You are on page 1of 22

5.

KOMPLIKASI EKSTRAKSI GIGI DAN PENANGANANNYA


Komplikasi ekstraksi gigi baik yang terjadi selama intraoperasi maupun postoperasi yang
banyak ditemukan para dokter gigi pada prakteknya antara lain :
Komplikasi yang dapat terjadi:
Kegagalan :
Pemberian anastesi
Pencabutan gigi dengan tang atau elevator
Fraktur dari :
Mahkota gigi yang akan dicabut
Akar gigi yang akan dicabut
Tulang alveolar
Tuberositas maksila
Gigi antagonis atau sebelahnya
Mandibula
Dislokasi dari :
Gigi sebelahnya
Sendi temporomandibula
Berpindahnya akar gigi :
Ke jaringan lunak
Ke dalam sinus maksila
Pada anastesi umum di kursi gigi
Perdarahan berlebihan :
Selama mencabut gigi
Setelah pencabutan selesai
Pascaoperasi
Kerusakan dari :
Gusi
Bibir
Sara alveolaris inerior
Sara lingualis
!idah dan dasar mulut
Rasa sakit pascaoperasi karena :
Kerusakan dari jsringan keras dan lunak
Dry socket
"steomielitis akut dari mandibula
Artritis traumatik dari sendi temporomandibular
Pembengkakan pascaoperasi karena :
#dema
Terbentuknya hematoma
$neksi
Trismus terjadinya komunikasi oroantral
Sinkop
Terhentinya respirasi
Terhentinya jantung
Keadaan darurat akibat anastesia
Kegagalan pemberian anastesi biasanya berhubungan dengan teknik yang salah atau dosis
obat anastesi yang tidak cukup% Tidak mungkin mencabut gigi dengan baik bila operator
dan pasien tidak yakin benar terhadap anastesi yang digunakan selama operasi dilakukan%
&ntuk anastesi umum' kerjasama dari seorang ahli anastesi yang terampil sudah cukup
memberikan jaminan' tetapi apabila anastesi lokal yang diberikan maka eektivitasnya
harus diuji sebelum pencabutan dimulai% Setelah menjelaskan pada pasien bah(a meskipun
ia merasakan tekanan' ia tidak akan merasakan sakit' sebuah sonde tumpul ditekan masuk
ke dalam leher gingiva dari gigi yang akan dicabut% Bila tidak dirasakan apa)apa' egek
anastesi telah benar)benar bekerja% Bila pasien merasakan tekanan tapi tidak sakit' eek
analgesik telah diperoleh' tetapi rasa sakit menunjukkan bah(a diperlukan suntikan
anastesi lokal tambahan%
1. Fraktur Mahkota Gigi
*raktur mahkota gigi selama pencabutan mungkin tidak dapat dihindari bila gigi sudah
mengalami karies atau restorasi besar% +amun hal ini sering juga disebabkan oleh tidak tepatnya
aplikasi tang pada gigi' bilah tang diaplikasikan pada mahkota gigi bukan pada akar atau massa
akar gigi' atau dengan sumbu panjang tang yang tidak sejajar dengan sumbu panjang gigi% Bila
operator memilih tang dengan ujung terlalu lebar dan hanya memberikan ,kontak - titik, gigi
dapat pecah bila tang ditekan% Bila tangkai tang tidak dipegang dengan kuat' ujung tang mungkin
terlepas dari akar dan mematahkan mahkota gigi% Terburu)buru biasanya merupakan penyebab
dari semua kesalahan yang sebenarnya dapat dihindari bila operator bekerja sesuai metode%
Pemberian tekanan berlebihan dalam upaya mengatasi perla(anan dari gigi tidak dianjurkan dan
bisa menyebabkan raktur mahkota gigi%
Bila raktur mahkota gigi terjadi' metode yang digunakan untuk mengambil sisa dari gigi
bergantung pada banyaknya gigi yang tersisa serta penyebab kegagalan tadi% Terkadang
diperlukan aplikasi tang atau elevator tambahan untuk mengungkit gigi dan terkadang diperlukan
metode pencabutan transalveolar%
Apeks akar gigi dapat dianggap sebagai ragmen akar gigi bila kurang dari . mm dalam dimensi
terbesarnya% Pemotongan sejumlah besar tulang mungkin diperlukan untuk menemukan lokasi
serta mengeluarkan apeks semacam itu% Pada pasien yang sehat' sisa apeks dari gigi sehat jarang
menimbulkan masalah dan dalam kebanyakan kasus ragmen akar tersebut boleh ditinggalkan
kecuali bila posisinya memungkinkan untuk terlihat setelah gigi tiruan dipakai atau gejala
berkurang% Pencabutan dari -/0 apikal akar palatal molar atas mengikutsertakan pembuangan
sejumlah besar tulang alveolar dan mungkin dipersulit oleh terdorongnya ragmen ke dalam
sinus maksilaris atau terbentuknya komunikasi oro)antral% *ragmen seperti itu dalam kebanyakan
kasus lebih baik ditinggalkan% 1ika diindikasikan untuk dikeluarkan' sebaiknya didahulukan
dengan pemeriksaan radiograis dan dilakukan oleh operator yang berpengalaman dengan
menggunakan metode transalveolar% Bila diputuskan untuk meninggalkan ragmen akar pada
tempatnya' pasien harus diberitahu dan sisa akar yang tertinggal itu dicatat pada kartu pasien%
Bila gigi raktur selama pencabutan' dokter gigi harus mencoba mencari penyebab secara klinis
dan pada beberapa kasus dengan bantuan radiograi% Pemeriksaan bagian dari gigi yang telah
dicabut terkadang memberikan petunjuk yang berguna mengenai ukuran dan posisi ragmen gigi
yang tertinggal% Selanjutnya' operator harus memperkirakan (aktu dan peralatan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pencabutan% Bila satu atau kedua hal tersebut tidak tersedia'
operator jangan mencoba mengeluarkan akar gigi yang tertinggal' tapi harus mengambil semua
jaringan pulpa yang terbuka dan menutup ragmen akar dengan oksida seng dan kapas yang
dicelup eugenol% Kemudian dibuat persiapan untuk pencabutan ragmen oleh dokter gigi% 2asa
sakit setelah pencabutan jarang terjadi setelah insiden seperti tadi bila tindakan ini diikuti dan
jaringan penunjang tidak terluka karena terburu)buru' kikuk' ataupun tindakan yang tidak eekti
dalam menyelesaikan operasi%
2. Fraktur Tulag Al!"olar
*raktur tulang alveolar merupakan komplikasi yang biasa terjadi pada pencabutan gigi dan
pemeriksaan dari gigi yang telah tercabut dapat menunjukkan adanya ragmen alveolar yang
menempel pada akar gigi tersebut% $ni mungkin berhubungan dengan terjepitnya tulang alveolar
secara tidak disengaja di antara ujung tang pencabut gigi atau konigurasi dari akar gigi itu
sendiri' bentuk dari tulang alveolar' atau adanya perubahan patologis dalam tulang itu sendiri%
Pencabutan dari gigi kaninus terkadang disertai komplikasi rakturnya sebelah labial' khususnya
bila tulang alveolar diperlemah dengan pencabutan dari gigi incisivus kedua' dan atau dari gigi
premolar pertama sebelum pencabutan gigi kaninus% Bila ketiga gigi ini hendak dicabut pada satu
kali kunjungan' insidens raktur tulang alveolar sebelah labial dapat dikurangi bila gigi kaninus
dicabut lebih dahulu%
3isarankan untuk membuang ragmen alveolar yang telah kehilangan lebih dari setengah
perlekatan periostealnya dengan menjepitnya menggunakan tang hemostatik dan
memindahkannya dari jaringan lunak dengan elevator periosteal' trimmer Mitchell' atau skeler
4umine%
#. Fraktur Tu$"r Mak%ilari%
Terkadang' selama pencabutan gigi molar atas' tulang pendukung dan tuber maksilaris terasa
goyang bersama dengan gigi% Kejadian ini biasanya berhubungan dengan dekatnya letak
tuberositas terhadap sinus' yang biasa terjadi bila terdapat gigi molar atas yang terisolasi%
Geminasi patologis antara gigi molar kedua atas yang telah erupsi dengan gigi molar ketiga atas
yang tidak erupsi adalah aktor predisposisi yang jarang terjadi% Bila terjadi raktur' tang harus
diletakkan dan dibuat lap mukoperiosteal bukal yang besar% Tuber yang raktur dan gigi tersebut
kemudian dibebaskan dari jaringan lunak palatal dengan alat tumpul dan diangkat dari soketnya%
*lap jaringan lunak kemudian didekatkan satu sama lain dan dijahit untuk menyatukan tepinya
dan jahitan dibiarkan sedikitnya -5 hari%
1ika komplikasi ini terjadi pada suatu maksila' pasien harus diingatkan bah(a komplikasi yang
sama dapat terjadi bila dilakukan pencabutan pada sisi lain dari mulut% 6anya bila gambaran
radiograi praoperasi menunjukkan kemungkinan komplikasi' resiko raktur tuber ini dapat
dikurangi dengan mencabut secara pembelahan%

&. Fraktur Gigi 'ag ("r%"$"laha atau Gigi Atagoi%
Pemeriksaan praoperasi secara cermat dapat menunjukkan apakah gigi yang berdekatan dengan
gigi yang akan dicabut telah mengalami karies' restorasi besar' atau terletak pada arah
pencabutan% Bila gigi yang akan dicabut adalah gigi penjangkaran' mahkota jembatan harus
dibelah dengan disk vulkarbo atau intan sebelum pencabutan% Bila gigi sebelahnya terkena
karies dan tambalannya goyang atau overhanging, maka harus diambil dan ditambal dengan
tambalan sementara sebelum dilakukan pencabutan% Tidak boleh diaplikasikan tekanan pada gigi
yang berdekatan selama pencabutan' dan gigi lain tidak boleh digunakan sebagai ulkrum untuk
elevator kecuali bila gigi tersebut juga akan dicabut pada kunjungan yang sama%
Gigi antagonis bisa pecah atau raktur bila gigi yang akan dicabut tiba)tiba diberikan tekanan
yang tidak terkendali dan tang membentur gigi tersebut% Teknik pencabutan yang terkontrol
secara cermat dapat mencegah kejadian ini%
3i ba(ah anastesi umum' gigi lain selain yang akan dicabut dapat rusak oleh penggunaan gags
dan pengganjal gigi yang tidak bijaksana% Adanya gigi dengan restorasi besar atau gigi goyang'
mahkota tiruan atau mahkota jembatan harus dicatat dan diperhatikan oleh ahli anastesi% Gigi)
gigi tersebut harus dihindari bila pengganjal gigi dan gags akan dipasang% Bila mungkin' mouth
gags sebaiknya tidak digunakan% Gags dan props harus ditempatkan pada tempat yang langsung
terlihat' atau bila dipasangkan oleh ahli anestesi yang berdiri di belakang pasien harus diarahkan
ke tempatnya oleh operator%
5. Fraktur Ma)i$ula
*raktur mandibula dapat mempersulit pencabutan gigi bila tekanan berlebihan atau tidak tepat
diaplikasikan' atau perubahan patologis memperlemah rahang% Tekanan berlebihan tidak boleh
digunakan untuk mencabut gigi% Bila tidak dapat dicabut dengan tekanan sedang penyebabnya
harus dicari dan diatasi%
Mandibula mungkin melemah oleh osteoporosis dan atroi' osteomielitis' terapi radiasi akhir)
akhir ini' atau osteodistroi seperti osteitis deormans' displasia ibros' atau ragilitas osteum%
Gigi yang tidak erupsi' kista' hiperparatiroidisme atau tumor' juga rentan terhadap raktur% Bila
ada salah satu keadaan tersebut' pencabutan hanya boleh dilakukan setelah pemeriksaan klinis
dan radiograis yang cermat serta dibuatkan splint sebelum operasi% Bila raktur mandibula
terjadi' pendukung ekstraoral harus diaplikasikan dan pasien dirujuk ke rumah sakit%
*. Di%loka%i )ari Gigi 'ag ("r)"kata
Penyebabnya serupa dengan penyebab raktur gigi yang berdekatan% Meskipun digunakan
elevator yang tepat' sebagian tekanan dapat diteruskan pada gigi yang berdekatan melalui septum
interdental% &ntuk alasan ini' elevator tidak boleh diaplikasikan pada permukaan mesial dari gigi
molar pertama tetap' karena gigi premolarkedua yang lebih kecil dapat terungkit dari soketnya%
Selama penggunaan elevator' jari harus diletakkan pada gigi yang berdekatan untuk menyokong
gigi tadi dan memungkinkan tekanan yang diteruskan padanya terdeteksi%
+. Di%loka%i )ari %")i t",-oro,a)i$ula
Komplikasi ini pada pencabutan di rahang ba(ah dapat dicegah bila rahang ba(ah
dipegang selama pencabutan% 3islokasi dapat pula disebabkan oleh penggunaan gags yang
ceroboh% "perator menempatkan ibu jarinya ke dalam mulut pada krista obli7ua eksterna di
lateral gigi molar ba(ah dan jari)jari lainnya berada di tepi ba(ah mandibula secara ekstraoral%
Tekanan ke ba(ah dari ibu jari dan tekanan ke atas dari jari)jari lain dapat mengurangi dislokasi%
Bila pera(atan terlambat' spasme otot dapat menyebabkan sulitnya pengembalian mandibula'
kecuali di ba(ah anastesi umum% Pasien harus diingatkan untuk tidak membuka mulutnya terlalu
lebar selama beberapa hari pascaoperasi%
.. ("r-i)ah'a Akar Gigi k" )ala, /ariga Luak
6al tersebut terjadi karena usaha memegang akar gigi secara tidak eekti pada keadaan
lapang pandang yang tidak cukup% Komplikasi ini dapat dihindari bila operator mencoba untuk
memegang akar hanya dengan pandangan langsung
0. Ma%uk'a Gigi k" )ala, Siu%
Biasa terjadi pada akar gigi palatal dari premolar atau molar atas% Adanya sinus yang
besar merupakan aktor predisposisi' tetapi insidens dari komplikasi ini dapat dikurangi bila
petunjuk sederhana di ba(ah ini diperhatikan :
-% 1angan mengaplikasikan tang pada gigi atau akar posterior atas kecuali bila panjang gigi
atau akar gigi cukup besar dalam arah palatal dan bukal sehingga ujung tang dapat
diaplikasikan dengan pandangan langsung%
8% Tinggalkan -/0 apeks akar palatal gigi molar atas bila tertinggal selama pencabutan dengan
tang kecuali bila ada indikasi positi untuk mengeluarkannya%
0% 1angan mencoba mencabut akar gigi atas yang patah dengan memasukkan instrumen ke
dalam soket% Bila diindikasikan pencabutan' buat lap mukoperiosteal yang besar dan buang
tulang secukupnya sehingga elevator dapat dimasukkan di atas permukaan akar yang patah
dan semua tekanan yang diaplikasikan pada akar gigi cenderung menggerakkannya ke
ba(ah dan jauh dari sinus%
Adanya ri(ayat terbukanya sinus dari pencabutan sebelumnya tidak boleh diabaikan'
karena kemungkinan pasien memililki sinus maksilaris yang besar% Bila satu akar masuk ke
dalam sinus' pasien harus dirujuk ke spesialis bedah mulut atau spesialis T6T%
Masuknya sebuah akar gigi ke sinus atau jaringan lunak terjadi lebih sering dengan
penggunaan anastesi umum pada kursi dokter gigi daripada anastesi lokal% Bila satu akar hilang
sementara gigi dicabut dengan anastesi umum' anastesi harus segera dihentikan dan kepala
pasien dikedepankan% Setelah terjadi releks batuk' mulut diperiksa dan pack dengan cermat
dikeluarkan dan diamati% Bila telah dilakukan persiapan pengamanan secukupnya' akar gigi
kebanyakan dapat ditemukan pada pack. +amun apabila tidak ditemukan pada pack, maka
lakukanlah pemeriksaan radiograi dada% Maksud pemeriksaan radiograi dada adalah untuk
meyakinkan bah(a akar tidak masuk ke dalam bronkus% Bila akar ditemukan dalam bronkus'
pasien segera dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan bronkoskopi sebelum terjadi abses paru
atau atelektasis supernerve%
11. Trau,a 2ariga luak 3la%"ra%i4 )a gigi %"kitar'a
Trauma pada jaringan lunak yang paling sering adalah robeknya mukosa atau tiap selama
ekstraksi gigi% 6al ini dapat dicegah dengan cara membuat ukuran lap yang adekuat untuk
mencegah tegangan yang berlebih pada lap serta pemakaian tenaga yang secukupnya saat
manipulasi gigi dan lap% Trauma pada jaringan lunak yang sering terjadi lainnya adalah
tertusuknya jaringan lunak oleh instrumen% Seperti elevator lurus atau elevator periosteal yang
terpeleset dari daerah operasi dan memasuki atau merobek jaringan lunak sekitarnya%
Pencegahan terbaik adalah dengan menggunakan tenaga yang terkendali dan perhatian khusus
pada jari)jari tangan sebelahnya yang menopang untuk mengantisipasi terpelesetnya alat% 1ika
instrumen terpeleset dari gigi atau tulang' jari)jari akan menahannya sebelum trauma terjadi% Bila
trauma telah terjadi' terapi ditujukan terutama untuk mencegah timbulnya ineksi% 1ika trauma
mengeluarkan darah yang banyak' dapat dikontrol dengan melakukan penekanan langsung
dengan jari%
Abrasi atau luka pada bibir dan sudut mulut' umumnya karena gesekan alat pada jaringan
lunak% 1ika abrasi terjadi' dokter harus menginormasikan pasien untuk melapisi luka dengan
vaselin atau salep antibiotik% Pertahankan salep agar menempel di daerah luka% Abrasi biasanya
akan sembuh dalam (aktu .)-5 hari%
Sedangkan trauma pada gigi tetangga dapat juga terjadi pada saat dilakukan ekstraksi%
3okter gigi biasanya terlalu okus pada gigi yang akan di cabut sehingga tidak memperhatikan
gigi sekitarnya yang mengalami trauma seperti menjadi goyang karena menjadi tumpuan
elevator' tambalam lepas' dan kadang giginya dapat avulsi% Bila terjadi' segera lakukan
penanganan seperti penambalan dan memiksasi gigi goyang atau yang avulsi%
11. Fraktur ,a)i$ula
*raktur mandibula ini sering disebabkan antara lain karena :
Penggunaan tenaga yang berlebihan pada pengangkatan molar ketiga tanpa melakukan
iksasi pada mandibula
Teknik pencabutan yang buruk dan terlalu banyak membuang tulang
Bila terjadi komplikasi raktur mandibula' segera lakukan reposisi dan iksasi sementara
atau dilakukan *iksasi $ntra Maksilaris% Kemudian pasien segera dirujuk ke spesialis atau rumah
sakit untuk dilakukan pera(atan deiniti%
12. P"r)araha -ri,"r 3itrao-"ra%i4 )a %"ku)"r 3-o%to-"ra%i4
Perdarahan primer yaitu suatu perdarahan yang timbul selama tindakan pembedahan
dilakukan% Biasanya karena trauma yang berlebihan' adanya jaringan yang terineksi atau
perdarahan yang timbul berhubungan dengan keadaan pasien tersebut seperti sedang terapi
aspirin/(ararin' hipertensi' leukemia' hemoili dll% Bila perdarahan telah terjadi dapat dilakukan
suction atau pembersihan daerah dengan perdarahan dengan hati)hati untuk menemukan sumber
perdarahan tersebut% Bila sumber perdarahannya telah ditemukan dapat dilakukan hemostatik
lokal seperti penekanan langsung dengan menggigit tampon 9bisa dibasahi dengan cairan
vasokonstriktor: selama 85menit' penjahitan atau aplikasi surgicel' geloam' bone (a; dll% 3apat
juga dilakukan hemostatik dengan diathermi
Perdarahan sekunder adalah perdarahan yang timbul setelah tindakan
ekstraksi/pembedahan selesai dilakukan% 6al ini biasanya terjadi karena adanya trauma pada
socket atau terlepasnya gumpalan darah dari socket karena ineksi atau berkumur' dan kebiasaan
menghisap daerah bekas ekstraksi% Penanganannya hampir sama dengan perdarahan primer'
hanya di lakukan anestesi lokal agar mudah untuk memanipulasi socket serta pembuangan
gumpalan darah yang tersisa dan pembersihan luka dengan larutan saline' untuk mencari sumber
perdarahan dan melakukan tindakan penanggulangan%
6ematoma atau perdarahan diba(ah kulit yang disebut ekimosis juga dapat terjadi%
6ematom atau ekimosis akan hilang dengan sendirinya atau di kompres dingin' atau di beri salep
yang mengandung heparin untuk mempercepat hilangnya hematoma%
-0% 3isplacement gigi atau ragmennya
Gigi atau ragmennya dapat terdorong masuk kedalam suatu rongga atau kavitas%
Tindakan yang dilakukan jika terjadi komplikasi ini :
6entikan tindakan dengan segera untuk mencegah gigi masuk lebih jauh kedalam
jaringan
!akukan oto rontgen paling sedikit dari 8 arah untuk menentukan posisi gigi
Beritahukan ke pasien masalah yang sedang terjadi
"bservasi pasien akan adanya gejala inlamasi' gangguan sensori atau ineksi yang
berhubungan dengan displacement gigi tersebut
2ujuk ke spesialis untuk dilakukan pengangkatan dengan segera%
-<% *istula oroantral
Beberapa aktor yang dapat menyebabkan timbulnya istula oroantral :
Sinus maksilaris yang besar
Tidak adanya tulang antara akar gigi dengan dasar antrum
Akar gigi yang sangat divergen
Pasien edentulous dan ankilosis gigi
Terdapat proses patologis pada daerah apikal
Penanganan :
1angan melakukan spooling atau kuretase pada socket yang menyebabkan istula
bertambah besar atau terdorongnya ragmen kedalam sinus
*istula dengan ukuran = 8mm' socket diisi dengan gau>e ribbon antiseptik/spongostan
dan menggigit tampon
*istula dengan ukuran 8)? mm setelah pengisian socket juga dilakukan penjahitan agar
gumpalan darah tidak terlepas
*istula dengan ukuran @ A mm' setelah dilakukan tindakan seperlunya' segera dirujuk ke
spesialis untuk dilakukan pembuatan lap untuk menutup socket
Pasien dilarang untuk meniup udara dengan menutup hidung' hindari bersin' batuk dan
inluen>a' menghisap sedotan dan merokok
Pemberian antibiotik' anagesik dan dekongestan minimal A hari%
-.% 3islokasi Temporo Mandibular 1oint
Komplikasi ini mengakibatkan pasien tidak dapat menutupkan mulutnya kembali%
Keadaan ini di sebabkan oleh :
Penggunaan tenaga yang berlebihan ketika melakukan ekstraksi gigi rahang ba(ah tanpa
melakukan dukungan atau iksasi pada mandibula
Pada pasien yang memiliki ri(ayat dislokasi yang sering karena lemahnya ligamen sendi
mandibula
Pasien yang sedang melakukan terapi obat yang memiliki eek samping tran>7uilaser
Penanganan :
Manipulasi digital untuk mengembalikan sendi mandibula pada tempatnya dengan cara
meletakkan kedua ibu jari pada permukaan oklusal gigi rahang ba(ah dan menekan
kearah ba(ah
Perangsangan releks muntah pada daerah palatum molle' dapat mengembalikan dislokasi
sendi temporo mandibula tanpa melakukan tindakan lain%
-?% #mphysema
#mphysema adalah akumulasi udara pada jaringan lunak% 3isebabkan oleh:
Penggunaan handpiece kecepatan tinggi tanpa disertai air yang cukup
Peningkatan tekanan intraoral
Penggunaan hidrogen peroksida pada daerah operasi
Penanganan :
Pera(atan isik dengan kompres panas dan dingin secara bergantian
Penekanan dengan dressing alkohol yang mengarah ke socket dan udara yang
terperangkap tersebut dikeluarkan dengan menusukkan jarum suntik pada daerah
krepitasi
Berikan antibiotik' analgesik dan ruburontia
-A% Trauma pada syara
Sering terjadi pada rahang ba(ah yaitu pada nevus alveolaris inerior' lingualis' dan
mentalis% 3isebabkan oleh :
Trauma langsung dari jarum suntik
Pemakaian tang dengan tenaga besar Scalpel yang meleset kearah lingual
&jung akar yang mencapai kanalis hingga merobek kanalis
Trauma nevus mentalis karena manipulasi pada gigi premolar%
Penanganan :
$normasikan pada pasien akan ada perbaikan bersamaan dengan (aktu
1ika ?minggu tidak ada perbaikan rujuk ke spesialis untuk terapi melalui
dekompresi'eksisi'anastomosis dengan gra%
Bisa juga diberikan obat)obatan neurotropik selama masa terapi
-B% Sinkop dan syok anailaksis
Sinkop adalah suatu keadaan ketidaksadaran yang relati tidak berbahaya' sebagai akibat
reaksi psikis% Gejalanya lemah'pusing'pucat pada hidung dan bibir atas' kulit dingin dan
basah'nadi cepat dan lemah dll%
Penanganan :
!etakkan posisi pasien terlentang dengan kaki lebih tinggi
2angsang pernaasan pasien
Periksa tanda)tanda vital hingga kembali kesadaranya
1ika belum sadar juga lakukan resusitasi%
Syok anailaksis adalah reaksi hypersensitivitas tk%- karena gangguan metabolic dan
hemodinamik ditandai dengan kegagalan sistem sirkulasi karena penyuntikan antibiotik%
Gejalanya tekanan darah cepat'nadi cepat'pucat'dll%
Penanganan :
Baringkan pasien kaki lebih tinggi dari kepala
!akukan 4P2
Beri injeksi epinerin -: -555 sebanyak 5'0)5'. ml secara $M diulang setiap . menit% Beri
jua kortikosteroid dan antihistamin%
-C% 3ry socket
Socket pada rongga mulut disertai rasa sakit karena hilangnya gumpalan darah sehingga
menyebabkan terbukanya tulang'mudah terpapar udara'makanan dan cairan disertai bau
mulut'dan biasanya timbul pada hari ke 8 setelah ekstraksi% Sering terjadi di mandibula sakitnya
bersiat menyebar'sakit pada telinga dari 2B'jika dari 2A menyebarnya ke pelipis dan inraorbita
*aktor resiko dry socket :
#kstraksi yang sulit dan traumatik
"ral hygiene dan plak kontrol yang buruk
Perokok
2i(ayat dry socket
Danita'yang sedang memakai kontrasepsi oral
Adanya gingivitis
Pemakaian obat kumur pada hari pertama postoperasi
Penanganan :
Socket diirigasi dengan larutan chlorhe;idin 5'-8E atau saline hangat% 1ika sangat sakit
dilakukan anestesi blok%
Socket diisi dengan dressing
Analgesik diberikan untuk mengurangi rasa sakit
Perkembangan pasien harus diikuti
Tahap - dan 8 dapat diulangi seperlunya%
85% $neksi dan penyembuhan luka yang lambat
$neksi postoperasi dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
Trauma yang berlebihan dan pemakaian alat yang tidak steril
Pembedahan pada jaringan yang terineksi
Keadaan sistemik pasien seperti leukemia dan pembentuka hematoma
"ral hygiene yang buruk%
Penanganan :
3apat dilakukan secara lokal maupun sistemik
Melakukan insisi dan pemasangan drain pada daerah yang mengandung pus
$rigasi debris yang nekrotik
Kumur dengan air saline dan istirahat yang cukup%
8-% +ekrosis jaringan pulpa
3isebabkan oleh teknik penyuntikan yang buruk' prosedur pembedahan yang tidak benar
dan diabaikannya pera(atan setelah operasi oleh pasien%
Penanganan :
3ilakukan pera(atan lokal
Pembersihan dengan larutan hydrogen peroksida'obat kumur dan jika perlu salep
kortikosteroid 9kenalog:
1ika terjadi nekrotik spontan dan luas'pertimbangkan kelainan sistemik seperti 3iabetes
melitus'leukemia' dll%
88% Pembengkakan postoperasi dan trismus
Pembengkakan postoperasi atau edema setelah ekstraksi gigi atau tindakan minor
merupakan hal biasa yang sering ditemukan% Pembengkakan ini akan mencapai puncaknya dalam
<B)A8 jam postoperasi% Pembengkakan yang terjadi postoperasi'dapat juga menyebabakan
trismus% Penanganan :
Kompres dingin'pemberian kortikosteroid secara $F atau $M
80% 2asa sakit yang menetap
3isebabkan oleh :
+euroma traumatik'
4ausalgia 9phantom tooth pain:
Sakit psikogenik
Penanganan :
Tetapkan kembali diagnosis yang benar dan tiliti kembali apakah telah dilakukan
ekstraksi gigi yang benar
Tetapkan ri(ayat rasa sakit dengan akurat
#liminir kemungkinan penyebab isik yang menimbulkan rasa sakit seperti penyakit yang
menyertainya
Tentukan respon terhadap rasa sakit dengan melakukan iniltrasi anastesi lokal dan
pemakaian analgesik yang umum
1ika sakit terus berlangsung hingga diatas 8)0minggu'segera rujuk ke spesialis untuk
dilakukan pera(atan lebih lanjut%
8<% 2eaksi terhadap obat
2eaksi akibat obat obatan yang relative sering terjadi segera sesudah operasi adalah mual dan
muntah karena menelan analgesic narkotik atau nonnarkotik% Muntah mengungkit keluar beku
darah dan perdarahan akan timbul (aktu pasien menelan darah' yang akan mengakibatkan
emesis% 4ara terbaik untuk mengatasinya adalah menginstruksikan pada pasien apabila minum
obat)obatan narkotik sebaiknya dilakukan sebelum makan%
2eaksi alergi sejati terhadap analgesic bisa terjadi' tetapi relative jarang% Gang umum adalah
alergi aspirin yang termaniestasi sebagai urtikaria' angiodema' atau asma% 2eaksi alergi yang
akut terhadap antibiotic dapat mematikan% Apabila diperkirakan obat berpotensi merangsang
reaksi alergi' pasien dianjurkan untuk menghentikan pemakaian obat sesegera mungkin% 2espon
alergi sejati dapat diatasi dengan antihistamin' epinerin' dan steroid%
8.% Alveolitis
Biasanya dimulai pada hari ke 0). sesudah operasi% Keluhan utamanya adalah rasa sakit yang
sangat hebat% Pada pemeriksaan terlihat alveolus yang terbuka' terselimuti kotoran dan dikelilingi
berbagai tingkatang peradangan dari gingigiva% Kebersihan mulut kurang atau buruk% 2egio
molar ba(ah adalah daerah yang sering terkena' khususnya alveolus molar ketiga%
Penatalaksanaan: Bagian yang mengalami alveolitis diirigasi dengan larutan saline yang hangat
dan diperiksa% Palpasi yang hati)hati dengan menggunakan aplikator kapas membantu dalam
menentukan sensitivitas% Apabila pasien tidak tahan terhadap hal tersebut' maka dilakukan
anestesi topikal atau lokal sebelum melakukan packing% Pembalut obat)obatan dimasukkan ke
dalam alveolus% Pembalut diganti sesudah 8<)<Bjam' kemudian diirigasi dan diperiksa lagi%
Kadang diperlukan resep analgesik% 1ika terlihat nanah' maka diperlukan terapi antibiotik dan
kultur% Kebanyakan alveolitis sembuh setelah <). hari% Persistensi yang berkepanjangan' yaitu
sampai lebih dari -5 hari' merupakan keadaan yang perlu perhatian khusus% Apabila hal itu
terjadi' pertimbangkan kemungkinan adanya osteitis akut atau osteomielitis
Komplikasi pada anak hamper mirip dengan komplikasi pada de(asa dan pengobatannya juga
sama% Pada anak jarang terjadi dry socket' jika terjadi dry socket pada anak di ba(ah -5 tahun'
maka operator harus menduga adanya ineksi seperti actinomycosis atau gangguan komplikasi
sistemik lainnya 9anemia' gangguan nutrirsi:%
Aspirasi atau tertelannya gigi atau akar mungkin terjadi terutama di ba(ah anestesi umum
dengan mulut yang terbuka% Kecelakaan ini dapat dihindari dengan mengontrol tekanan pada
pegangan tang dan dapat juga dengan menggunakan sponge <H< inchi sebagai tirai di belakang
gigi yang akan diekstraksi%
$neksi yang terjadi pada anak)anak merupakan hal yang penting diketahui karena dokter gigi
dapat mencegah penyebaran ineksi agar tidak lebih parah% $neksi pada rahang yang masih muda
dapat menjadi:
a% Menyebar ke ruangan sumsum tulang yang luas
b% 3apat melibatkan bud gigi permanen% $neksi dapat juga menyebabkan destruksi benih
gigi permanen
c% 3apat mencapai pusat pertumbuhann rahang' khususnya condilus mandibula yanh
mengakibatkan adanya disigurement 9cacat:
d% 3apat menyebabkan abses dan selulitis
$neksi serius biasanya disertai dengan maniestasi sistemik
a% 3emam dengan denyut nadi yang cepat' pernaasan yang dangkal tetapicepat
b% Malaise' nausea' vomiting
c% Peningkatan jumlah sel darah putih' terutama neutrophil
d% 3ehidrasi terutama karena kehilangan cairan melalui keringat dan kurangnya pemasukan
cairan%
Pengelolaan $neksi
Pengobatan sistemik:
-% Antibiotic' yang paling baik digunakan adalah penisilin' jika pasien sensitive terhadap
penisilin dapat diberikan eritromisin% Selain itu harus diperhatikan agar pasien tidak
mengalami dehidrasi
8% Pemberian makanan yang kaya vitamin B' 4 dan protein
3A*TA2 P&STAKA
ho(e' georey !% -CCC% pencabutan gigi geligi edisi $$% 1akarta%
.digilib.ui.ac.id!"ontar!#ile$#ile%digital!&'()*)+R&,+B-...pd#

You might also like