You are on page 1of 21

Accountability

(Akuntabilitas)
Akuntabilitas adalah kewajiban
untuk menjawab sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas apa yang
telah diberikan dan disetujui, dan
untuk melaporkan pemanfaatan
dan pengelolaan sumber daya.
Orang-orang yang menyetujui
akuntabilitas bertanggungjawab
untuk menjawab pertanyaan dan
melaporkan sumber daya dan
operasi yang berada di bawah
kendali mereka kepada orang-orang
yang terkait. Jadi kedua belah pihak
memiliki tugas masing-masing.
Action Plan (Rencana Tindak)
Sebuah dokumen yang berisi
rencana tugas, alokasi tanggung
jawab, tujuan pelaksanaan proyek
(misalnya target dan tenggat waktu)
dan sumber daya yang dibutuhkan
(misalnya waktu dan uang).
Appraisal/Performance Appraisal
(Penilaian/Penilaian Kinerja)
Penilaian kinerja perlu dipahami
dalam konteks manajemen.
Biasanya, sistem manajemen suatu
organisasi akan mencakup penilaian
prestasi kerja dari masing-masing
karyawan. Praktek ini akan
membantu untuk memantau kinerja
organisasi dari masing-masing
departemen maupun secara
keseluruhan dengan mengga-
bungkan kinerja individu pada
berbagai tingkatan manajemen
dalam organisasi. Wawancara
penilaian pribadi antara karyawan
dan manajer lininya adalah cara
yang paling umum dari penilaian
yang akan dilakukan. Selama
wawancara, selain penilaian kinerja,
penilaian aspek lainnya juga dapat
dilakukan, mencakup tingkatan
pengetahuan akan pekerjaan dan
kompetensi yang membutuhkan
pelatihan dapat diidentifikasi. Di
dalam pendekatan Total Quality
Management, PDCA yang berbasis
pada perbaikan berkelanjutan
digunakan di level perorangan:
merencanakan pekerjaan di tahun
mendatang, melakukan pekerjaan,
mengecek apa yang telah direalisasi
selama wawancara penilaian kinerja
dan jika dibutuhkan dilakukan
penyesuaian untuk tahun
berikutnya: tujuan-tujuan, sarana
dan kompetensi. Ada beberapa cara
untuk meningkatkan objektivitas
dalam penilaian kinerja:
penilaian ke atas dimana para
manajer dievaluasi oleh para
karyawan yang secara langsung
melaporkan kepada mereka
A
penilaian 360 derajat, dimana
para manajer dievaluasi dari
beberapa sudut pandang yang
berbeda: general manajer,
rekanan, kolaborator, dan
pelanggan.

Audit
Auditing adalah fungsi penilaian
independen untuk menguji dan
mengevaluasi aktivitas-aktivitas
organisasi dan hasil dari aktivitas
tersebut. Audit-audit yang dikenal
antara lain audit keuangan, audit
operasional, audit ICT, audit
kepatuhan, dan audit manajemen.
Tiga tingkatan aktivitas pengen-
dalian audit dapat dibedakan
menjadi:
1. pengendalian internal yang
dilakukan oleh manajemen
2. pengendalian internal oleh unit
independen dalam organisasi.
Selain untuk kepatuhan/
aktivitas regulasi, pengendalian
internal oleh unit independen
juga memiliki peran dalam
mengendalikan efektivitas
pengelolaan internal suatu
organisasi
3. pengendalian eksternal yang
dilakukan oleh badan
independen diluar organisasi

Balance Scorecard
Balance Scorecard (BSC)
adalah seluruh rangkaian
pengukuran evaluasi kuantitatif
seberapa berhasilnya suatu
organisasi dalam melaksanakan misi
dan tujuan strategisnya.
Pengukuran ini dibuat meliputi
empat poin: inovasi dan
pengetahuan (manajemen orang-
orang); internal; pelanggan;
manajemen keuangan. Indikator
dari masing-masing pendekatan
berhubungan satu sama lain melalui
hubungan sebab akibat. Hubungan
ini didasarkan pada hipotesis yang
harus dipantau secara permanen.
BSC juga sangat berguna sebagai
alat komunikasi bagi manajemen
untuk menginformasikan orang-
orang dalam organisasi dan para
pemangku kepentingan sejauh
mana rencana strategis telah
direalisasikan. Balanced Scorecard
semakin banyak digunakan di sektor
B
publik di Eropa. Perlu dicatat bahwa
Balanced Scorecard dapat
digunakan dalam penilaian CAF.
Benchmark
Pencapaian yang diukur pada
tingkatan yang tinggi (terkadang
mengacu pada yang terbaik di
kelasnya: lihat Benchmarking
dibawah); acuan atau standar
pengukuran untuk perbandingan;
tingkatan kinerja yang diakui
sebagai standar yang prima untuk
sebuah proses tertentu.
Benchmarking
Ada berbagai definisi Benchmarking,
tetapi kata kunci yang terkait
dengan istilah ini adalah untuk
membuat perbandingan dengan
yang lain. Benchmarking secara
sederhana adalah tentang membuat
perbandingan dengan organisasi
lain dan mempelajari perbandingan
tersebut (Sumber: European
Benchmarking Code of Conduct).
Dalam prakteknya, benchmarking
biasanya meliputi:
secara teratur membandingkan
aspek kinerja ( fungsi atau
proses) dengan organisasi-
organisasi yang dianggap
sebagai praktisi yang baik ;
terkadang referensi dibuat
untuk yang terbaik di kelasnya ,
tetapi karena tidak ada yang
pernah bisa memastikan siapa
yang yang terbaik , istilah ' baik'
lebih disukai ;
mengidentifikasi kesenjangan
dalam kinerja ;
mencari pendekatan baru untuk
membawa perbaikan dalam
kinerja ;
tindak lanjut dengan melak-
sanakan perbaikan ;
menindaklanjuti dengan
memantau kemajuan dan
meninjau manfaat.
Benchmarking pada administrasi
publik Eropa biasanya berfokus
pada aspek pembelajaran dan
sekarang lebih sering mengacu
sebagai Bench learning karena
pembelajaran mengenai bagaimana
upaya perbaikan melalui berbagi
pengetahuan, informasi, dan
terkadang sumber daya, diakui
sebagai cara yang efektif untuk
memperkenalkan perubahan orga-
nisasi. Ini mengurangi risiko, efisien
dan menghemat waktu.
Benchmarking Strategis
Benchmarking strategis digunakan
di mana organisasi berusaha untuk
meningkatkan kinerja mereka
secara menyeluruh dengan menguji
strategi jangka panjang dan
pendekatan general yang
memungkinkan. Ini melibatkan
perbandingan aspek pada tingkatan
yang tinggi, misalnya kompetensi
inti, pengembangan produk dan
layanan baru; perubahan
perimbangan aktivitas atau
perbaikan dalam kemampuan untuk
menangani perubahan lingkungan
latar belakang.
Best/Good Practice (Praktek yang
terbaik/praktek yang baik)
Kinerja yang superior, metode atau
pendekatan yang mengarah pada
pencapaian luar biasa. Praktek yang
terbaik adalah istilah relatif dan
kadang menunjukkan praktek bisnis
yang menarik dan inovatif, yang
telah diidentifikasi dari luar
organisasi melalui benchmarking
dan bench learning. Karena sulit
untuk menetukan mana yang
terbaik, maka lebih sering disebut
praktek yang baik.
Bottom-up
Arah dari aliran, contohnya,
informasi atau keputusan dari level
yang lebih rendah suatu organisasi
ke level yang lebih tinggi.
Berlawanan dengan top-down.

Brainstorming (Tukar pikiran)
Digunakan sebagai alat kerjasama
tim untuk menghasilkan ide-ide
tanpa kendala di waktu yang
singkat. Aturan yang paling penting
adalah untuk menghindari segala
bentuk kritik di fase produksi ide.
Change Management
(Manajemen
Perubahan)
Manajemen perubahan melibatkan
dua hal, pertama adalah
menghasilkan perubahan yang
dibutuhkan dalam organisasi,
biasanya diawali dengan
modernisasi dan reformasi agenda
dan yang kedua adalah menguasai
dinamika perubahan dengan
pengorganisasian, pelaksanaan, dan
mendukung perubahan.
Citizen/Customer
(Masyarakat/Pelanggan)
Istilah masyarakat/pelanggan
merefleksikan hubungan yang
komplek antara pemerintah dan
warganya. Orang-orang yang
kepadanya ditujukan jasa tersebut
harus dianggap sebagai warga
negara; anggota dari suatu
masyarakat yang demokratis
dengan hak-hak dan tugas (misalnya
wajib pajak, tokoh politik dan
C
sebagainya). Orang-orang juga
harus dianggap sebagai pelanggan,
tidak hanya dalam konteks
pelayanan di mana Ia mengambil
posisi sebagai penerima manfaat
pelayanan, tetapi juga dalam
konteks di mana Ia harus memenuhi
tugas (pembayaran pajak atau
denda) dimana Ia memiliki hak
untuk diperlakukan dengan adil dan
sopan tanpa mengabaikan
kepentingan akan kebutuhannya.
Co-design/Co-decision/Co-
production/Co-evaluation
Peran masyarakat/pelanggan pada
umumnya dapat didekati dari empat
sudut: sebagai co-desainer, co-
pembuat keputusan, co-produser
dan co-evaluator. Sebagai co-
desainer, mereka akan memberi
dampak pada apa dan bagaimana
organisasi publik memberikan
layanan dalam menanggapi
kebutuhan spesifik. Sebagai co-
pembuat keputusan, masyarakat
akan memperoleh keterlibatan yang
lebih besar dalam kepemilikan dan
keputusan yang mempengaruhi
mereka . Sebagai co-produser,
masyarakat sendiri akan terlibat
dalam produksi dan/atau siklus
pemberian layanan dan kualitas
mereka. Dan yang terakhir namun
tak kalah penting, sebagai co-
evaluator, masyarakat akan
mengekspresikan diri mereka
sendiri pada kualitas kebijakan
publik dan layanan yang mereka
terima.
Code of Conduct (Kode Etik)
Dapat dinyatakan atau tersirat,
aturan dan pedoman, standar
perilaku bagi individu, kelompok
profesional, tim atau organisasi.
Kode etik juga berlaku untuk
kegiatan tertentu, seperti audit atau
benchmarking dan sering merujuk
kepada standar etika.
Competence (Kompetensi)
Kompetensi meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap dari seorang
individu yang digunakan dalam
praktek dalam situasi pekerjaan.
Ketika sebuah individu mampu
melaksanakan tugas dengan sukses ,
Ia / dia dianggap telah mencapai
tingkat kompetensi.
Conflict of Interest (Konflik
Kepentingan)
'Konflik kepentingan' di sektor
publik mengacu pada konflik antara
tugas publik dan kepentingan
pribadi dari seorang pejabat publik,
di mana kapasitas kepentingan
pribadi seorang pejabat publik bisa
berpengaruh tidak baik terhadap
kinerja dalam tugas resminya.
Bahkan jika tidak ada bukti dari
tindakan yang tidak tepat, konflik
kepentingan dapat membuat
tampilan ketidakpantasan yang
dapat merusak kepercayaan pada
kemampuan pribadi tersebut untuk
bertindak dengan benar.
Consensus (Konsensus)
Seperti kata menyiratkan, ini adalah
tentang mencapai kesepakatan dan
biasanya mengikuti penilaian
individual awal ketika individu
penilai berkumpul untuk
membandingkan dan mendiskusikan
penilaian individu dan skor individu.
Proses ini biasanya berakhir dengan
penilai masing-masing mencapai
kesepakatan, sehingga skor
keseluruhan merupakan gabungan
dan penilaian bagi organisasi.
Consensus or self-assessment
report (Konsensus atau Laporan
Penilaian Sendiri)
Sebuah laporan yang menjelaskan
hasil dari penilaian sendiri. Laporan
ini harus memuat kekuatan dan
area perbaikan dalam organisasi.
Laporan ini juga berisi proposal
perbaikan di beberapa proyek
penting.

Continuous Improvement process
(Proses Perbaikan Berkelanjutan)
Perbaikan yang terus-menerus pada
proses berorganisasi dalam hal
kualitas, ekonomi atau siklus waktu.
Keterlibatan semua pemangku
kepentingan di suatu organisasi
biasanya merupakan prasyarat
dalam proses ini.
Cost effectiveness (Efektivitas Biaya)
Hubungan antar efek yang
terimplikasi oleh tujuan organisasi
dan biaya mungkin meliputi biaya
sosial secara keseluruhan untuk
mencapainya.
Critical success factor (Faktor
Penentu Keberhasilan)
Kondisi sebelumnya yang harus
dipenuhi agar tujuan strategis yang
dimaksudkan dapat dicapai. Faktor
ini menyoroti aktivitas-aktivitas
utama atau hasil dimana kinerja
yang baik menjadi penting untuk
keberhasilan suatu organisasi.
Diversity (Keragaman)
Keragaman
berhubungan dengan perbedaan. Ini
mengacu pada nilai, sikap, budaya,
filosofi atau keyakinan beragama,
pengetahuan, keahlian, pengalaman
dan gaya hidup antar kelompok,
atau individu dalam suatu
D
kelompok. Keragaman juga bisa
berdasar pada jenis kelamin,
kebangsaan atau etnis, disabilitas,
maupun umur. Dalam administrasi
publik, beragamnya organisasi
dianggap sebagai salah satu
cerminan masyarakat yang dilayani.
Economy (Ekonomi)
Ekonomi dan
perekonomian mengacu pada
pengelolaan keuangan yang bijak,
termasuk mengurangi biaya melalui
efisiensi proses pembelian dan
menghemat uang tanpa
memengaruhi kualitas dari output
atau tujuan.
Effectiveness (Efektivitas)
Efektivitas adalah hubungan antara
menentukan tujuan dan dampak,
efek atau hasil yang dicapai.
Efficiency (Efisiensi)
Output hubungannya terhadap
input atau biaya. Efisiensi dan
produktivitas dapat dianggap
sebagai kesatuan yang sama.
Produktivitas diukur melalui baik
input dari semua faktor produksi
(total faktor produksi) atau faktor
spesifik (produktivitas tenaga kerja
atau produktivitas modal).

Efficiency/Effectiveness/Economy/E
nvironment
(Efisiensi/Efektivitas/Ekonomi/Etika
/Lingkungan)
Aturan 3Es - Ekonomi, Efektivitas
dan Efisiensi digunakan dalam
sektor publik kemudian baru
ditambahkan etika dan lingkungan,
demikian pembuatan aturan 5Es
yang berguna untuk manajemen
kualitas.

e-Government
Kegunaan teknologi informasi dan
komunikasi (ICT) pada administrasi
publik. ICT yang dipadukan dengan
perubahan pengorganisasian dan
keahlian baru membantu perbaikan
dalam pelayanan publik dan proses
demokrasi, juga memperkuat
dorongan untuk kebijakan publik. e-
government dapat dianggap sebagai
pendukung administrasi yang lebih
baik dan lebih efisien. e-government
dapat memperbaiki pengembangan
dan implementasi dari kebijakan
publik dan membantu sektor publik
untuk mengatasi potensi-potensi
konflik dan memberikan pelayanan
E
yang lebih baik dengan sumber daya
yang lebih sedikit.
Empowerment (Pemberdayaan)
Suatu proses dimana otoritas
diberikan kepada individu atau
sekelompok orang dalam proses
pengambilan keputusan. Ini berlaku
untuk masyarakat atau para
karyawan dengan melibatkan
mereka dan memberikan tingkat
otonomi untuk setiap
aksi/keputusan.
Enterprise Architecture (Arsitektur
Perusahaan)
Kerangka kerja yang memungkinkan
sebuah organisasi untuk
merencanakan bagaimana teknologi
dapat digunakan untuk mendukung
strategi tujuan operasional.
Arsitektur perusahaan mencakup
proses informasi tingkat rendah dan
sistem informasi yang membentuk
satu kesatuan untuk mencapai
target yang telah ditetapkan oleh
organisasi.
e-Services
Pelayanan publik yang diberikan
dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi


Ethics (Etika)
Etika dalam pelayanan publik dapat
didefinisikan sebagai nilai-nilai
umum dan norma yang dianut
pelayan publik dalam melaksanakan
tugasnya. Sifat moral dari nilai dan
norma, yang tertulis maupun tidak
tertulis, mengacu pada apa yang
bisa dianggap benar, salah, perilaku
yang baik maupun perilaku yang
buruk. Nilai-nilai berfungsi sebagai
prinsip moral, sedangkan norma-
norma menyatakan apa yang benar
secara hukum dan secara moral
dalam situasi tertentu.
Evaluation (Evaluasi)
Menguji apakah aksi yang dilakukan
telah menghasilkan efek yang
diinginkan dan apakah aksi lainnya
telah mencapai hasil yang lebih baik
dengan biaya yang lebih rendah.
Evidence (Bukti)
Informasi yang mendukung
pernyataan atau fakta. Bukti
dianggap penting dalam pembuatan
kesimpulan atau penilaian yang
tegas.
Excellence (Keunggulan)
Praktek yang prima dalam
mengelola organisasi dan mencapai
hasil yang didasari pada serangkaian
konsep fundamental dari Total
Quality Management, yang
diformulasikan melalui EFQM. Ini
mencakup orientasi hasil, berfokus
pada pelanggan, kepemimpinan dan
ketetapan tujuan manajemen
melalui proses dan fakta,
keterlibatan karyawan, perbaikan
yang terus-menerus, inovasi,
kemitraan yang saling meng-
untungkan, dan CSR.
Extra-Financial Rating
Extra-Financial Rating menilai
tingkatan komitmen organisasi yang
berhubungan dengan hak asasi
manusia, kondisi kerja dan kondisi
para pekerja, dialog sosial,
perlindungan lingkungan, kepeme-
rintahan dan kontribusi organisasi
terhadap pengembangan komunitas
dimana organisasi tersebut
beroperasi. Gagasan ini ditujukan
kepada para investor yang ingin
keputusan investasinya berimbas
pada keseimbangan ekolofi,
memberikan kontribusi terhadap
kemajuan sosial dan memperkuat
transparansi dan etika bisnis.
Institusi publik dengan kemampuan
meminjam pasar membantu mereka
untuk rating CSR yang diberikan
oleh lembaga pemeringkat
keuangan untuk mendapat
pinjaman dana terkait tanggung
jawab sosial (SRI: social responsible
investment).
Follow up
Kelanjutan dari proses
penilaian diri sendiri dan perubahan
organisasi, follow up bertujuan
untuk mengukur pencapaian tujuan
dibandingkan dengan tujuan yang
telah ditetapkan. Analisis
menghasilkan lahirnya inisiatif-
inisiatif baru dan menyesuaikan
energi dan merencanakan
kesesuaian dengan kondisi yang
baru.
Governance
(Kepemrintahan)
Elemen utama dari kepemerintahan
yang baik ditentukan melalui
kerangka kerja otorisasi dan
pengendalian. Kerangka kerja ini
menetapkan antara lain: pelaporan
kewajiban dan pencapaian tujuan,
transparansi aksi yang dilakukan
dan proses pengambilan keputusan
kepada para pemangku
kepentingan, efisiensi dan
efektivitas, ketanggapan atas
kebutuhan masyarakat, antisipasi
masalah dan tren serta kepatuhan
terhadap hukum dan aturan yang
berlaku.

F
G
Human resources
management
(Pengelolaan Sumber Daya
Manusia)
Pengelolaan, pengembangan, dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan,
keahlian dan potensi para pekerja
dari suatu organisasi, dengan
maksud untuk mendukung
kebijakan dan perencanaan bisnis
serta keefektifan operasi dari proses
tersebut.
Impact
Efek dan konsekuensi
dari aksi aktual maupun aksi yang
akan dilakukan, intervensi atau
kebijakan publik, swasta, maupun
pihak ketiga.
Indicator (Indikator)
Ukuran-ukuran yang mengin-
dikasikan sesuatu, misalnya yang
menunjukkan hasil dari suatu aksi.
Performance indicator (Indikator
Kinerja)
Ada banyak sekali ukuran
operasional yang digunakan dalam
administrasi publik yang sangat
membantu untuk memantau,
mengerti, memprediksi, dan
memperbaiki bagaimana cara kita
bekerja.
Ada beberapa istilah yang
digunakan untuk mengukur kinerja
organisasi: hasil, pengukuran,
indikator, dan parameter. Namun,
istilah pengukuran tidak menjadi
begitu penting dan seharusnya kita
mengunakan istilah yang lebih
familiar. Jika kita mengikuti Prinsip
Pareto, kita menyadari bahwa
sekitar 20% yang kita lakukan akan
mempengaruhi 80% dari hasil. Oleh
karena itu perlu bagi kita setidaknya
untuk mengukur kinerja dari proses-
proses yang penting untuk
mewujudkan hasil yang kita
inginkan.
Key performance indicator
(Indikator Kinerja Utama)
Langkah-langkah yang paling
penting dan mengukur kinerja dari
proses-proses utama dan pada
dasarnya mengandung kriteria 4
dan 5 dari CAF yang mempengaruhi
efektivitas dan efisiensi dari hasil
kerja. Contoh yang baik dari
kepuasan pelanggan
Information (Informasi)
Informasi adalah kumpulan data
yang terorganisir dalam bentuk
pesan; data yang dimaksudkan
adalah data yang masuk akal. Salah
satu cara yang paling umum untuk
mendefinisikan adalah mendes-
H
I
kripsikannya sebagai fakta yang
tersedia dan dipelajari mengenai
sesuatu atau seseorang.
Contohnya: hukum, peraturan,
legislasi, prosedur, laporan,
pedoman, surat, surat elektronik,
artikel, instruksi, presentasi, pesan,
grafik, formulir, buku, jurnal, dan
rencana.
Inovation (Inovasi)
Inovasi adalah proses
menerjemahkan ide bagus untuk
pelayanan baru, proses, alat, sistem,
dan interaksi manusia. Sebuah
organisasi dianggap inovatif ketika
tugas yang ada dikerjakan dengan
cara yang baru atau ketika
organisasi tersebut menawarkan
pelayanan yang baru kepada para
pelanggan dengan cara yang
berbeda.
Input
Semua jenis informasi, ilmu
pengetahuan, material, dan sumber
daya lain yang digunakan untuk
produksi.
ISO
ISO (International Organization for
Standardization) adalah jaringan
global yang mengidentifikasi
standar internasional yang
dibutuhkan untuk bisnis,
pemerintahan, dan masyarakat;
mengembangkan mereka dalam
hubungan kemitraan dengan sektor-
sektor berkaitan; menerapkan
prosedur yang transparan yang
berdasarkan output nasional; dan
mengimplementasikannya di
seluruh dunia. ISO menstandarisasi
nilai seni dari suatu produk,
pelayanan, proses, material dan
sistem, dan untuk penilaian
konfirmasi yang baik, praktek
manajerial dan organisasional.
Job description
(Deskripsi Pekerjaan)
Garis besar dari fungsi (deskripsi
tugas, tanggung jawab, ilmu
pengetahuan, kompetensi dan
kemampuan). Deskripsi pekerjaan
merupakan instrumen utama dari
manajemen SDM. Deskripsi
pekerjaan merupakan elemen dari
ilmu pengetahuan, analisis,
komunikasi, dan dialog. Hal ini
merepresentasikan jenis-jenis
piagam antara organisasi dengan
orang yang menduduki posisi di
organisasi tersebut. Selain itu,
deskripsi pekerjaan merupakan
faktor utama yang membuat para
pekerja sadar akan tanggung
jawabnya dalam organisasi
(menurut B. Dubois dan K. Rollot).
J
Key performance
results
Hasil pencapaian organisasi yang
berkenaan dengan strategi dan
perencanaan mereka dikaitkan
dengan kebutuhan dan permintaan
dari pemangku kepentingan yang
berbeda (hasil eksternal) dan
keberhasilan organisasi dalam
manajemen dan perbaikan (hasil
internal).
Knowledge (Ilmu Pengetahuan)
Ilmu pengetahuan dapat dide-
finisikan sebagai informasi yang
dirubah oleh pengalaman, konteks,
interpretasi dan refleksi. Ilmu
pengetahuan adalah hasil
transformasi kerja yang telah
diselesaikan di setiap satuan
informasi. Kita menganggap ilmu
pengetahuan untuk membedakan
Knowledge Management
(Manajemen Ilmu Pengetahuan)
Manajemen ilmu pengetahuan
manajemen yang eksplisit dan
sistematis dari pengetahuan yang
penting dan diasosiasikan dengan
proses berkreasi, pengorganisasian,
penyebaran, penggunaan dan
eksploitasi. Perlu diketahui bahwa
pengetahuan meliputi pengetahuan
tacit (yang terkandung didalam
pikiran manusia) dan pengetahuan
eksplisit (yang dikodifikasikan dan
diungkapkan sebagai informasi
dalam database, dokumen, dan
lainnya). Program pengetahuan
yang baik akan menuju pada proses
pengembangan pengetahuan dan
akan mentransfer diantara kedua
bentuk dasar ini. Pengetahuan yang
terpenting dalam sebuah organisasi
sering dihubungkan pada:
pengetahuan pelanggan, penge-
tahuan proses, pengetahuan produk
dan layanan yang dikustomisasi
sesuai kebutuhan pengguna,
pengetahuan akan orang-orang,
pelajaran dari masa lalu organisasi,
pengetahuan dalam hubungan,
pengetahuan aset, dan pengukuran
serta pengelolaan kekayaan
intelektual. Berbagai jenis praktek
dan proses digunakan dalam
manajemen pengetahuan. Beberapa
jenis yang paling umum antara lain:
penciptaan dan menemukan, saling
berbagi dan belajar (komunitas
praktek), pengorganisasian dan
pengelolaan.
Leaders (Pemimpin)
Secara tradisional, kita mengaso-
siasikan istilah pemimpin dengan
orang yang bertanggung jawab di
sebuah organisasi. Kata ini juga
mengacu pada orang yang karena
K
kompetensi mereka di area
tertentu, dijadikan panutan bagi
yang lain.
Leadership (Kepemimpinan)
Cara seorang pemimpin
mengembangkan dan memper-
mudah pencapaian misi dan visi
sebuah organisasi. Kepemimpinan
menunjukkan bagaimana seorang
pemimpin mengembangkan nilai-
nilai yang dibutuhkan untuk
kesuksesan jangka panjang dan
mengimplementasikannya melalui
aksi dan perilaku yang sesuai.
Kepemimpinan mengindikasikan
bagaimana seorang pemimpin
terlibat secara personal untuk
memastikan sistem manajemen
dikembangkan, diimplementasikan,
dan ditinjau ulang dan bahwa
organisasi secara permanen
berfokus pada perubahan dan
inovasi. Kata kepemimpinan juga
dapat mengacu pada sekumpulan
pemimpin yang mengendalikan
organisasi.
Learning
(Pembelajaran)
Perolehan dan pemahaman akan
pengetahuan dan informasi yang
mengarah pada perbaikan dan
perubahan. Contoh-contoh dari
aktivitas pembelaran mencakup
benchmarking/benchlearning,
penilaian dan/atau audit secara
eksternal maupun internal, dan
praktek studi terbaik. Contoh-
contoh dari pembelajaran individual
mencakup pelatihan dan
pengembangan keahlian.
Learning environment (Lingkungan
Belajar)
Lingkungan dalam komunitas kerja
dimana pembelajaran terjadi dalam
bentuk perolehan keahlian, saling
berbagi pengetahuan, saling
bertukar pengalaman, dan dialog
mengenai praktek yang terbaik.
Learning organisation (Organisasi
Pembelajaran)
Sebuah organisasi dimana orang-
orang secara terus-menerus
meningkatkan kapasitas mereka
untuk mencapai hasil yang mereka
inginkan, dimana pola pemikiran
yang baru dan ekspansif
dikembangkan, dan dimana orang-
orang belajar secara terus-menerus
dalam konteks organisasi secara
keseluruhan.
Management
Information system
(Sistem Informasi Manajemen)
L
M
Penyediaan informasi operasional
untuk mengelola organisasi berbasis
pengukuran permanen untuk
pencapaian tujuan, risiko,
pengukuran kualitas, audit internal,
sistem pengendalian internal dan
informasi dari penilaian diri sendiri.
Mission (Misi)
Deskripsi mengenai apa yang harus
dicapai organisasi untuk para
pemangku kepentingan. Misi dari
organisasi sektor publik
menghasilkan kebijakan publik
dan/atau mandat hukum.
Pencapaian misi adalah alasan
kenapa organisasi berdiri. Tujuan
final dari sebuah organisasi
menetapkan pencapaian dalam
konteks bahwa misi telah
diformulasikan di dalam misi,
diterjemahkan ke strategi dan
tujuan operasional.
Network (Jaringan)
Sebuah organisasi
informalyang menghubungkan
orang-orang atau organisasi yang
memiliki maupun tidak memiliki
garis komando formal. Anggota
network sering saling berbagi nilai-
nilai dan kepentingan.
Objektif
(tujuan/sasaran/target)
Formulasi situasi yang diharapkan
yang menjelaskan hasil yang ingin
dicapai atau efek yang sebagaimana
didefinisikan dalam misi organisasi.
Strategic objectives (Tujuan
Strategis)
Tujuan global jangka menengah dan
jangka panjang yang
mengindikasikan arah yang ingin
dituju organisasi. Tujuan strategis
menggambarkan hasil final atau
efek (outcomes) yang ingin dicapai.
Operational objectives (Tujuan
Operasional)
Formulasi konkret dari tujuan
strategis, contohnya unit level.
Sebuah tujuan operasional dapat
segera ditransformasikan kedalam
serangkaian aktivitas dan tugas.
Organisational culture (Budaya
Organisasi)
Jangkauan total dari perilaku, etika
dan nilai yang dianut, dipraktekkan,
dan diperkuat oleh anggota
organisasi; dipengaruhi oleh
kebangsaan, sosial-politik, tradisi
hukum dan sistem.
Organisational structure (Struktur
Organisasi)
Cara bagaimana suatu organisasi itu
terstruktur, misalnya divisi area
N
O
kerja atau fungsi, rantai komunikasi
yang formal antara manajemen dan
pekerja, dan cara bagaimana tugas
atau tanggung jawab dibagi dalam
suatu organisasi.
Output
Hasil langsung/hasil dari sebuah
proses. Ada perbedaan antara
output setengah jadi dan output
final: fase menengah terdahulu
mengenai proses apakah
berhubungan atau tidak dengan
transisi antara satu departemen
dengan departemen lainnya atau
antara satu proses dengan proses
lainnya; yang terakhir berhubungan
dengan penerima manfaat langsung
dari output. Penerima manfaat ini
bisa merupakn internal maupun
eksternal dari administrasi.
Outcome
Efek keseluruhan dari output
terhadap penerima manfaat
langsung dan pemangku
kepentingan (internal maupun
eksternal) atau wilayah masyarakat
yang lebih luas. Contoh untuk
output dan outcome: kondisi yang
ketat untuk kepemilikan senjata api
menyebakan izinnya sedikit. Output
setengah jadinya adalah sedikit izin
yang beredar. Output finalnya
adalah terbatasnya sirkulasi senjata
api di masyarakat. Output ini
mengarah pada outcome bahwa
rasa aman dapat dicapai.
Partnership
(Kemitraan)
Hubungan kerja yang kuat dengan
pihak lain dalam komersial maupun
non-komersial basis untuk
mencapai tujuan bersama, hingga
menciptakan nilai tambah untuk
organisasi dan para pelanggan/
pemangku kepentingan.
PDCA cycle (Siklus PDCA)
Siklus melalui 4 tahapan untuk
mewujudkan perbaikan berkelan-
jutan, seperti yang dijelaskan oleh
Deming:
*PLAN (fase proyek)
*DO (fase eksekusi)
*CHECK (fase pengendalian)
*ACT (fase aksi, adaptasi, dan
koreksi)
Siklus ini menekankan bahwa
program perbaikan harus dimulai
dengan perencanaan yang hati-hati,
berhasil dengan aksi yang efektif,
diperiksa dan akhirnya diadaptasi,
dan berjalan terus sampai kembali
lagi ke perencanaan yang hati-hati
dalam siklus yang berkelanjutan.
P
People (Orang-orang)
Semua pekerja individual yang
dipekerjakan organisasi, termasuk
bekerja secara full-time, part-time,
maupun pekerja sementara.
Perception Measurement
(Pengukuran Persepsi)
Pengukuran impresi subjektif dan
pendapat dari individu maupun
sekelompok orang, misalnya
persepsi pelanggan terhadap
kualitas produk maupun pelayanan.
Performance (Kinerja)
Ukuran pecapaian individual, tim,
organisasi, maupun proses.
Performance management
(Manajemen Kinerja)
Manajemen kinerja adalah
kesepakatan yang berbasis pada
model pengendalian interaktif.
Intinya adalah kemampuan pihak
yang terlibat dalam kesepakatan
untuk menemukan keseimbangan
antara sumber daya yang tersedia
dan hasil yang akan dicapai dengan
menggunakan sumber daya
tersebut. Ide dasar dari operasi
manajemen kinerja, pada satu sisi,
adalah sedapat mungkin dicapai
keseimbangan antara sumber daya
yang digunakan dengan target yang
ingin dicapai. Sisi lainnya adalah,
efisiensi dan kualitas; memastikan
efek dicapai dengan biaya yang
efisien.
PEST analysis (Analisis PEST)
PEST merupakan singkatan dari
analisis Political, Economical, Social,
Technological dan merupakan
kerangka kerja dari faktor-faktor
makro yang digunakan untuk
memindai komponen lingkungan
dari manajemen strategis. PEST juga
digunakan dalam konteks STEER
(mempertimbangkan Socio-cultural,
Technological, Economical,
Ecological, dan Regulatory) atau
PESTLE (Political, Economical,
Sociological, Technological, Legal,
Environmental). Asumsinya adalah
bahwa jika suatu organisasi mampu
mengaudit lingkungan sekitarnya
dan menilai potensi perubahan,
maka organisasi tersebut akan
menjadi lebih baik dari
kompetitornya.
Public Policy (Kebijakan Publik)
Tindakan pemerintah dalam
menghadapi masalah yang
menyangkut kepentingan publik.
Kebijakan publik termasuk
didalamnya adalah ada maupun
tidak adanya tindakan yang diambil
pemerintah, pengambilan
keputusan mau tidak, dan ini berarti
adanya pilihan sebagai alternatif
yang kompetitif.
Procedure (Prosedur)
Deskripsi yang detail dan
mendefinisikan dengan jelas
bagaimana suatu aktivitas
dilakukan.
Process (Proses)
Serangkaian jalinan aktivitas yang
mentransformasikan sejumlah input
menjadi output dan outcome, serta
nilai tambah.
Process diagram (Diagram Proses)
Sebuah representasi grafis dari
rangkaian aksi yang dilakukan dalam
proses.
Process map (Peta Proses)
Sebuah representasi grafis dari
rangkaian aksi yang dilakukan
diantara proses.
Process owner (Pemilik Proses)
Orang yang bertanggung jawab
untuk mendesain, memperbaiki,
dan menjalankan proses, mereka
mengkoordinasi dan mengintegrasi
organisasi. Tanggung jawabnya
meliputi:
*Mengerti proses: bagaimana
proses dilakukan dalam prakteknya
*Mentargetkan proses; bagaimana
proses dapat sesuai dengan visi
yang lebih luas. Siapa pemangku
kepentingan internal dan eksternal
dan apakah ekspektasi mereka
dapat dipenuhi? Bagaimana sebuah
proses berhubungan dengan proses
lainnnya.
*Mengkomunikasikan proses
kepada pemangku kepentingan
internal dan eksternal.
*Memantau dan mengukur proses:
seberapa efektif dan efisien suatu
proses?
*Mem-benchmark proses:
bagaimana organisasi lain
menjalankan proses dan apa yang
bisa dipelajari mereka?
*Membayangkan proses: proses apa
untuk visi jangka panjang dan apa
yang bisa lakukan unutuk
mencapainya?
*Melaporkan proses: apa yang bisa
diperbaiki? Dimana kelemahan
proses dan bagaimana
mengatasinya?
Dengan menggunakan tahapan di
atas, pemilik proses memiliki
kesempatan untuk memperbaiki
proses secara terus-menerus.
Quality (Kualitas)
Q
Dalam konteks sektor
publik
Memberikan pelayanan publik
dengan serangkaian karakteristik/
ciri tertentu yang dapat memuaskan
secara berkelanjutan:

*spesifikasi/persyaratan
(hukum, legislasi, regulasi)
*harapan masyarakat/pelanggan
*harapan pemangku kepentingan
(politik,finansial, institusi, staf)
Konsep kualitas terus berkembang
selama beberapa dekade terakhir:
*Kontrol Kualitas
Kontrol kualitas berfokus pada
produk/layanan, yang dikendalikan
berdasarkan spesifikasi tertulis dan
standarisasi. Metode statistik untuk
kontrol kualitas (metode sampling)
telah dikembangkan sejak 1920-
1930-an.
Jaminan Kualitas
Jaminan kualitas berfokus pada inti
proses untuk menjamin kualitas dari
produk atau layanan. Jaminan
kualitas mencakup juga kontrol
kualitas. Konsep ini lahir pada 1950-
an dan banyak digunakan pada 1980
dan 1990-an melalui ISO 9000 yang
pada masa sekarang sudah tidak
digunakan lagi dan diganti dengan
konsep TQM.


Total Quality Management atau
Manajemen Kualitas
Total Quality Management (TQM)
adalah filosofi manajemen yang
melibatkan keseluruhan organisasi
(inti, manajemen, dan proses
pendukung) dalam bertanggung
jawab dan memastikan kualitas dari
produk/layanan dan proses terus-
menerus dalam memperbaiki
tingkat efektivitas di setiap
tingkatan proses. TQM bertujuan
untuk membuat pendekatan
manajemen keseluruhan untuk
memuaskan atau memenuhi
kebutuhan pelanggan. Pendekatan
ini melibatkan para pemangku
kepentingan. Konsep TQM muncul
pada 1980-an. Total Quality
Management (TQM), Quality
Management (QM) atau Total
Quality (TQ) merupakan konsep
yang sama, meskipun penulis
membuat sejumlah perbedaan.
Quality Management System (QMS)
Serangkaian aktivitas yang
terkoordinasi untuk mengarahkan
dan mengendalikan sebuah
organisasi yang tujuannya adalah
untuk memperbaiki efektivitas dan
efisiensi kinerja secara terus-
menerus.

Quick win (Aksi Cepat)
Aksi yang dapat dilakukan dengan
mudah dan cepat (dalam beberapa
minggu) dan bisa mendorong staf
untuk mengimplementasikan aksi
yang secara strategis lebih penting,
tetapi juga lebih sulit.
Resources (Sumber
Daya)
Sumber daya mencakup ilmu
pengetahuan, tenaga kerja, modal,
gedung, atau teknologi yang
digunakan organisasi dalam
menjalankan tugasnya.
Role Model
Orang atau organisasi yang
menyediakan model, dalam perilaku
tertentu atau peranan sosial yang
bisa dijadikan contoh bagi orang
lain.
SMART objectives
Tujuan organisasi telah
ditetapkan untuk dicapai.
Direkomendasikan bahwa tujuan
organsisasi harusnya SMART:
*Specific (Spesifik: jelas dan tepat
apa yang ingin dicapai)
*Measureable (Dapat diukur; tujuan
terukur dan dapat dihitung)
*Achieveable (Dapat dicapai)
*Realistic (Realistis: apakah sumber
daya tersedia?)
*Timed (manajemen waktu)
Social responsibility (Tanggung
Jawab Sosial)
Tanggung jawab sosial adalah
komitmen organisasi sektor publik
dan swasta untuk berkontribusi
dalam pengembangan berkelan-
jutan dengan melibatkan para
pekerja, keluarga mereka,
komunitas lokal, dan masyarakat
untuk memperbaiki kualitas
kehidupan. Tujuannya adalah
membawa manfaat untuk organisasi
dan masyarakat yang lebih luas.
Stakeholders (Pemangku
Kepentingan)
Pemangku kepentingan adalah
mereka semua yang mempunyai
kepentingan, baik itu terkait
finansial maupun tidak, dalam
R
S
aktivitas organisasi. Pemangku
kepentingan internal maupun
eksternal dapat diklasifikasikan
dalam 4 kategori besar:
kewenangan politik; masyarakat/
pelanggan; orang-orang yang
bekerja pada organisasi tersebut;
mitra.
Contoh pemangku kepentingan:
pengambil keputusan politik,
masyarakat/pelanggan, pekerja,
masyarakat, lembaga inspeksi,
media, mitra, dan lain-lain.
Organisasi pemerintah juga
termasuk pemangku kepentingan.
Stategy (Strategi)
Rencana jangka panjang dari aksi
yang diprioritaskan yang didesain
untuk mencapaitujuan keseluruhan
atau untuk melaksanakan misi.
Survey (Survei)
Mengumpulkan data dari pendapat,
sikap atau pengetahuan dari
individu atau kelompok. Seringnya
hanya cross-section dari seluruh
populasi yang diminta untuk
berpartisipasi.
Sustainable Devalopment
(Pengembangan Berkelanjutan)
Pengembangan yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan sekarang
tanpa mengorbankan kemungkinan
untuk memenuhi kebutuhan
generasi di masa yang akan datang.
SWOT analysis (Analisis SWOT)
Analisis dari Strenght, Weaknesses,
Opportunities (keuntungan
potensial), dan Threats (kesulitan
potensial) pada sebuah organisasi.

Term (Jangka Waktu)
Periode waktu yang
digunakan untuk mencapai hasil.
Jangka pendek: biasanya kurang
dari satu tahun
Jangka menengah: biasanya satu
sampai lima tahun kedepan
Jangka panjang: biasanya lebih dari
lima tahun
Top-down
Arus informasi dan keputusan dari
tingkatan yang lebih tinggi ke
tingkatan yang lebih rendah dalam
suatu organisasi. Berlawanan
dengan bottom-up.
TQM (Total Quality Management)
Filosofi manajemen yang berfokus
pada pelanggan yang bertujuan
menciptakan proses bisnis dengan
perbaikan berkelanjutan meng-
gunakan alat analisis dan kerjasama
T
tim yang melibatkan seluruh
pekerja. Ada beberapa jenis TQM
model: EFQM, CAF, Malcom
Baldrige (USA), dan ISO 9004 yang
paling banyak digunakan.
Transparency (Transparansi)
Transparansi merupakan keterbuka-
an, komunikasi, dan akuntabilitas.
Transparansi di sini adalah
penggambaran yang lebih luas dari
arti yang digunakan dalam ilmu
fisika: objek transparan merupakan
objek yang dapat kita lihat.
Prosedur transparansi meliputi
pertemuan terbuka, laporan
pengungkapan keuangan, kebe-
basan undang-undang informasi,
review anggaran, audit, dan lain-
lain.
Values (Nilai)
Nilai mengacu pada
moneter, kesejahteraan, kultur, dan
moral. Nilai-nilai moral dianggap
lebih maupun kurang universal,
sedangkan nilai-nilai budaya dapat
beralih diantara organisasi
sebagaimana juga diantara negara.
Nilai-nilai budaya dalam organisasi
seharusnya ditransmisikan dan
dipraktekkan, sebagaimana juga
dihubungkan dengan misi organi-
sasi. Namun perlakuan akan hal ini
mungkin agak berbeda antara
organisasi non profit dan
perusahaan swasta.
Vision (Visi)
Mimpi yang dapat dicapai atau
aspirasi mengenai apa yang ingin
dilakukan organisasi dan arah yang
dituju. Konteks dari mimpi dan
aspirasi ditentukan oleh misi
organisasi.






V

You might also like