You are on page 1of 19

BAB 3

TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Anemia adalah kadar hemoglobin di bawah normal, patokan WHO (1972)
untuk anak sampai umur 6 tahun kadar Hb di bawah 11! g"dl dan untuk anak
umur di atas 6 tahun kadar Hb di bawah 12 g"dl dianggap menderita anemia
1
Anemia de#isiensi besi (A$%) adalah anemia &ang timbul akibat
berkurangn&a pen&ediaan besi untuk eritropoesis, karena 'adangan besi kosong
(depleted iron store) &ang pada akhirn&a mengakibatkan pembentukan
hemoglobin berkurang
%eberapa istilah(
1
Mean corpuscular volume ()*+) , nilai hematokrit - 1!
.umlah eritrosit (/uta"mm0)
1ormal( 76296 '3 )*+ 476 '3 disebut mikrositik, sedangkan bila 596 '3 disebut
makrositik
Mean corpuscular hemoglobin ()*H), nilai Hb - 1!
.umlah eritrosit (/uta"mm0)
1ormal( 27202 33g %ila )*H 427 33g disebut hipokrom, sedangkan bila 502 3g
disebut hiperkromik (istilah hiperkromik ini sekarang sudah tidak digunakan lagi,
karena biasan&a normokromik)
Mean corpuscular haemoglobin concentration ()*H*) , 1ilai Hb (g6)-1!!
1ilai hematokrit
1ormal( 02207 6 bila )*H* 402 6 disebut hipokromik, sedangkan bila 507 6
disebut hiperkromik
B. Epidemiologi
7re8alensi anemia de#isiensi besi tinggi pada ba&i, hal &ang sama /uga
di/umpai pada anak usia sekolah dan anak prarema/a
0
Angka ke/adian anemia
de#isiensi besi pada anak usia sekolah (92: tahun) di kota sekitar 9,96 anak
1
prarema/a 2,66 dan gadis rema/a &ang hamil 266 $i Amerika serikat sekitar 66
anak berusia 122 tahun diketahui kekurangan besi, 06 menderita anemia ;ebih
kurang 96 gadis rema/a di Amerika <erikat kekurangan besi dan 26 menderita
anemia, sedangkan pada anak laki2laki sekitar 9!6 'adangan besin&a berkurang
saat pubertas
2,0
7re8alensi Anemia de#isiensi besi lebih tinggi pada anak kulit hitam
dibanding kulit putih =eadan ini mungkin berhubungan dengan status sosial
ekonomi anak kulit hitam lebih rendah
2
%erdasarkan penelitian &ang pernah dilakukan di >ndonesia pre8alensi
anemia de#isiensi besi pada anak balita sekitar 292096 $ari hasil <=?@ tahun
1992 pre8alensi anemia de#isiensi besi pada anak balita di >ndonesia adalah
99,96
2
C. Metabolisme at besi
7erkembangan metabolisme Aat besi dalam hubungann&a dengan
homeostatis besi dapat dimengerti dengan baik pada orang dewasa, sedangkan
pada anak diperkirakan mengalami hal &ang sama seperti pada orang dewasa Bat
besi bersama dengan protein (globin) dan protopor#irin mempun&ai peranan &ang
penting dalam pembentukan hemoglobin <elain itu besi /uga terdapat dalam
beberapa enAim dalam metabolisme oksidati#, sintesis $1A, neurotransmitter, dan
proses katabolisme =ekurangan Aat besi akan memberikan dampak &ang
merugikan terhadap sistem saluran pen'ernaan, susunan sara# pusat,
kardio8askuler, imunitas dan perubahan tingkat seluler
.umlah Aat besi &ang diserap oleh tubuh dipengaruhi oleh /umlah besi
dalam makanan, bioa8ailabilitas besi dalam makanan dan pen&erapan oleh
mukosa usus $i dalam tubuh orang dewasa mengandung Aat besi sekitar 99
mg"kg%% atau sekitar C gram ;ebih kurang 676 Aat besi tersebut dalam bentuk
hemoglobin, 0!6 sebagai 'adangan dalam bentuk #eritin atau hemosiderin dan
06 dalam bentuk mioglobin, han&a sekitar !,!76 sebagai trans#erin dan !,26
sebagai enAim %a&i baru lahir dalam tubuhn&a mengandung Aat besi sekitar !,9
gram
C
2
Ada dua 'ara pen&erapan Aat besi dalam usus, &ang pertama adalah
pen&erapan dalam bentuk non heme (sekitar 9!6 berasal dari makanan), &aitu
besin&a harus diubah dulu men/adi bentuk &ang diserap, sedangkan bentuk &ang
kedua adalah bentuk heme (sekitar 1!6 berasal dari makanan) besin&a dapat
langsung diserap tanpa memperhatikan 'adangan besi dalam tubuh, asam lambung
atau Aat makanan &ang dikonsumsi
2
%esi dalam makanan terikat pada molekul lain &ang lebih besar $i dalam
lambung besi akan dibebaskan men/adi ion #eri (De
0E
) oleh pengaruh asam
lambung (H*;), 8itamin *, asam amino $i dalam usus halus, ion #eri diubah
men/adi ion #ero oleh pengaruh alkali >on #ero inilah &ang kemudian diabsorpsi
oleh mukosa usus <ebagian akan disimpan sebagai persen&awaan #eritin dan
sebagian masuk ke peredaran darah berikatan dengan protein &ang disebut
trans#erin <elan/utn&a trans#erin ini akan dipergunakan untuk sintesis
hemoglobin <ebagian trans#erin &ang tidak terpakai akan disimpan sebagai labile
iron pool >on #ero diabsorpsi /auh lebih mudah daripada ion #eri, terutama bila
makanan mengandung 8itamin dan #ruktosa &ang akan membentuk suatu
kompleks besi &ang larut, sedangkan #os#at, oksalat dan #itat menghambat
absorpsi besi
1,0,9
Fambar 11 7engaturan besi oleh mukosa usus
2
Gkskresi besi dari tubuh sangat sedikit %esi &ang dilepaskan pada
peme'ahan hemoglobin dari eritrosit &ang sudah mati akan masuk kembali ke
dalam iron pool dan akan dipergunakan lagi untuk sintesa hemoglobin .adi dalam
tubuh normal kebutuhan akan besi sangat sedikit =ehilangan besi melalui urin,
0
tin/a, keringat, sel kulit &ang terkelupas dan karena perdarahan (menstruasi)
sangat sedikit Oleh karena itu pemberian besi &ang berlebihan dalam makanan
dapat mengakibatkan ter/adin&a hemosiderosis
6
7engeluaran besi dari tubuh &ang normal ialah( ba&i !,02!,C mg"hari, anak
C212 tahun !,C22,9 mg"hari, laki2laki dewasa 1,!21,9 mg"hari, wanita dewasa 1,!2
2,9 mg"hari, wanita hamil 2,7 mg"hari =ebutuhan besi dari ba&i dan anak /auh
lebih besar dari pengeluarann&a, karena dipergunakan untuk pertumbuhan
=ebutuhan rata2rata seorang anak 9 mg"hari, tetapi bila terdapat in#eksi dapat
meningkat sampai 1! mg"hari
6
$i dalam tubuh 'adangan besi ada 2 bentuk, &ang pertama #eritin &ang
bersi#at mudah larut, tersebar di sel parenkim dan makro#ag, terban&ak di hati
%entuk kedua adalah hemosiderin &ang tidak mudah larut, lebih stabil tetapi lebih
sedikit dibandingkan #eritin Hemosiderin ditemukan terutama dalam sel kup#er
hati dan makro#ag di limpa dan sumsum tulang *adangan besi ini akan ber#ungsi
untuk mempertahankan homeostasis besi dalam tubuh
2
C
D. !isiologi p"od#$si %emoglobin
Gritropoitin adalah pengatur hormon primer dan merupakan produksi sel
darah merah (<$)) 7ada #etus, eritropoitin dihasilkan dari monosit"makro#ag di
hati <etelah lahir, eritropoitin diproduksi oleh sel2sel peritubular gin/al $alam
di##erensiasi sel darah merah, kondensasi material inti sel merah, menghasilkan
hemoglobin sehingga /umlahn&a men'apai 9!6 dari masa sel darah merah
1ormaln&a sel darah merah dapat bertahan sekitar 12! hari, sementara
abnormaln&a <$) dapat bertahan han&a selama 19 hari
2
<etelah eritrosit berumur H 12! hari #ungsin&a kemudian menurun dan
selan/utn&a dihan'urkan didalam sel retikuloendotelial Hemoglobin mengalami
proses degradasi men/adi bili8erdin dan besi <elan/utn&a bili8erdin akan
direduksi men/adi bilirubin, sedangkan besi akan masuk ke dalam plasma dan
mengikuti siklus seperti di atas atau tetap disimpan sebagai 'adangan tergantung
akti8itas eritropoisis
2
E. Etiologi
)enurut patogenesisn&a ter/adin&a anemia de#isiensi besi sangat
ditentukan oleh kemampuan absorpsi besi, diit &ang mengandung besi, kebutuhan
besi &ang meningkat dan /umlah &ang hilang
=ekurangan besi dapat disebabkan(
22:
1 =ebutuhan &ang meningkat se'ara #isiologis
a 7ertumbuhan
7ada periode pertumbuhan 'epat &aitu pada umur 1 tahun pertama dan
masa rema/a kebutuhan besi akan meningkat, sehingga pada periode ini
insiden A$% meningkat 7ada ba&i umur 1 tahun, berat badann&a
meningkat 0 kali dan massa hemoglobin dalam sirkulasi men'apai 2 kali
lipat dibanding saat lahir, ba&i prematur dengan pertumbuhan sangat 'epat,
pada umur 1 tahun berat badann&a dapat men'apai 6 kali dan massa
hemoglobin dalam sirkulasi men'apai 0 kali dibanding saat lahir
b )enstruasi
9
7en&ebab kurang besi &ang sering ter/adi pada anak perempuan adalah
kehilangan darah lewat menstruasi
2 =urangn&a besi &ang diserap
a )asukn&a besi dari makanan &ang tidak adekuat
<eorang ba&i pada 1 tahun pertama kehidupann&a membutuhkan makanan
&ang ban&ak mengandung besi %a&i 'ukup bulan akan men&erap lebih
kurang 2!! mg besi dalam satu tahun pertama (!,9 mg"hari) &ang terutama
digunakan untuk pertumbuhann&a %a&i &ang mendapat A<> ekslusi#
/arang menderita kekurangan besi dalam 6 bulan pertama Hal ini karena
besi &ang terkandung di dalam A<> lebih mudah diserap dibandingkan
susu &ang terkandung susu #ormula $iperkirakan sekitar C!6 besi dalam
A<> diabsorpsi ba&i, sedangkan dari 7A<> han&a 1!6 besi &ang dapat
diabsorpsi
b )alabsorpsi besi
=eadaan ini sering di/umpai pada anak kurang giAi &ang mukosa
ususn&a mengalami perubahan se'ara histologis dan #ungsional 7ada
orang &ang telah mengalami gastrektomi parsial atau total sering disertai
A$% walaupun penderita mendapat makanan &ang 'ukup besi Hal ini
disebabkan berkurangn&a /umlah asam lambung dan makanan lebih 'epat
melalui bagian atas usus halus, tempat utama per&erapan besi heme dan
non heme
0 7erdarahan
=ehilangan darah akibat perdarahan merupakan pen&ebab penting
ter/adin&a Anemia $e#isiensi %esi =ehilangan darah akan mempengaruhi
keseimbangan status besi =ehilangan darah 1 ml akan mengakibatkan kehilangan
besi !,9 mg, sehingga kehilangan darah 02C ml"hari (1,922 mg besi) dapat
mengakibatkan keseimbangan negati# besi
7erdarahan dapat berupa perdarahan saluran 'erna, milk induce
enterohepathy, ulkus peptikum karena obat2obatan (asam asetil salisilat,
kertikosteroid, indometasin, obat A>1<) dan in#estasi 'a'ing (Ancylostoma
6
doudenale dan Necator americanus) &ang men&erang usus halus bagian proksimal
dan menghisap darah dari pembuluh darah submukosa usus
C @rans#usi #eto2maternal
=ebo'oran darah &ang kronis ke dalam sirkulasi ibu akan men&ebabkan
A$% pada akhir masa #etus dan pada awal masa neonatus
9 Hemoglobinuria
7ada keadaan ini biasan&a di/umpai pada anak &ang memakai katup
/antung buatan 7ada paroxysmal Nokturnal Hemoglobinuria (71H) kehilangan
besi melalui urin rata2rata 1,:27,: mh"hari
6. Iatrogenic blood loss
7ada anak &ang ban&ak diambil darah 8ena untuk pemeriksaan
laboratorium berisiko menderita A$%
. Idiopatthic pulmonary hemosiderosis
7en&akit ini /arang ter/adi 7en&akit ini ditandai dengan perdarahan paru
&ang hebat dan berulang serta adan&a in#iltrat pada paru &ang hilang timbul
=eadaan ini dapat berulang men&ebabkan kadar Hb menururn drastis hingga 1,920
g"dl dalam 2C /am
: ;atihan &ang berlebihan
7ada atlit &ang berolah raga berat seperti olah raga lintas alam, sekitar
C!6 rema/a perempuan dan 17 6 rema/a laki2laki #eritin serumn&a 4 1! ug"dl
7erdarahan saluran 'erna &ang tidak tampak sebagai akibat iskemia hilang timbul
pada usus selama latihan berat ter/adi pada 9!6 pelari
!. Patofisiologi
Anemia de#isiensi besi merupakan hasil akhir keseimbangan besi &ang
berlangsung lama %ila kemudian keseimbangan besi &ang negati# ini menetap
akan men&ebabkan 'adangan besi &ang berkurang Ada tiga tahap dari anemia
de#isiensi besi, &aitu(
1 @ahap petama
7
@ahap ini disebut iron depletion atau iron de!iciency" ditandai dengan
berkurangn&a 'adangan besi atau tidak adan&a 'adangan besi Hemoglobin dan
#ungsi protein besi lainn&a masih normal 7ada keadaan ini ter/adi peningkatan
absorpsi besi non heme Deritin serum menurun sedangkan pemeriksaan lain
untuk mengetahui adan&a kekurangan besi masih normal
2 @ahap kedua
7ada tingkat ini &ang dikenal dengan istilah iron de!icient erytropoietin
atau iron limited erytropoiesis didapatkan suplai besi &ang tidak 'ukup untuk
menun/ang eritropoiesis $ari hasil pemeriksaan laboratoium diperoleh nilai besi
serum menurun dan saturasi trans#erin menurun sedangkan total iron binding
capacity (@>%*) meningkat dan !ree erytrocyt porphyrin (#$%) meningkat
0 @ahap ketiga
@ahap inilah &ang disebut sebaagi iron de!iciency anemia. =eadaan ini
ter/adi bila besi &ang menu/u eritroid sumsum tulang tidak 'ukup sehingga
men&ebabkan penurunan kadar Hb $ari gambaran darah tepi didapatkan
mikrositosis dam hipokromik &ang progresi# 7ada tahap ini telah ter/adi
perubahan epitel terutama pada A$% &ang lebih lan/ut
@abel 11 @ahapan kekurangan besi
2
&b
Ta%ap '
No"mal
Ta%ap (
sedi$it
men#"#n
Ta%ap 3
men#"#n )elas
*mi$"ositi$+%ipo$"om,
*adangan besi (mg) 41!! ! !
De serum (Ig"d;) 1ormal 46! 4C!
@>%* (Ig"d;) 06!209! 509! 5C1!
<atrurasi trans#erin (6) 2!20! 419 41!
Deritin serum (Ig"d;) 42! 412 412
<ederoblas (6) C!26! 41! 51!
DG7 (Ig"d; <$)) 50! 51!! 52!!
)*+ normal normal )enurun
-. Manifestasi $linis
Fe/ala klinis anemia adalah lemah dan mudah 'apai atau lelah, berdebar2
debar, 'epat marah, na#su makan berkurang, sesak na#as, bentuk kuku konka#
:
(spoon& shape nail), glossitis, atropi papila lidah mengakibatkan lidah tampak
pu'at, li'in mengkilat, merah daging, dan meradang, sakit kepala pada bagian
#rontal, tidak panas, kulit pu'at merupakan tanda &ang penting pada de#isiensi
besi, kulit pu'at berlangsung kronis, <klera berwarna biru /uga sering, meskipun
ini /uga ditemukan pada ba&i normal
1
Fambar 12 =uku sendok (koilonychia) pada /ari tangan seorang pasien anemia
de#isiensi besi
7
7ada de#isiensi ringan sampai sedang (Hb 621! g"dl) mekanisme
kompensasi, seperti kenaikan 2, 02di#os#ogliserat (2,02$7F) dan pergeseran kur8a
disosiasi oksigen, mungkin demikian e#ekti# sehingga sedikit sa/a keluhan anemia
timbul, meskipun mungkin ada kenaikan iritabilitas %ila Hb menurun sampai di
bawah 9 gr"dl, iritabilitas dan anoreksia men'olok @akikardia dan dilatasi /antung
ter/adi, dan bising sistolik sering ada ;impa teraba membesar pada 1!2196
penderita 7ada kasus menahun, dapat ter/adi pelebaran diploe tulang tengkorak
&ang mirip dengan &ang telihat pada anemia hemolitik kongenital
$e#isiensi besi dapat mempengaruhi #ungsi neurologis dan intelektual.
Monoamin oksidase ()AO), merupakan suatu enAim &ang tergantung pada besi
dan hormon dan berperan penting dalam reaksi neurokimia di susunan sara# pusat
$e#isiensi besi men&ebabkan penurunan akti8itas enAim seperti katalase dan
sitokrom =atalase dan peroksidase mengandung besi, tetapi kepentingan
biologikn&a belum dikatahui benar
&. Peme"i$saan .abo"ato"i#m
9
Jntuk menegakkan diagnosis A$% diperlukan pemeriksaan laboratorim
&ang meliputi pemeriksaan darah rutin seperti Hb, 7*+, leukosit, trombosit,
ditambah pemeriksaan indeks eritrosit, retikulosit, mor#ologi darah tepi dan
pemeriksaan status besi (De serum, total iron binding capacity (@>%*), saturasi
trans#erin, DG7, #eritin), dan apus sumsum tulang
)enentukan adan&a anemia dengan pemeriksaan kadar Hb dan atau 7*+
merupakan hal pertama &ang penting untuk memutuskan pemeriksaan lebih lan/ut
dalam menegakkan diagnosis A$% 7ada A$% nilai indeks eritrosit )*+, )*H
dan )*H* menurun se/a/ar dengan penurunan kadar Hb .umlah retikulosit
biasan&a normal, pada keadaan berat karena perdarahan /umlahn&a meningkat
Fambaran mor#ologi darah tepi ditemukaan keadaan hipokromik, mikrositik,
anisositosis dan poikolisitiosis (dapat ditemukan sel pensil, sel target, o8alosit,
mikrosit dan sel #ragmen)
Fambar 10 Hapusan darah tepi pasien anemia de#isiensi besi, menun/ukkan
anemia hipokromik mikrositer, anisositosis, poikilositosis @ampak beberapa
sel 7en'il (7), sel @arget (7), )ikrosit, ())
.umlah leukosit biasan&a normal, tetapi pada A$% &ang berlangsung lama
ter/adi granulositopenia 7ada keadaan ini disebabkan in#estasi 'a'ing sering
ditemukan eosino#ilia
.umlah trombosit meningkat 22C kali dari nilai normal, trombositosis
han&a dapat ter/adi pada penderita dengan perdarahan &ang massi# =e/adian
trombositopenia dihubungkan dengan anemia &ang sangat berat 1amun demikian
1!
ke/adian trombositosis dan trombositopenia pada ba&i dan anak hampir sama,
&aitu trombositosis sekitar 096 dan trombositpenia 2:6
7ada pemeriksaan status besi didapatkan kadar De serum menurun dan
@>%* meningkat, 7emeriksaan De serum untuk menentukan /umlah besi &ang
terikat pada trans#erin , sedangkan @>%* untuk mengetahui /umah trans#erin &ang
berada dalam sirkulasi darah 7erbandingan antara De serum dan @>%* (saturasi
trans#erin) &ang dapat diperoleh dengan 'ara menghitung De serum(@>%* K 1!!6
merupakan suatu nilai &ang menggambarkan suplai besi ke eritroid sumsum
tulang dan penilaian terbaik untuk mengetahui pertukaran besi antara plasma dan
'adangan besi dalam tubuh %ila saturasi trans#erin (<@) 416 menun/ukkan suplai
besi &ang tidak adekuat untuk mendukung eritropoisis <@ 4 76 diagnosis A$%
dapat ditegakkan, sedangkan pada kadar <@ 72166 dapat dipakai untuk
mendiagnosis A$% bila didukung oleh nilai )*+ &ang rendah atau pemeriksaan
lainn&a
Jntuk mengetahui ke'ukupan pen&ediaan besi ke eritroid sumsum tulang
dapat diketahui kadar #ree $rytrocyte %rotoporphyrin (DG7) 7ada pembentukan
eritrosit akan dibentuk 'in'in por#irin sebelum besi terikat untuk membentuk
heme %ila pen&ediaan besi tidak adekuat men&ebabkan ter/adin&a penumpukan
por#irin di dalam sel 1ilai DG7 51!! ug"dl eritrosit menun/ukan adan&a A$%
7emeriksaan ini dapat mendeteksi adan&a A$% lebih dini )eningkatn&a DG7
disertai <@ &ang menurun merupakan tanda A$% &ang progresi#
.umlah 'adangan besi tubuh dapat diketahui dengan memeriksa kadar
#eritin serum %ila kadar #eritin 4 1!212ug"dl menun/ukan telah ter/adi penurunan
'adangan besi dalam tubuh
7ada pemeriksaan apusan tulang dapat ditemukan gambaran &ang khas
A$% &aitu hiperplasia sistem eritropoitik dan berkurangn&a hemosiderin Jnutuk
mengetahui ada atau tidakn&a besi dapat diketahui dengan pewarnaan %russian
blue
I. Diagnosis
11
$iagnosis ditegakkan berdasarkan hasil temuan dari anamnesis,
pemeriksaan #isik dan laboratorium &ang dapat mendukung sehubungan dengan
ge/ala klinis &ang sering tidak khas Ada beberapa kriteria diagnosis &ang dipakai
untuk menentukan A$%(
1 =riteria diagnosis A$% menurut WHO(
1 =adar H% kurang dari normal sesuai usia
2 =onsentrasi Hb eritrosit rata2rata 4 016 (1(022096)
0 =adar De serum 49! ug"dl (1(:!21:!ug"dl)
C <aturasi @rans#erin 4196 (1(2!29!6)
2 $asar diagnosis A$% menurut *ook dan )onsen
a Anemia hipokrom mikrositik
b <aturasi trans#erin 4 166
' 1ilai DG7 5 1!! 6 Jg"dl eritrosit
d =adar #eritin serum412 ug"d;
Jntuk kepentingan diagnosis minimal 2 dari C kriteria ( <@, #eritin serum dan
DG7 ) harus dipenuhi
0 ;anAkowsk& men&impulkan A$% dapat diketahui melalui(
a 7emeriksaan apus darah tepi hipokrom mikrositer &ang dikon#irmasi
dengan kadar )*+, )*H dan )*H* &ang menurun 'ed cell
distribution (idth (?$W) 5 176
b DG7 meningkat
' Deritin serum menurun
d De serum menurun, @>%* meningkat, <@ 4166
e ?espon terhadap pemberian preparat besi
?etikulosit men'apai pun'ak pada hari ke2921! setlah pemberian besi
=adar hemoglobin meningkat rata2rata !,292!,C g"d;"hari atau 7*+
meningkat 16"hari
# <umsum tulang
@ertundan&a maturasi sitoplasma
12
7ada pewarnaan sumsum tulang tidak ditemukan besi atau besi
berkurang
*ara lain untuk menentukan adan&a A$% adalah dengan trial pemberian
preparat besi 7enentuan ini penting untuk mengetahui adan&a A$% subklinis
dengan melihat respons hemoglobin terhadap pemberian preparat besi %ila
dengan pemberian preparat besi dosis 6 mg"kg%%"hari selama 02C minggu ter/adi
peningkatan kadar Hb 122 g"dl maka dapat dipastikan bahwa &ang bersangkutan
menderita A$%
2,1!
J. Diagnosis Banding
$iagnosis banding A$% adalah semua keadaan &ang memberikan
gambaran anemia hipokromik mikrositer lain =eadaan &ang sering memberi
gambaran klinis dan laboratorium &ang hampir sama dengan A$% adalah
talasemia minor dan anemia karena pen&akit kronis =eadaan lainn&a adalah lead
poisong"kera'unan timbale dan anemia sideroblastik Jntuk membedakann&a
diperlukan anamnesis, pemeriksaan #isik dan ditun/ang oleh pemeriksaan
laboratorium
7ada talasemia minor mor#ologi darah tepi sama dengan A$% <alah satu
'ara sederhana untuk membedakan kedua pen&akit tersebut adalah dengan melihat
/umlah sel darah merah &ang meningkat meski sudah anemia ringan dan
mikrositosis, sebalikn&a pada A$% /umlah sel darah merah menurun se/a/ar
dengan penurunan kadar Hb dan )*+ *ara mudah dapat diperoleh dengan 'ara
membagi )*+ dengan /umlah eritrosit, bila nilain&a 410 menun/ukkan talasemia
minor sedangkan bila 510 merupakan A$% 7ada talasemia minor didapatkan
basophili' stippling, peningkatan kadar bilirubin lasma dan peningkatan kadar
HbA2
Fambaran mor#ologi darah tepi anemia karena pen&akit kronis biasan&a
normokrom normositik, tetapi bisa /uga ditemukan hipokrom mirkositik
@er/adin&a anemia pada pen&akit kronis disebabkan oleh terganggun&a mobilisasi
besi dan makro#ah oleh trans#erin =adar De serum dan @>%* menurun meskipun
10
'adangan besi normal atau meningkat sehingga nilai saturasi trans#erin normal
atau sedikit menurun, kadar DG7 meningkat 7emeriksaan kadar reseptor
trans#erin"trans!erring receptor (@#?) sangat berguna dalam membedakan A$%
dengan anemia karena pen&akit kronis 7ada anemia karena pen&akit kronis kadar
@#? normal karena pada in#lamasi kadarn&a tidak terpengaruh, sedangkan pada
A$% kadarn&a menurun 7eningkatan rasio @#?"#eririn sensiti# dalam mendeteksi
A$%
@abel 12 pemeriksaan laboratorium untuk membedakan A$%
Peme"i$saan
labo"ato"i#m
ADB Talasemia mino"
Anemia
pen/a$it $"onis
)*+
1,
De serum 1
@>%*
1
<aturasi trans#erin 1
DG7
1 1,
Deritin serum 1
K. Penatala$sanaan
7rinsip penatalaksanaan A$% adalah mengetahui #aktor pen&ebab dan
mengatasin&a serta memberikan terapi penggantian dengan preparat besi <ekitar
:!2:96 pen&ebab A$% dapat diketahui sehingga penanganann&a dapat dilakukan
dengan tepat 7emberian preparat De dapat se'ara peroral atau parenteral
7emberian peroral lebih aman, murah dan sama e#ekti#n&a dengan pemberian
parenteral, pemberian se'ara parenteral dilakukan pada pendertita &ang tidak
dapat memakan obat peroral atau kebutuhan besin&a tidak dapat terpenuhi se'ara
peroral karena ada gangguan pen'ernaan
2
1 7emberian preparat besi
a 7emberian preparat besi peroral
Faram #errous diabsorpsi sekitar 0 kali lebih baik dibandingkan
garam #eri, preparat &ang tersedia berupa #erous glukonat, #umarat dan
suksinat, &ang sering dipakai adalah #errous sul#at karena hargan&a &ang
lebih murah, #errous glukonat, #errous #umarat dan #errous suksiant
1C
diabsorpsi sama baikn&a tetapi lebih mahal Jntuk ba&i preparat besi
berupa tetes (drop)
22C
Jntuk dapat mendapatkan respons pengobatan dosis besi &ang
dipakai C26 mg besi elemental"kg%%"hari $osis &ang dia/urkan untuk
rema/a dan orang dewasa adalah 6! mg elemen Aat besi perhari pada kasus
anemia ringan, dan 12! mg"hari (2 L 6! mg) pad anemia sedang sampai
berat $osis &ang dian/urkan untuk ba&i dan anak2anak adalah 0
mg"kg%%"hari
2,9
7ada wanita hamil, pemberian #olat (9!!3g) dan Aat besi (12! mg)
akan berman#aat, sebab anemia pada kehamilan biasa diakibatkan pada
de#isiensi ke dua Aat giAi tersebut @ablet kombinasi &ang 'o'ok,
mengandung 29! 3g #olat dan 6! mg Aat besi, dimakan 2 kali sehari
G#ek samping pemberian Aat besi peroral dapat menimbulkan
keluhan gastrointestinal berupa rasa tidak enak di ulu hati, mual, muntah
dan diare<ebagai tambahan Aat besi &ang dimakan bersama dengan
makanan akan ditolelir lebih baik dari pada ditelan pada saat peut kosong,
meskipun /umlah Aat besi &ang diserap berkurang
2
b 7emberian preparat besi parenteral
7emberian besi se'ara intra mus'ular menimbulkan rasa sakit dan
hargan&a mahal $apat men&ebabkan lim#adenopati regional dan reaksi
alergi Oleh karena itu, besi parenteral diberikan han&a bila dianggap
perlu, misaln&a( pada kehamilan tua, malabsorpsi berat, radang pada
lambung

=emampuan untuk menaikan kadar Hb tidak lebih baik
dibandingkan peroral
7reparat &ang sering dipakai adalah dekstran besi ;arutan ini
mengandung 9! mg besi"ml $osis dapat dihitung berdasarkan(
$osis besi (mg) , %% (kg) K kadar Hb &ang diinginkan (g"dl ) K 2,9
' @rans#usi darah
@rans#usi darah /arang diperlukan @rans#usi darah han&a diberikan
pada keadaan anemia &ang sangat berat atau &ang disertai in#eksi &ang
19
dapat mempengaruhi respons terapi =oreksi anemia berat dengan
trans#usi tidak perlu se'epatn&a, lebih akan membaha&akan kerana dapat
men&ebabkan hipo8olemia dan dilatasi /antung 7emberian 7?* dilakukan
se'ara perlahan dalam /umlah &ang 'ukup untuk menaikan kadar Hb
sampai tingkat aman sampai menunggu respons terapi besi <e'ara umum,
untuk penderita anemia berat dengan kadar Hb 4C g"dl han&a diberi 7?*
dengan dosis 220 ml"kg%% persatu kali pemberian disertai pemberian
diureti' seperti #uresemid .ika terdapat gagal /antung &ang n&ata dapat
dipertimbangkan pemberian trans#usi tukar mengguanakan 7?* &ang
segar
.. Pen0ega%an
@indakan penting &ang dapat dilakukan untuk men'egah kekurangan besi
pada masa awal kehidupan adalah sebagai berikut(
1 )eningkatkan penggunaan A<> eksklusi#
2 )enunda pemakaian susu sapi sampai usia 1 tahun sehubungan denag risiko
ter/adin&a perdarahan saluran 'erna &ang tersamar pada ba&i
0 )emberikan makanan ba&i &ang mengandung besi serta makanan &ang ka&a
dengan asam askorbat (/us buah) pada saat memperkenalkan makan padat
(usia C26 bulan)
C )emberikan suplementasi De kepada ba&i kurang bulan
9 7emakaian 7A<> (susu #ormula) &ang mengandung besi
Jpa&a umum untuk pen'egahan kekurangan besi adalah dengan 'ara(
1 )enigkatkan konsumsi De
)enigkatkan konsumsi besi dari sumber alami terutama sumber hewani &ang
mudah diserap .uga perlu peningkatan penggunaan makanan &ang
mengandung 8itamin * dan A
2 Dorti#ikasi bahan makanan
$engan 'ara menambah masukan besi dengan men'ampurkan sen&awa besi
ke dalam makanan sehari2hari
0 <uplementasi
16
@indakan ini merupakan 'ara paling tepat untuk menanggulangi A$% di
daerah &ang pre8alensin&a tinggi
M. P"ognosis
7rognosis baik apabila pen&ebab anemian&a han&a karena kekurangan besi
sa/a dan diketahui pen&ebabn&a serta kemudian dilakukan penanganan &ang
adekuat Fe/ala anemia dan meni#estasi klinis lann&a akan membaik dengan
pemberian preparat besi
2
.ika ter/adi kegagalan dalam pengobatan, perlu dipertimbangkan beberapa
kemungkinan sebagai berikut(
1 $iagnosis salah
2 $osis obat tidak adekuat
0 7reparat De &ang tidak tepat dan kadaluarsa
C 7erdarahan &ang tidak teratasi atau perdarahan &ang tidak tampak
berlangsung menetap
9 $isertai pen&akit &ang mempengaruhi absorpsi dan pemakaiam besi (seperti(
in#eksi, keganasan, pen&akit hati, pen&akit gin/al, pen&akit tiroid, pen&akit
karena de#isiensi 8itamin %
12
, asam #olat)
6 Fangguan absorpsi saluran 'erna (seperti pemberian antasid &ang berlebihan
pada ulkus peptikum dapat men&ebabkan pengikatan terhadap besi)
17
DA!TA1 PUSTAKA
1 <udo&o W,<et&ohadi %,Alwi
>,<imadibrata ),<etiati <,Gditor %endekatan terhadap %asien Anemia
%uku A/ar >lmu 7en&akit $alam, .ilid >> Gdisi >>> %alai 7enerbit D=J>,
.akarta 2!!6M hal 6022606
2 7ermono %,<utar&o,Jgrasena, Anemia )e!isiensi *esi, dalam buku a/ar
hematolog& N on'olog& , %adan penerbit >$A>( .akarta, 2!!9M hal 0!2C2
0 %ehram = A, Anemia de!isiensi besi, >lmu =esehatan Anak, 1elson, +ol 2,
ed 19 bahasa >ndonesia, GF*( .akarta, 2!!!M hal 16912169C
C Ho##brand,A+ Anemia de!isiensi besi dan anemia hipokrom lain, $alam (
kapita selekta hematologi Gd2, GF*, .akarta, 1996M hal 2:2CC
9 7anduan 7ela&anan )edis, $epartemen >lmu =esehatan Anak, ?<*),
Debruari 2!!9M hal 127
6 <ta# penga/ar D=J>, Hematologi, >lmu kesehatan anak, 7enerbit D=J>(
.akarta, 19:9
7 <udo&o W,<et&ohadi %,Alwi >,<imadibrata ),<etiati < Gditor Anemia
de#isiensi besi %uku A/ar >lmu 7en&akit $alam, .ilid >> Gdisi >>> .akarta (
%alai 7enerbit D=J>, 2!!6M hal 6CC269!
: 7ri'e A, Wilson ;, Anemia de!isiensi besi, 7ato#isiologi, edC, GF*, .akarta,
1999M hal 2062207
9 )ans/oer A, Wardhani W dkk , Hematologi Anak, =apita <elekta
=edokteran, ed 0, )edia Aes'ulapius D=J>, 2!!! ( hal C902C9C
1! .anet ;,=wiatkowaki,Haidar& 1dkk, O+evere iron de!iciency anemia in
yaoung children,, @he .ournal o# 7ediatri's b& )osb&,>n'1999M p 91C2916
11 Foerge 1, >oannou, <pe'ter .dkk, -%rospective $valuationo! .linical
/uideline !or the )iagnosis and Management o! Iron )e!iciency Anemia,,
@he Ameri'an .ournal o# )edi'ine b& GK'erpta )edi'a >n' 2!!2 M p2:12
2:7
1:
12 7oore ?, dkk, #olid acid )e!eciency Anemia" last updated )ar'h 2, 2!!7
A8ailable at wwwhealthwise'om $iakses tanggal C desember 2!!:
19

You might also like