ANAK GIZI BURUK ANAK GIZI BURUK 11 ANAK GIZI BURUK ANAK GIZI BURUK DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT DEPARTEMEN KESEHATAN RI TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Umum: Tujuan Umum: Pada akhir sesi ini peserta memahami 5 (lima) Pada akhir sesi ini peserta memahami 5 (lima) kondisi dan rencana perawatan serta pengobatan kondisi dan rencana perawatan serta pengobatan Anak Gizi Buruk Anak Gizi Buruk 22 Tujuan Khusus: Tujuan Khusus: Pada akhir sesi ini peserta mampu Pada akhir sesi ini peserta mampu 1. 1. menjelaskan penetapan kondisi anak menjelaskan penetapan kondisi anak berdasarkan 3 (tiga) tanda bahaya dan tanda berdasarkan 3 (tiga) tanda bahaya dan tanda penting penting 2. 2. menyebutkan klasifikasi tanda bahaya menyebutkan klasifikasi tanda bahaya Tujuan Khusus (lanjutan) Tujuan Khusus (lanjutan) 3. menjelaskan rencana perawatan dan 3. menjelaskan rencana perawatan dan pengobatan Anak Gizi Buruk pada fase pengobatan Anak Gizi Buruk pada fase stabilisasi stabilisasi 4. menyebutkan rencana perawatan dan 4. menyebutkan rencana perawatan dan 33 4. menyebutkan rencana perawatan dan 4. menyebutkan rencana perawatan dan pengobatan Anak Gizi Buruk pada fase pengobatan Anak Gizi Buruk pada fase transisi dan rehabilitasi transisi dan rehabilitasi 5. menjelaskan 5. menjelaskan rencana perawatan dan rencana perawatan dan pengobatan dalam rekam medik pengobatan dalam rekam medik POKOK BAHASAN 1 POKOK BAHASAN 1 HASIL PEMERIKSAAN HASIL PEMERIKSAAN 44 HASIL PEMERIKSAAN HASIL PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN PADA DAN TINDAKAN PADA ANAK GIZI BURUK ANAK GIZI BURUK 5 (LIMA) KONDISI 5 (LIMA) KONDISI TATALAKSANA BALITA GIZI BURUK TATALAKSANA BALITA GIZI BURUK TANDA BAHAYA dan TANDA PENTING (A) PENANGANAN pada FASE REHABILITASI (E) 55 PENANGANAN AWAL pada FASE STABILISASI (B) PENANGANAN pd FASE TRANSISI (D) PENANGANAN LANJUTAN PADA FASE STABILISASI (C) TANDA BAHAYA & TANDA BAHAYA & TANDA PENTING TANDA PENTING K O N D I S I K O N D I S I I I II II III III IV IV VV Renjatan Renjatan (shock) (shock) Ada* Ada* Tidak Tidak ada ada Tidak Tidak ada ada Tidak Tidak ada ada Tidak Tidak ada ada HASIL PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN PADA BALITA GIZI BURUK (A) TANDA BAHAYA & TANDA PENTING 66 Letargis Letargis (tidak (tidak sadar) sadar) Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak ada ada Ada Ada Tidak Tidak ada ada Muntah/Diare Muntah/Diare /Dehidrasi /Dehidrasi Ada Ada Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak ada ada Tidak Tidak ada ada (B) PENANGANAN AWAL PADA FASE STABILISASI (A) TANDA BAHAYA & TANDA PENTING (B) PENANGANAN AWAL PADA FASE STABILISASI Pemeriksaan : I II III IV V Berat badan + + + + + Suhu tubuh + + + + + Tindakan : 77 Tindakan : Oksigen + *) - - - - Hangatkan tubuh + + + + + Beri cairan dan makanan sesuai: Rencana I Rencana II Rencana III Rencana IV Rencana V Antibiotika + + + + + (C) PENANGANAN LANJUTAN FASE STABILISASI (B) PENANGANAN AWAL FASE STABILISASI (C) PENANGANAN LANJUTAN FASE STABILISASI Anamnesis Anamnesis lanjutan lanjutan Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik Pem.Lab Pem.Lab Tindakan Tindakan Umum Umum Khusus Khusus Konfirmasi Konfirmasi kejadian kejadian campak dan campak dan -- BB, PB (TB) BB, PB (TB) -- Thoraks Thoraks -- Abdomen Abdomen -- Mata Mata -- Kulit Kulit -- gula gula darah darah -- Hb Hb -- Vitamin A Vitamin A -- Asam folat Asam folat -- Multivitamin Multivitamin 88 kejadian kejadian campak dan campak dan TB Paru TB Paru -- Thoraks Thoraks -- Abdomen Abdomen -- Otot Otot -- Jar.lemak Jar.lemak -- Kulit Kulit darah darah -- Hb Hb -- Asam folat Asam folat -- Multivitamin Multivitamin tanpa Fe tanpa Fe -- Th/penyakit Th/penyakit penyulit penyulit -- Stimulasi Stimulasi (D) PENANGANAN PADA FASE TRANSISI (D) PENANGANAN PADA FASE TRANSISI (C) PENANGANAN LANJUTAN PADA FASE STABILISASI (D) PENANGANAN PADA FASE TRANSISI Pemeriksaan Tindakan Berat Berat badan badan Makanan tumbuh kejar Makanan tumbuh kejar Multivitamin tanpa Fe Multivitamin tanpa Fe Persiapan ibu Persiapan ibu Stimulasi Stimulasi 99 Stimulasi Stimulasi (E) PENANGANAN PADA FASE REHABILITASI Pemeriksaan Tindakan Monitoring tumbuh Monitoring tumbuh kembang kembang Makanan tumbuh kejar Makanan tumbuh kejar Multivitamin + Fe Multivitamin + Fe Stimulasi Stimulasi KONDISI : I KONDISI : I Jika Ditemukan Jika Ditemukan Renjatan (shock) Renjatan (shock) Letargis Letargis Muntah dan/ diare/ dehidrasi Muntah dan/ diare/ dehidrasi Rencana I pd halaman : 7 Rencana I pd halaman : 7- -88 KONDISI : II KONDISI : II Jika Ditemukan Jika Ditemukan Letargis Letargis Muntah dan/ diare/ dehidrasi Muntah dan/ diare/ dehidrasi Rencana II pd halaman : 9 Rencana II pd halaman : 9 KONDISI : III KONDISI : III Jika Ditemukan Jika Ditemukan Muntah dan/ diare/ dehidrasi Muntah dan/ diare/ dehidrasi KONDISI : IV KONDISI : IV Jika Ditemukan Jika Ditemukan Letargis Letargis 10 10 Muntah dan/ diare/ dehidrasi Muntah dan/ diare/ dehidrasi Rencana III pd halaman : 10 Rencana III pd halaman : 10 Letargis Letargis Rencana IV pd halaman : 11 Rencana IV pd halaman : 11 KONDISI : V KONDISI : V Jika Ditemukan Jika Ditemukan Renjatan (shock) Renjatan (shock) Letargis Letargis Muntah dan/ diare/ dehidrasi Muntah dan/ diare/ dehidrasi Rencana V pd halaman : 12 Rencana V pd halaman : 12 HASIL PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN PADA BALITA GIZI BURUK Kondisi I : Renjatan (syok), letargis, muntah dan/ Kondisi I : Renjatan (syok), letargis, muntah dan/ diare/ dehidrasi diare/ dehidrasi Rencana I (buku I hal. 7 Rencana I (buku I hal. 7- -8) 8) 11 11 Kondisi II : Letargis, Kondisi II : Letargis, muntah dan/ diare/ dehidrasi muntah dan/ diare/ dehidrasi Rencana II (buku I hal. 9) Rencana II (buku I hal. 9) Kondisi III: M Kondisi III: Muntah dan/ diare/ dehidrasi untah dan/ diare/ dehidrasi Rencana III (buku I hal. 10) Rencana III (buku I hal. 10) HASIL PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN PADA BALITA GIZI BURUK (lanjutan) Kondisi IV: Letargis Kondisi IV: Letargis Rencana IV (buku I hal. 11) Rencana IV (buku I hal. 11) Kondisi V : Renjatan ( Kondisi V : Renjatan (- -), letargis ( ), letargis (- -), muntah/ diare/ ), muntah/ diare/ dehidrasi ( dehidrasi (- -) ) 12 12 dehidrasi ( dehidrasi (- -) ) Rencana V (buku I hal. 12) Rencana V (buku I hal. 12) (Buku I: Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 6) (Buku I: Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 6) P PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN PADA EMERIKSAAN DAN TINDAKAN PADA ANAK GIZI BURUK (LANJUTAN) ANAK GIZI BURUK (LANJUTAN) Pasien datang : Periksa tanda bahaya dan tanda penting Renjatan, letargis, muntah, diare atau dehidrasi Awal fase stabilisasi : 13 13 Awal fase stabilisasi : Periksa berat badan dan suhu tubuh (aksiler) Tindakan beri oksigen pada renjatan, hangatkan tubuh, beri cairan dan makan sesuai rencana I sampai V dan beri antibiotika sesuai umur P PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN PADA EMERIKSAAN DAN TINDAKAN PADA ANAK GIZI BURUK (LANJUTAN) ANAK GIZI BURUK (LANJUTAN) Lanjutan fase stabilisasi : Pemeriksaan laboratorium kadar gula darah, hemoglobin & golongan darah Pemeriksaan fisik umum 14 14 Pemeriksaan fisik umum Panjang badan/ Tinggi badan, dada dan perut Pemeriksaan fisik khusus mata, apakah ada campak, kulit Tindakan Vit A, Asam Folat, Multivit tanpa Fe, pengobatan penyakit penyulit dan stimulasi P PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN PADA EMERIKSAAN DAN TINDAKAN PADA ANAK GIZI BURUK (LANJUTAN) ANAK GIZI BURUK (LANJUTAN) Fase transisi : Pemeriksaan berat badan Tindakan makanan tumbuh kejar, multivitamin tanpa Fe, persiapan ibu dan pemberian 15 15 persiapan ibu dan pemberian stimulasi Fase rehabilitasi : Pemeriksaaan monitoring tumbuh kembang Tindakan Makanan tumbuh kejar, multivitamin dengan Fe dan stimulasi POKOK BAHASAN 2 POKOK BAHASAN 2 KLASIFIKASI TANDA BAHAYA KLASIFIKASI TANDA BAHAYA ANAK GIZI BURUK ANAK GIZI BURUK 16 16 KLASIFIKASI TANDA BAHAYA KLASIFIKASI TANDA BAHAYA Perhatikan Tanda Bahaya Perhatikan Tanda Bahaya Berkaitan dengan Denyut nadi, Pernafasan dan Suhu Berkaitan dengan Denyut nadi, Pernafasan dan Suhu Hubungi dokter apabila kejadian berikut ini muncul Hubungi dokter apabila kejadian berikut ini muncul Variabel Variabel Hasil Pengukuran Hasil Pengukuran Klasifikasi Klasifikasi Denyut Denyut nadi dan nadi dan perna perna- - denyut nadi denyut nadi naik naik 25x/ m, 25x/ m, Nadi cepat : Nadi cepat : - - > 160x/m ( < 1 tahun) > 160x/m ( < 1 tahun) - - > 140x/m ( > 1 tahun) > 140x/m ( > 1 tahun) Infeksi Infeksi Gagal jantung Gagal jantung (kemungkinan karena (kemungkinan karena overhidrasi overhidrasi)) 17 17 perna perna- - fasan fasan - - > 140x/m ( > 1 tahun) > 140x/m ( > 1 tahun) disertai : disertai : Frek. nafas Frek. nafas naik naik 5 x/ m 5 x/ m overhidrasi overhidrasi)) Perna Perna- - fasan fasan Pernafasan cepat : Pernafasan cepat : 60 x/m 60 x/m ( ( < 2 bln) < 2 bln) 50 x/m 50 x/m ( 2 ( 2 12 bln) 12 bln) 40 x/m 40 x/m ( 12 ( 12--60 bln) 60 bln) Pneumonia Pneumonia Suhu Suhu Kenaikan Kenaikan //penurunan penurunan secara secara tiba tiba- - tiba. tiba. Suhu aksiler Suhu aksiler < 36,5 < 36,5 C C atau tubuh atau tubuh teraba dingin teraba dingin Infeksi Infeksi Hipotermi mgk krn Hipotermi mgk krn -- infeksi? infeksi? -- asupan mknan? asupan mknan? -- tdk diselimuti? tdk diselimuti? KLASIFIKASI TANDA BAHAYA KLASIFIKASI TANDA BAHAYA Lihat tanda bahaya lain selain peningkatan denyut nadi, pernafasan dan suhu : Anoreksia (kehilangan nafsu makan) Perubahan kondisi mental (jadi letargi) 18 18 Perubahan kondisi mental (jadi letargi) Jaundis/Ikterus (kuning pada kulit atau konjungtiva) Sianosis (lidah & bibir warna biru karena kurang oksigen) Sesak nafas, nafas cuping hidung dan retraksi otot2 dada & supra eksternal (chest indrawing) KLASIFIKASI TANDA BAHAYA (lanjutan) KLASIFIKASI TANDA BAHAYA (lanjutan) Perut kembung Ada edema baru 19 19 Perubahan BB yang berlebihan (penurunan/Peningkatan) Muntah terus Bercak merah pada kulit (ruam) TANDA RENJATAN TANDA RENJATAN 1. Keadaan bahaya, ditandai tubuh sangat lemah, letargis, kehilangan kesadaran, tangan dan kaki dingin serta nadi yang 20 20 tangan dan kaki dingin serta nadi yang cepat dan lemah 2. Penyebab tersering : - diare + dehidrasi, - perdarahan - sepsis. TANDA RENJATAN TANDA RENJATAN (lanjutan) (lanjutan) 3. Bila nadi sulit diukur, gunakan capilary refill tekan kuku ibu jari tangan 2 detik sp warna kuku putih lepaskan tekanan hingga warna kuku seperti semula 21 21 warna kuku seperti semula Bila perubahan warna putih merah kembali > 3 detik, maka capilary refill dianggap lambat tanda RENJATAN POKOK BAHASAN 3 POKOK BAHASAN 3 RENCANA PERAWATAN & RENCANA PERAWATAN & 22 22 RENCANA PERAWATAN & RENCANA PERAWATAN & PENGOBATAN ANAK PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK PADA FASE GIZI BURUK PADA FASE STABILISASI STABILISASI RENCANA PERAWATAN RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK PADA FASE STABILISASI PADA FASE STABILISASI A. A. Rencana I Rencana I (renjatan/ syok, letargis, muntah/ diare/dehidrasi) (renjatan/ syok, letargis, muntah/ diare/dehidrasi) Segera: Segera: Pasang oksigen 1 Pasang oksigen 1 2 l/ menit 2 l/ menit 23 23 Pasang oksigen 1 Pasang oksigen 1 2 l/ menit 2 l/ menit Infus Ringer Laktat dan Dekstrosa/ glukosa Infus Ringer Laktat dan Dekstrosa/ glukosa 10% dengan perbandingan 1 : 1 (RLG 5%) 10% dengan perbandingan 1 : 1 (RLG 5%) Glukosa 10% iv bolus, dosis 5 ml/ KgBB Glukosa 10% iv bolus, dosis 5 ml/ KgBB bersamaan dengan bersamaan dengan ReSoMal 5 ml/ KgBB/ NGT (Naso Gastric Tube) ReSoMal 5 ml/ KgBB/ NGT (Naso Gastric Tube) (Buku I: Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 7) (Buku I: Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 7) RENCANA PERAWATAN RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK PADA FASE STABILISASI (lanjutan) PADA FASE STABILISASI (lanjutan) Jam I: Jam I: Teruskan pemberian RLG 5% sebanyak 15 ml/ Teruskan pemberian RLG 5% sebanyak 15 ml/ KgBB selama 1 jam atau 5 tetes/ menit/ KgBB KgBB selama 1 jam atau 5 tetes/ menit/ KgBB 24 24 KgBB selama 1 jam atau 5 tetes/ menit/ KgBB KgBB selama 1 jam atau 5 tetes/ menit/ KgBB Catat nadi, frekuensi nafas setiap 30 menit Catat nadi, frekuensi nafas setiap 30 menit selama 1 jam (Tabel I, buku I hal.8) selama 1 jam (Tabel I, buku I hal.8) RENCANA PERAWATAN RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK PADA FASE STABILISASI (lanjutan) PADA FASE STABILISASI (lanjutan) Jam II: Jam II: Nadi menguat dan frekuensi nafas turun, Nadi menguat dan frekuensi nafas turun, teruskan pemberian cairan dengan tetes yang teruskan pemberian cairan dengan tetes yang sama selama 1 jam sama selama 1 jam Berikan ReSoMal sesuai kemampuan anak Berikan ReSoMal sesuai kemampuan anak 25 25 Berikan ReSoMal sesuai kemampuan anak Berikan ReSoMal sesuai kemampuan anak Catat nadi, frekuensi nafas setiap 30 menit Catat nadi, frekuensi nafas setiap 30 menit selama 1 jam II (Tabel I, buku I hal.8) selama 1 jam II (Tabel I, buku I hal.8) Denyut nadi tetap lemah dan frekuensi nafas Denyut nadi tetap lemah dan frekuensi nafas tetap tinggi teruskan pemberian cairan iv tetap tinggi teruskan pemberian cairan iv dengan dosis diturunkan menjadi 1 tetes dengan dosis diturunkan menjadi 1 tetes makro/ menit/ KgBB(4 ml/ KgBB/ jam). Bila makro/ menit/ KgBB(4 ml/ KgBB/ jam). Bila tidak mampu tidak mampu rujuk ke RSU rujuk ke RSU RENCANA PERAWATAN RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK PADA FASE STABILISASI (lanjutan) PADA FASE STABILISASI (lanjutan) 10 jam berikutnya: 10 jam berikutnya: Catat nadi, frekuensi nafas setiap 1 jam Catat nadi, frekuensi nafas setiap 1 jam (Tabel I, buku I hal.8) (Tabel I, buku I hal.8) 26 26 (Tabel I, buku I hal.8) (Tabel I, buku I hal.8) Bila pemberian iv selesai (jangan dulu Bila pemberian iv selesai (jangan dulu dicabut), berikan ReSoMal dan F dicabut), berikan ReSoMal dan F- -75 (Tabel 75 (Tabel 3A) selama 10 jam berikutnya, secara 3A) selama 10 jam berikutnya, secara berselang berselang- -seling setiap 1 jam seling setiap 1 jam Berikan ASI setelah pemberian F Berikan ASI setelah pemberian F- -75 75 RENCANA PERAWATAN RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK PADA FASE STABILISASI (lanjutan) PADA FASE STABILISASI (lanjutan) 10 jam berikutnya: 10 jam berikutnya: Bila sudah rehidrasi, hentikan ReSoMal, Bila sudah rehidrasi, hentikan ReSoMal, teruskan F teruskan F- -75 setiap 2 jam (Tabel 3B) 75 setiap 2 jam (Tabel 3B) 27 27 teruskan F teruskan F- -75 setiap 2 jam (Tabel 3B) 75 setiap 2 jam (Tabel 3B) Bila diare/ muntah berkurang, edema Bila diare/ muntah berkurang, edema berkurang,anak dapat menghabiskan F berkurang,anak dapat menghabiskan F- -75, 75, berikan F berikan F- -75 tiap 3 jam (sisanya lewat NGT) 75 tiap 3 jam (sisanya lewat NGT) Bila tidak ada diare/ muntah/ edema minimal Bila tidak ada diare/ muntah/ edema minimal dan anak dapat menghabiskan F dan anak dapat menghabiskan F- -75, ubah 75, ubah pemberian menjadi 4 jam pemberian menjadi 4 jam RENCANA PERAWATAN RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK PADA FASE STABILISASI (lanjutan) PADA FASE STABILISASI (lanjutan) B. Rencana II (letargis, muntah/diare/dehidrasi) B. Rencana II (letargis, muntah/diare/dehidrasi) Segera berikan bolus glukosa 10% iv, 5 ml/ KgBB Segera berikan bolus glukosa 10% iv, 5 ml/ KgBB Glukosa/ gula pasir 10% melalui NGT, 50 ml Glukosa/ gula pasir 10% melalui NGT, 50 ml 28 28 Glukosa/ gula pasir 10% melalui NGT, 50 ml Glukosa/ gula pasir 10% melalui NGT, 50 ml 2 jam pertama: 2 jam pertama: ReSoMal oral/ NGT setiap 30 menit, 5 ml/ KgBB/ ReSoMal oral/ NGT setiap 30 menit, 5 ml/ KgBB/ pemberian pemberian Catat denyut nadi, frekuensi nafas dan pemberian Catat denyut nadi, frekuensi nafas dan pemberian ReSoMal setiap 30 menit (Tabel 4, buku I hal. 9) ReSoMal setiap 30 menit (Tabel 4, buku I hal. 9) (Buku I: Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, tahun 2005, hal.9) (Buku I: Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, tahun 2005, hal.9) RENCANA PERAWATAN RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK PADA FASE STABILISASI (lanjutan) PADA FASE STABILISASI (lanjutan) 10 jam berikutnya: 10 jam berikutnya: Bila membaik, teruskan pemberian ReSoMal selang Bila membaik, teruskan pemberian ReSoMal selang- - seling dengan F seling dengan F- -75 setiap 1 jam, dan bila memburuk 75 setiap 1 jam, dan bila memburuk (syok) segera infus sesuai rencana I, tanpa pemberian (syok) segera infus sesuai rencana I, tanpa pemberian 29 29 (syok) segera infus sesuai rencana I, tanpa pemberian (syok) segera infus sesuai rencana I, tanpa pemberian bolus glukosa bolus glukosa Catat denyut nadi, frekuensi nafas setiap 1 jam Catat denyut nadi, frekuensi nafas setiap 1 jam Bila sudah rehidrasi dan tidak ada diare, hentikan Bila sudah rehidrasi dan tidak ada diare, hentikan ReSoMal, teruskan F ReSoMal, teruskan F- -75 setiap 2 jam 75 setiap 2 jam (Tabel 3B, buku I hal. 8) (Tabel 3B, buku I hal. 8) RENCANA PERAWATAN RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK PADA FASE STABILISASI (lanjutan) PADA FASE STABILISASI (lanjutan) 10 jam berikutnya 10 jam berikutnya Berikan ReSoMal setiap anak diare Berikan ReSoMal setiap anak diare Berikan ASI diantara pemberian F Berikan ASI diantara pemberian F- -75 75 30 30 Berikan ASI diantara pemberian F Berikan ASI diantara pemberian F- -75 75 Diare dan muntah berkurang, anak mampu Diare dan muntah berkurang, anak mampu menghabiskan sebagian besar F menghabiskan sebagian besar F- -75, berikan F 75, berikan F- -75 75 setiap 3 jam setiap 3 jam Diare/ muntah, edema berkurang, anak dapat Diare/ muntah, edema berkurang, anak dapat menghabiskan F menghabiskan F- -75, ubah pemberian F 75, ubah pemberian F- -75 menjadi 75 menjadi setiap 4 jam setiap 4 jam RENCANA PERAWATAN RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK PADA FASE STABILISASI (lanjutan) PADA FASE STABILISASI (lanjutan) C. Rencana III (muntah dan/ diare/ dehidrasi) C. Rencana III (muntah dan/ diare/ dehidrasi) Segera berikan 50 ml glukosa atau larutan gula pasir Segera berikan 50 ml glukosa atau larutan gula pasir 10% (oral/ NGT) 10% (oral/ NGT) 31 31 2 jam pertama: 2 jam pertama: Berikan ReSoMal oral/ NGT setiap 30 menit, 5 ml/ Berikan ReSoMal oral/ NGT setiap 30 menit, 5 ml/ KgBB/ pemberian KgBB/ pemberian Catat nadi, frekuensi nafas dan beri ReSoMal setiap Catat nadi, frekuensi nafas dan beri ReSoMal setiap 30 menit (Tabel 4, buku I hal. 10) 30 menit (Tabel 4, buku I hal. 10) (Buku I: Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 10) (Buku I: Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 10) RENCANA PERAWATAN RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK PADA FASE STABILISASI (lanjutan) PADA FASE STABILISASI (lanjutan) 10 jam berikutnya: 10 jam berikutnya: Bila membaik, teruskan ReSoMal selang seling dengan Bila membaik, teruskan ReSoMal selang seling dengan F F- -75 setiap 1 jam, bila memburuk (syok) segera infus 75 setiap 1 jam, bila memburuk (syok) segera infus sesuai rencana I (tanpa bolus glukosa) sesuai rencana I (tanpa bolus glukosa) 32 32 sesuai rencana I (tanpa bolus glukosa) sesuai rencana I (tanpa bolus glukosa) Catat denyut nadi, frekuensi nafas: Catat denyut nadi, frekuensi nafas: Bila sudah rehidrasi dan tidak ada diare, hentikan Bila sudah rehidrasi dan tidak ada diare, hentikan ReSoMal, teruskan F ReSoMal, teruskan F- -75 setiap 2 jam. 75 setiap 2 jam. Bila sudah rehidrasi dan ada diare, beri ReSoMal Bila sudah rehidrasi dan ada diare, beri ReSoMal setiap diare setiap diare Berikan ASI antara pemberian F Berikan ASI antara pemberian F- -75 75 RENCANA PERAWATAN RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK PADA FASE STABILISASI (lanjutan) PADA FASE STABILISASI (lanjutan) 10 jam berikutnya: 10 jam berikutnya: Bila diare/ muntah berkurang, F Bila diare/ muntah berkurang, F- -75 dapat dihabiskan, 75 dapat dihabiskan, ubah pemberian F ubah pemberian F- -75 menjadi setiap 3 jam 75 menjadi setiap 3 jam 33 33 Bila tidak ada diare dan anak dapat menghabiskan Bila tidak ada diare dan anak dapat menghabiskan F F- -75, ubah pemberian F 75, ubah pemberian F- -75 menjadi setiap 4 jam 75 menjadi setiap 4 jam RENCANA PERAWATAN RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK PADA FASE STABILISASI (lanjutan) PADA FASE STABILISASI (lanjutan) D. Rencana IV (letargis) D. Rencana IV (letargis) Segera berikan bolus glukosa 10% iv, 5 ml/ KgBB Segera berikan bolus glukosa 10% iv, 5 ml/ KgBB Glukosa atau lar. gula pasir 10% melalui NGT, 50 ml Glukosa atau lar. gula pasir 10% melalui NGT, 50 ml 34 34 Glukosa atau lar. gula pasir 10% melalui NGT, 50 ml Glukosa atau lar. gula pasir 10% melalui NGT, 50 ml 2 jam pertama: 2 jam pertama: F F- -75 setiap 30 menit, dosis setiap 2 jam (NGT) 75 setiap 30 menit, dosis setiap 2 jam (NGT) Catat nadi, frekuensi nafas (Tabel 5, buku I hal.11) Catat nadi, frekuensi nafas (Tabel 5, buku I hal.11) (Buku I: Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 11) (Buku I: Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 11) RENCANA PERAWATAN RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK PADA FASE STABILISASI (lanjutan) PADA FASE STABILISASI (lanjutan) Bila belum sadar Bila belum sadar 2 jam kedua: 2 jam kedua: Ulangi pemberian F Ulangi pemberian F- -75 setiap 30 menit (NGT) 75 setiap 30 menit (NGT) 35 35 Ulangi pemberian F Ulangi pemberian F- -75 setiap 30 menit (NGT) 75 setiap 30 menit (NGT) Catat nadi, frekuensi nafas, kesadaran dan Catat nadi, frekuensi nafas, kesadaran dan masukan F masukan F- -75 setiap 30 menit (Tabel 5, buku I 75 setiap 30 menit (Tabel 5, buku I hal. 11) hal. 11) RENCANA PERAWATAN RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK PADA FASE STABILISASI (lanjutan) PADA FASE STABILISASI (lanjutan) Bila sudah sadar, 10 jam berikutnya: Bila sudah sadar, 10 jam berikutnya: F F- -75 setiap 2 jam (oral/ NGT) 75 setiap 2 jam (oral/ NGT) Catat nadi, frekuensi nafas, kesadaran, beri F Catat nadi, frekuensi nafas, kesadaran, beri F- -75 75 setiap 1 jam setiap 1 jam 36 36 setiap 1 jam setiap 1 jam Anak dapat menghabiskan sebagian besar F Anak dapat menghabiskan sebagian besar F- -75, 75, ubah menjadi setiap 3 jam pemberian ubah menjadi setiap 3 jam pemberian Berikan ASI antara pemberian F Berikan ASI antara pemberian F- -75 75 Anak dapat menghabiskan F Anak dapat menghabiskan F- -75, ubah menjadi setiap 75, ubah menjadi setiap 4 jam 4 jam RENCANA PERAWATAN RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK PADA FASE STABILISASI (lanjutan) PADA FASE STABILISASI (lanjutan) E. Rencana V E. Rencana V Segera berikan 50 ml glukosa/ lar. Gula pasir 10% oral Segera berikan 50 ml glukosa/ lar. Gula pasir 10% oral Catat nadi, frekuensi nafas, kesadaran Catat nadi, frekuensi nafas, kesadaran (Tabel 6, buku I hal. 12) (Tabel 6, buku I hal. 12) 37 37 (Tabel 6, buku I hal. 12) (Tabel 6, buku I hal. 12) 2 jam pertama: 2 jam pertama: F F- -75 setiap 30 menit selama 2 jam sesuai BB 75 setiap 30 menit selama 2 jam sesuai BB (Tabel F (Tabel F- -75 dengan/ tanpa edema, buku I hal 19 75 dengan/ tanpa edema, buku I hal 19- -20) 20) Catat nadi, frekuensi nafas, kesadaran dan asupan Catat nadi, frekuensi nafas, kesadaran dan asupan F F- -75 setiap 30 menit (Tabel 6, buku I hal. 12) 75 setiap 30 menit (Tabel 6, buku I hal. 12) (Buku I: Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, tahun 2005, hal.12) (Buku I: Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, tahun 2005, hal.12) RENCANA PERAWATAN RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK DAN PENGOBATAN ANAK GIZI BURUK PADA FASE STABILISASI (lanjutan) PADA FASE STABILISASI (lanjutan) 10 jam berikutnya: 10 jam berikutnya: Teruskan F Teruskan F- -75 setiap 2 jam (Tabel F 75 setiap 2 jam (Tabel F- -75 dengan/ 75 dengan/ tanpa edema, buku I hal. 19 tanpa edema, buku I hal. 19- -20) 20) Catat nadi, frekuensi nafas, asupan F Catat nadi, frekuensi nafas, asupan F- -75 75 38 38 Catat nadi, frekuensi nafas, asupan F Catat nadi, frekuensi nafas, asupan F- -75 75 (Tabel 6, buku I hal. 12) (Tabel 6, buku I hal. 12) Berikan ASI antara pemberian F Berikan ASI antara pemberian F- -75 75 Edema berkurang, anak dapat menghabiskan Edema berkurang, anak dapat menghabiskan sebagian besar F sebagian besar F- -75, ubah menjadi setiap 3 jam 75, ubah menjadi setiap 3 jam Edema minimal dan anak dapat menghabiskan F Edema minimal dan anak dapat menghabiskan F- -75, 75, ubah menjadi setiap 4 jam ubah menjadi setiap 4 jam POKOK BAHASAN 4 POKOK BAHASAN 4 RENCANA PERAWATAN DAN RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN PENGOBATAN PADA FASE TRANSISI DAN PADA FASE TRANSISI DAN REHABILITASI REHABILITASI 39 39 REHABILITASI REHABILITASI RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN PADA FASE TRANSISI DAN REHABILITASI PADA FASE TRANSISI DAN REHABILITASI Pada tahap akhir fase stabilisasi: Pada tahap akhir fase stabilisasi: F F- -75 diberikan setiap 4 jam, bila dapat dihabiskan 75 diberikan setiap 4 jam, bila dapat dihabiskan serta edema telah hilang atau minimal lanjutkan ke serta edema telah hilang atau minimal lanjutkan ke fase transisi fase transisi 40 40 Fase transisi: Fase transisi: F F- -75 diganti dengan F 75 diganti dengan F- -100 setiap 4 jam dengan dosis 100 setiap 4 jam dengan dosis sesuai BB pada tabel F sesuai BB pada tabel F- -75 buku I hal. 19 75 buku I hal. 19- -20 20 (pertahankan selama 2 hari) (pertahankan selama 2 hari) Catat nadi, frekuensi nafas dan asupan F Catat nadi, frekuensi nafas dan asupan F- -100 setiap 100 setiap 4 jam (Tabel 7, buku I hal.13) 4 jam (Tabel 7, buku I hal.13) RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN PADA FASE TRANSISI DAN REHABILITASI PADA FASE TRANSISI DAN REHABILITASI (lanjutan) (lanjutan) Fase transisi: Fase transisi: Hari ke 3, berikan F Hari ke 3, berikan F- -100 dengan dosis sesuai berat 100 dengan dosis sesuai berat badan seperti dalam tabel F badan seperti dalam tabel F- -100 pd buku I hal. 21 100 pd buku I hal. 21 4 jam berikutnya, dosis dinaikkan 10 ml hingga 4 jam berikutnya, dosis dinaikkan 10 ml hingga 41 41 4 jam berikutnya, dosis dinaikkan 10 ml hingga 4 jam berikutnya, dosis dinaikkan 10 ml hingga anak mampu menghabiskan jumlah yang diberikan anak mampu menghabiskan jumlah yang diberikan (tidak melebihi dosis maksimal pada tabel F (tidak melebihi dosis maksimal pada tabel F- -100) 100) Hari ke 4, berikan F Hari ke 4, berikan F- -100 setiap 4 jam dengan dosis 100 setiap 4 jam dengan dosis sesuai berat badan (pertahankan sampai hari ke 7 sesuai berat badan (pertahankan sampai hari ke 7- - 14 atau sesuai dengan kondisi anak) 14 atau sesuai dengan kondisi anak) RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN PADA FASE TRANSISI DAN REHABILITASI PADA FASE TRANSISI DAN REHABILITASI (lanjutan) (lanjutan) Fase rehabilitasi: Fase rehabilitasi: Makanan terus diberikan sampai tercapai BB/ TB Makanan terus diberikan sampai tercapai BB/ TB >> - - 2 SD 2 SD I. BB < 7 Kg I. BB < 7 Kg 42 42 I. BB < 7 Kg I. BB < 7 Kg F F- -135 135 Makanan lunak/ lembik Makanan lunak/ lembik Sari buah Sari buah II. BB II. BB > > 7 Kg 7 Kg F F- -135 135 Makanan lunak/ lembik Makanan lunak/ lembik Makanan biasa Makanan biasa Buah Buah Anak Gizi Buruk dalam perawatan Anak Gizi Buruk dalam perawatan 43 43 POKOK BAHASAN 5 POKOK BAHASAN 5 RENCANA PERAWATAN DAN RENCANA PERAWATAN DAN 44 44 RENCANA PERAWATAN DAN RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN DALAM PENGOBATAN DALAM REKAM MEDIK REKAM MEDIK RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN DALAM REKAM MEDIK DALAM REKAM MEDIK Anak gizi buruk dalam ruang rawat inap/jalan Anak gizi buruk dalam ruang rawat inap/jalan harus diperhatikan catatan medik. harus diperhatikan catatan medik. 45 45 Contoh pengisian catatan medik di Buku Contoh pengisian catatan medik di Buku Petunjuk Teknis/ Buku II hal. 25 Petunjuk Teknis/ Buku II hal. 25- -38. 38. RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN RENCANA PERAWATAN DAN PENGOBATAN DALAM REKAM MEDIK (lanjutan) DALAM REKAM MEDIK (lanjutan) Pemberian cairan/ formula harus dikurangi bila ada Pemberian cairan/ formula harus dikurangi bila ada tanda bahaya sebagai berikut: tanda bahaya sebagai berikut: - - Denyut nadi dan frekuensi nafas meningkat atau Denyut nadi dan frekuensi nafas meningkat atau - - Vena jugularis terbendung atau Vena jugularis terbendung atau 46 46 - - Vena jugularis terbendung atau Vena jugularis terbendung atau - - Edema meningkat, misalnya kelopak mata Edema meningkat, misalnya kelopak mata Evaluasi selama 1 jam, lanjutkan pemberian cairan Evaluasi selama 1 jam, lanjutkan pemberian cairan makanan sampai selesai makanan sampai selesai LATIHAN KASUS Anak Armani, perempuan 2 tahun, BB 7,7 kg dan PB Anak Armani, perempuan 2 tahun, BB 7,7 kg dan PB 70 cm datang dengan keluhan bengkak pada kedua 70 cm datang dengan keluhan bengkak pada kedua punggung kaki, tidak ada muntah, tidak diare dan punggung kaki, tidak ada muntah, tidak diare dan tidak demam. Anak tampak sadar, tidak ada tanda tidak demam. Anak tampak sadar, tidak ada tanda- - tanda renjatan (syok). Sejak 1 minggu mata kiri tanda renjatan (syok). Sejak 1 minggu mata kiri 47 47 tanda renjatan (syok). Sejak 1 minggu mata kiri tanda renjatan (syok). Sejak 1 minggu mata kiri tampak seperti busa sabun. tampak seperti busa sabun. a. Bagaimana status gizinya ? a. Bagaimana status gizinya ? b. Apa penyakit penyertanya? b. Apa penyakit penyertanya? c. Apakah perlu dirawat inap ? c. Apakah perlu dirawat inap ? d. Tindakan apa yang perlu dilakukan? d. Tindakan apa yang perlu dilakukan? Jawaban Latihan Kasus Jawaban Latihan Kasus a. Lihat tabel Baku Rujukan Penilaian Status Gizi Anak a. Lihat tabel Baku Rujukan Penilaian Status Gizi Anak laki laki- -laki dan perempuan menurut berat badan dan laki dan perempuan menurut berat badan dan tinggi badan/ panjang badan (BB/ TB tinggi badan/ panjang badan (BB/ TB- - PB) pada PB) pada Buku Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk/ Buku I Buku Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk/ Buku I hal. 22. hal. 22. 48 48 hal. 22. hal. 22. Status gizi Armani (perempuan) dengan PB 70 cm Status gizi Armani (perempuan) dengan PB 70 cm dan BB 7,7 kg: dan BB 7,7 kg: > > - - 1 SD + edema 1 SD + edema Jawaban Latihan Kasus Jawaban Latihan Kasus (lanjutan) (lanjutan) Walaupun > Walaupun > - - 1 SD termasuk gizi baik, tetapi 1 SD termasuk gizi baik, tetapi karena Armani juga ditemukan adanya karena Armani juga ditemukan adanya edema, maka Armani menderita edema, maka Armani menderita Gizi Buruk Gizi Buruk Kwashiorkor Kwashiorkor 49 49 Kwashiorkor Kwashiorkor (setiap anak yang ditemukan adanya edema, (setiap anak yang ditemukan adanya edema, apapun status gizinya digolongkan Gizi Buruk) apapun status gizinya digolongkan Gizi Buruk) Jawaban Latihan Kasus Jawaban Latihan Kasus (lanjutan) (lanjutan) b. Penyakit penyerta: b. Penyakit penyerta: gangguan pada mata akibat kekurangan vit. A gangguan pada mata akibat kekurangan vit. A 50 50 c. Semua anak gizi buruk perlu dirawat inap c. Semua anak gizi buruk perlu dirawat inap Jadi Armani harus dirawat inap Jadi Armani harus dirawat inap Jawaban Latihan Kasus Jawaban Latihan Kasus (lanjutan) (lanjutan) d. Pada Armani d. Pada Armani tidak ditemukan tidak ditemukan:: - - renjatan/ syok renjatan/ syok - - letargis letargis - - muntah/ diare/ dehidrasi muntah/ diare/ dehidrasi Jadi termasuk dalam Jadi termasuk dalam Kondisi V Kondisi V 51 51 Jadi termasuk dalam Jadi termasuk dalam Kondisi V Kondisi V (Buku Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk/ Buku I (Buku Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk/ Buku I hal. 6 (slide 7) hal. 6 (slide 7) Tindakan yang perlu dilakukan: Tindakan yang perlu dilakukan: sesuai dengan Buku Bagan Tatalaksana Anak Gizi sesuai dengan Buku Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk/ Buku I hal. 12 (slide 32 Buruk/ Buku I hal. 12 (slide 32 33) 33) 52 52