You are on page 1of 22

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA PENERAPAN

TEKNOLOGI

PERANCANGAN ALAT PEMBANGKIT OZON SKALA MIKRO UNTUK
STERILISASI BAHAN BAKU MAKANAN DAN MINUMAN PADA INDUSTRI
RUMAH MAKAN GUNA PENINGKATAN GIZI PRODUK MAKANAN YANG
DIHASILKAN
oleh :

I PUTU ALIT PUTRA / 0906488823 / 2009
RANGGI SAHMURA RAMADHAN / 0906488855 / 2009
CAHYA TRI ANGGARA / 0906488786 / 2009
IDA AYU INDIRA DWIKA LESTARI / 1006665675 / 2010
I WAYAN KRISNAYUDI / 1106067873 / 2011

Dibiayai oleh :
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan Kebudayaan
sesuai dengan surat Perjanjian Pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa
019/SP2H/KPM/Dit.Litabmas/II/2012, tanggal 16 Feruari 2012

UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2012

ii

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Perancangan Alat Pembangkit Ozon Skala Mikro
untuk Sterilisasi Bahan Baku Makanan dan Minuman pada Industri
Rumah Makan Guna Peningkatan Gizi Produk Makanan yang Dihasilkan

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P ( ) PKM-K ( ) PKMKC
(Pilih salah satu) (X) PKM-T ( ) PKM-M

3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian
(Pilih salah satu) ( ) MIPA (X) Teknologi danRekayasa
( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora
( ) Pendidikan

4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a.Nama Lengkap : I Putu Alit Putra
b.NIM : 0906488823
c.Jurusan : Teknik Mesin
d.Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Indonesia
e.Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Tegal Sari no 22 Biaung Asri
Kesiman Kertalangu, Denpasar
Timur, Bali / (0361) 461479 /
087878497188
f.Alamat email : i.putu.alit.putra@gmail.com /
i.putu93@ui.ac.id
5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang

6. Dosen Pendamping
a.Nama Lengkap dan Gelar :Dr. Ario Sunar Baskoro, S.T, M.T, M.Eng
b.NIP : 197604261999031002
c.Alamat Rumah dan No Tel./HP : Pesona Kahyangan Tahap v Blok
AF/13 Depok / Jawa Barat / 087883241890

iii

7. Biaya Kegiatan Total :
a.Dikti : Rp.3.500.000,00
b.Sumber lain (sebutkan . . . ) : Tidak ada

8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan


Depok 6 Juni 2012

Menyetujui,
Ketua Departemen Teknik Mesin
Universitas Indonesia Ketua Pelaksana Kegiatan



(Dr. Ir. Harinaldi, M.Eng) (I Putu Alit Putra)
NIP. 196810301883031001 NIM. 0906488823


Pembantu atau Wakil Rektor Bidang Dosen Pendamping
Kemahasiswaan



(Dr.Drs Kamarudin, M.Si) (Dr. Ario Baskoro, S.T, M.T, M.Eng)
NIP. 197010251998021001 NIP.197604261999031002







iv

PERANCANGAN ALAT PEMBANGKIT OZON SKALA MIKRO UNTUK
STERILISASI BAHAN BAKU MAKANAN DAN MINUMAN PADA INDUSTRI
RUMAH MAKAN GUNA PENINGKATAN GIZI PRODUK MAKANAN YANG
DIHASILKAN

I Putu Alit Putra, Ranggi S Ramadhan, I Wayan Krisnayudi, Cahya T Anggara, Ida Ayu
Indira D Lestari

ABSTRAK

Gas Ozon memiliki banyak kelebihan dibandingkan metode sterilisasi konvensional. Gas
Ozon sangat baik digunakan untuk seterilisasi bahan pangan dan air minum karena gas
Ozon mampu dengan cepat membunuh virus, bakteri, jamur maupun mikroorganisme
lainnya sehingga metode sterilisasi dengan menggunakan gas ozon ini sangat cocok
diimplementasikan pada industri rumah makan skala kecil ataupun menengah khususnya
untuk sterilisasi bahan baku pangan untuk produk makanan dan minuman yang akan
diproduksi. Dengan menggunakan alat ozonizer skala mikro ini, setelah diadakan
pengujian langsung kepada bahan baku makanan pada mitra dapat diamati kotoran-
kotoran yang terkandung didalam bahan baku tersebut keluar dan menepi pada dinding
baskom. Selain itu diperoleh hasil bahwa semakin lama waktu ozonisasi maka daya tahan
daging tersebut ketika dibiarkan terpapar udara bebas juga semakin lama. Dengan
beberapa pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa telah berhasil dibuat suatu alat
pembangkit ozon skala kecil yang murah yang dapat digunakan untuk proses sterilisasi
industri rumah makan skala kecil.

Kata kunci: Gas Ozon, Mikro Ozonizer,Sterilisasi


v

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ahkir
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di bidang penerapan teknologi (PKM T) yang
berjudul Perancangan Alat Pembangkit Ozon Skala Mikro untuk Sterilisasi Bahan Baku
Makanan dan Minuman pada Industri Rumah Makan Guna Peningkatan Gizi Produk
Makanan yang Dihasilkan.
Kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. Ario Sunar Baskoro, S.T,M.T,
M.Eng selaku dosen pembimbing atas segala arahan dan masukan yang telah diberikan,
sehingga pelaksanaan kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar. Rasa terima kasih tak lupa
kami sampaikan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang telah memberikan
bantuan dana bagi pelaksanaan PKM Teknologi ini. Terima kasih juga kami sampaikan
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan PKM penelitian ini. Atas
segala kesalahan dan ketidaksempurnaan dalam laporan ini, kami memohon kebijaksanaan
dari semua pihak untuk dapat memaafkannya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan bagi yang memerlukan.

Depok, 6 Juni 2012

I Putu Alit Putra
Ranggi Sahmura Ramadhan
Cahya Tri Anggara
I Wayan Krisnayudi
Ida Ayu Indira Dwika Lestari






1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Tujuan pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia
yang dilakukan secara berkelanjutan. Berdasarkan visi pembangunan nasional melalui
pembangunan kesehatan yang yang ingin dicapai untuk mewujudkan Indonesia sehat.
Visi pembangunan gizi adalah mewujudkan keluarga mandiri sadar gizi untuk
mencapai status gizi keluarga yang optimal (Wahyu, 2007).
Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan
sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik yang
tangguh, mental yang kuat, kesehatan yang prima, serta cerdas. Bukti empiris
menunjukkan bahwa hal ini sangat ditentukan oleh status gizi yang baik, dan status gizi
yang baik ditentukan oleh jumlah asupan pangan yang dikonsumsi. (Bappenas, 2007)
Masalah gizi kurang dan buruk dipengaruhi langsung oleh faktor konsumsi pangan dan
penyakit infeksi. Secara tidak langsung dipengaruhi oleh pola asuh, ketersediaan
pangan, faktor sosialekonomi, budaya dan politik (Unicef, 1990). Apabila gizi kurang
dan gizi buruk terus terjadi dapat menjadi faktor penghambat dalam pembangunan
nasional (Bappenas, 2007).
Berdasarkan data dari Unicef tersebut, pentingnya pangan yang sehat dan bebas
penyakit infeksi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas gizi dan
juga mampu mengurangi masalah gizi kurang maupun masalah gizi buruk. Sterilisasi
bahan pangan dan air minum sangat memegang peranan penting untuk mencegah
menyebarnya penyakit infeksi.
Saat ini pada industri rumah makan skala kecil ataupun menengah, proses
sterilisasi bahan baku makanan yang akan digunakan untuk menghasilkan produk
makanan masih berkisar pada pemanfaatan panas atau suhu tinggi, yang dalam
beberapa prosesnya dapat merusak bahan baku. Selain dari itu metode sterilisasi lain,
seperti penggunaan alkohol diperlukan dalam mencuci peralatan dan tempat pemasakan
berlangsung. Hal ini mengakibatkan total proses sterilisasi memerlukan biaya yang
cukup tinggi.

2

Sementara itu untuk sterilisasi air minum untuk usaha rumah makan skala kecil
ataupun menengah, sterilisasi yang dilakukan sebagian besar masih berupa sterilisasi
konvensional. Metode sterilisasi yang sebagian besar dilakukan adalah dengan metode
pemanasan air minum dan juga dengan menggunakan senyawa khlor (khlorin) atau
kaporit.
Dari berbagai pertimbangan tersebut, metode sterilisasi atau disinfeksi yang
dapat dilakukan untuk menanggulanginya adalah dengan pemanfaatkan gas Ozon (O
3
).
Gas Ozon memiliki banyak kelebihan dibandingkan metode sterilisasi konvensional.
Gas Ozon sangat baik digunakan untuk seterilisasi bahan pangan dan air minum karena
gas Ozon mampu dengan cepat membunuh virus, bakteri, jamur maupun
mikroorganisme lainnya sehingga metode sterilisasi dengan menggunakan gas ozon ini
sangat cocok diimplementasikan pada industri rumah makan skala kecil ataupun
menengah khususnya untuk sterilisasi bahan baku pangan untuk produk makanan dan
minuman yang akan diproduksi. Tabel berikut menunjukan perbandingan Potensial
Oksidasi Relatif (Relative Oxidations Potentials) gas Ozon dengan senyawa lainnya.
Tabel 1. Perbandingan Potensial Oksidasi Relatif
Senyawa Disinfektan Potensial Oksidasi
(volt)
Potensial Oksidasi
Relatif* (volt)
Flourine 3,06 2,25
Radikal Hidroksil 2,80 2,05
Atom Oksigen 2,42 1,78
Ozon 2,07 1,52
Hidrogen Peroksida 1,77 1,30
Radikal Perhidroksil 1,70 1,25
Asam Hipokhlorida 1,49 1,10
Khlorine 1,36 1,00
Didasarkan pada chlorine = 1.00 (Sumber : Rice, 1989)
Berdasarkan tabel diatas, Ozon memiliki kemampuan disinfeksi yang cukup
baik dibandingkan senyawa lainnya sehingga sangat memungkinkan digunakan untuk
sterilisasi bahan pangan maupun air minum. Tapi sayangnya harga reaktor Ozon yang

3

tersedia dipasaran untuk memproduksi gas Ozon masih sangatlah mahal jika digunakan
pada industri rumah makan skala kecil dan menengah.
Beranjak dari berbagai macam pertimbangan tersebut, maka sangat diperlukan
suatu metode sterilisasi bahan baku dalam industri rumah makan skala kecil ataupun
menengah untuk menghasilkan produk makanan maupun minuman yang memiliki
tingkat sterilisasi yang baik sehingga akan dapat meningkatkan gizi produk makanan
dan minuman yang dihasilkan. Untuk itu dibutuhkan suatu alat yang mampu
memproduksi gas Ozon dalam waktu singkat namun proses pembuatan alat tersebut
juga harus murah sehingga dapat diimplementasikan dalam lingkup usaha rumah
makan skala kecil dan menengah.

B. Perumusan Masalah
Beranjak dari latar belakang tersebut maka dapat ditarik beberapa rumusan yang
menjadi perhatian dalam program ini yaitu :
1. Apa saja sifat-sifat Ozon yang dapat dimanfaatkan untuk proses sterilisasi
bahan baku makanan dan minuman tersebut sehingga dapat secara tidak
langsung meningkatkan gizi produk yang dihasilkan oleh rumah makan
skala kecil dan menengah ?
2. Bagaimanakah proses membangkitkan gas Ozon secara efektif dan
efisien?
3. Bagaimanakah proses pemanfaatan gas Ozon sebagai disinfektan untuk
sterilisasi bahan baku makanan dan minuman pada usaha rumah makan
skala kecil ataupun menengah?
4. Bagaimanakah proses perancangan pembangkit (reaktor) Ozon skala mikro
ini?
5. Apa keunggulan dari pembangkit (reaktor) Ozon mikro ini tangga ini
sehingga dapat meningkatkan gizi produk makanan dan minuman dari
rumah makan skala kecil dan sedang?

C. Tujuan
Untuk mengetahui dan mengkaji proses perancangan reaktor / pembangkit
ozon yang ditujukan untuk industri rumah makan skala kecil ataupun sedang serta

4

proses pemanfaatan gas ozon sebagai metode sterilisasi bahan pangan dan sterilisasi air
minum.

D. Luaran yang Diharapkan
Program ini diharapkan dapat menghasilkan suatu bentuk rancangan dan
prototype alat pembangkit ozon skala mikro yang bemanfaat dalam sterilisasi bahan
baku makanan dan minuman untuk usaha rumah makan skala kecil dan sedang
sehingga diharapkan berdampak pada peningkatan gizi produk yang dihasilkan.

E. Kegunaan
a. Dapat membantu proses sterilisasi bahan baku makanan dan minuman pada
industry rumah makan skala kecil maupun skala sedang.
b. Dapat meningkatkan gizi produk makanan dan minuman yang dihasilkan
oleh industri rumah makan skala kecil ataupun sedang.
c. Dapat meningkatkan keawetan dari bahan baku untuk produk makanan dan
minuman pada industri rumah makan.

TINJAUAN PUSTAKA
A. Ozon (O
3)

A1. Pengertian Ozon
Ozon adalah molekul triatomik. Secara alamiah ozon terdapat di dalam
lapisan stratosfer dan sebagian kecil dalam troposfer. Ozon terletak di stratosfer
yaitu pada ketinggian antara 15 sampai 30 km dari permukaan air laut yang biasa
dikenal dengan lapisan ozon. Ozon dihasilkan dari reaksi kimia. Ozon
merupakan bahan beracun apabila dihirup dalam volume yang banyak. Ozon
mempunyai bau menyengat. Ozon juga terbentuk pada kadar rendah dalam udara
akibat arus eletrik seperti kilat, dan oleh tenaga tinggi seperti radiasi
eletromagnetik Ozon pada muka bumi terbentuk oleh cahaya lampu ungu yang
menguraikan molekul O2 membentuk ion-ion oksigen (O*). Unsur oksigen ini
bergabung dengan molekul yang tidak terurai dan membentuk ozon (O3). Ozon
dapat terbentuk melalui dua proses yang berbeda, yaitu melalui proses tumbukan
dan melalui proses penyerapan cahaya (Baharudin Yusuf, 2008).

5



A.2 Sifat-sifat Ozon












A.3Proses Pembentukan Ozon
A.3.1 Pembentukan Ozon melalui Proses Tumbukan
Ozon dapat dibuat dengan melewatkan gas oksigen (O2) pada
daerah yang dikenai tegangan tinggi. Molekul oksigen (O2) yang
dikenai tegangan tinggi ini akan mengalami ionisasi yaitu proses
terlepasnya suatu atom atau molekul dari ikatannya menjadi ion-ion
oksigen (O*). Molekul-molekul oksigen (O2) yang terionisasi ini biasa
disebut dalam kondisi plasma.. Dibawah ini merupakan gambar dari
perubahan bentuk susunan atom oksigen menjadi molekul ozon (O3) :








Tabel. 2 Sifat-sifat Ozon
Gambar.1 Bentuk Molekul Ozon

6

A.3.2 Pembentukan Ozon Melalui Proses Penyerapan Cahaya
Baik gas oksigen ( O2 ) maupun ozon ( O3 ) dapat menyerap
radiasi sinar ultraviolet. Gas oksigen dapat menyerap radiasi sinar
ultraviolet dengan panjang gelombang kurang dari 240 nanometer,
sedangkan ozon dapat menyerap radiasi sinar ultraviolet dengan
panjang gelombang antara 240 nanometer sampai 290 nanometer.
Apabila gas oksigen menyerap radiasi sinar ultraviolet dengan panjang
gelombang kurang dari 240 nanometer, maka gas oksigen tersebut
akan terurai menjadi dua atom oksigen.
O
2
(g) + sinar ultraviolet 2 O(g) (2.1)
Atom oksigen hasil reaksi tersebut sangat reaktif dan dapat bereaksi
denagn O2 dan membentuk ozon (O3).
O(g) + O
2
(g) O
3
(g) (2.2)
A.4 Pemanfaatan Ozon

Ozon berfungsi sebagai pelindung bumi, yaitu sebagai penyerap sinar
ultraviolet yang sangat membahayakan kesehatan makhluk hidup di bumi. Ozon
ternyata tidak hanya bermanfaat melindungi atmosfer bumi. Secara mikro, ozon
juga bemanfaat bagi kesehatan manusia. Dengan oksidasi potensial yang tinggi
ozon dapat dimanfaatkan untuk membunuh bakteri (strilization), menghilangkan
warna (decoloration), menghilangkan bau (deodoration), menguraikan senyawa
organik (degradation)..
B. Sterilisasi
Sterilisasi adalah memusnahkan mikro-organisme yang dapat menimbulkan
penyakit. Sterilisasi merupakan benteng manusia terhadap paparan mikro-organisme
patogen penyebab penyakit, termasuk didalamnya virus, bakteri dan protozoa parasit
(Biton, 1994).
C. Pembangkit Tegangan Tinggi
C.1 Pembangkit tegangan tinggi bolak-balik (AC)
Tegangan tinggi bolak-balik diperoleh dari suatu trafo satu fasa dengan
perbandingan belitan yang jauh lebih besar daripada trafo daya yang biasa
disebut trafo.

7

C.2 Pembangkit tegangan tinggi searah (DC)
Tegangan tinggi searah dibangkitkan dengan menyearahkan tegangan
tinggi bolak-balik. Jika dibutuhkan tegangan keluaran yang lebih rata maka
diterminal keluaran dipasang kapasitor perata.
METODE PENDEKATAN






















MULAI
Bertukar pikiran dengan mitra
lalu menganalisa kebutuhan
mitra (industri rumah makan
skala kecil dan menengah)
BELUM SESUAI
SELESAI
Menganalisa kesesuaian
hasil dari alat yang telah
jadi terhadap kebutuhan
dari mitra
SESUAI
Pembuatan
alat/prototype sesuai
dengan rancangan yang
telah dibuat sebelumnya
Kebutuhan mitra dianalis
adengan cara
menggunakan metode
studi literatur
Membuat rancangan atau
prototype dari hasil analisa
studi literatur dan hasil analisa
kebutuhan mitra yang telah
dilakukan
Mengkaji penyebab tidak
sesuainya analisa yang
diperoleh dengan
melakukan beberapa
perubahan yang
diperlukan

8

PELAKSANAAN PROGRAM

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pelaksanaan program bantuan teknologi ini dilaksanakan di laboratorium Departemen
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia khusus untuk pembuatan alat mikro
ozonizer dan untuk uji coba dilaksanakan di warung Tenda Risky, Kukusan, Beji,Depok
Jawa Barat. Waktu pelaksanaan program ini dimulai pada bulan Februari hingga bulan
Juni 2012.
B. Tahapan Pelaksanaan/Jadwal Faktual Pelaksanaan
Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei Juni
Tahap I : Persiapan
1.1 Mendesain rancangan program

1.2 Mendesain alat untuk program
1.3 Menganalisis komponen dan
desain alat

1.4 Laporan tahap 1
Tahap 2 : Pembuatan alat I
2.1 Persiapan alat dan komponen
yang dibutuhkan

2.2 Pembuatan modul tegangan tinggi
2.3 Pmbuatan modul sintesa ozon
2.4 Laporan tahap 2
Tahap 3 : Pembuatan alat II (penyelesaian)
3.1 Persiapan alat dan bahan
3.2 Perakitan dan pengujian alat
3.3 Laporan tahap 3
Tahap 4 : Pengumpulan data/Observasi
4.1 Observasi alat di lapangan
4.2 Menganalisis masalah yang
terjadi

4.3 Laporan tahap 4
Tahap 5 : Perbaikan dan Analisis hasil
5.1 Perbaikan alat

9












C. Instrumen Pelaksanaan

Instrumen pelaksanaan program bantuan teknologi ini yaitu perancangan alat
pembangkit ozon skala mikro untuk sterilisasi bahan baku makanan dan minuman pada
industri skala kecil menggunakan beberapa instrumen yaitu :
Proses pembuatan desain alat menggunakan perangkat lunak CAD Inventor
Profesional 2012. Adapun bahan dan alat yang digunakan antara lain :
- Acrylic digunakan sebagai kotak penutup
- Tabung lucutan terbuat dari konfigurasi stainless steel dan tabung gelas kaca
pyrex
- Penyangga lucutan menggunakan bahan plastic jenis nylon
Sedangkan komponen-komponen yang digunakan dalam pembuatanalat pembangkit
ozon skala mikro ini antara lain :
- Modul tegangan tinggi : koil mobil 12 volt , kapasitor , dimmer 500 Watt dan
kabel
- Modul pompa udara : pompa untuk kasur lipat, selang waterpas
- Modul sintesa ozon : stainless steel , tabung kaca pyrex,nylon,klem
D. Rancangan dan Realisasi Biaya
Pemasukan : Rp. 3.500.000
Pengeluaran : Rp.3.500.000





5.2 Analisis hasil d lapangan
5.3. Laporan tahap 5
Tahap 6 : Penulisan laporan akhir program
6.1 Persiapan dan pengumpulan data
6.2 Penulisan laporan akhir
6.3 Kesimpulan dan finalisasi

6.4 Laporan tahap 6


10

D.1. Bahan Habis Pakai






11


D.2. Biaya Transportasi
No Uraian Biaya Satuan Total Biaya
1 Tranportasi pembelian alat dan bahan Rp.200.000,00
2 Tranportasi untuk Survey lapangan Rp.127.875,00
Jumlah Rp.327.875,00

D.3. Studi Literatur





D.4. Pembuatan Laporan




No. Uraian Volume
Satuan
Volume
Biaya Satuan Total Biaya
1. Perbanyakan Laporan Rp 125.000,00
Rp 125.000,00 Jumlah
No. Uraian Volume
Satuan
Volume
Biaya Satuan Total Biaya
1. Biaya Internet Rp 100.000,00
2. Print Rp 30.000,00
3. Biaya Foto kopi Rp 35.000,00
Rp 165.000,00 Jumlah

12

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Bertukar Pikiran dengan Mitra
Metode pertama yang dilakukan adalah menganalisa kebutuhan mitra yaitu rumah
makan skala kecil maupun skala sedang. Dalam program ini dilakukan kerjasama
dengan Warung Makan Tenda Risky yang terletak di Jalan H.Amat, RT 03, RW 04
Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat. Dalam hal ini mitra
sangat memerlukan proses sterilisasi bahan baku makanan seperti daging, buah-
buahan maupun sayuran-sayuran maupun bahan baku air minum.

B. Menganalisa Kebutuhan Mitra
Setelah dilakukan proses wawancara dengan mitra yaitu warung Tenda Risky
maka diperoleh beberapa kebutuhan pokok dari mitra yaitu :
- Mitra memerlukan proses sterilisasi dan pengawetan bahan baku makanan
dan minuman sehingga dapat meningkatkan daya tahan bahan baku yang
akan diolah agar mengurangi kerugian akibat sisa dari bahan baku yang
belum sempat diolah namun telah mengalami pembusukan.
- Dalam hal ini, mitra memerlukan metode sterilisasi yang murah dan
efektif.
- Mitra mengharapkan proses sterilisasi yang dilakukan tidak memerlukan
waktu dan biaya yang tinggi sehingga proses sterilisasi ini tidak membuat
harga produk olahan menjadi lebih mahal
Berdasarkan beberapa hal tersebut maka metode sterilisasi yang tepat digunakan
adalah metode sterilisasi menggunakan media gas ozon dengan membuat suatu bentuk
alat pembangkitan ozon skala mikro yang terjangkau dari segi harga dan juga mudah
serta efektif dalam penggunaannya.

C. Membuat Desain Alat Pembangkit Ozon Skala Mikro
Untuk membuat prototype dari alat pembangkit ozon skala mikro ini maka
terlebih dahulu dilakukan proses pembuatan desain menggunakan software Computer
Aided Design (CAD) Autodesk Inventor 2012 untuk mempermudah proses
pembuatan alat ini nantinya.

13











D. Pembuatan Alat Pembangkit Ozon Skala Mikro
Berdasarkan desain yang telah dibuat sebelumnya maka proses selanjutnya
adalah proses pembuatan alat pembangkit ozon skala mikro ini. Alat ini
menggunakan beberapa bahan yaitu :
- Acrylic digunakan sebagai kotak penutup
- Tabung lucutan terbuat dari konfigurasi stainless steel dan tabung gelas
kaca pyrex
- Penyangga lucutan menggunakan bahan plastic jenis nylon
Sedangkan komponen-komponen yang digunakan dalam pembuatanalat
pembangkit ozon skala mikro ini antara lain :
- Modul tegangan tinggi : koil mobil 12 volt , kapasitor , dimmer 500 Watt
dan kabel
- Modul pompa udara : pompa untuk kasur lipat, selang waterpas
- Modul sintesa ozon : stainless steel , tabung kaca pyrex,nylon,klem









Gambar 2. Desain Pembangkit Ozon Mikro

14



E. Menguji Hasil dan Kesesuaian antara Kebutuhan Mitra dengan Program
Setelah alat selesai dibuat dirakit maka dilakukan pengujian. Untuk
saat ini pengujian yang telah dilakukan adalah pengujian menggunakan
sampel daging ayam dan sayuran serta uji coba pada mitra. Untuk selanjutnya
akan dilakukan proses pengujian skala laboratorium untuk mengetahui
besarnya kandungan ozon dan mengetahui kecepatan disinfeksi ozon yang
dihasilkan dalam membunuh mikroba-mikroba yang tidak diinginkan.









KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Dengan menggunakan alat ozonizer skala mikro ini, setelah diadakan pengujian
langsung kepada bahan baku makanan pada mitra dapat diamati kotoran-kotoran yang
terkandung didalam bahan baku tersebut keluar dan menepi pada dinding baskom. Selain
itu diperoleh hasil bahwa semakin lama waktu ozonisasi maka daya tahan daging tersebut
ketika dibiarkan terpapar udara bebas juga semakin lama. Dengan beberapa pengujian
tersebut dapat disimpulkan bahwa telah berhasil dibuat suatu alat pembangkit ozon skala
kecil yang murah yang dapat digunakan untuk proses sterilisasi industri rumah makan
skala kecil.

Gambar 3. Proses pembuatan Alat
Gambar 4. Pengujian prototype

15

B. Saran
Sebaiknya diadakan uji laboratorium untuk mengkaji lebih dalam mengenai
kandungan ozon yang berhasil diproduksi oleh alat ini dan kecepatan proses disinfeksi
yang dilakukan sehingga hasil yang diperoleh bisalebih akurat.






DAFTAR PUSTAKA
1. Abduh, Syamsir. 2001. Teknik Tegangan Tinggi, Penerbit Salemba Teknik, Jakarta
2. Baldur Eliasson et al.,1991 Modeling And Application Of Silent Discharge Plasmas,
IEEE Transactions On Plasma Science, Vol. 19, No. 2, April. Edition. Prentice Hall
NJ..
3. Bappenas dan Unicef. 2000. Laporan Indonesia untuk persiapan End Decade Goal
2000. Depdiknas, Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS). Jakarta.
4. Departemen Kesehatan. 2005. Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan
Penanggulangan Gizi Buruk 2005 2009.
5. Frieddrich Schonnbein. 2000 The Discoverer of Ozone. Air Treatment With Ozone,
O3 Water System, Inc.
6. . K. Patel, et al,.2000 What is ozon, Ozonetek Limited, 30 Landons Road, Madras
600010, India,
7. Ratna, Cecilia. 2010. Listrik AC dan DC dan Gelombang Elektromagnetik.
Jakarta: (t.p.)
8. Ulrich Kogelschatz, Industrial Ozone Production, International Ozone Symposium,
Basel, Switzerland,October 21-22, 1999, 200th Anniversary of Christian
9. Silaen. Sofar. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Biro Kerjasama dan
Pemasyarakatan Iptek LIPI

16

10. Supriati, A., 2006, Aplikasi Lucutan Plasma Penghalang Dielektrik Berkonfigurasi
Spiral- Silinder Menggunakan Udara Bebas Sebagai Gas Sumber untuk Menghasilkan
Ozon (O3), Skripsi S1 Jurusan Fisika Universitas Diponegoro, Semarang.
11. Widdi Usada, Suryadi, Agus Purwadi, Isyuniarto, Sri Sukma-Jaya,. 27 Juni
2002.Konstruksi Sumber Daya Generator Ozon, Prosiding PPI Litdas Iptek Nuklir,
Yogyakarta.





DOKUMENTASI KEGIATAN



17

You might also like