You are on page 1of 5

TUGAS ANALISIS ENERGI DAN EKSERGI

ANALISIS KESETIMBANGAN ENERGI DAN EKSERGI


PADA EKONOMISER KETEL UAP PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
UAP TELLO MAKASSAR



DISUSUN OLEH :
CONNY DEWITA UTAMI L2C009133
PATRICK ANDREAS L2C009180



JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
Panas gas buang yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan baker dan udara dalam
ketel uap masih sangat tinggi, sehingga jika langsung dibuang ke cerobong akan menimbulkan
kerusakan dan pencemaran lingkungan serta kerugian pada pembangkit itu sendiri. Pada instalasi
ketel uap Tello Makassar dilengkapi dengan beberapa alat penukar kalor (heat exchanger) yaitu;
ekonomiser, evaporator, superheater dan air heater.
Pemahaman energi melalui hukum pertama termodinamika dapat dijelaskan dengan
menggunakan konsep interaksi kerja. Pada proses adiabatik dalam sistem tertutup satu keadaan
kesetimbangan dapat diubah menuju ke kesetimbangan lain namun tidak terjadi perpindahan
kalor dari sistem kelingkungannya, sehingga kerja netto yang dihasilkan dari dua keadaan
tersebut menjadi sama. Dengan demikian kerja netto yang dilakukan pada atau oleh sistem
tertutup hanya bergantung pada keadaan awal dan akhirnya saja dan dituliskan dalam persamaan:

(1)
Sebuah sistem tertutup tidak saja dapat berinteraksi dengan lingkungannya melalui kerja
tetapi juga melalui interaksi termal, yang biasa disebut dengan proses non-adiabatik, sehingga
perubahan energi sistem yang terjadi pada dua keadaan tidak saja sama dengan kerja yang
dihasilkan atau diberikan pada sistem tetapi juga memperhitungan besarnya kalor yang masuk
atau keluar sistem. Dengan demikian untuk proses adiabatik perubahan energi yang terjadi pada
dua keadaan kesetimbangan dituliskan menjadi:

(2)
Dalam termodinamika perubahan energi terdiri dari tiga komponen yaitu: energi
potensial (berkaitan dengan posisi sistem secara keseluruhan dalam medan gravitasi bumi),
energi kinetik (berkaitan dengan pergerakan sistem terhadap kerangka koordinat eksternal) dan
energi dalam, sehingga perubahan energitotal sistem diberikan dengan persamaan:

) (

) (

)
atau:
(3)

Sehingga persamaan (2) dapat dituliskan dalam bentuk,
(4)
Dan kesetimbangan energi yang didasarkan pada laju perubahan waktu adalah:

(5)
Dengan demikian laju kesetimbangan energi yang menyertai perpindahan massa pada
volume kontrol adalah:

/ (6)
Dengan mengabaikan energi kinetik dan energi potensial pada sistem, maka kesetimbangan
energi pada pada ekonomiser adalah:

) (7)
Dimana :
h
1
= entalpi gas masuk ekonomiser (kJ/kg)
h
2
= entalpi gas keluar ekonomiser (kJ/kg)
h
A
= entalpi air keluar ekonomiser (kJ/kg)
h
B
= entalpi air masuk ekonomiser (kJ/kg)
Q
out
= energy yang tidak terserap oleh air (kJ/kg)

Proses-proses yang terjadi di alam secara spontan mempunyai arah proses yang tertentu
dan pasti, dengan demikian proses yang terjadi secara spontan tidak dapat dikembalikan ke
kondisi awalnya melalui proses yang spontan pula tetapi melalui peralatan tambahan untuk
mengubah kondisi sekelilingnya yang bersifat permanen ke kondisi yang diinginkan.
Kuantitas yang berhubungan dengan keadaan awal dan akhir dari proses aktual dalam
analisis sistem dan komponen termodinamika adalah kerja reversibel dan irreversibilitas. Kerja
reversibel (W
rev
) adalah kerja berguna maksimum yang dihasilkan oleh sistem yang mengalami
proses antara keadaan awal dan akhir dengan persamaan:

,(

)- (8)
sedangkan kerja berguna (W
u
) adalah representasi antara kerja aktual dan kerja terhadap
sekeliling berupa kerja mekanis dan perpindahan panas, dengan persamaan:

) (

) (9)
Dengan demikian perbedaan antara kerja reversibel dan kerja berguna adalah irreversibel yang
dinyatakan dengan persamaan:

(10)
Proses irreversibel disebabkan oleh gesekan, ekspansi gas atau fluida yang tak terkendali,
pencampuran dua fluida, perpindahan panas melalui perbedaan temperatur yang terbatas, tahanan
listrik, reaksi kimia, deformasi benda padat yang tidak elastis.

Proses perpindahan eksergi selalu menyertakan konstribusi lingkungan sistem dimana
proses tersebut berlangsung, sehingga laju perpindahan eksergi pada ekonomiser adalah:

*(

)+ (11)
Dimana :

n
= laju eksergi materi/zat yang masuk/keluar ekonomiser (kJ/kg)
h
n
= entalpi materi/zat yang masuk/keluar ekonomiser (kJ/kg)
h
0
= entalpi materi/zat pada kondisi referensi (kJ/kg)
S
n
= entropi materi/zat yang masuk/keluar ekonomiser (kJ/kg)
S
0
= entropi materi/zat pada kondisi referensi (kJ/kg)

Sedangkan kesetimbangan eksergi pada ekonomiser adalah :

(12)
Dimana :
Xin = jumlah laju aliran eksergi yang masuk ekonomiser (kJ/kg)
Xout = jumlah laju aliran eksergi yang keluar ekonomiser (kJ/kg)
Xdes = jumlah laju aliran eksergi yang musnah (kJ/kg)

Hasil analisis energi dan eksergi menunjukkan bahwa pemanfaatan ekonomiser pada
ketel uap PLTU Tello Makassar cukup efektif untuk memanfaatkan sisa gas buang hasil
pembakaran. Perbandingan analisis energi dan eksergi pada ekonomiser ketel uap PLTU Tello
Makassar ditunjukkan pada tabel 1.

Tabel 1. Perbandingan analisis energi dan eksergi pada ekonomiser ketel uap PLTU Tello
Materi Analisis Energi Analisis Eksergi
hin hout Qout in out des
Air / Uap 10073.9996 11366.856 712.212 1521.856 1963.0757 406.6477
Gas 12064.764 10059.7 3148.66 2256.796

Besarnya laju aliran energi dan eksergi pada ekonomiser ketel uap Tello Makassar dapat
dilihat pada gambar diagram Sankey dan Grassman di bawah ini.

Gambar 1. Diagram Sankey Kesetimbangan Energi Pada Ekonomiser Ketel Uap PLTU Tello
Makassar

Gambar 2. Diagram Grassman Kesetimbangan Eksergi Pada Ekonomiser Ketel Uap PLTU
Tello Makassar

Perbedaaan yang signifikan tentang performansi ekonomiser pada Ketel Uap PLTU Tello
Makassar terlihat jelas pada dua gambar di atas. Nilai energi (gambar 1) yang dihasilkan dari
analisis hukum termodinamika pertama jauh lebih besar karena proses tersebut hanya
memperhitungkan kondisi awal dari proses. Sementara itu nilai eksergi (gambar 2) yang dihitung
berdasarkan prinsip hukum termodinamika kedua adalah menyatakan potensi energi maksimal
yang mampu dihasilkan oleh sebuah komponen memperhitungkan semua variabel sistem dan
lingkungan yang terlibat dalam proses sehingga nilainya lebih kecil.
Eksergi yang hilang pada proses perpindahan panas pada ekonomiser disebabkan adanya
sifat irreversible yang ditandai dengan produksi entropi yang besar, sehingga untuk
meningkatkan pemanfaatan energi pada proses tersebut adalah dengan mengurangi eksergi yang
musnah.

You might also like