You are on page 1of 28

STANDAR PELATIHAN

(DRAFT)
Pendahuluan
Teknik endosopi-ginekologi semakin berkembang
Menurunkan tingkat morbiditas, nyeri pasca-
operatif dan menurunkan lama perawatan.
Di Indonesia: keterbatasan tempat & pelatihan
Tempat pelatihan dan pelatihan yang
berlandaskan kompetensi (competency-based
training).
Penanggung Jawab
Kolegium Obstetri dan Ginekologi Indonesia
Waktu dan tempat
Durasi pelatihan : 2 hari
Tempat (optional)
Klinik Raden Saleh FKUI/RSCM
Gedung PKMI pusat
Kantor POGI
Kurikulum
Objektif Pendidikan
Pengetahuan
Keterampilan
Objektif Pelatihan
Kasus Ginekologi jinak
Metode evaluasi
Teori
Praktek
Objektif Pendidikan
Pengetahuan
Anatomi organ pelvik dalam sudut
pandang laparoskopi
Perencanaan perioperatif laparoskopi
Peralatatan laparoskopi
Pengaturan kamar operasi
Penggunaan berbagai sumber energi
dalam bedah laparoskopi
Prinsip-prinsip akses yang aman dan
penutupan luka operasi
Hemostasis dalam laparoskopi
Pengeluaran jaringan dalam laparoskopi
Komplikasi dan masalah medikolegal
dalam bedah laparoskopi
Keterampilan
Insuflasi rongga peritoneum dan
insersi trokar
Laparoskopi diagnostik
Sterilisasi
Adhesiolisis ringan
Salpingektomi
Hemostasis
Pengeluaran jaringan
Objektif Pelatihan

Kehamilan ektopik
Keguguran berulang
Sterilisasi
Perdarahan uterus abnormal
Massa di adneksa
Mioma uteri
Nyeri pelvik
Endometriosis
Operasi reproduktif
Uroginekologi
Stress Urinary Incontinence
Endoscopic pelvic floor reconstruction
Komplikasi
Isu medikolegal
Kasus Ginekologi Jinak
Klasifikasi Tingkat Operator
(IGES)
Tingkat Kompetensi I
pelatihan tingkat dasar (residensi)
20 tindakan laparoskopi diagnostik dan tindakan operatif sederhana
Diperbolehkan: tindakan laparoskopi operatif Dasar dan Minor
Tingkat Kompetensi II
10-20 tindakan laparoskopi operatif Intermediate
Tingkat Kompetensi III
10-20 tindakan laparoskopi operatif Mayor
Tingkat Kompetensi IV
Endoskopis level nasional & internasional mereka dapat melakukan tindakan
laparoskopi operatif Advanced
Laparoskopi Sederhana
Laparoskopi sederhana
ligasi tuba
aspirasi kista kecil
adhesiolisis ringan
ablasi endometriosis skor
ASRM I-II
laparoskopi operatif Dasar
laparoskopi diagnostik
ligasi tuba.
laparoskopi Minor :
Salpingektomi KET yang tidak
disertai gangguan
hemodinamik
Adhesiolisis sederhana
Salpingektomi pada
hydrosalpinx yang disertai
adhesi ringan
Kauterisasi pada endometriosis
derajat rendah (Skor AFS I-II)
Ovarian drilling
Aspiration / fenestration of cyst

Laparoskopi Intermediat
Ooforektomi atau kistektomi pada massa
ovarium sebesar kurang dari 8 cm
Tatalaksana laparoskopik pada endometriosis
derajat sedang (AFS Stage III)
Salpingostomy dan miomektomi pada mioma
bertangkai atau intramural 3 cm
Laparoskopi Mayor
Histerektomi (LAVH, LASH, dan TLH)
Miomektomi pada mioma tidak bertangkai lebih
berukuran > 3 cm
Penanganan laparoskopik pada massa ovarium besar
(>8cm.)
Penanganan laparoskopik pada endometriosis derajat
tinggi tanpa kecurigaan deep endometriosis
Adhesiolisis pada perlengketan pelvik berat, enterolisis
dan diseksi ureter
Penanganan laparoskopik pada abses pelvik
Uterosacral nerve ablation

Laparoskopi Advance
1. Lymphadenectomy
2. Histerektomi radikal pada kasus keganasan
3. Reseksi lesi endometriosis dalam
4. Pelvic floor support selain kolposuspensi
5. Presacral neurectomy

PERALATAN & INFRASTRUKTUR
Peralatan
Meja Operasi
Monitor
Meja instrumen
Linen
Sistem kamera
Teleskop
Sistem irigasi dan suction
Sistem insuflasi CO
2

Sistem electrosurgery
Alat operasi dengan energi lain
Instrumen operasi
POKJA ENDOSKOPI
Websurg
Set Dasar Laparoskopi
(Rekomendasi Wattiez, M.D)
Straight Forward Telescope 0
0

Pneumopeeritoneum Needle
Trocar (size 11mm & 6mm)
Thread Sleeve
Grasping forceps (S:5mm, L:36 cm)
Grasping forceps (S:5mm, L:30cm)
Lymph node grasping forceps (S:5mm, L:36cm)
Dissecting and grasping forceps, rotating (S:5mm,
L:36cm)
Scissors, rotating (S:5mm, L:36cm)
Manhes bipolar coagulating forceps
Manhes bipolar coagulating forceps
Grasping Forceps (Clermont-Ferrant model), rotating
Kelly grasping forceps, rotating
Suction and irrigation tube (lateral holes)
Suction and irrigation tube, (S:5mm, L:36cm)
Coagulating and dissecting electrode (L-shaped)
Coagulating and dissecting electrode, spatula-shaped
Set Dasar Laparoskopi
(Rekomendasi Wattiez, M.D)
Unipolar high frequency cord
Bipolar high frequency cord
Fiber optic light cable
Plastic container for sterilizing and storage
Silicone telescope holder
Szabo-Berci Needle holder Parrot-Jaw:
Hook scissors, rotating
Cice Knot tier, Clermont-Ferrand
Uterine manipulator
Uterine cannula
High frequency needle
Suction and Irrigation Tube
Myoma fixation insrument
Claw forceps, rotating
Unidrive GYN, motor system
Rotocut G1, laparoscopic
Chardonnes Morcellation Knife
CCL Vaginal extractor
Claw forceps
Set Dasar Laparoskopi
(Rekomendasi Wattiez, M.D)
Vaginal plug
Handle
Cannula
Rectal plug
Handle, strongly curved
Handle, slightly curved
Set Up Ruang Operasi
Surgeon
Assistant 1
Assistant 2
Scrub Nurse
Monitor
Monitor
Leg holders
Team Equipment
Mutter, D,2007 (www.websurg.com)
Posisi pasien-ahli bedah
Bergantung pada
1. Organ yang dituju
2. Posisi trokar
3. Posisi pasien

Mutter, D,2007 (www.websurg.com)
Kriteria Pusat Pelatihan Endoskopi
Sumber Daya
Manusia
Fasilitas
Rumah Sakit
Pengalaman
(Jumlah
kasus)
IGES
Kriteria SDM
1 ahli endoskopi (sertifikat kompetensi mini. level 2 dan
TOT IGES)
Mempunyai "team work" yang cukup dan terlatih, terdiri
dari:
Dokter atau residen yang sedang belajar
Tenaga perawat yang terampil dan menguasai peralatan endoskopi
Teknisi
Ahli anaestesi yang memahami tatalaksana anestesi untuk Endoskopi
Ginekologi
Komite medik rumah sakit
IGES
Kriteria Fasilitas RS
Mempunyai monitor pulse-oxymetry dan tanda vital
Mempunyai fasilitas untuk anaestesia umum
Mempunyai fasilitas perawatan dan ICU atau mempunyai jaringan rujukan untuk fasilitas ini
Mempunyai fasilitas untuk operasi konvensional (laparotomi)
Mempunyai fasilitas operasi endoskopi seperti :
"Imanging system" (TV monitor, sumber cahaya, teleskop,vidio VCR, VCD)
Sistem insuflator
Alat-alat elektrokauter, diatermi
Peralatan operasi seperti forsep, gunting, alat jahit, dll sesuai kebutuhan
Fasilitas Endotrainer
IGES
Jumlah Operasi
Jumlah operasi laparoskopi yang dilakukan dalam satu
tahun minimal 200 kasus
IGES
Contoh Form Data Dasar Pusat Pelatihan Endoskopi
Modifikasi dari:
International Training Program in Gynecologic Endoscopic surgery
Siriraj Hospital, Mahidol University
Membuat pelatihan laparoskopi yang valid dan
cost-effective
Membuat sendiri model2 mekanis
Prosedur direpresentasikan dengan baik menggunakan
simulasi
Evaluasi menggunakan checklist atau rekaman video
The American Journal of Surgery 187 (2004) 157163
Perbandingan Biaya Model Pelatihan
Buatan VS Profesional

The American Journal of Surgery 187 (2004) 157163
Contoh Model
Mekanis
Pada simulasi ini
peserta harus
memobilisasi usus
(lilitan kapas), dan
menutup enterotomi
The American Journal of Surgery 187 (2004) 157163
Contoh Model Mekanis 2
Pada Model ini simulasi fokus pada diseksi
dan kontrol vaskular pada limpa
The American Journal of Surgery 187 (2004) 157163
TERIMA KASIH

You might also like