau pengurangan inilah sebenarna ang
mengandung karakter gambling .masir1. 9alam konteks ini,
para ulama memandang bahwa bursa komoditi seperti ini
sangat erat dengan sebuah perjudian ang haram hukumna.
6elasna dalam bisnis seperti ini, target pembeli adalah
melakukan praktek gambling .*imar:masir1 dengan naik
turunna harga barang ang ditentukan oleh pasar. Sebab
bukan dengan melihat dan memeriksa terlebih dahulu barang
itu. Sehingga baik pembeli maupun penjual sama sekali tidak
pernah melihat langsung barang ang mereka perjual-belikan.
"ahkan transaksi itu hana lewat pembicaraan telepon.
b. 6nsur $ahalah
&al lain ang membuat tidak diterimana bisnis seperti ini
oleh sariat adalah bahwa pembeli menjual kembali barang
ang belum ia terima kepada pembeli kedua atau orang lain.
+adahal salah satu sarat dari sahna jual-beli adalah adana
al-%abdh, aitu penerimaan barang dari penjual kepada
pembeli. +adahal baik penjual maupun pembeli, keduana
sama-sama tidak pernah tahu dimanakah barang itu dan
seperti apa rupana. "ahkan bisa jadi barangna memang tidak
ada sama sekali, entah karena diserang hama dan sebagaina.
17"
Fiqih Thaharah
Pr,fesi K,nsultan Pada 1uture -rading
Adapun memberikan jasa konsultasi untuk keperluan #uture
Trading ang mengandung unsur praktek haram seperti diatas
termasuk memberikan dukungan untuk suatu kema2siatan atau
mani?estasi ta2awun 2alal itsmi. Maka, penghasilan ang
diperoleh dari jasa konsultasi ini hukumna adalah haram.
&al ang hampir mirip terjadi juga pada bursa saham dan
mone changher. ,edua model akad ini secara mendasar
adalah halal. Tetapi hukum itu berubah jika sudah mengarah
pada maisir .gambling1, aitu moti?asi jual-beli saham untuk
mencari selisih keuntungan, bukan penertaan modal.
"egitu juga pada jual-beli mata uang, moti?asina untuk
mencari keuntungan dari selisih harga tersebut bukan untuk
kebutuhan, misalna keluar negeri dll.
Maka hukum kedua jenis transaksi tersebut berubah dari halal
menjadi haram, karena sudah masuk pada judi ang
diharamkan Allah
179
+ertemuan +ertama
Asuransi
$slam memiliki sebuah sistem ang mampu memberikan
jaminan atas kecelakaan atau mushibah lainna melalui sistem
!akat. "ahkan sistem ini jauh lebih unggul dari asuransi
kon?ensional, karena sejak awal didirikan memang untuk
kepentingan sosial dan bantuan kemanusiaan. Sehingga
seseorang tidak harus menda)tarkan diri menjadi anggota dan
juga tidak diwajibkan untuk membaar premi secara rutin.
"ahkan jumah bantuan ang diterimana tidak berkaitan
dengan le?el seseorang dalam da)tar peerta tetapi berdasarkan
tingkat kerugian ang menimpana dalam musibah tersebut.
Fiqih Thaharah
9ana ang diberikan kepada setiap orang ang tertimpa
musibah ini bersumber dari harta orang-orang kaa dan
membaarkan kewajiban !akatna sebagai salah satu rukun
$slam. 9i masarakat luar $slam ang tidak mengenal sistem
!akat, orang-orang berusaha untuk membuat sistem jaminan
sosial, tetapi tidak pernah berhasil karena tidak mampu
menggerakkan orang kaa membaar sejumlah uang tertentu
kepada baitulmal sebagaimana di dalam $slam.
Yang tercipta justru sistem asuransi ang sebenarna tidak
berna)askan bantuan sosial tetapi usaha bisnis skala besar
dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan ang sebesar-
besarna. Sisi bantuan sosial lebih menjadi lips ser?ice
.penghias1 belaka sementara hakikatna tidak lain merupakan
pemerasan dan kerja rentenir.
Mekanisme asuransi kon?ensional ang mereka buat ini adalah
sebuah akad ang mengharuskan perusahaan asuransi untuk
memberikan kepada pesertana sejumlah harta ketika terjadi
bencana maupun kecelakaan atau terbuktina sebuah bahaa
sebagaimana tertera dalam akad .transaksi1, sebagai
konsekuensi:imbalan uang .premi1 ang dibaarkan secara
rutin dari peserta. 6adi asuransi merupakan salah satu cara
pembaaran ganti rugi kepada pihak ang mengalami musibah,
ang danana diambil dari iuran premi seluruh peserta
asuransi.
9ari segi bentuk transaksi dan praktek ekonomi sariat $slam,
asuransi kon?ensional hasil produk non $slam ini
mengandung sekian banak cacat sarSi, antara lain -
3. Akad asuransi ini adalah akad gharar karena masing-
masing dari kedua belah pihak penanggung dan
tertanggung pada waktu melangsungkan akad tidak
1"1
Fiqih Thaharah
mengetahui jumlah ang ia berikan dan jumlah ang
dia ambil.
!. Akad asuransi ini adalah akad id4'an .penundukan1
pihak ang kuat adalah perusahan asuransi karena
dialah ang menentukan sarat-sarat ang tidak
dimiliki tertanggung.
4. Mengandung unsur pemerasan, karena pemegang
polis, apabila tidak bisa melanjutkan pembaaran
premina, akan hilang premi ang sudah dibaar atau
di kurangi.
F. +ada perusahaan asuransi kon?ensional, uang masuk
dari premi para peserta ang sudah dibaar akan
diputar dalam usaha dan bisnis dengan praktek ribawi.
-. Asuransi termasuk jual-beli atau tukar menukar mata
uang tidak tunai.
Ikhtilaf sebagian ulama yang memb,lehkan asuransi
Ada beberapa pandangan atau pendapat mengenai asuransi
ditinjau dari )i*h $slam. Yang paling mengemuka perbedaan
tersebut terbagi tiga, aitu-
a. Pendapat pertama E engharamkan
Asuransi itu haram dalam segala macam bentukna, temasuk
asuransi jiwa +endapat ini dikemukakan oleh Said Sabi*,
Abdullah al-%al*ii .mu)ti Yordania1, Yusu) %ardhawi dan
Muhammad "akhil al-Muth2i .mu)ti Mesir1. Alasan-alasan
ang mereka kemukakan ialah-
Asuransi sama dengan judi
Asuransi mengandung ungur-unsur tidak pasti.
Asuransi mengandung unsur riba:renten.
1"!
Fiqih Thaharah
Asuransi mengandung unsur pemerasan, karena
pemegang polis, apabila tidak bisa melanjutkan
pembaaran premina, akan hilang premi ang sudah
dibaar atau di kurangi.
+remi-premi ang sudah dibaar akan diputar dalam
praktek-praktek riba.
Asuransi termasuk jual-beli atau tukar menukar mata
uang tidak tunai.
&idup dan mati manusia dijadikan objek bisnis, dan
sama halna dengan mendahului takdir Allah.
b. Pendapat Kedua E emb,lehkan
+endapat kedau ini dikemukakan oleh Abd. Wahab ,hala),
Musta)a Akhmad Jar*a .guru besar &ukum $slam pada
)akultas Sari2ah 'ni?ersitas Sria1, Muhammad Yusu) Musa
.guru besar &ukum $salm pada 'ni?ersitas @airo Mesir1, dan
Abd. 7akhman $sa .pengarang kitab al-Muamallha al-&aditsah
wa Ahkamuha1. Mereka beralasan-
Tidak ada nash .al-%ur2an dan Sunnah1 ang melarang
asuransi.
Ada kesepakatan dan kerelaan kedua belah pihak.
Saling menguntungkan kedua belah pihak.
Asuransi dapat menanggulangi kepentingan umum,
sebab premi-premi ang terkumpul dapat di
in?estasikan untuk proek-proek ang produkti) dan
pembangunan.
Asuransi termasuk akad mudhrabah .bagi hasil1
Asuransi termasuk koperasi .Sirkah Ta2awuniah1.
Asuransi di analogikan .*iaskan1 dengan sistem
pensiun seperti taspen.
c. Pendapat Ketiga E
1"3
Fiqih Thaharah
Asuransi sosial boleh dan komersial haram +endapat ketiga ini
dianut antara lain oleh Muhammad Abdu Jahrah .guru besar
&ukum $slam pada 'ni?ersitas @airo1. Alasan kelompok
ketiga ini sama dengan kelompok pertama dalam asuransi
ang bersi)at komersial .haram1 dan sama pula dengan alasan
kelompok kedua, dalam asuransi ang bersi)at sosial .boleh1.
Alasan golongan ang mengatakan asuransi subhat adalah
karena tidak ada dalil ang tegas haram atau tidak haramna
asuransi itu. Asuransi Sariah a. +rinsip Asuransi Sariah
Suatu asuransi diperbolehkan secara sar2i, jika tidak
menimpang dari prinsip-prinsip dan aturan-aturan sariat
$slam. 'ntuk itu dalam muamalah tersebut harus memenuhi
ketentuan-ketentuan sebagai berikut-
Asuransi sariah harus dibangun atas dasar taawun
.kerja sama 1, tolong menolong, saling menjamin, tidak
berorentasi bisnis atau keuntungan materi semata.
Allah SWT ber)irman,5 Dan saling t,l,ng
men,l,nglah dalam kebaikan dan keta8/aan dan
jangan saling t,l,ng men,l,ng dalam d,sa dan
permusuhan.G
Asuransi sariat tidak bersi)at mu2awadhoh, tetapi
tabarru2 atau mudhorobah.
Sumbangan .tabarru21 sama dengan hibah .pemberian1,
oleh karena itu haram hukumna ditarik kembali.
,alau terjadi peristiwa, maka diselesaikan menurut
sariat.
Setiap anggota ang menetor uangna menurut
jumlah ang telah ditentukan, harus disertai dengan
niat membantu demi menegakan prinsip ukhuwah.
,emudian dari uang ang terkumpul itu diambilah
sejumlah uang guna membantu orang ang sangat
memerlukan.
1"&
Fiqih Thaharah
Tidak dibenarkan seseorang menetorkan sejumlah
kecil uangna dengan tujuan supaa ia mendapat
imbalan ang berlipat bila terkena suatu musibah.
Akan tetepi ia diberi uang jamaah sebagai ganti atas
kerugian itu menurut i!in ang diberikan oleh jamaah.
Apabila uang itu akan dikembangkan, maka harus
dijalankan menurut aturan sar2i.

B. "iri%ciri Asuransi syari!ah
Asuransi sariah memiliki beberapa ciri utama -
3. Akad asuransi sari2ah adalah bersi)at tabarru2,
sumbangan ang diberikan tidak boleh ditarik kembali.
Atau jika tidak tabarru2, maka andil ang dibaarkan
akan berupa tabungan ang akan diterima jika terjadi
peristiwa, atau akan diambil jika akad berhenti sesuai
dengan kesepakatan, dengan tidak kurang dan tidak
lebih. Atau jika lebih maka kelebihan itu adalah
kentungan hasil mudhorobah bukan riba.
/. Akad asuransi ini bukan akad mul!im .perjanjian ang
wajib dilaksanakan1 bagi kedua belah pihak. ,arena
pihak anggota ketika memberikan sumbangan tidak
bertujuan untuk mendapat imbalan, dan kalau ada
imbalan, sesungguhna imbalan tersebut didapat
melalui i!in ang diberikan oleh jama2ah .seluruh
peserta asuransi atau pengurus ang ditunjuk
bersama1.
4. 9alam asuransi sari2ah tidak ada pihak ang lebih
kuat karena semua keputusan dan aturan-aturan
diambil menurut i!in jama2ah seperti dalam asuransi
taka)ul.
1"-
Fiqih Thaharah
F. Akad asuransi sari2ah bersih dari gharar dan riba.
8. Asuransi sariah bernuansa kekeluargaan ang kental.
". Perbedaan asuransi syariah dan k,nFensi,nal.
9ibandingkan asuransi kon?ensional, asuransi sariah
memiliki perbedaan mendasar dalam beberapa hal.
3. +rinsip akad asuransi sariah adalah taka)uli .tolong-
menolong1. 9imana nasabah ang satu menolong
nasabah ang lain ang tengah mengalami kesulitan.
Sedangkan akad asuransi kon?ensional bersi)at
tadabuli .jual-beli antara nasabah dengan perusahaan1.
/. 9ana ang terkumpul dari nasabah perusahaan
asuransi sariah .premi1 diin?estasikan berdasarkan
sariah dengan sistem bagi hasil .mudharabah1.
Sedangkan pada asuransi kon?ensional, in?estasi dana
dilakukan pada sembarang sektor dengan sistem
bunga.
4. +remi ang terkumpul diperlakukan tetap sebagai dana
milik nasabah. +erusahaan hana sebagai pemegang
amanah untuk mengelolana. Sedangkan pada asuransi
kon?ensional, premi menjadi milik perusahaan dan
perusahaan-lah ang memiliki otoritas penuh untuk
menetapkan kebijakan pengelolaan dana tersebut.
F. "ila ada peserta ang terkena musibah, untuk
pembaaran klaim nasabah dana diambilkan dari
rekening tabarru .dana sosial1 seluruh peserta ang
sudah diikhlaskan untuk keperluan tolong-menolong.
Sedangkan dalam asuransi kon?ensional, dana
pembaaran klaim diambil dari rekening milik
perusahaan.
8. ,euntungan in?estasi dibagi dua antara nasabah selaku
pemilik dana dengan perusahaan selaku pengelola,
1"6
Fiqih Thaharah
dengan prinsip bagi hasil. Sedangkan dalam asuransi
kon?ensional, keuntungan sepenuhna menjadi milik
perusahaan. 6ika tak ada klaim, nasabah tak
memperoleh apa-apa.
<. Adana 9ewan +engawas Sariah dalam perusahaan
asuransi sariah ang merupakan suatu keharusan.
9ewan ini berperan dalam mengawasi manajemen,
produk serta kebijakan in?estasi supaa senantiasa
sejalan dengan sariat $slam. Adapun dalam asuransi
kon?ensional, maka hal itu tidak mendapat perhatian.
1"7
+ertemuan +ertama
Kredit H Kartu Kredit
,redit dibolehkan dalam hukum
jual-beli secara $slami. ,redit adalah
membeli barang dengan harga ang
berbeda antara pembaaran dalam
bentuk tunai tunai dengan bila
dengan tenggang waktu. $ni dikenal
dengan istilah - baiS bit ta*shid atau
baiS bits-tsaman Sajil. Aambaran umumna adalah penjual dan
pembeli sepakat bertransaksi atas suatu barang .V1 dengan
harga ang sudah dipastikan nilaina .1 dengan masa
pembaaran .pelunasan1 .!1 bulan.
Namun sebagai sarat harus dipenuhi ketentuan berikut -
Fiqih Thaharah
3. &arga harus disepakati di awal transaksi meskipun
pelunasanna dilakukan kemudian. Misalna - harga
rumah 3;; juta bila dibaar tunai dan 38; juta bila
dibaar dalam tempo 8 tahun.
/. Tidak boleh diterapkan sistem perhitungan bunga
apabila pelunasanna mengalami keterlambatan
sebagaimana ang sering berlaku.
4. +embaaran cicilan disepakati kedua belah pihak dan
tempo pembaaran dibatasi sehingga terhindar dari
praktek baiS gharar .penipuan1 'ntuk lebih jelasna
agar bisa dibedakan antara sistem kredit ang
dibolehkan dan ang tidak, kami contohkan dua kasus
sebagai berikut -
",nt,h & E
Ahmad menawarkan sepeda motor pada "udi dengan harga
rp. 3/ juta. ,arena "udi tidak puna uang tunai 7p.3/ juta,
maka dia minta pembaaran dicicil .kredit1.
'ntuk itu Ahmad minta hargana menjadi 7p. 3B juta ang
harus dilunasi dalam waktu 4 tahun. &arga 7p. 3B juta tidak
berdasarkan bunga ang ditetapkan sekian persen, tetapi
merupakan kesepakatan harga sejak awal.
Transaksi seperti ini dibolehkan dalam $slam.
",nt,h ' E
Ali menawarkan sepeda motor kepada $wan dengan harga 7p.
3/ juta. $wan membaar dengan cicilan dengan ketentuan
bahwa setiap bulan dia terkena bunga / D dari 7p. 3/ juta
atau dari sisa uang ang belum dibaarkan.
1"9
Fiqih Thaharah
Transaksi seperti ini adalah riba, karena kedua belah pihak
tidak menepakati harga dengan pasti, tetapi hargana
tergantung dengan besar bunga dan masa cicilan. Yang seperti
ini jelas haram.
Al-%aradawi dalam buku &A(A( &A7AM mengatakan
bahwa menjual kredit dengan menaikkan harga
diperkenankan. 7asulullah s.a.w. sendiri pernah membeli
makanan dari orang Yahudi dengan tempo untuk na)kah
keluargana.
Ada sementar pendapat ang mengatakan bahwa bila si
penjual itu menaikkan harga karena tempona, sebagaimana
ang kini biasa dilakukan oleh para pedagang ang menjual
dengan kredit, maka haram hukumna dengan dasar bahwa
tambahan harga itu berhubung masalah waktu dan itu sama
dengan riba.
Tetapi jumhur .maoritas1 ulama membolehkan jual-beli
kretdit ini, karena pada asalna boleh dan nash ang
mengharamkanna tidak ada. 6ual-beli kredit tidak bisa
dipersamakan dengan riba dari segi manapun. =leh karena itu
seorang pedagang boleh menaikkan harga menurut ang
pantas, selama tidak sampai kepada batas pemerkosaan dan
ke!aliman.
,alau sampai terjadi demikian, maka jelas hukumna haram.
$mam Saukani berkata- 5'lama Sa)i2iah, &ana)iah, Jaid
bin Ali, al-Muaid billah dan 6umhur berpendapat boleh
berdasar umumna dalil ang menetapkan boleh. 9an inilah
ang kirana lebih tepat.5

19*
Fiqih Thaharah
Kartu Kredit
9i !aman ini berbelanja dengan menggunakan kartu kredit
memberikan banak kelebihan, selain urusan gengsi.
+ertama, masalah keamanan.
Seseorang tidak perlu membaa uang tunai : cash kemana-
mana. @ukup membawa sebuah kartu kredit dan biasana
kartu itu bisa diterima dimanapun di belahan dunia ini.
Seseorang tidak perlu merasa khawatir untuk kecopetan,
kecurian atau kehilangan uang tunaina. "ahkan bila kartu
kredit ini hilang, seseorang cukup menghubungi penerbit
kartu itu dan dalam hitungan detik kartu tersebut akan
diblokir.
,edua, masalah kepraktisan.
Membawa uang tunai apalagi dalam jumlah ang besar tentu
sangat tidak praktis. 9engan kartu kredit seseorang bisa
membawa uang dalam jumlah besar hana dalam sebuah
kartu. ,etiga, masalah akses. "eberapa toko dan perusahaan
tertentu hana menerima pembaaran melalui kartu kredit.
Misalna toko online di internet ang sangat mengandalkan
pembaaran dengan kartu kredit. ,ita tidak bisa membeli
sebuah produk di ama!on.com dengan mengirim wessel pos.
Namun tidak berarti kartu kredit itu bisa sukses di setiap
tempat. 'ntuk keperluan belanja kecil dan harian, penggunaan
kartu kredit tidak banak berguna. 'ntuk jajan bakso di ujung
gang, masih sangat dibutuhkan uang tunai. Tukang bakso
tidak menerima American Uisa dan sejenisna.
191
Fiqih Thaharah
Selain itu dengan marakna kasus carding atau pemalsuan
kartu kredit di internet terutama dari $ndonesia, sampai-
sampai transaksi online bila pemesanna dari $ndonesia tidak
akan dilaani. +ada dasarna, prinsip kartu kredit ini
memberikan uang pinjaman kepada pemegang kartu untuk
berbelanja di tempat-tempat ang menerima kartu tersebut.
Setiap kali seseorang berbelanja, maka pihak penerbit kartu
memberi pinjaman uang untuk membaar harga belanjaan.
'ntuk itu seseorang akan dikenakan biaa beberapa persen
dari uang ang dipinjamna ang menjadi keuntungan pihak
penerbit kartu kredit. "iasana uang pinjaman itu bila segera
dilunasi dan belum jatuh tempo tidak atau belum lagi
dikenakan bunga, aitu selama masa waktu tertentu misalna
satu bulan dari tanggal pembelian.
Tapi bila telah lewat satu bulan itu dan tidak dilunasi, maka
akan dikenakan bunga atas pinjaman tersebut ang besarna
ber?ariasi antara masing-masing perusahaan. 6adi bila dilihat
secara sariah, kartu kredit itu mengandung dua hal. +ertama,
pinjaman tanpa bunga aitu bila dilunasi sebelum jatuh tempo.
,edua, pinjaman dengan bunga aitu bila dilunasi setelah
jatuh tempo.
"ila seseorang bisa menjamin bahwa tidak akan jatuh pada
opsi kedua, maka menggunakan kartu kredit untuk berbelanja
adalah halal hukumna. Tapi bila sampai jatuh pada opsi
kedua, maka menjadi haram hukumna karena menggunakan
praktek riba ang diharamkan oleh Allah SWT.
19!
+ertemuan +ertama
Bunga Bank
7iba secara mutlak telah
diharamkan oleh Allah swt dan
7asuluullah saw memalui aat-
aat Al-%uran dan Sunnah
7asulullah saw. 9iantara nash-
nash itu adalah -
&. Al%0uran
Al-%uran mengharamkan riba dalam empat marhalah : tahap.
9oktor Wahbat A!-Juhaili dalam Ta)sir Al-Munir
menjelaskan tahapan pengharam riba adalah sebagai berikut
Fiqih Thaharah
% -ahap Pertama
Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah
pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah.
Dan apa yang kamu berikan berupa 4akat yang kamu maksudkan
untuk men6apai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian)
itulah +rang-+rang yang melipat gandakan (pahalanya)..%S. Ar-
7uum - 40 1
Aat ini turun di Mekkah dan menjadi tamhid diharamkanna
riba dan urgensi untuk menjauhi riba.
-ahap Kedua
,..., , .-' .~ ,, - , ,=
..' ,,', , ,-', _ =
' ,, ', ~
Maka disebabkan ke4aliman +rang-+rang =ahudi, >ami haramkan
atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya)
dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi
(manusia) dari jalan Allah. .%S. An-Nisa - 3<;-<31
Aat ini turun di Madinah dan menceritakan tentang perilaku
Yahudi ang memakan riba dan dihukum Allah. Aat ini
merupakan peringatan bagi pelaku riba.
% -ahap Ketiga
19&
Fiqih Thaharah
, = , .' ' . ,'
-
/ai +rang-+rang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan
berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapat keberuntungan..Ali $mran - 34;1
+ada tahap ini Al-%uran mengharamkan jenis riba ang
bersi)at )ahis, aitu riba jahiliah ang berlipat ganda.
% -ahap Keempat
, , ,, = ,'
, , , , , = .- ' , ,
= ., = . ,'
/ai +rang-+rang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu +rang-+rang yang
beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa
riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan )asul-;ya akan
memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba),
maka bagimu p+k+k hartamu, kamu tidak menganiaya dan tidak
(pula) dianiaya..Al-"a*arah - />B-/>01
+ada tahap ini Al-%uran telah mengharamkan seluruh jenis
riba dan segala macamna. Ali) lam pada kata .[RRRRkNb_1
mempunai )ungsi lil jins, maksudna diharamkan semua jenis
dan macam riba dan bukan hana pada riba jahiliah saja atau
riba Nasi2ah. &al ang sama pada ali) lam pada kata .rajb_1 ang
berarti semua jenis jual-beli.
19-
Fiqih Thaharah
'. As%+unah
As-Sunnah juga menjelaskan beberapa praktek riba dan
larangan bagi pelakuna - 7asulullah saw melaknat pemakan
riba, ang memberi, ang mencatat dan dua saksina. "eliau
bersabda - mereka semua sama .
9alam hadits lain disebutkan -
Diriwayatkan +leh Aun bin Abi -uhai0a,'Ayahku membeli budak
yang kerjanya membekam. Ayahku kemudian memusnahkan alat
bekam itu. Aku bertanya kepaa ayah mengapa beliau melakukannya.
"eliau menjawab bahwa )asulullah saw. Melarang untuk menerima
uang dari transaksi darah, anjing dan kasab budak perempuan. "eliau
juga melaknat penat+ dan yang minta ditat+, menerima dan memberi
riba serta melaknat pembuat gambar.
9engan dalil-dalil *oth2i di atas, maka sesungguhna tidak ada
celah bagi umat $slam untuk mencari-cari argumen demi
menghalalkan riba. ,arena dali-dalil itu sangat sharih dan
jelas. "ahkan ancaman ang diberikan tidak main-main karena
Allah memerangi orang ang menjalankan riba itu.
+endapat ang menghalalkan bunga bank dan kelemahan
argumenna ,arena keterbatasan ilmu sariah, masih banak
kalangan umat $slam ang bertana-tana tentang kehalalan
bunga bank. ,ehidupan perekonomian tidak mungkin lagi
dilepaskan dari jasa perbankan. "ahkan untuk kepentingan
rumah tangga. +adahal umumna bank menjalankan praktek
ribawi dalam banak transaksina.
Meskipun praktek ribawi pada bank itu sangat jelas, namun
masih ada juga mereka ang berusah mencari argumen ang
membolehkan. +aling tidak memakruhkan. 'mumna orang-
196
Fiqih Thaharah
orang ang berdiri di belakang argumen itu masih memandang
bahwa pendirian bank $slam ang non-ribawi mustahil, tidak
mampu atau -mungkin- tidak memiliki kemauan dan harapan
pada kesadaran umat dalam mengatur ekonomina sesuai
dengan sariat Allah SWT. "eragam argumen itu bila kita
telaah secarara jernih dengan nurani ang jujur, maka akan
nampak nata kelemahan-kelemahanna. +enulis akan
kutipkan beberapa pokok argumen secarara singkat dilengkapi
dengan jawaban atas kelemahanna.
a. Alasan Darurat
Alasan darurat adalah alasan paling klasik dan paling sering
terdengar atas dibolehkanna bank ribawi. "iasana dalil ang
digunakan adalah ,aidah #i*hiah ang berbuni Ad%
dharuratu -ubihul ahzhurat - dharurat itu membolehkan
mah!urot : ang dilarang.
+endapat seperti ini pada dasarna mengakui haramna riba
pada bank-bank kon?ensional. Namun barangkali karena tidak
puna alternati) lain, terutama di masa sulit era awal orde baru,
banak pendapat orang ang dengan terpaksa
membolehkanna.
$a/aban E
+endapat seperti di atas bila dikaitkan dengan kondisi
sekarang sudah tidak sesuai lagi. ,arena kaidah )i*iah ang
berkaitan dengan darurat itu masih ada kaidah lainna aitu
Ad%Dharuratu -u8addar Bi 0adriha bahwa darurat itu
harus dibatasi sesuai dengan kadarna.
As-Suuti menjelaskan tentang si)at darurat, aitu apabila
seseorang tidak segera melakukan sesuatu tindakan ang cepat,
197
Fiqih Thaharah
akan membawa pada jurang kematian. . +adahal bila kita tidak
menabung di bank kon?ensional tetapi di bank sariat, kita
tidak akan celaka atau mati.
Sedang 9r. Wahbat A!-Juhaili menjelaskan bahwa situasi
darurat itu seperti seseorang ang tersesat di hutan dan tidak
ada makanan kecuali daging babi ang diharamkan. 9alam
keadaan itu Allah menghalalkan dengan dua batasan.
!esungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah,
daging babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama)
selain Allah. 7etapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa
(memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, maka tidak ada d+sa baginya. !esungguhnya Allah
Maha 2engampun lagi Maha 2enyayang.(!. Al-"aq+rah # :%D).
Sedangkan umat $slam banak ang menabung di bank
kon?ensional bukan karena hampir mati tidak ada makanan,
justru banak ang tergiur oleh hadiah ang ditawarkan. 6adi
dalam hal ini kata darurat sudah tidak rele?an lagi.
9i $ndonesia sendiri bank ang berpraktek secara $slami dan
bebas riba telah dan mulai bermunculan. 9ata per Nopember
/;;; menunjukkan beberapa bank ang menggunakan praktek
non ribawi aitu -
"ank Muamalat $ndonesia ."M$1 pada 3 Nopember
3003
"ank Sariah Mandiri ."MS1 ang merupakan bank
milik pemerintah pertama ang menerapkan sariah.
Asetna kini sekitar / sampai 4 trilun dengan /;
cabangna.
,on?ersi bank kon?ensional kepada bank sariah -
19"
Fiqih Thaharah
"ank $#$ .membuka cabang sariah pada /B 6uni
30001
"ank Niaga .akan membuka cabang sariah 1
"ank "N$ SF< .telah memiliki 8 cabang 1
"ank "TN .dalam perencanaan1
"ank Mega .akan menkon?ersikan anak
perusahaanna menjadi sariah1
"ank "7$ .akan membuka cabang sariah1
"ank "ukopin .akan membuka cabang sariah di Aceh
1
"+9 6abar .telah membuka cabang sariah di
"andung1
"+9 Aceh
b. *ang #aram Adalah *ang Berlipat 5anda
Ada pendapat ang mengatakan bahwa bunga bank hana
dikategorikan riba bila sudah berlipat ganda dan
memberatkan, sedangkan bila kecil dan wajar-wajar saja
dibenarkan. +endapat ini berasal dari pemahaman ang salah
tentang surat Ali $mran aat 34; ang berbuni -
/ai +rang-+rang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan
berlipat ganda (!. Ali 'mran # :D@)
$a/aban E
Memang sepintas aat ini hana melarang riba ang berlipat
ganda. Akan tetapi bila kita cermati lebih dalam serta dikaitkan
dengan aat-aat lain secarara lebih komprehensip, maka akan
kita dapat kesimpulan bahwa riba dengan segala macam
bentukna mutlak diharamkan. +aling tidak ada dua jawaban
atas argumen di atas -
199
Fiqih Thaharah
,ata .Adh2a)an1 ang berarti berlipat ganda itu harus dii2rab
sebagai haal ang berarti si)at riba dan sama sekali bukan
sarat riba ang diharamkan. Aat ini tidak dipahami bahwa
riba ang diharamkan hanalah ang berlipat ganda, tetapi
menegaskan karakteristik riba ang secarar umum puna
kecendrungan untuk berlipat ganda sesuai dengan berjalanna
waktu.
&al seperti itu diungkapkan oleh Seikh 9r. 'mar bin Abdul
A!i! Al-Matruk, penulis buku Ar-7iba wal Mua2amalat al-
Mashra)iah )i Nad!ri ash-Shariah al-$slamiah.
+erlu direnungi penggunaan ma)hum mukhola)ah dalam aat
ini sala kaprah, tidak sesuai dengan sia*ul kalam, konteks
antar aat, kronologis penurunan wahu maupun sabda
7aulullah SAW. Secarar sederhana bila kita gunakan mahhum
mukhola)ah ang berarti konsekuensi terbalik secarara
sembarangan, akan melahirkan pena)siran ang keliru. Sebagai
contoh, bila aat tentang !ina dipahami secarara ma)hum
mukhola)ah, jangan dekati !ina. Maka ang tidak boleh
mendekati, berarti !ina itu sendiri tidak dilarang. "egitu juga
daging babi, ang dilarang makan dagingna, sedang kulit,
tulang, lemak tidak disebutkan secarar eksplisit. Apakah
berarti semuana halal L tentu tidak.
Secarara linguistik kata .Adh%!af1 adalah jamak dari .Dhi!f1
ang berarti kelipatan-kelipatan. "entuk jama2 itu minimal
adalah tiga. 9engan demikian Adh!af berarti 4V/ W <. Adapun
.udha!afa1 dalam aat itu menjadi ta2kid atau penguat.
9engan demikian, kalau berlipat ganda itu dijadikan sarat,
maka sesuai dengan konsekuensi bahasa, minimum harus
enam kai lipat atau bunga <;; D. Secarara operasional dan
nalar sehat, angka itu mustahil terjadi dalam proses perbankan
maupun simpan pinjam.
!**
Fiqih Thaharah
c. *ang #aram elakukan Riba Adalah IndiFidu Bukan
Badan #ukum
"ank adalah sebuah badan hukum dan bukan indi?idu.
,arena bukan indi?idu, maka bank tidak mendapat beban :
takli) dari Allah. Seperti ang sering disebutkan sebagai sarat
mukalla) antara lain - akil, baligh, tami! dan seterusna. "ank
tidak akil, baligh dan tami!. Artina bukanlah mukalla).
Sehingga praktek bank tidak termasuk berdosa, karena ang
dapat berdosa adalah indi?idu. ,etika aat riba turun di
ja!irah arabia, belum ada bank atau lembaga keuangan.
9engan demikian bank ($++=, "@A, 9anamon dan lainna
tidak terkena hukum takli), karena pada saat Nabi &idup
belum ada.
+endapat seperti ini pernah dikemukakan oleh 9r. $brahim
&osen dalam sebuah workshop on bank and banking interest,
disponsori oleh Majelis 'lama $ndonesia pada tahun 300;.
$a/aban E
Argumen ini memiliki kelemahan dari beberapa sisi, aitu L
idak benar bahwa pada !aman nabi tidak ada badan keuangan
sama sekali. Sejarah 7oma, +ersia dan Yunani menunjukkan
ribuan lembaga keuangan ang mendapat pengesahan dari
pihak penguasa. 9engan kata lain, perseroan mereka masuk
dalam lembaran negara.
9alam tradisi hukum, perseroan atau badan hukum sering
disebut sebagai juridical personalit atau syakhshiyyah
hukmiyah. 6uridical personalit ini sah secarara hukum dan
dapat mewakili indi?idu-indi?idu secarar keseluruhan.
!*1
Fiqih Thaharah
"ank memang bukan insan mukalla), tetapi melakukan amal
mukalla) ang jauh lebih besar dan berbahaa. Alangkah
nai)na bila kita mengatakan bahwa sebuah gank ma)ia
pengedar drugs dan narkotika tidak berdosa dan tidak terkena
hukum karena merupakan sebuah lembaga dan bukan insan
mukalla). 9emikian juga lembaga keuangan, apa bedana
dengan seorang rentenir pemakan darah masarakat L
"edana, ang satu seorang indi?idu ang beroperasi tingkat
7T dan 7W, sedang ang lainna adalah kumpulan dari
indi?idu-indi?idu ang secarara terorganisis dan modal raksasa
melakukan operasi renten dan pemerasan tingkat tinggi dalam
skala nasional bahkan internasional dan mendapat aspek
legalitas dari hukum sekuler.
d. *ang haram adalah yang k,nsumtif
+endapat ini mengatakan bahwa riba ang diharamkan hana
bersi)at konsumti) saja. Sedangkan riba ang bersi)at produkti)
tidak haram. Alasan ang digunakan adalah 2illat dari riba aitu
pemerasan. 9an pemerasan ini hana dapat terjadi pada
bentuk pinjaman ang konsumti) saja. Sebab debitur
bermaksud menggunakan uangna untuk menutupi kebutuhan
pokokna saja seperti makan, minum, pakaian, rumah dan
lain-lain.
9ebitur melakukan itu karena darurat dan tidak puna jalan
lain. Maka mengambil untung dari praktek konsumti) seperti
ini haram. 9ewasa ini telah terjadi perubahan pandangan
karena terjadina perubahan pada bentuk pinjaman setelah
berdirina bank. 9ebitur .peminjam1 tidak lagi dipandang
sebagai pihak lemah ang dapat diperas oleh kreditur dalam
hal ini bank. Selain itu kreditur tidak pula memaksakan
kehendakna kepada debitur.
!*!
Fiqih Thaharah
Yang terjadi justru sebalikna, debiturlah ang menjadi pihak
ang kuat ang dapat menentukan sarat dan kemauanna
kepada kreditur. 6adi bank menjadi debitur karena meminjam
uang kepada nasabah. Sedangkan nasabah menjadi kreditur
karena meminjamina. Namun bank bukan lagi peminjam
ang lemah, justru menjadi pihak ang kuat.
,arena cara-cara ang sekarang berjalan sama sekali berbeda
dengan sebelumna, maka harus dibedakan antara pinjaman
produkti) dan konsumti). +injaman produkti) hukumna halal
dan pinjaman konsumti) hukumna haram.
+endapat ini didukung oleh 9r. Muhammad Ma2ru) 9awalibi
dalam Mukatamar &ukum $slam di +erancis bulan 6uli 3083
ang berkata -2+injaman ang diharamkan hanalah pinjaman
ang berbentuk konsumti), sedangkan ang berbentuk
produkti) tidak diharamkan. ,arena ang dilarang $slam
hanalah ang konsumti).
$a/aban E
=rang ang beranggapan bahwa pemerasan itu hana ada
pada pinjaman konsumti) dan tidak ada pada pinjaman
produkti) adalah tidak beralasan. Sebab pinjaman produkti)
pun juga bersi)at pemerasn. Sebagai bukti bahwa bank-bank
dewasa ini memperoleh keuntungan ang berlipat ganda.
Tetapi memberikan porsi ang sangat kecil dari
keuntunganna itu kepada deposan. +ara ulama menetapkan
bahwa pinjaman ang diharamkan Al-%uran adalah pinjaman
jahiliah. ,etika mereka melakukan peminjaman sesama
mereka tentu untuk usah mereka dalam sekala besar.
Tidak mungkin bagi mereka ang termasuk tokoh saudagar
besar dan pemilik modal seperti Abbas bin Abdul Muttalib
!*3
Fiqih Thaharah
atau ,halid bin Walid melakukan pemerasan kepada orang
ang lemah dan miskin. Mereka terkenal sebagai dermawan
besar dan bangga disebut sebagai dermawan. Mereka puna
kebiasaan menantuni orang lapar dan memberi pakaian.
+injaman ang bersi)at konsumti) tidak terjadi antar mereka.
6ustru pinajam produkti) ang di dalam Al-%uran mereka
memang dikenal sebagai pedang ang melakukan perjalan
musim dingin ke Yaman dan musim panas ke Sam.
Masarakat %urais umumna adalah pedagang dan pemodal
sehingga pinjaman-pinjaman waktu itu memang untuk
kebutuhan perdagangan ang bersi)at produkti) dan bukan
konsumti).
Pendapat yang mengharamkan bunga bank
&. ajelis -arjih uhammadiyah
Majelis Tarjih Sidoarjo tahun 30<B pada nomor b dan c -
- bank dengan sistem riba hukumna haram dan bank tanpa
riba hukumna halal
-bank ang diberikan oleh bank-bank milik negara kepada
para nasabahna atau sebalikna ang selama ini berlaku atau
sebalikna ang selama ini berlaku, termasuk perkara
mustabihat.
'. 9ajnah Bahtsul asail 3ahdlatul 6lama
Ada dua pendapat dalam bahtsul masail di (ampung tahun
30B/. +endapat ang pertama mengatakan bahwa bunga "ank
adalah riba secara mutlak dan hukumna haram. Yang kedua
berpendapat bunga bank bukan riba sehingga hukumna
boleh. +endapat ang ketiga, menatakan bahwa bunga bank
hukumna subhat.
!*&
Fiqih Thaharah
(. .rganisasi K,nferensi Islam :.KI;
Semua peserta sidang =,$ ang berlangsung di ,arachi,
+akistan bulan 9esember 30>; telah menepakati dua hal -
+raktek "ank dengan sistem bunga adalah tidak sesuai dengan
sariah $slam +erlu segera didirikan bank-bank alternati) ang
menjalankan operasina sesuai dengan prinsip-prinsip $slam.
2. ufti 3egara esir
,eputusan ,antor Mu)ti Mesir konsisten sejak tahun 30;;
hingga 30B0 menetapkan haramna bunga bank dan
mengkategorikanna sebagai riba ang diharamkan.
7. K,nsul Kajian Islam
'lama-ulama besar dunia ang terhimpun dalam lembaga ini
telah memutuskan hukum ang tegas terhadap bunga bank
sebagai riba. 9itetapkan bahwa tidak ada keraguanatas
keharaman praktek pembungaan uang seperti ang dilakukan
bank-bank kon?ensional. 9iantara 4;; ulama itu tercatat
nama seperti Seikh Al-A!har, +ro) . Abu Jahra, +ro).
Abdullah 9ra!, +ro). 9r. Musta)a Ahmad Jar*a2, 9r. Yusu)
Al-%ardlawi. ,on)erensi ini juga dihadiri oleh para bankir dan
ekonom dari Amerika, Nropa dan dunia $slam.
!*-
+ertemuan +ertama
Kuis Dan 6ndian
,uis atau saembara dalam literatur )i*ih disebut dengan
istilah 26uSal2 dan hukumna boleh. +ada hakikatna praktek
jual adalah seorang mengumumkan kepada khalaak bahwa
siapa ang bisa mendapatkan barangna ang hilang, akan
diberi imbalan tertentu.
9an juSal ini berlaku untuk siapa saja tanpa harus ada
kesepakatan antara pemberi hadiah dengan peserta lomba
sebelumna. 9engan dasar 26uSal2 ini maka undian atau kuis
dibolehkan 9alam sejarah, Al-%uran Al-,ariem menceritakan
tentang kisah saudara Nabi Yusu) as ang mendapatkan
pengumuman tentang hilangna gelas : piala milik raja.
Fiqih Thaharah
,epada siapa ang bisa menemukanna, dijanjikan akan
mendapat hadiah.
9alil ang membolehkanna adalah )irman Allah SWT -
Maka tatkala telah disiapkan untuk mereka bahan makanan mereka,
=usu0 memasukkan piala ke dalam karung saudaranya. >emudian
berteriaklah sese+rang yang menyerukan# '/ai ka0ilah, sesungguhnya
kamu adalah +rang-+rang yang men6uri'. Mereka menjawab, sambil
menghadap kepada penyeru-penyeru itu# '"arang apakah yang hilang
dari pada kamu 3' 2enyeru-penyeru itu berkata# '>ami kehilangan
piala raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memper+leh
bahan makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya'.
!audara-saudara =usu0 menjawab 'Demi Allah sesungguhnya kamu
mengetahui bahwa kami datang bukan untuk membuat kerusakan di
negeri dan kami bukanlah para pen6uri '. (! =usu0 # %@- %D)
#aramnya Perjudian
Allah SWT telah mengharamkan perjudian di dalam Al-%uran
Al-,ariem dalam )irman-Na.
Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. >atakanlah#
'2ada keduanya terdapat d+sa yang besar dan beberapa man0a'at bagi
manusia, tetapi d+sa keduanya lebih besar dari man0a'atnya'. Dan
mereka bertanya kepadamu apa yang mereka na0kahkan. >atakanlah#
' =ang lebih dari keperluan.' Demikianlah Allah menerangkan ayat-
ayat-;ya kepadamu supaya kamu ber0ikir, (!. Al-"aqarah # $:C)
/ai +rang-+rang yang beriman, sesungguhnya khamar, berjudi, berhala,
mengundi nasib dengan panah , adalah termasuk perbuatan syaitan.
Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan.(!. Al-Maidah # C@)
!*7
Fiqih Thaharah
!esungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan
permusuhan dan keben6ian di antara kamu lantaran khamar dan
berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan
sembahyang, maka berhentilah kamu .(!. Al-Maidah # C:)
#akekat Perjudian
"ila diperhatikan dengan seksama, trasaksi perjudian adalah
dua belah pihak atau lebih ang masing-masing menetorkan
uang dan dikumpulkan sebagai hadiah. (alu mereka
mengadakan permainan tertentu, baik dengan kartu, adu
ketangkasan atau media lainna. Siapa ang menang, dia
berhak atas hadiah ang danana dikumpulkan dari kontribusi
para pesertana. $tulah hakikat sebuah perjudian.
"iasana jenis permaiannna memang khas permainan judi
seperti main remi : kartu, melempar dadu, memutar rolet,
main pokker, sabung aam, adu domba, menebak pacuan
kuda, menebak skor pertandingan sepak bola dan seterusna.
Namun adakalana permainan itu sendiri sama sekali tidak ada
hubunganna dengan perjudian. Misalna menebak sederet
pertanaan tentang ilmu pengetahuan umum atau pertanaan
lainna.
Namun jenis permainan apa pun bentukna, tidak
berpengaruh pada hakikat perjudianna. Sebab ang
menentukan bukan jenis permainanna, melainkan perjanjian
atau ketentuan permainanna.
Perbedaan $u!al Dengan $udi
Antara 6u2al dengan judi memang bisa terdapat kemiripan,
bahkan bisa jadi sebuah undian ang pada dasarna hala bisa
!*"
Fiqih Thaharah
berubah menjadi haram bila ada ketentuan tertentu ang
menggeserna menjadi sebuah perjudian.
Maka ang membedakanna bukan nama atau
pengistilahanna, melainkan kriteria ang ditetapkan oleh
penelenggara undian tersebut.
Sebuah undian bisa menjadi judi manakala ada keharusan bagi
peserta untuk membaar sejumlah uang atau nilai tertentu
kepada penelenggara. 9an dana untuk menediakan hadiah
ang dijanjikan itu didapat dari dana ang terkumpul dari
peserta undian. Maka pada saat itu jadilah undian itu sebuah
bentuk lain dari perjudian ang diharamkan.
",nt,h +ayembara *ang Diharamkan
Sebuah aasan menelenggarakan kuis berhadiah, namun
untuk bisa mengikuti kuis tersebut, tiap peserta diwajibkan
membaar biaa sebesar 7p. 8.;;;,-. +eserta ang ikutan
jumlahna 3 juta orang. 9engan mudah bisa dihitung berapa
dana ang bisa dikumpulkan oleh aasan tersebut, aitu 8
milar rupiah. ,alau untuk pemenang harus disediakan dana
pembeli hadiah sebesar 4 milar, maka pihak aasan masih
mendapatkan untung sebesar / Milar.
"entuk kuis berhadiah ini termasuk judi, sebab hadiah ang
disediakan semata-mata diambil dari kontribusi peserta.
",nt,h +ayembara *ang Dihalalkan
Sebuah toko menelenggarakan undian berhadiah bagi
pelanggan : pembeli ang nilai total belanjana mencapai 7p.
8;.;;;. 9engan janji hadiah seperti itu, toko bisa menedot
pembeli lebih besar -misalna- / milar rupiah dalam setahun.
!*9
Fiqih Thaharah
+ertambahan keuntungan ini bukan karena adana kontribusi
dari pelanggan : pembeli sebagai sarat ikut undian.
Melainkan dari bertambahna jumlah mereka.
&adiah ang dijanjikan sejak awal memang sudah disiapkan
danana dan meskipun pihak toko tidak mendapatkan
keuntungan ang lebih, hadiah tetap diberikan. Maka dalam
masalah ini tidaklah disebut sebagai perjudian.
&al lain ang bisa dikatakan bahwa cara ini tidak disebut
sebagai judi adalah karena pembeli ketika mengeluarkan uang
sebesar 7p. 8;.;;;, sama sekali tidak dirugikan, karena barang
belanjaan ang mereka dapatkan dengan uang itu memang
sebanding dengan hargana.
&ukumna bisa menjadi haram manakala barang ang mereka
dapatkan tidak sebanding dengan uang ang mereka
keluarkan. Misalna bila seharusna harga sebatang sabun itu
7p. 8.;;;,-, lalu karena ada program undian berhadiah,
dinaikkan menjadi 7p. <.;;;,-. Sehingga bisa dikatakan ada
biaa di luar harga sesungguhna ang dikamu)lase sedemikian
rupa ang pada hakikatna tidak lain adalah uang untuk
memasang judi.
Kuis ++
9i !aman modern ini, sebuah kuis ang ditaanngkan dalam
iklan di media massa ang bisa juga berunsur judi. Yaitu
manakalah ada unsur kewajiban membaar biaa tertentu dari
pihak peserta. Sebalikna, bila sama sekali tidak ada kontribusi
biaa dari peserta untuk membeli hadiah, seperti dari pihak
sponsor, maka kuis itu halal hukumna.
!1*
Fiqih Thaharah
Namun harus diperhatikan dalam kaitanna dengan kuis :
saembara : undian ang biasa dilakukan di media seperti t?
dan sebagaina agar jangan sampai terkontaminasi dengan
praktek-praktek judi atau riba.
Suatu undian bila mensaratkan peserta untuk membaar
biaa tertentu baik langsung atau tidak langsung seperti
membaar melalui pulsa telepon premium call dimana pihak
penelenggara akan menerima sejumlah uang tertentu dari
para peserta, lalu hadiah diambilkan dari jumlah uang ang
terkumpul dari pemasukan premium call itu, maka ini
termasuk judi dan undian seperti ini haram hukumna meski
diberi nama apapun.
Dimana letak judinya >
(etak judina jelas terlihat pada harga ang lebih dari tari)
SMS biasa. Misalna harga mengirim SMS adalah 7p. /8;
untuk pasca baar dan 7p. 48;,- untuk kartu prabaar. Namun
karena digunakan untuk mengirim SMS kuis tertentu, maka
hargana menjadi 7p. 3;;;,- untuk pasca baar dan 7p. 3.3;;
untuk pra baar. "ila pihak pro?ider mengutip 7p. /8; per
SMS, maka keuntunganna adalah 7p. >8; atau 7p. B8;.
Angka ini biasana dibagi dua antar pihak penelenggara
dengan pro?ider masing-masing 8; D. Maka keuntungan
pihak penelenggara kuis SMS adalah 7p. 4>8.
"ila peserta kuis SMS ini jumlahna mencapai 8 juta orang,
maka keuntungan bersih penelenggara kuis SMS adalah 7p.
3.B>8.;;;.;;;. 'ang ini bisa untuk membeli beberapa mobil
,ijang dan beberapa sepeda motor. (alu 8 juta orang peserta
SMS itu tidak mendapat apa-apa dari 7p. 3.;;;,- ang mereka
keluarkan, karena ang menang hana dua atau tiga orang saja.
!11
Fiqih Thaharah
$ni adalah sebuah perjudian massal ang melibatkan 8 juta
orang di tempat ang berjauhan.
Kuis Premium "all
&al ang hampir sama bisa juga terjadi pada kuis dengan
menggunakan premium call. Sebab berbeda dengan tari) biasa,
premium call itu bisa memberikan pemasukan kepada pihak
ang ditelepon. "ila )asilitas ini digunakan untuk menjawab
kuis, maka ada uang ang masuk ke pihak penelenggara kuis.
Sebagai ilustrasi, untuk menjawab kuis lewat telepon
dibutuhkan waktu 4 menit. "ila dengan tari) lokal 3, koneksi
telepon seperti ini hana membutuhkan biaa 7p. 308.
Namun karena premium call, maka untuk sambungan 4 menit
bisa menghabiskan 7p. 4.;;;.
Maka ada uang mengalir ke pihak penelenggara kuis,
misalna setelah dipotong biaa sharing dengan pihka Telkom
menjadi 7p. 3.;;; per peserta. ,alau jumlah peserta ada 3
juta, maka penelengara akan mendapat uang 7p.
3.;;;.;;;.;;; atau 3 Milar. "ila uang ini ang digunakan
untuk membeli hadiah kuis premium call, maka disini sudah
terjadi perjudian. Sebuah perjudian lewat telepon ang
melibatkan 3 juta orang.
+adahal mereka itu tidak mendapatkan imbalan apa-apa dari
7p. 4.;;; ang mereka keluarkan. 9an pada hakikatna, uang
itu adalah uang taruhan sebuah perjudian.
!1!
+ertemuan +ertama
#ak "ipta
Secara umum, hak atas suatu kara
ilmiah, hak atas merek dagang dan
logo dagang merupakan hak milik
ang keabsahaanna dilindungi
oleh sariat $slam. 9an merupakan
kekaaan ang menghasilkan
pemasukan bagi pemilikna. 9an
khususuna di masa kini
merupakan Sur) ang diakui
sebagai jenis dari suatu kekaaan
dimana pemilikna berhak atas semua itu. "oleh diperjual-
belikan dan merupakan komoditi. .lihat %oror MajmaS Al-
Fiqih Thaharah
#i*h Al-$slami no.8 pada Muktamar kelima 3;-38 9esember
30BB di ,uwait1.
Namun dalam prakatek keseharianna, ada juga hal-hal ang
perlu diperhatikan selain demi kemashlahatan para pemilik
hak cipta itu, aitu hak para konsumen ang ternata juga
terhalang hakna untuk mendapatkan kara ang seharusna.
9iantara pokok masalah itu antara lain -
&. #ak "ipta
"ila ditelusuri dalam sejarah $slam, hak cipta atas kara ilmiah
berupa tulisan maupun penemuan ilmiah memang belum
ada. Saat itu para ulama dan ilmuwan berkara dengan tujuan
satu, aitu mencari ridha Allah SWT.L
Semakin banak orang mengambil man)aat atas karana,
semakin berbahagia-lah dia, karena dia melihat karana itu
berguna buat orang lain. 9an semua itu selain mendatangkan
pahala buat pembuatna, juga ada rasa kepuasan tersendiri
dari segi psikologisna. Apa ang mereka lakukan atas kara-
kara itu jauh dari moti?asi materi : uang. Sedangkan untuk
penghasilan, para ulama dan ilmuwan bekerja memeras
keringat. Ada ang jadi pedagang, petani, penjahit dan
seterusna. Mereka tidak menjadikan kara mereka sebagai
tambang uang.
,arena itu kita tidak pernah mendengar bahwa $mam "ukhori
menuntut seseorang karena dianggap menjiplak hasil
keringatna selama bertahun-tahun mengembara keliling
dunia. "ila ada orang ang menalin kitab shohihna, maka
beliau malah berbahagia.L
!1&
Fiqih Thaharah
"egitu juga bila 6abir Al-&aan melihat orang-orang
meniru : menjiplak hasil penemuan ilmiahna, maka beliau
akan semakin bangga karena telah menjadi orang ang
berman)aat buat sesamana.
&ak cipta barulah ditetapkan dalam masarakat barat ang
mengukur segala sesuatu dengan ukuran materi. 9an didirikan
lembaga untuk mematenkan sebuah SpenemuanS dimana
orang ang menda)tarkan akan berhak mendapatkan roalti
dari siapa pun ang meniru : membuat sebuah )ormula ang
dianggap menjiplak.
,emudian hal itu menjalar pula di tengah masarakat $slam
dan akhirna dimasa ini, kita mengenalna sebagai bagian dari
kekaaan intelektual ang dimiliki hakna sepenuhna oleh
penemuna.
"erdasarkan Sur) ang dikenal masarakat saat ini, maka para
ulama pada hari ini ikut pula mengabsahkan kepemilikan hak
cipta itu sebagaimana *oror dari majelis MajmaS Al-#i*h Al-
$slami di atas.
'. ,n,p,li Pr,duk
9alam perkembangan berikutna, hak cipta dan hak paten ini
berkembang kearah monopoli produk. ,arena begitu sebuah
perusahaan memegang hak paten atas )ormula produkna,
secara hukum hana mereka ang berhak untuk memproduksi
barang tersebut atau memberikan lisensi.L
9an otomatis, mereka pulalah ang menentukan harga
jualna. "ila ada orang ang menjual produk ang sama tanpa
lisensi dari pihak pemegang paten, maka kepada mereka hana
!1-
Fiqih Thaharah
ada dua pilihan, baar roalti atau dihukum baik dilarang
berproduksi, didenda atau hukum kurungan.
Masalahna timbul bila pemegang paten merupakan
perusahaan satu-satuna ang memproduksi barang tersebut
di tengah masarakt dan tidak ada alternati) lainna untuk
mendapatkan barang dengan kualitas sama, padahal barang itu
merupakan hajat hidup orang banak. "ila pemegang hak
paten itu kemudian menetapkan harga ang mencekik dan
tidak terjangkau atas barang ang dibutuhkan oleh masarakat
banak, maka jelas telihat unsur ketidak-adilanna. 9engan
kata lain, produsen itu ingin mencekik masarakat karena
mereka tidak puna pilihan lain kecuali membeli dengan harga
ang jauh di atas kemampuan mereka.
,asus pematenan pembuatan tempe beberapa waktu ang lalu
oleh pihak asing adalah contoh hal ang nai) tentang dampak
negati) pematenan ini. "agaimana mungkin tempe ang entah
sudah berapa generasi menjadi makanan orang $ndonesia,
tiba-tiba dipatenkan oleh orang dari luar negeri atas namana.
6adi bila nanti ada orang $ndonesia membuat pabrik tempe
ang besar dan bisa mengekspor, harus siap-siap diklaim
sebagai pembajak oleh mereka. ,arena patenna mereka ang
miliki. "aangkan bahwa setiap satu potong tempe ang kita
makan, sekian persen dari hargana masuk ke kantong
pemegang paten. +adahal mereka barangkali pemegang paten
itu sendiri tidak pernah makan tempe atau tidak doan tempe.
9alam kasus seperti ini, bagaimana mungkin kita dikatakan
sebagai pencuri hasil kara mereka L +adahal tempe adalah
makanan kebangsaan kita, bukan L
(. Pengk,pian Di Cra Digital
!16
Fiqih Thaharah
9i !aman industri maju saat ini, pengcop-an sebuah kara
apapun bentukna adalah kerja ang sangat mudah dan
murah. Apalagi bila kita bicara tekonologi digital.
Saat ini meski banak undang-undang telah dibuat untuk
membela pemilik cop right, pengcop-an semua bentuk
in)ormasi dalam )ormat digital adalah sebuah keniscaaan.
Silahkan perhatiakan semua peralatan elektronik di sekeliling
kita.
Semua +@ dilengkapi dengan )lopp disk dan kini @97W
sudah sangat memasarakat, sarana paling mudah untuk
meng-cop. 7adio Tape dan U@7 ang ada di rumah-rumah
pun dilengkapi dengan tombol GrecH untuk merekam. Mesin
photo cop dijual secara resmi dan itu adalah sarana
pencopan paling populer. ,oran dan majalah kini terbit di
$nternet dimana seluruh orang dapat mem-browse, ang
secara teknik semua ang telah dibrowse itu pasti tercop
secara otomatis ke +@ atau ke &ardisk.
Artina secara tekonologi, )asilitas untuk mengcop suatu
in)ormasi pada sebuah media memang tersedia dan menjadi
kela!iman. 9an pengcop-an adalah sebuah hal ang tidak
mungkin dihindari.
"ila dikaitkan dengan undang-undang hak cipta ang bunina
cukup 2galak2, semua itu menjadi tidak berarti lagi. Atau
silahkan buka buku dan simaklah di halaman paling awal -
59ilarang keras menterjemahkan, mem)otokopi, atau
memperbanak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa i!in
tertulis dari penerbit5.
$tu artina anda dilarang mempotocop sebuah buku walau
pun hana setengah halaman saja. Tapi lihatlah deretan kios
!17
Fiqih Thaharah
photo cop ang tersebar di seluruh negeri, bukankah diantara
kerja mereka adalah mempotocop buku .sebagian atau
seluruhna1 L
2. Bentuk Pengc,py%an.
Sesungguhna para produsen produk digital sudah akin
bahwa pengcop-an seperti itu mustahil diberantas. 9an
secara neraca keuangan, bila ada seorang mencop sebuah
program : so)tware untuk dirina, tidak akan berpengaruh.
Yang sebenarna ingin dihindari adalah pengcop-an secara
massal untuk dijual lagi kepada konsumen. "entuk inilah ang
diistilahkan dengan pembajakan hak cipta. 9an memang
untuk itulah undang-undang hak cipta dibuat untuk
melindungi pordusen dari kerugian. Selain itu untuk
menghindari pembajakan massal itu, mereka juga sudah
memiliki strategi jitu, aitu dengan menurunkan harga
serendah-rendahna mendekati harga produk bajakan.
$tu bisa dilihat bila kita bandingkan U@9 original dan bajakan
ang kini hargana tidak terpaut jauh, sedangkan dari segi
kualitas suara dan gambar, tenju saja sangat berbeda jauh.
"uat konsumen ang normal, pasti mereka lebih memilih
U@9 original ketimbang menonton ?ersi bajakan ang di
dalamna ada gambar penonton keluar masuk, bersuara
berisik atau laar ang berbentuk trapesium.
Tetapi kenapa pembajakan itu timbul L Salah satu
penebabna barangkali SketakamakanS produsen sendiri ang
memasang harga terlalu tinggi antara biaa dan harga jual di
pasar. "ila U@9 bajakan bisa dijual seharga 7p. 4.;;;,-
perkeping, mengapa dulu U@9 original mematok harga
hingga 7p. 8;.;;;,-. $ni jelas terlalu tinggi.
!1"
Fiqih Thaharah
Maka wajar bila mereka sendiri ang kena getahna dengan
adana pembajakan. Sekarang mereka sadar, dalam dunia
digital, tidak mungkin mengambil keuntungan dengan
memark-up harga jual, tetapi justru dengan memproduk
barang sebanak-banakna lalu menjual semurah-murahna
sehingga mengundang jumlah pembeli ang lebih banak.
9engan cara ini maka pembajakan masal sudah tentu mati
kutu.
Kesimpulan E
,embali ke masalah hukum, maka menimbang persoalan di
atas, bila seseorang mengcop sebuah program khusus untuk
pribadi karena hargana tidak terjangkau sementara isina
sangat ?ital dan menjadi hajat hidup orang banak, maka
banak ulama ang memberikan keringanan. Namun bila
seseorang membeli mesin pengcop massal lalu SmembajakS
program tersebut secara massal dimana anda akan
mendapatkan keuntungan, disitulah letak keharamanna.
&ukum $slam sendiri pada hari ini mengakui ada hak cipta
sebagai hak milik atau kekaan ang harus dijaga dan
dilindungi. 9an membajak atau menjiplak hasil kara orang
lain termasuk bagian dari pencurian atau tindakan ang
merugikan hak orang lain. &ukum $slam memungkinkan
dijatuhkanna ?onis bersalah atas orang ang melakukan hal
itu dan menjatuhina dengan hukuman ang berlaku di suatu
sistem hukum.
Namun memang patut disaangkan bahwa sebagian umat
$slam masih belum terlalu sadar benar masalah hak cipta ini,
sehingga justru di negeri ang paling banak jumlah
muslimna ini, kasus-kasus pembajakan hak cipta sangat tinggi
angkana. "arangkali karena masalah hak cipta ini memang
!19
Fiqih Thaharah
masih dianggap terlalu baru dan kurang banak dibahas pada
kitab-kitab )i*ih masa lampau.
!!*
+ertemuan +ertama
emb,ik,t
+embokotan produk Yahudi adalah upaa perlawanan
terhadap kekuatan !ionis $nternasional ang cengkraman
kukuna telah menguasai dunia $slam. 'paa ini bila benar-
benar dilaksakan oleh seluruh elemen umat $slam, akan bisa
menggoahkan sendi-sendi perekonomian mereka. 9alam
peperangan modern, upaa untuk menerang bukan lagi
sekedar dengan bedil dan mesiu, tetapi dengan semua sisi dan
upaa termasuk perluasan pasar industri ke negara lain.
6adi hakikatna, ketika produk suatu negara berhasil
menguasai pasar suatu negara lain, maka secara ekonomi, ini
adalah serangan ekonomi ang berhasil. 9an untuk itu, upaa
Fiqih Thaharah
untuk menahan 2serangan2 itu dengan memboikot atau
menahan import dari Tidak ada ang salah ketika umat $slam
kompak, serempak dan sepakat tidak membeli produk
mereka.
Secara hukum hal itu dibolehkan. ,arena membeli sebuah
produk bukan kewajiban tetapi merupakan hak. Sebagai
konsumen, kita berhak menentukan pilihan, apakah membeli
atau tidak. Sementara itu, produk milik umat $slam pun juga
tersedia di pasar. Maka alangkah bagusna bila umat $slam ini
bertekad bersama-sama menguatkan sendi perekonomian
mereka sendiri dan mengurangi atau sama sekali tidak
membeli produk orang lain, apalagi produk kelompok ang
memusuhi dan memerangi $slam.
9alam sistem prekonomian modern, cara seperti ini sah-sah
saja karena kita tidak merugikan orang lain ketika kita
berusaha memperkuat basis perekonomian sendiri ang
dengan bangga menggunakan produk dalam negeri. ,arena
itulah para ulama terutama di timur tengah umumna sepakat
untuk menatukan langkah memboikot produk ahudi. 9an
nampak usaha mereka disana cukup e)ekti) karena kondisi
dakwah dan sosial disana sangat menunjang. Yaitu masarakat
umumna sangat mematuhi arahan serta petunjuk para ulama.
"ila ulama sudah mengatakan tidak, maka sambutan akan
bergaung ke seluruh pelosok negeri tanpa ada ang berani
bilang tidak.
,ondisi seperti ini memang kurang menunjang di $ndonesia,
dimana peran dan kedudukan ulama umumna masih kurang,
sementara masarkat pun kurang apresiati) terhadap )atwa
ulama. 9an memang boleh kita akui dengan jujur bahwa
kapasitas dan le?el para ulama di $ndonesia belum seperti di
Timur Tengah sana.
!!!
Fiqih Thaharah
Sehingga gaung pemboikotan produk Yahudi kurang terasa
e)ekti)itasna disini. #atwa para ulama ketika mengharamkan
produk itu tentu bukan mem)atwakan keharaman !atna
seperti haramna babi. Tetapi lebih kepada proses pembelian
dan alokasi sekian besar dana dari umat $slam ke dalam
kantong ahudi. $onilah hakikat pengharaman itu.
Menghindari produk mereka adalah usaha baik untuk
menokong kekuatan $slam. Namun bila pada kondisi tertentu
anda tidak bisa mengelak dari hal itu, maka Allah tidak
membebani seseorang kecuali sesuai kadar kemampuanna.

1at/a 6lama 6ntuk emb,ik,t Barang%barang dan
Pr,duk%pr,duk Amerika dan Israel
Segala puji bagi Allah ang telah mewajibkan hamba-hamba-
Na memerangi orang-orang ka)ir dengan jiwa dan hartana.
Allah telah memberikan kabar gembira kepada mereka
kemenangan dan kemuliaan, 9ia ber)irman,
2erangilah mereka, nis6aya Allah akan menyiksa mereka dengan
(perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka
dan men+l+ng kamu terhadap mereka, serta melegakan hati +rang-+rang
yang beriman, (s. At 7aubah, C# :5).
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada 7asulullah
SAW ang telah bersabda, 5+erangilah orang-orang musrik
itu dengan harta, jiwa dan lisan kalian.5 Shalawat dan salam
juga semoga tercurah kepada keluarga dan para sahabatna.
Wahai kaum muslimin, tak tersembuni dari kalian apa ang
menimpa umat kita belakangan ini. ,onspirasi negara d!alim
Amerika dangan re!im $mperialis Yahudi-$srael telah
!!3
Fiqih Thaharah
merampas tanah suci kita, membantai anak-anak kita di bumi
+alestina, mengepung rakatna dan memaklumatkan perang
kepada mereka di semua media ?isual ataupun audio lewat
legalitas internasional ang mereka klaim. =leh karena itu,
wajib bagi umat $slam tampil berperan utnuk menghadapi
persoalan umat ini dengan menggunakan berbagai sarana ang
mungkin, terutama aksi pemboikotan barang-barang dan
produk-produk Amerika dan $srael. &al demikian itu
didasarkan pada-
Pertama,
#irman Allah SWT -
!esungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai
kawanmu +rang-+rang yang memerangi kamu karena agama dan
mengusir kamu dari negerimu dan membantu (+rang lain) untuk
mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan,
maka mereka itulah +rang-+rang yang 4alim. (s. Al Mumtahanah,
?@# C)
Kedua E
+ersetujuan 7asulullah SAW. pada Tsumamah ketika dia
berkata kepada orang-orang %urais. 9emi Allah, tidak akan
sampai kepada kalian sebiji gandum pun sehingga 7asulullah
SAW. mengi!inkanna
Ketiga E
Allah SWT. ber)irman,
8Dan (bagi) +rang-+rang yang apabila mereka diperlakukan dengan
4alim mereka membela diri. (s. Asy !yura, 5$# DC).
!!&
Fiqih Thaharah
,ita semua tahu bahwa Amerika telah banak berbuat
ked!aliman dan mengembargo negeri-negeri $slam dan kaum
muslimin, teriakan dan tangisan anak-anak, rintihan orang-
orang sakit, ratapan para wanita dan ribuan maat ang tewas
tidak bisa mengetuk nuranina.
Keempat
konsensus para ulama2 ang mengharamkan pemberian
man)aat buat orang-orang ka)ir harbi .ang memerangi umat
$slam1.
enyatakan
&aram hukumna bagi setiap Muslim membeli barang-barang
dan produk-produk Amerika Serikat dan $srael, baik berupa
produk-produk minuman, gas bumi dan sejenisna, produk-
produk makanan, pakaian, elektronik dan sebagaina.
"arang siapa ang melakukan transaksi berarti membela dan
menolong orang-orang ka)ir, membantu mereka mend!alimi
saudara-saudarana kaum musliminC dia telah melakukan
kesalahan dan dosa besar. Sebelum dan sesudahna kami
ucapkan alhamdulillah, shalawat dan salam semoga
tercurahkan kepada junjungan kita, Muhammad SAW,
keluarga dan para sahabatna.
Yang menandatangani )atwa ini adalah-
3. Saikh Muhammad #adhil Al Ta*lawi, mantan ,etua
6amaah Anshar As Sunnah Al Muhamadiah, Sudan.
/. Saikh Ahmad Muhammad Ali Al Thurai)i, ,etua
9ewan #atwa dan ,ajian di 'ni?ersitas Al %uranul
,arim
!!-
Fiqih Thaharah
4. Saikh Ahmad 9r. Muhammad 'tsman Shalih,
9irektur 'ni?ersitas $slam 'mdarman dan Sekjen
Majlis 'lama Sudan.
F. Saikh +ro). 9r. Ahmad Ali Al Ar!a*, Wakil 9irektur
'ni?ersitas $slam 'mdarman Sudan.
8. Saikh Ash Shadi* Abdullah Abdul Majid, Mura*ib
Am Al $khwan Al Muslimin, Sudan.
<. Saikh 9r. $smail Al "eli, ,etua Majlis 'lama
Sudan.
>. Saikh +ro). 9r. Al ,hadhar Abdul 7ahim, 9ekan
#akultas 'shuludin 'ni?ersitas $slam 'mdarman.
B. Saikh +ro). &asan &amid, Wakil ,etua 9ewan
#atwa dan ,ajian 'ni?ersitas Al %uranul ,arim
0. Saikh 9r. Al &ibr Yusu) Nur Al 9aim, ,etua 9ewan
+engajaran Majlis Nasional Sudan.
3;. Saikh 6alaludin Al Murad, ,etua Malis Tinggi
9akwah, &aji dan Waka) Sudan
33. Saikh ,amal 'tsman 7i!*, ,hatib Masjid 6ami2
Agung %urthum.
3/. Mr. Muhammad $brahim Muhammad, Wakil Sekjen
Majlis 'lama2 Sudan.
34. Saikh +ro). 9r. Abbas Mahjub, 9irektur +usat
'ni?ersitas Al %uranul ,arim untuk @abang +uteri.
3F. Saikh Al Amin Al &aj Muhammad, 9osen
'ni?ersitas $nternasional A)rika.
38. 9r. Suad Al #atih, Anggota Majlis Nasional Sudan
3<. Saikh Abdul 7ahim Abul Ahaits, 9irektur $nstitut Al
%uranul ,arim di 'mdarman.
3>. Saikh 9r. Al %urasi Abdul 7ahim, mantan 9ekan
#akultas Sariah 'ni?ersitas Al %uranul ,arim.
3B. Saikh Sulaiman 'tsman Abu Naro, Amir 6amaah Al
$khwan Al Muslimin, Sudan.
30. Saikh Abdul ,halil Al Nad!ir Al ,aruri, ,etua
6am2iah Al $shlah wal Musawah Sudan.
!!6
Fiqih Thaharah
/;. 9r. #athimah Abdul 7ahman, 9osen 'ni?ersitas Al
%uranul ,arim.
/3. Saikh 9r. ,amal Abid, 9irektur $slamic @enter
A)rika
//. Saikh 9r. $smail &anaa)i, 9ekan #akultas Sariah
'ni?ersitas $nternasional A)rika
/4. Saikh &usain Asis, ,hathib masjid Al #irdaus di
'mdarman
/F. Saikh Muhammad Al Amin $smail, ,hathib Masjid
Al #ath di Sha)ahah
/8. Saikh 9r. Abdullah A! Jubair, 9osen 'ni?ersitas Al
%uranul ,arim
/<. Saikh 9r. Mubarak 7ahmah, mantan 9ekan #akultas
'shuludin 'ni?ersitas $slam 'mdarman
/>. Saikh +ro). 9r. Muhammad Abdul Aha)ar, 9osen
'ni?ersitas %urthum
/B. Saikh 9r. Sa2ad Ahmad Sa2ad, Sekjen "adan
+enantun +enerapan Sariat $slam, Sudan.
/0. Saikh Muhammad &asan Thanun, ,etua 9ewan
+engurus 6am2iah Anshar
4;. 9r. 'mar Yusu) &am!ah, 9osen 'ni?ersitas $slam
'mdarman
43. Saikh &amad Al #adini, ,etua 'rusan A*idah dan
9akwah
4/. Saikh Muhammad Abdul ,arim, ,hathib Masjid
Majma2 $slami di 6eri) "arat
44. Saikh Musa2identi?ikasi "asir Ali, ,hathib Masjid
Agung 'mdaum
4F. Saikh 9r. Ala2uddin A! Juki, 9osen 'ni?ersitas
%urthum
48. Saikh 9r. Abdullah Abdul &a, ,etua 'rusan
,emahasiswaan 'ni?ersitas Al %uranul ,arim
4<. Saikh 9r. Abdul &a Yusu), ,etua 6urusan
+eradaban $slam 'ni?ersitas %urthum
!!7
Fiqih Thaharah
4>. Saikh 9r. 'mar Abdul Ma2ru) Ali, 'ni?ersitas $slam
'mdarman
4B. Saikh 9r. Al Abid Muad!, 9ekan #akultas Sariah
'ni?ersitas Al %uranul ,arim
40. Saikh Mudatsir Ahmad $smail, ,hathib Masjid Al
Ar*am di Al &aj Yusu)
F;. Saikh 9r. Yusu) Al ,udah, 9osen 'ni?ersitas Nl
Nilain
F3. Saikh 9r. Shalih Al Taum, 9osen 'ni?ersitas
%urthum
F/. Saikh Al Abid Abdul Wahab, 9osen 'ni?ersitas
%urthum
F4. Saikh $brahim Al 9harir, Anggota 9ewan #atwa dan
,ajian 'ni?ersitas Al %uranul ,arim
FF. Saikh 9r. Ali 'lwan, 9ekan #akultas Sariah
'ni?ersitas Nasional Al 7ibath
F8. Saikh Ahmad &asan Muhammad, ,etua 6urusan
,omunikasi 'ni?ersitas $nternasional A)rika
F<. Saikh 9r. Mahmud Sulaiman 6adin, 9osen
'ni?ersitas Al %uranul ,arim
F>. Saikh #adhlullah $brahim Thaha, 9osen 'ni?ersitas
Al %uranul ,arim
FB. Saikh Akin Mawil, Anggota Majlis 'lama2 Sudan
F0. Saikh 9r. Adil Thahir, 'ni?ersitas $slam 'mdarman
8;. Saikh Amad "akri Abu &iras, 9a2i
83. Saikh Na!ar Muhammad 'tsman, ,etua 9ewan
+enasehat
8/. Saikh 9r. $!!uddin $brahim, 9ekan #akultas Sariah
'ni?ersitas Al %uranul ,arim @abang 6uba
84. Saikh 'tsman Abdul 7a!a*, +erintis Majlis 'lama2
Sudan
8F. Saikh $brahim Al Ar!a*, 'ni?ersitas $slam
'mdarman
!!"
Fiqih Thaharah
88. Saikh 9r. Ahmad Shadi* "asir, 9osen 'ni?ersitas
Al %uranul ,arim
8<. Saikh 6amal Thahir &asan, ,hathib Masjid "anet
Timur
8>. Saikh Athiah Muhammad &asan, Anggota Majlis
'lama2 Sudan
8B. Saikh ,halid 7amadhan, ,hathib Masjid Al
Mustagh)irin
80. Saikh 'mar Abdul %adir, Tele?isi %urthum
<;. Saikh 9a)2ullah Muhammad &asan, $mam dan
,hathib Masjid Al 9!akirin di 7iadh
<3. Saikh Yaha Abdullah, $mam dan ,hathib Masjid Al
Mansiah
</. Saikh Muhammad Said &aj, $mam dan ,hathib
Masjid ats Tsaurah
<4. Saikh 9r. $brahim Ali Muhammad, 'ni?ersitas $slam
'mdarman
<F. Saikh "akri Mikal, ,hathib Masjid Mikal
<8. Saikh Abdul $lah Muhammad Ahmad Namr, 9a2i
<<. Saikh As2ad Abdul ,arim, $mam dan ,hathib Masjid
Majma2 Al #ur*an
<>. Saikh 9r. Adil Aliullah, 'ni?ersitas $slam
'mdarman
<B. Saikh Taj Thalab, $mam dan ,hathib Masjid
"oret!udan
<0. Saikh 9r. utsman Ali &asan, 9osen #akultas Sariah
'ni?ersitas ,atar
>;. Saikh Ali Aba Shalih, $mam dan ,hathib Masjid
Muraba2 Wahid di &aj Yusu)

Daftar Pr,duk A+ yang Dib,ik,t .leh Para 6lama
Rest,ranE
!!9
Fiqih Thaharah
,#@
Arbs
Mc9onalds
Mc"urger
+i!!a &ut
@hilies
&ardees
+aridies
+i!!a (ittle Sit!er
6ack in the "oV
AIW
,ante!
"askin 7obbins
Wimp
9ominos +i!!a
TeVas
Sli!er
+rodusen Makanan I Minuman AS-
Minuman-
+epsi dan anak perusahaanna- Mirinda dan >up
@oca-@ola dan anak perusahanna .Anda kalau
membaca tulisan @ola-cola dari belakang botol, akan
tertulis- no Muhammad, no Mecca1
Sprite dan #anta
+roduk &anes and @rstal- Maonnaise, ,ecap
@ali)ornia Aarden and Warner I (ambert
-%+hirt, +epatuE Semua baju dan sepatu merk Nike
.pernah tertulis kata 5Allah5 dalam sebuah
produkna1, Adidas, ,ate dan @al?in ,lein
!3*
Fiqih Thaharah
Peralatan 9istrik E +ower, 'nion Air, @li)initour ,
Admiral, &armon, Alaska, 9uncan, Motorola,
Alcatel.
BatereiE N?erd, Nnergi!er dan 9oorsill
,bilE #ord, @hrsler, &ammer, @he?rolet, +uck
9an Semua produk Aeneral Nlectric
Perusahaan%Perusahaan A+ yang mendanai Ii,nisme
Internasi,nalE
A I M #==9S A I W "7AN9S
@AMA@&=, $N@ .
JN7NAA2S S=NS
+ANJA I S=NS
A.N. STA(NY MAN'#A@T'7$NA @=M+ANY
A.6. A(TMAN
A.(. "AJJ$N$ @=
A A7&'S, $N@ A""A
A" "N$6N7 @=M+ANY
A"@= (A"=7AT=7$NS
A"N( I S@&A#N7
A"N(NS I &NYMANN
A"7A&AM2S NAT'7A( #==9
A@@7' +A@ A7='+ A@N "A,$NA @= .
A@$MN SM=,N9 #$S& @=7+
A9AMS UNA. =$(S
A9AM M$(($NA
A97$NNNN2S A='7MNT #==9S
A9UAN@N9 S+$@N I T7A9$NA
AA +7=@NSS$NA
AA7= #==9S
A$7 +7=9'@TS I @&NM$@A(S,$N@
A6$N=M=T=, '.S.A
A, +&A7MA, $N@
!31
Fiqih Thaharah
A,J= I +A@$#$@ =(N=@&NM$@A(S
A("N7T=-@'(UN7 @=M+ANY
A("7$A&T I W$(S=N @= .
A(@AN #=$( +7=9'@TS
A(NX #7$NS I "7=S .
A(A==9 #==9 @=M+ANY
A(( STA7 #==9S
A((N +7=@NSS$NA ((NN #==9 +7=9'@TS
A((#7NS& #==9 +7=9'@TS
A(($N9 @'ST=M AY+S'M @=M+ANY
A(($N9 #==9 9$ST7$"'T=7S
A((TN@& A(N= #A7MS
A(TA 9NNA L
A('MAX #=$(S "ahan-bahan ,imia dan
pembersih- 3. +T. +rocter and Aamble .memproduksi-
=loie!, +ampers, #err, 9own, Ariel, Tide, &ead and
Shoulder, +antene, @ama, Jeset, Mack #actor,
@armen1 /. +T. 6ohnson I 6ohnson .memproduksi-
Shower to Shower, @ream 6ohnsonL1 4. Nectar F.
A?on 8. 7e?lon <. Aardena >. +asta gigi @orset Alat
Tulis- "ulpen merk Shi?er, +arker dan &ear "ank
Amerika- "ank America $nternational, American
NVpress, "ank o) America, "ank o) New York (ain-
lain- 7okok AS seperti- Marlboro, ,ant, 6anstown,
(ark, Merit, Aold @ost, @arlton, (M, More.
#atwa Majelis 'lama +alestina Sumber- al Marka! al #ilistini lil
$2lam .+$@1 .abu ais1
!3!
+ertemuan +ertama
+uap ) +,g,k
7iswah .suap1 secara terminologis berarti pemberian ang
diberikan seseorang kepada hakim atau lainna untuk
memenangkan perkarana dengan cara ang tidak dibenarkan
atau untuk memperoleh kedudukan. .al-Misbah al-Munir - al
#aumi, al-Muhalla -$bnu &a!m1.
Semua ulama sepakat mengharamkan riswah ang terkait
dengan pemutusan hukum, bahkan perbuatan ini termasuk
dosa besar. Sebab sogokan akan membuat hukum menjadi
oleng dan tidak adil. Selain itu tata kehidupan ang menjadi
tidak jelas.
Fiqih Thaharah
I. Keharaman +,g,kan
&. Dalil Al%0uran
9i dalam aat Al-%uran memang tidak disebutkan secara
khsusus istilah sogokan atau riswah. Namun $mam al-&asan
dan Said bin 6ubair mena)sirkan ungkapan Al-%uran aitu
Dakkaaluna lissuhtiD sebagai riswah atau sogokan.
Mereka itu adalah +rang-+rang yang suka mendengar berita b+h+ng,
banyak memakan yang haram (! Al Maidah 5$).
,alimat Dakkaaluna lissuhtiD secara umum memang sering
diterjemahkan dengan memakan harta ang haram. Namun
konteksna menurut kedua ulama tadi adalah memakan harta
hasil sogokan atau riswah. 6adi riswah .suap menuap1
identik dengan memakan barang ang diharamkan oleh Allah
SWT.
!ebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain diantara kamu
dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan)
harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian
daripada harta benda +rang lain itu dengan (jalan berbuat) d+sa,
padahal kamu mengetahui(! Al "aqarah :BB)
'. Dalil +unnah
Selain itu ada banak sekali dalil dari sunnah ang
mengharamkan sogokan dengan ungkapan ang sharih dan
!ahir. Misalna hadits berikut ini -
<aknat Allah bagi penyuap dan yang menerima suap dalam hukum
(/) Ahmad, Abu Dawud dan at-7irmid4i)
9an hadits berikut ini -
<aknat Allah bagi penyuap dan yang menerima suap (/) >hamsah
ke6uali an-;asaFi dan di shahihkan +leh at-7irmid4i)
9an hadits berikut ini -
!3&
Fiqih Thaharah
)asulullah !A9 melaknat penyuap, yang menerima suap dan
perantaranya (/) Ahmad)
II. *ang -ermasuk Diharamkan -erkait Dengan
+,g,kan
,alau diperhatikan lebih seksama, ternata hadits-hadits
7asulullah itu bukan hana mengharamkan seseorang
memakan harta hasil dari sogokan, tetapi juga diharamkan
melakukan hal-hal ang bisa membuat sogokan itu berjalan.
Maka ang diharamkan itu bukan hana satu pekerjaan aitu
memakan harta sogokan, melainkan tiga pekerjaan sekaligus.
Yaitu
3. Menerima sogokan
/. Memberi sogokan
4. Mediator sogokan
Sebab tidak akan mungkin terjadi seseorang memakan harta
hasil dari sogokan, kalau tidak ada ang menogokna. Maka
orang ang melakukan sogokan pun termasuk mendapat
laknat dari Allah juga. sebab karena pekerjaan dan inisiati) dia-
lah maka ada orang ang makan harta sogokan. 9an biasana
dalam kasus sogokan seperti itu, selalu ada pihak ang menjadi
mediator atau perantara ang bisa memuluskan jalan.
Sebab bisa jadi pihak ang menuap tidak mau menampilkan
diri, maka dia akan menggunakan pihak lain sebagai mediator.
Atau sebalikna, pihak ang menerima suap tidak akan mau
bertemua langsung dengan si penogok, maka peran mediator
itu penting. 9an sebagai mediator, maka wajarlah bila
mendapatkan komisi uang tertentu dari hasil jasana itu.
Maka ketiga pihak itu oleh 7asulullah SAW dilaknat sebab
ketigana sepakat dalam kemungkaran. 9an tanpa peran akti)
!3-
Fiqih Thaharah
dari semua pihak, sogokan itu tidak akan berjalan dengan
lancar. Sebab dalam dunia sogok menogok, biasana
memang sudah ada ma)iana tersendiri ang mengatur segala
sesuatuna agar lepas dari jaring-jaring hukum serta
mengaburkan jejak.
7upana sejak awal $slam sudah sangat antisipati) sekali
terhadap gejala dan kebiasaan sogok menogok tak terkecuali
ang akan terjadi di masa depan nanti. Sejak 38 Abad ang lalu
seolah-olah $slam sudah puna gambaran bahwa di masa
sekarang ini ang namana sogok menogok itu dilakukan
secara berkomplot dengan sebuah ma)ia persogokan ang
canggih.
,arena itu sejak dini $slam tidak hana melaknat orang ang
makan harta sogokan, tetapi juga sudah menebutkan pihak
lain ang ikut mensukseskanna. Yaitu sebuah ma)ia
persogokan ang biasa teramat sulit diberantas, karena semua
pihak itu piawai dalam berkelit di balik celah-celah kelemahan
hukum buatan manusia.
III.+,g,k 6ntuk emper,leh #ak
Namun jumhur ulama memberikan pengecualian kepada
mereka ang tidak bisa mendapatkan hakna kecuali dengan
disaratkan harus membaar jumlah uang terentu. $ntina,
ang minta berdosa karena menghalangi seseorang
mendapatkan hakna, sedangkan ang membaar untuk
mendapatkan hakna tidak berdosa, karena dia melakukan
untuk mendapatkan apa ang jelas-jelas menjadi hakna secara
khusus. Maksudna hak secara khusus adalah untuk
membedakan dengan hak secara umum.
!36
Fiqih Thaharah
@ontohna adalah bahwa untuk menjadi pegawai negeri
merupakan hak warga negara, tapi kalau harus membaar
jumlah tertentu, itu namana risawah ang diharamkan.
,arena menjadi pegawai negeri meskipun hak warga negara,
tetapi hak itu si)atna umum. Siapa saja memang berhak jadi
pegawai negeri, tapi mereka ang ang benar-benar lulus saja
ang berhak secara khusus. ,alau lewat jalan belakang, maka
itu bukan hak.
Sedangkan bila seorang dirampas harta milikna dan tidak
akan diberikan kecuali dengan memberikan sejumlah harta,
bukanlah termasuk menogok ang diharamkan. ,arena harta
itu memang harta milikna secara khusus
Maka jumhur ulama membolehkan penuapan ang dilakukan
untuk memperoleh hak dan mencegah ke!haliman seseorang.
Namun orang ang menerima suap tetap berdosa .,as)ul
%onaS <:43<, Nihaatul Muhtaj B:/F4, al-%urtubi <:3B4,
$bnu Abidin F:4;F, al-Muhalla B:33B, Matalib 'lin Nuha
<:F>01.
!37
+ertemuan +ertama
Bursa +aham
9i dalam sebuah pasar
modal semacam "ursa N)ek
dan sejenisna, ada hal-hal
ang termasuk kategori
haram dan ada juga ang
tidak. Semau tergantung
sejauh mana transaksi itu
bisa selaras dan tidak melanggar prinsip-prinsip dasar transaksi
dalam sariah $slam.
+rinsip dasarna, sebuah pasar modal itu adalah tempat
dimana bertemuna para pemilik modal .in?estor1 dan para
manager in?estasi .)und manager1. $n?estasi sendiri
Fiqih Thaharah
sebenarna adalah menanamkan modal para sektor tertentu
baik sektor keuangan maupun sektor real pada periode waktu
tertentu untuk mendapatkan keuntungan ang diharapkan
.eVpected return1.
9alam pandangan sariah $slam, pada dasarna sebuah
in?estasi itu hukumna halal dan sah, selama dalam teknisna
tidak terkandung hal-hal ang mengalahi prinsip dasar dari
transaksi ang halal. 9alam $slam dikenal istilah mudharabah
aitu dua pihak ang melakukan kerja sama menguntungkan.
I. Prinsip Dasar *ang #arus Dipenuhi
&. Bebas Bunga
9ari sisi akad dan perjanjian, harus ada kepastian tidak adana
unsur riba atau bunga .interest1. sebagai gantina, ang
digunakan adalah sistem bagi hasil ang adil atau dikenal
dengan akad mudharabah.
"ila sebuah in?estasi disepakati dengan cara memberikan )ee
dalam bentuk )ee tertentu ang berujud bunga atas besarna
nilai dana ang diin?estasikan, maka jelaskan letak
keharamanna. Seperti ang terjadi pada obligasi karena
merupakan salah satu bentuk riba.
'. +ekt,r InFestasi
$n?estasi ang ditanamkan harus dipastikan pada barang-
barang ang halal, bukan pada hal ang haram. Maka $slam
tidak membenarkan bila in?estasi itu pada perusahaan
minuman keras, peternakan babi, barang najis dan juga dunia
hiburan, kasino, perjudian dan sejenisna.
!39
Fiqih Thaharah
"egitu juga in?estasi pada bidang perdangan drugs dan obat
terlarang tentu juga haram menurut $slam. Yang sering
kecolongan adalah in?estasi pada industri makanan ang tidak
bisa dipastikan kehalalanna.
Selain pada jenis produk dari industri itu, penting juga
diperhatikan pola mekanisme operasional ang tidak sesuai
dengan sariah. Seperti ang melanggar kesopanan dan etika
$slam, seperti industri hiburan ang bersi)at hura-hura dan
melanggar batas pergaulan laki-laki dan wanita. Termasuk di
dalamna dunia pornogra)i dengan deri?asina.
(. -idak +pekulatif
$slam sangat memperhatikan masalah hak milik seseorang,
sehingga menjauhkan setiap orang dari berspekulasi ang
hana akan menimbulkan kerugian. Sebab ang sering terjadi
adaalh si)at gambling ketimbang perhitungan masak dalam
sebuah analisa untung rugi.

II. -indakan *ang +ering Dilakukan *ang enyalahi
Prinsip uamalat Islam
Selain itu dilarang untuk berin?estasi dengan cara ang
merugikan orang lain. Misalna dengan melakukan short
selling, margin trading atau option. Sebab hal itu bertentangan
dengan prinsip dasar jual-beli dalam islam ang melarang
seseorang menjual sesuatu ang tidak dimilikina.
Sebenarna praktek berikut ini bukan hana dilarang dalam
$slam, tetapi etika bisnis secara umumna pun tidak
!&*
Fiqih Thaharah
membenarkan hal itu terjadi. "ahkan regulasi di pasar modal
itu sendiri telah melarangna.
+elaku dari praktek ang menalahi aturan ini bisa saja
in?estorna sendiri. Atau mungkin juga sang broker atau
plialang saham. 9an bisa juga dilakukan oleh akuntan publik,
konsultan atau internal emitment itu sendiri.
"isa juga merupakan kerjasama atau makar ang dilakukan
secara kolekti) di antara mereka, walau pun ada juga
kemungkinan dilakukan secara sendiri-sendiri. Semua itu tentu
diharamkan dalam $slam, sebab termasuk cara mendapatkan
harta dengan cara ang batil. 9iantarana adalah prkatek
berikut ini sebagaimana ang dituturkan oleh 9r. Setiawan
"udi 'tomo dalam #i*h ,ontemporerna mengutip bukuna
Smith Skousen - Akuntansi $ntermediate C /;>.
a. argin trading
Margin trading adalah perdagangan saham melalui pembelian
saham dengan uang tunai dan meminjam kepada pihak ketiga
untuk membaar tambahan saham ang dibeli. +embeli
margin berharap menadapatkan keuntungan ang berlipat
ganda dengan modal ang sedikit.
b. +h,rt +elling
Short Selling adalah penjualan saham ang dimiliki oleh
penjual short, saham ang dijual secara short tersebut
diperoleh dengan meminjam dari pihak ketiga. +enjual short
meminjam saham dengan harapan membeli saham tersebut
nantina pada harga ang rendah. 9ansecara simultan
mengembalikan saham ang dipinjam, juga memperoleh
keuntungan atas penurunan hargana.
!&1
Fiqih Thaharah
c. Insider -rading
$nsider Trading adalah perdangan saham ang dilakukan
dengan menggunakan in)ormasi dari orang dalam, dapat
dilakukan oleh orang dalam .insider1 atau pihak ang
menerima, mendapatkan serta mendengar in)ormasi tersebut.
d. ",rner
@orner adalah sejenis manipulasi pasar dalam bentuk
menguasai pasokan saham ang beredar di pasar sehingga
pelakuna dapat menentukan harga saham di bursa. 9engan
adana corner ini, harga dapat direkaasa dengan cara
melakukan transaksi )ikti) atau transaksi semu.
e. =ind,/ Drassing
Window 9rassing adalah praktek tertentu dalam laporan
keuangan ang didisain untuk menajikan kondisi keuangan
ang lebih baik dari pada keadaan ang sebenarna. Tindakan
ini dapat dikategorikan sebagai penipuan, ang berat dan
ringanna tergantung dari tingkat dan jenis perkara ang
dilakukan.

!&!
Fiqih Thaharah
&eri Fi'ih Islam
Kitab Muamalat
Penulis
6hmad %ar1at> ,?
Penerbit
8ampus %(ariah
Editor /Design/Lay Out
6bu 6l-Fatih
Cetakan 1
%ept !**9
!&3

You might also like