You are on page 1of 33

ANAFILAKSIS

ANAFILAKSIS
Reaksi alergi sistemik berat terhadap stimulus apa pun,
dengan onset mendadak dan biasanya berlangsung < 24 jam,
terdiri dari bentol, kemerahan, gatal, angioedema, stridor,
wheezing, nafas pendek, muntah, diare atau syok
Biasanya unifasik
Namun bisa bifasik, berlangsung kembali setelah 1 8 jam
Onset berlangsungnya anfilaksis
Individu terpapar kembali dengan antigen yang pernah ditemui
Antigen tersebut berikatan silang dengan molekul IgE spesifik

IgE spesifik terikat pada sel mast dan basofil

Sel mast dan basofil teraktifasi dan mengalami degranulasi
Mekanisme terjadinya Anafilaksis
Mediator yang terkandung dilepaskan pada saat degranulasi,
seperti histamin dan triptase

Selain itu terbentuk mediator baru seperti prostaglandin dan
Leukotriene

Mediator ini beraksi pada reseptor menyebabkan produksi
mukus, pruritus, peningkatan permeabilitas vaskuler, konstriksi
otot polos dan lain-lain yang menyebabkan gejala anafilaksis

Mekanisme terjadinya Anafilaksis
1. Antigen presenting cell (APC) menginternalisasi antigen
1. Antigen presenting cell (APC) menginternalisasi antigen
2. APC memproses antigen yang telah diinternalisasi
3. APC mempresentasikan peptida yang telah diproses pada
limfosit T CD4+ melalui MHC II
4. Sel T kemudian berdiferensiasi menjadi TH2 dan
memproduksi IL-4,5,9,13
4. Sel T kemudian berdiferensiasi menjadi TH2 dan
memproduksi IL-4,5,9,13
5. IL-4 dan IL-13 menyebakan perubahan isotipe Ig dari sel B
menjadi IgE
6. IgE sirkulasi berikatan pada reseptor IgE pada sel mast
7. Antigen seperti antigen awal berikatan silang dengan sel
mast, IgE yang berikatan dengan permukaan, menyebabkan
degranulasi sel
Dengan terjadinya degranulasi, dilepaskan histamin, triptase
dan mediator-mediator lain yang mengakibatkan gejala
anafilaksis
Reaksi sama seperti anafilaksis di mana terjadi pelepasan
mediator dan reaksi yang sama, namun tidak diperantarai IgE
misal : - Aspirin dan NSAID reaksi terjadi karena inhibisi
siklooksigenase
- Kontras radiologi menyebabkan pelepasan
mediator secara langsung
Reaksi Anafilaktoid
Etiologi
Makanan tersering
Sengatan lebah atau serangga
Obat-obatan
Karet lateks
Etiologi
Makanan yang sering menyebabkan anafilaksis:
-Kacang tanah
-Ikan laut / sea food
-Kerang
-Telur
-Susu
-Biji-bijian
Etiologi
Obat-obatan yang dapat menyebabkan reaksi anafilaksis
atau anafilaktoid:
-Antibiotik (khususnya penisilin)
-Obat anestesi intravena
-Aspirin
-NSAID
-Kontras media intravena
-Analgetik opioid
Efek aktifasi sel Mast pada berbagai jaringan:
Efek berbagai molekul yang dilepaskan saat aktifasi sel mast
Efek fisiologis Klinis Bahaya
Urtikaria
Angio-edema
Edema laring Sesak
Kebocoran kapiler
Hipotensi Syok
Edema laring Sesak
Rinitis
Edema Mukosa
Asma Henti nafas
Asma Henti nafas Kontraksi otot polos
Nyeri abdomen

Efek fisiologis mediator-mediator sel mast
Gejala
Tergantung organ dan derajat beratnya serangan
Penderita harus dimonitor status respirasi dan kardiovaskuler
Gejala
KULIT
-Flushing, pruritus, urtikaria, angioedema, ruam morbiliformis, pilor
erecti
-Reaksi lokal
Gejala
ORAL
Pruritus pada bibir, lidah, palatum, edema pada bibir dan lidah,
rasa seperti logam di mulut
Gejala
SALURAN NAFAS (ORGAN SYOK UTAMA)
-Laring: pruritus dan rasa sesak pada tenggorokan, disfagia,
disfonia, serak, batuk kering, gatal pada saluran telinga luar
-Paru: nafas pendek, dispnu, dada sesak, batuk dalam, wheezing
-Hidung: gatal, bengkak, rinore, bersin
-Apabila lidah dan orofaring terkena bisa terjadi sumbatan saluran
nafas atas
-Stridor bila saluran atas terkena

Obstruksi total saluran nafas merupakan penyebab kematian
terbanyak

Gejala
KARDIOVASKULER
-Pingsan/sinkop, nyeri dada, disritmia, hipotensi
-Takikardia kompensata karena penurunan tonus pembuluh darah
-Kebocoran kapiler dapat menyebabkan kehilangan volume intra
vaskuler dan hipotensi
Gejala
GASTROINTESTINAL
Mual, kolik, muntah, diare
Pengobatan
Harus siap dan tanggap terhadap anafilaksis dengan
pengobatan sesuai dan agresif
Pengobatan
Obat terpenting : Epinefrin
Harus diberikan segera
Dapat membalik efek anafilaksis

Setelah itu dapat diberi : aminofilin
kortison
antihistamin
Pengobatan
Suportif: Oksigen
Infus
Pemonitoran jantung

Mungkin dibutuhkan vasopresor dan intubasi

Pemonitoran setidaknya enam jam, karena ada kemungkinan
berulang
Mekanisme kerja epinefrin
PENCEGAHAN
Hindari bahan yang dapat menyebabkan anafilaksis
Beritahu dokter / penyedia layanan kesehatan akan adanya
alergi/Anafilaksis.

Membawa anafilaksis kit dengan epifen
TERIMA KASIH

You might also like