You are on page 1of 9

MODEL PERHITUNGAN PEMBEBASAN

LAHAN, RELOKASI & PEMUKIMAN


KEMBALI PENDUDUK DALAM
PEMBANGUNAN IRIGASI

OLEH : AGATHA SURYANI , S. HUT
D2071131005


TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

Dosen : DR. Ir. R.M. RUSTAMAJI, MT
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
a. Pembangunan irigasi di Kalimantan Barat diharapkan dapat menjadi solusi guna mengatasi
krisis air kedepan khususnya di Kabupaten Sekadau. Pembangunan irigasi selain dapat
meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, maka memiliki multi fungsi
terhadap berbagai dimensi kehidupan masyarakat, seperti pertanian, penyediaan air baku
bagi kebutuhan sehari- hari, pembangkit tenaga listrik dan sebagai sarana konservasi air
serta sabagi sarana pariwisata daerah untuk peningkatan PAD bagi masyarakat setempat.
b. Permasalahan saat pembebasan lahan seperti kepemilikan tanah, batas tanah, tanah ulayat
dan lain- lain maupun permasalahan pada saat relokasi dan pemukiman kembali seperti
pemilihan lokasi potensial pemukiman, keberlanjutan mata pencaharian penduduk, dan
pemenuhan sarana dan prasarana sosial.
c. Dibutuhkan perencanaan khususnya pada saat pembebasan lahan dan pemukiman penduduk
yang di rencanakan secara menyuluruh dengan melibatkan peran serta masyarakat untuk
meminimalisasi gejolak sosial yang ditimbulkan.
d. Penyusunan Model Perhitungan Pembebasan Lahan, Relokasi dan Pemukiman Kembali
Penduduk dalam Pembangunan Irigasi dilakukan guna mendukung penerapan peraturan
pemerintah No.37 Tahun 2010 tentang Bendungan, dan memberikan dukungan terhadap
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2006 Tentang perubahan atas
peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang pengadaan tanah bagi pelaksanaan
pembangunan untuk kepentingan umum yang belum menambahkan prosedur pemukiman
orang yang terlantar karena proyek pembangunan.

1.2 Permasalahan

Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan :
1. Bagaimana alternatif dasar perhitungan pembebasan lahan dan relokasi/
pemukiman kembali penduduk dalam pembangunan irigasi?
2. Bagaimana persepsi masyarakat tentang keberhasilan dan kegagalan
pembebasan lahan, relokasi dan pemukiman kembali dalam pembangunan
irigasi?
3. Bagaimana penetapan kriteria sosial ekonomi lingkungan, keberhasilan dan
kegagalan pembebasan lahan, relokasi dan pemukiman kembali penduduk
dalam pembangunan irigasi?

1.3 Tujuan

Tujuan penelitian adalah untuk :
1. Menemukan alternatif dasar perhitungan pembebasan lahan, relokasi dan
pemukiman kembali penduduk dalam pembangunan irigasi.
2. Mempelajari persepsi masyarakat tentang tingkat keberhasilan dan kegagalan
pembebasan lahan, relokasi dan pemukiman kembali dalam pembangunan
irigasi.
3. Merumuskan kriteria Sosekling keberhasilan dan kegagalan pembebasan
lahan, relokasi dan pemukiman kembali dalam pembangunan Irigasi.

1.4 Keluaran

Adapun keluaran (output) penelitian ini adalah sebuah model perhitungan pembebasan
Lahan, Relokasi dan pemukiman kembali penduduk dalam pembangunan Irigasi.

1.5 Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat (outcome) :
1. Meningkatkan koordinasi dan ketatalaksanaan untuk mengurangi konflik
antar Stakeholder pengguna SDA sehinngga pembangunan irigasi sesuai
dengan rencana.
2. Menghasilkan model perhitungan pembebasan Lahan,Relokasi dan
pemukiman kembali penduduk dalam pembangunan Irigasi yang dapat
dijadikan pendukung proses keberhasian penerapan LARAP dalam
pembangunan irigasi.


II. METODOLOGI PENELITIAN DAN
KERANGKA BERFIKIR
2.1 Jenis Penelitian

Sebagai suatu penelitian tentang model, jenis penelitian ini termasuk kualitatif. Hal
tersebut dipilih karena untuk menyusun suatu model, diperlukan pemahaman yang
mendalam terhadap materi yang hendak dimodelkan. Model pada dasarnya adalah
wakil atau representasi ideal dari situasi-situasi dunia nyata. Dengan kata lain,
model merupakan penyederhanaan dari realitas yang diwakilinya sehingga
dibutuhkan pengetahuan yang komprehensif mengenai objek kajian sebelum
menyederhanakannya.

2.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dipilah
ke dalam empat teknik.
1. Teknik wawancara
2. Teknik observasi lapangan
3. Teknic focus group discussion (FGD).
4. Teknik literature atau studi pustaka.

2.3 Metode Analisis Data

a. Tahap penjernihan data. Data yang masih tercampur akan di pisahkan terkait
dengan tujuan penelitian, apakah data tersebut dibutuhkan atau tidak. Hal ini
penting karena sering kali dalam pengumpulan data, ada sejumlah data yang
sebenarnya tidak dibutuhkan, tetapi sepat terambil. Oleh karena itu, agar jelas
mana data yang dibutuhkan dan mana data yang tidak dibutuhkan, maka
dilakukan pemisahan. Dengan kata lain, data yang terkumpul disorter, apakah
layak digunakan untuk analisis atau tidak.
b. Tahap sistematisasi, yakni melakukan pengklasifikasian data berdasarkan
kategori-kategori tertentu secara lebih sistematis dan terstruktur. Bentuk-bentuk
yang sistematis dan tersetruktur tersebut dapat terwujud dalam bentuk narasi,
matriks, atau bagan.
c. Tahap penafsiran melalui interpretasi dan pengembangan analisis dengan cara
mengaitkan suatu tema dengan tema lainnya ( Neuman, 2003 ).

2.4 Kerangka Berfikir

You might also like